MAKALAH AIK III Vivid
MAKALAH AIK III Vivid
NIM : 14820119040
JURUSAN FARMASI
SEMESTER III
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang masih
memberikan nikmat hidup dan nikmat sehat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “Anggaran Dasar (ADF) Muhammadiyah dan Anggaran Rumah Tangga(ART)
Muhammadiyah” tepat pada waktunya. salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah berperan besar dalam upaya membawa umat dari masa jahiliyah
menuju masa yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”. Maksud
geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua
bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang
yang pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan
(tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua
kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun
da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan
bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.
Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing
yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah
“terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang merupakan
pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang
ingin diwujudkan dan Cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut
sebagai ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha
Muhammadiyah dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuannya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah
4. Untuk Mengetahui keanggotaan muhammadiyah
5. Untuk mengetahui apa saja keorganisasian Muhammadiyah
6. Mengetahui tentang Anggaran Rumah Tangga
BAB II
PEMBAHASAN
E. Keanggotaan Muhammadiyah
(2) Anggota Luar Biasa ialah seseorang bukan warga negara Indonesia, beragama Islam, setuju
dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah serta bersedia mendukung amal usahanya.
(3) Anggota Kehormatan ialah seseorang beragama Islam, berjasa terhadap Muhammadiyah dan
atau karena kewibawaan dan keahliannya diperlukan atau bersedia membantu Muhammadiyah.
a. Anggota Biasa
(5) Pimpinan Pusat dapat melimpahkan wewenang penerimaan permintaan menjadi Anggota
Biasa dan memberikan kartu tanda anggota Muhammadiyah kepada Pimpinan Wilayah.
Pelimpahan wewenang tersebut dan ketentuan pelaksanaannya diatur dengan keputusan
Pimpinan Pusat.
a. Anggota biasa:
b. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak menyatakan pendapat.
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Diberhentikan oleh Pimpinan Pusat
a. Anggota Biasa:
1. Pimpinan Cabang mengusulkan pemberhentian anggota kepada Pimpinan Daerah
berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Pimpinan Pusat membentuk tim yang diserahi tugas mempelajari keberatan yang
diajukan oleh anggota yang diberhentikan. Pimpinan Pusat menetapkan keputusan akhir
setelah mendengar pertimbangan tim.
b. Anggota Luar Biasa dan Kehormatan diberhentikan atas keputusan Pimpinan Pusat.
F. Keorganisasian Muhammadiyah
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti
bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan
prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi
dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga
Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum
yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-
sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”.Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah
yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir .
A. Majelis
Pengertian majelis telah diatur dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah, Bab VII Unsur
Pembantu Pimpinan, Pasal 20 ayat 2.Majelis adalah unsur pembantu pimpinan yang
menjalankan sebagian tugas pokok Muhammadiyah.
B. Lembaga
Pengertian lembaga telah diatur dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah, Bab VII
Unsur Pembantu Pimpinan, Pasal 20 ayat 3.Lembaga adalah unsur pembantu
pimpinan yang menjalankan sebagian tugas pendukung Muhammadiyah.
2. Macam-Macam Majelis dan Lembaga
Dari Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Aceh pembentukan majelis dan lembaga terus
berkembang.
a. Macam-Macam Majelis:
1) Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus
Tugas pokok majelis ini adalah memimpin pelaksanaan dakwah Islamiyah di bidang
tabligh secara terencana dan dalam program yang jelas, sedangkan dakwah khusus
maksudnya adalah berdakwah di tempat-tempat terpencil dan memerlukan stratefi
khusus.
Langkah-langkah upaya revitalisasi fungsi tabligh (pendidikan Muhammadiyah antara
lain sebagai berikut:
Percepatan penelitian dakwah untuk menyusun data base dan peta dakwah.
Mengatasi kekurangan mubaligh dengan cara:
(a) penggalakan pelatihan mubaligh, dan
(b) meningkatkan kualitas anggota.
Pelatihan peningkatan kualitas mubaligh, refresing dan up garding berkelanjutan.
Memfungsikan amal usaha Muhammadiyah sebagai sarana dan media dakwah.
Menciptakan sumber-sumber dana.
Membangun jaringan mubaligh dengan penerbitan berkala.
Melengkapi sarana dan prasarana yang memadai secara bertahap.
Melakukan pelatihan keorganisasian, administrasi kepemimpinan, dan manajemen
dakwah.
2) Majelis Tarjih dan Tajdid.
Tugas pokoknya:
Mempergiat dan memperdalam pengkajian ajaran Islam untuk mendapatkan kemurnian
dan kebenarannya.
Menyampaikan fatwa dan pertimbangan kepada pimpinan persyarikatan guna
penentuan kebijaksanaan dalam menjalankan kepemimpinan serta membina umat,
khususnya anggota dan keluarga Muhammadiyah.
