Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI

DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI


SMA NEGERI 3 SLAWI
Aniq Maulidya, Nila Izatul
D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama
Jalan Mataram No.09 Tegal
Telp/Fax (0283) 352000

ABSTRAK
Dysmenorrhea merupakan nyeri yang hebat dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dysmenorrhea
merupakan suatu fenomena yang simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram, dan sakit punggung (Eny
Kusmiran, 2013, 112).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri dalam
menghadapi dysmenorrhea pada siswi kelas XI SMA N 3 Slawi Tahun 2014 serta dapat memberikan informasi
tentang dysmenorrhea pada siswi supaya mereka dapat mempunyai pengetahuan yang baik tentang
dysmenorrhea dan dapat bersikap positif dalam menghadapi dysmenorrhea.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang dysmenorrhea sebagian
besar dalam kriteria Cukup sebanyak 30 responden (46,9%) , yang memiliki pengetahuan Baik sebanyak 20
responden (31,2%), dan berpengetahuan Kurang sebanyak 14 responden (21,9%), untuk gambaran sikap dalam
menghadapi dysmenorrhea sebagian besar responden bersikap Positif atau menerima sebanyak 62 responden
(96,9%) dan yang bersikap negatif atau kurang menerima ada 2 responden (3,1%). Diharapkan responden yang
masih mempunyai tingkat pengetahuan kurang dan masih bersikap negatif atau kurang bisa menerima keadaan
dysmenorrhea dapat lebih banyak mencari informasi-informasi mengenai dysmenorrhea khususnya tentang
pencegahan dan penanganan dysmenorrhea.

Kata kunci : Pengetahuan, Dysmenorrhea, Sikap.

A. Pendahuluan bagian bawah dengan air hangat, istirahat dan


Kesehatan reproduksi remaja adalah tidur yang cukup, minum air hangat, olahraga
kesehatan secara fisik, mental, dan ringan, mandi dengan air hangat. Namun,
kesejahteraan sosial secara utuh pada semua apabila nyeri berlanjut dapat segera
hal yang berhubungan dengan sistem dan mengkonsultasikannya ke tenaga kesehatan.
fungsi, serta proses reproduksi dan bukan Pentingnya penanganan dysmenorrhea karena
hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau tidak sedikit wanita yang mengalami merasa
kecacatan1. terganggu aktivitasnya karena dysmenorrhea.
Sekitar 1 miliar manusia atau setiap 1 Pengetahuan dan sikap remaja putri perlu
diantara 6 penduduk dunia adalah remaja. digambarkan dalam menghadapi kejadian
Sebanyak 85% di antaranya hidup di negara dysmenorrhea karena itu sangat berhubungan
berkembang. Remaja merupakan suatu masa dengan aktifitas mereka sebagai pelajar yang
kehidupan individu di mana terjadi eksplorasi dapat mengurangi kenyamanan mereka dalam
psikologi untuk menemukan identitas diri. proses belajar ataupun kegiatan diluar jam
Pada masa transisi dari masa anak-anak ke sekolah.
masa remaja, individu mulai memandang diri Dan perlu diketahui bagaimana sikap
dengan penilaian dan standar pribadi, tetapi mereka dalam menghadapi nyeri haid atau
kurang dalam interpretasi perbandingan Dysmenorhea, bukan hanya dari segi
sosial. penerimaan saja namun perlu juga dketahui
Masalah yang dijumpai pada remaja pada dari cara pengobatannya atau cara mengurangi
saat menstruasi salah satunya adalah rasa nyeri haid.
dysmenorrhea. Dysmenorrhea merupakan Dari Hasil study pendahuluan yang telah
suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri peneliti lakukan pada tanggal 24 Februari
abdomen, kram, dan sakit punggung2. 2014 pada 10 siswi SMA N 3 Slawi
Dysmenorrhea perlu ditangani dengan Kabupaten Tegal, peneliti mengajukan
beberapa cara yaitu: mengompres perut pertanyaan tentang pengertian, penyebab, dan
penanganan dari dysmenorrhea maka adapun negatif yang diketahui, maka akan
jawaban dari 10 siswi berbeda-beda yaitu menimbulkan sikap makin positif terhadap
terdapat 5 siswi yang menjawab objek tertentu3.
