Anda di halaman 1dari 34

lOMoARcPSD|8646393

Makalah Tes Inteligensi Wechsler (WB) Class B

Pengantar Psikodiagnostika (Universitas Padjadjaran)

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

PSIKODIAGNOSTIKA 1

Makalah Wechsler Bellevue Intelligent Scale


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Psikodiagnostika I

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2014

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

1. Pengantar
1.1 Pengertian
David Wechsler (1958) mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk
bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya
secara efektif. David Wechsler pertama kali memperkenalkan tes intelegensi yang
dirancang khusus digunakan untuk orang dewasa pada tahun 1939, yang dinamai
Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (WBIS), disebut juga skala W-B. Skala
intelegensi Wechsler adalah tes yang diberikan secara individual yang menilai
berbagai bidang kemampuan intelektual dan menciptakan situasi dimana aspek
kepribadian dapat diamati. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa skala intelegensi
Wechsler merupakan alat tes yang dikembangkan untuk melihat individu secara
keseluruhan dan fokus pada proses bukan hanya sekedar hasil skor tes.
David Wechsler mengembangkan tiga alat tes intelegensi, yaitu The Wechsler
Adult Intelligence Scale (WAIS) untuk usia 16-74 tahun, The Wechsler Intelligence
Scale for Children (WISC) untuk usia 6-16 tahun 11 bulan, dan The Wechsler
Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI) untuk usia 3-7 tahun 3 bulan.
Masing-masing skala terdiri dari minimum lima subtes dan maksimum tujuh subtes.
Tiga tes tersebut memiliki kesamaan pola, yaitu dengan lima atau enam subtes
yang menghasilkan skor Verbal (selanjutnya disingkat V) dan skor Performansi
(selanjutnya disingkat P). Kedua skor tersebut akan menghasilkan skor skala total.
Subtes-subtes itu hampir sama namun tidak identik antara satu sama lain (untuk
masing-masing tingkat usia). Skala intelegensi Wechsler ini dianggap sebagai tes
psikologi terbaik karena memiliki sifat psikometrik dan menghasilkan informasi yang
relevan untuk para praktisi. Sebagai hasilnya, skala intelegensi Wechsler menjadi tes
yang paling sering digunakan pada praktik klinis (Camara et al., 2000; Watkins et al.,
1995).

2. Spesifikasi Tes
2.1 Tujuan Tes
Tujuan skala inteligensi Wechsler adalah:
• Untuk mengukur potensi intelegensi subjek
• Menyediakan informasi penting mengenai kekuatan dan kelemahan kognitif
seseorang

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

• Membandingkan performa/kemampuan seseorang dalam berbagai bidang sesuai


dengan anggota usianya.
• Melalui interaksi klien dengan penguji dan material tes, selain perolehan fungsi
intelektual seseorang, juga akan didapatkan sebuah kesan dari self-esteem
seseorang, behavioral idiosyncrasies, anxiety, social skills, dan motivasi

2.2 Subjek Tes


Subjek dalam skala inteligensi Wechsler adalah:
• Anak-anak usia 3-7 tahun 3 bulan dan usia 6-11 tahun 11 bulan
• Orang dewasa usia 16-74 tahun

3. Sejarah
3.1 Tokoh-tokoh

Sejarah & Tokoh Tes Weschler

Tes Weschler pertama kali di buat oleh psikolog Amerika yang terkenal
bernama David Weschler. Dia lahir pada tanggal 12 Januari 1986 di sebuah keluarga
Yahudi di Lespezi, Rumania, dan berimigrasi bersama orang tuanya ke Amerika
Serikat sebagai seorang anak. Weschler mengembangkan skala intelegensi terkenal
seperti Weschler Adult Intelligence Scale ( WAIS ) dan Skala Kecerdasan Weschler
untuk Anak-Anak( WISC ). Dia meninggal pada tanggal 02 Mei 1981.

Tes Weschler berawal dari adanya keraguan tentang pengukuran inteligensi


melalui tes Binet (1937) sebagai pendahulu dalam tes inteligensi. Menurut Wechsler,
tes Binet memiliki keterbatasan dalam penggunaannya, khususnya dalam pengukuran
inteligensi untuk orang dewasa sehingga perlu adanya perluasan dalam pengukuran
inteligensi memerlukan item-item yang dapat diberikan tidak hanya pada kelompok
anak tetapi juga pada orang dewasa.

Weschler menekankan bahwa ada faktor lain selain kemampuan intelektual


yang terlibat dalam perilaku cerdas. Wechsler keberatan dengan skor tunggal yang
ditawarkan oleh skala Binet 1937. The Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS)
dikembangkan pertama kali pada tahun 1939 dan kemudian disebut WechslerBellevue
Intelligence Test dan di sebut pula dengan skala W-B.

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Pada tahun 1949, Wechsler menerbitkan pula skala inteligensi untuk


digunakan pada anak-anak yang dikembangkan berdasar isi skala W-B. Skala ini
diberi nama Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC). Isinya terdiri dari dua
sub bagian Verbal (V) dan sub bagian Performance (P).
Pada tahun 1974 suatu revisi terhadap tes WISC dilakukan kembali dengan
nama WISC-R (R adalah revised). Di tahun 1955, Wechsler menyusun skala lain
untuk orang dewasa dengan memperluas isi tes WISC. Skala ini bernama Wechsler
Adult Intelligence Scale (WAIS). Revisi terhadap WAIS telah dilakukan dan
diterbitkan pada tahun 1981 dengan nama WAIS-R.
Skala Wechsler memperkenalkan banyak konsep baru dan terobosan untuk
gerakan pengujian intelijen. Pertama, ia tidak jauh dengan skor quotient dari tes
kecerdasan yang lebih tua (Q dalam "IQ"). Sebaliknya, ia ditugaskan nilai
sewenangwenang 100 dengan kecerdasan rata-rata dan ditambahkan atau dikurangi
lagi 15 poin untuk setiap standar deviasi di atas atau di bawah rata-rata subjek itu.
Meskipun tidak menolak konsep intelijen global (seperti yang dikonsep oleh gurunya
Charles Spearman), ia membagi konsep kecerdasan menjadi dua bidang utama: verbal
dan kinerja (non-verbal) tingkatan, tiap dievaluasi dengan subyek yang berbeda.

3.2 Pengembangan Alat Tes

Di fakultas Psikologi UGM, penerjemahan tersebut dilakukan pada WAIS versi


1955 tetapi masih belum disertai dengan pengujian empiris terhadap kualitas item
yang selesai dialih bahasakan. Skala Wechsler pertama terbit tahun 1939. Ada tiga
macam skala Wechsler:
1. WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) di tahun 1949.
Banyak soal diambil langsung dari tes orang dewasa. WISC third edition Untuk
usia 6-16 tahun 11 bulan.
2. WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) di tahun 1955. Untuk usia 16-74 tahun.
3. Wechsler Preeschool and Primary Scale of Intelligence-Revised tahun 1989. Tes
ini untuk rentang usia 3-7 tahun 3 bulan.

