Anda di halaman 1dari 11

TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS KECERDASAN


SPIRITUAL PENDIDIKAN ISLAM
Annisa Nuraisyah Annas
Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo

Abstrak
Selain nilai moral dan kecerdasan, ada nilai kecerdasan satu lagi yang memang harus
diterapkan dan memang harus ditanamkan kepada generasi penerus yakni kecerdasan spiritual
pendidikan agama islam.Manajemen peserta didik berbasis kecerdasan spiritual pendidikan islam
merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan dalam mengatur suatu kegiatan agar
peserta didiknya memiliki kecerdasan baik emosional, intelegency bahkan diharapkan mampu memiliki
kecerdasan spiritual. Manajemen peserta didik berbasis kecerdasan spiritual pendidikan islam
dilakukan dengan dua cara yakni kecerdasan spiritual dilingkungan sekolah dan di luar sekolah.
Kata Kunci: Manajemen Peserta Didik, Kecerdasan Spiritual, Pendidikan Islam

A. Latar Belakang Masalah Namun selama ini, pendidikan di


Pendidikan merupakan suatu hal yang Indonesia lebih menekankan pada pentingnya
sangat penting dalam kehidupan manusia. nilai akademik atau IQ. Padahal masih ada
Karena Pendidikan merupakan usaha sadar kecerdasan peserta didik yang lain. Howard
dan terencana untuk mewujudkan suasana Gardner menyebutkan ada 9 kecerdasan
belajar dan proses pembelajaran. Jadi, lainnya yang terdiri dari kecerdasan linguistik,
pendidkan yaitu suatu proses mengembangkan logis-matematis, spasial, kinestesis, musik
potensi peserta didik untuk memiliki kekuatan interpersonal,naturalis dan eksistensialis.
spiritual keagamaan, pengendalian diri, Kecerdassan eksistensialis ini, para spiritualis
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta menyebutnya sekarang dengan nama
keterampilan yang diperlukan dirinya, kecerdasan spiritual.
masyarakat, bangsa dan negaranya. Secara sosiologi, peserta didik
Penyelenggaraan pendidikan tidak bisa mempunyai kesamaan-kesamaan. Kesamaan-
main-main atau setengah hati, karena kesamaan itu dapat ditangkap dari kenyataan
pendidikan suatu bangsa akan sangat berperan bahwa mereka sama-sama anak manusia. Oleh
bagi kemajuan kehidupan di masa yang akan karena itu, para peserta didik mempunyai
datang. Saat ini kita masih belum puas dengan kesamaan-kesamaan unsur kemanusiaan. Fakta
sistem dan model pendidikan yang tengah menunjukkan bahwa tidak ada seorang anak
berjalan, yang dinilai masih parsial, apa pun, yang lebih manusiawi dibandingkan
adanya, belum maksimal, belum mampu dengan anak lainnya dan tidak ada anak yang
menjawab tantangan jaman dan belum mampu kurang manusia dibandingkan dengan anak
membentuk esensi pendidikan, yaitu lainnya. Adanya kesamaan-kesamaan yang
membangun dan membentuk peserta didik dipunyai anak inilah yang melahirkan
yang berkarakter unggul serta menjunjung konsekuensi yang sama atas hak-hak yang
tinggi nilai-nilai moral dan spiritual1. mereka punyai. Diantara hak-hak tersebut,
yang juga tidak kalah pentingnya adalah hak
1
https://informasismpn9cimahi.wordpress.c
om/2010/10/02/pendidikan-berbasis-
spiritual/Diakses 12 April 2017