dysmenorrhea adalah nyeri perut yang terjadi Sikap adalah evaluasi umum yang
sebelum atau hari pertama menstruasi dapat dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,
kemudian dalam bersikap dan menanganinya orang lain, obyek atau isu, sikap adalah
adalah dengan tetap beraktifitas agar nyerinya merupakan reaksi atau respon seseorang yang
tidak terasa, meminum obat dan istirahat . masih tertutup terhadap suatu stimulus atau
Sedangkan 1 siswi menjawab dysmenorrhea objek, sikap adalah pandangan-pandangan
adalah nyeri perut yang terjadi pada hari atau perasaan yang disertai kecenderungan
pertama sampai ketiga menstruasi, cara untuk bertindak sesuai objek, sikap adalah
bersikap dan menanganinya dengan predisposisi atau kecenderungan yang
memperbanyak istirahat dan tidur serta dipelajari dari seorang individu untuk
minum air hangat. 4 siswi lain menjawab merespon secara positif atau negatif dengan
pengertian dysmenorrhea dengan jawaban intensitas yang moderat dan atau memadai
dysmenorrhea adalah nyeri perut yang terhadap objek, situasi, konsep, atau orang
biasanya terjadi pada hari pertama haid dan lain3.
disebabkan karena peluruhan dinding rahim Struktur sikap terdiri atas 3 komponen
yang menebal dan tidak dibuahi, mereka yang saling menunjang yaitu, komponen
bersikap tetap tenang, tidak menghiraukan, kognitif merupakan representasi apa yang
dan menannganinya dengan mengolesi perut dipercayai oleh individu pemilik sikap,
dengan minyak kayu putih, meminum jamu komponen kognitif berisi kepercayaan
tradisional dan mengurangi minum air es serta stereotipe yang dimiliki individu mengenai
memperbanyak minum air hangat. sesuatu dapat disamakan penanganan (Opini)
terutama apabila menyangkut masalah isu
B. Landasan Teori atau problem yang kontroversial. Komponen
Pengetahuan adalah merupakan hasil afektif merupakan perasaan yang menyangkut
“tahu” dan ini terjadi setelah orang aspek emosional. Aspek emosional inilah
mengadakan penginderaan terhadap suatu yang biasanya berakar paling dalam sebagai
objek tertentu. Penginderaan terhadap objek komponen sikap dan merupakan aspek yang
terjadi melalui panca indra manusia yakni paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa yang mungkin adalah mengubah sikap
dan raba dengan sendiri. Pada waktu seseorang komponen afektif disamakan
pengindraan sampai menghasilkan dengan perasaan yang dimiliki seseorang
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh terhadap sesuatu. Komponen kognitif
intensitas perhatian persepsi terhadap objek. merupakan aspek kecenderungan berperilaku
Sebagian besar pengetahuan manusia tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki
diperoleh melalui mata dan telinga. oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau
Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor kecenderungan untuk bertindak / bereaksi
pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu3.
hubungannya dengan pendidikan, dimana Sikap terdiri dari berbagai tingkatan
diharapkan bahwa dengan pendidikan yang yakni, menerima yang diartikan sebagai orang
tinggi maka orang tesebut akan semakin luas (subyek) yang mau dan memperhatikan
pula pengetahuannya. Namun, bukan berarti stimulus yang diberikan (obyek). Merespon
seseorang yang berpendidikan rendah mutlak adalah jawaban apabila ditanya, mengerjakan
berpengetahuan rendah pula. Hal ini dan menyelesaikan tugas yang diberikan
mengingat bahwa peningkatan pengetahuan adalah suatu indikasi sikap karena dengan
tidak mutlak diperoleh melalui pendidikan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau
non formal. Pengetahuan seseorang tentang mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas
suatu objek mengandung dua aspek yaitu pekerjaan itu benar atau salah berarti orang itu
aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek menerima ide tersebut. Menghargai yakni
ini yang akan menentukan sikap seseorang, mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
semakin banyak aspek positif dan aspek mendiskusikan dengan orang lain terhadap
suatu masalah. Bertanggung jawab atas segala Populasi dalam penelitian ini adalah siswi
sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala kelas XI SMA N 3 Slawi Kabupaten Tegal
resiko adalah mempunyai sikap yang paling 177 siswi. Jumlah sample dalam penelitian ini
tinggi. Misalnya, seorang ibu mau menjadi adalah 64 Siswi. Teknik pengambilan sample
akseptor KB, meskipun mendapatkan dilakukan dengan Proportionate Stratified
tantangan dari mertua atau orang tuanya Random Sampling. Jenis data yang digunakan
sendiri3. data primer dan sekunder.
