155-156
Surat Madaniyyah; Surat Ke-2 : 286 ayat ونD
َ Dاج ُع Dَ Dِ أُو ٰلَئDالُواDDَيبَةٌ قDص
ِ ِه َرDك َعلَ ْي ِه ْم إِنَّا هَّلِل ِ َوإِنَّا إِلَ ْيD َ َين إِ َذا أ
ِ صابَ ْتهُ ْم ُم َ الَّ ِذ
ِ ُال َواأْل َ ْنف
ِ ص ِم َن اأْل َ ْم َو ِ ف َو ْالج
ٍ ُوع َونَ ْق ِ َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِم َن ْال َخ ْو
(“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: Innaa lillahi wa innaa
س ilaihi raaji’un. [Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya kami kembali].”)
ِ َوالثَّ َم َرا
َ ت ۗ َوبَ ِّش ِر الصَّابِ ِر
ين Artinya, mereka menghibur diri dengan ucapan ini atas apa yang menimpa mereka dan mereka
mengetahui bahwa diri mereka adalah milik Allah Ta’ala, la memperlakukan hamba-Nya sesuai
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, dengan kehendak-Nya. Selain itu, mereka juga mengetahui bahwa Dia tidak akan menyia-nyiakan
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang amalan mereka meski hanya sebesar biji sawi pada hari kiamat kelak. Dan hal itu menjadikan
yang sabar mereka mengakui dirinya hanyalah seorang hamba di hadapan-Nya, dan mereka akan kembali
َ Dَِوأُو ٰلَئ
Dَ ُدDَك هُ ُم ْال ُم ْهتD
(“Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, Dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” Firman-Nya: ون (“Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk”) Amirul Mu’minin Umar ra. mengatakan: “Alangkah nikmatnya dua balasan itu, dan
Allah swt. memberitahukan bahwa Dia akan menguji hamba-hamba-Nya. Sebagaimana betapa menyenangkan [anugerah] tambahan itu.” ulaa-ika ‘alaiHim shalawaatum mir rabbiHim
yang difirmankan-Nya dalam surat lain yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan wa rahmatun (“Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb
mengujimu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antaramu, dan mereka.”) inilah tambahan. Mereka itulah orang-orang yang diberi pahala-pahala dan diberikan
agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” (QS. Muhammad: 31) pula tambahan.
Terkadang Dia memberikan ujian berupa kebahagiaan dan pada saat yang lain Dia juga Mengenai pahala mengucapkan “Innaa lillaaHi wa innaa ilaiHi raaji’uun” ketika tertimpa
memberikan ujian berupa kesusahan, seperti rasa takut dan kelaparan. Firman-Nya: fa musibah telah banyak dimuat di banyak hadits. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam
adzaaqaHallaaHu libaasal juu’i wal khaufi (“Oleh karena itu, Allah merasakan kepada mereka Ahmad, dari Ummu Salamah ia bercerita, pada suatu hari Abu Salamah mendatangiku dari
pakaian kelaparan dan ketakutan.”)(QS. An-Nahl: 112) tempat Rasulullah saw. lalu ia menceritakan, aku telah mendengar ucapan Rasulullah saw. yang
ِ ف َو ْالج
ُوع ِ “( بِ َش ْي ٍء ِم َن ْال َخ ْوDengan membuatku merasa senang, beliau bersabda:
Dalam surat al-Baqarah ini, Allah swt. berfirman:
“Tidaklah seseorang dari kaum Muslimin ditimpa musibah, lalu ia membaca innaa lillahi wa
sedikit ketakutan dan kelaparan.”) الِ ص ِم َن اأْل َ ْم َو
ٍ “( َونَ ْقDan kekurangan harta.”) Artinya, innaa ilaihi raaji’un kemudian mengucapkan, (Ya Allah, berikanlah pahala dalam musibahku ini
kerabat, dan orang-orang yang dicintai. ت ِ “( َوالثَّ َم َراDan buah-buahan.”) Yaitu kebun dan
meninggal dunia, maka aku pun mengucapkan, innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un, dan
mengucapkan, ‘Ya Allah, berikanlah pahala dalam musibahku ini dan berikanlah ganti kepadaku
sawah tidak dapat diolah sebagaimana mestinya. Sebagaimana ulama mengemukakan: “Di yang lebih baik darinya.’ Kemudian mengintrospeksi diri, dengan bertanya, “Dari mana aku akan
antara pohon kurma ada yang tidak berbuah kecuali hanya satu buah saja.” memperoleh yang lebih baik dari Abu Salamah?” Setelah masa iddahku berakhir, Rasulullah izin
Semua hal di atas dan yang semisalnya adalah bagian dari ujian Allah Ta’ala kepada kepadaku. Ketika itu aku sedang menyamak kulit milikku, lalu aku mencuci tanganku dari qaradz
hamba-hamba-Nya. Barangsiapa bersabar, maka Dia akan memberikan pahala baginya, dan (daun yang digunakan menyamak).
barangsiapa berputus asa karenanya maka Dia akan menimpakan siksaan terhadapnya. Oleh Lalu kuizinkan beliau masuk dan kusiapkan untuknya bantal tempat duduk yang isinya dari sabut,
karena itu, di sini Allah Ta’ala berfirman: َ َوبَ ِّش ِر الصَّابِ ِر
ين (“Dan sampaikanlah kabar maka beliau pun duduk di atasnya. Lalu beliau menyampaikan lamaran kepada diriku. Setelah
selesai beliau berbicara, kukatakan, “Ya Rasulullah, kondisiku akan membuat Anda tak berminat.
gembira kepada orang yang sabar.”)
