Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Fisik I
Disusun Oleh :
2020 – 2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai untuk memenuhi tugas Kimia Fisika I. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga makalah ini selesai.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca,
sehingga ke depannya diharapkan dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
2
Daftar isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
Daftar isi.....................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.3. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Semua mahluk hidup melakukan pekerjaan. Tumbuh-tumbuhan melakukan pekerjaan
ketika mengangkat air dari akar ke cabang-cabang, hewan melakukan pekerjaan ketika
berenang, merayap, dan terbang. Kerja juga terjadi ketika pemompaan darah melalui
pembuluh darah dalam tubuh dan pada pemompaan ion-ion melewati dinding sel. Semua
kerja ini diperoleh dari pengeluaran energy kimia yang disimpan dalam makanan yang
dikonsumsi oleh mahluk hidup. Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal
(yang berkenaan dengan panas) dan dinamika (yang berkenaan dengan pergerakan).
Termodinamika adalah kajian mengenai hubungan, panas, kerja, dan energy dan secara
khusus perubahan panas menjadi kerja. Hukum termodinamika pertama dan kedua
dirumuskan pada abad ke-19 oleh para ilmuan mengenai peningkatan efisiensi mesin
uap. Bagaimanapun hokum ini merupakan dasar seperti hokum fisika lainnya. Mereka
membatasi efisiensi amuba atau ikan paus seperti mereka membatasi efisiensi mobil atau
tenaga nuklir tumbuhan.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa itu pengertian hukum ketiga termodinamika?
2. Apa saja klasifikasi siklus termodinamika?
3. Apa saja aplikasi hukum ketiga termodinamika?
4. Apa saja aplikasi termodinamika dalam biologi?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hukum ketiga termodinamika
2. Untuk mengetahui klasifikasi siklus termodinamika
3. Untuk mengetahui aplikasi hukum ketiga termodinamika
4. Untuk mengetahui aplikasi termodinamika dalam biologi
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
panas karena gesekan, radiasi atau konduksi. Dalam keadaan di lapangan, sebgai besar proses
adalah ireversibel. Penyebab utama ireversibel adalah : (1) gesekan mekanik dan fluida, (2)
ekspansi tak tertahan, (3) perpindahan panas dengan perbedaan temperatur tertentu. Lebih
jauh, gesekan akan merubah kerja mekanik menjadi panas. Panas ini tidak bisa dirubah
kembali dalam jumlah yang sama ke dalam kerja mekanik. Sehingga jika ada gesekan di
dalam proses maka proses adalah ireversibel. Sebuah siklus adalah ireversibel jika ada proses
ireversibel pada proses-proses pada siklus tersebut. Maka pada siklus ireversibel, kondisi
awal tidak didapati pada akhir siklus.
6
temperature nol mutlak disebut entropi mutlak. Entropi mutlak tentu saja selalu positif,
karena dalam zat nyata apa saja akan terdapat kerancuan dan kekacauan. Makin tinggi
temperatur zat tersebut, akan semakin besar pula harga entropinya. Hukum ketiga tak lain
adalah permainan imajinasi, atau dalam bahasa filsafat suatu struktur kristal sempurna pada
nol mutlak merupakan dalam ide ‟ Platonis”. Struktur kristal sempurna pada nol mutlak
merupakan materi abstrak. Oleh sebab itu, logika hukum ketiga ini menurut Whitehead keliru
dalam hal mengkonkretkan suatu hal yang abstrak.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Pengertian Hukum Ketiga Termodinamika : Hukum ini menyatakan bahwa pada saat
suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi
sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi
benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
2. Siklus termodinamika secara umum bisa diklasifikasikan kedalam dua tipe:
Siklus reversibel yaitu sebuah proses, dimana perubahan dalam arah sebaliknya, akan
membalik proses seutuhnya, dikenal dengan proses reversibel.
Siklus irreversibel yaitu sebagaimana telah disebut di atas bahwa jika perubahan
dalam arah sebaliknya, akan membalik proses seutuhnya disebut sebagai proses
reversibel.
3. Hukum ketiga Termodinamika ini membayangkan suatu susunan kristal sempurna
dengan cara mengekstrapolasi sampai mencapai suhu nol mutlak Kristal adalah zat
padat yang terdiri dari atom-atom diam dalam suatu barisan statik barbaniar, suatu
keadaan dimanik yang paling teratur. Zat padat ini merupakan tingkat wujud materi
yang amat langka dan terdapat di alam sebagai planet dan meteorit. Kristal suatu zat
padat sebenarnya seperti statik atau diam saja. Pada tingkat atomik, masing-masing
atom itu sebenarnya bergetar di sekitar tempat kedudukannya dengan arah acak.
Perubahan Fase adalah proses perubahan bentuk suatu zat menjadi bentuk lain, salah
satu penyebab perubahan fase tersebut adalah kalor. Perubahan Fase meruapakan
efek dari adanya salah satu sifat fisika zat, yaitu wujud. Sifat fisika zat sendiri ialah
sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa mengubah susunan zat, misalnya
wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan kemagnetan, titik lebur dan titik
didih.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sridianti.com/pengertian-kesetimbangan-termodinamika.html
http://www.slideshare.net/fauziahpieter/sistem-kerja-kalor-dan-energi-dalam
http: //mirza.staff.ugm.ac.id/termo/TERMODINAMIKA.pdf
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2-tm1.pdf
Manual on PHYWE : Physics Laboratory Experiment. Jerman: PHYWE Systeme GmbH &
Co. KG · D-37070 Gottingen