Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN ELEKTROLIT

Disusun oleh:
Viola Giary Rizkillah Maharani
F1C120008

Asisten Laboratorium:
M. Irhash Shalihin, S.Si.

Dosen Pengampu:
1. Dr. Intan Lestari, S.Si., M.Si.
2. Dr. Madyawati Latief, S.P., M.Si.
3. Heriyanti, S.T., M.Sc., M.Eng.

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN VI
DAYA HANTAR LISTRIK DAN LARUTAN ELEKTROLIT

I. Tujuan
1. Mengukur daya hantar listrik berbagai jenis senyawa dan larutan pada
berbagai konsentrasi.
2. Mempelajari pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan
terhadap daya hantar listrik.

II. Landasan Teori


Larutan adalah sistem homogen dimana seluruh partikelnya berupa
molekul atau ion. Suatu larutan terdiri dari dua komponen yaitu zat terlarut
dan zat pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit
dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus
listrik karena larutan ini mengandung banyak ion dan ion-ionnya bergerak
bebas. Larutan non elektrolit yaitu larutan yang tidak memiliki ion atau
elektron yang bergerak bebas. Larutan elektrolit sendiri masih di bagi menjadi
dua yaitu larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat yaitu larutan yang
banyak memiliki ion atau elektron bergerak bebas dalam larutan. Larutan
elektrolit lemah kuat yaitu larutan yang banyak memiliki ion atau electron
bersimbiosis bebas dalam larutan. Larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang
sedikit memiliki ion atau elektron yang bergerak bebas (Sumarjono,2002).
Menurut Ariston (1989), Daya hantar listrik merupakan daya hantar
listrik dari suatu benda atau suatu zat dan kemampuan benda itu sendiri
untuk menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada air menurut adalah
suatu kebalikan tekanan dalam ohm yang di ukur pada muka tanah yang
berlawanan dalam cm x cm dalam suhu 25°C di ukur dalam micromho (s). Jadi
hantaran listrik adalah merpakan kebalikan dari tahanan, tetapi karena
besarnya daya hantar listrik ini sangat kecil maka biasanya dinyatakan dalam
mho yang besarnya sama dengan 10-6 mho (Watongareet al.,2014).
Dalam mengahantar listrik suatu larutan dipengaruhi oleh konduktifitas
larutan, yaitu suatu ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan
listrik. Konduktifitas berperan dalam proses electrochemical machining karena
ada relevansi antara konsentrasi dan konduktifitas suatu larutan, maka untuk
menentukan konsentrasi suatu larutan dapat dilakukan dengan cara mengukur
konduktifitas larutan tersebut. Dengan menggunakan rumus :
K = C I/A
Dimana , K=konduktivitas (mho/cm)
C=konduktansi (mho)
A=Luas Elektroda (cm3)
I=Jarak antara elektroda(cm)
Dari persamaan tersebut suatu konduktivitas dengan nilai 1 mho dapat
dinyatakan sebagai kemampuan hantar dari zat cair yang berukuran luas
penampang 1 cm2 untuk arus1 ampere dengan teganan 1 volt. Jika arus yang
dihantarkan lebih besar lagi, maka konduktifitasnya lebih besar pula. Jika pada
suatu resistor dialirkan arus yang membesar maka tahanan atau resistensinya
akan mengecil. Hal ini berarti bahwa konduktifitas adalah kebalikan dari
resistensi, mho=1/ohm (Sediawan,2012).
Semua zat terlarut yang larut dalam air termasuk ke dalam salah satu
dari dua golongan berikut, yaitu elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah
suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang
akan menghantarkan arus listrik. Non elektrolit adalah suatu larutan yang
tidak menghantarkan arus listrik ketika di larutkan di dalam air.