132
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bidang manajemen peserta didik dalam
bermutu.2 mencapai tujuan tersebut yaitu penerimaan
Peserta didik yang menerima layanan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta
yang berbeda dan sama keduanya diarahkan bimbingan dan pembinaan disiplin.
agar peserta didik berkembang seoptimal Dengan diterapkannya konsep
mungkin sesuai dengan kemampuannya. spiritualisasi pendidikan atau pembelajaran.
Sebagai akibat dari adanya perbedaan bawaan pembaharuan antara iman dan ilmu, akal dan
peserta didik, maka akan ada peserta didik agama, hati dan pikiran adalah salah satu
yang lambat dan ada yang cepat model agar pendidikan secara efektif dapat
perkembangannya. Kompetensi yang sehat menjadikan pribadi yang utuh. Pembaharuan
akan memungkinkan jika ada usaha dan ilmu pengetahuan, tekonologi (IPTEK) dan
kegiatan manajemen melalui manajemen iman, taqwa (IMTAQ), adalah hal yang perlu
peserta didik berbasis kecerdasan spiritual dan harusdi terapkan pada sekarang ini.4
(MPDBKS).3 Seperti yang kita ketahui bersama
Manajemen peserta didik tidak semata banyaknya tindak kriminal dan kerusakan
pencatatan data peserta didik akan tetapi moral pada generasi penerus kita saat ini adalah
meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat karena masih kurangnya rasa keperdulian
membantu upaya pertumbuhan anak melalui terhadap peserta didik, yaitu kurangnya
proses pendidikan disekolah. Menurut penanaman nilai-nilai spiritual kepada peserta
Suharsimi Arikunto bahwa peserta didik adalah didik.
siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik Dengan ini melalui kerjasama antara
disuatu lembaga pendidikan. Menurut UU IPTEK dan IMTAQ diharapkan agar dapat
Sisdiknas bahwa peserta didik adalah anggota menghasilkan generasi penerus yang pintar dan
masyarakat yang berusaha mengembangkan juga berkarakter, disamping sukses juga shaleh.
potensi dirinya melalui proses pembelajaran Bagaimanakah memadukan antara kecerdasan
yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ),
pendidikan tertentu. kecerdasan fisik (PQ) dan kecerdasan spiritual
Jadi, bisa diartikan bahwa peserta didik (SQ)?.
adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu Dari pertanyaan diatas solusinya adalah
jalur, jenjang dan jenis lembaga pendidikan dengan menerapkan Spiritualisasi pendidikan.
tertentu yang selalu ingin mengembangkan Hal tersebut akan efektif jika seluruh elemen
potensi dirinya baik pada aspek akademik yang bertanggung jawab dalam pendidikan
maupun non akademik melalui proses (stakeholders) sadar, yakin dan bekerjasama
pembelajaran yang diselenggarakan. Tujuan untuk memajukan model pendidikan yang utuh
manajemen peserta didik adalah mengatur dan terintegrasi. Pendidikan adalah proses yang
berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar tersistem, tidak mungkin keberhasilan dalam
kegiatan pembelajaran disekolah berjalan pendidikan bisa tercapai dengan maksimal
dengan baik, tertib dan teratur. Beberapa ahli tanpa kerjasama dan keterlibatan semua pihak
berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta yang bersangkutan.
didik adalah untuk menciptakan kondisi
lingkungan sekolah yang baik serta siswa dapat
belajar dengan tertib sesuai dengan aturan yang
ada sehingga tercapai tujuan pengajaran yang
efektif dan efisien. Tiga tugas utama dalam
2
Ali Imran, Manajemen Peserta Didik
Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.
2.
3 4
Ibid, h. 3. Ibid, h. 7

133
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

B. Konsep Dasar dilembagakan dan menuntut interaksiantara


1. Pengertian Manajemen pendidik dan peserta didik.7
Secara etimologis, kata manajemen Peserta didik, menurut ketentuan
merupakan terjemahan dari kata management umum Undang-Undang RI tentang Sistem
)bahasa inggris). Kata management sendiri Pendidikan Nasional adalah anggota
berasal dari kata manage atau magiare yang masyarakat yang berusaha mengembangkan
berlatih kuda dalam melangkahkan kakinya. dirinya melalui proses pendidikan pada jalur,
Dalam pengertian manajemen, terkandung jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Pada
dua kegiatan yakni kegiatan pikir (mind) dan taman kanak-kanak, menurut ketentuan pasal
kegiatan tindak laku (action). (sahertian, 1 Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun
1982) 1990 , disebut dengan anak didik. Sedangkan
Terry mendefinisikan manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, menurut
sebagai pencapaian tujuan yang telah ketentuan pasal 1 peraturan pemerintah RI
ditentukan sebelumnya melalui usaha orang Nomor 28 dan Nomor 29 tahun 1990 disebut
lain (management is the accomplishing of the dengan siswa. Sementara pada perguruan
predertemined objective throug the effort of tinggi, menurut Ketentuan Peraturan
other people).5 Sementara itu, siagin Pemerintah RI Nomor 30 tahun 1990 di
mendefinisikan manajemen sebagai sebut mahasiswa.
kemampuan atau keterampilan untuk Peserta didik dalam pemaknaan
memperoleh suatu hasil dalam rangka regulasi kependidikan adalah anggota
mencapai tujuan6. masyarakat yang berusaha mengembangkan
Dari semua pendapat itu, jelaslah potensi diri melalui proses pembelajaran yang
bahwa manajemen adalah suatu kegiatan tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
yang dilakukan secara bersama-sama oleh pendidikan tertentu. Sebutan “ peserta didik”
dua orang atau lebih yang berdasarkan atas tersebut, diberikan kepada :
aturan tertentu dalam rangka mencapai suatu a) Peserta didik pada jenjang pendidikan
tujuan. Dua orang atau lebih yang bekerja dasar dengan satuan pendidikan yang
sama tersebut, karena adanya aturan-aturan meliputi SD, MI atau bentuk lain yang
tertentu, ada yang berfungsi sebagai sederajat serta pendidikan dasar lanjutan
manajerial dan ada yang menjadi yang berbentuk SMP dan Mts, atau
bawahannya. Orang yang mengelola bentuk lain yang sederajat.
pekerjaannya tetapi tidak dengan b) Peserta didik pada jenjang pendidikan
menggunakan tangannya sendiri melainkan menengah, dengan satuan pendidikan
tangan orang lain di namakan pemimpin. yang meliputi SMA, SMK, MA dan
2. Pengertian Peserta Didik MAK atau bentuk lain yang sederajat.
Peserta didik merupakan sumberdaya Pada jenjang pendidikan tinggi peserta
utama dan terpenting dalam proses didik disebut dengan “mahasiswa”.
pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, Meskipun demikian, ketika dikaitkan
tidak ada guru.Peserta didik bisa belajar tanpa dengan hak untuk mendapatkan layanan
guru sebaliknya, guru tidak bisa mengajar pendidikan agama,maka semua peserta
tanpa peserta didik. Karenanya, kehadiran didik di pendidikan tinggi, pada jlur
peserta didik menjadi keniscayaan dalam pendidikan formal dan non formal
proses pendidikan formal atau pendidik yang disebut dengan “peserta didik”.