Dysmenorrhea merupakan perasaan
nyeri pada waktu haid dapat berupa kram D. Hasil Dan Analisis
ringan pada bagian kemaluan sampai terjadi Notoatmodjo (2010) ada beberapa
gangguan dalam tugas sehari-hari atau aspek social yang mempengaruhi status
menstruasi yang sangat menyakitkan terutama kesehatan, antara lain adalah:1) umur, 2) jenis
pada perut bagian bawah dan punggung serta kelamin, 3) pekerjaan, 4) sosial ekonomi. Jika
biasanya seperti kram, dikenal sebagai dilihat dari golongan umur, misalnya
dysmenorrhea4. dikalangan balita banyak yang menderita
Dysmenorrhea dibedakan menjadi 2, penyakit infeksi sedangkan pada golongan
yaitu: usia lanjut lebih banyak menderita penyakit
1) Dysmenorrhea Primer kronis seperti hipertensi, penyakit jantung,
Dysmenorrhea primer adalah nyeri haid kanker, dan lain-lain5.
yang timbul sejak hari pertama dan akan Dari hasil penelitian didapatkan
pulih sendiri dengan berjalannya waktu, semua responden memiliki umur yang masuk
tepatnya setelah stabilnya hormon tubuh dalam kategori usia remaja menengah yaitu
atau perubahan posisi rahim setelah usia 15-17 tahun sebanyak 64 responden
menikah dan melahirkan2. (100%).
Penyebab dysmenorrhea primer yaitu Dari hasil penelitian didapatkan
dapat dipengaruhi oleh faktor psikis dan jumlah responden yang mendapatkan
fisik, dan seperti stres, syok, penyempitan menstruasi pertama pada kategori umur 11-14
pembuluh darah, penyakit yang menahun, tahun dengan jumlah sebanyak 60 responden
kurang darah, dan kondisi tubuh yang (93,8%) dan yang mempunyai frekuensi lebih
menurun5. rendah yaitu usia menarche 15-17 tahun
2) Dysmenorrhea sekunder dengan frekuensi 4 responden (6,2%). Usia
Dysmenorrhea sekunder adalah menarche yang dimiliki oleh responden
nyeri haid yang biasanya baru muncul ternyata masuk dalam kategori usia remaja
kemudian, yaitu jika ada penyakit atau awal.
kelainan yang menetap seperti infeksi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
rahim, kista atau polip, tumor sekitar Tentang Dysmenorrhea.
kandungan, serta kelainan kedudukan Hasil penelitian tentang data tingkat
rahim yang mengganggu organ dan pengetahuan remaja putri tentang
jaringan sekitarnya2. dysmenorrhea yang terbesar adalah kategori
Menurut Syafrudin (2011) adapun berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 31
tanda gejala klinis dysmenorrhea sekunder responden (48,4%) dan terkecil adalah
adalah sebagai berikut: (1) Endometriosis; kategori tingkat pengetahuan kurang yaitu
(2) Radang pelvis; (3) Fibroid, sebanyak 13 responden (20,3%).
adenomiosis; (4) Kongesti pelvis4. Gambaran pengetahuan remaja putri
dalam menghadapi dysmenorrhea
C. Metode berdasarkan pengertian dysmenorrhea.
Pada penelitian ini, jenis penelitian Berdasarkan pengertian
yang dilakukan adalah observasional dysmenorrhea yang terbesar adalah kategori
deskriptif yaitu mengobservasi dan mengukur berpengetahuan Baik yaitu sebanyak 40
tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri responden (62,5%) dan terkecil adalah
dalam menghadapi dysmenorrhea pada siswi kategori tingkat pengetahuan kurang yaitu
kelas XI SMA N 3 Slawi. Dalam penelitian sebanyak 5 responden (7,8%). Berdasarkan
ini menggunakan pendekatan cross sectional. hasil penelitian responden responden sudah
lebih banyak yang mempunyai pengetahuan usia remaja menengah yaitu usia 15-17 tahun
baik tentang pengertian dysmenorrhea, untuk dan dalam kategori ini terdapat lebih banyak
yang masih belum mengetahui dengan baik remaja putri yang berpengetahuan cukup
tentang pengertian disebabkan karena dengan frekuensi 31 responden (48,4%) dari
kurangnya memperoleh informasi tentang pada remaja putri yang berpengetahuan
nyeri menstruasi. kurang dengan frekuensi 13 responden
Gambaran pengetahuan remaja putri (20,3%).
