Anda di halaman 1dari 5

Jovita Fernanda P S

1119 30721

RMK 11

Memahami Pengendalian Intern

1. Tujuan Pengendalian Intern

Pengendalian internal adalah rencana, prosedur, metode, dan kebijakan yang dikembangkan oleh
manajemen untuk memberikan jaminan yang wajar atas efektivitas dan efisiensi operasional, keandalan
hubungan keuangan, keamanan sumber daya, dan kepatuhan terhadap kebijakan, undang-undang, dan
kebijakan kepada orang lain.

Sistem pengendalian internal juga dikenal sebagai kontrol internal yang merupakan proses yang
dipengaruhi oleh personel dan sistem teknologi informasi yang membantu organisasi untuk mencapai
tujuan tertentu.

Sistem ini memainkan peran penting dalam mencegah dan mendeteksi penipuan (fraud) dan melindungi
baik fisik (mesin dan properti) dan tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti
merek dagang) sumber daya organisasi.

•Berikut adalah tujuan adanya sistem pengendalian internal:

Melindungi kekayaan organisasi

Melakukan pemeriksaan pada kebenaran dan keandalan data akuntansi

Meningkatkan efisiensi operasional

Memberikan kepatuhan dengan pedoman administrasi.

•Pengendalian Internal berdasarkan tujuannya dibagi menjadi dua, yaitu:

Pengendalian internal administrasi, yang mencakup struktur, metode, dan tindakan organisasi yang
terutama dikoordinasikan sebagai motor untuk kepatuhan terhadap pedoman manajemen.

Pengendalian internal akuntansi, yang mencakup struktur organisasi, metode, dan langkah-langkah yang
terutama dikoordinasikan untuk melindungi aset perusahaan dan untuk memverifikasi keandalan data
akuntansi.
2. Tanggungjawab manajemen dan tanggungjawab auditor atas pengendalian intern

Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara manajemen dan auditor. Menejemen
bertangung jawab dalam menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal entitas. Sedangkan
auditor bertanggung jawab untuk memahami dan menguji pengendalian internal atas pelaporan
keuangan. Ada dua konsep utama yang melandasi perancangan dan implementasi pengendalian internal
:

•Kepastian yang layak, perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal yang akan
memberikan kwpastian yang layak, tetapi bukan absolut, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara
wajar. Pengendalian internal dikembangkan oleh manajemen setelah mempertimbangkan biaya
maupun manfaat pengendalian tersebut.

•Kepastian inheren, pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100%, tanpa memperhatikan
kecermatan yang diterapkan dalam perancangan dan implementasinya. Manajemen juga harus
mengidentifikasi kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi keefektifan pengendalian internal.

Komponen penilaian manajemen mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan:

a.Rancangan pengendalian internal, manajemen harus mengevaluasi apakah pengendalian telah


dirancang dan diberlakukan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji yang material dalam laporan
keuangan. Manajemen berfokus terhadap pengendalian atas semua asersi yang relevan bagi semua
akun dan pengungkapan yang signifikan dalam laporan keuangan.

b.Efektivitas pelaksanaan pengendalian, manajemen harus menguji efektivitas pengendalian. Tujuan


pengujian ini adalah untuk menentukan apakah pengendalian telah berjalan seperti yang dirancang, dan
apakah orang yang melaksanakan memiliki kewenangan serta kualifikasi yang diperlukan untuk
melaksanakan pengendalian itu secra efektif.

c.Pengendalian atas reliabilitas laporan keuangan. Laporan keuangan mungkin tidak sesuai dengan GAAP
jika pengendalian internal atas pelaporan keuangan tidak memadai.

d.Pengendalian atas kelas-kelas transaksi. Auditor menekan pengendalian internal atas kelas-kelas
transaksi dan buak saldo akun, karena keakuatan output sistem akuntansi (saldo akun) sangat
tergantung pada keakuratan input dan pemrosesan (transaksi).

3. Komponen- komponen pengendalian Intern


Komponen Pengendalian Internal tersebut adalah sebagai berikut ;

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Komponen ini diwujudkan dengan cara pengoperasian, cara pembagian wewenang dan tanggung jawab
yang harus dilakukan, cara komite audit berfungsi, dan metode-metode yang digunakan untuk
merencanakan dan memonitor kinerja.

