Anda di halaman 1dari 2

EDIBLE FILM SEBUAH LANGKAH MENUJU HAL BARU

Diza ramadhani. S
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Halal
dizarmdhnii@gmail.com
ABSTRAK
Inovasi terus bermunculan dalam penggunaan makanan, selain bertujuan untuk membuat
makanan lebih tahan lama sehingga mampu mempertahankan kualitas makanan secara efisien, namun
juga dengan desain kemasan yang menarik dapat meningkatkan daya tarik masyarakat untuk membeli
produk pangan tersebut. Sehingga, peningkatan daya jual pada produk pun dapat meningkat dengan
signifikan. Salah satunya yakni pemanfaatan sebuah bahan dari sumber daya terbarukan dalam
penggunaan pembuatan kemasan, seperti contohnya hidrokoloid yang berasal dari hayati, menjadi
salah satu tren dalam utama industri ini. Film atau pelapis yang dapat dimakan telah dianggap sebagai
salah satu teknologi berpotensial yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya simpan makanan,
dan juga pengimplementasiannya suatu saat dapat membuat perkembangan yang revolusioner dalam
segmen pengemasan makanan dikemudian hari, baik dari segi daya tahan, keamanan, serta
lingkungan. seandainya teknologi ini mulai digunakan serta dikembangkan, maka kita dapat melihat
masa depan yang lebih berkualitas dikarenakan pengurangan penggunaan bahan yang sulit terurai
untuk penggunaan kemasan produk pangan.
Kata kunci: edible film, kemasan, pangan, teknologi.

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang Tujuan artikel ini adalah untuk
sangat pesat, termasuk dalam bidang memberikan informasi kepada pembaca
pangan menghasikan banyak sekali jenis mengenai edible film.
produk. Dan dalam prosesnya, Produk
PEMBAHASAN
tersebut memerlukan sebuah kemasan
untuk mempertahankan kualitasnya. Bahan Edible film merupakan lapisan tipis
kemasan produk pangan yang sering yang dapat dimakan dan digunakan pada
dijumpai adalah plastik yang terbuat dari makanan dengan cara pembungkusan,
polimer hasil ekstraksi dari minyak bumi. pencelupan atau penyemprotan. Edible
Misalnya berjenis PP, PVC dan PET. film memiliki beberapa keuntungan antara
Namun, Plastik ini memiliki kelemahan lain dapat melindungi produk,
yaitu merupakan kemasan yang bersifat mempertahankan kenampakan asli produk,
non biodegradable yang artinya limbah aman bagi lingkungan karena dapat
plastik tersebut tidak bisa terurai oleh terdegradasi secara biologis (Krochta and
proses biologi. Sehingga, limbah plastik Johnson, 1997 dalam Basuki et al., 2014).
ini dapat mencemari lingkungan. Namun,
seiring berkembangnya teknologi, manusia Komponen penyusun edible film
mulai melakukan sebuah inovasi kemasan dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
yang dapat dikonsumsi guna hidrokoloid, lipida, dan komposit.
meminimalisir sampah plastik hasil produk Hidrokoloid yang cocok antara lain
pangan. senyawa polisakarida yaitu selulosa,
modifikasi selulosa, pati, agar, alginat, dan
pektin. Lipida yang biasa digunakan yaitu
kolagen, gelatin, asil gliserol, dan asam KESIMPULAN
lemak. Sedangkan komposit merupakan
Edible film merupakan lapisan tipis yang
campuran, terdiri dari lipid dan
dapat dimakan dan digunakan pada
hidrokoloid serta mampu menutupi
makanan dengan cara pembungkusan,
kelemahan masing–masing. Film yang
pencelupan atau penyemprotan. Fungsi
terbuat dari hidrokoloid sangat baik
dari Edible film sebagai penghambat
sebagai penghambat perpindahan oksigen,
perpindahan uap air, menghambat
karbondioksida, dan lemak, serta memiliki
pertukaran gas, mencegah kehilangan
karakteristik mekanik baik, sehinggga
aroma, mencengah perpindahan lemak,
sangat baik digunakan untuk memperbaiki
meningkatkan kateristik fisik, dan sebagai
struktur film agar tidak mudah hancur
pembawa zat adiktik.
(Dohowe dan fennema, 1994)
DAFTAR PUSTAKA
Penggunaan Edible film ini
memiliki banyak keuntungan Han, J.H., & Gennadios, A. (2005). Edible
dibandingkan pengemasan sintetik, antara films and coatings: a review. In J. Han
lain langsung dapat dimakan bersama (Ed.), Innovations in food packaging.
produk yang dikemas, tidak mencemari Elsevier Science & Technology Books
lingkungan, memperbaiki sifat
organoleptis pewarna, zat anti mikroba dan 2. Janjarasskul T, Krochta JM (2010)
antioksidan. Edible packaging m aterials. Annu Rev
Food
Fungsi dari Edible film sebagai
penghambat perpindahan uap air, Sci Technol 1: 415-448.
menghambat pertukaran gas, mencegah Amaliya, Riza Rizki, and Widya Dwi
kehilangan aroma, mencengah Rukmi Putri. "Karakterisasi edible film
perpindahan lemak, meningkatkan daripati jagung dengan penambahan filtrat
kateristik fisik, dan sebagai pembawa zat kunyit putih sebagai antibakteri [in press
adiktik. juli 2014]." Jurnal Pangan dan
Agroindustri 2.3 (2013): 43-53.

Anda mungkin juga menyukai