NIM : PO7124319071
PRODI : D4 KEBIDANAN 2B
JURUSAN KEBIDANAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan
masalah besar bagi suatu negara berkembang terutama Indonesia. Di Negara
Indonesia sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan berkaitan dengan
kehamilan. Kematian saat melahirkan akan menjadi salah satu faktor mortalitas
wanita muda pada Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dalam
proses melahirkan hingga saat ini masih tinggi. Serta terjadinya komplikasi obstetrik
seperti perdarahan, eklampsi dan keguguran merupakan salah satu sebab tingginya
kasus kematian dan kesakitan ibu di negara berkembang.
AKI Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2012-2016 berdasarkan profil
kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 243 kasus /100.000 kelahiran hidup
mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan pada tahun 2015 yang
mencapai 619 kasus /100.000 kelahiran hidup. AKB di Provinsi Sulawesi Tengah
tahun 2016 sebesar 10,8/1000 kelahiran hidup mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun 2015 sebesar 10/1000 kelahiran hidup.
Sedangkan menurut kabupaten Banggai Kepulauan jumlah AKI pada tahun
2016 yaitu 22,68 /100.000 kelahiran hidup, dari jumlah lahir hidup 1.823 dan jumlah
kematian 23. Dan AKB di Banggai Laut sebesar 27,59 /100.000. Dan untuk jumlah
AKB di kota Palu 2,67/ 1000 Kelahiran hidup dari jumlah lahir hidup 6739 dan jumlah
kematian 18.
Salah satu cara efektif untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan
meningkatkan pertolongan oleh tenaga kesehatan yang sudah terlatih untuk
menangani dan memberikan pelayanan secara menyeluruh pada setiap ibu hamil
khususnya pada kasus kegawadaruratan yang dilakukan di fasilitas yang telah
berstandar.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah kasus ini
adalah:
TINJAUAN PUSTAKA
Mortalitas
Mortalitas adalah diartikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota
penduduk, tentunya mortalitas / kematian hanya terjadi satu kali kepada
setiap orang . Meskipin demikian, seiringdengan semakin majunya ilmu
kedokteran, terkadang sulit untuk membedakan keadaan mati dan hidup
secara klinik.
Morbiditas
Morbiditas adalah morbiditas dalam arti sempit sebagai peristiwa sakit atau
kesakitan, sedangan arti luas morbiditas mempunyai pengertian yang jauh lebih
kompleks, tidak saja terbatas pada statistic atau ukuran tentang peristiawa-
peristiwa tersebut, tetapi juga faktor social, ekonomi, dan budaya.
B. Mortalitas dan Morbiditas pada bayi dan balita( usia 1-5 tahun ) pada 5 tahun
terakhir di indonesia
1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga
komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk
selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu
daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa
dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di
daerah tersebut.
Angka Kematian Bayi (AKB)
Salah satu ukuran kematian yang cukup menjadi perhatian adalah jumlah
kematian bayi. Jumlah kematian bayi ini dipublikasikan dengan sebuah
indikator yang disebut angka kematian bayi (AKB).
Angka Kematian Bayi atau AKB adalah banyaknya bayi yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Salah satu indikator yang menjadi kriteria dalam
pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) adalah menurunnya
Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau
menjadi 20 per 1.000 kelahiran bayi pada tahun 2015.
Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada
tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan
sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian Balita menurun dari 97
pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2007
(SDKI) .
Angka Kematian Ibu (AKI)
Tinggi rendahnya angka maternal mortality dapat dipakai mengukur taraf
program kesehatan di suatu negara khususnya program kesehatan ibu dan anak.
Semakin rendah angka kematian ibu di suatu negara menunjukkan tingginya
taraf kesehatan negara tersebut.
Pencapaian penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih lambat,
dan yang perlu menjadi perhatian utama pemerintah ialah kesenjangan
pencapaian masing-masing daerah. Berdasarkan data SKDI tahun 2012 rasio
kematian maternal di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Semakin tinggi AKI di Indonesia tersebut diperkirakan target MDGs tahun 2015
tidak mudah tercapai, yaitu penurunan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup.
STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator antara lain
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita subur
Kurang Energi Kronis (KEK) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan sumberdaya
manusia dan kualitas hidup. Untuk itu, program perbaikan gizi bertujuan untuk
meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan, agar terjadi perbaikan status gizi
masyarakat. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian,
penyerapan, dan penggunaan makanan.
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
minggu dan berat badannya 2.500 - 4.000 gram. Bayi baru lahir disebut juga
neonatus, merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami
trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin.
Berat Badan Lahir Rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500
gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah
lahir. BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap
kematian perinatal dan neonatal.
B. MORBIDITAS ( ANGKA KESAKITAN )
Morbiditas adalah keadaan sakit; terjadinya penyakit atau kondisi yang
mengubah kesehatan dan kualitas hidup. Morbiditas adalah angka kesakitan
(insidensi atau prevalensi) dari suatu penyakit yang terjadi pada populasi dalam
kurun waktu tertentu. Morbiditas (angka kesakitan) digunakan untuk
menggambarkan pola penyakit yang terjadi di masyarakat.
Mortalita
Peristiwa kematian
* Untra uterin
1. stil birth
Penyebab Kematian
Penyakit penular
Penyakit degeneratif
Kecelakaan atau gaya hidup
Dan kematian ibu pada saat bersalin :
a. Case Fatality Rate (CFR) Angka Kefatalan Kasus
CFR: Perbandingan antara jumlah kematian terhadap penyakit tertentu
yang terjadi dalam 1 tahun dengan jumlah penduduk yang menderita
penyakit tersebut pada tahun yang sama.
b. Crude Death Rate (CDR) Angka Kematian Kasar
Yaitu jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk
pada pertengahan tahun yang sama. Di sebut kasar karena angka ini
dihitung scara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-kelompok
tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian yang berbeda –beda.
c. Age Spesific Death Rate (ASDR) Angka kematian menurutgolongan umum
Yaitu perbandingan antara jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
pada penduduk golongan umur x pada pertengan tahun.
d. Under Five Mortality Rate (UFMR) Angka Kematian Balita
Yaitu gabungan antara angka kematian anak umur sampai 1-4 tahun yaiyu
jumlah kematian balitayang dicatat selama satu tahun per 1000
penduduk balita pada tahun yang sama.
e. Neonatal Mortality Rate (NMR) Angka Kematian Neonatal
Yaitu jumlah kematianbayi yang berumur kurang dari 28 hari yang di catat
selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
f. Perinatal Mortality Rate (PMR) Angka Kematian Perinatal
Yaitu jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan berumur
28 minggu atau lebih ditambah kematian yang berumur kurang dari 7 hari
yang dicatat dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup padatahun yang
sama.
g. Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian Bayi
Yaitu perbandingan jumlah penduduk yangberumur kurang dai 1 tahun
yang dicatat selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup pada tahun
yang sama.
h. Spesific Death Rate
Merupakan angka kematian yang ditujukan kepada penyebab kematian
spesifik oleh penyakit tertentu.
Mortalitas
Mortalitas adalah diartikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota
penduduk, tentunya mortalitas / kematian hanya terjadi satu kali kepada
setiap orang . Meskipin demikian, seiringdengan semakin majunya ilmu
kedokteran, terkadang sulit untuk membedakan keadaan mati dan hidup
secara klinik.
Morbiditas
Morbiditas adalah morbiditas dalam arti sempit sebagai peristiwa sakit atau
kesakitan, sedangan arti luas morbiditas mempunyai pengertian yang jauh lebih
kompleks, tidak saja terbatas pada statistic atau ukuran tentang peristiawa-
peristiwa tersebut, tetapi juga faktor social, ekonomi, dan budaya.
C. Mortalitas dan Morbiditas pada bayi dan balita( usia 1-5 tahun ) pada 5 tahun
terakhir di indonesia
1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga
komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk
selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu
daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa
dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di
daerah tersebut.
Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan
masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan
lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah
pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Besar
kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi
tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.
Angka Kematian Bayi (AKB)
Salah satu ukuran kematian yang cukup menjadi perhatian adalah jumlah
kematian bayi. Jumlah kematian bayi ini dipublikasikan dengan sebuah
indikator yang disebut angka kematian bayi (AKB).
Angka Kematian Bayi atau AKB adalah banyaknya bayi yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Salah satu indikator yang menjadi kriteria dalam
pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) adalah menurunnya
Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau
menjadi 20 per 1.000 kelahiran bayi pada tahun 2015.
Gambar 3.1
Gambar 3.1. menunjukkan bahwa AKB Provinsi Kepulauan Riau tahun 2013
adalah 4,68/1.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun bila dibandingkan dengan 3
(tiga) tahun sebelumnya. Berdasarkan kematian yang dilaporkan tahun 2013 jumlah
bayi mati adalah 241 dari 55.815 kelahiran hidup. Angka ini sudah melebihi target
MDG’s yaitu 20/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Tiga penyebab utama dari angka kematian bayi baru lahir diantaranya
adalah: kelahiran prematur, infeksi berat, dan komplikasi selama kelahiran. Ketiga
penyebab utama ini yang bisa teridentifikasi dalam laporan rekam medik. Penyebab-
penyebab tersebut merupakan 80 persen faktor utama dari semua angka kematian
bayi.
Gambar 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2009-2013 berdasarkan kematian yang dilaporkan
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2009-2013
Gambar 3.4 Status Gizi Balita Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013
Gambar 3.6 Angka Kesakitan Malaria (per 1.000) Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2009-2013
TB Paru
Bakteri penyebab TBC ini juga menyerang organ tubuh lainnya seperti
kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, bahkan bisa menyerang
otak. Penyakit TBC adalah jenis penyakit yang mudah menular, media
penularannya bisa melalui cairan di dalam saluran nafas yang keluar ketika
penderita batuk atau bersin kemudian terhirup oleh orang lain yang berada di
lingkungan sekitar penderita TBC tersebut.
Angka Insiden TB Paru Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 adalah 45,64 per
100.000 penduduk, dengan angka insiden TB Paru pada laki- 39 laki 54,2 dan
perempuan 36,6. Angka ini mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2012
yaitu 64,16 per 100.000 penduduk dengan perbandingan laki-laki 77,2 dan
perempuan 50,4. Gambaran lengkap angka insiden TB Paru menurut
Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
Angka Kematian TB Paru Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 adalah 1,8 per
100.000 penduduk, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yaitu 1,4 per 100.000 penduduk. Gambaran lengkap angka kematian
TB Paru menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
Angka penemuan kasus TB Paru BTA+ tahun 2013 adalah 42,78 dengan
perbandingan laki-laki 48,96 dan perempuan 36,09. Angka ini mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 40,78 dengan
perbandingan laki-laki 49,11 dan perempuan 31,67. Gambaran lengkap angka
penemuan BTA (+) menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel
11. Berikut gambar perbandingan jumlah kasus Tuberkulosis provinsi Kepulauan
Riau selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
Mortalita
Peristiwa kematian
* Untra uterin
* Extra uterin
1. stil birth
Penyebab Kematian
Penyakit penular
Penyakit degeneratif
Kecelakaan atau gaya hidup
Dan kematian ibu pada saat bersalin :
i. Case Fatality Rate (CFR) Angka Kefatalan Kasus
CFR: Perbandingan antara jumlah kematian terhadap penyakit tertentu
yang terjadi dalam 1 tahun dengan jumlah penduduk yang menderita
penyakit tersebut pada tahun yang sama.
j. Crude Death Rate (CDR) Angka Kematian Kasar
Yaitu jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk
pada pertengahan tahun yang sama. Di sebut kasar karena angka ini
dihitung scara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-kelompok
tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian yang berbeda –beda.
k. Age Spesific Death Rate (ASDR) Angka kematian menurutgolongan umum
Yaitu perbandingan antara jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun
pada penduduk golongan umur x pada pertengan tahun.