(Gambar 1 : Suatu rangkaian alat untuk membedakan antara larutan


dan non elektrolit).
Pada gambar memperlihatkan suatu metode yang mudah dan langsung
untuk membedakan antara larutan elektrolit dan non elektrolit. Sepasang
elektroda platina dicelupkan ke dalam gelas kimia yang berisi air . Untuk
menghasilkan nyala lampu pijar, arus listrik harus mengalir dari suatu
elektroda ke elektroda yang lainnya, sehingga menyempurnakan rangkaian
listrik. Air murni merupakan penghantar listrik yang baik. Walaupun demikian,
jika ditambahkan sedikit natrium klorida (NaCl), bola lampu akan menyala
segera setelah garam larut dalam air. Padatan NaCl suatu senyawa ionik akan
terurai menjadi ion-ion Na+ dan Cl- pada saat larut dalam air. Ion Na+ akan
tertarik ke elektroda negative dan ion Cl- akan menuju elektroda positif.
Pergerakan ini menghasilkan arus listrik yang setara dengan aliran electron
sepanjang kabel logam. Oleh karena NaCl dapat menghantarkan arus listrik,
maka NaCl merupakan suatu larutan elektrolit.
Air merupakan pelarut yang sangat efektif untuk senyawa-senyawa ionik.
Walaupun air merupakan molekul yang bermuatan netral, namun memiliki
ujung positif (atom H) dan ujung negative (atom O), atau kutub positif dan
negatif, karena itu air sering di anggap sebagai pelarut. Ketika senyawa ionic
seperti natrium klorida larut dalam air, jaringan tiga dimensi dari ion-ion dalam
padatan akan rusak, dan ion-ion Na+ dan Cl- terpisahkan satu sama lain. Dalam
larutan, setiap ion Na+ dikelilingi oleh sejumlah molekul air yang mengarahkan
ujung negatifnya kearah kation. Hal yang serupa setiap ion Cl - dikelilingi oleh
molekul air yang ujung positifnya di arahkan pada anion. Proses dimana sebuah
ion dikelilingi oleh molekul-molekul air yang tersusun dalam
keadaantertentudisebut hidrasi (hidration). Hidrasi membantu menstabilkan
ion-ion dalam larutan dan mencegah kation untuk bergabung kembali dengan
anion.
Alat ukur multimeter adalah alat ukur dalam elektronik yang
penggunanya untuk mengukur tegangan Dc, mengukur arus Dc, mengukur
tahanan (ohm), mengukur nilai kapastansi kapasitor (farat) an memeriksa
keadaan suatu komponen masih baik atau tidak dan juga digunakan pada
trouble shooting suatu peralatan elektronik. Pada multimeter analog terdapat
skala pembacaan meter dan saklar putar untuk memilih fungsi pengukuran dan
kisaran/rentangan pengukuran. Fungsi pengukurannya yaitu Dc, ampermeter,
Ac voltmeter, Dc Voltmeter, Ohmmeter DH.
Larutan elektrolit merupakan suatu larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik dimana ion ionnya akan terurai menjadi ion ion yang bermuatan
positif dan ion yang bermuatan negatif yang bergerak menuju katoda maupun
anoda. Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah suatu larutan yang
menghantarkan arus listrik dengan arus dan daya yang tinggi sehingga jika
diujikan pada nyala lampu, lampu akan bernyala terang dan diujikan pada
suatu muktimeter indeks yang diperoleh pada jarum akan besar. Larutan
elektrolit kuat dapat menghantarkan arus listrik secara kuat dikarenakan ion
ion yang ada pada larutan terionisasi secara sempurna sehingga derajat
ionisasinya sama dengan satu.
III. Alat dan Bahan

3.1 Alat
- Batang pengaduk
- Gelas beker 100 ml
- Gelas ukur 100 ml
- Gelas ukur 50 ml
- Kaca arloji
- Pipet tetes
- Rangkaian alat multimeter
- Spatula

3.2 Bahan
- Akuades
- Air jeruk nipis
- NaCl
- NaOH
- NH4OH
- HCl
- NaBr
- NaI
- NH4Cl
- Minyak tanah
IV. Prosedur Kerja

4.1 Menentukan daya hantar listrik berbagai senyawa


Minyak tanah, H2O, NaCl, dan Kristal NaCl
disediakan 5 buah gelas beker 100 ml
dimasukkan masing-masing 25 ml minyak tanah, H2O, NaCl dan
kristal NaCl
diukur daya hantar listrik setiap larutan menggunakan alat
multimeter
ditentukan sifat zat terhadap arus konduktor kuat, lemah, atau
isolator
Hasil