Mendampingi dan membantu pimpinan persyarikatan dalam membimbing anggota
melaksanakan ajaran Islam.
Membantu pimpinan persyarikatan dalam mempersiapkan dan meningkatkan kualitas
ulama.
Mengarahkan perbedaan pendapat/paham dalam bidang keagamaan ke arah yang lebih
maslahat.
3) Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan
Majelis ini bertugas:
Memajukan dan memperbarui pendidikan tinggi, mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta mempergiat penelitian sesuai ajaran Islam.
Meningkatkan dan membuat standardisasi kesejahteraan pengelola perguruan tinggi.
Merealisasikan perguruan tinggi sebagai sarana dakwah dan pengkaderan.
4) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
Tugas pokoknya adalah:
Memajukan dan memperbarui pendidikan dasar dan menengah.
Merealisasikan amal usaha pendidikan sebagai sarana dakwah dan pengkaderan.
Mengusahakan peningkatan dan standardisasi kesejahteraan pengelola amal usaha
pendidikan dasar dan menengah.
5) Majelis Pengembangan Kader dan Sumber Daya Insani
Tugas pokoknya adalah:
Mengembangkan sistem dan melaksanakan perkaderan di semua tingkatan.
Membina dan menggerakkan angkatan muda Muhammadiyah sehingga menjadi muslim
yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Mengkoordinasi transformasi kader baik intern dan ekstern.
Mengembangkan data base kader sesuai dengan keahliannya.
6) Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Tugas pokoknya :
Menggerakkan dan menghidupkan amal, tolong menolong dalam kebajikan, taqwa
dalam bidang kesehatan, sosial, masyarakat dan keluarga sejahtera.
Mengembangkan amal usaha dalam bidang kesehatan, sosial dan masyarakat.
Merealisasikan amal usaha sebagai sarana dakwah dan pengkaderan.
7) Majelis Wakaf dan Zakat, Infaq dan Shadaqah
Tugas pokoknya :
Menggembirakan dan membimbing masyarakat untuk berwakaf, membangun dan
memelihara tempat ibadah.
Membimbing masyarakat dalam menunaikan zakat, infaq, shadaqah, hibah dan wakaf.
Membuat tuntunan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pemanfaatan hibah dan wakaf
tidak bergerak.
8) Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
Tugas pokoknya adalah membimbing masyarakat ke arah kehidupan dan penghidupan
ekonomi sesuai dengan ajaran Islam dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya.
b. Macam-macam Lembaga :
Lembaga Hikmah dan Hubungan Luar Negeri
Lembaga Pemberdayaan Supremasi Hukum dan Hak Asasi Manusia
Lembaga Pengembangan Tenaga Profesi
Lembaga Seni Budaya
Lembaga Pemberdayaan Buruh, Tani dan Nelayan
Lembaga Studi dan Pemberdayaan Lingkungan Hidup
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah
Lembaga Pustaka dan Informasi
Lembaga Pembina dan Pengawas Keuangan
Adapun fungsi dari lembaga - lembaga diatas yaitu sebagai unsur pembantu pimpinan
yang menjalankan tugas pendukung persyarikatan, sesuai Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah pasal 19 ayat 1 menerangkan sebagai berikut:
Lembaga bertugas melaksanakan program dan kegiatan pendukung yang bersifat
khusus.
Lembaga dibentuk oleh pimpinan pusat di tingkat pusat.
Pimpinan wilayah dan pimpinan daerah apabila dipandang perlu, dapat membentuk
lembaga tertentu di tingkat masing-masing dengan persetujuan pimpinanm
Muhammadiyah di atasnya.
Sebagai contohnya, Fungsi Lembaga Pustaka dan Informasi, dasar dan tugas
pokoknya melaksanakan dakwah Islam di bidang kepustakaan, yaitu
Menyelenggarakan fasilitas perpustakaan, penerbitan, publikasi, dokumentasi, dan
sejarah di kalangan masyarakat, khususnya anggota dan pimpinan persyarikatan.
Ortom – Ortom Muhammadiyah
Pengertian Oranisasi Otonom
Ortom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan
Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasannya diberi hak dan kewajiban
untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah
tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan
Persyarikatan Muhammadiyah.
Struktur dan Kedudukan
Organisasi Otonom Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai otonomi dalam
mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur sebagaimana halnya dengan
Muhammadiyah, mulai dari tingkat pusat, tingkat propinsi, tingkat kabupaten, tingkat keca-
matan, tingkat desa, dan kelompok-kelompok atau jama’ah-jama’ah.
Tujuan Pembentukan Organisasi Otonom
Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah.
Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah.
Dinamika persyarikatan Muhammadiyah.Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah.
Hak dan Kewajiban
Dalam kedudukannya sebagai organisasi otonom yang mempunyai kewenangan
mengatur rumah tangga sendiri, Organisasi Otonom Muhammadiyah mempunyai hak dan
kewajiban dalam Persyarikatan Muhammadiyah.
