Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk menegetahui jalur pendidikan nasional
1.3.2 Untuk mengetahui jenis jenjang pendidikan nasional
1.3.3 Untuk mengetahui kurikulum program pendidikan nasional
1.3.4 Untuk mengetahui jenis program pendidikan nasional
1.3.5 Untuk mengetahui upaya, dasar dan aspek pembangunan pendidikan
nasional
BAB II. PEMBAHASAN
3. Pola Estetik
Dengan pola estetik ini siswa dibimbing untuk nantinya memiliki
kemampuan berapresiasi dan berkreasi. Dengan demikian siswa
mampu mengapresiasi berbagai objek visual yang mengandung
nilai-nilai estetik dalam lingkungan kehidupannya, serta mampu
berkreasi dengan memenuhi syarat-syarat estetika yang telah
didalaminya. Untuk dapat mencapai tujuan dengan diterapkannya
pola ini kepada siswa diajarkan tentang pengajaran seni (musik,
drama, lukis, dan visual), kesusastraan dan juga filsafat.
4. Pola Synoetik
Dengan melalui pola ini siswa dibimbing untuk nantinya dapat
memiliki kemampuan memandang dan menyadari keberadaan
nilai-nilai secara langsung dalam arti dapat merasakan dan
menyadarinya bahwa keberadaan dirinya diberi arti oleh
keberadaan orang lain dilingkungannya, sehingga anak mampu
menghayati tentang keberadaan hidup bersama dalam
masyarakat. Pola ini dapat dipenuhi dengan mengajarkan filsafat,
kesenian, pendidikan agama, dan ilmu sosial.
5. Pola Etika
Dengan pola Etika siswa dibimbing untuk nantinya memiliki
kemampuan tentang moralitas, sehingga dalam hidupnya
senatiasa bertindak dengan memperhatikan pertimbangan nilai,
norma, etika, sopan-santun dan hukum positif yang ada dan
dijunjung tinggi oleh masyarakat. Hal itu akan menjadikan pola
fikir, sikap dan tindakannya bersifat etis. Pola etik dapat dipenuhi
dengan memberikan etika, moral, filsafat dan Agama.
6. Pola Synoptik
Pola ini menetapkan atau menentukan terbentuknya kemampuan
dalam mengambil keputusan dengan mempertimbangkan nilai-
nilai baik dan buruk pada persoalan yang dihadapinya. Dalam
pola ini termasuk kemampuan meyakini dan mengimani sesuatu
pandangan hidup. Pola ini dapat dicapai dengan memberikan
pangajaran Agama, moral, sejarah kebudayaan dan juga filsafat.
2.4.2 Pendidikan Kejuruan
Byram & Wenrich (1956: 50) menyatakan bahwa dari sudut
pandang sekolah, pendidikan kejuruan mengajarkan orang cara
bekerja secara efektif. Dengan demikian, pendidikan kejuruan
berlangsung apabila individu atau sejumlah individu mendapatkan
informasi, pemahaman, kemampuan, keterampilan, apresiasi, minat
dan/atau sikap, yang memungkinkan dia untuk memulai atau
melanjutkan suatu aktivitas yang produktif.
Menurut Evans (dalam Muliaty, 2007: 7) pendidikan
kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu
kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-
bidang pekerjaan lain. Sebelumnya, Hamalik (2001:24)
menyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk
pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan dan
kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang
dipandang sebagai latihan keterampilan. Lebih lanjut, Djohar
(2007:1285) mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan adalah
suatu program pendidikan yang menyiapkan individu peserta didik
menjadi tenaga kerja profesional dan siap untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Karakteristik pendidikan kejuruan menurut Djohar (2007:1295-
1297) adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang memiliki
sifat untuk menyiapkan penyediaan tenaga kerja. Oleh karena
itu orientasi pendidikan kejuruan tersebut mengarah pada
lulusan yang dapat dipasarkan di dunia kerja.
2. Justifikasi pendidikan kejuruan mengacu pada kebutuhan nyata
tenaga kerja di dunia usaha dan industri.
3. Pengalaman belajar yang didapatkan melalui pendidikan
kejuruan meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik
yang diterapkan baik pada situasi simulasi kerja melalui proses
belajar mengajar, maupun situasi kerja yang nyata dan
sebenarnya.
4. Keberhasilan pendidikan kejuruan diukur dari dua kriteria,
yaitu keberhasilan siswa di sekolah (in-school success), dan
keberhasilan siswa di luar sekolah (out-of school success.
Kriteria pertama meliputi keberhasilan siswa dalam memenuhi
persyaratan kurikuler, sedangkan kriteria kedua ditunjukkan
oleh keberhasilan atau kinerja lulusan setelah berada di dunia
kerja yang nyata dan sebenarnya.
5. Pendidikan kejuruan memiliki kepekaan/daya suai
(responsiveness) terhadap perkembangan dunia kerja. Oleh
karena itu pendidikan kejuruan harus dapat responsif dan
proaktif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, dengan
menekankan pada upaya adaptabilitas dan fleksibilitas untuk
menghadapi prospek karir anak didik dalam jangka panjang.
6. Bengkel kerja dan laboratorium merupakan kelengkapan utama
dalam pendidikan kejuruan, untuk dapat mewujudkan situasi
belajar yang dapat mencerminkan situasi dunia kerja secara
realistis dan edukatif.
7. Hubungan kerjasama antara lembaga pendidikan kejuruan
dengan dunia usaha dan industri merupakan suatu keharusan,
seiring dengan tingginya tuntutan relevansi program
pendidikan kejuruan dengan tuntutan dunia usaha dan industri.
4.2.3 Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik adalah sistem pendidikan tinggi yang
diarahkan pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu, yang mencakup program
pendidikan sarjana, magister, dan doktor. Lulusannya mendapatkan
gelar akademik sarjana, magister, dan doktor.
3.1 Kesimpulan
Sistem pendidikan nasional merupakan satu
keseluruhan yang terpadu dari semua suatu kegiatan
pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional dan
diselenggarakan oleh pemerintah. Jenis pendidikan
adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan
sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang
termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas
pendidikan umum, pendidikan keturunan dan
pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuaannya
meliputi landasan yuridis, kurikulum dan prangkat
penunjang nya, struktur pendidikan dan tenaga
kependidikan
3.2 Saran
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk penulisan makalah ke depannya.
Semoga penulisan yang selanjutnya dapat lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA