Disusun oleh:
Viola Giary Rizkillah Maharani
F1C120008
Asisten Laboratorium:
M. Irhash Shalihin, S.Si.
Dosen Pengampu:
1. Dr. Intan Lestari, S.Si., M.Si.
2. Dr. Madyawati Latief, S.P., M.Si.
3. Heriyanti, S.T., M.Sc., M.Eng.
I. Tujuan
1. Mengukur daya hantar listrik berbagai jenis senyawa dan larutan pada
berbagai konsentrasi.
2. Mempelajari pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan
terhadap daya hantar listrik.
3.1 Alat
- Batang pengaduk
- Gelas beker 100 ml
- Gelas ukur 100 ml
- Gelas ukur 50 ml
- Kaca arloji
- Pipet tetes
- Rangkaian alat multimeter
- Spatula
3.2 Bahan
- Akuades
- Air jeruk nipis
- NaCl
- NaOH
- NH4OH
- HCl
- NaBr
- NaI
- NH4Cl
- Minyak tanah
IV. Prosedur Kerja
Larutan
disediakan masing-masing larutan dengan volume 25 ml dengan
konsentrasi 0,05 M ; 0,5 M dan 0,1 M
diukur daya hantar listrik larutan dari terencer
digambarkan grafik larutan kelompok 1 terhadap konsentrasi.
Temukan senyawa elektrolit dan terangkan perbedaan pengaruh
pengenceran.
digambarkan grafik larutan kelompok 2 terhadap konsentrasi.
Dandingkan daya hantar listrik kation dan anion segolongan
antara Ce-, Br-, I-, dan antara Na+ dan NH4+
Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan percobaan daya hantar listrik dan larutan elektrolit yang
telah dilakukan diperoleh data penentuan daya hantar listrik berbagai senyawa
sebagai berikut :
Tabel5.1 Daya Hantar Listrik Dan Larutan Elektrolit
Senyawa I(mA) V(volt) L=i/R (ohm)
H2O 0 1,5 0
0,1 0.00 1.5 0.00 0.0 1.5 0.01 0.00 1.5 0.0
075 05 15 15 1
0,5 0.00 1.5 0.00 0.0 1.5 0.01 0.00 1.5 0.0
045 036 15 851 055
1 0.00 1.5 0.00 0.0 1.5 0.01 0.02 1.5 0.0
6 4 15 5 16
Pada percobaan pengaruh daya hantar listrik dari konsentrasi suatu
senyawa atau larutan, yang pada setiap senyawa berbeda dibedakan lagi jumlah
atau tinkat konsentrasinya , dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: suatu
larutan yang berbeda jenisnya meskipun dengan konsentrasi yang sama besar
antara senyawa satu dengan senyawa lainnya namun kemampuan daya hantar
listriknya juga berbeda hal ini dikarenakan suatu larutan elektrolit memiliki
tingkat ionisasi yang berbeda beda, cara ionisasi yang berbeda serta sifat dari
suatu zat tersebut juga berbeda.
Dari data perbedaan konsentrasinya pratikan juga memperoleh hasil
yang berbeda, dimana hasil yang diperoleh pratikan pada larutan NH 4OH
adalah naik turun, pada larutan HCl anatar konsentrasi 0,05 sampai 0,1
mengalami penurunan kemudian datar, pada KOH juga naik turun. Daya
hantar listrik yang paling kuat diantara senyawa tersebut adalah larutan HCl,
kemudian KOH dan NH4OH dan jeruk nipis hal tersebut berarti laruOH dan
jeruk nipis hal tersebut berarti laruran HCl dan KOH adalah elektrolit kuat,
sedangakan jeruk nipis dan NH4OH merupakan elektrolit lemah hal tersebut
terjadi karena ion ionnya tidak terionisasi secara sempurna. Proses terionisasi
dari senyawa tersebuat adalah :
NH4OH(l) NH4+(aq)+ OH-(aq)
sedangkan untuk larutan elektrolit kuat HCl dan KOH proses ionisasinya
adalah
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
KOH(aq) K+(aq)+OH-(aq)
Pada percobaan daya hantar listrik tabel pertama antara larutan KCl dan
kristal KCl diperoleh daya hantar listrik larutan KCl lebih besar dari pada
kristal KCl hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh bentuk zat atau senyawa,
dimana pada larutan KCl ion ionya dapat bergerak secara bebas dibandingkan
kristal KCl yang sulit ditembus bagiannya.