5 7
Ibid, h. 4. Sudarwan Danim, Perkembangan Peserta
6
Ibid, h. 5. Didik, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 1.

134
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

3. Pengertian Manajemen Peserta Didik 2) Mengatur penerimaan siswa berdasarkan


Manajemen peserta didik berasal dari kriteria penerimaan siswa baru.12
gabungan kata “ manajemen” dan “peserta Pengaturan penerimaan ini juga meliputi
didik”. Dalam bahasa, manajemen berarti prosedur yang ditetapkan, sistem seleksi
ketatalaksanaan dan tata pimpinan.8Selain itu dan tahapan-tahapan yang
manajemen juga berarti kepemimpinan direncanakan.13
terhadap suatu kelomppok guna mencapai 3) Pengelompokan siswa
tujuan.9 Sedangkan dalam makna teoritk, 4) Merumuskan kode etik atatu tata tertib
manajemen berarti ilmu atau seni mengatur peserta didik
pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) 5) Mengatur program kegiatan ekstra
dan sumber daya lain secara efektif dan kurikuler
efisien untuk mencapai tujuan tertentu.10 6) Mengatur kegiatan organisasi siswa
Dengan menggabungkan dua kata 7) Memberikan perhatian terhadap
dasar yakni “ manajemen dan peserta didik” permasalahan disiplin peserta didik
maka manajemen peserta didik dapat di 8) Pengaturan cara penanggulangi
artikan sebagai penataan dan pengaturan permaslahan disiplin peserta didik
terhadap kegiatan yang berkaitan dengan 9) Pemberian pelayanan pribadi peserta
peserta didik mulai dari masuk sampai didik dan
keluarnya peserta didik tersebut dari lembaga 10) Pengaturan program kegiatan siswa.14
pendidikan. Pengaturan tersebut, bertujuan a. Tujuan Dan Fungsi Manajemen Peserta
untuk memberikan layanan sebaik-baiknya Didik
untuk peserta didik, agar mereka merasa Tujuan umum manajemen peserta
nyaman dan betah dalam mengikuti seluruh didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan
program sekolah. Kegiatan pengaturan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut
tersebut melibatkan seluruh sumber daya, menunjang proses belajar mengajar
baik sumber daya manusia seperti guru, disekolah. Proses belajar mengajar disekolah
kepala sekolah, peserta didik itu sendiri, wali dapat berjalan lancar, tertib dan teratur
murid, maupun sumber daya lain yang sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
meliputi sarana, keuangan, pembelajaran dan pencapaian tujuan sekolah dan tujuan
kurikulum, menuju tercapainya tujuan dari pendidikan secara keseluruhan.15
pendidikan itu sendiri. Tujuan khusus manajemen peserta didik
Cakupan manajemen peserta didik adalah sebagai berikut :
menurut beberapa ahli di antaranya sebagai Meningkatkan pengetahuan, keterampilan
berikut : dan psikomotorik peserta didik, Menyalurkan
1) Perencanaan peserta didik yang meliputi dan mengembangkan kemampuan umum
kuota daya tampung, komposisi kelas (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik,
dan ukuran luas ruang belajar untuk Menyalurkan aspirasi, harapan dan
setiap kelas.11 memenuhi kebutuhan peserta didik, Dengan
terpenuhnya 1, 2 dan 3 diatas diharapkan
peserta didik dapat mencapai kebahagiaan
8
John E. Chols dan Hasan Shadily, Kamus
Inggris Indonesia, (Jakarta: Grafindo, 1998), h. 372.
9 12
John Adair, Membina Calon Pemimpin, Burhanuddin, Analisis Administrasi
Terjemahan.Soedjonotrimo, (Jakarta: Bumi Aksara, Manajemen, (Bandung: Rosdakarya, 2004),h. 19.
13
1993), h. 4. Ali Imran, Manajemen Peserta Didik
10
Malayu, S.P. hasibuan, Manajemen Berbasis Sekolah........., h. 18.
14
Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, Burhanuddin, Analisis Administrasi
2000), h. 1. Manajemen.......... ,h. 19.
11 15
Ali Imran, Manajemen Peserta Didik Ali Imron, Manajemen Peserta Didik
Berbasis Sekolah......... ,h. 6. Berbasis Sekolah.......... ,h. 11.

