Anda di halaman 1dari 5

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan/ Kelas : IX/1
Nama Agenda : Nilai-Nilai Dasar ASN (Komitmen Mutu)
Nama Peserta : Hendrikus Dika Kriswantara S.Kep., Ns
No. Daftar Hadir :9
Lembaga Penyelenggara : PPSDM Kemendagri Regional Bandung
Pelatihan

A. Pokok Pikiran
Komitmen dapat diartikan sebuah tekat, janji baik itu individu atau
kelompok. Komitmen penting untuk menyelesaikan suatu tugas yang
diembanya. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan
bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan
sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya,
yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors). Sebagai ASN
mutu sangat penting untuk memberikan pelayanan yang berkualitas/
memuaskan bagi masyarakat.
Para pelanggan (masyarakat), secara individual, bisa memberikan
penilaian dan makna yang berbeda terhadap mutu suatu produk atau jasa
(layanan). Hal ini dipengaruhi oleh persepsi masing-masing berdasarkan tingkat
kepuasan mereka atas produk tersebut, dan juga bergantung pada konteksnya.
Dengan demikian, kepuasan pelanggan/konsumen terhadap mutu suatu
produk/jasa yang sama bisa berbeda-beda, bergantung dari sudut pandang
masing-masing ataupun preferensi nilai yang digunakannya sebagai rujukan.
Oleh karena itu, organisasi dituntut untuk menetapkan perencanaan mutu,
termasuk membuat standar mutu (mulai dari mutu input, proses, sampai hasil),
yang akan menjadi pedoman dalam proses implementasi, sampai ke
pengawasan dan perbaikan mutu.
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan
Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang ke luar alur. Inovasi merupakan cara utama di mana suatu
organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan
persaingan. Inovasi dalam layanan publik mestinya mencerminkan hasil
pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu
untuk membangun karakter dan mind-set baru sebagai apartur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik
yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin
Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, antara lain: diarahkan
untuk meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan, baik
menyangkut layanan yang merujuk pada producer view maupun customer view.
Proses implementasi manajemen mutu diawali dengan menganalisis masalah
yang telah diidentifikasi, kemudian menyusun rencana mutu, melaksanakan
pekerjaan berbasis rencana mutu, mengawal pelaksanaan, dan mengawasi
ketercapaiannya, dan merancang upaya peningkatannya agar dapat
membangun kredibilitas lembaga pemerintah.
Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas dari
pemerintah selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang bermutu
akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Posisi pegawai ASN
sebagai aparatur memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Aparatur bekerja untuk kesejahteraan dan kepuasan
masyarakat, melalui pelayanan yang adil dan bermutu.

TOKOH
Susi Pudjiastuti lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965 adalah seorang
mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019. Selama
menjabat, Susi dikenal sangat giat dalam memberantas penangkapan ikan
ilegal (illegal fishing) di laut Indonesia. Ia tak segan-segan memerintahkan
penenggelaman kapal terutama milik asing yang terbukti mencuri ikan di
perairan Indonesia. Dalam rentang waktu November 2014 hingga Agustus
2018, sebanyak 488 kapal pencuri ikan ditenggelamkan. Kapal berbendera
Vietnam paling banyak ditenggelemkan yaitu sebanyak 276 kapal, diikuti
Filipina (90), Thailand (50), Malaysia (41), Indonesia (26), Papua Nugini (2),
Tiongkok (1), Belize (1), dan tanpa negara (1). Selama dua tahun kebijakan
tersebut diterapkan, stok ikan Indonesia bertambah 5,4 juta ton atau sekitar
76%. Pada tahun 2018, stok ikan mencapai 13,1 juta ton, lebih tinggi dari tahun
2015 yang hanya sebanyak 7,3 juta ton. Kebijakan tegas dalam memerangi
pencurian ikan oleh Susi Pudjiastuti juga berdampak pada meningkatnya
ekspor ikan Indonesia
Langkah Susi menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan mendapat
respon positif dan negatif dari berbagai pihak. Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman Luhut Panjaitan yang merupakan bagian dari kabinet Jokowi
sendiri mengkritik kebijakan Susi soal penenggelaman kapal. Luhut meminta
Susi untuk fokus meningkatkan ekspor perikanan Indonesia. Pernyataan ini
didukung pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Susi melelang
kapal pencuri ikan ketimbang menenggelamkannya. Susi tetap bergeming dan
mengatakan langkahnya sudah sesuai dengan undang-undang serta
dampaknya terasa dengan meningkatnya produktivitas perikanan. Susi enggan
menggunakan metode lelang kapal karena berpotensi dibeli kembali oleh
pencuri ikan dengan harga yang murah
Susi menjelaskan bahwa kapal-kapal yang ditenggelemkan akan
menjadi terumbu karang. Selain itu, lokasi penenggelaman juga dipilih di area
yang tidak ada terumbu karangnya dan kapal-kapal tersebut sudah dibersihkan
dari benda yang berpotensi merusak lingkungan. Di luar negeri, kebijakan Susi
mendapatkan apresiasi seperti dari WWF Internasional yang
menganugerahinya 'Leaders for a Living Planet Awards' atas komitmennya
untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan di Indonesia. Masih banyak
penghargaan yang diterima oleh beliau.
.

B. Penerapan
Sebagai perawat, menerapkan nilai komitmen mutu ditempat kerja,
dilakukan dalam memberikan asuhan keperawatan. Dalam pelayanan
keperawatan ada yang disebut indicator mutu yaitu keselamatan pasien
(kejadian infeksi, decubitus, aspien jatuh), kenyamanan pasien dalam
perawatan, pengetahuan pasien terhadap informasi perawatan yang diterima,
kepuasan pasien terhadap perawatan, kemampuan pasien merawat diri,
mengurangi kecemasan pasien.
Dalam mencegah kejadian infeksi, dalam melakukan segala Tindakan
dilakukan 5 moment hygiene, yaitu mencuci tangan sebelum kontak dengan
pasien, sebelum melakukan Tindakan aseptic, setelah terkena cairan tubuh
pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan lingkungan
pasien. Dengan tidak adanya kejadian infeksi pada pasien diharapkan tidak
terjadi penambahan hari perawatan yang berakibat membengkaknya biaya
yang dibayarkan oleh pasien. Dalam melakukan Tindakan, pemberian obat
sebelum melakukan Tindakan terssebut perawat harus menanyakan identitas
pasien, hal tersebut untuk memperkecil terjadinya kesalahan pemberian obat
atau Tindakan yang akan dilakukan pada pasien.
Kenyamanan pasien dalam perawatan diberikan dengan kita ramah,
murah senyum, memberikan informasi yang tepat dan jelas. Sebelum
melakukan suatu Tindakan perawat harus menjelaskan Tindakan yang akan
dilakukan, kontrak waktu yang jelas kapan dilakukan Tindakan, resiko apa saja
yang akan terjadi agar pasien dapat mempersiapkan diri dan tidak merasa
cemas. Keadaan sakit membuat orang lebih sensitive, tugas kita sebagai
perawat dapat menjadi pendengar dan jika bisa memberikan masukan atau
penguatan untuk pasien. Dengan telah dijalankanya SOP dengan benar dan
sesuai standar yang telah ditetapkan, dapat memberikan kepuasan bagi
perawatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Susi_Pudjiastuti

Anda mungkin juga menyukai