4.2 Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik


larutan elektrolit

Larutan
disediakan masing-masing larutan dengan volume 25 ml dengan
konsentrasi 0,05 M ; 0,5 M dan 0,1 M
diukur daya hantar listrik larutan dari terencer
digambarkan grafik larutan kelompok 1 terhadap konsentrasi.
Temukan senyawa elektrolit dan terangkan perbedaan pengaruh
pengenceran.
digambarkan grafik larutan kelompok 2 terhadap konsentrasi.
Dandingkan daya hantar listrik kation dan anion segolongan
antara Ce-, Br-, I-, dan antara Na+ dan NH4+
Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan percobaan daya hantar listrik dan larutan elektrolit yang
telah dilakukan diperoleh data penentuan daya hantar listrik berbagai senyawa
sebagai berikut :
Tabel5.1 Daya Hantar Listrik Dan Larutan Elektrolit
Senyawa I(mA) V(volt) L=i/R (ohm)

Minyak tanah 0 1,5 0

H2O 0 1,5 0

Larutan KCl 8,33 × 10-3 1,5 5,55 x 10-3

Kristal KCl 7,894×10-3 1,5 5,26 x 10-3

Larutan elektrolit merupakan suatu larutan yang dapat menghantarkan


arus listrik dimana ion ionnya akan terurai menjadi ion ion yang bermuatan
positif dan ion yang bermuatan negatif yang bergerak menuju katoda maupun
anoda. Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah suatu larutan yang
menghantarkan arus listrik dengan arus dan daya yang tinggi sehingga jika
diujikan pada nyala lampu, lampu akan bernyala terang dan diujikan pada
suatu muktimeter indeks yang diperoleh pada jarum akan besar. Larutan
elektrolit kuat dapat menghantarkan arus listrik secara kuat dikarenakan ion
ion yang ada pada larutan terionisasi secara sempurna sehingga derajat
ionisasinya sama dengan satu, sedangkan pada larutan non elektrolit ion
ionnya tidak terionisasi sehingga derajat ionisasinya sama dengan nol dan
kelarutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan pada
Larutan elektrolit lemah ion ion akan terionisasi tetapi tidak dengan sempurna
sehingga derajat ionisasinya kurang dari satu. Larutan elektrolit jika diujikan
pada alat multimeter maka jarum penunjuk pada alat tersebut tidak bergerak
atau sama dengan nol.
Percobaan terhadap larutan elektrolit menguji adanya daya hantar
listrik dilakukan oleh pratikan yaitu dengan empat sampel terdiri dari minyak
tanah, H2O, larutan KCl, serta kristal KCl. Metode pengukuran dengan
menggunakan suatu alat yang disebut dengan multimeter. Dimana alat ukur ini
merupakan alat ukur yang penggunaannya adalah untuk mengukur tegangan
DC , mengukur arus AC, mengukur hambatan serta pengukuran kapasitas
kapasitor dan memeriksa suatu keadaan komposisi atau komponen masih baik
atau tidak dan juga digunakan pada troumbel shooting suatu peralatan
elektronik. Pada multimeter analog terdapat suatu pembacaan meter dan jarum
putar yang berfungsi sebagai pengukuran dari kisaran atau renggangan
pengukuran. Fungsi pengukurannya yaitu DC ampermeter, AC voltemeter, DC
voltemeter dan lain lain. Dimana kisaran pengukuran ini dapat dilihat pada
skala yaitu pergeseran jarum pada alat tersebut. Beberapa hal yang harus
diperhatikan terhadap pengukuran alat ini pada jarum yang mana penunjukan
terhadap tahanan berbalik dengan arah ukur tegangan atau voltnya.
Pengukuran tahanan ditunjuk dengan skala ohm pada pinggirnya sedangkan
tekanan volt.
Prinsip kerja dari alat multimeter ini adalah dengan suatu kumparan listrik
yang menggunakan prinsip d'arsonual meter, yang terdiri dari sebuah magnet
yang berbentuk kapal kuda dan sebuah silinder diantara kutub utara dan
kutub selatan magnet, sebagai inti besi dimana dililitkan kawat yang
membentuk kumparan.
Berdasarkan pada prinsip kerja itulah yang digunakan oleh praktikan sehingga
dapat diketahui daya hantar listrik larutannya. Sebelum menggunakan alat
tersebut pratikan terlebih dahulu menyiapkan rangkaian dan melakukan
pengkalibrasi alat tersebut. Pada alat dipasang kabel yang berwarna merah dan
hitam atau disebut juga terminal i dan com, kabel ini berfungsi sebagai
pengujian lansung terhadap sampelnya yang mana pada kabel merah dipasang
pada lubang plus dan hitam pada lubang minus, kemudian dilakukan
pengkalibrasian dengan cara menggesekkan antara kabel pada bagian ujungnya
yaitu terdapat suatu besi samapi jarum akan bergerak menuju nol dibelah
kanan dan nol disebelah kiri, setelah itu barulah diujikan pada sampel. Pada
pengukuran terhadap minyak tanah, H 2O, larutan KCl dan kristal KCl, didapat
hasil pengukuran pada minyak tanah dan air 0, dan arus listrik pada larutan
KCl adalah 8,33x10-3 dan kristal KCl 7,8947x10-3 mA. Hal ini berarti minyak
tanah dan air tidak dapat menghantarkan arus listrik dan bukan larutan
elektrolit, sebab ketika diujikan pada alat ukur multimeter tidak diperoleh
pergerakan pada jarumnya dan tahannya berarti bernilai nol sehingga arus
listriknya bernilai nol sebab I(arus listrik) adalah hasil bagi tegangan (v) dan
tahanan (R). Minyak tanah tidak memiliki kation (ion positif) dan anion(ion
negatif) pada larutannya, sehingga tidak terionisasi. Sedangkan air memiliki
sifat sebagai penghantar listrik yang sangat buruk(isolator) tetapi air dapat
melarutkan senyawa ion dan senyawa kovalen polar yang dapat membuat suatu
larutan penghantar daya listrik. Sehingga air disebut pelarut polar pada KCl
dan kristal KCl ionnya akan terurai menjadi K+, Cl-, sehingga ketika terbntuk
larutan katoda akan membentuk reaksi
2H2O +2 e H2+2OH-
sedangkan anodanya akan membentuk reaksi
2Cl- Cl2+2e
KCl( K++Cl-
peristiwa ini merupakan pembentukan ion yang terjadi dengan adanya pelarut
yang memisahkan ion positif dan negatif karena terjadi ikatan ion dengan
pelarutnya.
Percobaan kedua yang dilakukan oleh praktikan adalah mempelajari
pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik pada larutan elektrolit yang
dibagi menjadi dua kelompok pada kelompok pertama diperoleh data berupa
pada tabel berikut.
Tabel 5.2 DayaHantarListrik Dan LarutanElektrolit
M Air jeruk nipis NH4OH HCl KOH
I v L I V L I v L I v L
0,0 0.0 1,5 0.0 0.00 1.5 0.00 0.0 1.5 0.02 0.00 1.5 0.0
5 00 05 06 04 3 75 05
01
5

