Anda di halaman 1dari 4

[ TINJAUAN PUSTAKA ]

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stres


dalam Pendidikan Kedokteran

Rossadea Atziza
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Stres adalah suatu kondisi yang mengganggu individu baik secara mental dan fisik, hasil dari interaksi individu dengan
lingkungan dan dianggap sebagai ancaman terhadap kesejahteraan individu. Stres ini dapat dialami baik dalam kehidupan
sosial, akademik, maupun pekerjaan. Meskipun stres ini dapat menjadi suatu sumber motivasi, namun stres yang berlebih
justru dapat melemahkan individu. Stres akademik merupakan suatu ketegangan yang dialami mahasiswa terkait dengan
proses pembelajaran yang dijalani. Kondisi stres ini mendorong terjadinya perubahan perilaku pada mahasiswa seperti
penurunan minat dan efektifitas, penurunan energi, cenderung mengekspresikan pandangan sinis pada orang lain,
perasaan marah, kecewa, frustrasi, bingung, putus asa serta melemahkan tanggung jawab. Proses yang ditempuh selama
pendidikan dokter ini menuntut mahasiswa untuk dapat bertanggung jawab menyelesaikan tugas secara mandiri dan tepat
waktu. Apabila mahasiswa tidak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut, maka timbullah gejala-gejala stres.
Terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kejadian stres pada mahasiswa. Faktor internal dapat
berupa kondisi fisik, motivasi dan tipe kepribadian dan faktor eksternalnya dapat berasal dari keluarga, stresor akademik,
dan masalah keuangan. [J Agromed Unila 2015; 2(3):317-320]

Kata kunci: faktor stres, pendidikan kedokteran, stres

Factors Influence Stress Incidence in Medical School


Abstract
Stress is a condition which upsets an individual both mentally and physically, results from the dealings of the individual with
the environment and perceived as threat to the well-being of the individual. Stress is experienced by many people in a
variety of social, academic, and work settings. Although stress can be a source of motivation, excess stress can be
debilitating. Academic stress is a tension that is experienced by the students associated with the learning process. These
stress conditions encourage behavior change in students such as a decrease in interest and effectiveness, decrease in energy,
tend to express a cynical view on others, feeling angry, disappointed, frustrated, confused, hopeless and debilitating
responsibility. Process adopted during this medical education requires students to be responsible to complete the tasks
independently and on time. If the student is not able to adjust to these demands, the symptoms of stress will be appear.
There are several internal and external factors that influence the incidence of stress on students. Internal factors may
include physical condition, motivation and personality type and external factors can come from family, academic stressors,
and financial problems. [J Agromed Unila 2015; 2(3):317-320]

Keywords: medical education, stress, stress factors

Korespondensi: Rossadea Atziza | Jln. Pagar Alam Gang Cempaka No. 11 Kedaton, Bandar Lampung | HP 081280325039
e-mail: rossadea@gmail.com

Pendahuluan Stres akademik merupakan ketegangan yang


Stres adalah suatu kondisi yang dialami mahasiswa terkait dengan kegiatan
mengganggu individu baik secara mental dan pembelajaran yang dijalani.3
fisik, hasil dari interaksi individu dengan Kondisi stres ini mendorong terjadinya
lingkungan dan dianggap sebagai ancaman prubahan perilaku pada mahasiswa seperti
terhadap kesejahteraan individu.1 Stres ini penurunan minat dan efektifitas, penurunan
dapat dialami baik dalam kehidupan sosial, energi, cenderung mengekspresikan
akademik, maupun pekerjaan. Meskipun stres pandangan sinis pada orang lain, perasaan
ini dapat menjadi suatu sumber motivasi, marah, kecewa, frustrasi, bingung, putus asa
namun stres yang berlebih justru dapat serta melemahkan tanggung jawab.4
melemahkan individu.2 Penelitian mengenai kejadian stres pada
Stres yang terjadi di lingkungan mahasiswa kedokteran juga sudah cukup
pendidikan disebut sebagai stres akademik. banyak dilakukan di dunia. Di tiga universitas di
Rossadea Atziza | Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stress dalam Pendidikan Kedokteran

