SAMPINGAN
DisusunOleh:
Kelompok 8
Dion Dharmajaya (183112340250328)
Muhammad Nuryadin (183112340250466)
Muhammad Zainullah (183112340250178)
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
BAB I
PENDAHULUAN
2.3 Metode Untuk Menghiting Biaya Produk Sampingan Dan Produk Gabungan
1. Metode Untuk Menghitung Biaya Produk Sampingan
a. Pendapatan lain-lain
b. Tambahan pendapatan penjualan
c. Pengurang harga pokok penjualan dari produk utama
d. Pengurang biaya produksi produk utama
Dalam metode 2, pendapatan dari produk sampingan, ditampilkan di laporan laba rugi
sebagai salah satu dari empat kategori untuk metode 1 seperti yang disebutkan diatas.
Dalam kategori yang kedua untuk menghitung biaya produk sampingan, sebagian
biaya gabungan dialokasikan ke produk tersebut. Alokasi biaya gabungan seperti ini
hampir sama dengan perlakuan terhadap produk gabungan. Nilai persediaan didasarkan
pada besarnya biaya gabungan yang dialokasikan ditambah dengan biaya pemrosesan
lebih lanjut setelah titik pisah batas. Dalam kategori ini ada dua metode yang digunakan.
Metode 3 merupakan metode biaya penggantian, sedangkan metode 4 merupakan metode
nilai pasar, atau juga dikenal dengan metode pembatalan atau pembalikan biaya (reversal
cost method).
Dalam metode ini, pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk dikurangi
dengan penjualan retun dicatat dalam rekening “Pendapatan Penjualan Produk
Sampingan”.
Contoh bentuk Laporan Laba Rugi yang menghasilkan produk utama dan sampingan,.
Semua biaya produksi dikurangkan dari pendapatan penjualan semua produk (baik
produk utama maupun sampingan) untuk mendapatkan laba bruto.
Dalam metode ini tidak diadakan alokasi biaya bersama seperti halnya dengan
metode pertama.
Dari contoh di atas, pendapatan penjualan produk sampingan sebesar Rp 4.000
dicantumkan dalam laporan laba rugi di bawah pos pendapatan penjualan produk
utama.
Angka-angka lain dalam laporan tersebut tetap sama, kecuali jumlah laba bruto dan
laba bersih usaha yang berbeda.
Metode harga pasar, berdasarkan harga pasar relatif dari masing-masing produk.
Metode biaya rata-rata per unit.
Metode rata-rata tertimbang, berdasarkan pada faktor pembobotan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Metode unit kuantitatif, berdasarkan pada ukuran fisik unit seperti berat, ukuran
linear atau volume.
Pendukung metode harga pasar sering berpendapat bahwa harga pasar dari produk
apapun sampai batas tertentu merupakan manifestasi dari biaya yang dikeluarkan untuk
produksinya. Dengan kata lain, jika bukan karena biaya, maka harga jual tidak akan ada,
tetapi berdasarkan definisinya, usaha yang diperlukan untuk menghasilkan setiap produk
gabungan tidak dapat ditentukan. Jika dapat ditentukan, maka alokasi dapat dihitung
berdasarkan jumlah relatif dari usaha yang diperlukan untuk setiap produk gabungan.
b. Metode Biaya Rata-Rata Per Unit
Metode biaya rata-rata per unit berusaha untuk mengalokasikan biaya gabungan
ke produk gabungan sedemikian rupa sehingga setiap produk menerima alokasi biaya
gabungan per unit dalam jumlah yang sama, yang disebut biaya rata- rata per unit. Biaya
rata-rata per unit diperoleh dengan cara membagi total biaya gabungan dengan total
jumlah unit yang diproduksi.
c. Metode Rata-Rata Tertimbang
Dalam beberapa kasus, metode biaya rata-rata per unit tidak memberikan jawaban
yang memuaskan atas masalah alokasi biaya gabungan, karena masing- masing produk
dari berbagai produk gabungan berbeda secara signifikan. Dalam kasus semacam itu,
faktor pembobotan yang telah ditentukan sebelumnya dapat diberikan ke setiap unit.
3.1. Dalam Suatu Pengambilan Keputusan Untuk Memproses Lebih Lanjut Produk
Gabungan , Biaya Apa Saja Yang Relevan?
Dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan produk gabungan biaya yang
relevan biasanya terdiri dari biaya variabel. Namun tidak semua biaya variabel menjadi biaya
relevan misalnya komisi penjualan. Komisi penjualan merupakan biaya variabel, tetapi tidak
pernah akan dibayarkan didalam pesanan khusus dalam banyak kasus biaya gabungan yang
dialokasikan tidak elevan dalam pengambilan keputusan karena metode alokasi biaya gabungan
mengindifikasikan biaya yang dibebankan ke berbagai produk pada titik pisah batas adalah sulit
ditentukan untuk tujuan apapun. pengambilan suatu keputusan termasuk keputusan manajemen
dalam memproses produk, seperti : biaya variabel, biaya tetap (apabila biaya tetap tersebut
berubah jumlahnya yang perubahannya bukan disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas
poduksi)
3.2. Dalam Dinas Pajak AS (Internal Revenue Service- IRS) Mengharuskan Digunakannya
Metode Alokasi Biaya Tertentu Untuk Produk Gabungan atau Produk Sampingan dalam
Menghitung Pajak? Jelaskan.
Menggunakan hasil metode alokasi biaya dalam menghitung pajak tersebut sebagai dasar
untuk menilai persedian, asalkan alokasi tersebut memilik hubungan yang wajar terhadap nilai
jual dari masing-masing jenis produk.
3.3. Jelaskan Bagaimana Pendapatan dari Penjualan Produk Sampingan Dapat Disajikan
dalam Laporan Laba Rugi?
Pendapatan penjualan produk sampingan disajikan dalam laporan Laba Rugi sebagai :
Pendapatan Penjualan
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk utama.
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk sampingan dikurangi dengan penjualan
returnya dicatat dalam rekening “Pendapatan Penjualan Produk Sampingan” dan pada
periode akhir periode akhir akuntansi ditutup ke rekening Rugi Laba
Pengurangan Terhadap Harga Pokok Penjualan dari Produk Utama
Dalam metode ini pendapatan penjualan produk sampingan dikurangkan dari harga
pokok penjualan sehingga menghasilkan laba bruto , Laba bersih sebelum pajak tetap
sama.
Pengurangan Terhadap Jumlah Biaya Produksi dari Produk Utama
Pendapatan penjualan produk sampingan dikurangkan dari total biaya produksi,sehingga
biaya produksi dan biaya produksi per satuan turun. Dan harga pokok persediaan produk
akhir turun.
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah (split-off). Titik pisah adalah saat dihasilkannya
dua atau lebih produk bersama, dimana pada saat itu produk bersama bisa langsung dijual atau
diproses lebih lanjut. Istilah produk sampingan digunakan untuk suatu produk yang bernilai total
relatif kecil dan diproduksi secara berbarengan dengan produk yang bernilai lebih besar. Produk
yang nilainya lebih besar biasa disebut dengan produk utama. Produk sampingan juga bisa
diartikan sebagai produk yang bukan tujuan utama operasi perusahaan tetapi tidak dapat
dihindarkan terjadinya dalam proses pengolahan produk disebabkan sifat bahan yang diolah atau
karena sifat pengolahan produk, kuantitas dan nilai produk sampingan relatif kecil dibandingkan
dengan nilai keseluruhan produk.
DAFTAR PUSTAKA
blogspot.co.id/2011/10/akuntansi-biaya-6.//html
http://anggitsetiyadi87.blogspot.co.id/2011/10/biaya-produksi-untuk-biaya-produksi.html
Usry, Carter, Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004