Anda di halaman 1dari 3

Review Journal

Judul ORGANIZATIONAL OWNERSHIP, COMPETITIVE INTENSITY, AND


FIRM PERFORMANCE: AN EMPIRICAL STUDY OF THE INDIAN
MANUFACTURING SECTOR
Penulis KANNAN RAMASWAMY
Tujuan penelitian Penelitian ini menguji status kepemilikan perusahaan dan persaingan
kompetitif dalam mempengaruhi perbedaan kinerja antara badan usaha milik
negara (BUMN) dan perusahaan swasta yang bergerak di sektor manufaktur
Research gap penelitian dalam strategi dan keuangan telah memeriksa konsekuensi struktur
kepemilikan alternatif pada kinerja organisasi (misalnya, Li dan Simerly,
1998). Studi ini sebagian besar didasarkan pada premis bahwa kepemilikan
saham yang lebih besar oleh manajer (orang dalam) menyelaraskan
kepentingan manajerial dengan kepentingan pemilik lainnya (di luar
pemegang saham) sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena
itu, dengan sedikit pengecualian (misalnya, Parker dan Hartley, 1991),
sebagian besar studi ini berkaitan dengan dikotomi orang dalam / orang luar
dan bukan dengan perbedaan antara kelompok kepemilikan seperti
kepemilikan negara vs swasta dan dampaknya yang mungkin terjadi. pada
kinerja

Negara-negara berkembang menggunakan privatisasi sebagai strategi utama


dalam mengarahkan perekonomian mereka menjadi perekonomian pasar
bebas. Meskipun perubahan kepemilikan ini berkembang dengan pesat, belum
ada literatur yang dengan jelas membandingkan tentang kinerja perusahaan
kepemilikan privat vs. negara. Kurangnya kejelasan dalam temuan dapat
dilacak ke underspecification model yang telah dipelajari sebelumnya. Selain
itu, studi sebelumnya kebanyakan mengabaikan peran sentral pesaing
kompetitif
Metodologi Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur di India untuk
pengujian hipotesis. Sampel terdiri atas 110 perusahaan (55 BUMN dan 55
privat). Data meliputi 3 periode yakni tahun 1990 – 1992 yang diperoleh dari
pelaporan keuangan yang dipublish oleh CMIE. Menggunakan Moodel regresi
Hasil Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa perusahaan privat mengungguli
BUMN dari ketiga indikator yang ada. Mereka memiliki signifikansi yang
tinggi atas ROI, ROS dan signifikan dalam menekan biaya operasi. Hasil
tersebut ditunjukkan dalam tabel 2 dan 3.
besarnya perbedaan kinerja private vs BUMN meningkat dengan
meningkatnya intensitas persaingan. Ditunjukkan dalam figure 1.

Secara kolektif, temuan tersebut menunjukkan bahwa walaupun kinerja


BUMN tidak sebanding dengan perusahaan swasta secara umum,
perbedaannya jauh lebih kecil di pasar yang diliputi tingkat persaingan
kompetitif yang rendah.
  Kepemilikan tampaknya kurang penting di pasar yang dilanda persaingan
rendah namun menjadi semakin relevan saat persaingan meningkat. Oleh
karena itu, negara-negara berkembang yang ingin merevitalisasi BUMN
mereka mungkin lebih baik memusatkan perhatian terlebih dahulu untuk
memprivatisasi investasi yang tidak efisien di sektor-sektor dimana BUMN
menghadapi persaingan yang efektif sebelum menangani BUMN yang
berkinerja buruk di pasar. Sebagai alternatif, privatisasi monopoli lebih
mungkin berhasil jika disertai dengan reformasi pasar yang memungkinkan
beberapa bentuk persaingan pasar bebas.
Future Research Studi ini tidak mengeksplorasi apakah strategi spesifik yang diadopsi oleh
perusahaan memiliki pengaruh terhadap kinerja dalam konteks ekonomi. Oleh
sebab itu untuk penelitian kedepan dapat menambahkan eksplorasi pengujian
pemilihan strategi terhadap kinerja perusahaan

Anda mungkin juga menyukai