Anda di halaman 1dari 7

MENGETAHUI PENTINGNYA PELAKSANAAN SASARAN

KESELAMATAN PASIEN
Febbyola Alyu Saputri / 181101062
alyusaputrifebbyola@gmail.com

Abstrak

Keselamatan pasien merupakan suatu proses di rumah sakit yang memberikan pelayanan pasien
secara aman dan nyaman. Keselamatan pasien merupakan layanan yang tidak merugikan atau
menciderai pasien dalam pelayanan perawatan. Insiden keselamatan pasien merupakan
kesalahan medis, kejadian yang tidak diharapkan, dan nyaris terjadi. Manajemen risiko adalah
proses dimana kita mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat membantu untuk kita memberikan
perawatan yang sangat baik, aman, efisien dan efektif. Sasaran Keselamatan Pasien ini yaitu
mendorong perbaikan tertentu dalam keselamatan pasien.
Kata kunci : keselamatan pasien, manajemen risiko, sasaran keselamatan pasien

Latar belakang Sasaran Keselamatan Pasien adalah


syarat yang diterapkan pada semua
Keselamatan pasien merupakan sesuatu
rumah sakit dan diakreditasi oleh
yang jauh lebih penting dari sekedar
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Arti
efisiensi pelayanan. Berbagai resiko
dari Sasaran Keselamatan Pasien ini
akibat tindakan medik dapat terjadi
yaitu mendorong perbaikan tertentu
sebagai bagian dari pelayanan kepada
dalam keselamatan pasien. Sasaran ini
pasien (Pinzon, 2008).
memerhatikan pada bagian-bagian yang
Keselamatan pasien adalah disiplin ilmu bermasalah dalam pelayanan kesehatan
di sektor perawatan kesehatan yang dan menjelaskan bukti dan solusi dari
menerapkan metode ilmu keselamatan kesepakatan berbasis bukti dan
menuju tujuan mencapai sistem keahlian atas permasalahan ini. Diakui
penyampaian layanan kesehatan yang bahwa rancangan sistem yang baik
dapat dipercaya. Keselamatan pasien secara melekat adalah untuk
juga merupakan atribut sistem memberikan pelayanan kesehatan yang
perawatan kesehatan; Ini meminimalkan aman dan bermutu tinggi, semampu
kejadian dan dampak, dan mungkin sasaran secara umum
memaksimalkan pemulihan dari efek difokuskan pada solusi-solusi yang
samping (Emanuel, 2008). menyeluruh.
Tujuan Keselamatan pasien merupakan kunci
penting bagi setiap fasilitas pelayanan
Dalam kajian ini bertujuan untuk
kesehatan. Hal ini yang menjadi
menggetahui tentang pentingnya
indikator penting dalam penilaian
pelaksanaan sasaran keselamatan
sebuah rumah sakit. Terpenting dalam
pasien, dan memaparkan apa saja yang
akreditasi rumah sakit yang merupakan
tergolong kedalam sasaran keselamatan
sebagai standar mutu atas pelayanan dan
pasien. Karena keselamatan pasien
kinerja rumah sakit tersebut. Untuk
adalah proses dalam fasilitas pelayanan
menjamin hal tersebut, maka sudah
kesehatan yang memberikan pelayanan
ditetapkan 6 sasaran keselamatan
pasien secara aman dan merupakan
pasien.
prioritas utama dalam dunia
permedisan. Pembahasan

Metode Dalam memberikan pelayanan


keperawatan, seorang perawat harus
Kajian ini dilakukan dengan metode
lebih mengutamakan keselamatan
analisis, dimana kajian ini dibuat
pasien.Hal ini dikarenakan keselamatan
dengan manganalisis berbagai kajian
pasien merupakan hal terpenting dalam
bebas, pendapat para ahli, teori, dan
pelayanan kesehatan.Keselamatan
berbagai sumber buku yang
pasien merupakan suatu sistem yang
berhubungan dengan proses
dapat membuat asuhan pasien menjadi
keperawatan. Kajian ini dilakukan
lebih aman. Oleh karena itu, didalam
dengan kajian bebas yang bersifat
keselamatan pasien mencakup 6 sasaran
ilmiah berdasarkan perbandingan antara
yang harus dicapai oleh perawat.
satu artikel dengan artikel lainnya yang
Dimana sasaran itu meliputi:
kemudian perbandingannya itu ditulis
secara beraturan dalam hasil dari kajian. Ketepatan Identifikasi Pasien