Masing-masing skala terdiri dari minimum lima subtes dan maksimum tujuh
subtes. Revisi skala WISC yang dinamai WISC-R diterbitkan tahun 1974 dan
dimaksudkan untuk mengukur inteligensi anak-anak usia 6 sampai dengan 16 tahun.
WISC-R terdiri atas 12 subtes yang dua diantaranya digunakan hanya sebagai

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

persediaan apabila diperlukan penggantian subtes. Kemudian pada tahun 1997 di buat
Intelligence Scale- III (WAIS-III) yang merupakan revisi dari WAIS-R untuk
memperbaharui norma dan memodifikasi item. Dan pada tahun 2008, Wechsler Adult
Intelligence Scale- IV (WAIS-IV) yang merupakan revisi dari WAIS-III.

4. Rasionalisasi Alat Tes


Subtest Wechsler-Bellevue Intelligence Scale
Sejak publikasi awal tes Wechler telah digunakan dalam berbagai penelitian studi
dan telah banyak digunakan diseluruh dunia. Dengan tes Wechler, kita dapat
mengamati bagaimana suatu individu menyusun suatu laporan, minat serta perhatian
individu dan kecemasan dalam mengerjakan tugas. Tes WB dilakukan oleh psikolog
secara individual karena individu perlu diobservasi secara personal.
Tes WB terdiri dari 11 subtes yang terbagi dalam 2 bagian. Dalam melakukan
interpretasi terhadap hasil dari tes kecerdasan Wechler, penting untuk mengetahui dan
mengerti esensi dari setiap subtes yang diberikan sehingga dapat diketahui hal-hal apa
saja yang akan diukur melalui sub-subtest yang ada. Di dalam perkembangannya tes
kecerdasan Wechler telah mengalami beberapa perubahan pada subtestnya. Satu
subtes yang terdapat dalam test kecerdasan Wechler akan menggambarkan kombinasi
dari suatu keterampilan, karena tidak ada satu subtespun yang mengukur secara murni
suatu kemampuan intelektual. Pada bagian ini akan dijelaskan dan dikenalkan lebih
lanjut mengenai sub-subtes yang ada pada tes kecerdasan.

A. Verbal Scales
Wechsler Verbal Scales menilai kemampuan individu dalam beberapa bidang, yaitu :
• Kemampuan dalam bekerja menggunakan simbol-simbol yang abstrak
• Jumlah dan tingkat manfaat seseorang berdasarkan latar belakang bidang
pendidikannya
• Kemampuan memori verbal  Kefasihan dalam kemampuan verbal

a. Subtest 1 : Information

Dalam subtes ini aspek intelektual yang diukur diantaranya:

• Pengetahuan umum
• Pembelajaran yang didapat dari sekolah

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

• Rasa ingin tahu dan keinginan untuk mendapatkan pengetahuan


• Kepedulian kepada dunia
• Memori jangka panjang

Pada subtest information ini sampel akan dilihat pengetahuannya dibandingkan


dengan rata-rata. Pengetahuan ini biasanya didasarkan pada kebiasaan , dan
materimateri yang sering dipelajari. Aspek kepribadian yang dapat dilihat dari
subtes ini adalah minat atau ketertarikan seseorang pada sesuatu.

b. Subtest 2 : Comprehension

Dalam subtes comprehension aspek intelektual yang diukur adalah:

• Pengetahuan praktis
• Kematangan sosial
• Pengetahuan mengenai standar perilaku
• Kemampuan untuk mengevaluasi pengalaman masa lalu
• Pemikiran abstrak dan generalisasi
• Penghakiman sosial , akal sehat , atau penilaian dalam situasi sosial  Pegang
lingkungan sosial , seperti kode moral, aturan sosial , dan peraturan 
Pemahaman , dan kewaspadaan ke dunia sehari- hari .

Pada subtest comprehension ini testee akan diberikan pertanyaan-pertanyaan


mengenai pemahaman yang dimiliki testee. Aspek kepribadian yang dapat dilihat
dari subtes ini adalah mengenai stabilitas emosinya.

c. Subtest 3 : Digit Span

Dalam subtes ini aspek intelektual yang diukur adalah :

• Proses recall
• Reversibilitas ; Kemampuan untuk menggeser pola pikir
• Konsentrasi
Digit Span dianggap tes memori jangka pendek dan perhatian . Subjek harus
mengingat dan mengulang informasi pendengaran dalam urutan yang tepat.

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Terdapat dua proses yang dilakukan dalam subtes ini, pertama informasi yang
harus diterima secara akurat , yang membutuhkan perhatian dan encoding. Dan hal
yang kedua adalah keakuratan dalam mengingat. Aspek kepribadian yang dapat
terukur dari subtes ini adalah tingkat kecemasan seseorang.

d. Subtest 4 : Arithmetic

Dalam subtes arithmetic aspek intelektual yang diukur adalah :

• Keterampilan berhitung
• Memori auditori
• Penalaran numerik dan kecepatan manipulasi numerik
• Konsentrasi dan perhatian
• Penalaran logis , abstraksi , dan analisis masalah numerik

Subtes arithmetic membutuhkan konsentrasi terfokus serta keterampilan dasar


matematika dan kemampuan untuk menerapkan keterampilan ini . Keterampilan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tes ini biasanya diperoleh pada saat
seseorang mencapai SMP. Aspek kepribadian yang dapat diukur dari subtes ini
adalah minat hitungan, motivasi, keterampilan dan kemampuan berhitung, serta
keyakinan dalam memecahkan masalah.

e. Subtest 5 : Similarities / kesamaan

Dalam subtes similarities atau kesamaan aspek intelektual yang diukur adalah :

• Penalaran abstrak logis


• Pembentukan konsep verbal atau pemikiran konseptual
• Membedakan hal yang penting dari rincian yang tidak penting
• Kemampuan asosiatif dikombinasikan dengan fasilitas bahasa

Pada subtes similarities ini diperlukan pembentukan konsep verbal dan kemampuan
penalaran abstrak . Aspek kepribadian yang dapat diukur dari subtes ini adalah
bagaimana cara anak menelaah masalah yang ada. Implisit dalam tes ini adalah
kemampuan individu untuk menggunakan memori jangka panjang dan untuk
menerapkan ekspresi dalam respons mereka .

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

f. Subtest 6 : Vocabulary / kosakata

Pada subtes ini ada beberapa aspek intelektual yang diukur, diantaranya :
• Perkembangan bahasa
• Pengetahuan kosakat
• Kecerdasan verbal secara umum
• Penggunaan bahasa dan kemampuan belajar verbal
• Ukuran Rough efisiensi intelektual yang optimal subjek
• Latar belakang pendidikan
• Rentang ide dan pengalaman

Dalam subtes kosakata ini dapat menunjukan akumulasi dari suatu pembelajaran
verbal, dan dapat dilihat pula kemampuan individu dalam mengekspresikan ideide,
memori jangka panjang, pembentukan konsep, dan perkembangan bahasa. Subtes
ini merupakan subtes verbal yang paling dapat diandalkan. Aspek kepribadian yang
diukur dalam subtes ini adalah pengalaman anak saat ia berada dirumah dan
disekolah.