Karena pada percobaan yang didapat diperoleh nilai dari kosentrasi yang
berbeda dengan nilai yang naik turun, maka tidak dapat dibuktikan bahwa
konsentrasi berpengaruh pada daya hantar listrik. Pada teori dijelaskan bahwa
pengaruh konsentrasi pada daya hantar listrik adalah semakin besar
konsentrasi suatu larutan atau senyawa maka kemampuan untuk
menghantarkan listrik juga besar ini berarti teori tidak sesuai dengan experimen
percobaan gagal. Kesalahan dari percobaan kali ini tidak lain dikarenakan oleh
beberapa faktor antara lain kesalahan pengamat dalam mengamati skala pada
jarum, kesalahan pada perhitungan, ataupun kesalahan pada saat kalibrasi
alat. Namun, kegagalan percobaan ini adalah hal yang biasa terjadi sebab setiap
pengukuran maupun pengamatan tidak terlepas dari kegagalan dan kesalahan.
Pada percobaan kelompok dua terhadap pengaruh konsentrasi
terhadap daya hantar listrik dilakukan oleh praktikan dengan menggunakan
larutan KCl, KBr, KI, NH4Cl dengan konsentrasi masing masing yaitu, 0.005,
0.1, 0.5, 1 M. berdasarkan:
Tabel 5.3 DayaHantarListrik Dan LarutanElektrolit
M KCl KBr KI NH4Cl
I v L I V L I v L I v L
0.0 0.0 1.5 0.0 0.00 1.5 0.0 1.5 0.00 _ 1.5 _
5 08 05 105 07 53
4 6 95
0.1 0.0 1.5 0.0 0.00 1.5 0.0 0.0 1.5 0.01 0.00 1.5 0.0
15 1 124 08 15 84 05
3 6
0.5 0.0 1.5 0.0 0.00 1.5 0.0 0.0 1.5 0.01 0.00 1.5 0.0
15 1 84 05 15 15 1
6
1 0.0 1.5 0.0 0.00 1.5 0.0 0.0 1.5 0.01 _ 1.5 _
14 16 84 05 15
6
Pada hasil percobaan diatas juga diperoleh hasil yang berbeda baik dari
segi jenis zat ataupun pada konsentrasinya untuk konsentrasi pada
pengukuran KCl diperoleh arus listrik dengan nilai yang semakin keatas
semakin tinggi artinya percobaan inni dapat sesui dengan teori yang mana
semakin besar konsentrasinya, daya hantarnya juga semakin besar, namun
percobaan tidak bisa dikatakan 100% berhasil sebab didalam data tersebut
terdapat arus yang sama besar pada no 2 dan 3 atau konsentrasi 0,1-0,5 mA.
Kemudian larutan KBr diperoleh data yang hasilnya naik turun, yang mana
pada konsentrasi 0.05-0.1 nilainya naik dan pada konsentrasi 0.5-1 nilainya
tetap, percobaan penentuan konsentrasi tidak dapat dibuktikan secara
eksperimen. Pada NH4Cl arus listrik yang terjadi yaitu pada konsentrasi 1,
maka diperoleh nilai arus sebesar 0. Pada konsentrasi 0.1 dan 0.5 diperoleh
nilai yang naik namun pada percobaan 4 NH 4Cl yang diuji tidak menghasilkan
arus listrik.
Larutan kalium klorida (KCl) merupakan garam yang mempunyai
kelarutan tinggi dan merupakan hasil asam kuat+basa kuat termasuk KI,
sehingga digolongkan elektrolit kuat. Reaksi ionisasi yang terjadi adalah :
KCl(aq) K+(aq)+Cl-(aq)
Reaksi reduksi :2 K+(aq) +2e K2(aq)
Reaksi oksidasi : Cl-(aq) Cl(aq)+e
Meskipun pada konsentrasi 0.05 dan 1 M larutan NH 4Cl tidak dapat
menghasilkan arus listrik namun sebenarnya larutan ini tergolong pada
elektrolit kuat, sebab merupakan jenis garam, yang mana garam merupakan
golongan elektrolit kuat. Terdapat nilai nol yang disebabkan oleh kekurang
telitian pengamat, kesalahan alat, atau sifat dari NH 4Cl yang pada konsentrasi
tertentu dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Namun pada
konsentrasi tertentu bersifat non elektrolit. Antara jeruk nipis dan jeruk manis,
jeruk nipis dapat menghantarkan arus listrik meskipun daya hantarnya lemah
dibandingkan jeruk manis biasa, sebab hal tersebut jeruk nipis memiliki kadar
keasaman yang lebih tinggi dibandingkan jeruk biasa sehingga lebih
memungkinkan untuk dapat menghantarkan listrik.