l. Under Five Mortality Rate (UFMR) Angka Kematian Balita
Yaitu gabungan antara angka kematian anak umur sampai 1-4 tahun yaiyu
jumlah kematian balitayang dicatat selama satu tahun per 1000
penduduk balita pada tahun yang sama.
m. Neonatal Mortality Rate (NMR) Angka Kematian Neonatal
Yaitu jumlah kematianbayi yang berumur kurang dari 28 hari yang di catat
selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
n. Perinatal Mortality Rate (PMR) Angka Kematian Perinatal
Yaitu jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan berumur
28 minggu atau lebih ditambah kematian yang berumur kurang dari 7 hari
yang dicatat dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup padatahun yang
sama.
o. Infant Mortality Rate (IMR) Angka Kematian Bayi
Yaitu perbandingan jumlah penduduk yangberumur kurang dai 1 tahun
yang dicatat selama 1 tahun dengan 1000 kelahiran hidup pada tahun
yang sama.
p. Spesific Death Rate
Merupakan angka kematian yang ditujukan kepada penyebab kematian
spesifik oleh penyakit tertentu.
PENUTUP
A. KSSIMPULAN
Mortalitas
Mortalitas adalah diartikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota
penduduk, tentunya mortalitas / kematian hanya terjadi satu kali kepada
setiap orang . Meskipin demikian, seiringdengan semakin majunya ilmu
kedokteran, terkadang sulit untuk membedakan keadaan mati dan hidup
secara klinik.
Morbiditas
Morbiditas adalah morbiditas dalam arti sempit sebagai peristiwa sakit atau
kesakitan, sedangan arti luas morbiditas mempunyai pengertian yang jauh lebih
kompleks, tidak saja terbatas pada statistic atau ukuran tentang peristiawa-
peristiwa tersebut, tetapi juga faktor social, ekonomi, dan budaya.
D. Mortalitas dan Morbiditas pada bayi dan balita( usia 1-5 tahun ) pada 5 tahun
terakhir di indonesia
1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga
komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk
selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu
daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa
dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di
daerah tersebut.
Angka Kematian Bayi (AKB)
Salah satu ukuran kematian yang cukup menjadi perhatian adalah jumlah
kematian bayi. Jumlah kematian bayi ini dipublikasikan dengan sebuah
indikator yang disebut angka kematian bayi (AKB).
B. SARAN
Pemahaman konsep dari dasar analisis kependudukan terkait mortalitas dan
morbiditas sangat untuk diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah didalam
masyarakat. Dan terus menggali segalainformasi mengenai mortalitas dan
morbiditas terutama dalam hal kebijakan dan program yang akan dilakukan dalam
melaksanakan penurunan mortalitas dan morbiditas. Karena dapat dipastikan bahwa
seiring berjalannya waktu, masalah yang berhubungan dengan mortalitas dan
morbiditas akan terus bertambah sehingga kebijakan dan program untuk
menyelesaikan masalah tersebut juga akan terus berubah
DAFTAR PUSTAKA
Agtini M.D., 2011. Morbiditas dan Mortalitas Diare pada Balita di Indonesia Tahun 2000-2007.
Muliadi A., Manullang E.V., Khairani, dkk. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Volume 2.
Pp 26. Jakarta. Cortes J.E., Curns A.T., et al., 2011. Rotavirus Vaccine and Health Care Utilization for
Diarrhea in U.S. Children. N. Engl. J. Med. 365:1108-
1117.0020http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa1000446#Top=& t=article Top Dahlan
M.S., 2012. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 5 cetakan kedua. Jakarta : Salemba
medika. Departemen Kesehatan RI., 2009. Sebaran Data Penyakit Menurut Provinsi, Kota di
Indonesia. Eralita., 2011. Hubungan Sanitasi Lingkungan, Pengetahuan dan Perilaku Ibu Terhadap
Diare akut pada Balita di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Program Pascasarjana Fakultas
Kedokteran UGM Yogyakarta. Tesis.