Anda di halaman 1dari 9

RESUME TINDAKAN PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN

INTREPRETASI ECG KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah


Dosen Pembimbing :
Ns. Ahmad Asyrofi S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.MB

Disusun Oleh :
Nama NIM
Reni Setiyaningsih, S. Kep (SK320031)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
A. Pemeriksaan fisik jantung
Kasus : Tn. O umur 45 th, pasien mengatakan 1 bulan ini mengalami
sakit dada saat beraktivitas, saat naik tangga, mengangkat kursi
mengalami sakit dada, seperti terhimpit di tengah dada, tetapi jika
istirahat hilang sendiri. Tn. O mempunyai riwayat hipertensi dan
merokok sehati 2 bungkus.
Pemeriksaan fisik jantung
1. Inpeksi
a. Pemeriksaan mata apakah terdapat konjungyiva anemis atau
seklera ikterik.
b. Bibir, apakah terdapat sianosis atau tidak.
c. Thorak, menilai bentuk dinding dada apakah normal atau terdapat
kelainan seperti pektuscalernatum, pektus excavatum beroces,
pada dinding dada mengidentifikasi lokasi iktus kurdis dan
apakah ada posisi lain di daerah dinding dada.
d. Ektermitas untuk menilai pulsasi nadi, apakah terdapat sianosis
jari tubuh dan refil kapiler dan periksaan oedema pada tunngkai.
2. Palpasi
a. Palpasi iktus kurdis dilakukan perubahan untuk menilai lokasi
kuat angkat dan luasnya iktus kurdis serta adakah trill. Melakukan
palpasi untuk pemeriksaan pulsasi di daerah dinsing dada.
b. Vena junggulari, penilaian terhadap tinggi pengisian vena
junggularis interna pada leher, idetifikasi vena junggularis interna
berdasarkan lokasi di medial dari klaput klafikula
muskulussklerno sekledo maskedoes. Pengisian dari kranial dan
dapat meningkatkan penekanan pada hepar atau di kenal sebagai
hepatojunggularis. Cara pemeriksaan dengan pasien tertidur
kepala pasien menoleh ke arah kiri, tinggi vena junggularis
interna di ulur secara perpadikular dari dlurus sterni dengan
menggunakan penggaris, tekan vena junggularis sedalam 5cm di
ukur dari atreum sterni di tambah tinggi vena junggulatis interna,
nilai JVP 5+-2.
3. Perkusi
Untuk menentukan batas-batas jantung, batas kanan jantung, batas
kiri bawah jantung, pinggang jantung dan batas atas jantung.
4. Auskultasi
Menggunakan membran diagram stetoskop dilakukan pemeriksaan
bunyi jantung pada proyesi katup jantung yaitu:
a. katup mitral : di daeeah iktus kurdis setinggi rongga interkosta 5,
1 jari medial mid klafikularis
b. katup trikuspit : di rongga interkosta 4, linea 1paraslivenalis
sinistra
c. katup pulmonal : di rongga interkosta 2, linea 1 paratenalis
sinistra
d. katup aorta : dirongga interkosta 2, linea parastenalis dextra
Dengan menggunakan stetoskop dengarkan regureralis 1 dan 2 serta
apakah ditemukan bising/bunyi tambahan seperti openisnep ejeskling
atau pericardesicrap.

B. Pemeriksaan Fisik Sistem Cardiovaskular


1. Inpeksi
Melihat bentuk dada (normal, simetris) atau ada bekas trauma
2. Palpasi
Merapa iktus kurdis terdapat pada apeck jantung, jika tidak teraba
apeck intrusikan pasien untuk mengangkat tangannya dan miring ke
sebelah kiri kemudian di raba, apakah teraba atau tidak. Menentukan
bahwa apakah ada trill (geraran) , hewing (hentakan) dan teping
( bunyi pek pek).
3. Perkusi
Batas-batas jantung pada pasien terlentang lakukan perkusi dari linea
aksilaris anterior kiri untuk menentukan antara batas paru dengan
lambung adanya perubahan dari sonor ke tympani lakukan pada
klafikula kanan untuk menentukan paru dengan hepar adanya
perubahan dari tympani ke redup. Perkusi ke medial untuk
menentukan batas kanan jantung yang relatif perubahan menuju
redup Batas jantung absolut, perkusi alenia parasternalis kiri bawah
untuk pinggang jantung
4. Auskultasi
Menentukan apakan terdapat katup-katup bising pada jantung, katup
jantung yaitu aorta, pulmonal, mikral dan triskuspit. Pada bising
tersebut terdapat kelainan pada katup jantung sistolik atau diastolik.

