Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KIMIA ORGANIK 2
ALDEHID DAN KETON
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu aldehid dan keton
2. Untuk mengetahui sifat-sifat fisika aldehid dan keton
3. Untuk mengetahui sifat-sifat kimia aldehid dan keton
4. Untuk mengetahui reaksi aldehid dan keton
5. Untuk mengetahui kegunaan dari aldehid dan keton
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Aldehid dan Keton
Aldehid dan Keton merupakan termasuk gugus karbonil yang lazim terdapat dalam
sistemmahluk hidup seperti pada gula ribosa dan hormon betina progesteron. Senyawa
farmasi jugabanyak terdapat gugus aldehid dan keton seperti senyawa glukosa dan fruktosa.
Gugus aldehid dan keton mempunyai bau khas yang membedakannya. Umumnya aldehid
berbaumerangsang dan keton berbau harum. Formaldehida merupakan komponen dari
berbagai material dalam bangunan rumah.
Aldehida dan keton mudah direduksi masing-masing menjadi alkohol primer dan
sekunder.Reduksi dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, umumnya dengan hidrida logam.
Hidrida logam yang sering digunakan ialah litium aluminium hidrida (LiAlH4) dan natrium
borohidrida (NaBH4). Aldehida jauh lebih mudah dioksidasi daripada keton. Oksidasi
aldehidamenghasilkan senyawa asam dengan jumlah atom yang sama. Banyak zat
pengoksidasi yangbisa digunakan, seperti KMnO4, CrO3, Ag2O.
Uji laboratorium yang membedakan aldehida dan keton didasarkan pada perbedaan
kemudahannya dioksidasi. Pada uji cermin perak Tollens, ion kompleks perak-amonia
direduksi oleh aldehida menjadi perak logam tetapi tidak oleh keton. Keton juga dapat
dioksidasi, tetapi memerlukan kondisi oksidasi khusus. Misalnya, sikloheksanon dapat
dioksidasi secara komerisal menjadi asam adipat, suatu bahan kimia industri yang penting
untuk membuat nilon.
B. Sifat Kimia
1. Ikatan
Aldehida dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif
sehingga antarmolekulnya tidak terdapat ikatan hidrogen, tetapi dapat membentuk
ikatan H dengan molekul air
Aldehida dan keton bersifat polar sehingga dapat membentuk gaya elektrostatik yang
relatif kuat antarmolekulnya.
2. Kepolaran
Aldehida dan keton merupakan senyawa polar
3. Kereaktifan
Aldehida lebih reaktif daripada keton. Hal itu terlihat dari sifat reduktor kuat yang
dimiliki oleh aldehida. Keton merupakan reduktor yang sangat lemah.
a. Reaksi Adisi
1) Adisi Hidrogen
2) Adisi Natrium Bisulfat
3) Reaksi Hidrosianida
Keton dapat dibuat melalui oksidasi alkohol sekunder. Biasanya dilakukan dalam
suasana asam karena dalam suasana basa keton dapat beroksidasi lebih lanjut.
1. Metanal (formaldehida)
Diperoleh dengan mengoksidasi metanol oleh O2 dari udara dengan katalis Cu.
Larutan aldehida dengan kadar 30-40% (formalin) untuk mengeraskan protein
sehingga menjadi kenyal. Formalin biasa dipakai untuk mengawetkan
preparatpreparat anatomi, mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh untuk mengawetkan
makanan.
Sebagai bahan baku untuk pembuatan zat warna, damar sintetis, dan bahan berbagai
jenis plastik termostat (tidak meleleh pada pemanasan)
2. Propanon (aseton)
Dibuat dari distilasi kering kalsium asetat.
Propanon sering digunakan sebagai pelarut senyawa organik, seperti lilin, cat, plastik,
dan obat-obatan.
Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform dan iodoform.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Plat tetes
Bahan
Sampel Aldehid
- Vanilin
- 4 dimethilaminobenzaldehid
- Formaldehid
Sampel Keton
- Aceton
- Acetyl aceton
- 4 aminoacetophenon
B. Prosedur Kerja
Sebelum pemanasan
Formalin + Fehling A + Fehling B
- Warna larutan biru bening
- Tidak terdapat endapan
Sebelum Pemanasan
Formalin + Reagen Tollen
- Warna larutan hitam
- Terdapat endapan
- Endapan berwarna hitam
- Terdapat cincin perak
Sebelum pemanasan
Formalin + Fehling A + Fehling B
- Warna larutan biru bening
- Terdapat endapan
- Endapan berwarna merah
Sesudah Pemanasan
a. Formalin + Reagen Tollen
- Warna larutan hitam
- Terdapat endapan
- Endapan berwarna hitam
- Terdapat cincin perak
b. Aseton + Tollen
- warna larutan Cokelat
- terdapat endapan
- endapan berwarna cokelat
- tidak terdapat cincin perak
BAB V
KESIMPULAN
Aldehid dan Keton merupakan termasuk gugus karbonil yang lazim terdapat
dalam sistem
mahluk hidup seperti pada gula ribosa dan hormon betina progesteron. Aldehida
dan keton mudah direduksi masing-masing menjadi alkohol primer dan
sekunder. Reduksi dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, umumnya dengan
hidrida logam. Hidrida logam yang sering digunakan ialah litium aluminium
hidrida (LiAlH4) dan natrium borohidrida (NaBH4). Aldehida jauh lebih mudah
dioksidasi daripada keton. Oksidasi aldehida menghasilkan senyawa asam
dengan jumlah atom yang sama. Banyak zat pengoksidasi yang bisa digunakan,
seperti KMnO4, CrO3, Ag2O.
Daftar Pustaka