2. Pemuda Muhammadiyah
Tugas dan perannya
Menanamkan kesadaran dan pentingnya peranan putra putri Muhammdiyah sebagi
pelangsung gerakan Muhammdiyah serta kesadaran organisasi.
Mendorong terbentuknya organisasi/gerakan pemuda sebagai tempat bagi putra putri
muammdiyah yang berdiri dalam pengayoaman muhammdiyah yag berbentuk pengkhusan.
(pemuda,pelajar,mahasiswa, olah raga , kebudayaan,dan sebagainya.)
memberi bantuan bimbingan dan pengayoman kepada oraganisasi-organisasi tersebut serta
menjadi penghubung aktif timbal balik.
3. Nasyiatul ‘Aisyiyah
Naisyiatul ‘Aisyiyah adalah Organisas Otonom dan kader Muhammadiyah, yang
merupakan gerakan putri Islam, bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan
keputria. Maksud gerakan putri islam adalah mengerakkan putrid-putri islam untuk
memahami dan mengamalkan ajaran islam, serta megajak dan mengarahkan orang lain
sesuai dengan tuntunan al-qur’an dan sunah, menuju terbentuknya putrid islam yang
berahklak mulia.
4. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
Peresmian berdirinya IMM resepsinya di adakn di gedung Dinoto Yogyakarta dengan
diadakan penandatanganan”lima Penegasan IMM” oleh KH Ahmad Badawi yang berbunyi:
Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa islam.
Menegaskan bahwa kepribadian muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
Fungsi IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan mengindahkan segala hukum,
undang-undang, peraturan.
Ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah.
Amal IMM adalah lillahi ta’la dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat
5. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Definisi Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar
di kalangan pelajar yang ditujukan kepada dua bidang :
1) Kepada perorangan yang terbagi kepada dua golongan :
Kepada yang telah Islam, bersifat pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada nilai-nilai ajaran
Islam.
Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai ajaran
Islam.
1. Anggaran Rumah Tangga menjelaskan dan mengatur hal-hal yang tidak diatur
dalam Anggaran Dasar.
2. Anggaran Rumah Tangga dibuat oleh pimpinan pusat berdasarkan Anggaran dasar
dan disahkan oleh Tanwir.
2. Rencana perubahan Anggaran Dasar diusulkan oleh Tanwir dan harus sudah
tercantum dalam acara Muktamar.
Pasal 3 usaha
Usaha muhammadiyah yang diwujudkan dalam bentuk amal usaha dan kegiatan
meliputi :
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, wakaf, sadaqah, dan amal
shalih lainnya.
Pasal 4 keanggotaan
2. Anggota luar biasa ialah seorang yang bukan warga negara Indonesia, beragama
islam, setuju dengan maksud tujuan muhammadiyah serta bersedia mendukung amal
usahanya.
3. Anggota kehormatan
4. Tatacara menjadi anggota diatur sebagai berikut :
A. Anggota Biasa
B. Anggota Luar biasa dan anggota kehormatan tatacaranya diatur oleh pimpinan pusat
6. Hak anggota
8. Anggota biasa, luar biasa dan kehormatan berhenti karena hal-hal tertentu
Pasal 5 ranting
Ranting adalah kesatuan anggota disuatu tempat atau kawasan yang terdiri atas sekurang-
kurangnya 15 orang yang berfungsi melakukan pembinaan dan pemberdayaan anggota
Pasal 6 cabang
Cabang adalah kesatuan ranting disuatu tempat yang terdiri atas sekurang-kurangnya 3
ranting.
Pasal 7 daerah
Daerah adalah kesatuan cabang dikabupaten atau kota ayng terdiri atas sekurang-
kurangnya 3 cabang.
Pasal 8 Wilayah
Wilayah adalah kesatuan daerah provinsi yang terdiri atas sekurang-kurangnya 3 daerah.
Pasal 9 Pusat
Pusat adalah kesatuan wilayah dalam negara republik Indonesia
Anggota pimpinan pusat harus berdomisili di kota tempat kantor pimpinan pusat atau di
sekitarnya.
Anggota pimpinan wilayah harus berdomisili di kota tempat kantor pimpinan wilayah
atau disekitarnya.
Pasal 18 penasehat
Pasal 21 muktamar
Pasal 23 tanwir
Pasal 31 kepemimpinan
Pasal 36 laporan
Pasal 38 penutup
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua pengurus besar
Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H Hadikusuma dengan bantuan
beberapa sahabatnya.
Hidayat Samsul, dkk, Studi Kemuhammadiyahan,2009. Lembaga Pengembangan Ilmu-ilmu Dasar (LPID),
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Edi Sarwo, dkk, Konstitusi dan pedoman bermuhammadiyah, 1427 hijriyah.Umsu. Medan