0,1 0.00 1.5 0.00 0.0 1.5 0.01 0.00 1.5 0.0
075 05 15 15 1
0,5 0.00 1.5 0.00 0.0 1.5 0.01 0.00 1.5 0.0
045 036 15 851 055
1 0.00 1.5 0.00 0.0 1.5 0.01 0.02 1.5 0.0
6 4 15 5 16
Pada percobaan pengaruh daya hantar listrik dari konsentrasi suatu
senyawa atau larutan, yang pada setiap senyawa berbeda dibedakan lagi jumlah
atau tinkat konsentrasinya , dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: suatu
larutan yang berbeda jenisnya meskipun dengan konsentrasi yang sama besar
antara senyawa satu dengan senyawa lainnya namun kemampuan daya hantar
listriknya juga berbeda hal ini dikarenakan suatu larutan elektrolit memiliki
tingkat ionisasi yang berbeda beda, cara ionisasi yang berbeda serta sifat dari
suatu zat tersebut juga berbeda.
Dari data perbedaan konsentrasinya pratikan juga memperoleh hasil
yang berbeda, dimana hasil yang diperoleh pratikan pada larutan NH 4OH
adalah naik turun, pada larutan HCl anatar konsentrasi 0,05 sampai 0,1
mengalami penurunan kemudian datar, pada KOH juga naik turun. Daya
hantar listrik yang paling kuat diantara senyawa tersebut adalah larutan HCl,
kemudian KOH dan NH4OH dan jeruk nipis hal tersebut berarti laruOH dan
jeruk nipis hal tersebut berarti laruran HCl dan KOH adalah elektrolit kuat,
sedangakan jeruk nipis dan NH4OH merupakan elektrolit lemah hal tersebut
terjadi karena ion ionnya tidak terionisasi secara sempurna. Proses terionisasi
dari senyawa tersebuat adalah :
NH4OH(l) NH4+(aq)+ OH-(aq)
sedangkan untuk larutan elektrolit kuat HCl dan KOH proses ionisasinya
adalah
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
KOH(aq) K+(aq)+OH-(aq)