B. Performance Scales
Merupakan kemampuan untuk bekerja dalam situasi konkret. Skala peforma
mengungkapkan hal – hal tentang :
• Tingkat dan kualitas kontak nonverbal individu dengan lingkungan
• Kemampuan mengintegrasi stimulus perseptual dengan respon motorik yang
relevan
• Kapasitas kerja dalam situasi yang konkrit
• Kemampuan bekerja secara cepat
• Kemampuan mengevaluasi informasi visuo-spatial

Peformance Scales Subtests secara umum lebih tidak dipengaruhi oleh faktor
edukasi bila dibandingkan dengan Verbal Scales Subtests. Bila seorang individu
melakukan peforma yang jauh lebih baik pada peformance scales dibandingkan
dengan verbal scales subtests (P > V), maka akan ada sejumlah penafsiran yang
mungkin muncul, antara lain kemampuan organisasi perseptual, kemampuan untuk
bekerja dalam tekanan waktu (under time pressure), pencapaian akademik yang

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

cenderung rendah, kemungkinan untuk keluar kenakalan (acting out), individu ini
bisa digambarkan sebagai pelaku daripada seorang pemikir, merupakan orang dari
latar belakang sosial ekonomi yang relatif rendah, adanya defisit bahasa, problem
solving secara mendadak dan mendesak akan lebih sering digunakan (dan lebih
baik pula) daripada problem solving yang berdasarkan akumulasi dari pengetahuan.
Terdapat beberapa subtest yang terdapat dalam performance scale, yaitu :

1. Picture Completion
Dalam subtes pictures completion testee akan diminta untuk melengkapi
bagianbagian gambar yang hilang sehingga gambar dapat menjadi gambar yang
utuh\.
Aspek intelektual yang diukur pada subtes ini yaitu :
• Kemampuan membedakan hal esensial
• Daya konsentrasi visual
• Visual alertness
• Persepsi, kognisi, jugement, penundaan impuls, pengalaman kontak
lingkungan
• Visual organization Visual memory Contoh:

2. Digit-Symbol Coding
Subtes ini termasuk tes performance scale dimana testee diinstruksikan untuk
mengisikan sebuah tanda yang sesuai dengan kotak yang telah ditentukan.
Dalam subtest ini dibutuhkan kemampuan untuk belajar tugas baru, koordinasi

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

mata-tangan, keterampilan atensi, short term memory, dan kemampuan untuk


bekerja dibawah tekanan.
Aspek intelektual yang diukur pada subtes ini yaitu :
• Kemampuan mengikuti petunjuk
• Kecepatan psikomotorik
• Visual short term memory
• Akurasi
• Kemampuan untuk mempelajari tugas baru

Kecepatan psikomotorik- Kemampuan untuk mengikuti petunjuk - Akurasi- Visual


short-term memory - Kemampuan untuk mempelaajari tugas baru Contoh:

3. Block Design
Tes performance scale dimana testee diinstruksikan untuk menyusun
bagianbagian dari objek sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tes ini
melibatkan kemampuan memecahkan masalah nonverbal. Testee harus
menerapkan logika dan penalaran dengan cara yang akan memecahkan masalah
hubungan spasial.
Aspek intelektual yang diukur pada subtes ini yaitu :
• Analisis keseluruhan bagian-bagian komponen
• Spatial visualization
• Keinginan berprestasi dan kemampuan membedakan
• Abstract reasoning
• Integrasi fungsi visual motorik
• Konsentrasi

Contoh:

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

4. Picture Arrangement
Tes performance scale dimana testee diinstruksikan untuk menyusun beberapa
gambar menjadi sebuah urutan cerita gambar yang benar. Sehingga dibutuhkan
kemampuan untuk merencanakan, menafsirkan, dan mengantisipasi peristiwa
social dalam konteks budaya tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa budaya dapat mempengaruhi proses dari subtest ini.
Aspek intelektual yang diukur pada subtes ini yaitu :
• Kemampuan perencanaan (memahami dan menilai situasi)
• Kecermatan menangkap isi persoalan
• Kepekaan sosial dan interpersonal content
• Organusasu persepsi dan visual
• Reasoning Contoh:

5. Object Assembly
Tes performance scale dimana testee diinstruksikan untuk menyusun
bagianbagian dari objek sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tes ini
dibutuhkan koordinasi motorik dan kontrol. Aspek intelektual yang diukur pada
subtes ini yaitu :
• Kemampuan pengolahan simultaneous
• Perceptual organization
• Analisa visual
• Kemampuan konstruktif
• Kemampuan untuk menempatkan sesuatu secara bersama-sama dalam satu
konfigurasi Contoh :

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

5. Administrasi Tes
5.1 Perlengkapan Tes

Alat dan Bahan:

- Lembar jawaban
- Tabel konversi skor IQ
- Tujuh buah gambar berseri (subtes picture arrangement)
- 15 buah gambar yang memiliki bagian yang hilang (subtes picture completion)
- Pola yang akan dibentuk pada subtes block design
- 16 buah kotak sama sisi berwarna merah, putih, dan separuh merah-separuh putih
pada sisi-sisinya (subtes block design)
- 3 buah papan yang berisi figure tertentu dan bagian-bagiannya terpisah (subtes
object assembly)
- Pensil HB

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Gambar 1: Bentuk Lembar Jawaban

Gambar 2: lembar konversi skor IQ

5.2 Pedoman/Instruksi Tes


Petunjuk Umum:
- Penting bagi pemeriksan untuk hafal petunjuk atau instruksi dalam administasi tes
WB
- Selama pemerksaan berlangsung, pemeriksa tidak diperkenankan mengajak OP
bercakap-cakap. Satu-satunya penjelasan yang boleh diberikan oleh pemeriksa
kepada OP hanya informasi yang dipandang perlu untuk menggiatkan OP.
perintahperintah boleh diulangi seperlunya, tetapi tidak boleh bersifat menjelaskan.
Kalau suaatu perntanyaan sukar dijawab oleh OP, katakanlah: “Itu tadi agak sulit.

