Anda di halaman 1dari 36

CHAPTER 6

Codes untuk Menentukan Letak


Benda Kerja dan Proses Milling

Muhammad Riza, Ph. D


Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran 3 (CP3)

Kemampuan untuk mempersiapkan Program G dan M Code dan


dokumentasi langkah-langkah pembuatan yang diperlukan untuk
menghasilkan benda kerja yang dipotong pada mesin CNC.
Pertanyaan Penting

• Apa sajakah batasan yang paling umum dari


kode persiapan?
• Mengapa lintasan cepat (rapid traverse)
digunakan?
• Jenis pemrograman apa yang digunakan untuk
membuat busur?
• Apa batasan interpolasi melingkar?
Pertanyaan Penting (cont’d.)

• Bagaimana koordinat inkremental dan absolut


mempengaruhi pengembalian sumbu mesin?
• Pahami batasan interpolasi melingkar.
Konvensi
• Konvensi digunakan untuk mengindikasikan
arti dari

Table 7.1 Konvensi untuk Pemrograman NC


Konvensi (cont’d.)

Gambar 7.1 Gambar konvensi yang digunakan dalam pemrograman


Code
• Kode-kode persiapan (Preparatory codes):
– Digunakan untuk mengontrol dan memodifikasi gerakan
sumbu untuk operasi pemesinan dan penentuan posisi.
• Gunakan G-codes
• G00−Pergerakan cepat:
– Digunakan untuk pahat bergerak ke posisi tertentu dengan
cepat
• Persiapan untuk melakukan pemotongan
• Menggerakkan pahat menuju lokasi yang aman untuk
pahat dan benda kerja
• Pahat tidak bersentuhan langsung dengan benda kerja.
G00

Cara yang benar menggerakkan pahat Menggerakkan pahat secara


eg: diagonal
eg:
N10 G00 X3.0 Y4.0
N10 G00 X3.0 Y4.0 Z2.0
N20 G00 Z2.0
G00
G01
• G01: linear interpolation
– Tool will travel through all points that make up a straight
line to specified Cartesian coordinates in the block.
– Use for straight cut or plunge cut.
– The feed word controls the feed rate. (F)
– Syntax: G01 Xn.n Yn.n Zn.n
– Pahat akan berjalan melalui semua titik yang membentuk
garis lurus berdasarkan koordinat Cartesian pada suatu
blok.
– Digunakan untuk potongan lurus atau menuju ke bawah.
– Kata Feed akan mengontrol feed rate. (F)
– Sintaks: G01 Xn.n Yn.n Zn.n
G01

Pemakaian interpolasi Linear.


G01
N100 G00 X1.0 Z.2
N110 G01 Z-2.5 F2.5 (Plunge)
N120 G01 X3.0 F5.0
N130 G01 Z.2
N140 G00 X-.5 Z6
G01
N100 G00 Y-.5 Z.2
N110 G01 Z-.25 F2.5 (Plunge)
N120 G01 X5.0 F5.0
N130 G01 Z.2
N140 G00 X-.5 Z6.0
G02 and G03
• G02 and G03: circular interpolation
– G02 memotong clockwise direction (CW)
– G03 memotong counterclockwise (CCW)
• Two syntaxs:
- G02 Xn.n Yn.n Zn.n In.n Jn.n Fn.n
- G02 Xn.n Yn.n Zn.n Rn.n Fn.n
G02 dan G03 menggunakan I & J

I = distance from start to centre at X-axis


J = distance from start to centre at Y-axis
G02 dan G03 menggunakan I & J
I dan J bisa bertanda
positif atau negatif,
tergantung orientasinya.

Gambar 7.10 Arah I dan J dari awal Tabel 7.2 Tanda Kata-I dan J pada
busur, ke tengah. Gambar 7.10
G02 and G03 using R word
• R-word: easier method to define arc center

Gambar 7.12 Nilai R bisa positif atau negatif, bergantung pada bentuk busur. Kedua busur ini
memiliki jari-jari dan titik awal dan akhir yang sama persis. Satu-satunya parameter yang
berubah adalah tanda R.
Using Circular Interpolation
• Asumsikan titik 1 memiliki lokasi X0 dan Y0
N01 G01 X0.0 Y0.0 F3.0
N02 G02 X1.5 Y1.5 I1.5 J0
N03 G02 X3.0 Y0.0 I0.0 J-1.5

Gambar 7.14 Dua busur


kuadran penuh. Sebagian
besar kontrol akan
memungkinkan busur ini
diprogram dalam satu blok.
Circular Interpolation (cont’d.)
• Contoh:
G02 X.7071 Y.7071 I1.0 J0.0

Gambar 7.16 Busur yang tidak berakhir di kuadran mungkin memerlukan


penggunaan trigonometri yang tepat.
Circular Interpolation (cont’d.)
• Example:
– Lengkungan kiri: G02 X0.0 Y-1.0 R1.0
– Lengkungan kanan: G03 X1.0 Y0.0 R1.0

Figure 7.18 Contoh pemrogrmaan lengkungan dengan


menggunakan R.
Circular Interpolation (cont’d.)

• Anda mungkin perlu menggunakan koordinat


inkremental (G91) dengan interpolasi melingkar.
– Titik akhir lengkungan akan menjadi jarak
inkremental dari titik awal busur ke titik akhir
busur
• Tidak perlu dilakukan perubahan untuk posisi
tengah. Ini ditentukan persis sama dengan
koordinat absolut (G90).
Circular Interpolation (cont’d.)

G90 G03 X1.0 Y0.0 I0.0 J1.0 (Lengkungan menggunakan Absolute)


G91 G03 X1.0 Y1.0 I0.0 J1.0 (Lengkungan menggunakan Incremental)
Circular Interpolation (cont’d.)

• Variant G02/G03
• Use address O to specify the angle for smaller or larger.
• When only one end points either X or Y is known.
• O1 = shorter angle arc, O2= longer angle arc
• Gunakan address O untuk menentukan sudut yang
lebih kecil atau lebih besar.
• Ketika hanya ada satu titik akhir, baik X atau Y
diketahui.
• O1 = busur sudut lebih pendek, O2 = busur sudut lebih
panjang
• Eg: G03 Y50 I-18 J0 O1
Circular Interpolation (cont’d.)
Circular Interpolation (cont’d.)

• Address IA and JA
• Defaultnya adalah koordinat inkreamental
saat menggunakan I dan J
• Dapat diubah menjadi koordinat absolut saat
menggunakan IA dan JA. Koordinat pusat
busur ditentukan dari titik asal.
• Eg: G02 X10 Y10 IA7 JA7
Circular Interpolation (cont’d.)

• RN+/- address
• Are used at the edge of the geometry such as at the edges
of rectangular shape.
• Digunakan di tepi geometri seperti di tepi profil berbentuk
persegi panjang.
• RN+ digunakan untuk fillet/rounding,
• RN- digunakan untuk chamfer/bevel.
• Tidak menggunakan G02 or G03 tetapi HANYA G01.
• Untuk chamfer, sudut akan konstan pada 45 derajat.

• Contoh: G01 X10 Y10 RN5


G01 x10 Y20 RN-10
Circular Interpolation (cont’d.)
Circular Interpolation (cont’d.)
• Kekurangan circular interpolation:
– Kompleks
– Laju pergerakan tidak stabil
– Kemampuan sistem kontrol gerak sukar dilakukan
untuk menghasilkan interpolasi melingkar berkualitas
tinggi.
– Setiap sistem kontrol gerak akan mengalami
kesalahan.
• Sumbernya banyak
Lead in and Lead out
• Masuki atau keluar dari toolpath pada sudut atau
lengkungan yang dangkal.
– Memastikan hasil akhir yang konsisten, dan untuk mencegah
gouging yang disebabkan oleh defleksi pahat.
– Ini memberikan tekanan pahat yang lebih merata.

Figure 7.23 Several possible lead-in methods.


Lead in and Lead out (cont’d)

Sebuah gerakan berbentuk Pergerakan melingkar digunakan untuk


sudut menuju ke dalam dan membuat tangen ke dalam dan keluar
dari poket untuk menyelesaikannya
keluar dari dalam poket
G28
• Memerintahkan mesin untuk secara otomatis
kembali ke posisi asalnya (Home)
– Mesin akan bergerak dengan rapid traverse ke
posisi awal (home) pada sumbu tertentu
– Contoh umum: G91 G28 X0.0 Y0.0 Z0.0
– Dapat juga menggunakan G91 G28 Y0.0 Z0.0 jika
akan mengganti benda kerja.
– Dapat juga menentukan titik tengah/titik antara
untuk menghindari tabrakan jika terdapat
halangan pada pahat: Misalnya: G91 G28 X2 Z2
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.26.
G28

Gambar 7.26 Kode G28 dapat menyertakan titik antara. Mesin


akan melewati titik ini menuju nol.
G28
• Alasan menggunakan kode inkremental: untuk menghindari
kesalahan pengaturan koordinat ditengah-tengah/ koordinat
antara jika menggunakan pemosisian absolut.
Programming Example

Gambar 7.28 Contoh Programan 1. Listing 7-1


There is no place like
G28 X0 Y0 Z0

Anda mungkin juga menyukai