Inggris, prevalensi stres adalah 31,2%, di menghadapi suatu kejadian atau mencapai
Malaysia sebesar 41,9%, dan 61,4% di sesuatu.9
Thailand.5,6,7 Menurut tingkatannya, stres
Stres merupakan hal yang tidak bisa diklasifikasikan menjadi stres ringan, sedang,
dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Stres ini dan berat. Stres ringan merupakan suatu
tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya tingkatan stres yang sering terjadi dalam
penyebab ataupun faktor yang mempengaruhi. kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dapat
Pada mahasiswa kedokteran, kejadian stres membantu individu untuk menjadi lebih
dipengaruhi oleh beberapa faktor internal waspada dan mencegah bagaimana berbagai
seperti kondisi fisik, motivasi, dan tipe kemungkinan yang akan terjadi. Stres ini tidak
kepribadian. Selain itu, terdapat juga faktor mencakup aspek fisiologik seseorang. Pada
eksternal seperti keluarga, stresor akademik, respon perilaku didapatkan semangat kerja
dan masalah keuangan.8 berlebihan, mudah lelah dan tidak bisa santai.
Stres ringan tidak akan menimbulkan penyakit
Isi kecuali jika dihadapi terus menerus.10
Stres adalah suatu kondisi yang Pada tingkat stress sedang, individu lebih
mengganggu individu baik secara mental dan memfokuskan hal penting saat ini dan
fisik, hasil dari interaksi individu dengan mengesampingkan yang lain sehingga
lingkungan dan dianggap sebagai ancaman mempersempit lahan persepsinya. Respon
terhadap kesejahteraan individu.1 Stres yang fisiologis dari tingkat stress ini didapat
terjadi di lingkungan pendidikan disebut gangguan pada lambung dan usus misalnya
sebagai stres akademik. Stres akademik maag, buang air besar tidak teratur,
merupakan ketegangan yang dialami ketegangan pada otot, gangguan pola tidur dan
mahasiswa terkait dengan kegiatan mulai terjadi gangguan siklus dan pola
pembelajaran yang dijalani.3 menstruasi. Pada respon perilaku sering
Gejala yang dapat muncul dalam merasa badan terasa akan jatuh dan serasa
keadaan stres antara lain gejala fisik, gejala mau pingsan, kehilangan respon tanggap
emosional, gejala intelektual dan gejala terhadap situasai, ketidakmampuan untuk
interpersonal. Gejala fisik diantaranya melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari, dan
insomnia, mudah lelah, diare, ketegangan otot daya konsentrasi serta daya ingat menurun.10
leher dan bahu. Gejala emosional yaitu gelisah, Pada tingkat stress berat, lahan persepsi
mudah marah dan merasa harga diri menurun. individu sangat menurun dan cenderung
Selain itu, intelektualitas seseorang pun dapat memusatkan perhatian pada hal-hal lain.
terganggu seperti susah berkonsentrasi dan Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi
sulit atau lambat membuat keputusan. Gejala stress. Tingkat stress ini juga mempengaruhi
interpersonal yang muncul dapat berupa aspek fisiologik yang didapat seperti, gangguan
kehilangan kepercayaan, mudah sistem pencernaan berat, debar jantung
mempersalahkan dan tidak peduli dengan semakin keras, sesak napas dan sekujur tubuh
orang lain.4 terasa gemetar. Pada respon psikologis
Menurut bentukknya, stres dibagi didapatkan kelelahan fisik terasa semakin
menjadi dua yaitu distres dan eustres. Distres mendalam, timbul perasaan takut, cemas yang
merupakan bentuk stres negatif yang dapat semakin meningkat, mudah bingung dan
mengganggu, merusak dan merugikan. panik.10
Keadaan ini dapat muncul bila individu tidak Pendidikan dokter adalah pendidikan
mampu mengatasi keadaan emosinya. Ciri-ciri yang diselenggarakan untuk menghasilkan
individu yang mengalami distres yaitu mudah dokter yang memiliki kompetensi untuk
marah, cepat tersinggung, sulit berkonsentrasi, melaksanakan pelayanan kesehatan primer
sukar mengambil keputusan, pelupa, dan merupakan pendidikan kedokteran dasar
pemurung, tidak energik dan cepat bingung. sebagai pendidikan universitas. Pendidikan
Sebaliknya, eustres adalah bentuk stres yang kedokteran dasar terdiri dari dua tahap yaitu
positif. Keadaan stres yang menimpa individu tahap program sarjana kedokteran yang
dapat dikelola dengan baik dan justru memberi ditempuh selama tujuh semester dan tahap
manfaat dan semangat positif dalam program profesi dokter yang dilaksanakan
dalam tiga semester aktif.11

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015 | 318


Rossadea Atziza | Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stress dalam Pendidikan Kedokteran

