Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BIODATA
PRIBADI
sjs@pertamina.com
AGENDA
1. Introduksi
2. Pengenalan terjadinya api
3. Pencegahan kebakaran
4. Pengendalian kebakaran
5. Kelas api
6. Media Pemadam
7. APAR
8. Pre Fire Planning
1. INTRODUKSI
TUJUAN
1. Memahami unsur-unsur terbentuknya api
2. Memahami usaha-usaha pencegahan kebakaran.
3. Memahami sistim pengendalian kebakaran
4. Memahami teknik-teknik aplikasi alat pemadam
kebakaran
Memahami usaha pencegahan kebakaran sehingga
diharapkan dapat ikut berkontribusi dlm mencegah terjadinya
kebakaran dan memberikan pemahaman terhadap sistim
pengendalian kebakaran dan teknik-teknik pemakaian alat
pemadam kebakaran.
3
BEBERAPA BENCANA API SEPANJANG SEJARAH
4
BP TEXAS CITY
6
2005 - Industry Terminal in UK
Motor Spirit Tank overflowed.
• Massive explosion
• 20 tanks destroyed
• Serious damage for 2 km
• 40 injuries
• Major supply disruption to Heathrow
airport
• Explosion destroyed fire pumps
Causes:
• Faulty level gauge
• Faulty HLA
• No operator check of filling rate
• Failure of data relay to second Control
Room
7
Insurers don’t want a repeat of the
Flixborough explosion
8
Cilacap tank Fire
9
Balikpapan Platformer Fire 10
Bencana kebakaran menghasilkan kerugian.
Kerugian di kelompokkan sbb :
1. Tingkat Kematian
2. Tingkat Keparahan (cedera)
3. Kematian petugas pemadam kebakaran
4. Cidera Petugas pemadam kebakaran
5. Kerugian langsung
6. Kerugian tidak langsung
7. Biaya perlindungan terhadap kebakaran
5
Keselamatan pada Kebakaran
1. Ketika terjadi kebakaran,
prioritas utama adalah
keselamatan manusia .
2. Mayoritas kematian &
kerugian materi dari
kebakaran terjadi di gedung
karena perancang,
pembangun & Pengelola
tidak peduli safety.
6
Keselamatan pada Kebakaran
1. Faktor keselamatan saat kebakaran:
a. Tak ada fasilitas yg tahan api
b. Panas menyebar / menjalar secara konveksi,
konduksi & radiasi.
c. Penyebaran api di gedung secara horizontal &
vertikal.
d. Penyebaran panas, asap & gas beracun
adalah bahaya terbesar
e. Isi fasilitas lebih sering jadi sumber kebakaran
dibandingkan dgn struktur fisiknya
f. Awal terjadinya api hingga menjadi kebakaran
besar sangatlah singkat.
g. Perencanaan utk perlindungan & pencegahan
kebakaran sangat penting.
h. Sistem keselamatan nyawa total, sulit dicapai.
i. Setiap fasilitas harus memiliki prosedur
VIDEO: BUILDING FIRE
keadaan darurat sbg acuan di seluruh staf saat
kebakaran.
