Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN OBSERVASI

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA PEMBELAJARAN

DI SDN 01 PASAR USANG

Dosen Pengampu:

Dr. Fetri Yeni J., M.Pd

Dr. Ulfia Rahmi, M.Pd.

Oleh

Veona Hartanti

18004042

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGRI PADANG

2021
BAB I
PENDAHULUAN

Proses pembelajaran ideal yang menghasilkan efektivitas dan efisiensi tinggi


dipengaruhi banyak komponen dalam sistem pembelajaran. Beberapa faktor yang
tergabung dalam komponen-komponen sistem pembelajaran. Satu diantara beberapa
komponen penting itu adalah ketersediaan peralatan, perlengkapan, fasilitas, sarana dan
prasarana pembelajaran. Kelengkapan fasilitas pembelajaran dan sarana prasarana
tersebut bukan hanya sekedar memenuhi standar yang ditetapkan sesuai dengan undang-
undang dan peraturan yang berlaku. Keberadaan sarana prasarana pembelajaran itu
menjadi bagian penting dalam mendukung efektivitas dan efisiensi proses dan hasil
pembelajaran. Fasilitas pendukung inilah yang dijadikan sebagai “Pusat Sumber Belajar”.

PSB (Pusat Sumber Belajar) sebenarnya memiliki sejarah panjang baik di dunia
maupun di Indonesia. Perkembangan berdirinya PSB juga didorong oleh berbagai
pertimbangan baik secara filosofi tentang kebutuhan belajar manusia maupun pasang
surut keberadaan PSB yang dipengaruhi oleh kepentingan politik pendidikan di berbagai
negara. Perkembangan itu misalnya dalam bentuk layanan yang diawali dengan
keberadaan perpustakaan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, hingga munculnya
teknologi informasi dan komunikasi seperti yang tampak saat ini. Dinamika
perkembangan itu juga berdampak terhadap cara orang, ahli atau pihak tertentu dalam
mempersepsikan dan mendefenisikan PSB, sehingga lahirlah berbagai defenisi tentang
PSB yang cukup beragam.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sumber Belajar
a. Pengertian
Sumber Belajar memiliki pengertian yang sangat luas. Sumber belajar
menurut Ahmad Rohani & Abu Ahmadi (1995: 152) adalah guru dan bahan-bahan
pelajaran berupa buku bacaan atau semacamnya. Pengertian selanjutnya dari sumber
belajar adalah segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses
pembelajaran baik langsung maupun tidak langsung, di luar diri peserta didik yang
melengkapi diri mereka pada saat pembelajaran berlangsung.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat mendukung proses belajar
sehingga memberikan perubahan yang positif. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Arif S Sadiman (dalam Ahmad Rohani & Abu Ahmadi, 1995: 152-153)
yang berpendapat bahwa sumber belajar adalah segala macam sumber yang ada di
luar yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Peranan sumber-sumber belajar
(seperti: guru, dosen, buku, film, majalah, laboratorium, peristiwa, dan sebagainya)
memungkinkan individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dari tidak terampil menjadi terampil, dan menjadikan individu
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Jadi segala apa yang
bisa mendatangkan manfaat atau mendukung dan menunjang individu untuk
berubah ke arah yang lebih positif, dinamis, atau menuju perkembangan dapat
disebut sumber belajar.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
dalam pembelajaran. Abdul Majid (2008:170) mengungkapkan bahwa sumber
belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai
bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar, sebagai perwujudan dari
kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, perangkat
lunak, atau kombinasi dari beberapa bentuk tersebut yang dapat digunakan siswa
dan guru. Sumber belajar juga dapat diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan, orang, dan benda yang mengandung imformasi yang menjadi wahana
bagi siswa untuk melakukan proses perubahan perilaku.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat membantu siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Wina Sanjaya (2010: 175) menyebutkan bahwa
sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk
mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Sumber belajar disini meliputi, orang, alat dan bahan, aktivitas, dan
lingkungan.
Berdasarkan paparan yang dikemukakan Association for Education and
Communication Tecnology (AECT), sumber belajar adalah segala sesuatu yang
mendukung terjadinya proses belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan
pembelajaran, dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan
alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya, dan fasilitas. Dalam kegiatan belajar
mengajar, sumber belajar dapat digunakan, baik secara terpisah maupun
terkombinasi, sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar
atau kompetensi yang harus dicapai (Tim pengembang pendidikan, 2007). Secara
umum, sumber belajar dapat dikategorikan ke dalam enam jenis yaitu :
1. Lingkungan. Yaitu kondisi dan situasi dimana kegiatan pembelajaran terjadi.
2. Teknik, yaitu prosedur yang digunakan untuk menyajikan pesan
3. Alat, yaitu perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyampaikan
pesan
4. Orang, yaitu manusia yang berperan sebagai penyaji dan pengolah pesan, seperti
guru atau narasumber yang terlibat dalam kegiatan belajar.