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Mari kita coba yang lebih mudah.”, kemudian pemeriksa memberi contoh lain yang
kiranya dapat dijawab oleh OP.
- Subtes tidak harus diberikan sesuai dengan urutan yang telah diatur dalam buku
petunjuk. OP dewasa biasanya dimulai dengan subtes Information, sementara OP
anak dimulai dari Object Assembly.
- Tiga kekecualian yang perlu diketahui pemeriksa, yaitu:
o Jika OP menderita cacat atau kekurangan jasmaniah, hanya bagian verbal yang
bisa diberikan
o Jika OP tidak mengerti bahasa yang dipakai, maka hanya bagian performance
diberikan
o Jika OP berusia 50 tahun ke atas, kadang kita perlu meniadakan subtes untuk
menghindari kerugian OP.
- Peniadaan subtes tertentu harus ditetapkan sebelum pemeriksaan dilakukan sebelum
pemeriksaan

Instruksi subtes:
1. INFORMATION
“Kepada Saudara akan saya ajukan beberapa pertanyaan.
Silahkan Saudara menjawab pertanyaan itu secara singkat, jelas dan benar.
Apabila Saudara tidak dapat menjawabnya, katakanlah kepada saya Tidak bisa,
sehingga bisa saya lanjutkan dengan pertanyaan lain.
Pertanyaan-pertanyaan yang akan saya ajukan ini mengenai pengetahuan umum.
Apakah ada pertanyaan? (ditunggu sebentar)

Jika tidak ada, marilah kita mulai dengan contoh pertanyaan, silahkan Saudara
menjawabnya:
Siapakah presiden Republik Indonesia sekarang?
(ditunggu jawabannya)
Ya, Benar! (Jika OP menjawab Benar)

Pertanyaan-pertanyaan berikutnya sudah merupakan bagian dari subtes ini.


Silakan Saudara menjawabnya seperti tadi.
(pemeriksa menuliskan setiap jawaban OP pada lembar jawaban WB)

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Catatan:
Coba Saudara pikirkan lagi jawaban Saudara. (jika OP menjawab salah)
Pertanyaannya adalah:
Siapakah presiden republik indonesia sekarang?
(ditunggu sebentar jawabannya)
Nah, jawaban Saudara sudah benar! (Jika OP sudah menjawab benar)

... (setelah selesai semua pertanyaan)


Kita telah selesai dengan subtes ini”

2. COMPREHENSION
“Marilah kita lanjutkan dengan subtes berikutnya

Kepada Saudara akan saya ajukan beberapa pertanyaan.


Silahkan Saudara menjawab pertanyaan itu dengan singkat dan jelas

Marilah kita mulai:


Apakah yang akan Saudara lakukan jika Saudara menemukan sebuah amplop di
jalan, dalam keadaan tertutup, beralamat lengkap serta berperangko cukup?
(ditunggu jawabannya)
(apakah dalam waktu 10-15 detik OP belum juga menjawab, pertanyaan bisa
diulang kembali, namun tidak boleh disingkat atau diubah) (pemeriksa
menuliskan setiap jawaban OP pada lembar jawaban WB)
Ya, Benar! (Jika OP menjawab Benar)

Marilah kita lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya, (pemeriksa melanjutkan


peryanyaan-pertanyaannya)

Catatan:
Jika jawaban OP tidak jelas, katakanlah “ Ya, silahkan Saudara lanjutkan jawaban
Saudara” atau “Coba Saudara jelaskan lebih lanjut”
(pemeriksa melanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya)
... (setelah selesai semua pertanyaan)
Ya, Kita telah selesai dengan subtes ini”

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

3. DIGIT SPAN
“Marilah kita lanjutkan dengan subtes lain”

Deret maju:
Saya akan menyebutkan beberapa buah bilangan, dengarkan baik-baik. Setelah
saya selesai menyebutkannya, silahkan segera Saudara ulangi.
Misalnya:
9 1 7
(pemeriksa menyebutkannya dengan kecepatan 1 detik tiap bilangan dengan suara
datar dan tidak bernada titik pada bilangan terakhir, kemudian dilanjutkan
dengan:)
Silahkan (OP mengulanginya)
Ya benar! (Jika OP menjawab benar)

Marilah kita mulai. (Pemeriksa menyebutkan deret-deret bilangan yang telah


ditentukan, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan)

Catatan:
Jika OP benar dalam menyebutkan kembali deret bialngin itu maka pemeriksa
melanjutkan dengan deret bilangan selanjutnya.
Jika OP salah dalam menyebutkan kemabali deret bilangan itu, maka pemeriksa
menyebutkan deret bilangan yang kedua

Ya kita telah selesai dengan bilangan ini

Deret Mundur:
Sekarang akan saya sebutkan beberapa buah bilangan lagi, tetapi kali ini Saudara
harus mengulanginya dari belakang
Misalnya: kalau saya menyebutkan: 9 1 7 maka Saudara harus mengulanginya
dengan menyebutkan 7 1 9

Apakah ada pertanyaan? (ditunggu sebentar)


(jika tidak ada pertanyaan..)

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Marilah kita mulai. ( pemeriksa menyebutkan deret-deret bilangan yang telah


ditentukan, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan)

Catatan:
Jika OP benar dalam menyebutkan kembali deret bialngin itu secara mundur, maka
pemeriksa melanjutkannya dengan deret bilangan berikutnya.
Jika OP salah dalam menyebutkan kembali deret bialngin itu secara mundur, maka
pemeriksa melanjutkannya dengan deret bilangan yang kedua.

Ya kita telah selesai dengan subtes ini”

4. ARITHMETIC
“Marilah kita lanjutkan dengan subtes berikutnya”

Sekarang saya ingin melihat kecakapan sauadara dalam berhitung.


Saya akan membacakan soal-soalnya, dan Saudara harus menjawabnya.
Marilah kita mulai. (pemeriksa membacakan soal-soalnya satu per satu dengan
kecepatan wajar) Catatan:
• Kalau OP tidak memberi jawaban dalam batas waktu yang ditetapkan, maka Op
dianggap gagal dan pemeriksa melanjutkan ke soal berikutnya, dengan
mengatakan “Nah, silahkan coba soal berikut ini”
• Susunan kata soal yang dibacakan tidak boleh diubah, namun diperkenankan
untuk selalu mengulangi membacakan kembali soal itu.
• Soal nomor 1 sampai dengan nomor 8 diberikan secara lisan, tetapi soal nomor 9
dan nomor 10 disodorkan kepada OP untuk dibaca sendiri. Petunjuknya adalah
“silahkan baca soal ini dengan bersuara dan jawablah tanpa menggunakan kertas
buram”
Ya kita telah selesai dengan subtes ini”

5. SIMILIARITIES
Marilah kita mulai dengan subtes yang baru
Saya akan menyebutkan 2 nama benda yang ada persamaannya, atau serupa dalam
beberapa hal.
Hendaknya Saudara jelaskan, dalam hal apa kedua benda itu serupa.

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Mislanya: apakah persamaan antara mangga dengan jambu?