7
AGENDA
1. Introduksi
2. Pengenalan terjadinya api
3. Pencegahan kebakaran
4. Pengendalian kebakaran
5. Kelas api
6. Media Pemadam
7. APAR
8. Pre Fire Planning
2. PENGENALAN TERJADINYA API
KEBAKARAN
adalah api yang tak diingini
dan tidak terkendali
UNSUR API
TITIK NYALA
DAERAH BISA TERBAKAR
ENERGI PANAS
adalah SUHU TERENDAH DIMANA SUATU ZAT
MEMBERIKAN CUKUP UAP DAN AKAN
MENYALA (TERBAKAR SEKEJAP)
BILA ADA SUMBER PANAS DENGAN
ENERGI YANG CUKUP
NAMABAHAN TITIKNYALA(ºC)
Bensin -43
KerosIn 38s.d73
Butan -60
Propan -104
Asetilin -18
Etanol(spiritus) 12,7
Aseton -18
DAERAH BISA TERBAKAR
(flammable range)
Garis Batas
BBTA :10 %
% konsentrasi
uap minyak
DAERAH
di udara
BISA
TERBAKAR
BBTB : 1 %
Daerah KURANG UAP
PEMBAKARAN SPONTAN
adalah kemampuan suatu zat untuk
terbakar dengan sendirinya bila terkena
udara
PRINSIP
PEMADAMAN API
Mengambil
bahan bakar
P A N A S
21
PRINSIP PEMADAMAN API:
Pendinginan
P A N A S
22
PRINSIP PEMADAMAN API
Penyelimutan :
• Menutup bahan
bakar
• Mengusir udara
• Mengencerkan
kadar uap bahan
bakar
P A N A S
23
PRINSIP PEMADAMAN API
Memutus
rantai
reaksi
api
P A N A S
24
Tahapan Kebakaran
Sebagian besar kebakaran
berlangsung dalam empat tahap, yaitu:
1. Tahap awal –, panas memiliki massa,
namun sangat kecil utk dapat dilihat.
Kelakuan partikel ini mengikuti hukum
gas & secara cepat bergerak ke atas.
Tahap ini berkembang dgn cepat /
lambat dlm periode menit/jam/hari. &
tak ada asap
2. Tahap terbakar – seiring dgn
berkembangnya kebakaran, jumlah
partikel pembakaran meningkat
hingga level yg membuat partikel tsb
dapat dili hat sbg asap. Namun masih
belum nampak jilatan api yg
signifikan.
25
Tahapan Kebakaran
3. Tahap jilatan api – kebakaran semakin berkembang lebih jauh, titik
pengapian tercapai & muncul jilatan api. Tingkatan asap terlihat
berkurang & tingkatan panas meningkat.
4. Tahap panas – pada titik ini, panas, jilatan api, asap & gas beracun yg
seluruhnya dlm jml besar dihasilkan.Transisi tahap jilatan api ke tahap
panas berkembang sangat cepat sebagaimana tahap panas itu sendiri.
1. Introduksi
2. Pengenalan terjadinya api
3. Pencegahan kebakaran
4. Pengendalian kebakaran
5. Kelas api
6. Media Pemadam
7. APAR
8. Pre Fire Planning
3. Pencegahan Kebakaran
Penghilangan Sumber Oksigen (O2).
• Bejana, kontainer, perpipaan, tangki sebelum diisi oleh bahan bakar (Hc)
dibersihkan kadar O2 dgn cara mendorongnya dgn gas inert (gas yg tdk
bisa bereaksi) yg disebut “Purging”.
• Purging menghindari terjadinya kontak antara Hc dgn udara. Gas inert
yang digunakan ialah gas nitrogen (N2) atau karbondioksida (CO2). Gas
inert ini mendorong O2 (sekitar 20% bag. dari udara) keluar dari bejana,
perpipaan sehingga diperoleh unsur O2 yg tidak cukup utk reaksi
pembakaran yg disebut kadar minimum O2 utk pembakaran.
28
Pencegahan Kebakaran
Hilangkan Sumber Api:
• Larangan merokok
• Alat yg menimbulkan api terbuka spt las/ alat
yg berpotensi timbulkan percikan api spt
gerinda, bor, chipping gun, blasting, alat
pemotong (power saw), instrumen yg dapat
menimbulkan percikan api (Non Explosion
Proof, non IS / non Intrinsically).
• Adanya klasifikasi area berbahaya di
lingkungan pabrik & Pematuhan atas
ketentuan bekerja dgn peralatan listrik,
• Pekerjaan-pekerjaan yg berkaitan dgn api
(hot work) diharapkan dpt memisahkan
antara unsur sumber api & sumber bahan
bakar.
29
Pencegahan Kebakaran
30
Pencegahan Kebakaran.
31
Pencegahan Kebakaran.
Ketentuan Alat Listrik:
• Alat listrik yang teruji utk area berbahaya
(Approved for Classified Area), bertipe
explosion proof, Intrinsically Safe.
• Penggunaan alat listrik yg tidak memenuhi
kriteria area berklasifikasi berbahaya hanya
dapat dilakukan melalui pengendalian
pekerjaan panas (hot work).