5. Pesan, yaitu segala informasi dalam bentuk ide, fakta, dan data yang
disampaikan kepada peserta didik
6. Bahan, yaitu perangkat lunak (software) yang berisi pesan-pesan
Dilihat dari segi perancangannya, secara garis besar sumber belajar dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
a) Sumber belajar yang dirancang (learning resource by design) yakni
sumbersumber yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai
“komponen sistem instruksional” untuk memberikan fasilitas belajar yang
terarah dan bersifat formal.
b) Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resource by utilization) yakni
belajar yang tidak di desain khusus untuk keperluan pembelajaran dan
keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.

B. Rasionalitas PSB

Pembelajaran yang dilaksanakan selama ini di Indonesia adalah bersifat


klasikal (cenderung tradisional) yang didominasi dengan metode ceramah lebih
dominan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan lebih dekat pada ekspositori
(sekarang lebih dikenal dengan istilah “Teacher Centre”, dimana guru lebih berperan
dalam menentukan arah dan efektivitas pembelajaran. Guru lebih aktif dalam proses
pembelajaran sementara peserta didik hanya menerima informasi yang disampaikan
guru secara pasif. Penggunaan pendekatan Teacher Centre menimbulkan berbagai
ekses atau dampak yang kurang baik dalam mencapai hasil pembelajaran. Terutama
dalam menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.

Sebaliknya sekarang (sejak lahirnya UU No. 20 tahun 2003) telah mengalami


perubahan secara signifikan. Pendekatan pembelajaran TCL (Teacher Centred
Learning) yang sudah digunakan bertahun-tahun berubah menjadi SCL (Student
Centred Learning). Perubahan paradigma ini berimplikasi terhadap sistem
pembelajaran di dalam kelas. Guru yang selama ini menjadi satu-satunya sumber
belajar, bergeser fungsinya menjadi seorang fasilitator pembelajaran.

Metode yang sebelumnya paling banyak diterapkan dalam bentuk ceramah,


kini tidak lagi sepenuhnya menjadi andalan guru dalam menstransfer ilmu.
Aktivitas belajar sepenuhnya berada di pihak peserta didik. Peserta didiklah yang
paling menentukan aktivitas apa saja yang dilakukan dalam mendapatkan
pengalaman belajar.

C. Tujuan PSB

Sesuai dengan kebutuhan untuk melayani keberagaman cara dan gaya belajar
peserta didik dan membantu pendidik dalam merancang dan menyediakan berbagai
macam sumber belajar maka tujuan PSB adalah mengembangkan sebuah lembaga
untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran melalui
pemanfaatan berbagai sumber belajar secara maksimal dan melembaga. Intinya, PSB
diharapkan menjadi bagian yang terintegragi dalam sistem sekolah.

Tujuan utama PSB adalah untuk memfasilitasi pengembangan sistem


pembelajaran melalui suatu proses yang terus menerus dan sistematis, dalam rangka
membantu pendidik mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar yang
memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Di sini terjadi
hubungan yang penting antara pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem
pembejaran sekaligus juga hubungannya dengan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran. Berbagai sumber dan bahan ajar serta personil yang diorganisasikan di
dalam PSB dimaksudkan untuk membantu efektivitas dan efisiensi interaksi peserta
didik dan pendidik dalam proses pembelajaran.

Secara umum tujuan PSB menyelenggarakan berbagai pelatihan dan


konsultasi dan produksi dalam pengembangan sistem pembelajaran, pengembangan
multimedia pembelajaran, dan pelayanan kebutuhan, peminjaman bahan bacaan untuk
mendukung terselenggaranya proses pembelajaran secara aktif dan efektif. Cara yang
dipilih adalah menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas
tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara baru (non-tradisional), yang
paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban
institusional yang direncanakan lainnya.

D. Fungsi PSB

PSB menjalankan beberapa fungsi sesuai dengan desainnya pengembang


system pembelajaran, pengembang mulitimedia pembelajaran dan pelayanan sumber

belajar. Fungsi-fungsi yang harus dijalanlan PSB yaitu: (1) fungsi pusat sumber
belajar (2) fungsi pengembangan sistem pembelajaran, (3) pengembang multimedia
pembelajaran, (4) fungsi produksi, (5) fungsi pelatihan.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

SDN 01 Pasar Usang merupakan salah satu Sekolah Dasar yang berada di
Kota Padang Panjang Provinsi Sumatera Barat. Lokasi SDN 01 ini terletak di Jalan Jln.
Abdul Hamid Hakim No. 13, Pasar Usang, Kec. Padang Panjang Barat, Kota Padang
Panjang Prov. Sumatera Barat . SDN 01 Pasar Usang merupakan salah satu sekolah yang
cukup diminati oleh siswa karena memiliki akreditasi yang bagus dan fasilitas yang
cukup lengkap.
B. Seputar Tentang SDN 01 Pasar Usang

