Anda di halaman 1dari 6

Judul Buku : Pendidikan Pancasila

Penulis : Prof. Dr. H. Kaelan, MS.


Tebal Buku : 272 Halaman
Penerbit : Paradigma
Tahun Terbit : 2016

 SINOPSIS
Pengertian Pancasila secara harfiah adalah dasar yang memiliki lima unsur.
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara
Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana
lazimnya negara-negara yang merdeka, maka Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus
1945 telah berhasil mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia yang dikenal
dengan UUD 1945.

Bab 1 Pendidikan Pancasila


Pada bab ini penulis menjelaskan tentang apa itu yang dimaksud dengan
pancasila, serta pembahasan pancasila secara ilmiah. Pengertian Pancasila secara
harfiah adalah dasar yang memiliki lima unsur. Kedudukan dan fungsi Pancasila
bilamana kita kaji secara ilmiah memiliki pengertian yang luas, baik dalam
kedudukannya sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai
ideologi bangsa dan negara, sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses
terjadinya terdapat berbagai macam terminologi yang harus kita deskripsikan secara
objektif.
Pembahasan Pancasila termasuk filsafat Pancasila, sebagai suatu kajian ilmiah,
harus memenuhi syarat-syarat ilmiah sebagai dikemukakan oleh I.R. Poedjowijatno
dalam bukunya “Tahu dan Pengetahuan” yang merinci syarat-syarat ilmiah sebagai
berikut :
1. Berobjek
2. Bermetode

1
3. Bersistem
4. Bersifat Universal

Bab 2 Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa Indonesia (Kausa Materialis


Pancasila)
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia sebelum disahkan
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara,
yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai
tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain
adalah dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa
materialis Pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara
formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat Negara
Indonesia. Proses perumusan materi Pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam
sidang-sidang BPUPK pertama, sidang “panitia 9”, sidang BPUPKI kedua, serta
akhirnya disahkan secara yuridis sebagai suatu dasar filsafat negara Republik
Indonesia.

Bab 3 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan
kesatuan yang bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan makna, dasar
ontologis, dasar epistemologis serta dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila.
Sebagaimana dijelaskan bahwa kesatuan sila-sila Pancasila adalah bersifat hierarkhis
dan mempunyai bentuk piramidal, digunakan untuk menggambarkan hubungan
hierarkhis sila-sila Pancasila dalam urutan-urutan luas (kuantitas) dan dalam
pengertian inilah hubungan kesatuan sila-sila Pancasila itu dalam arti formal logis.
Selain kesatuan sila-sila Pancasila itu hierarkhis dalam hal kuantitas juga dalam hal
ini sifatnya yaitu menyangkut makna serta hakikat sila-sila Pancasila.

2
Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafar memiliki, dasar
ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan
sistem filsafat yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme,
komunisme, idealisme dan lain paham filsafat di dunia.

Bab 4 Etika Politik Berdasarkan Pancasila


Secara substantif pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjek
sebagai pelaku etika yaitu manusia. Oleh karena itu etika politik berkait erat dengan
bidang pembahasan moral. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa pengertian ‘moral’
senantiasa menunjuk kepada manusia sebagai subjek etika. Maka kewajiban moral
dibedakan dengan pengertian kewajiban-kewajiban lainnya, karena yang dimaksud
adalah kewajiban manusia sebagai manusia.
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut agar
kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan (1) asas legalitas (legitimasi
hukum), yaitu dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku, (2) disahkan dan
dijalankan secara demokratis (legitimasi demokratis), (3) dilaksanakan berdasarkan
prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan dengannya (legitimasi moral).

Bab 5 Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi dalam Berbangsa dan
Bernegara (Suatu Tinjauan Kausalitas)
Terdapat berbagai macam pengertian kedudukan dan fungsi Pancasila yang
masing-masing harus dipahami sesuai dengan konteks kausalitasnya, dalam
pengertian proses terbentuknya Pancasila secara kausalitas. Misalnya Pancasila
sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, sebagai Dasar Filsafat Negara Republik
Indonesia, sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia dan masih banyak
kedudukan dan fungsi Pancasila lainnya. Seluruh kedudukan dan fungsi Pancasila itu
bukanlah berdiri secara sendiri-sendiri namun bilamana kita kelompokkan maka akan
kembali pada dua kedudukan dan fungsi pokok Pancasila yaitu sebagai Dasar Filsafat
Negara dan sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.