• Sambungan instalasi listrik di area berbahaya
ditempatkan di dalam kotak sambungan kedap
gas yg disebut dgn “explosion proof” junction
box.
• Pembukaan explosion proof junction box yg
dialiri listrik didalam nya & diarea klasifikasi
bahaya harus mengikuti prosedur kerja panas.
32
Pencegahan Kebakaran
Pencegahan kebakaran karena petir
• Pencegahan ini melalui pemasangan alat penangkal
petir (lightning arrestor) sehingga petir tidak
menyambar daerah / tempat yang dapat terbakar.
33
Pencegahan Kebakaran
34
AGENDA
1. Introduksi
2. Pengenalan terjadinya api
3. Pencegahan kebakaran
4. Pengendalian kebakaran
5. Kelas api
6. Media Pemadam
7. APAR
8. Pre Fire Planning
4. Pengendalian Kebakaran
Setiap tingkatan dalam pohon keputusan pengendalian kebakaran
menyediakan pilihan yang dapat digunakan untuk mengendalikan
kebakaran di suatu kondisi.
Level 1 – Pengendalian Bahan Bakar
• pengendalian sifat bahan bakar
• Pengendalian jumlah bahan bakar yg ada & mengatur
distribusinya.
36
Pengendalian Kebakaran
Level 3 – Penghentian api secara otomatis
Hal ini merupakan cara yg paling dapat dihandalkan dari level-level
pengendalian kebakaran lainnya. Agar efektif, sistem ini harus dirancang
& dipasang dgn benar, selalu dilakukan inspeksi & dirawat, serta dites
secara berkala.
Level 4 – Konstruksi dengan deteksi otomatis
37
Pengendalian Kebakaran
38
Pohon Keputusan Pengendalian Kebakaran
39
AGENDA
1. Introduksi
2. Pengenalan terjadinya api
3. Pencegahan kebakaran
4. Pengendalian kebakaran
5. Kelas api
6. Media Pemadam
7. APAR
8. Pre Fire Planning
5. KELAS API
2. Kelas B: Kebakaran / Api yg ditimbulkan oleh bahan bakar Cair & Gas
Pemadaman api kelas B ini dapat menggunakan: foam, DC / DP.
41
Kelas Api
42
Siklus Api
43
AGENDA
1. Introduksi
2. Pengenalan terjadinya api
3. Pencegahan kebakaran
4. Pengendalian kebakaran
5. Kelas api
6. Media Pemadam
7. APAR
8. Pre Fire Planning
MEDIA PEMADAM adalah bahan-bahan yang
dipergunakan untuk mematikan api dalam suatu
kebakaran
PENGEMBANGAN BUSA :
1.Mengembang rendah : 2 – 50 kali
2.Mengembang menengah : 51 – 500 kali
3.Mengembang tinggi : 501 – 1000 kali
JENIS BUSA BERDASAR YANG DIPADAMKAN :
1. Busa reguler
2. Busa serbaguna (anti alkohol/zat pelarut)
KEKURANGAN :
Berat
Sulit mengalir
Kotor
Menimbulkan karat
JENIS BERDASARKAN KELAS KEBAKARAN
1.Tepung KIMIA – TIDAK BOLEH UNTUK KEBAK LOGAM
a. Tk REGULER – COCOK U/ KEBAK. KLAS A & B KLASIF. EROPA
b.Tk SERBAGUNA - COCOK U/ KEBAK A, B & C KLASIF. EROPA
2.POTASIUMBIKARBONAT(PurpleK):
reguler,kemampuan2kaliNaHCO3
3.POTASIUMKHLORIDA(SuperK):
reguler,kemampuan≤Pot.Bikarbonat
4.MONOAMONIUMFOSFAT(MAP):serba
guna,kemampuansetaraNat.bikar.U/
pamadamanklasB
1.Untukmeningkatkandayaalir
5.MONNEX:serbaguna,kemampuan4 2.Agartahantidakmenggumpal
kaliNat.bikarbonat 3.Mencegahhigroskopis
TEPUNG KIMIA
PENYELIMUTAN
PENDINGINAN
RADIASI PANAS
MEMUTUS RANTAI REAKSI API
CIRI UMUM :
• TIDAK TERBAKAR
• TIDAK BEREAKSI DENGAN BAHAN LAIN
• MEMANCAR KARENA KEKUATANNYA SENDIRI
• PENETRASI KESELURUH AREA
• MUDAH MENYEBAR
• BUKAN PENGHANTAR LISTRIK
• BERSIH
• BERAT UAP 1½ x UDARA
PRINSIP PEMADAMAN
PENYELIMUTAN
DILUSI
PENDINGINAN
JANGKAUAN SANGAT PENDEK
(APAR CO2 PANCARANNYA 1 METER)
ICIChemical&PolymersLtd(1990) 124Bi
AF11
HARTINDO
AF11E
NorthAmericanFireGuardian
NAF-S-III
TechnologyInc.