Pada percobaan daya hantar listrik tabel pertama antara larutan KCl dan
kristal KCl diperoleh daya hantar listrik larutan KCl lebih besar dari pada
kristal KCl hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh bentuk zat atau senyawa,
dimana pada larutan KCl ion ionya dapat bergerak secara bebas dibandingkan
kristal KCl yang sulit ditembus bagiannya.
Karena pada percobaan yang didapat diperoleh nilai dari kosentrasi yang
berbeda dengan nilai yang naik turun, maka tidak dapat dibuktikan bahwa
konsentrasi berpengaruh pada daya hantar listrik. Pada teori dijelaskan bahwa
pengaruh konsentrasi pada daya hantar listrik adalah semakin besar
konsentrasi suatu larutan atau senyawa maka kemampuan untuk
menghantarkan listrik juga besar ini berarti teori tidak sesuai dengan experimen
percobaan gagal. Kesalahan dari percobaan kali ini tidak lain dikarenakan oleh
beberapa faktor antara lain kesalahan pengamat dalam mengamati skala pada
jarum, kesalahan pada perhitungan, ataupun kesalahan pada saat kalibrasi
alat. Namun, kegagalan percobaan ini adalah hal yang biasa terjadi sebab setiap
pengukuran maupun pengamatan tidak terlepas dari kegagalan dan kesalahan.
Pada percobaan kelompok dua terhadap pengaruh konsentrasi
terhadap daya hantar listrik dilakukan oleh praktikan dengan menggunakan
larutan KCl, KBr, KI, NH4Cl dengan konsentrasi masing masing yaitu, 0.005,
0.1, 0.5, 1 M. berdasarkan:
Tabel 5.3 DayaHantarListrik Dan LarutanElektrolit
M KCl KBr KI NH4Cl
I v L I V L I v L I v L
0.0 0.0 1.5 0.0 0.00 1.5 0.0 1.5 0.00 _ 1.5 _
5 08 05 105 07 53
4 6 95
0.1 0.0 1.5 0.0 0.00 1.5 0.0 0.0 1.5 0.01 0.00 1.5 0.0
15 1 124 08 15 84 05
3 6
0.5 0.0 1.5 0.0 0.00 1.5 0.0 0.0 1.5 0.01 0.00 1.5 0.0
15 1 84 05 15 15 1
6
1 0.0 1.5 0.0 0.00 1.5 0.0 0.0 1.5 0.01 _ 1.5 _
14 16 84 05 15
6
Pada hasil percobaan diatas juga diperoleh hasil yang berbeda baik dari
segi jenis zat ataupun pada konsentrasinya untuk konsentrasi pada
pengukuran KCl diperoleh arus listrik dengan nilai yang semakin keatas
semakin tinggi artinya percobaan inni dapat sesui dengan teori yang mana
semakin besar konsentrasinya, daya hantarnya juga semakin besar, namun
percobaan tidak bisa dikatakan 100% berhasil sebab didalam data tersebut
terdapat arus yang sama besar pada no 2 dan 3 atau konsentrasi 0,1-0,5 mA.
Kemudian larutan KBr diperoleh data yang hasilnya naik turun, yang mana
pada konsentrasi 0.05-0.1 nilainya naik dan pada konsentrasi 0.5-1 nilainya
tetap, percobaan penentuan konsentrasi tidak dapat dibuktikan secara
eksperimen. Pada NH4Cl arus listrik yang terjadi yaitu pada konsentrasi 1,
maka diperoleh nilai arus sebesar 0. Pada konsentrasi 0.1 dan 0.5 diperoleh
nilai yang naik namun pada percobaan 4 NH 4Cl yang diuji tidak menghasilkan
arus listrik.
Larutan kalium klorida (KCl) merupakan garam yang mempunyai
kelarutan tinggi dan merupakan hasil asam kuat+basa kuat termasuk KI,
sehingga digolongkan elektrolit kuat. Reaksi ionisasi yang terjadi adalah :
KCl(aq) K+(aq)+Cl-(aq)
Reaksi reduksi :2 K+(aq) +2e K2(aq)
Reaksi oksidasi : Cl-(aq) Cl(aq)+e
Meskipun pada konsentrasi 0.05 dan 1 M larutan NH 4Cl tidak dapat
menghasilkan arus listrik namun sebenarnya larutan ini tergolong pada
elektrolit kuat, sebab merupakan jenis garam, yang mana garam merupakan
golongan elektrolit kuat. Terdapat nilai nol yang disebabkan oleh kekurang
telitian pengamat, kesalahan alat, atau sifat dari NH 4Cl yang pada konsentrasi
tertentu dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Namun pada
konsentrasi tertentu bersifat non elektrolit. Antara jeruk nipis dan jeruk manis,
jeruk nipis dapat menghantarkan arus listrik meskipun daya hantarnya lemah
dibandingkan jeruk manis biasa, sebab hal tersebut jeruk nipis memiliki kadar
keasaman yang lebih tinggi dibandingkan jeruk biasa sehingga lebih
memungkinkan untuk dapat menghantarkan listrik.
Dari percobaan yang telah dilakukan oleh pratikan mengenai pratikum
terhadap daya hantar listrik, praktikan dapat menentukan nilai dari daya
hantar listrik pada larutan tersebut dengan memasukkan niali yang diperoleh
pada persamaan dimana L merupakan daya hantar listrik dan R adalah
tahanan dan pada percobaan kedua dpat diketahui hubungan anatara pengarus
konsentrasi terhadap daya hantar listrik suatu larutan yang grafiknya akan
dapat terlihat pada bahasan ini.
Daya hantar listrik pada larutan NH4OH yang tertinggi terdapat pada
konsentrasi 0,1 M kemudian 0.05 M,1 M dan yang terendah pada konsentrasi
0.5 molar. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan semakin besar
konsentrasi zat semakin besar pula daya hantar listriknya. Hasil tidak sesuai
dengan percobaan. Dari kosentrasi 0.05-0.1 molar terdapat grafik naik dengan
nilai konsentrasi 0.05 M terhadap daya hantar listrik sebesar 0.004 ohm dan
daya hantar pada konsentrasi 1 adalah 0.005 kemudian antara 0.1 diperoleh
lagi grafik dengan laju turun artinya daya hantar listriknya turun dan larutan
tersebut mengalami kenaikan lagi terhadap daya hantar listrik dari 0.0036 M,
grafik zig zag menunjukan adanya kesalahan pratikan, seharusnza grafik yang
tergambar garis lurus linear.
Daya hantar listrik yang paling kuat pada larutan HCl pada kosentrasi 0.05
yaitu konsentrasi yang paling rendah kemudian daya hantar listrik turun ketika
konsentrasinya diubah menjadi 0.1 M kemudian mengalami nilai konstan atau
sama besar pada konsentrasi berikutnya, daya hantar listrik pada larutan HCl
juga tidak dapat sesuai dengan teori bahwa berbanding terbalik yang mana
konsentrasi yang rendah memiliki daya hantar yang kuat.
Laurutan KOH terhadap hubungan antara konsentrasi dengan daya hantar
listrik yaitu pada konsentrasi 0.005 dengan 0.1 meningkat artinya grafik naik
yaitu dengan selisih sekitar 0.005 kemudian dari 0.1 menuju 0.5 grafik
menurun mendekati nilai pada kosentrasi 0.05 M setelah itu antara konsentrasi
0.5 menuju 1 M grafik mengalami kenaikan lagi, yang besar kenaikkannya dua
kali lipat dari dari daya hantar konsentrasi 0.005 M, kenaikan ini cukup
signifikan namun percobaan ini juga tidak sesuai dengan teori walaupun daya
hantar listrik tertinggi berada pada konsentrasi yang besar, tapi kenaikannya
adalah naik turun.
Pada konsentrasi 0.05 dan 0.1 daya hantar listriknya naik pada konsentrasi
0.1-0.5 terjadi nilai kontan artinya sama dengan konsentrasi 0.1 dan 0.5 terjadi
kenaikan tetapi hanya kecil sekali sehingga grafik yang digambarkan adalah
datar. Tetapi daya hantar terkecil terjadi pada konsentrasi yang paling kecil
yaitu 0.05 dan daya hantar terbesar pada konsentrasi 1 M.
Antara konsentrasi 0.05 dan 0.1 M memiliki nilai daya hantar yang naik
kemudian dari konsentrasi 0.1 sampai 0.5 mengalami penurunan dan
selanjutnya adalah konstan, daya hantar tertinggi pada larutan konsentrasi 0.1
dan tertinggi kedua 0.05 artinya percobaan tidak sesuai dengan teori bahwa
nilai daya hantar terkecil terdapat pada konsentrasi yang lebih besar yaitu 0.5
dan 1 M.
Konsentrasi 0.05 molar sampai 0.5 M daya hantar listrik dengan grafik naik
artinya nilai daya hantarnya meningkat dari 0 menjadi 0.01 yang kenaikkannya
bisa dikatakan konstan karena garisnya mendekati linear, namun setelah daya
hantar mengalami kenaikan konsentrasi terjadi penurunan yang sangat
signifikan yaitu menuju nol sama dengan konsentrasi paling kecil L kosentrasi
0.05 sama dengan konsentrasi 1 M.
VI. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
1. Jika diperhatikan berdasarkan daya hantar listriknya, larutan
dibedakan menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit.
Yang termasuk dalam elektrolit kuat yaitu NaOH, NaCl, NaI, NH 4Cl,
elektrolit lemah yaitu jeruk nipis dan NH4OH, dan non elektrolit yaitu
H2O, minyak tanah, dan Kristal NaCl.
2. Perbedaan konsentrasi pada suatu senyawa dapat mempengaruhi
daya hantar listriknya. Semakin besar konsentrasinya maka semakin
besar daya hantarnya karena semakin banyak ion-ion yang dapat
bergerak bebas dan terionisasi dengan baik dalam menghantarkan
arus listrik begitu juga sebaliknya.

6.2 Saran
Sebaiknya bahan harus lebih di lengkapkan lagi. Praktikan juga
harus lebih teliti dalam membaca skala pada alat multimeter.
DAFTAR PUSTAKA

Ari. 2008. Mengenal Kimia 1. Jakarta : Yudhistira

Budiman dan Soeharjo. 2002. Inti Sari Kimia Organik. Jakarta : Hipolirates

Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi 3. Jakarta : Erlangga

Martono,Y dan Dewi, K.A.K.H. 2013. Perbandingan Kristalisasi Steviosida dan

Stevia Reboudiana (Bert) Antara Pelarut Organik dan Air serta

Formulasi Sebagai Pemanis Alami. Jurnal Seminar Nasional Kimia

Terapan Vol.3(5):9-15

Sediawan, W.B. 2000. Berbagai Teknologi Proses Pemisahan Daur Ulang Bahan

Bakar Nuklir. Jurnal Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan-Bahan

nuklir V(P2TBDU) dan P2BGN. 8-15.

Sumarjono. 2002. Kimia. Jakarta : Erlangga

Watongare, A.S., Lumehta, J.O., Wuwung, B.A., Sugiarso. 2013. Rancang

Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan Proses

Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. E-jurnal Teknik

Elektro dan Komputer. 1-11.


LAMPIRAN

Perhitungan
 Menentukan daya hantar berbagai senyawa yang akan di hitung oleh
praktikan
1. Minyak Tanah
V = 1,5 Volt
t =-
R = o ohm
L=-
2. H2O
V = 1,5 Volt
t=-
R = 0 Ohm
L=-
3. Larutan NaCl
V = 1,5 Volt
t = 0,075 mA
R = 20 Ohm
4. Kristal NaCl
V = 1,5 Volt
t = 0,06 mA
R = 25 Ohm
L = 0,04 Ohm-1
 Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik larutan elektrolit
1. Air Jeruk Nipis (0,05 M)
I=-
V = 1,5 Volt
L=-
2. Air Jeruk Nipis (0,1 M)
I=-
V = 1,5 Volt
L=-
3. Air Jeruk Nipis (0,5 M)
I =-
V = 1,5 Volt
L=-
4. Air Jeruk Nipis (1 M)
I = 0,003 mA
V = 1,5 Volt
L = 0,002 Ohm-1
R = 500 Ω
𝐼 1
L= = = 0,002 Ohm-1
𝑅 500

5. NaCl (0,05 M)
I = 0,075 mA
V = 1,5 Volt
R = 20 Ohm
𝐼 1
L= = = 0,05 Ohm-1
𝑅 20

6. NaCl (0,1 M)
I = 0,075 mA
V = 1,5 Volt
R = 40 Ohm
𝐼 1
L= = =0,025 Ohm-1
𝑅 40

7. NaCl (0,5 M)
I = 0,0075 mA
V = 1,5 Volt
R = 62,5 Ohm
𝐼 1
L= = = 0,016 Ohm-1
𝑅 62,5

8. Nacl (1 M)
I = 0,0625 mA
V = 1,5 Volt
R = 13 Ohm
𝐼 1
L= = = 0,075 Ohm-1
𝑅 13
LAMPIRAN

A. Pertanyaan Prapraktek
1. Apa yang dimaksud dengan daya hantar listrik ?
Jawab :
Daya hantar listrik yaitu kemampuan suatu pengantar memindahkan
muatan listrik, daya hantar listrik juga merupakan kemampuan dari air
untuk menghantarkan arus listrik yang dipengaruhi oleh jenis
ion,valensi, dan konsentrasi.
2. Bagaimana suatu larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik ?
Jawab :
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan listrik
karena senyawa dari zat terlarut dapat terurai menjadi ion – ion yang
bergerak bebas. Zat elektrolit dalam larutan menjadi ion – ion yang
bergerak bebas tersebut dinamakan ionisasi.
3. Jelaskan cara kerja pengukuran daya hantar listrik dengan
menggunakan alat multimeter!
Jawab :
Perpindahan muatan dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara
satu tempat dengan tempat yang lain dan arus listrik akan mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah, dalam sebuah larutan perpindahan
muatan dari tinggi kerendah yang digunakan menggunakan alat
multimeter.
LAMPIRAN

B. Pertanyaan Pasca Praktikum


1. Apa yang dimaksud dengan larutan elekrtrolit
Jawab : Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik.
2. Bagaimana sifat dari larutan yang bersifat elektrolit kuat, elektrolit lemah,
dan non elektrolit ?
Jawab : - Elektrolit kuat : zat elektrolit yang terurai sempurna didalam air
- Elektrolit lemah : zat elektrolit yang terurai hanya sebagian
didalam air
- Non elektrolit : tidak larut dalam air dan tidak terurai menjadi ion
ion
3. Berikan masing – masing 3 buah contoh senyawa yang bersifat elektrolit
kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit !
Jawab : - Elektrolit kuat : NaOH, NaI, NH4Cl
- Elektrolit lemah : NH4OH, CH3COOH
- Non elektrolit : H2O, minyak tanah, Kristal NaCl
4. Jelaskan pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan terhadap
daya hantar listrik
Jawab : Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar lisrtrik yaitu semakin
besar konsentrasi suatu larutan maka daya hantarnya juga
semakin besar, begitu pula sebaliknya. Sedangkan pengaruh jenis
senyawa terhadap daya hantar listrik yaitu jika suatu senyawa
mudah untuk terisolasi (terpisahkan) maka daya hantar listriknya
semakin tinggi.
LAMPIRAN

Gambar 1. Referensi buku Gambar 2. Referensi buku

Gambar 3. Referensi buku Gambar 4. Referensi Jurnal


Gambar 5. Referensi jurnal Gambar 6. Referensi jurnal

Anda mungkin juga menyukai