2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

Komponen untuk mengidentifikasi dan menganalisa resiko yang dihadapi oleh perusahaan dan cara-cara
untuk menghadapi resiko tersebut.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Komponen yang dioperasikan untuk memastikan transaksi telah terotorisasi, adanya pembagian tugas,
pemeliharaan terhadap dokumen dan record, perlindungan asset dan record, pengecekan kinerja dan
penilaian dari jumlah record yang terjadi

4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Komponen dimana informasi digunakan untuk mengidentifikasi, mendapatkan, dan menukarkan data
yang dibutuhkan untuk mengendalikan dan mengatur operasi perusahaan.

5. Pemantauan (Monitoring)

Komponen yang memastikan pengendalian internal beroperasi secara dinamis.Komponen-Komponen


sistem pengendalian internal sangat penting karena sistem mempunyai beberapa unsur dan sifat-sifat
tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan dapat dipercayainya data-data akuntansi serta
tindakan pengamanan terhadap aktiva dan catatan perusahaan.

4. Menilai Risiko pengendalian

Merupakan suatu proses mengevaluasi efektivitas pengendalian intern suatu entitas dalam mencegah
atau mendeteksi salah saji yang material dalam laporan keuangan.

Tujuan dari menilai risiko pengendalian adalah untuk membantu auditor dalam membuat suatu
pertimbangan mengenai risiko salah saji yang material dalam asersi laporan keuangan. Risiko
pengendalian, seperti komponen lain dalam model risiko audit, dinilai dalam asersi laporan keuangan
individual. System akuntansi berfokus kepada pemrosesan transaksi, dan banyak aktivitas pengendalian
berhubungan dengan pemrosesan suatu jenis transaksi tertentu.

Dalam membuat penilaian risiko pengendalian untuk suatu asersi adalah penting bagi auditor untuk :

1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh suatu


pemahaman mengenai apakah pengendalian yang berhubungan dengan asersi telah dirancang dan
diterapkan dalam operasi oleh manajemen entitas
2. Mengidentifikasikan salah saji potensial yang dapat muncul dalam asersi entitas

3. Mengidentifikasikan pengendalian yang diperlukan yang mungkin akan mencegah atau mendeteksi
dan memperbaiki salah saji

4. Melaksanakan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk menentukan


efektivitas rancangan dan pengoperasian dari pengendalian tersebut

5. Mengevaluasi bukti dan membuat penilaian

5. Dokumentasi Pemahaman atas pengendalian intern

Standar Pekerjaan Lapangan Kedua

“Pemahaman memadai atas Pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

Definisi Pengendalian Intern

Pengendalian intern adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan
personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai
berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut :

- Keandalan pelaporan keuangan

- Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

· Mendeteksi Kesalahan dan ketidakberesan

- Efektivitas dan efisiensi operasi.

· Pengamanan Aset

· Pengurangan risiko bisnis

Laporan COSO juga menekankan bahwa Konsep Fundamental dinyatakan dalam definisi berikut:

· Pengendalian intern merupakan suatu Proses.

· Pengendalian intern dilaksanakan oleh orang pada berbagai tingkatan organisasi

· Pengendalian intern dapat diharapkan untuk menyediakan hanya keyakinan yang memadai

· Pengendalian intern diarahkan pada pencapaian tujuan

Laporan COSO, mengidentifikasi lima komponen pengendalian intern yang saling berhubungan, yaitu :
· Lingkungan pengendalian menetapkan suasana suatu organisasi, yang mempengaruhi kesadaran
akan pengendalian dari orang-orangnya

· Penilaian resiko merupakan pengidentifikasin dan analisis entitas mengenai resiko yang relevan

· Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa
perintah manajemen telah dilaksanakan

· Informasi dan komunikasi merupakan pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi


dalam suatu bentuk dan kerangka waktu yang membuat orang mampu melaksanakan tanggung
jawabnya

· Pemantauan merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian intern pada suatu
waktu

Anda mungkin juga menyukai