Ada berbagai macam metode Dukungan teman sebaya merupakan


pembelajaran yang dapat diterapkan di suatu motivasi dan juga pembentuk identitas
program studi pendidikan dokter. Problem diri dalam kehidupan sosial. Individu yang
Based Learning (PBL) merupakan salah satu mendapatkan dukungan teman sebaya yang
metode pendidikan yang mendorong tinggi akan merasa dirinya dicintai dan
mahasiswa untuk belajar bekerjasama dalam diperhatikan sehingga ia akan memiliki
kelompok untuk menyelesaikan masalah- keyakinan diri yang baik dalam menghadapi
masalah di dunia nyata.12 Strategi permasalahan yang ada. Sebaliknya, individu
pembelajaran yang diterapkan meliputi kuliah, justru akan merasa sebagai orang yang tertolak
tutorial, Clinical Skill Lab (CSL), praktikum dan sulit mengembangkan harga dirinya bila
laboratorium, pleno dan belajar mandiri.11 tidak mendapatkan dukungan sosial tersebut.8
Strategi pembelajaran ini menuntut mahasiswa Faktor internal berikutnya yang turut
untuk dapat bertanggung jawab menyelesaikan mempengaruhi kejadian stres pada mahasiswa
tugas secara mandiri dan mampu adalah tipe kepribadian. Individu dengan tipe
menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepribadian A sangat kompetitif dan
tepat waktu. Mahasiswa diharapkan untuk berorientasi pada pencapaian, merasa waktu
mendapatkan hasil yang maksimal dalam selalu mendesak dan sulit untuk bekerjasama
setiap mata kuliah yang dibebankan serta dengan orang lain yang dianggap olehnya tidak
memiliki prioritas pada tugas mana yang harus kompeten. Tipe kepribadian ini memiliki
dikerjakan terlebih dahulu untuk menempuh kerentanan yang tinggi terhadap stres.13
ujian.4 Sebagai faktor eksternal, peran orang
Faktor penentu status seseorang dalam tua dan keluarga juga turut mempengaruhi
karirnya adalah status sosial yang didapatkan kejadian stres pada mahasiswa. Orang tua
selama proses pendidikan akademik. berperan dalam mendidik, mendisiplinkan,
Pendidikan yang ditempuh dalam jenjang membimbing serta melindungi anak untuk
univeristas merupakan salah satu periode yang mencapai kedewasaan sesuai dengan norma
amat menimbulkan stres.13 Apabila mahasiswa yang berlaku. Tak jarang remaja mengalami
dapat melakukan semua yang dibebankan dilema dengan orang tua terkait dengan
dengan baik, maka mahasiswa tersebut perbedaan keinginan diantara keduanya.
mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan Konflik ini yang kemudian dapat menimbulkan
akademik, sehingga mahasiswa mampu hambatan dalam penyesuaian diri dan memicu
berkonsentrasi dan dapat mengambil terjadinya stres.8 Selain itu, tingginya harapan
keputusan dengan baik pula. Sebaliknya, jika orang tua atas keberhasilan dalam pendidikan
mahasiswa tidak mampu menyesuaikan diri, kedokteran juga mempengaruhi kejadian stres
maka akan timbul gejala-gejala stres.4 yang dialami mahasiswa.15
Stres memang merupakan salah satu Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
bagian dari kehidupan manusia, tetapi stres terdapat beberapa stresor terkait dengan
tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya kegiatan akademik. Diantaranya adalah ujian,
penyebab. Kemunculan stres ini dapat banyaknya jumlah materi yang harus dikuasai,
disebabkan oleh faktor dari dalam maupun kurangnya waktu untuk mereview pelajaran,
dari luar diri individu tersebut.14 Faktor keinginan untuk selalu melakukan yang terbaik,
internal misalnya kondisi fisik, motivasi dan kemampuan skill-lab yang kurang baik, beban
tipe kepribadian. Faktor eksternal dapat perkuliahan yang berat, kesulitan untuk
berasal dari keluarga, stresor akademik, dan memahami pelajaran serta ketidakmampuan
masalah keuangan.8,15 untuk mejawab pertanyaan dari dosen. Stresor
Kondisi fisik merupakan salah satu faktor akademik tersebut merupakan sumber stres
internal penyebab stres. Pada mahasiswa utama pada mahasiswa kedokteran.16
sering didapatkan adanya kesulitan tidur, Selain dari harapan orang tua dan
nutrisi dan olahraga yang kurang serta stresor akademik, masalah keuangan juga
penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan merupakan salah satu masalah yang dapat
terlarang. Dari hasil penelitian yang telah memicu kejadian stres pada mahasiswa.
dilakukan, kesulitan tidur merupakan Masalah ini dapat berupa tingginya biaya
15
penyebab tersering terjadinya stres. pendidikan dan juga ketidakstabilan ekonomi
keluarga.17 Kesenjangan dari kedua hal