dalam menghadapi dysmenorrhea Berdasarkan usia menarche
berdasarkan gejala dysmenorrhea. didapatkan remaja yang mempunyai usia
Hasil penelitian tentang data tingkat menarche 11-14 tahun lebih banyak yang
pengetahuan remaja putri tentang berpengetahuan cukup dengan frekuensi
dysmenorrhea berdasarkan gejala sebanyak 28 responden (46,7%) dari pada
dysmenorrhea yang terbesar adalah kategori remaja yang berpengetahuan kurang dengan
berpengetahuan Kurang yaitu sebanyak 39 frekuensi 12 responden (20%), remaja yang
responden (60,9%) dan terkecil adalah mempunyai usia menarche 15-17 tahun lebih
kategori tingkat pengetahuan Baik yaitu banyak yang berpengetahuan cukup dengan
sebanyak 7 responden (10,9%). Berdasarkan frekuensi sebanyak 3 responden (9,7%) dari
hasil masih banyak responden yang tidak pada remaja yang berpengetahuan kurang
mengerti tentang gejala dysmenorrhea, dengan frekuensi 1 responden (7,7%).
penting bagi mereka untuk mengetahui Gambaran Sikap Remaja Putri Dalam
informasi tentang gejala agar mereka dapat Menghadapi Dysmenorrhea.
mengurangi/mengobati rasa nyeri menstruasi. Hasil penelitian tentang sikap
Gambaran pengetahuan remaja putri remaja putri dalam menghadapi dysmenorrhea
dalam menghadapi dysmenorrhea yang terbesar adalah remaja yang mengalami
berdasarkan penyebab dysmenorrhea. dysmenorrhea dengan sikap positif atau
Hasil penelitian tentang data tingkat menerima sebanyak 62 responden (96,9%),
pengetahuan remaja putri tentang dan terkecil adalah remaja yang mengalami
dysmenorrhea berdasarkan penyebab dysmenorrhea dengan sikap negatif atau tidak
dysmenorrhea yang terbesar adalah kategori menerima sebanyak 2 responden (3,1%).
berpengetahuan Kurang yaitu sebanyak 42 Sebagian besar remaja bersifat positif berarti
responden (60,9%) dan terkecil adalah mereka sudah dapat menerima keadaan nyeri
kategori tingkat pengetahuan Cukup yaitu menstruasi dan dapat menerima
sebanyak 10 responden (15,6%). ketidaknyamanan yang merupakan gejala dari
Gambaran pengetahuan remaja putri dysmenorrhea dengan mengurangi rasa nyeri
dalam menghadapi dysmenorrhea menggunakan teknik pengurangan rasa nyeri
berdasarkan penanganan dysmenorrhea. dan mempersiapkan kondisi tubuh agar lebih
Hasil penelitian tentang data tingkat fit untuk menghindari terjadinya nyeri pada
pengetahuan remaja putri tentang saat menstruasi dengan berolahraga dan
dysmenorrhea berdasarkan penanganan mengkonsumsi makanan bergizi.
dysmenorrhea yang terbesar adalah kategori
berpengetahuan Cukup yaitu sebanyak 33 E. Kesimpulan
responden (51,6%) dan terkecil adalah bahwa tingkat pengetahuan responden
kategori tingkat pengetahuan Baik yaitu tentang dysmenorrhea sebagian besar dalam
sebanyak 16 responden (25,0%). Berdasarkan kriteria Cukup sebanyak 30 responden
hasil responden sudah cukup mengerti tentang (46,9%) , yang memiliki pengetahuan Baik
penanganan dysmenorrhea dan hal itu sebanyak 20 responden (31,2%), dan
penting agar mereka dapat lebih siap dalam berpengetahuan Kurang sebanyak 14
menghadapi nyeri menstruasi. responden (21,9%), untuk gambaran sikap
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dalam menghadapi dysmenorrhea sebagian
Tentang Dysmenorrhea Berdasarkan besar responden bersikap Positif atau
Karakteristik Responden. menerima sebanyak 62 responden (96,9%)
Berdasarkan umur didapatkan dan yang bersikap negatif atau kurang
seeluruh responden masuk kedalam kategori menerima ada 2 responden (3,1%).
Daftar Pustaka
[1] Yanti, 2011, Buku Ajar Kesehatan
Reproduksi, Yogyakarta: Pustaka Rihama
[2] Kusmiran Eny, 2013, Kesehatan
Reproduksi Remaja, Jakarta: Salemba
Medika
[3] Wawan, Dewi, 2011, Teori & Pengukuran
Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Manusia, Yogyakarta: Nuha Medika
[4] Syafrudin, SKM, M.Kes, dkk, 2011,
Himpunan Penyuluhan Kesehatan Pada
Remaja Keluarga, Lansia, dan
Masyarakat, Jakarta: Penerbit Buku
Kesehatan.
[5] Notoadmodjo, S, (2010), Metodologi
penelitian kesehatan, Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai