LANDASAN PENDAHULUAN
1.1.2 Etiologi
1) Status kesehatan
Pada orang yang mengalami sakit ,kebutuhan istirahat tidurnya
tidak dapat dipenuhi dengan baik sehingga tidak dapat tidur
dengan nyenyak.
2) Lingkungan
Pada lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang dapat
tidur dengan nyenyak dan sebaliknya.
3) Stress psikologis
Pada kondisi cemas dan depresi norepinefrin darah akan meningkat
memalui sistem saraf simpatis
1
4) Diet
Makanan yang mengandung L-Triptolan seperti susu,daging dan
ikan tuna dapat menyebabkan seseorang mudah tidur.
5) Gaya Hidup
Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang
6) Obat-obatan
Obat-obatan ada yang berefek menyebabkan tidur dan
sebaliknya.Misalnya obat golongan anfetamin menurunkan tidur
REM.
1.1.3 Fisiologis
Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf
perifer, endokrin kardiovaskuler, respirasi dan muskuloskeletal. Tiap
kejadian tersebut dapat diidentifikasi atau direkam dengan
electroencephalogram (EEG) untuk aktivitas listrik otak, pengukuran tonus
otot dengan menggunakan electromiogram (EMG) dan electrooculogram
(EOG) untuk pengaturan pergerakan mata.
2
1.1.4 Klasifikasi
Normal tidur dibagi menjadi dua, yaitu :
1. NREM (Non Rapid Eye Movement)
Pada tidur NREM ini terbagi menjadi empat tahapan dan memerlukan
kira – kira 90 menit selama siklus tidur.
Tahapan tidur NREM
1) NREM tahap I
a. Tingkat transisi
b. Merespon cahaya
c. Berlangsung beberapa menit
d. Mudah terbangun dengan rangsangan
e. Aktivitas fisik, tanda vital, dan metabolisme menurun
f. Bila terbangun terasa sedang mimpi
2) NREM tahap II
a. Periode suara tidur
b. Mulai relaksasi otot
c. Berlangsung 10-20 menit
d. Fungsi tubuh berlangsung lambat
e. Dapat dibangunkan dengan mudah
3) NREM tahap III
a. Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak
b. Sulit dibangunkan
c. Relaksasi otot menyeluruh
d. Tekanan darah menurun
e. Berlangsung 15-30 menit
4) NREM tahap IV
a. Tidur nyenyak
b. Sulit untuk dibangunkan
c. Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun
d. Sekresi lambung menurun
e. Gerak bola mata cepat
3
2. REM (Rapid Eye Movement)
Merupakan tahapan terakhir kira – kira 90 menit sebelum tidur
berakhir.
a. Lebih sulit dibangunkan dibanding dengan tidur NREM
b. Pada orang dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur malamnya
c. Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya terjadi
mimpi
d. Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi, jufa
berperan dalam belajar, memori, adaptasi.
1.1.5 Manifestasi klinis
Beberapa gangguan tidur yang perlu diperhatikan adalah:
1) Perubahan kepribadian dan perilaku, seperti depresi, menarik diri
2) Rasa capek meningkat
3) Halusinasi pandangan dan pendengaran
4) Bingung dan disorientasi terhadap ruang dan waktu
5) Gangguan persepsi
6) Koordinasi menurun
7) Bicara tidak jelas
8) Mata merah
9) Sering menguap
10) Lingkaran hitam disekitar mata
11) Iritabilitas / letargi
4
3) Adakah alat bantu tidur : Apa yang lakukan sebelum tidur, apakah
menggunakan obat – obatan untuk membantu tidur.
4) Gangguan tidur / faktor – faktor kontribusi : Jenis gangguan tidur,
kapan masalah itu terjadi.
5) Tingkat aktivitas sehari-hari.
a) Pola aktivitas sehari-hari.
b) Jenis frekuensi,dan lamanya latihan fisik.
6) Tingkat kelelahan
a) Aktivitas yang membuat lelah.
b) Riwayat sesak napas.
7) Gangguan pergerakan
a) Penyebab gangguan pergerakan.
b) Tanda dan gejala.
c) Efek dari gangguan pergerakan.
1.2.1.2 Pemeriksaan fisik
a) Tingkat kesadaran.
b) Postur atau bentuk tubuh:skoliosis,kifosis,lordosis,cara berjalan.
c) Ekstremitas:
1. Kelemahan.
2. Gangguan sensorik.
3. Tonus otot.
4. Atrofi.
5. Tremor.
6. Gerakan tak terkendali.
7. Kekuatan otot.
8. Kemampuan jalan .
9. Kemampuan duduk.
10. Kemampuan berdiri.
11. Nyeri sendi.
12. Kelakukan sendi.
5
1.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kontrol tidur.
SDKI
GANGGUAN POLA TIDUR (D.0055)
Definisi: Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
6
EKSPEKTASI MEMBAIK
Kriteria hasil
1 Kemampuan beraktivitas 1 2 3 4 5
SIKI
DUKUNGAN TIDUR (I..05174)
Definisi: memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur
Tindakan:
Observasi
1. identifikasi pola aktivitas dan tidur
2. identifikasi factor pengganggu tidur ( fisik dan/atau psikologis).
3. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur ( mis,
kopi,the,alcohol,makan mendekati waktu tidur , minum banyak air sebelum
tidur)
4. identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
1. modifikasi lingkungan ( mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat
tidur)
2. batasi waktu tidur siang,jika perlu
3. fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
4. tetapkan jadwal rutin
7
5. lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi,
terapi akupresur)
6. sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan menunjang siklus tidur-terjaga
Edukasi
1. jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
2. anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
3. anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
4. anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur
REM
5. ajarkan fakto-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur( mis.
Psikologis, gaya hidup, sering berubah shiff kerja)
6. ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologi lainnya.
1.2.4 Evaluasi
1) Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan pada asuhan keperawatan yang
dilakukan dan kriteria hasil
2) Pasien mengatakan dapat beristirahat.
3) Pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa sering terbangun
4) Kebutuhan istirahat tidur pasien terpenuhi.
8
DAFTAR PUSTAKA