BAHASA
INDONESIA
Modul 12
Penulisan Karya Ilmiah
Abstract Kompetensi
Setelah mempelajari bab ini, (1) Menjelaskan pengertian karya
pembaca memiliki pengetahuan ilmiah
dan pemahaman yang benar (2) Menjelaskan cirri-ciri karya
mengenai konsep penulisan karya ilmiah
ilmiah. (3) Menjelaskan syarat-syarat karya
ilmiah
(4) Menggunakan bahasa yang
benar dalam karya ilmiah
(5) Menjelaskan jenis-jenis karya
ilmiah
(6) Menjelaskan tahapan-tahapan
penulisan karya ilmiah
(7) Membuat karya ilmiah popular
MODUL 12
PENULISAN KARYA ILMIAH
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti.
Tujuannya untuk memberitahukan suatu hal secara logis dan sistematis kepada
para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai
suatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam
objek tulisan. Maka sudah selayaknya, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema
seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis oleh orang lain.
Meskipun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, namun
tujuannya adalah ebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Hal semacam
ini disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan
atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun
laporan penelitian didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan
Finoza, (2008) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis,
yaitu (1) karangan ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau populer, (3) karangan non
ilmiah. Yang tergolong karangan ilmiah antara lain : makalah, laporan, skripsi, tesis,
disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain; artikel, editorial, opini,
feature, reportase; yang tergolong karangan non iliah antara lain: anekdor,
dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan nasah drama. Ketiga jenis karangan
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku
dan sejumlah persayaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan
bahasa sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada
karangan baku. Sementara itu, karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk
tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan
melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah, ciri-
ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggungjawabkan secara empiris
dan objektif. Dalam penelitian, yang digunakan sebagai bahan penulisan karya iliah
dapat berupa kutipan atas pernyataan orang lain sebagai dasar atau sebagai
landasan penyusunan penelitian. Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacam-
macam tujuan sesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan.
2. Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok.
Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk atau
mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti
pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan
mudah alur uraiannya.
4. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif
atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan
pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis
digunakan pola deduktif.
6. Tidak Pleonastis
Maksdunya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya
atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran)
1. Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok bahasan), dan penutup. Bagian awal merupakan
pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang
ingin disampaikan.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal memprasyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah ini adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin
dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
12.6 Syarat-syarat Karya Ilmiah
Dalam penulisannya, karya ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu. Berikut ini adalah
syarat-syarat karya ilmiah menurut Zulfikar (dalam http://fikarzone.wordpress.com)
1) Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran
2) Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun piker dengan unsur-unsur
yang menyangganya
3) Alur piker dituangkan dalam sistimatika dan notasi
4) Karya tulis ilmiah terdiri dari unsure-unsur : kata, angka, tabel, dan gambar, yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5) Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
Bahasa ilmu harus lugas dan jelas, menghindari segala macam kesamaran dan
ketaksaan (ambiguitas). Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa basa
basi. Cermat artinya, berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa cacat atau
salah.
Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis. Artinya bahasa ilmu itu berusaha tidak
mennggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan.
Dengan kata lain, bahasa ilmu itu haruslah padat isi dan bukan padat kata.
Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan
(gaya impersonal) sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si
penulis.
Bahasa ilmu itu tidak melibatkan perasaan (tidak beremosi).
Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi, bukan imajinasi yang menjadi ciri
khas bahasa kesusastraan.
Bahasa ilmu itu khususnya yang teoritis, umumnya dinyatakan dalam bahasa
yang abstrak
Bahasa ilmu itu gayanya tidak meluap-luap atau kedogma-dogmaan
Bahasa ilmu itu cenderung membakukan makna kata, ungkapan dan gaya
pemeriannya
Ciri-ciri bahasa keilmuan sebagi media karya ilmiah menurut Jujun S. Suariasumantri
(1999:184), antara lain.
Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal
ini, yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya
karya tulis ilmiah tersebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian (Arifin, 2006:15)
Kalimat topik dan dalam kalimat topik dijelaskan secara tegas ie pembatasnya
Memiliki kalimat pengembang
Memiliki kalimat penyimpul
Memiliki keutuhan
Komposisi ialah tulisan yang terdiri dari 3-5 paragraf. Karena sifatnya uraian bebas,
komposisi biasa disebut dengan tulisan essai. Dalam bentuk lain komposisi ini
berupa tulisan opini untuk surat kabar, kolom majalah, teks pidato, ulasan buku, atau
komentar. Jenis wacana dalam tulisan ini umumnya eksposisi atau argumentasi.
Sama dengan struktur paragraph, struktur komposisi, terdiri atas : pembuka, isi, dan
penutup. Komposisi atau essai memiliki tiga unsur utama yang harus dipenuhi, yaitu :
Paragraf pembuka
Paragraf pengembang
Paragraf penutup
Paragraf pembuka bertujuan untuk menjelaskan batasan apa yang hendak diuraikan
oleh penulis dalam keseluruhan essai. Paragraph pengembang bertujuan untuk
menjelaskan dan menguraikan tesis yang dijelaskan dalam paragraph pembuka.
Semakin banyak paragraf pengembang, semakin jelas dan tuntas pembahasan
dalam esai. Beberapa teknik yang digunakan untuk membuat paragraph
pengembang ialah, kutipan, statistic, contoh, perbandingan, pengalaman dan
kontras.
Catatan penting yang harus diperhatikan dalam penulisan karya tulis ilmiah
popular, yaitu :Dalam konsep penulisan hard news (berita singkat) ada sistem
yang disebut alur piramida terbalik, yang berarti dimulai dari informasi yang
terpenting samapai ke detail yang kurang penting, keuntungannya, pembaca
cepat mendapatkan informasi utama. Untuk sebuah karya ilmiah popular, model
ini kurang tepat untuk digunakan. Sebab terkesan membosankan. Hal terpenting
sudah diketahui di awal, pembaca merasa sudah cukup dengan paragraph-
paragraf awal. Tidak ada unsur menggelitik rasa ingin tahu lebih lanjut. Walau
tidak salah, sistem penulisan seperti ini akan mengurangi daya tarik sebuah
karya tulis ilmiah.
12.11 Ringkasan
Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuwan yang mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi. Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu
disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar,
bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar (Pateda,
1993:91).
Untuk mencapai keilmiahan yang logis dan benar itu, seorang penulis karya ilmiah
harus memiliki landasan teori yang kuat. Landasan teori yang kuat.