GreatlakeChemical FM-200
MENERAPKAN SISTEM DAL.BAK SESUAI DG
PROSEDUR KERJA TERKAIT
PELATIHAN TANGGAP DARURAT DISETIAP TEMPAT
KERJANYA
MENGKOORDINASIKAN PWS-AN KONDISI, FUNGSI
DAN LETAK SARANA & INSTALASI PEMADAM
PENGELOLAAN BAHAN-BAHAN BISA TERBAKAR
PENGENDALIAN SUMBER-SUMBER PANAS
TATA TEMPAT KERJA
Meyakinkan seluruh anak buahnya telah mendapat pelatihan
pemadaman kebakaran yang memadai
Meyakinkan semua anak buahnya & fungsi lain yang bekerja ditempat
kerjanya telah menerapkan sistem dal. bak. memadai
Merumuskan siatem penyelamatan diri bagi meyakinkan sistem
komunikasi tanggap darurat berfungsi baik
Meyakinkan seluruh SDM faham cara dan arah penyelamatan diri
serta tahu letak muster point
Meyakinkan sumber air selalu siap pakai dan jumlahnya cukup
Alat P3K tersedia cukup
MAMPU MEMIMPIN
KEBAKARAN TINGKAT
AWAL
BERKOORDINASI DG
FUNGSI K3LL
TERLATIH
TEKNIK PEMADAMAN DENGAN BUSA EXPANSI
TINGGI & MENENGAH
1. Introduksi
2. Pengenalan terjadinya api
3. Pencegahan kebakaran
4. Pengendalian kebakaran
5. Kelas api
6. Media Pemadam
7. APAR
8. Pre Fire Planning
NFPA :
APAR adalah suatu peralatan ringan yang berisi
tepung, cairan atau gas yang dapat disemprotkan
bertekanan, untuk tujuan pemadaman kebakaran.
PERMENAKERTRANS No. Per-04/MEN/1980, tentang
TKABC A,BdanC
(SERBAGUNA) (SERBAGUNA)
Page 73
Cara
penggunaan
1. Introduksi
2. Pengenalan terjadinya api
3. Pencegahan kebakaran
4. Pengendalian kebakaran
5. Kelas api
6. Media Pemadam
7. APAR
8. Pre Fire Planning
PRE FIRE PLANNING
• Fasilitas eksplorasi & produksi migas harus memiliki Pre Fire
Planning yg dijalankan secara konsisten yg dibantu dgn adanya
komitmen dari Top Management
• Pre Fire Planning ialah suatu cara utk mempersiapkan segala hal yg
diperlukan utk pencegahan & penanggulangan keadaan darurat
• Pre Fire Planning ditujukan utk tempat spt pabrik, kilang, gedung
bertingkat, mall, gudang, pasar, rumah sakit, dll.
• Adanya Pre Fire Planning akan buat Regu Tanggap Darurat
(emergency response team) lebih siap dlm menghadapi bahaya
kebakaran.
• Dgn Pre Fire Planning dpt diperkirakan kondisi terburuk yg mungkin
terjadi & bagaimana langkah penanggulangannya.
81
PRE FIRE PLANNING
82
SELAMAT BEKERJA
TERIMA KASIH
83