Dimana lebih memfokuskan pada aspek


Kesalahan pada tindakan keperawatan
pemahaman yang mendalam tentang
terjadi hampir disemua aspek diagnosa
suatu topik yang akan dikaji.
dan pengobatan. Bisa terjadi pada

Hasil pasien yang tidak sadar, pasien dengan


keadaan terbius, pasien kelainan sensori
ataupun akibat situasi lainnya. Tindakan bertujuan agar komunikasi lisan terjadi
perlu dua kali pengecekan: pertama dengan akurat, sehingga informasinya
identifikasi pasien sebagai individu bisa diterapkan secara konsisten.
yang akan menerima pelayanan dan
Komunikasi efektif, tepat waktu, akurat,
pengobatan. Kedua untuk kesesuaian
lengkap, jelas, dan dimengerti oleh
pelayanan atau pengobatan terhadap
pasien, akan mengurangi kesalahan
individu tersebut.
pada tindakan asuhan keperawatan, dan
Pada proses untuk mengenali pasien menghasilkan peningkatan dalam
ketika pemberian obat, darah maupun keselamatan pasien.
pengambilan darah dan spesimen lain
Beberapa macam bentuk komunikasi
untuk pemeriksaan klinis. Pada proses
yaitu dengan elektronik, lisan, tulisan
memberikan pengobatan atau tindakan.
maupun isyarat. Kesalahan saat
Kebijakan ataupun prosedur dalam
berkomunikasi yang sering terjadi
tindakan asuhan keperawatan
adalah kesalahan pelaporan kembali
membutuhkan dua cara untuk
hasil pemeriksaan kritis.
mengidentifikasi seorang pasien, seperti
nama pasien, nomor rekam medis, Peningkatan Keamanan Obat yang
tanggal lahir, gelang identitas pasien Perlu Diwaspadai
dengan bar-code.
Sasaran ini dilakukan agar memastikan
sasaran ini untuk menguraikan bentuk obat tetap aman untuk diberikan kepada
pendekatan agar bisa meningkatkan pasien. Prosedur tindakan ini berkaitan
ketelitian dalam identifikasi pasien. dengan proses identifikasi, pemberian
Salah satu pendukung sasaran ini adalah label, penetapan lokasi dan
penggunaan gelang identitas pasien. penyimpanannya.

