Anda di halaman 1dari 17

Perencanaan Bangunan Air

Dyah Kumalasari, S.T., M.T


Karakteristik Hujan
1. Durasi Hujan
lama hujan (menit, jam, etmal) yang diperoleh dari
hasil pencatatan alat ukur hujan otomatis. Durasi
hujan selalu dihubungkan dengan waktu konsentrasi
(tc), khususnya pada drainase perkotaan diperlukan
durasi hujan yang relatif pendek, mengingat akan
toleransi terhadap lama genangan.
2. Intensitas Hujan
Intensitas hujan (It) adalah volume hujan tiap satuan
waktu. Nilai intensitas hujan tergantung lama curah
hujan dan frekuensi hujan dan waktu konsentrasi.
Intensitas hujan dianalisis dari data hujan secara
empiris atau secara statistik
Lanjutan…
3. Lengkung Hujan
Adalah grafik hubungan antara intensitas hujan
dengan durasi hujan.
Lanjutan…
4. Waktu Konsentrasi
Adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air
dari titik paling jauh pada daerah aliran ke titik kontrol
yang ditentukan di bagian hilir suatu aliran.
tc =to+td
 Inlet time (to), waktu yang diperlukan oleh air untuk
mengalir di muka tanah menuju saluran drainase.
 Conduct time (td), waktu yang diperlukan oleh air
untuk mengalir di sepanjang saluran
Contoh Soal
Suatu area dengan lebar area 200 m kemiringan
1 %. Panjang saluran 500 m dengan kemiringan
saluran 0,80 %. Hitunglah waktu konsentrasi
yang terjadi.
Pengolahan Data Hujan Daerah Aliran

• Data hujan yang diperoleh dari alat penakar hujan


merupakan hujan yang terjadi hanya pada satu tempat
atau titik saja (point rainfall)
• Mengingat hujan sangat bervariasi terhadap tempat,
maka untuk kawasan yang luas, satu alat penakar hujan
belum dapat menggambarkan hujan wilayah tersebut
• Dalam hal ini diperlukan hujan kawasan yang diperoleh
dari harga rata-rata curah hujan beberapa stasiun
penakar hujan yang ada di dalam dan atau di sekitar
kawasan tersebut
• Ada tiga metode perhitungan hujan rata-rata kawasan:
1. Metode rata-rata aritmatik (aljabar)
• Metode ini adalah cara yang paling sederhana.
• Metode ini bisanya digunakan untuk daerah yang datar,
dengan jumlah pos curah hujan yang cukup banyak dan
dengan anggapan bahwa curah hujan di daerah tersebut
cenderung bersifat seragam (uniform distribution).

dimana :
P : Tinggi curah hujan rata-rata (mm)
n : Jumlah stasiun pengukuran hujan
P1…Pn : Besarnya curah hujan yang tercatat pada masing
masing stasiun (mm)
2. Metode Poligon Thiessen

• Dikenal dengan metode rata-rata timbang


(weighted mean).
• Cara ini memberikan proporsi luasan daerah
pengaruh pos penakaran hujan untuk
mengakomodasi ketidakseragaman jarak.
• Metode ini lebih akurat dibandig dengan metode
rata-rata aljabar.
• Cara ini cocok untuk daerah datar dengan luas
500-5.000 Km2, dan jumlah pos penakar hujan
terbatas dibandingkan luasnya.
Lanjutan…

Prosedur penerapan metode:


 Lokasi pos penakar hujan diplot pada peta DAS. Antar
pos penakar dibuat garis lurus penghubung
 Semua titik dalam satu poligon akan mempunyai jarak
terdekat dengan pos penakar yang ada di dalamnya
dibandingkan dengan jarak terhadap pos lainnya.
Selanjutnya curah hujan pada pos tersebut dianggap
representasi hujan pada kawasan dalam poligon yang
bersangkutan
• Luas area pada tiap-tiap poligon dapat diukur dengan
planimeter dan luas total DAS dapat diketahui dengan
menjumlahkan semua luasan poligon
Lanjutan…
Lanjutan…
3. Metode Isohyet

• Isohyet adalah garis lengkung yang


menghubungkan tempat-tempat kedudukan yang
mempunyai curah hujan yang sama.
• Isohyet diperoleh dengan cara menggambar kontur
tinggi hujan yang sama, lalu luas area antara garis
ishoyet yang berdekatan diukur dan dihitung nilai
rata-ratanya.
Lanjutan…
Lanjutan…
Cara memilih metode

Faktor-faktor pertimbangan dalam pemilihan metode yang


cocok pada suatu DAS:
1. Jaring-jaring pos penakar hujan dalam DAS
2. Luas DAS
3. Topografi DAS
Jaring-jaring pos penakar hujan
Jumlah pos penakar hujan cukup Metode isohyet, thiessen atau rata-
rata aljabardapat dipakai
Jumlah pos penakar hujan terbatas Metode rata-rata aljabar atau thiessen
Pos penakar hujan tunggal Metode hujan titik

Luas DAS
DAS besar (>5.000 Km2) Metode ishohyet
DAS sedang (500-5.000 Km2) Metode thiessen
DAS kecil (<500 Km2) Metode rata-rata aljabar

Topografi
Pegunungan Metode rata-rata aljabar
Dataran Metode thiessen
Berbukit dan tidak beraturan Metode ishohyet
Tabel Kemiringan saluran versus
kecepatan rata-rata aliran
Kemiringan Saluran Kecepatan rata-rata
I (%) V(m/dt)
<1 0,40

1 - <2 0,60

2 - <4 0,90

4 - <6 1,20

6 - <10 1,50

10 - <15 2,40

Anda mungkin juga menyukai