“DIABETES INSIPIDUS”
OLEH :
1102105020
2012
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES INSIPIDUS
A. PENG
PENGER
ERT
TIAN
IAN
Diab
Diabet
etes
es insi
insipi
pidu
duss adal
adalah
ah suat
suatu
u peny
penyak
akit
it yang
ang dise
diseba
babk
bkan
an oleh
oleh penu
penuru
runa
nan
n
produksi, sekresi, dan fungsi dari Anti Diuretic Hormone (ADH) serta kelainan
ginjal yang tidak berespon terhadap kerja ADH fisiologis,
fisiologis, yang ditandai
ditandai dengan
dengan
rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih
yang sangat encer (poliuri).
Ada dua macam diabetes insipidus, yaitu:
1) Diabet
Diabetes
es Insipi
Insipidus
dus entral
entralis
is (DI),
(DI), diseba
disebabka
bkan
n oleh
oleh kegaga
kegagalan
lan pelepa
pelepasan
san
hormon
hormon antidiuretik
antidiuretik yang secara fisiologi dapat merupakan
merupakan kegagalan sintesis
atau penyimpanan.
2) Diabet
Diabetes
es Insipi
Insipidus
dus !efrog
!efrogeni
enik
k (DI!),
(DI!), ialah
ialah diabet
diabetes
es insipi
insipidus
dus yang
yang tidak
tidak
respons
responsif
if terhada
terhadap
p ADH
ADH eksoge
eksogen
n (kadar
(kadar ADH
ADH normal
normal tetapi
tetapi ginjal
ginjal tidak
tidak
memberikan respon yang normal terhadap hormon ini).
B. ET
ETIIOL
OLOG
OGII
Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
a. Hipotalamu
Hipotalamuss mengalami
mengalami kelainan
kelainan fungsi
fungsi dan berkuran
berkurangny
gnyaa produksi
produksi ADH
ADH baik
total maupun parsial.
b. "elenjar hipofisis posterior mengalami penurunan atau gagal melepaskan
hormon antidiuretik ke dalam aliran darah.
c. "eru
"erusak
sakan
an hipo
hipotal
talam
amus
us atau
atau kele
kelenj
njar
ar hipo
hipofi
fisa
sa akib
akibat
at pemb
pembed
edah
ahan,
an, traum
traumaa
kepala,
kepala, cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak),
tengkorak), tumor
tumor otak,
operasi ablasi, atau penyinaran pada kelenjar hipofisis.
d. "eti
"etida
dakm
kmamampu
puan
an ginj
ginjal
al bere
beresp
spon
on terh
terhad
adap
ap kada
kadarr ADH dalam
dalam dara
darah
h akib
akibat
at
berkurangnya reseptor atau second messenger (diabetes insipidus nefrogenik).
Hal ini disebabkan oleh faktor genetik dan penyakit ginjal.
e. Infe
Infeks
ksii sist
sistem
em saraf
saraf pusa
pusatt (ensefalitis
(ensefalitis atau
atau meningitis).
meningitis).
f. #eng
#engar
aruh
uh obat
obat yang
ang dapa
dapatt memp
mempen enga
garu
ruhi
hi sint
sintes
esis
is dan
dan sekres
sekresii ADH sepert
sepertii
phenitoin, alkohol, lithium carbonat.
g. Sarkoidosis atau
Sarkoidosis atau tuberculosis.
tuberculosis.
h. $ang
$anggu
guan
an alir
aliran
an dara
darah
h ( Aneurisma atau
Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke
otak).
i. Idiopa
Idiopatik
tik : dalam hal ini
ini tidak ditemu
ditemukan
kan kelain
kelainan
an %alaupu
%alaupun
n terdapat
terdapat gejala.
gejala.
$ejala sering mulai pada masa bayi, tetapi tidak hilang selama hidup, tanpa
mengganggu kesehatan dan mempengaruhi umur penderita.
. MANIFESTASI KLINIS
2anifestasi klinis penderita diabetes insipidus ialah sebagai berikut:
(Abdoerachman,dkk, '78, hal : 49)
a) $ejala utama: poliuria (banyak kencing) dan polidipsi (banyak minum). umlah
cairan yang diminum maupun produksi urin per 48 jam sangat banyak.
#roduksi urin sangat encer dengan jumlah sekitar 8;9 liter/hari, dengan berat
jenis urin biasanya sangat rendah, berkisar antara '99' < '99= atau =9 < 499
msmol/kg berat badan. ebagai kompensasi hilangnya cairan melalui air
kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan (;,*;* 5/hari). ika
kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi
yang menyebabkan tekanan darah rendah dan syok .
b) #enderita terus berkemih dalam jumlah yang sangat banyak, terutama di malam
hari. elain poliuria dan polidipsia, biasanya tidak terdapat gejalagejala lain
kecuali jika ada penyakit lain yang menyebabkan timbulnya gangguan pada
mekanisme neurohypophyseal renal refle>.
c) #ada bayi yang diberikan minum seperti biasa akan tampak kegelisahan yang
tidak berhenti, sampai timbul dehidrasi, panas tinggi, dan terkadang sampai
syok.
d) $ejala lain:
#enurunan berat badan
!octuria
"elelahan
Hipotensi
$i6i kurang baik
$angguan emosional
?nuresis
"ulit kering
Anoreksia
$angguan pertumbuhan
D. PATOFISIOLOGI
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
#enatalaksanaan pada Diabetes Insipidus diberikan obat yang cara kerjanya
menyerupai ADH. bat obatan yang paing sering digunakan adalah 1asopresin atau
desmopressin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai
obat semprot hidung (secara nasal spray) beberapa kali sehari untuk
mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal. !amun terlalu banyak
mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan, dan
gangguan lainnya. untikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang
akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.
#ada DI! yang komplit biasanya diperlukan terapi hormone pengganti
(hormonal replacement). DDA0# ('desamino*darginine 1asopressin)
merupakan obat piihan utama untuk DI!.
elain terapi hormone pengganti dapat juga dipakai terapi adju1ant yang
secara fisiologis mengatur keseimbangan air dengan cara :
pengetahuan askep selama process mana pengetahuan
berhubungan > 48 jam, - kaji pengetahuan klien tentang
dengan diharapkan a%al klien penyakitnya.
kurangnya pengetahuan mengenai - "lien mengetahui
paparan informasi klien bertambah penyakitnya. penyebab perubahan
ditandai dengan dengan kriteria - elaskan fisiologis pada
pengungkapan hasil: patofisologi tubuhnya.
masalah. "lien dan penyakitnya dan - "lien dan keluarga
keluarga bagaimana itu bisa dapat mengetahui tanda
mengetahui berpengaruh dan gejala penyakitnya
definisi terhadap bentuk sehingga dapat
diabetes dan fungsi tubuh. mengetahui jikalau
insipidus. - Deskripsikan tanda salah satu keluarga
"lien dan dan gejala penyakit klien mengalami salah
keluarga yang diderita klien. satu gejala dari
mengetahui - Diskusikan terapi penyakit tersebut.
factor pengobatan yang - "lien dan kelurga
penyebab diberikan kepada mengetahui terapi yang
diabetes klien. dijalani untuk
insipidus. - Diskusikan penyembuhan penyakit
"lien dan perubahan gaya tersebut.
keluarga hidup yang - 2encegah terjadinya
mengetahui dilakukan untuk komplikasi dari
tanda dan mencegah penyakit tersebut.
gejala a%al terjadinya
diabetes komplikasi dan
insipidus. atau mengontrol
"lien dan proses penyakit
keluarga tersebut.
mengetahui
terapi
pengobatan
yang
klien dengan
penyakit
diabetes
insipidus.
8 $angguan pola etelah diberikan - "aji dan #antau +erganggunya pola tidur
tidur askep selama ++0 dan catat klien dapat
berhubungan > 48 jam, adanya jika ada mangakibatkan
dengan sering diharapkan pola perubahan meningkatnya risiko
terbangun akibat tidur klien - ika berkemih hipotensi atau ++0
poliuri, nokturia, terkontrol, malam dalam batas yang tidak
dan polidipsi, dengan kriteria mengganggu, normal.
ditandai dengan hasil: batasi asupan - 2eningkatkan
klien sering - ++0 klien cairan %aktu kenyamanan tidur
terbangun %aktu dalam batas malam dan pasien dan mencegah
malam akibat normal berkemih sebelum terbangun di malam
(!adi: bayi
ingin berkemih tidur. hari akibat ingin
'49'9>/mnt, - Anjurkan keluarga
dan ingin minum. berkemih.
toddler 9 klien untuk
- Dapat membantu klien
'89>/mnt, memberi klien
untuk cepat tertidur dan
prasekolah *9 rutinitas relaksasi
membuat tidur lebih
''9 >/mnt, untuk persiapan
nyenyak sehingga
sekolah 7= tidur.
meminimalkan risiko
'99>/mnt,
terbangun di malam
remaja 9
hari.
9>/mntG @@:
bayi ;=89
>/mnt, toddler
4=;4>/mnt,
anakanak 49
;9 >/mnt,
remaja ''
>/mntG +D:
bayi *=/=8
mmHg,
toddler =/=
mmHg,
sekolah '9=
'= mmHg,
remaja ''9/=
mmHgG suhu :
uhu tubuh
;;7,=-)
- klien tidak
sering
terbangun di
malam hari
akibat ingin
berkemih dan
ingin minum.
- klien tidak
mengalami
kesulitan
untuk
tertidur/tetap
tidur.
D. EVALUASI
N-.
D,$9#-&$ K!!"$7$($# E$$&,
D8
' "ekurangan 1olume cairan berhubungan : klien mengatakan tidak begitu sering
keluaran cairan aktif haluaran urine yang berkemih dan tidak begitu sering haus.
berlebihan sekunder akibat diabetes :
insipidus (ketidakadekuatan hormone - "ulit/membran mukosa klien lembab
diuretic) ditandai dengan haluaran urin - && klien tetap/tidak terjadi penurunan berat
berlebih (8;9 liter/hari), klien sering badan
berkemih, haus, kulit/membrane mukosa - ++0 dalam batas normal (!adi: bayi '49
kering, penurunan berat badan. '9>/mnt, toddler 9'89>/mnt, prasekolah
*9''9 >/mnt, sekolah 7='99>/mnt, remaja
99>/mntG @@: bayi ;=89 >/mnt, toddler
akibat ingin berkemih dan ingin minum. klien mengatakan bah%a klien tidak
mengalami kesulitan untuk tertidur/tetap
tidur.
:
- ++0 klien dalam batas normal
(!adi: bayi '49'9>/mnt, toddler 9
'89>/mnt, prasekolah *9''9 >/mnt,
sekolah 7='99>/mnt, remaja 99>/mntG
@@: bayi ;=89 >/mnt, toddler 4=;4>/mnt,
anakanak 49;9 >/mnt, remaja ''
>/mntG +D: bayi *=/=8 mmHg, toddler
=/= mmHg, sekolah '9='= mmHg,
remaja ''9/= mmHgG suhu : uhu tubuh
;;7,=-).
A : tujuan tercapai sebagian.
# : #ertahankan kondisi klien dan lanjutkan
inter1ensi
DAFTAR PUSTAKA
Dochterman, oanne., and &ulecheck, $loria !. 4998. !ursing Inter1ention -lasification
(!I-). edisi 8. 2issouri:2osby