C. Sistem Jantung Kontraksi Dan EKG Understanding


Sistem kondusi jantung terdiri dari komponen komponen berikut :
1. The sinuatrial nude atau SA node ,yang terletak di atrium kanan
dekat pintu masuk vena kafasuperior hal ini adalah pacu jantung
alami. Yang merupakan permulaan semua detak jantung dan
menentukan denyut jantung. Impulslistrik dari SA nude tersebar di
seluruh kedua atrium dan merangsang mereka untuk kontrak.
2. The atrioventrikuler node atau AV node yang terletak disisi lain dari
atrium kanan dekat katup AV. Nodus AV berfungsi sebagai gerbang
listrik ke ventrikel ini penundaan berlalunya implus listrik ke
ventrikel penundaan ini adalah untuk memastikan bahwa atrium
telah di keluarkan semua darah ke ventrikel sebelum kontrak
ventrikel.
3. The AV node yang menerima sinyal dari node SA dan melewati
mereka ke atrium ventrikuler. Bundle AV. bundle AV di bagi
menjadi kanan dan kiri, cabang bundle yang melakukan impuls ke
arah apeck jantung. Sinyal tersebut kemudian di turunkan ke
purkinje (Pur-kin-jee) serat, berputar keatas dan menyebar keseluruh
miokardium vertikel kegiatan listrik jantung dapat di rekam dalam
bentuk elektrolardiogram, ECG atau EKG. Ketika atrium penuh
dengan darah kebakaran simpul SA, sinyal-sinyal listrik menyebar
ke seluruh atrium dan menyebabkan mereka depolarize mewakili
oleh gelombang P di EKG. Kontraksi atrium, atau atrium sistol (SIS-
Toe-lee) di mulai sekitar 100ml-detik setelah gelombang P di mulai.
Segmen PQ merupakan waktu sinyal perjalanan daro SA node ke
node AV. Komplek QRS menandai penembakan AV node dan
mewakili dekolarisasi ventrikel :
a. Gelombang Q sesuai dengan deporalisasi septum interventrikular.
b. Gelombang R di produksi oleh deporalisasi masa utama dan
ventrikel.
c. Gelombang S merupakan tahap terakhir dari deporalisasi
ventrikel didasar hati.
d. Atrial repolarisasi juga terjadi selama waktu ini tetapi sinyal
dikabulkan oleh kompleks QRS. ST segmen mencerminkan
dataran tinggi di pontesial aksi miokard Kertika kontrak ventrikel
dan pompa darah
Gelombang T merupakan repolarisasi ventrikel segera sebelum
relaksasi ventrikel, atau ventrikel diastole (Dy-Ass-Tole) siklus
berulang dengan setiap detak jantung.

D. EKG
Ekg adalah cara manusia melihat jantung secara sederhana, dengan
melihat sisi depan, atas kanan, kiri, bawah. Di lihat dari listrik jantung
dimana reaksi depolarisasi dan repolarisasi. Listrik jantung dapat di
lihat ketika elektroda di tuju oleh arus listrik ke kanan maka dia akan
menunjukkan gelombang listrik ke atas, sedangkan ketika di tinggalkan
oleh arus listrik maka akan ke bawah.
1. Bagian 1 EKG
Cara 7 langkah untuk membaca EKG
a. Irama (sinus atau bukan)
b. Rate (berapa x/menit)
c. Axis (normal , LAD atau RAD)
d. RR interval
1) normal
2) memendek : preeksitasi
3) memanjang : AV block
e. QRS
1) normal atau melebar
2) RBBB (lihat V1 dan V 2)
3) LBBB (lihat V6 dan AVL)
f. Adakah kelainan ruang jantung
1) P di V1 DAN V2
2) QRS di V1, V2 dan V5, V6
g. Adakah kelainan koroner atau tidak
Bagaimana sistem listrik bekerja (sistem konduksi)
Jantung di atur oleh sebuah sistem :
Yang pertama mengatur adalah anot/sinus atrial node masuk menjalar
ke bawah melalui atrioventrikular node masuk ke right bundle branch
dan left posterior hemifascicle.
a. SA node (jendral) adalah sumber impuls normal/alamiah 60-
100x/menit.
b. AV node (kolonel) adalah bisa mengeluarkan impuls 40-50x/ menit.
c. Ventrikel (kopral) adalah Bisa mengeluarkan impuls 30x/menit.
2. Bagian 2 EKG Irama dan sinus
a. Normal sinus rhytm
Irama yang Berasal dari SA node dan membentuk gelombang P
dengan P yang positif di lide 2 (P positif disini maksudnya adalah
gelombang yang ke atas) satu P di ikuti oleh gelombang QRS, rite
60-100x/menit, negatif di AVR.
QRS normal yaitu di V1 R nya kecil, makin tinggi R di V2 V3 V4
V5 V6 dan lide ekstermitas. QRS positif di lide 2 dan negatif di
AVR sesuai arah listrik.
Bagaimana gelombang P? Gelombang P positif dan negative di
AVR, terdapat pada lide ke 2 kanan bawah yaitu gelombang P
sedangkan AVR merekam di bagian atas superior.