135
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut, a) Perencanaan peserta didik


dapat belajar dengan baik dan tercapai cita- Langkah pertama yang harus dilakukan
cita mereka. dalam manajemen kesiswaan yaitu
Fungsi manajemen peserta didik mengadakan perencanaan. Peserta didik
secara umum adalah sebagai wahana bagi harus direncanakan karena dengan adanya
peserta didik untuk mengembangkan diri perencanaan segala sesuatunya dapat
seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dipikirkan dengan matang.
dengan segi-segi individualitasnya, sosialnya, b) Penerimaan peserta didik baru
aspirasinya, kebutuhannya dan potensi Penerimaan peserta didik baru adalah
peserta didik lainnya. Fungsi manajemen salah satu kegiatan manajemen peserta
peserta didik secara khusus dirumuskan didik yang sangat penting. Dalam
sebagai berikut : penerimaan peserta didik baru ini meliptu
Fungsi yang berkenaan dengan beberapa tahapan yaitu :
pengembangan individulitas peserta didik Kebijaksanaan penerimaan peserta didik,
adalah agar mereka dapat mengembangkan System peneriman peserta didik, Kriteria
potensi-potensi individualitasnya tanpa penerimaan peserta didik baru, Prosedur
banyak terhambat, Fungsi yang berkenaan penerimaan peserta didik baru, Problema
dengan pengembangan fungsi sosial peserta penerimaan peserta didik baru.17
didik adalah agar peserta didik dapat c) Orientasi peserta didik
mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, Meliputi pengaturan : hari-hari
orang tua dan keluarganya, lingkungan sosial pertyama peserta didik di sekolah, pekan
sekolahnya dan lingkungan sosial orientasi peserta didik, pendekatan yang
masyarakatnya, Fungsi yang berkenaan di gunakan dalam orientasi peserta didik,
dengan penyaluran aspirasi dan harapan dan orientasi peserta didik.18
peseta didik adalah agar peserta didik tersalur Alasan dan batasan orientasi peserta didik,
hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi, Tujuan dan fungsi orientasi peserta didik,
kesenangan dan minat peserta didik demikian Hari-hari pertama disekolah, Pecan
patut disalurkan oleh karena ia juga dapat orientasi peserta didik.
menunjang terhadap perkembangan diri d) Mengatur kehadiran dan ketidak
peserta didik secara keseluruhan, Fungsi hadiran peserta didik
yang berkenaan dengan pemenuhan Kehadiran peserta didik disekolah
kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik sangat penting, karena jika peserta didik
adalah agar peserta didik sejahtera dalam tidak hadir disekolah, maka aktivitas
hidupnya. dalam pembelajaran disekolah tidak dapat
b. Ruang Lingkup Manajemen Peserta dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Didik Kehadiran peserta didik disekolah adalah
Secara umum manajemen kesiswaan suatu keadaan yang memungkinkan
atau manajemen peserta didik sedikitnya terjadinya interaksi belajar mengajar
memiliki tiga tugas utama yang harus dalam proses pembelajaran.
diperhatikan yaitu penerimaan murid baru, e) Pengelompokan peserta didik
kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan Mengatur pengelompokan peserta
dan pembinaan disiplin. Secara rinci, ruang didik, baik yang berdasarkan pada fungsi
lingkup peserta didik adalah sebagai berikut persamaan, maupun yang berdasarkan
:16 fungsi perbedaan.19

