Anda di halaman 1dari 7

1. ( 20%) .Buatlah sebuah layout Galangan kapal kapasitas 30.000 DWT.

Sebutkan tujuan
sebuah organisasi produksi kapal buatkan bagan atau skemanya. Apa goal dari pembuatan
layout dan fasilitas Galangan Kapal

Struktur pt pal 2012 : http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1955/4/BAB%20II.pdf

Struktur pt pal 2017


:https://pal.co.id/2019/12/tentang-perusahaan/struktur-organisasi/struktur-organisasi/
Goal Layout adalah mengatur serta menempatkan alat – alat, manusia maupun fungsi – fungsi
lainnya dalam kegiatan produksi dengan tujuan untuk memperoleh penggunaan ruangan yang
effisien dan aliran proses yang optimal; mengatur semua fasilitas produksi guna memperlancar
proses produksi yang efektif dan efisien; meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi
dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan areal kerja; memberikan manfaat – manfaat
dalam sistem produksi, diantaranya adalah meningkatkan jumlah produksi, mengurangi waktu
tunggu, mengurangi proses pemindahan bahan, penghematan penggunaan ruangan, efisiensi
penggunaan fasilitas dan mempersingkat waktu proses.

Dalam perencanaan sebuah galangan menjadi suatu sistem yang terintegrasi berikut ini adalah
goal yang harus dipertimbangkan :

a. Mengoptimalkan inventori material dan proses kerja, untuk meminimalkan resiko adanya
ketidaktersediaan barang saat dibutuhkan.

b. Meminimalkan cadangan bahan baku / buffer stock material agar seimbang dengan alur
produksi dan tidak terjadi penumpukan material.

c. Meminimalkan jumlah pengangkatan material, mengurangi jarak perpindahan material dan


mengefisienkan material yang harus dipindahkan.
2. (20%). Bagaimanakah cara membuat Build strategy Process. Sebutkan cara membuat
Shipbuilding Master Schedule dan pembuatan Design Scheduling Sequences ?

3. (20%). Pada kasus Ship Conversion, Overhaul, And Repair ada beberapa Pemilihan
Pendekatan ( Selecting Approach) maka sebutkan dan jelaskan masing-masing disertai
diagramnya.

a. Pendekatan Perencanaan = perencanaan untuk konversi, overhaul, dan pernaikan kapal


telah diimplementasikan di dalam pembuatan kapal. Dalam zona pendekatan, Group
Technology (GT), dengan Product-oriented Wrok Breakdown Structure (PWBS) berfokus
pada pengembanganproses yang dapat berulang yang dapat diterapkan ke semua jenis
kapal
b. Pendekatan Sistem = pedekatan sistem tradisional dimulai dengan identifikasi awal
ketentuanperbaikan oleh sistem. Catatan operasional, statistik kegagalan dan inspeksi,
in-service testtermasuk kedalam sistem. Biaya dan estimasi material ditentukan oleh
sistem, penjadwalan danotorisasi kerja produksi ditentukan oleh sistem dan kesepakatan,
pada akhirnya testing jugatermasuk kedalam sistem.

c. Pendekatan Zona Terpusat = konversi, overhaul dan perbaikan tidak jauh berbeda dalam
metodeuntuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.Berikut adalah contoh substep proses
produksi:

· Perencanaan sebelum kedatangan, meliputi layout underway, open and inspect,


rip-out,apapun yamg dapat mengurangi waktu pengerjaan sebuah kapal

· Pre-fabrikasi

· Dissasembly (Rip-out)
· Open and inspect (perencanaan ulang)

· Perbaikan/modifikasi

· On-unit assembly

· On-block assembly

· On-board assembly

· Testing

· Trials
d. Pendekatan Manajemen = pendekatan tradisional untuk manajemen perbaikan kapal
meliputi,lingkup pekerjaan, desain, estimasi, pembelian, perencanaan, dan
testing.Pendekatan ini akan efektif apabila diterapkan untuk pekerjaan yang lebih
kecil/simpel.Untuk situasi yang lebih kompleks, dibutuhkan pendekatan yang
memperbolehkan seorangmanager untuk melangkah ke belakang dan melihat proyek
secara keseluruhan dan membuatkeputusan berdasarkan perkembangan sebuah proyek
tersebut, bukan sebuah kesepakatantunggal.Tim proyek dibentuk untuk mengambil
keuntungan dari zona teknologi yang diterapkan padapendekatan perencanaan. Tim
proyek yang berhasil dapat mengerti dengan baik bahwa proyekmereka sangat penting
dalam posisi sebuah galangan. Mereka membentuk aura urgensi dalamsebuah proyek.
Mereka menilai perbandingan performa dengan para kompetitor.Tim manajemen yang
sukses juga mengambil keuntungan oleh group technology (GT). Selamafase
perencanaan proyek. Transisi/perubahan kunci mengambil tempat di dalam area yang
dapatdifasilitasi oleh tim manager perencanaan.
4. (20%). Bagaimanakah cara Reparasi pada Badan Kapal ( Hull Contruction) meliputi :

a. Prosedure Pengedokkan kapal

b. Prosedur Replating Badan Kapal dan Seluruh Tangki-tangki menurut Rule BKI

c. Prosedur Pengecatan termasuk anti korosif.

d. Prosedur Test kebocoran Tangki-tangki, kebocoran lambung kapal.

5. (20%). Bagaimanakah cara Perbaikan :

a. Poros propeller (Shafting), Reparasi Propeller.

1. Melakukan studi lapangan dengan melihat kondisi pada poros dan baling-baling,
lalu mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada poros yang dilakukan oleh
pihak shipyard. 2. Melakukan pengukuran diameter poros dengan menggunakan
jangka bengkok dan meteran. 3. Melakukan pengukuran clearance antara poros
dengan bantalan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan feeler gauge dan
vernier caliper. Setelah diukur nilai clearance pada empat titik tersebut harus
dicatat. Satuan pengukuran yang digunakan yaitu millimeter. 4. Melakukan
pengecekan kondisi bantalan poros luar dan dalam. Jika nilai clearance besar,
biasanya ketebalan pada bantalan sudah menipis dan harus diganti. 5.
Melakukan pencabutan poros dengan menggunakan chain hoist. 6. Membawa
poros baling-baling ke bengkel bubut untuk dilakukan pembubutan. 7. Mengganti
bantalan poros yang lama dengan yang baru. 8. Memasang kembali poros
baling-baling dan bantalan. 9. Melakukan pengukuran clearance kembali antara
poros dan bantalan. Setelah diukur nilai clearance dicatat. 10. Setelah proses
reparasi selesai didapat data-data sebelum dan sesudah reparasi dilakukan, data
tersebut digunakan untuk perbandingan.

b. Kemudi (Rudder ) dan Poros Kemudi.

HAII GAISS

Anda mungkin juga menyukai