Aku ini seorang wanita yang sangat pecemburu, 2 maka aku takut Anda mendapatkan diriku
Setelah itu Allah menjelaskan tentang orang-orang yang sabar yang dipuji-Nya, dengan firman-
sesuatu, yang karenanya Allah akan mengadzabku, dan aku sendiri sudah tua dan mempunyai
Nya: 1
banyak anak.” Maka beliau bersabda, “Mengenai kecemburuanmu yang engkau sebutkan, maka
semoga Allah melenyapkannya dari dirimu. Dan usia tua yang engkau sebutkan, maka aku pun Sabar terhadap cobaan termasuk iman kepada Allah SWT. Kita dilarang untuk bersikap marah
juga mengalami apa yang engkau alami. Dan mengenai keluarga yang engkau sebutkan itu, maka dan tidak sabar atas cobaan ketika diuji oleh Allah SWT. Dan Allah SWT akan memberi pahala
sesungguhnya keluargamu adalah keluargaku juga.” bagi orang yang ridla atas ujian dan cobaan.
Maka Ummu Salamah menyerahkan diri kepada Rasulullah saw. lalu beliau menikahinya, dan Allah SWT berfirman:
setelah itu Ummu Salamah berujar: “Allah telah memberikan ganti kepadaku yang lebih baik dari
Abu Salamah, yaitu Rasulullah saw. ِّصيبَ ٍة إِاَّل بِإِ ْذ ِن هَّللا ِ ۗ َو َم ْن ي ُْؤ ِم ْن بِاهَّلل ِ يَ ْه ِد قَ ْلبَهُ ۚ َوهَّللا ُ بِ ُكل
ِ اب ِم ْن ُم َ ص َ ََما أ
Dalam kitab Shahih Muslim disebutkan bahwa Ummu Salamah mengatakan: aku pernah
mendengar Rasulullah saw. bersabda:
َش ْي ٍء َعلِي ٌم
“Tiada suatu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa yang
“Tidaklah seorang hamba ditimpa musibah, lalu ia mengucapkan: innaa lillahi wa innaa ilaihi
beriman kepada Allah nescaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
raaji’un. Ya Allah, berikanlah pahala dalam musibahku ini dan berikanlah ganti kepadaku yang
Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At Taghobun 11)
lebih baik darinya; melainkan Allah akan memberikan pahala kepadanya dalam musibah itu dan
Berdasarkan ayat tersebut dapat diartikan bahwa orang yang ketika ditimpa musibah, ia meyakini
memberikan ganti kepadanya dengan yang lebih baik darinya.” Kata Ummu Salamah, ketika Abu
bahwa itu semua dari Allah, maka ia pun ridla dan pasrah (atas takdirNya).
Salamah meninggal, maka aku mengucapkan apa yang diperintahkan Rasulullah kepadaku, maka
Diriwayatkan dalam sahih Muslim dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
Allah Ta’ala memberikan ganti kepadaku yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah A.
wasallam bersabda:
ِ ِّاحةُ َعلَى ْال َمي ِ ْن ِفي النَّ َسDُ الطَّع:ٌاس هُ َما ِب ِه ْم ُك ْفر ِ َْاثنَت
(HR. Muslim).
ك ِم ْن ْال َعجْ ِز َ ك ِم ْن ْالهَ ِّم َو ْال َح َز ِن َوأَ ُعو ُذ ِب َ أَللَّهُ َّم إِنِّي أَ ُعو ُذ ِب
"ت َ َب َوالنِّي ِ َّان ِفي الن
“Ada dua perkara yang masih dilakukan oleh manusia, yang kedua duanya merupakan bentuk
[841] Maksudnya: kelaparan dan ketakutan itu meliputi mereka seperti halnya pakaian meliputi tubuh
mereka.
ِ ول هَّللا َ D ْت َر ُس ُ ِمعD و ُل َسDDُ تَق-لمDDه وسDDلى هللا عليDDص- لَ َمةَ َز ْو َج النَّبِ ِّىD أُ َّم َس
ِ و ُل إِنَّا هَّلِلDDُيبَةٌ فَيَقDص ِ يبُهُ ُمDص ِ ُ ٍد تD يَقُو ُل « َما ِم ْن َع ْب-صلى هللا عليه وسلم-
َّا إِالDَرًا ِم ْنهDف لِى َخ ْيD ْ Dِيبَتِى َوأَ ْخلDص ِ رْ نِى فِى ُمDDُون اللَّهُ َّم ْأ ُج
َ اجع ِ َوإِنَّا إِلَ ْي ِه َر
َلَ َمةDDت فَلَ َّما تُ ُوفِّ َى أَبُو َس ْ َ قَال.» ف لَهُ َخ ْيرًا ِم ْنهَا َ َصيبَتِ ِه َوأَ ْخل ِ أَ َج َرهُ هَّللا ُ فِى ُم
رًاDف هَّللا ُ لِى َخ ْي َ َأ َ ْخلDDَ ف-لمDDه وسDDصلى هللا علي- ِ ت َك َما أَ َم َرنِى َرسُو ُل هَّللا ُ قُ ْل
.-صلى هللا عليه وسلم- ِ ُول هَّللا َ ِم ْنهُ َرس
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna
ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah
milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang
menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran
dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku)
wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”10