17
Ibid, h. 18.
18
Ibid, h. 18.
16 19
Ibid, h. 17. Ibid, h. 18.

136
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

f) Mengatur evaluasi hasil belajar aturan yang dikembangkan dilembaga


peserta didik pendidikan tersebut.
Mengatur evaluasi peserta didik, baik 4. Pengertian kecerdasan spiritual
dalam rangka memperbaiki proses belajar Secara etimologi kecerdasan spiritual
mengajar, bimbingan dan penyuluhan merupakan kecerdasan yang pokok yang
maupun untuk kepentingan promosi dengannya dapat memecahkan masalah-
peserta didik.20 masalah makna dan nilai menempatkan
Dalam pendidikan evaluasi sangatlah tindakan atau suatu jalan hidup dalam
dibutuhkan untuk mengetahui baik atau konteks yang lebih luas,kaya dan bermakna.
buruknya suatu sistem dalam pendidikan Kecerdasan berasal dari kata cerdas yaitu
agar nantinya dapat menjadi acuan dalam sempurna perkembangan akal budi untuk
melakukan pengembangan maupun berpikir dan mengerti. Sedangkan spiritual
perbaikan. berasal dari kata spirit yang berasal dari
g) Mengatur kenaikan tingkat peserta bahasa latin spiritusyang berarti nafas dalam
didik istilah modern mengacu pada energy batin
Kenaikan kelas dapat diatur sesuai yang non jasmani meliputi emosi dan
dengan kebijakan dari tiap-tiap sekolah. karakter.21
Dalam kenaikan kelas sering terjadi Kecerdasan spiritual seseorang di artikan
permasalahan yang membutuhkan sebagai kemampuan seseorang yang memiliki
penyelesaian secara bijak. Masalah ini kecakapan, kecakapan yang tinggi untuk
dapat diminimalisir jika data-data tentang menjalin kehidupan menggunakan sumber-
hasil evaluasi siswa dinilai secara obyektif sumber spiritual untuk memecahkan
dan menggunakan fungsi sebagaimana permasalahan hidup dan berbudi luhur.Ia
mestinya, para guru juga harus lebih mampu berhubungan baik dengan tuhan,
berhati-hati dalam memberikan nilai hasil manusia, alam dan diri sendiri.22
evaluasi belajar kepada para siswanya. Jadi, Kecerdasan spiritual dapat diartikan
h) Mengatur peserta didik yang mutasi sebagai kemampuan yang terdapat dalam diri
dan drop out setiap manusia yang menjadikan ia menyadari
Mutasi dan drop out merupakan dan menentukan makna, nilai, moral serta
permasalahan yang sering kali terjadi pada cinta terhadap kekuatan yang lebih besar serta
dunia pendidikan. Oleh karena itu, sesama makhluk hidup. Karena merasa
keduanya harus ditangani dengan baik, sebagai bagian dari keseluruhan.Sehingga
agar tidak mengakibatkan timbulnya membuat manusia dapat menempatkan diri
masalah baru, sehingga pada akhirnya dan hidup lebih positif dengan penuh
akan mengganggu aktivitas dalam kebijakan, kedamaian, dan kebahagiaan yang
pendidikan. kekal.
i) Kode etik, pengadilan, hukum dan Danah Zohar dan Ian Marshall yang
disiplin peserta didik dikenal sebagai pencetus istilah spiritual
Pendidikan disini didasarkan pada intellegence mendefinisikan adalah
norma-norma tertentu bagi peserta didik. kecerdasan untuk menghadapi dan
Norma-norma dan aturan-aturan tersebut, memecahkan persoalan makna dan nilai,
mengharuskan kepada peserta didik untuk yaitu kecerdasan untuk menempatkan
mengikutinya. Selain itu, para pendidik
seharusnya juga dapat menjadi contoh 21
Oni, Buzan, kekuatan ESQ :10 Langkah
terdepan dalam hal menaati tradisi dan Meningkatkan Kecerdasan Emosional Spiritual,
(Jakarta: Pustaka Delapratosa, 2003), h. 6.
22
Wahyudin Siswanto, Membentuk
Kecerdasan Spiritual Anak, (Jakarta:Amza, 2010),
20
Ibid, h. 18. h. 11.