Peningkatan Komunikasi yang Efektif Obat-obatan menjadi bagian penting


dari persiapan pengobatan pasien,
Sasaran ini untuk mengembangkan pola
manajemen rumah sakit berperan secara
pendekatan supaya komunikasi antara
kritis dalam memastikan keselamatan
perawat dengan tenaga kesehatan lain
pasien. Obat-obatan yang perlu
maupun perawat dengan pasien bisa
diwaspadai berupa obat-obat yang
berjalan dengan efektif. Hal ini
terlihat mirip dan kedengarannya mirip tangan dan juga masker. Infeksi banyak
disebut dengan NORUM. dijumpai pada semua bentuk pelayanan
kesehatan, seperti infeksi saluran kemih
Kepastian Tepat Lokasi, Tepat
dan juga infeksi pada aliran darah.
Prosedur, Tepat Pasien Operasi
Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
Sasaran ini diaplikasikan agar pasien
tercatat dengan valid sebelum Seluruh tenaga medis harus paham dan
mendapatkan tindakan operasi. Salah mengaplikasikan sejumlah langkah
lokasi, salah prosedur, salah pasien pada untuk memastikan bahwa pasien tidak
operasi merupakan sesuatu yang mengalami risiko jatuh. Semua langkah
mencemaskan dan sering terjadi di akan diawasi untuk memastikan
rumah sakit. sasaran ini bermaksud keberhasilannya. Jadi, segala risiko
bahwa sebelum melakukan tindakan yang dapat menyebabkan cedera tidak
pastikan untuk memverifikasi lokasi, akan menimpa pasien yang sedang
prosedur, dan pasien yang benar. dirawat.
Memastikan bahwa semua dokumen,
Jumlah kasus jatuh adalah penyebab
foto, hasil pemeriksaan yang penting
cedera pasien rawat inap. Memberikan
tersedia, diberi laboratoriumel dengan
pelayanan dan fasilitas rumah sakit
baik, dan dipampang dengan jelas.
kepada pasien, rumah sakit perlu
Memverifikasi ketersediaannya setiap
menilai risiko jatuh pada pasien dan
peralatan khusus dan yang dibutuhkan.
mengambil tindakan untuk mengurangi
Pengurangan Risiko Infeksi Terkait risiko cedera bila ada pasien sampai
Pelayanan Kesehatan jatuh. Penilaian terhadap riwayat jatuh,
obat dan analisis terhadap konsumsi
Sasaran ini adalah prosedur dalam
alkohol, gaya jalan dan keseimbangan,
pencegahan penyakit menular dan
serta alat bantu berjalan yang digunakan
infeksi sesuai dengan pedomannya.
oleh pasien. Program ini harus
Pencegahan infeksi bisa dilakukan
diterapkan di rumah sakit.
dengan penggunaan APD saat akan
melakukan tindakan asuhan Penutup
keperawatan, cuci tangan sebelum
Perawat harus selalu menjaga
melakukan tindakan, memakai sarung
keselamatan pasien dalam memberikan
tindakan asuhan keperawatan. Demi Nursalam. (2014). Manajemen
mewujudkan keselamatan pasien keperawatan. aplikasi dalam
membutuhkan upaya dan kerjasama praktik keperawatanprofesional.
berbagai dari berbagai pihak tenaga Salemba Medik. Jakarta.
kesehatan, keamanan pasien merupakan
Pabuti, Aumas. (2011). Tujuh Langkah
upaya dari seluruh komponen sarana
Menuju Keselamatan Pasien
dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan
(KP) Rumah Sakit.
kesehatan yang diberikan oleh tenaga
Peraturan Menteri Kesehatan RI.
medis kepada pasien demi keselamatan
(2017). Keselamatan Pasien .
pasien dan terhindar dari risiko cedera
Jakarta : Menteri Kesehatan.
ada enam sasaran keselamatan pasien.
Proceedings of expert lecture of
Daftar Pustaka
medical student of Block 21 of

Departemen Kesehatan RI. (2008) Andalas University, Indonesia.

Panduan nasional Potter, P.A and Perry , A.G. (2002).

keselamatan pasien rumah Alih Bahasa: Yasmin Asih at.all.

sakit (patient safety). Edisi ke2. Ed. 4. Buku Ajar Fundamental

Jakarta: Departemen Kesehatan Keperawatan: Konsep, Proses,

RI. dan Praktik (Fundamental of


nursing concept; proses and
Departemen Kesehatan R.I (2006).
Practice). Jakarta: EGC
Panduan nasional keselamatan
Regina Pung Pung, A. (2014). Patient
pasien rumah sakit. Utamakan
Safety Administrasi Dan
keselamatan pasien. Bakit
Manajemen Kesehatan,
Husada.
(online),
Kementerian Kesehatan RI. (2017). (www.academia.edu/9191556/pa
Keselamatan Pasien. tient_safety.htm., diakses
tanggal 4 september 2017)
Kementerian Kesehatan RI. (2011).
Simamora, R. H. (2019). Pengaruh
Pedoman Penyelenggaraan
Penyuluhan Identifikasi Pasien
Keselamatan Pasien di Rumah
dengan Menggunakan Media
Sakit.
Audiovisual terhadap
Pengetahuan Pasien Rawat Inap.
Jurnal Keperawatan Silampari ,
Vol 3 No 1, 342-351.
Simamora, R. H. (2019).
Documentation of Patient
Identification into the Electronic
System to Improve the Quality
of Nursing Services.
INTERNATIONAL JOURNAL
OF SCIENTIFIC &
TECHNOLOGY RESEARCH ,
Vol 08 No 09, 1884-1886

Simamora, R. H. (2019). Buku Ajar:


Pelaksanaan Identifikasi Pasien.
Ponogoro, Jawa Timur: Uwais
Inspirasi Indonesia.

Tutiany, Lindawati, Krisanti. P. (2017).


Bahan Ajar Keperawatan
Manajemen Keselamatan
Pasien. Kementerian Kesehatan
RI.

Wijono, Joko. (1999). Manajemen Mutu


Pelayanan Kesehatan.
Surabaya : Airlangga University
Press.

Anda mungkin juga menyukai