Ya, benar (kalau OP menjawab: “kedua-duanya buah” atau “keduanya
buahbuahan”)

Nah, marilah kita mulai (pemeriksa melanjutkan dengan soal-soal yang sebenarnya,
dan mencatat semua jawaban OP)

Catatan:
• Kalau OP menjawab: “kedua-duanya tidak sama “maka pemeriksa
mengatakan: “Cobalah dipikirkan lagi, keduanya ada persamaannya.”
• Jika dalam waktu 10-15 detik belum dapat menjawab dengan benar atau
kurang tepat jawabannya, maka pemeriksa memberitahukan jawaban yang
benar.
• Pembetulan jawaban yang spontan dari OP diperkenankan, namun perlu
ditanyakan: “Jadi mana jawaban yang Saudara maksudkan?”
• Jawaban tambahan yang merusak jawaban OP yang benar, dapat mengurangi
skor, misalnya skor 2 akhirnya dikurangi 1, sehingga skornya menjadi 1. Ya
kita telah selesai dengan subtes ini.”

6. VOCABULARY
“Marilah kita mulai dengan subtes yang baru lagi.

Saya akan mengucapkan beberapa perkataan satu demi satu.


Silahkan Saudara menjawab dengan mengemukakan arti dari masing-masing
perkataan itu.

Misalnya: Apakah jeruk itu? (ditunggu sebentar)


Ya benar. (jika OP menjawab dengan benar)
Marilah kita lanjutkan (Pemeriksa menyebutkan soalnya satu demi satu dan
menuliskan jwaban OP pada lembar jawaban WB) Catatan:
Jika OP menjawab salah, hendaknya pemeriksa mengatakan: “Coba Saudara jawab
sekali lagi”
Nah kita telah selesai dengan subtes ini.”

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

7. DIGIT SYMBOL
“Marilah kita mulai dengan subtes yang lain.

Lihatlah kotak-kotak ini (pemeriksa menunjukan kuncinya)


Saudara perhatikan, bahwa masing-masing kotak di bagian atas mempunya nomor
dan di bagian bawah mempunyai tanda tertentu.

Sekarang Saudara perhatikan bagian ini. (pemeriksa menunjuk pada contoh). Di


kotak bagian atas hanya terdapat nomor, sedangkan kotak dibawahnya masih
kosong.
Pada kotak-kotak yang ksoong ini harus Saudara isikan tanda-tanda yang sesuai,
seperti pada kunci ini. (pemeriksa menunjuk kuncinya secara berturut-turut).
Jadi begini..
Di sini nomor 2, sehingga Saudara harus mengisi kotak dibawahnya dengan tanda
ini.
Ini nomor 1, jadi Saudara harus mengisi kotak ini dengan tanda ini.
Yang ini nomor 3, sehingga yang harus diisikan adalah tanda ini. Dan seterusnya
(setelah memberikan 5 contoh, pemeriksa berhenti sebentar)

Nah, sekarang tanda apakah yang harus Saudara isikan disini? (sambil pemeriksa
menunjuk kotak kosong yang keenam)
Ya, benar. (kalau OP menjawab benar)
Lalu kotak berikutnya? (pemeriksa menunjuk kotak kosong yang kedelapan)
Ya, Benar. (kalau OP menjawab benar)

Catatan:
Kalau OP menjawab salah pada contoh keenam, Pemeriksa menunjukan jawaban
yang benar: kemuda=ian mengulangi pertanyaannya dengan menggunakan contoh
ketujuh, dst.

(jika OP telah memahaminya, maka pemeriksa melanjutkan petunjuknya)


Sekarang, mulai dari sini (pemeriksa menunjuk tempat mulainya), Saudara harus
mengisi sebanyak mungkin kotak yang kosong ini. Lakukanlah secara
berturutturut, jangan ada yang Saudara lewati.

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Ambil alat tulis Saudara.


Mulai..
....setelah 90 detik, pemeriksa berkata “Berhenti”

Nah kita telah selesai dengan subtes ini”

8. PICTURE ARRANGEMENT
“Marilah kita mulai dengan subtes yang baru lagi.

Pemeriksa menyajikan Seri Burung sebagai contoh, dengan sususan seperti yang
disusunkan dibalik gambar itu, sambil berkata:
“Gambar-gambar ini mengibaratkan seekor burung yang sedang menyusun
sarangnya”
Seperti Saudara lihat, susunan gambar ini salah.
Cobalah, Saudara susun gambar ini secara benar, seperti yang saya lakukan ini.
(pemeriksa mulai menyusun gambar itu)
Sekarang gambar ini nyata ceritanya. Lihatlah !

Pada gambar ke-1, burung itu sedang membuat sarangnya. Gmabar ke-2,
menunjukkan telur burung, dan gambar ke-3 menunjukkan burung itu sedang
memberi makan anak-anaknya yang telah menetes. (....pemeriksa berhenti
sebentar)

Apakah ada pertanyaan? (ditunggu sebentar)

Jika tidak ada, marilah kita mulai.


Berikut ini akan saya sajikan gambar-gambar lain yang harus Saudara susun
sehingga menjadi cerita yang hidup dan sangat masuk akal.
Tiap seri gambar keadaannya tercampur.
Cobalah Saudara susun gambar yang ini! (pemeriksa menyajikan Seri Rumah
(PAT) sesuai dengan keurutan yang dipersyaratkan di belakang tiap gambar) Jika
sudah selesai menyusunnya dengan benar, hendaknya Saudara katakan:
Sudah!

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

...jika OP telah mengatakan “sudah”, maka pemeriksa melanjutkan:


Marilah kita lanjutkan dengan seri gambar yang lain.

...jika semua seri gambar telah selesai, maka:


Nah, kita telah selesai dengan subtes ini.”

Catatan:
• Pada bagian belakang tiap-tiap gambar tercantum susunan penyajian yang
dipersyaratkan, yaitu menggunakan nomor urut penyajian: 1,2,3,4,5,6, sesuai
dengan jumlah gambar dalam seri gambar itu.
• Susunan seri gambar yang benar sesuai dengan keurutan huruf-huruf yang
ditetapkan, misalnya P-A-T (tidak boleh A-P-T, A-T-P, P-T-A, T-P-A, atau
TA-P)
• Tiap seri gambar diberi batas waktu yang menyusunnya, yaitu:
1 menit bagi Seri Rumah (PAT), Penodongan (ABCD) dan Seri Elevator
(LMNO). 2 menit bagi seri Pacaran (JANET), Seri Memancing (EFGHJ), dan
Seri Taksi (SAMUEL).
• Apabila pemeriksa sulit memastikan apah OP telah sesuai atau belum dengan
susunanya; sebaiknya pemeriksa mengatakan : “katakanlah selesai kalau
Saudara sudah menyelesaikan susunan seri gambar itu”
• Setiap OP selesai menyusun satu seri gambar, tanyakanlah bagaimana jalan
pikirannya dalam menyusun gambar tersebut.

9. PICTURE COMPLETION
“Marilah kita mulai dengan subtes yang baru.
Saya akan memperlihatkan beberapa buah gambar kepada Saudara, Pada setiap
gambar ada bagian penting yang hilang. Perhatikanlah dengan sungguh-sungguh
setiap gambar, dan sebutkanlah bagian penting yang hilang itu.