b. Rate berapa x/ menit


300 : banyaknya kotak besar antara 2 gelombang R
1500 : jumlah kotak kecil Kotak besar = 5 ml, 300 = 5
300 : jumlah kotak besar
1 detik terdiri sari 5 kotak besar
300 : jumlah kotak besar
3. Bagian 3 EKG
EKG dibagi menjadi 3
a. Irama sinus manis
b. Irama sinus tapi ada sesuatu masalah contoh prematur atrial
contraction, prematur ventrikel contraction dan sinus dengan AV
Block.
Irama sinus tapi ada sesuatu terdiri dari :
1) Sinus brakikardi Yaitu rite di bawah 60x/ menit
2) Sinus takhikardia Yaitu rite do atas 100x/menit
3) Sinus arrest
a) henti sinus dengan kompleks lolos penghubung
b) henti sinus dengan kompleks lolos vertikuler
4) Sinus aritmia
Di dapatkan dari pasien yang tidak teratur irama sinuanya, semua
P normal tetapi R ke R nya berubah, Semua dari titik sinus.
5) Sinus dengan prematur atrial contraction (PAC)
Adalah setelah QRS muncul irama yang sebelum waktunya, tetapi
QRS sempit yang berasal dari supravetrikel paling sering dari
atrial paling gampang disebut PAC
6) Sinus dengan prematur ventricular vontraction.
a) Adalah ada gelombang PQRST dan ada gelombang datang
sebelum waktunya tetapi QRSnya lebar dan tidak ada
gelombang P nya di sebut PVC.
b) ada pouse compensatory jarak R sinus ke VES positif jarak
VES ke R berikutnya harus 2x R ke R pada irama sinus biasa.
7) Sinus dengan AV block
Jika tidak ada rhytm
1) Junctional rhytm
a) Irama dari SA node, sinus tidak mengeluarkan implus lagi di
dantikan AV node. Rite 60-100x/menit. Berasal dari tengah SA
node dan ventrikel tetapi masih berada di suprabentrikel.
b) tidak ada gelombang P yang jelas Haritenya 40-60x/menit,
irama regilerbkarna dari junction maka PR interval jadi
memendek dan QRS sempit.
c) accelerated junctional rhytm adalah P tidak ada, R ke R teratur,
QRS sempit.
2) Ventrikel Rhytm
a) Berasal dari ventrikel ketika SA node tidak berfungsi dan
junction tidak menghantarkan implus maka ventrikel yang
bergerak untuk menghantarkan implus.
b) idioventrikular rhytms
QRS lebar, P tidak ada, R ke R teratur, rite 20-40x/menit.
c) Accelerated idioventricukar rhytm (AIR)
P tidak ada, QRS lebar.
c. Bukan sinus
Di bagi menjadi beberapa poin yaitu :
1) Atrial fluttter
P yang seperti gigi gergaji dan terdapat P banyak.
2) Atrial Fibrillation
Tidak tampak gelombang P yang konsisten R ke R nya tidak
teratur irama ireguler
3) SVT (supraventrikular takikardi)
P tidak ada atau tidak jelas, QRS sempit, teratur adanya V1
4) VT (ventrikular takikardi)
P tidak jelas, QRS lebar, teratur

5) VF (ventrikel febriasi)
Undulan-undulan yang tidak teratur dan cepat, diikuti oleh
henti ventrikuler atau asistol ventrikuler.

Anda mungkin juga menyukai