137
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

perilaku dan hidup kita dalam konteks makna Maka ada sifat maha, bila otak kita
yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk berpikir tentang rasionalitas, maka ada
menilain bahwa tindakan atau jalan hidup maha pencipta, maha menentukan, maha
seseorang lebih bermakna dibandingkan pemelihara.
dengan yang lain.23 b. Pengembangan Kecerdasan Spiritual
Dari definisi tersebut dapat dimengerti Kecerdasan spiritual dapat
bahwa kecerdasan spiritual merupakan dikembangkan dengan berbagai cara :25
kecerdasan dalam memberi atau menangkap 1. Melalui Iman
makna dari sebuah persoalan dengan Iman adalah sumber ketenangan batin
wawasan yang luas dan mampu dan keselamatan kehidupan. Iman, tauhid dan
melaksanakan makna tersebut dalam suatu ibadah kepada allah menimbulkan sikap
tindakan yang bernilai. istikomah dalam perilaku. Didalamnya
a. Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual terdapat pencegahan dan terapi penyembuhan
Seseorang yang memiliki kecerdasan terhadap penyimpangan, penyelewengan dan
spiritual mempunyai kesadaran diri yang penyakit jiwa. Seorang mukmin yang
mendalam dan bekerja hanya untuk berpegang teguh terhadap agamanya, maka
menggantungkan dirinya hanya pada tuhan allah akan menjaga semua ucapan dan
saja.Berikut Beberapa ciri seseorang yang perbuatannya.
memiliki kecerdasan spiritual.24 2. Melalui Ibadah
1. Bersikap Asertif Ibadah yang dikerjakan seorang dapat
Bila seseorang mempunyai kedalaman membersihkan jiwanya, bertambah banyak ia
pemahaman tentang sifat kemaha esaan beribadah bertambah bersih jiwanya. Didalam
tuhan, seorang tidak mudah gampang ajaran islam tuhan itu dilukiskan sebagai dzat
oleh tekanan-tekanan duniawi seseorang yang maha suci ia tidak bisa didekati kecuali
tidak takut ketika berhadap dengan orang yang suci jiwanya. Ibadah baik yang
seorang pemimpin. Dengan kesadaran wajib maupun yang sunah dapat
tersebut seseorang akan bersifat arsetif meningkatkan kebersihan jiwa.Jiwa yang
ketika berhadap dengan siapa saja. bersih salah satu indikator kecerdasan
2. Berusaha Mengadakan Inovasi spiritual.
Kecerdasan spiritual juga mendorong C. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta
untuk selalu mencari inovasi-inovasi Didik Berbasis Kecerdasan Spiritual
untuk menghasilkan sesuatu yang lebih Yang dimaksudkan dengan prinsip
baik dari apa yang saat ini telah dicapai adalah sesuatu yang harus menjadi pedoman
oleh manusia. Seseorang menyadari dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu
masih sangat banyak ruang untuk tersebut sudah tidak dijadikan pedoman lagi,
peningkatan kualitas hidup maka hal itu tidak akan menjadi sebuah prinsip.
manusia.Masih banyak fakta-fakta dan Prinsip manajemen pserta didik memiliki arti
sumber daya semesta yang belum tergali bahwa dalam rangka memanajemen peserta
dan terolah oleh manusia.Untuk itu selalu didik, prinsip-prinsip yang disebutkan di bawah
terdorong kearah kemajuan. ini harus selalu dipegang dan dijadikan
3. Berpikir Lateral pedoman. Dari beberapa pendapat para ahli
Kecerdasan spiritual akan mendorong dapat disimpulkan prinsip-prinsip manajemen
untuk berpikir lateral yakni pada saat peserta didik, yakni:
sifat keunggulan yang dimiliki manusia. 1. Manajemen peserta didik merupakan
bagian dari keseluruhan manajemen
23
sekolah. Oleh karena itu, ia harus
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,
(Jakarta: kalam Mulia, 2010), h. 166.
24 25
Ibid, h. 168. Ibid, h. 169.

138
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

mempunyai tujuan yang sama atau memenuhi aturan-aturan, tugas-tugas dan


mendukung terhadap tujuan manajemen harapan-harapan yang diminta oleh lembaga
secara keseluruhan. pendidikannya. 27
2. Segala bentuk kegiatan dalam manajemen Wujud pendekatan ini secara
peserta didik harus mengemban misi operasional adalah mengharuskan peserta
pendidikan dan dalam rangka mendidik didik untuk hadir disekolah, memperketat
para peserta didik. dalam kehadiran, penuntutan disiplin yang
3. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta tinggi, menyelesaikan tugas-tugas yang
didik harus diupayakan agar dapat diberikan kepadanya. Pendekatan demikian,
mempersatukan peserta didik yang memang harus upayakan agar peserta didik
mempunyai aneka ragam latar belakang menjadi mampu.
dan memiliki banyak perbedaan antara satu Kedua, pendekatan kualitatif (the
dengan yang lainnya. qualitative approach). Pendekatan ini lebih
4. Kegiatan manajemen haruslah dipandang memberikan perhatian kepada kesejahteraan
sebagai upaya pengaturan terhadap peserta didik. Jika pendekatan kuantitatif
pembimbingan peserta didik. Makna diatas diarahkan agar peserta didik mampu,
pembimbing merujuk pada ketersediaan maka pendekatan kualitatif ini lebih
dari pihak yang dibimbing, dalam hal ini diarahkan agar peserta didik senang. Asumsi
adalah mengacu kepada peserta didik. dari pendekatan ini adalah jika peserta didik
5. Kegiatan manajemen peserta didik harus senang dan sejahtera maka mereka dapat
mendorong dan dapat memacu belajar dengan baik serta senang untuk
kemandirian peserta didik. Prinsip mengembangkan diri mereka sendiri
kemandirian yang demikian akan dilembaga pendidikan seperti sekolah.
bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya Pendekatan ini juga menekankan perlunya
ketika disekolah, melainkan juga ketika penciptaan iklim yang kondusif dan
sudah terjun kedalam dunia masyarakat. menyenangkan bagi pengembangan diri
6. Apa yang diberikan kepada peserta didik secara optimal.28
dan yang selalu di upayakan oleh kegiatan Diantara kedua pendekatan tersebut,
manajemen peserta didik haruslah tentu dapat di ambil jalan tengahnya atau
bermanfaat dan dapat digunakan dalam sebutlah dengan pendekatan padu. Dalam
kehidupan peserta didik baik disekolah, pendekatan padu, peserta didik di minta untuk
lebih-lebih di masa mendatang. 26 memenuhi tuntutan-tuntutan peraturan
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam sekolah disatu pihak, tetapi disis lain sekolah
manajemen peserta didik menurut Yeager : juga menawarkan tambahan penghasilan lain
Pertama, pendekatan kuantitatif (the yang dapat memenuhi kebutuhan dan
quantitative approach). Pendekatan ini lebih kesejahteraannya. Disatu pihak siswa diminta
menitik beratkan pada segi-segi administratif untuk menyelesaikan tugas-tugas berat yang
dan birokratik lembaga pendidikan. Dalam berasal dari lembaga sekolahnya, tetapi di sisi
pendekatan demikian, peserta didik lain juga di sediakan suasana yang kondusif
diharapkan banyak memenuhi tuntutan- untuk menyelesaikan tugasnya. Atau jika
tuntutan dan harapan-harapan lembaga dikemukakan dengan kalimat terbalik,
pendidikan ditempat peserta didik tersebut penyediaan kesejahteraan, suasana yang
berada. Asumsi pendekatan ini adalah bahwa kondusif, pemberian layanan-layanan yang
peserta didik akan dapat matang dan memuaskan adalah dalam rangka
mencapai keinginannya, manakala dapat