Dari percobaan yang telah dilakukan oleh pratikan mengenai pratikum
terhadap daya hantar listrik, praktikan dapat menentukan nilai dari daya
hantar listrik pada larutan tersebut dengan memasukkan niali yang diperoleh
pada persamaan dimana L merupakan daya hantar listrik dan R adalah
tahanan dan pada percobaan kedua dpat diketahui hubungan anatara pengarus
konsentrasi terhadap daya hantar listrik suatu larutan yang grafiknya akan
dapat terlihat pada bahasan ini.
Daya hantar listrik pada larutan NH4OH yang tertinggi terdapat pada
konsentrasi 0,1 M kemudian 0.05 M,1 M dan yang terendah pada konsentrasi
0.5 molar. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan semakin besar
konsentrasi zat semakin besar pula daya hantar listriknya. Hasil tidak sesuai
dengan percobaan. Dari kosentrasi 0.05-0.1 molar terdapat grafik naik dengan
nilai konsentrasi 0.05 M terhadap daya hantar listrik sebesar 0.004 ohm dan
daya hantar pada konsentrasi 1 adalah 0.005 kemudian antara 0.1 diperoleh
lagi grafik dengan laju turun artinya daya hantar listriknya turun dan larutan
tersebut mengalami kenaikan lagi terhadap daya hantar listrik dari 0.0036 M,
grafik zig zag menunjukan adanya kesalahan pratikan, seharusnza grafik yang
tergambar garis lurus linear.
Daya hantar listrik yang paling kuat pada larutan HCl pada kosentrasi 0.05
yaitu konsentrasi yang paling rendah kemudian daya hantar listrik turun ketika
konsentrasinya diubah menjadi 0.1 M kemudian mengalami nilai konstan atau
sama besar pada konsentrasi berikutnya, daya hantar listrik pada larutan HCl
juga tidak dapat sesuai dengan teori bahwa berbanding terbalik yang mana
konsentrasi yang rendah memiliki daya hantar yang kuat.
Laurutan KOH terhadap hubungan antara konsentrasi dengan daya hantar
listrik yaitu pada konsentrasi 0.005 dengan 0.1 meningkat artinya grafik naik
yaitu dengan selisih sekitar 0.005 kemudian dari 0.1 menuju 0.5 grafik
menurun mendekati nilai pada kosentrasi 0.05 M setelah itu antara konsentrasi
0.5 menuju 1 M grafik mengalami kenaikan lagi, yang besar kenaikkannya dua
kali lipat dari dari daya hantar konsentrasi 0.005 M, kenaikan ini cukup
signifikan namun percobaan ini juga tidak sesuai dengan teori walaupun daya
hantar listrik tertinggi berada pada konsentrasi yang besar, tapi kenaikannya
adalah naik turun.
Pada konsentrasi 0.05 dan 0.1 daya hantar listriknya naik pada konsentrasi
0.1-0.5 terjadi nilai kontan artinya sama dengan konsentrasi 0.1 dan 0.5 terjadi
kenaikan tetapi hanya kecil sekali sehingga grafik yang digambarkan adalah
datar. Tetapi daya hantar terkecil terjadi pada konsentrasi yang paling kecil
yaitu 0.05 dan daya hantar terbesar pada konsentrasi 1 M.
Antara konsentrasi 0.05 dan 0.1 M memiliki nilai daya hantar yang naik
kemudian dari konsentrasi 0.1 sampai 0.5 mengalami penurunan dan
selanjutnya adalah konstan, daya hantar tertinggi pada larutan konsentrasi 0.1
dan tertinggi kedua 0.05 artinya percobaan tidak sesuai dengan teori bahwa
nilai daya hantar terkecil terdapat pada konsentrasi yang lebih besar yaitu 0.5
dan 1 M.