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015 | 319


Rossadea Atziza | Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stress dalam Pendidikan Kedokteran

tersebut dapat menimbulkan konflik yang fakultas kedokteran universitas hang tuah
kemudian menjadi penyebab terjadinya stres.13 surabaya. INSAN. 2010; 12(03):153–9.
5. Firth J. Levels and sources of stress in
Ringkasan medical students. Br Med J (Clin Res Ed).
Stres yang terjadi di lingkungan 1986; 292:1177–80.
pendidikan disebut sebagai stres akademik. 6. Sherina MS, Rampal L, Kaneson N.
Stres akademik merupakan ketegangan yang Psychological stress among undergraduate
dialami mahasiswa terkait dengan kegiatan medical students. Dep Community Heal
pembelajaran yang dijalani. Fac Med Heal Sci Univ Putra Malaysia.
Gejala stres yang muncul dapat berupa 2004; 59(2):207–11.
gejala fisik, gejala emosional, gejala intelektual, 7. Saipanish R. Stress among medical
dan gejala interpersonal. students in a thai medical school. Dep
Berdasarkan bentuknya, stres dibagi Psychiatry Fac Med Ramathibodi Hosp
menjadi distress dan eustres. Sedangkan Mahidol Univ. 2003; 25(5):502–6.
berdasarkan tingkatannya, stres dibagi 8. Sutjiato M, Tucunan GDKAAT. Hubungan
menjadi stres ringan, sedang, dan berat. faktor internal dan eksternal dengan
Terdapat beberapa faktor internal dan tingkat stress pada mahasiswa fakultas
eksternal yang mempengaruhi kejadian stres kedokteran universitas sam ratulangi
pada mahasiswa kedokteran. Faktor internal manado. JIKMU. 2015; 5(1):30–42.
berupa kondisi fisik, motivasi, dan tipe 9. Lumongga LN. Depresi tinjauan psikologis.
kepribadian dan faktor eksternal berasal dari Jakarta: Kencana; 2009.
keluarga, stresor akademik, dan masalah 10. Puspitaningsih D. Stres mahasiswa saat
keuangan. penyusunan karya tulis ilmiah di poltekkes
majapahit mojokerto. Hosp Majapahit.
Simpulan 2015; 7(1):19–29.
Ada beberapa faktor internal dan 11. Universitas Lampung. Panduan
eksternal yang mempengaruhi kejadian stres penyelenggaraan program sarjana fakultas
pada mahasiswa kedokteran. Faktor internal kedokteran universitas lampung. Bandar
berupa kondisi fisik, motivasi, dan tipe Lampung: Universitas Lampung; 2012.
kepribadian dan faktor eksternal berasal dari 12. Liansyah TM. Problem based learning
keluarga, stresor akademik, dan masalah sebagai metode perkuliahan kedokteran
keuangan. yang efektif. Pedagogik. 2015; 8(1):55–63.
13. Nechita F, Nechita D, Pirlog M-C,
Daftar Pustaka Rogoveanu I. Stress in medical students.
1. Salam A, Mahadevan R, Rahman AA, Rom J Morphol Embryol. 2014;
Abdullah N, Harith AAA, Shan CP. Stress 55(3):1263–6.
among first and third year medical 14. Sukadiyanto. Stress dan cara
students at university kebangsaan menguranginya. Cakrawala Pendidikan.
malaysia. Pak J Med Sci. 2015; 31(1):169- 2010; 29(1):55–66.
73. 15. Shah M, Hasan S, Malik S, Sreeramareddy
2. Babar MG, Hasan SS, Ooi YJ, Ahmed SI, CT. Perceived stress, sources and severity
Wong PS, Ahmad SF, et al. Perceived of stress among medical undergraduates
sources of stress among malaysian dental in a pakistani medical school. BMC Med
students. Int J Med Educ. 2015; 6:56-61. Educ. 2010; 10:1-7.
3. Nurmaliyah F. Menurunkan stres 16. Yusoff MSB, Abdul Rahim AF, Yaacob MJ.
akademik siswa dengan menggunakan Prevalence and sources of stress among
teknik self-instruction. Jurnal Pendidikan universiti sains malaysia medical students.
Humaniora. 2014; 2(3):273-82. Malays J Med Sci. 2010; 17(1):30–7.
4. Christyanti D, Mustami’ah D, Sulistiani W. 17. Yussuf AD, Issa BA, Ajiboye PO, Buhari OI.
Hubungan antara penyesuaian diri The correlates of stress, coping styles and
terhadap tuntutan akademik dengan psychiatric morbidity in the first year of
kecenderungan stres pada mahasiswa medical education at a nigerian university.
Afr J Psychiatry. 2013; 16(3):206–15.

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015 | 320

Anda mungkin juga menyukai