26 27
Wahyudin Siswanto, Membentuk Ibid , h. 15.
28
Kecerdasan Spritual Anak…, h. 22. Ibid, h. 15.

139
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

mendisiplikan peserta didik dalam the educational problem is the


menyelesaikan tugas-tugas peserta didik. most challenging. The future of
D. Optimalisasi Kecerdasan Spritual Dalam the muslim world will depend
Pembelajaran upon the way it responds to this
1. Peran Guru Dalam Mengoptimalkan challenging” (Demikian kata
Kecerdasan Spiritual Peserta Didik Khursid Ahmad), yakni dari
Dalam Pembelajaran sekian banyak permasalahan
Mengoptimalkan kecerdasan peserta yang merupakan tantangan
didik dalam pembelajaran membutuhkan terhadap dunia islam dewasa ini,
usaha yang optimal dari pendidik. Pendidik maka masalah pendidikan
yang mampu mewujudkan hal tersebut tentu merupakan masalah yang paling
tidak asal-asalan karena dibutuhkan persiapan menantang. Masa depan dunia
yang maksimal dari seorang guru yang islam tergantung kepada cara
profesional yang mampu memahami tugas bagaimana dunia Islam
pokok dan fungsinya sebagai seorang menjawab dan memecahkan
pendidik. Karena seorang pendidik harus tantangan ini.30
mampu memahami peserta didik yang
memiliki beraneka ragam karakter yang tidak Maka dari itu untuk menjawab semua
akan bisa disamakan cara belajarnya. Hal ini permasalahan yang ada dalam pendidikan
disebabkan oleh kecerdasan, bakat, minat, islam diperlukan adanya pemberdayaan dan
motivasi, sikap, serta pengalaman masing- pencerahan sistem pendidikan islam. Perlu
masing peserta didik berbada-beda. Untuk itu, adanya kerjasama antara pemerintah serta
penyajian atau proses perlakuan cara belajar selaku penanggung jawab dalam hal
mesti dibeda-bedakan juga oleh pendidik pendidikan islam untuk memanajemen
kepada peserta didik melihat beraneka pendidikan Islam melalui peserta didik
ragaman tersebut, namun kenyataannya sebagai tongkat estafet pembaruan bangsa.
dalam proses pembelajaran guru kurang Untuk membangun ciri-ciri lulusan
bijaksana melihat keberaneka ragaman tersebut, maka lembaga pendidikan islam
tersebut sehingga timbul kecenderungan
serta perguruan tinggi islam dengan berbagai
sosial peserta didik untuk malas belajar program studinya perlu di manage dengan
malahan sampai ke titik klimak tidak ingin tujuan untuk memperkukuh eksistensi
belajar. lulusannya agar tidak hanya berwawasan
Adanya perbedaan tersebut, guru perlu lokal dan nasional, tetapi juga berwawasan I
mengenal kecerdasan yang dimiliki peserta
slam.
didik dan mengetahui berdasarkan ciri-ciri
yang ada pada peserta didik. Hal ini bisa Dengan berkembangnya era globalisasi
dilaksanakan apabila guru memilliki tidak bisa dipungkiri akan munculnya
kepedulian dan melaksanakan tanggung berbagai multi national enterprise yang pada
jawab sepenuhnya sebagai pengajar.29. gilirannya akan merambat pada multi national
2. Perlunya Kerja Sama Dalam higher education enterprise. Bertolak dari
Manajemen Pendidikan Islam pemikiran tersebut, maka pengembangan
lembaga pendidikan islam, termasuk
“Off all the problem that perguruan tingginya perlu mengantisipasi hal-
contfront the muslim world today hal berikut :
29
http://bdkpadang.kemenag.go.id/indeks.p
30
hpoption=com_content&view=article&id=455:men Muhaimin, Suti’ah, Sugeng Listya
goptimalkan-kecerdasan-peserta-didik-dalam. Prabowo, Manajemen Pendidikan, (Jakarta:
Diakses 20 April 2017. Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 19.