Konsentrasi 0.05 molar sampai 0.5 M daya hantar listrik dengan grafik naik
artinya nilai daya hantarnya meningkat dari 0 menjadi 0.01 yang kenaikkannya
bisa dikatakan konstan karena garisnya mendekati linear, namun setelah daya
hantar mengalami kenaikan konsentrasi terjadi penurunan yang sangat
signifikan yaitu menuju nol sama dengan konsentrasi paling kecil L kosentrasi
0.05 sama dengan konsentrasi 1 M.
VI. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
1. Jika diperhatikan berdasarkan daya hantar listriknya, larutan
dibedakan menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit.
Yang termasuk dalam elektrolit kuat yaitu NaOH, NaCl, NaI, NH 4Cl,
elektrolit lemah yaitu jeruk nipis dan NH4OH, dan non elektrolit yaitu
H2O, minyak tanah, dan Kristal NaCl.
2. Perbedaan konsentrasi pada suatu senyawa dapat mempengaruhi
daya hantar listriknya. Semakin besar konsentrasinya maka semakin
besar daya hantarnya karena semakin banyak ion-ion yang dapat
bergerak bebas dan terionisasi dengan baik dalam menghantarkan
arus listrik begitu juga sebaliknya.
6.2 Saran
Sebaiknya bahan harus lebih di lengkapkan lagi. Praktikan juga
harus lebih teliti dalam membaca skala pada alat multimeter.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman dan Soeharjo. 2002. Inti Sari Kimia Organik. Jakarta : Hipolirates
Terapan Vol.3(5):9-15
Sediawan, W.B. 2000. Berbagai Teknologi Proses Pemisahan Daur Ulang Bahan
Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan Proses
Perhitungan
Menentukan daya hantar berbagai senyawa yang akan di hitung oleh
praktikan
1. Minyak Tanah
V = 1,5 Volt
t =-
R = o ohm
L=-
2. H2O
V = 1,5 Volt
t=-
R = 0 Ohm
L=-
3. Larutan NaCl
V = 1,5 Volt
t = 0,075 mA
R = 20 Ohm
4. Kristal NaCl
V = 1,5 Volt
t = 0,06 mA
R = 25 Ohm
L = 0,04 Ohm-1
Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan elektrolit
1. Air Jeruk Nipis (0,05 M)
I=-
V = 1,5 Volt
L=-
2. Air Jeruk Nipis (0,1 M)
I=-
V = 1,5 Volt
L=-
3. Air Jeruk Nipis (0,5 M)
I =-
V = 1,5 Volt
L=-
4. Air Jeruk Nipis (1 M)
I = 0,003 mA
V = 1,5 Volt
L = 0,002 Ohm-1
R = 500 Ω
𝐼 1
L= = = 0,002 Ohm-1
𝑅 500
5. NaCl (0,05 M)
I = 0,075 mA
V = 1,5 Volt
R = 20 Ohm
𝐼 1
L= = = 0,05 Ohm-1
𝑅 20
6. NaCl (0,1 M)
I = 0,075 mA
V = 1,5 Volt
R = 40 Ohm
𝐼 1
L= = =0,025 Ohm-1
𝑅 40
7. NaCl (0,5 M)
I = 0,0075 mA
V = 1,5 Volt
R = 62,5 Ohm
𝐼 1
L= = = 0,016 Ohm-1
𝑅 62,5
8. Nacl (1 M)
I = 0,0625 mA
V = 1,5 Volt
R = 13 Ohm
𝐼 1
L= = = 0,075 Ohm-1
𝑅 13
LAMPIRAN
A. Pertanyaan Prapraktek
1. Apa yang dimaksud dengan daya hantar listrik ?
Jawab :
Daya hantar listrik yaitu kemampuan suatu pengantar memindahkan
muatan listrik, daya hantar listrik juga merupakan kemampuan dari air
untuk menghantarkan arus listrik yang dipengaruhi oleh jenis
ion,valensi, dan konsentrasi.
2. Bagaimana suatu larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik ?
Jawab :
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan listrik
karena senyawa dari zat terlarut dapat terurai menjadi ion – ion yang
bergerak bebas. Zat elektrolit dalam larutan menjadi ion – ion yang
bergerak bebas tersebut dinamakan ionisasi.
3. Jelaskan cara kerja pengukuran daya hantar listrik dengan
menggunakan alat multimeter!
Jawab :
Perpindahan muatan dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara
satu tempat dengan tempat yang lain dan arus listrik akan mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah, dalam sebuah larutan perpindahan
muatan dari tinggi kerendah yang digunakan menggunakan alat
multimeter.
LAMPIRAN