SDN 01 Pasar Usang memiliki jumlah ruang kelas sebanyak 6 ruang kelas yang
masing – masingnya dibagi per tingkatan kelasnya ( Kelas 1 sampai kelas 6). Sekolah ini
memiliki 2 lapangan yang terdiri dari 1 lapangan buat tanaman dan 1 lapangan upacara
(semen). Selain itu sekolah ini juga dilengkapi oleh satu ruang kepala sekolah yang di
gabung dengan ruang tata usaha. Sekolah ini memiliki ciri khas yang unik yaitu
Dikelilingi oleh tanaman di depan ruang kelasnya sehingga menjadi rindang.
C. Fasilitas dan Sumber Belajar yang Tersedia di SDN 01 Pasar Usang

Berikut merupakan beberapa fasilitas dan sumber belajar yang tersedia di SDN
01 Pasar Usang:
1. Perpustakaan

Gambar di atas adalah perpustakaan di SDN 01 Pasar Usang,perpustakaan yang


memiliki koleksi – koleksi buku yang cukup lengkap mulai dari buku pelajaran hingga
buku – buku hiburan juga dilengkapi alat bantu belajar seperti peta,dan globe.
2. Uks

Gambar di atas adalah Uks di SDN 01 Pasar Usang yang terletak di lantai 1 di
sebelah kantin, Uks yang sudah cukup memiliki berbagai alat-alat kedokteran
seperti,stetoskop,timbangan berat badan,dll
3. Musholla

Gambar di atas adalah musholla yang ada di SDN 01 Pasar usang . musholla yang
cukup bersih yang sudah ada alat-alat untuk beribadah

4. Kelas

Gambar di atas adalah kelas- kelas yang ada di SDN 01 Pasar Usang yang terdiri
dari 2 lantai

D. Seputar Pusat Sumber Belajar SDN 01 Pasar Usang


Pada proses pembelajaran memang terdampak oleh pandemic covid-19, akan tetapi
pihak sekolah telah berusaha untuk mengemas pembelajaran untuk siswa dengan sebaik
mungkin dan dengan fasilitas serta sarana pelaksanaan yang sebaik-baiknya. Dalam proses
pembelajaran sendiri, SDN ini menerapkan pembelajaran tatap muka namun 50% dan
daring 50%. Pada situasi covid-19 ini sekolah tetap berupaya untuk menerapkan protokoler
Kesehatan dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak serta untuk pembelajaran di
rumah siswa juga diberikan kuota sebesar lebih kurang 5 GB perbulannya.
Pemanfaatan sumber belajar dalam situasi covid-19 ini sangat menurun drastic,
karena biasanya semua kegiatan itu aktif seperti ekskul dan organisasi siswa. Jadi, semua
berdampak terhadap sumber belajar yang ada di sekolah, seperti di Pustaka sangat sedikit
siswa yang pergi ke sana dan juga meminjam buku hanya beberapa siswa saja.
Dengan demikian, kendala dan hambatan masih banyak yang terjadi di sekolah
karena masih banyak siswa yang kurang motivasi belajarnya saat daring ini, sebab tidak
semua terpantau oleh guru apalagi saat belajar di rumah. Akan tetapi, semua guru tetap
mengevaluasi siswanya walaupun dengan keadaan setengah daring ini dan juga semua guru
tetap bekerja sama dan mengevaluasi apa-apa saja yang terkendala.

E. Solusi untuk SDN 01 Pasar Usang


Dalam hal ini, ada beberapa rekomendasi solusi untuk tetap semua sumber belajar yang ada
dimanfaatkan yaitu:
 Penugasan yang diberikan guru semua platform yang ada harus disamakan dengan guru
mata pelajaran agar siswa tidak bingung dalam mengumpulkan tugas via online.
 Untuk sumber belajar diaktifkan lagi dengan staff dan penanggung jawab dari masing-
masingnya seperti ekskul di mulai Latihan lagi dengan memanfaatkan lapangan yang
ada dan juga untuk musholla diaktifkan lagi dengan di adakan Kembali kultum jum’at
sesuai dengan protocol Kesehatan serta lini lain dari sumber belajar dn lainnya.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari observasi yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan :

 SDN 01 sudah memiliki Fasilitas yang lumayan lengkap


 Pusat sumber belajar yang ada masih dikelola oleh sejumlah guru mata pelajaran
sehingga jika dilihat dari tenaga Sumber Daya Manusia masih terbilang kurang dalam
pengelolaan sumber belajar
 Pada situasi covid-19 menyebabkan kendala dalam belajar yaitu sekolah tidak bisa
menerapkan 100% siswa tatap muka akan tetapi 50% tatap muka dan daring
B. Saran
Penulis menyadari bahwa sangat banyak dalam laporan ini terjadi kesalahan dan
kekurangan, dengan demikian penulis berharap untuk kritikan dan saran yang membangun
untuk ke depannya. Semoga observasi yang dilakukan di SDN 01 ini bermanfaat bagi
semua pihak dan terutama bagi penulis.

Anda mungkin juga menyukai