3
Sebelum Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai Dasar Filsafat Negara nilai-
nilainya telah ada pada Bangsa Indonesia yang merupakan pandangan hidup yaitu
berupa nilai-nilai adat-istiadat dan kebudayaan, serta sebagai kausa materialis
Pancasila. Dalam pengertian inila maka antara Pancasila dengan Bangsa Indonesia
tidak dapat dipisahkan sehingga Pancasila sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia.

Bab 6 Realisasi Pancasila


Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara, Pandangan Hidup Bangsa, sebagai
Filsafat Bangsa, sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia dan fungsi lainnya,
dalam realisasi (pengamalannya) memiliki konsekuensi yang berbeda-beda tergantung
pada konteksnya. Realisasi secara praksis ini sangat penting karena Pancasila sebagai
dasar filsafat, pandangan hidup pada hakikatnya adalah merupakan suatu sistem nilai,
yang pada gilirannya untuk dijabarkan, direalisasikan serta diamalkan dalam
kehidupan secara kongkrit dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Bab 7 Negara Kesatuan Republik Indonesia


Berdasarkan fakta sejarah, Negara Indonesia bukanlah suatu negara sebagai hasil
dari proses persatuan individu-individu karena persaingan bebas dan penindasan.
Negara Indonesia adalah merupakan suatu perwujudan kehidupan bersama suatu
bangsa yang tersusun atas berbagai elemen, yaitu etnis, suku, ras, golongan, budaya,
kelompok, maupun agama. Hal ini berdasarkan keyakinan bahwa hakikat manusia
menurut bangsa Indonesia adalah selain sebagai individu yang memiliki kebebasan,
juga sebagai makhluk sosial (warga masyarakat) yang memiliki tanggung jawab.

Bab 8 Nilai-nilai Pancasila dalam Staasfundamentalnorm


Bagi bangsa Indonesia setelah melakukan reformasi terutama dalam bidang
hukum Undang-Undang Dasar bagi Negara Republik Indonesia disebut sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 terkandung di dalamnya Pembukaan UUD Tahun
1945 beserta Pasal-pasalnya yaitu sejumlah 37 Pasal serta Aturan Peralihan berjumlah

4
3 Pasal dan Aturan Tambahan berjumlah 2 Pasal.
Oleh karena itu, dalam pembahasan ini tidak dapat dilepaskan dengan eksistensi
Pembukaan UUD 1945, yang merupakan deklarasi bangsa dan negara Indonesia, yang
memuat Pancasila sebagai dasar negara, tujuan negara serta bentuk negara Republik
Indonesia. Oleh karena itu, Pembukaan UUD 1945 dalam konteks ketatanegaraan
Republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan suatu
staasfundamentalnorm dan berada pada hierarkhi tertib hukum tertinggi di Negara
Indonesia.

Bab 9 Undang-Undang Dasar Negara R.I Tahun 1945 Nilai-Nilai Pancasila dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Menurut E.C.S. Wade dalam bukunya Constitutional Law, Undang-Undang
Dasar menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka
dan tugas-tugas pokok dan badan-badan pemerintahan suatu negara dan menetukan
pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.
Jadi pada prinsipnya mekanisme dan dasar dari setiap sistem pemerintahan diatur
dalam Undang-Undang Dasar. Bagi mereka yang memandang negara dari sudut
kekuasaan dan menganggapnya sebagai suatu organisasi kekuasaan, maka Undang-
Undang Dasar dapat dipandang sebagai lembaga atau sekumpulan asas yang
menetapkan bagaimana kekuasaan tersebut dibagi antara Badan Legislatif, Eksekutif
dan Badan Yudikatif.

Bab 10 Bhinneka Tunggal Ika


Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama
wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda
dengan kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang masing-
masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu
persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak
menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka

5
Tunggal Ika.

 RESENSI
Buku ini dibuat oleh penulis sebagai referensi yang ditujukan kepada para
pendidik yang bertujuan untuk memahami dan mengetahui mengenai Pancasila serta
Undang-Undang Dasar 1945 dan sejenisnya. Pengertian Pancasila secara harfiah
adalah dasar yang memiliki lima unsur. Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945 itu telah melahirkan negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat
perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam
sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD Negara
Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945.

 KELEBIHAN BUKU :
1. Mempunyai banyak pengetahuan tentang Pancasila, UUD 1945 dan
sejenisnya.
2. Penjelasan yang sangat detail sehingga para pembaca bisa memiliki
pengetahuan yang lebih.
3. Menggunakan bahasa yang bisa dipahami

 KEKURANGAN BUKU :
1. Terdapat beberapa kata yang terlalu ilmiah sehingga sulit untuk dipahami
2. Beberapa penjelasan yang kurang bisa dipahami

Anda mungkin juga menyukai