140
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

Perlunya internasionalisasi bersaing dalam bidang ilmu pengetahuan


pendidikan Islam, Perlunya serta memiliki akhlatul karimah yang baik
maanajemen pendidikan Islam yang yang dapat dicontoh oleh orang lain dan
berdasarkan kebutuhan pasar kerja, nantinya bisa menjadi panutan dari
Perlunya manajemen pendidikan sesamanya bahkan ketika sudah terjun
Islam secara terpadu antara didunia masyarakat.
pendidikan formal dan nonformal, Guru merupakan komunikator,
keterpaduan antara riset, pengajaran, pemberi nasehat-nasehat, pemberi inspirasi
dan pelayanan, Perlunya dan dorongan. Juga membimbing peserta
mengembangkan keterampilan didik dalam sikap dan tingkah laku, agar
terjual, dalam arti mampu memiliki karakter yang baik dan memiliki
menciptakan dan menawarkan jenis nilai-nilai moral yang berlandaskan
pelatihan dan konsultasi yang sangat kecerdasan spiritual.
diperlukan oleh institusi-institusi
terkait, user atau stakeholders pada Daftar Pustaka
umumnya, Perlunya komersialisasi
riset, dalam arti untuk menghimpun Imran, Ali, Manajemen Peserta Didik
sumber daya yang ada guna Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara,
kepentingan masyarakat, maka 2012.
lembaga pendidikan islam terutama Denim, Sudarwan, Perkembangan
perguruan tingginya harus mampu Peserta Didik, Bandung: Alfabeta, 2014.
memilih dan menawarkan rise tapa
saja yang bisa dijual kepada Chols, John E. dan Hasan Shadily,
masyarakat.31 Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Grafindo,
E. Kesimpulan 1998.
Manajemen merupakan sebuah Adair, John, Membina Calon
langkah-langkah ataupun cara dalam Pemimpin, Terjemahan Soedjonotrimo,
mengatur sesuatu agar apa yang diinginkan Jakarta: Bumi Aksara, 1998.
atau suatu hal yang ingin dicapai dapat
berjalan dengan baik dan menghasilkan Hasibuan, Malayu, S.P., Manajemen
produk yang sesuai dengan yang diharapkan. Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Manajemen peserta didik berbasis Aksara, 2000.
kecerdasan spritual pendidikan islam
merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu Burhanuddin, Analisis Administrasi
lenmbaga pendidikan dalam mengatur suatu Manajemen, Bandung: Rosdakarya, 2004.
kegiatan agar peserta didiknya memiliki
kecerdasan baik emosional, intelegency Oni, Buzan, Kekuatan ESQ : 10
bahkan diharapkan mampu memiliki Langkah Meningkatkan Kecerdasan
kecerdasan spritual. Karena pada dasarrya Emosional Spiritual, Jakarta: Pustaka
penanaman nilai karakter terhadap peserta Delapratosa, 2003.
didik adalah melalui sekolahnya.
Dengan adanya manajemen tersebut Wahyudin, siswanto, membentuk
diharapkan nantinya peserta didik mampu kecerdasan spiritual anak, Jakarta: Amza,
2010.
31
Muhaimin, Suti’ah, Sugeng Listya Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,
Prabowo, Manajemen Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 21. Jakarta: Kalam Mulia, 2010.

141
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017

Muhaimin, Suti’ah, Sugeng Listya


Prabowo, Manajemen Pendidikan, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2009.

https://informasismpn9cimahi.Wordp
ress.com/2010/10/02/pendidikan-berbasis-
spiritual diakses 12 April 2017

http://bdkpadang.kemenag.go.id/inde
ks.phpotion=com_content&view=article&id
=455:mengoptimalkan-kecerdasan-peserta-
didik-dalam.diakses 20 April 2017

142

Anda mungkin juga menyukai