Perhatikanlah gambar ini! (pemeriksa memperhatikan gambar 1)


Apakah bagian penting yang hilang dari gambar ini? (ditunggu sebentar)
Ya, benar. (jika OP menjawab benar)

Lanjutkanlah dengan gambar-gambar berikutnya.

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Catatan:
• Jika OP menjawab salah. Pemeriksa menerangkan: “Lihat disini hidungnya
tidak ada”
• Hal ini dilakukan pula pada gambar 2 dengan mengatakan: “Lihat disini
separo kumisnya tidak ada”
• Pada gambar 3. Pemeriksa tidak boleh menolong OP lagi, tetapi hanya boleh
mengulang pertanyaannya: “jadi, bagian penting manakah yang hilang pada
gambar ini?”
• Jika pada tiap gambar selanjutnya OP menyebut bagian yang kurang penting,
pada saat pertama kali hal itu terjadi. Pemeriksa boleh berkata: “Ya, tetapi
bagian penting manakah yang tidak ada?” pemeriksa tidak boleh mengulang
pertanyaan ini bagi gambar-gambar berikutnya.
• Waktuu meneliti gambar sekitar 15-20 detik. Jika dalam batas waktu itu OP
tidak bisa menyebutkan bagian penting yang hilang, maka dianggap gagal, dan
pemeriksa bisa melanjutkan dengan gambar berikutnya. Nah kita telah selesai
dengan subtes ini”

10. BLOCK DESIGN


“Marilah kita mulai dengan subtes lain

Pemeriksa mengambil 4 buah kubus, meletakannya di meja dalam posisi yang


berbeda-beda, kemudian pemeriksa mengatakan:

“Saudara lihat, bahwa balok-balok ini berbeda-beda corak warnanya pada


masingmasing sisinya. Ada sisi yang merah, sisi yang putih, serta sisi yang separo
merah dan separo putih. Ukuran semua balok ini persis sama besarnya”

Pemeriksa kemudian memperlihatkan contoh Pola 1 kepada OP dan berkata:


“silahkan Saudara membuat pola yang ini. (pemeriksa menunjuk pada contoh pola
1). Saudara lihat, bahwa pola ini seluruhnya berwarna merah, sehingga untuk
membuatnya demikian tentunya harus begini. (pemeriksa membuatnya sebagai
contoh) Apakah Saudara sudah mengerti? (...tunggu sebentar)

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

“Marilah kita coba yang lain. Ini lebih sulit”. (kumpulkan kembali balok-balok tadi
untuk membuat contoh pola 2. Berhentilah sebentar untuk menjelaskan pada OP
bagaimana 2 tengahan pola dapat disatukan, sehingga bisa diperoleh susatu
susunan warna yang utuh). “
“Apakah Saudara sudah benar-benar mengerti?”

Jika OP sudah benar-benar mengerti, maka pemeriksa menyajikan kartu pola 1 dan
berkata “Sekarang saya sajikan 4 buah balok ini kepada Saudara. Silahkan Saudara
menyusunnya sesuai dengan pola pada kartu ini. (setelah OP siap, maka..) Ya,
mulai”

“Ya, Bagus” (Jika Op telah selesai menyusunnya dengan benar, aduklah kembali
balok-balok itu, kemudian sajikan kartu Pola 2 sambil berkata: “Sekarang coba
Saudara susun yang ini”

Lanjutkan sampai dengan menyusun kartu Pola 4. Kemudian pemeriksa


menambahkan 5 buah balok sambil berkata:
“Nah, sekarang Saudara buat seperti ini dengan menggunakan 9 buah balok”

Setelah selesai dengan kartu Pola 7, berikanlah 7 balok sisanya dan katakanlah:
“sekarang buatlah seperti ini dengan menggunakan 16 buah balok”

“Nah, kita telah selesai dengan subtes ini”


Catatan:
• Bantuan kepada OP hanya diberikan pada waktu mengerjakan contoh pola 1
dan contoh pola 2, misalnya dengan berkata: “Betulkah ini?” atau “sesuaikah
ini dengan polanya?”
• Waktu penyusunannya adalah:
75 detik untuk kartu pola 1 s.d 4
150 detik untuk kartu pola 5 dan 6
195 detik untuk kartu pola 7

11. OBJECT ASSEMBLY


Marilah kita lanjutkan dengan subtes baru

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Ada 3 macam, yaitu: Benda, Kepala dan Tangan. Penyajiaannya berurutan, sesuai
dengan penyebutan diatas.
Bagian-bagian dari tiap macam itu, yang harus disusun, diatur penyajiaannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Boneka:
Setelah pemeriksa mengatur penyajian bagian-bagian Boneka yang akan disusun
OP, maka katakanlah:
“Kalau semua bagian-bagian ini disatukan, maka akan terbentuk sesuatu benda.
Sialhkan Saudara menyusunnya secepat mungkin”
Batas Waktu: 2 menit.

Kepala:
Setelah pemeriksa mengatur penyajian bagian-bagian kepala yang akan disusun
OP. Katakanlah:
“Susunlah bagian-bagian ini secepat mungkin”
Batas waktu : 3 menit.

Tangan:
Setelah Bagian-bagian Tangan itu disusun sesuai aturan, katakanlah:
“Susunlah bagian-bagian ini secepat mungkin”
Batas waktu: 3 menit.

“Nah, akhirnya kita selesai dengan subtes ini.”

6. Petunjuk Penggunaan Tes


6.1 Langkah Skoring
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beragam tes yang terdapat dalam
Wechsler Bellevue Intelligent Scale (WBIS) .Disini kami akan menjelaskan tata cara
scoring pada WBIS, antara lain :
1. Subtest 1 (Information)
- Setiap jawaban yang benar diberi tanda plus (+) dan diberikan skor 1, dan setiap
jawaban yang salah, akan diberikan tanda minus (-) dan diberikan skor 0.

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

- Jika jawaban OP meragukan, pemeriksa harus meminta penjelasan lebih lanjut,


misal mengajukan pertanyaan: “Coba jelaskan lebih lanjut jawaban Saudara.”
- Skor pada subtest ini adalah jumlah jawaban yang benar yang dijawab
partisipan.
- Skor tertinggi pada subtest tersebut adalah 25.
- Jika jawaban salah sebanyak 5 kali secara berturut-turut, berhenti.

2. Subtest 2 (Comprehension)
- Skor tiap jawaban bisa 2, 1, atau 0, tergantung pada ketepatannya sesuai dengan
kunci jawaban yang telah ditetapkan - Skor tertinggi adalah 20.
- Jika jawaban salah sebanyak 4 kali secara berturut-turut, berhenti.
3. Subtest 3 (Digit span)
- Skor deret angka, baik yang maju atau yang mundur, adalah sesuai dengan
jumlah bilangan deret angka yang berhasil diulang kembali oleh OP dengan
benar (diberi tanda +).
- Jika dua buah deret bilangan yang serupa gagal diulangi oleh OP, maka
pemeriksa tidak boleh melanjutkan dengan deret bilangan berikutnya.
- Skor tertinggi adalah 17.
- Jika jawaban salah sebanyak 2 kali secara berturut-turut, berhenti.

4. Subtest 4 (Arithmetic)
- Setiap jawaban yang benar akan diberikan skor 1 dalam batas waktu yang
ditentukan, yaitu:
15 detik untuk soal nomor 1-3
30 detik untuk soal nomor 4-6
60 detik untuk soal nomor 7-8
120 detik untuk soal nomor 9-10
- Pada soal nomor 9-10, jika jawabannya benar dalam waktu maksimal 15 detik,
maka akan diberikan skor 2.
- Skor tertinggi pada subtest ini adalah 14
- Jika jawaban salah 3 kali secara berturut-turut, berhenti.

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

5. Subtest 5 (Similarity)
- Jawaban diberi skor 2, 1, atau 0, tergantung pada ketepatannya sesuai dengan
kunci jawaban.
- Skor tertinggi pada subtest ini adalah 24
- Jika jawaban salah sebanyak 3 kali secara berturut-turut, berhenti.

6. Subtest 6 (Vocabulary)
- Setiap jawaban mendapat skor 1 (abstrak), ½ (konkrit), atau 0 (salah), sesuai
dengan kunci jawaban yang ditetapkan (jawaban benar diberi tanda + atau ½,
sedangkan jawaban yang salah diberi tanda -)
- Skor tertinggi pada subtest ini adalah 42
- Jika jawabannya salah sebanyak 5 kali secara berturut-turut, berhenti.

7. Subtest 7 (Picture arrangement)


- Skor 2 masing-masing untuk Seri Rumah, Seri Penodongan, dan Seri Elevator,
jika susunannya tepat
- Skor 3, 2, 1, atau 0, sesuai dengan kunci yang ditetapkan, masing-masing untuk
Seri Pacaran, Memancing, dan Taksi.
- Skor tambahan untuk Seri memancing dan Seri Taksi sesuai dengan petunjuk.
- Skor tertinggi pada subtest ini adalah 21.
- Jika jawabannya salah sebanyak 2 kali secara berturut-turut, berhenti.

8. Subtest 8 (Picture Completion)


- Skor 1 bagi setiap gambar yang dijawab benar. Skor 0 jika salah.
- Jika pada gambar 11 (bayangan lengan pada cermin) dijawab “kakinya tidak
ada” katakanlah “ya, apa lagi” jika jawabannya tetap salah, maka dianggap
gagal.
- Skor tertinggi pada subtest ini adalah 15.
- Jika jawabannya salah sebanyak 3 kali secara berturut-turut, berhenti.

9. Subtest 9 (Block design)


- Akan diberikan skor 6, 5, 4, atau 3, bagi susunan yang benar dalam batas waktu
sesuai dengan tabel skoring.

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

- Jika tidak berhasil tersusun secara benar atau tersusun secara benar tapi melebihi
batas waktu yang ditetapkan, maka diberi skor 0.
- Skor tertinggi pada subtest ini adalah 42.
- Jika jawabannya salah sebanyak 2 kali secara berturut-turut, berhenti.
10. Subtest 10 (Object Assembly)
- Skor yang akan diberikan berkisar antara 0-6, tergantung pada seberapa
tepatnya susunan yang dibuat (lihat pada tabel penilaian)
- Pada boneka tidak ada skor yang dihubungkan dengan waktu penyelesaiannya.
- Pada kepala dan tangan ada skor tambahan yang dihubungkan dengan waktu
penyelesaian (lihat pada tabe penilaian)
- Skor tertinggi pada subtest ini adalah 26

11. Subtest 11 (Digit Symbol)


- Skor subtes ini adalah jumlah tanda-tanda yang berhasil diisikan dengan benar
oleh OP pada kotak-kotak yang kosong.
- Ketepatan dan kerapihan tidak diperhitungkan, tetapi tanda-tanda yang
dituliskan itu harus jelas.
- Tanda N terbalik jika dituliskan seagai huruf N diberi ½ .
- Skor tertinggi pada subtest ini adalah 67.

6.2 Langkah Interpretasi


• Konten penilaian pada hasil tes harus terdiri dari :
1. Verbal, berupa verbal scale, verbal IQ, Mean, Standar deviasi, Indeks
verbalscore, dan tabel kategori

2. Performance , berupa performance scale, performance IQ, Mean,


Standardeviasi, Indeksi Performance scale dan tabel kategori
3. Full scale, Full IQ
4. Original scale dan original IQ
5. Indeks Mental Deterioration

• Namun, tester juga harus mengobservasi aspek-aspek lain diluar hasil tes, antara
lain:

1. Lingkungan fisik, berupa ruangan, cahaya, suhu, penggunaan meja, kursi, dan
tingkat kebisingan

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

2. Bahasa nonverbal testee, yaitu berupa raut wajah, gerak tangan, gerak kaki,
posisi tubuh
3. Bahasa verbal testee
• Sementara itu, skor yang diperoleh testee dapat langsung dikategorikan sebagai
berikut :
IQ Kategori

>130 Very superior


120-129 Superior

110-119 High average

90-109 Average

80-89 Low average

70-79 Borderline

69 ke bawah Mentally retarded

7. Kelebihan dan Keterbatasan Tes


7.1 Kelebihan Tes
1. Skala Wechsler dapat digunakan dalam diagnosis psikiatri
2. Konselor memiliki kesempatan untuk langsung mengobservasi kliennya,
sehinggakonselor bisa mengamati faktor emosional dan neurologis klien selama tes
berlangsung

7.2 Keterbatasan Tes


1. Skala Wechsler kurang memiliki data yang mendukung validitas ekologi
2. Keterbatasan Wechsler Scale adalah tidak bisa diaplikasikan untuk etnis
yangminoritas atau seseorang yang berasal dari latar belakang social ekonomi
rendah

8. Etika

Agar tes intelegensi tidak disalahgunakan, maka disusunlah kode etik yang mengatur
sebuah penggunaan tes. Beberapa prinsip penting yang perlu diketahui oleh berbagai
pihak, termasuk konselor, antara lain sebagai berikut:

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

1. Penjualan dan distribusi tes intelegensi terbatas pada pemakai yang dapat
dipertanggungjawabkan. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki wewenang untuk
mengadministrasikan tes itelegensi yang telah dipersiapkan sebelumnya secara
matang untuk dapat melakukan hal tersebut, sehingga tidak semua orang dapat
menjalankan dan mengadministrasikan kegiatan tes intelegensi ini.

2. Skor tes intelegensi hanya boleh disampaikan kepada orang-orang yang mampu
menginterpretasikannya. Individu (testi) yang memperoleh laporan hasil tes
intelegensi selayaknya juga memperoleh penjelasan dari orang yang mengerti dan
mampu menginterpretasikan hasil tes intelegensi tersebut. Hal ini berkaitan dengan
tindakan berikutnya yang akan dilakukan setelah individu (testi) mengerti dan
memahami hasil tes intelegensi yang diperolehnya.

3. Membentuk sikap obyektif testi. Hal ini perlu dilakukan karena bagaimapun
kondisinya, tes intelegensi merupakan alat atau media yang dapat digunakan untuk
memahami diri sendiri dengan lebih baik, hal ini perlu dilakukan karena adanya
kemungkinan testi memiliki prasangka tertentu dalam menginterpretasikan sebuah
hasil tes.

4. Tes yang digunakan telah teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Tes intelegensi
yang masih dalam tahap pengembangan tidak boleh digunakan, hal ini dikarenakan
tingkat validitas dan reliabilitasnya belum teruji.

Etika Dalam Psikodiagnostik


1. Tidak menganggap si subjek sebagai pasien atau penderita yang
membutuhkanpertolongan, melainkan sebagai sesama manusia yang mempunyai harga
diri, kebangsaan dan keinginan-keinginan tertentu.
2. Menjaga rahasia pribadi si subjek
3. Membuat diagnosis dengan penuh hati dan penuh tanggung jawab
4. Dengan penuh simpati berusaha memahami kesukaran – kesukaran si subjek.
Darisyarat-syarat diatas dapat kita ketahui bahwa seorang psikolog harus memiliki
kemampuan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
- Aspek Kognitif : Mencakup aspek intelegensi yang dimiliki oleh psikolog. psikologi.
- Aspek Afektif : Mencakup aspek perasaan, sikap dan emosi seorang psikolog. Contoh
: Tidak menganggap si subjek sebagai pasian yang membutuhkan pertolongan,

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

melainkan sebagai sesama manusia yang memiliki harga diri, kebangsaan, dan
keinginan tertentu.
- Aspek Psikomotorik : Mencakup dalam hal praktek dan kecakapan seorang psikolog

Menurut APA

1. Psikolog menggunakan, menilai, mengintrepertasi, atau menggunakan


teknikassessment, interview, tes, atau instrument untuk kondisi dan untuk tujuan yang
tepat dalam penelitian atau terbukti berguna dan teknik yang dilakukan harus
diaplikasikan secara tepat.
2. Psikolog menggunakan alat assessment yang validitas dan reliabilitasnya
telahdibuktikan atau dimatangkan untuk digunakan pada populasi yang akan dites. Jika
validitas dan realibilitasnya belum dimatangkan, maka psikolog harus mendeskripsikan
kekuatan dan batas dari hasil tes dan interpretasinya.
3. Psikolog menggunakan metode assessment yang sesuai dengan bahasa dan
kompetensiindividu. Kecuali penggunaan bahasa alternatif lainnya relevan dalam
assessment.

9. Kepentingan Mempelajari Tes Intelegensi Wechsler


• Kemampuan sebagai lulusan sarjana Psikologi yaitu harus memiliki pengetahuan
tentang alat tes, bisa mengadministrasikan dan menskoringnya. Salah satu jenis alat
tesnya yang harus dikuasai adalah tes WB.
• Tes Wechsler memiliki kategori-kategori yang disesuaikan dengan usia individu yang
akan diberi tes. Dengan mempelajari tes WB, calon sarjana Psikologi akan memiliki
pengetahuan lebih tentang tes intelegensi dan tes yang sesuai dengan individu pada usia
tertentu.
• Selain itu, jika menggunakan tes WB calon sarjana psikologi dapat lebih jelas menilai
individu yang menjalani tes tersebut, karena tes WB mencakup banyak aspek yang
diuji.

10. Kesimpulan
Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (WBIS) adalah tes yang dibuat oleh David
Wechsler pada tahun 1939.. Skala intelegensi Wechsler adalah tes yang diberikan
secara individual yang menilai berbagai bidang kemampuan intelektual dan

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

menciptakan situasi dimana aspek kepribadian dapat diamati. Alat tes ini
dikembangkan bukan sekadar melihat hasil skor tes tetapi juga proses tes secara
keseluruhan. Tujuan skala tes inteligensi Wechsler adalah untuk mengukur inteligensi
subjek, mengetahui kekuatan dan kelemahan kognitif seseorang, dan membandingkan
kemampuan seseorang dalam berbagai bidang sesuai anggota usianya,
David Wechsler mengembangkan tiga alat tes intelegensi, yaitu The Wechsler
Adult Intelligence Scale (WAIS) untuk usia 16-74 tahun, The Wechsler Intelligence
Scale for Children (WISC) untuk usia 6-16 tahun 11 bulan, dan The Wechsler
Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI) untuk usia 3-7 tahun 3 bulan.
Terdapat dua skala tes Wechsler yaitu, Skala Verbal dan Skala Performansi. Dalam
skala verbal, terdapat lima sub-tes, yaitu Information, Comprehension, Digit Span,
Arithmetic, Similarities, dan Vocabulary. Dalam skala performansi, terdapat lima
subtes yaitu, Digit Symbol, Picture Arrangement, Picture Completion, Block Design,
dan Object Assembly.
Tes Wechsler ini memiliki beberapa kelebihan yaitu, Skala Wechsler dapat
digunakan dalam diagnosis psikiatri dan konselor memiliki kesempatan untuk
langsung mengobservasi kliennya, sehingga konselor bisa mengamati faktor
emosional dan neurologis klien selama tes berlangsung. Sedangkan keterbatasannya
adalah Skala Wechsler kurang memiliki data yang mendukung validitas ekologi dan
skala Wechsler tidak bisa diaplikasikan untuk etnis yang minoritas atau seseorang
yang berasal dari latar belakang social ekonomi rendah.

Daftar Pustaka

Anastasi, Anna.2006. Tes Psikologi.Jakarta: PT Indeks

B., Annindito Weningtyas. 2013. Tes Intellegensi. Diperoleh dari


http://anninditoweningtyasb.blogspot.com/, pada 21 Maret 2014

Domino, George. 2006. Psychological Testing an Indruction. New York. Cambridge Univ.
Groth, Marnat. 2003. Handbook of Psychological Assessment. New Jersey. John Wiley &
Sons Inc.

Hendrojuwono, Wisnubrata. 2000. Petunjuk Administrasi The Wechsler-Bellevue Intelligence


Scale. Jatinangor: Univeristas Padjadjaran

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)


lOMoARcPSD|8646393

Hood, Albert B., & Johnson, Richard W. (1993). Assessment in Counseling (A Guide to The
Use of Psychological Assessment Procedures). Alexandria, VA: American
Counseling Association.

Jasman, Mashitha. 2013. Tes Wechsler. Diperoleh dari


http://mashitha03.blogspot.com/2013/04/tes-wechsler.html, pada 21 Maret 2014

Suryabrata, Sumadi.1990. Pembimbing ke Psikodiagnostik. Yogyakarta: Rake Sarasin

Weschler, David. 1944. The Measurement of Adult Intelligence. Baltimore: The Williams &
Wilkins Company

Downloaded by cassandra charmaine (cassandracharmaine3@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai