Anda di halaman 1dari 117

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS

DENGAN STIGMA ODHA

(Studi di SMK Modern Al-Rifa’ie)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir/Skripsi

Pada Program Studi Keperawatan Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kepanjen

OLEH :

BINTI ROUDLOTUL MASLUKA

NIM. 16.20.031

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

MALANG

2020

i
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Skripsi Oleh :

Nama : Binti Roudlotul Masluka


Nim : 16.20.031
Judul Skripsi : Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang HIV/AIDS
Dengan Stigma ODHA Di SMK Modern Al-Rifa’ie

Telah di Uji dan disetujui oleh Tim Dewan Penguji pada Ujian Sidang di Program
Studi Keperawatan Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
Pada Tanggal februari 2020

TIM DEWAN PENGUJI


Tanda Tangan

................................
Ketua : Riza Fikriana, S.Kep, Ns., M.Kep
............... ..................
Anggota 1 : Tri Nurhudi S, S.Kep.Ns.,M.Kep ................................
Anggota 2 : Zulfikar Muhammad,
S.Kep,Ns.,M.Kep

Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
Faizatur Rohmi, S.Kep.Ns.,M.Kep
NIK.201001026
SURAT PERNYATAAN
ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, didalam NASKAH Tugas Akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah

di ajukan oleh oranng lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan

tinggi dan tidak terdapat karya atau terdapat yang pernah di tulis dan diterbitkan

oleh orang lain kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah dan disebutkan

dalam sumber kuatian dan daftar pustaka.

Apabila ternyata dalam Tugas Akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur –

unsur PLAGIASI, saya bersedia Tugas Akhir ini digugurkan dan gelar akademik

yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan

perundang – undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 25 Ayat 2 dan

Pasal 70).

Malang, 01 Juli 2020

Mahasiswa

Nama : Binti Roudlotul Masluka

NIM : 1620031

PS : Program Studi Program

Sarjana
CURICULUM VITAE

Nama : Binti Roudlotul Masluka

Nim : 16.20.031

Program Studi : S1 Keperawatan

TTL : Malang, 28 Agustus 1997

Agama : Islam

Alamat : Desa Mentaraman RT 05 RW 02, Kecamatan

Donomulyo, Kabupaten Malang

Email : roudlotulmasluha@gmail.com

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Gondang Blitar (lulus tahun 2010)

2. MTsN Gandusari Blitar (lulus tahun 2013)

3. SMK Modern AL-Rifa’ie (lulus tahun 2016)

4. STIKes Kepanjen (2016-sekarang)


MOTTO

Terus majulah, lupakan hal yang bisa menghambat kesuksesan, dan banyaklah

tersenyum (Berdoa dan Bekekerja Keraslah).

Binti RM.
LEMBAR PERSEMBAHAN

Assalamuallaikum Wr.Wb

Sujud syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan kasih sayang

dan cinta-Mu yang telah memberiku kesempatan, kekuatan, ketabahan, dan

membekaliku ilmu. Atas karunia yang telah engkau berikan akhirnya aku bisa

menyelesaikan sekripsi ini dengan lancer.

Karya ini aku persembahkan kepada kedua orangtuaku Bapak Abd

Rohcman dan Ibu Widjiati yang tersanyang yang selalu mendukungku dan

mendoakanku dalam menyelasaikan skripsi ini. Terimaksih pula kepada kakak-

kakak ku yang selalu mendukungku dan memberiku semangat, dan juga kepada

adek keponakan-keponakan yang selalu memberi hiburan kepadaku ketika aku

mulai lelah mengerjakan skripsi ini.

Terimakasih pula kepada dosen pembimbingku Pak Tri dan Pak Zul yang

selalu sabar dan telaten untuk memberikan masukan, nasehat, dan ilmu dalam

mengerjakan skripsi ini sehingga bisa terselesaikan sesuai harapan.

Terimakasih aku ucapkan kepada sahabat-sahabatku Melli, Kitty, Suhu

Erna, Dwik, Tevin, Samed Dimas, Jikin yang selalu membantuku, memberi

dukungan ketika aku mulai menyerah mengerjakannya, dan selalu memberiku

semangat ketika aku mulai muncul rasa malasku, semoga pertemanan kita gak

akan pernah putus. Terimaksih juga untuk Elvin tablemateku ketika SMK yang

selalu membantu dan mendukungku untuk mengerjakan skripsi, dan juga mama

bayu teman curhat keluh kesah selama ini.


Terimakasih kepada siswa-siswi yang ada di SMK Modern Al-Rifa’ie

yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini. Terimaksih teman-teman

seangkatanku 2016 yang telah banyak membantu dalam penyelasaian skripsi ini.

Wassalamu[alaikum Wr.Wb.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T dengan


Rahmat dan Hidayah-Nya telah melimpahkan kemudahan dan petunjuk, sehingga
penulih dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul :“Hubungan
Pengetahuan Siswa Tentang HIV/AIDS dengan Stigma ODHA di SMK
Modern Al-Rifa’ie”, ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Penulis menyelesaikan Proposal Skripsi ini dengan baik berkat dukungan,


bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Ibu Riza Fikriana, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kepanjen Kabupaten Malang.
2. Ibu Faizatur Rohmi, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi
Keperawatan Program Sarjana.
3. Bapak Tri Nurhudi Sasono S.Kep, Ns., M.Kep selaku Dosen Pembimbing I
yang telah membantu, membimbing dan memberi masukan dalam kelancaran
Skripsi ini.

4. Bapak Zulfikar Muhammad, S.Kep,Ns.,M.Kep selaku pembimbing II dalam


penelitian ini yang telah banyak mmberikan motivasi, masukan, bimbingan
dan pengarahan kepada penulis.

5. Ibu Siswati, S.Pd selaku kepala Sekolah SMK Modern Al-Rifa’ie yang sudah
memberikan izin dan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan
penelitian.

6. Bapak Ibu Dosen terima kasih banyak telah membantu jalannya penyelesaian
proposal skripsi ini, mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu
dikarenakan banyak yang berjasa dalam penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh teman-teman yang senantiasa memotivasi, menyemangati dan


mendukung penulis dalam penyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya apa yang disajikan dalam Skripsi ini
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berterima kasih apabila ada
saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi sempurnanya
skripsi ini dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Kepanjen, Februari 2020

Penulis
ABSTRAK

Masluka, Binti Roudlotul. 2019. Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang


HIV/AIDS Dengan Stigma ODHA Di SMK Modern al-Rifa’ie.
Pembimbing I : Tri Nurhudi Sasono S.Kep.Ns.,M.Kep. Pembimbing II :
Zulfikar Muhammad S.Kep.Ns.,M.Kep

Pendahuluan: Pengetahuan HIV/AIDS penting untuk dimiliki oleh para


siswa karena dengan baiknya pengetahuan para siswa bisa mengurangi stigma
yang dimiliki siswa tersebut terhadap ODHA. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan pengetahuan HIV/AIDS siswa, dan stigma siswa tentang
HIV/AIDS terhadap ODHA di SMK Modern Al-Rifa’ie. Metode: penelitian ini
menggunakan pendekatan Cross Sectional dan menggunakan uji statistik
kategorik spearman rank. Populasi yang ada di SMK Modern Al-Rifa’ie ini ada
60 siswa, dengan sampel 52 siswa. Hasil: pengetahuan HIV/AIDS yang dimiliki
oleh para siswa mengenai HIV/AIDS baik 40,4%, cukup 40,4%, kurang 19,2%
sedangkan untuk stigma dengan hasil tinggi 13,5%, rendah 86,5%. Hasil dari uji
statistik spearman rank didapatkan nilai signifikan (p) 0,005 dengan taraf
signifikan 5% (0,05) yang berarti H1 diterima sehingga dapat diartikan
bahwasanya pengetahuan memiliki hubungan terhadap stigma ODHA . Diskusi:
hasil penelitian ini disimpulkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dan
stigma terhadap ODHA. Oleh karena itu perlunya peningkatan pengetahuan untuk
mengurangi stigma terhadap ODHA.
Kata kunci: Pengetahuan, HIV/AIDS, Stigma.
ABSTRACT

Masluka, Binti Roudlotul. 2019. The Relationship Of Student knowledge


About HIV/AIDS With The Stigma Of PLHAs In SMK Modern al-Rifa’ie.
Pembimbing I : Tri Nurhudi Sasono S.Kep.Ns.,M.Kep. Pembimbing
II : Zulfikar Muhammad S.Kep.Ns.,M.Kep

Introduction: Knowledge of HIV / AIDS is important for students to have because


with good knowledge students can reduce the stigma students have towards
PLHAs. The purpose of this study was to determine the relationship of students
'HIV / AIDS knowledge, and students' stigma about HIV / AIDS to PLHAs at Al-
Rifa’ie Modern Vocational School. Method: this study uses a cross sectional
approach and uses the spearman rank categorical statistical test. The population
in Al-Rifa’ie's Modern Vocational School is 60 students, with a sample of 52
students. Result: knowledge of HIV/AIDS possessed by students both 40,4%,
40,4% enough, less 19,2% while for stigma with high yield 13,5%, low 86,5%.
Spearman rank statistical test results obtained a sinificant value (p) 0,005 with a
significant level of 5% (0,05) which means that H 1 is accepted so that it can be
interpreted that knowledge has a relationship to the stigma of PLHAs.
Discussion: the results of this study concluded that there is a relationship
between knowledge and stigma against PLHAs. Therefore the need for increased
knowledge to reduce the stigma of PLHAs.
Keywords: Knowledge, HIV/AIDS, Stigma.
DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul...............................................................................................i

Lembar Persetujuan.....................................................................................ii

Lembar Pengesahan....................................................................................iii

Surat Pernyataan.........................................................................................iv

Curiculum Vitae............................................................................................v

Motto.............................................................................................................vi

Lembar Persembahan................................................................................vii

Kata Pengantar............................................................................................ix

Abstrak.........................................................................................................xi

Daftar Isi.....................................................................................................xiii

Daftar Tabel..............................................................................................xvii

Daftar Bagan............................................................................................xviii

Daftar Lampiran........................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum..................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................4
1.4.1 Bagi Ilmu Keperawatan...................................................4
1.4.2 Bagi Institusi....................................................................4
1.4.3 Bagi Peneliti.....................................................................4
1.4.4 Bagi Responden...............................................................4
1.5 Batasan Penelitian........................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan....................................................................6


2.1.1 Pengertian Pengetahuan...................................................6
2.1.2 Taksonomi Bloom............................................................6
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.......................8
2.1.4 Tingkat Pengetahuan........................................................9
2.1.5 Pengukuran Pengetahuan...............................................10
2.2 Konsep HIV/AIDS.....................................................................12
2.2.1 Definisi HIV/AIDS........................................................12
2.2.2 Etiologi...........................................................................13
2.2.3 Patofisiologi...................................................................14
2.2.4 Tanda dan Gejala...........................................................17
2.2.5 Cara Penularan...............................................................17
2.2.6 Pengobatan dan Pencegahan HIV/AIDS.......................19
2.3 Konsep Stigma...........................................................................20
2.3.1 Definisi Stigma..............................................................20
2.3.2 Peter L. Berger dan Thomas Luckman..........................21
2.3.3 Deskriminasi ODHA......................................................22
2.3.4 Faktor Penyebab Stigma................................................24
2.3.5 Bentuk – Bentuk Stigma................................................27
2.3.6 Komponen – Komponen Stigma....................................27
2.3.7 Pengaruh Stigma............................................................29
2.3.8 Akibat Stigma................................................................29
2.4 Literatur Riview.........................................................................30
2.5 Kerangka Konsep.......................................................................34
2.6 Penjelasan kerangka konsep......................................................35
2.7 Hipotesis....................................................................................35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian.......................................................................36


3.2 Waktu dan Tempat Penelitian....................................................36
3.3 Kerangka Kerja..........................................................................37
3.4 Populasi dan Sampel..................................................................38
3.4.1 Populasi..........................................................................38
3.4.2 Sampel...........................................................................38
3.4.3 Teknik Sampling............................................................39
3.5 Identifikasi Variabel...................................................................40
3.5.1 Variabel Bebas (Independent)........................................40
3.5.2 Variabel Terikat (Dependent)........................................40
3.6 Definisi Operasional..................................................................41
3.7 Teknik Pengumpulan Data.........................................................42
3.7.1 Proses Pengumpulan Data.............................................42
3.7.2 Instrumen Penelitian Data..............................................42
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen....................................43
3.9 Teknik Analisa Data..................................................................44
3.9.1 Editing............................................................................44
3.9.2 Coding............................................................................44
3.9.3 Tabulating......................................................................45
3.9.4 Analisa Data...................................................................45
3.10 Etika Penelitian..........................................................................46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian..........................................................................48

4.1.1 Gambaran Proses Penelitian...........................................48

4.1.2 Gambaran Lokasi Penelitian..........................................49

4.1.3 Data Umum....................................................................49

4.1.4 Data Khusus Responden................................................50

4.2 Pembahasan...............................................................................53

4.2.1 Stigma Siswa Tentang HIV/AIDS Dengan ODHA.......53

4.2.2 Pengetahuan Siswa Tentang HIV/AIDS........................55

4.2.3 Hubungan Pengetahuan dan Stigma..............................57


BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan................................................................................59

5.2 Saran..........................................................................................59

5.2.1 Responden......................................................................59

5.2.2 Tempat Penelitian..........................................................59

5.2.3 Pelayanan Kesehatan......................................................60

5.2.4 Penelitian Selanjutnya....................................................60

Daftar Pustaka............................................................................................61
DAFTAR TABEL

Tabel 2.4 Hasil Penelitian Sebelumnya (Litelatur Review)..........................30


Tabel 3.6 Definisi Operasional.....................................................................41
Table 4.1 Distribusi Frekuensi Jurusan........................................................49
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Usia.............................................................50
Table 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan................................................51
Table 4.4 Distribusi Frekuensi Stigma.........................................................51
Table 4.5 Analisa Korelasi Spearman Rank.................................................52
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.5 Kerangka Konsep........................................................................34


Bagan 3.3 Kerangka Kerja............................................................................37
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Studi Pendahuluan..........................................................63


Lampiran 2. Surat Balasan Studi Pendahuluan.............................................64
Lampiran 3. Surat Layak Etik.......................................................................65
Lampiran 4. Surat Ijin Validitas...................................................................66
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian..................................................................67
Lampiran 6. Balasan Permohonan Penelitian...............................................68
Lampiran 7.Balasan Telah Melakukan Penelitian........................................70
Lampiran 8. Informed Consent.....................................................................71
Lampiran 9. Lembar persetujuan Responden..............................................72
Lampiran 10. Kisi-Kisi Pengetahuan............................................................73
Lampiran 11. Kuesioner Pengetahuan..........................................................74
Lampiran 12. Kunci Jawaban.......................................................................78
Lampiran 13. Kisi-Kisi Stigma.....................................................................82
Lampiran 14. Kuesioner Stigma...................................................................83
Lampiran 15. Master Tabel...........................................................................85
Lampiran 16.Hasil Penghitungan Pengetahuan dan Stigma........................87
Lampiran 17. Validitas.................................................................................93
Lampiran 18. Dokumentasi..........................................................................95
2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu suatu virus yang

menyerang system kekebalan tubuh manusia, sedangkan, AIDS (Aqquired

Immuno Deficiency Syndrom) yaitu kumpulan gejala penyakit yang

disebabkan kurangnya system kekebalan tubuh pada manusia. AIDS sendir

(Acquired Immunodeficiency Syndrome) pertama kali dikenal di kalangan

pria homoseksual di Amerika Serikat pada 1981 dan kemudian di Eropa dan

sub-Sahara Afrika dan sejak itu telah mulainya penyebaran HIV secara

meluas di berbagai Negara Andalia & Ridhwan,(2017). Orang yang

menderita HIV ini disebut dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

Seseorang yang disebut dengan ODHA, mereka tidak hanya berurusan

dengan kondisi penyakit yang dideritanya melainkan juga berurusan dengan

kondisi lingkungannya disertai dengan munculnya stigma yang akhirnya

menimbulkan diskriminasi(Rahakbauw, 2016).

Stigma dan diskriminasi merupakan suatu kendala yang dialami oleh

penderita HIV/AIDS. Menurut (KBBI) stigma yaitu ciri negative yang

menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya,

sedangkan menurutWidayati, (2019).menyatakan bahwa, stigma berasal dari

pikiran individu yang takut jika berada dekat dengan ODHA. Munculnya

suatau stigma dan deskriminasi sendiri itu karena kurangnya pengetahuan

dari masyarakat mengenai HIV/AIDS seperti halnya dalam pencegahan, dan

cara penularannya yang akhirnya menyebabkan timbulnya.

1
2

suatu stigma dan desriminasi tersebut. Adanya stigma pada ODHA

tersebut mengakibatkan berbagai dampak antaranya isolasi sosial selain itu

juga timbulnya penolakan di lingkungan seperti di tempat kerja, dan

lingkungan pendidikan, yang akhirnya menjadikan mereka hidup dengan

menyembunyikan status mereka.

Menurut data UNAIDS (2017), terdapat 36,9 juta masyarakat di

berbagai Negara yang bersama dengan penderita HIV dan AIDS. Dari

penderita tersebut terdapat 1,8 juta yang mana penderita adalah anak yang

berusia di bawah 15 tahun, selebihnya penderita adalah orang dewasa yang

berjumlah 35,1 juta. Penderita HIV/AIDS paling banyak adalah seorang

wanita yakni sebanyak 18,2 juta penderita, dan penderita yang terjangkit

pada kaum laki – laki berjumlah 16,9 juta. Sangat di sayangkan ada sekitar

25% penderita (9,9 juta) tidak mengetahui bahwasanya mereka menderita

HIV/AIDS. Dari data Kemenkes di Indonesia (2018), estimasi jumlah orang

dengan HIV di Indonesia pada tahun 2018 adalah sebanyak 641.675 orang

dengan jumlah infeksi baru sebanyak 46.372 orang dan kematian sebanyak

38.734 orang (Hasil Pemodelan Spectrum 2019). Jumlah kasus HIV/AIDS

dari tahun ketahun kian meningkat, pada tahun 2018 ini jumlah penderita

HIV positif pada perempuan 36,2% dan laki – laki 63,8% dan jumlah

penderita AIDS perempuan sebanyak 32,8% untuk laki – laki 67,2% (profil

kesehatan indonesia 2018, 2018). Didaerah Kabupaten Malang menurut

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) tahun 2018 mencatat bahwa ada

sekitar 2.497 jiwa yang menderita HIV/AIDS. Kemudian pada daerah

kecamatan yang ada di Kabupaten Malang salah satunya Kecamatan


3

Gondanglegi yaitu berjumlah 209 jiwa yang menderita HIV/AIDS (Pusat &

Kabupaten,( 2018).

Berdasarkan permasalahan yang ada di lingkungan sekolah SMK

Modern Al-Rifa’ie, bahwa para siswa memiliki pengetahuan yang kurang

mengenai materi HIV/AIDS karena disekolah mereka hanya diberikan

sekedar penjelasan singakat. Oleh karena itu para siswa banyak yang masih

beranggapan bahwa seseorang apabila berdekatan dengan penderita

HIV/AIDS maka mereka bisa tertular dengan virus tersebut, tidak hanyak

berdekatan saja, melainkan makan bersama diwadah yang sama bisa

mengakibatkan penularan HIV.

Berdasarkan uraian di atas dimana salah satu upaya yang dapat

dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada siswa

mulai dari cara pencegahan dan penularan HIV/AIDS yang secara rinci

kemudian diharapkan pemberian pengetahuan tersebut bisa menimbulkan

pengaruh bagi siswa. Dengan mengetahuinya penularan HIV/AIDS tersebut

diharapkan para siswa tidak memunculkan stigma terhadap ODHA.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanahubungan pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS dengan stigma

ODHA di sekolah SMK Modern Al-Rifa’ie?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan siswa tentang penularan

HIV/AIDS terhadap stigma siswa dengan melakukan obserfasi di

sekolah.
4

1.3.2 Tujuan Kusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS di SMK

Modern Al-Rifa’ie

2. Mengidentifikasi stigma siswa tentang HIV/AIDS di SMK Modern

Al-Rifa’ie

3. Menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan stigma siswa di

SMK Modern Al-Rifa’ie

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Ilmu Keperawatan

Penelitian ini bermanfaat untuk membantu mengetahui perkembangan

pemahaman dalam hal penyebaran virus HIV/AIDS dan stigma yang

ada di lingkungan sekitar sekolah.

1.4.2 Bagi Institusi

Bisa membantu untuk dijadikann referensi di kepustakaan dalam

dalam pengembangun ilmu keperawatan serta dapat membantu proses

pembelajaran terutama dalam proses penularan virus HIV/AIDS.

1.4.3 Bagi Peneliti

Bisa menjadikan penambahan pengalaman selama pembuatan skripsi

selain itu bisa menambah pemahaman mengenai virus HIV/AIDS dan

pengetahuan tentang stigma yang ada di lingkungan sekolah.

1.4.4 Bagi Responden

Menjadikan bertambahnya ilmu tentang pengetahuan mereka

mengenai virus HIV/AIDS serta bisa merubah sikap dan fikiran

buruk terhadap ODHA.


5

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini berfokus untuk meningkatkan pengetahuan (C1) dan

pemahaman (C2) siswa mengenai HIV/AIDS agar mengurangi stigma siswa

terhadap ODHA.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari informasi yang kemudian

diperhatikan dengan diingat. Sumber informasi itu ada berbagai

macam bentuk mulai dari formal maupun informal seperti membaca

surat kabar, mendengar radio, menonton tv, bercakap – cakap setiap

hari, da nada juga dari pengalaman hidupnya (Hombing, 2015).

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai

hasil penggunaan panca indranya (Neferi, 2016). Sebuah pengetahuan

itu sangat penting dan sebuah pengetahuan itu bisa didapa dari

berbagai macam sumber yang bisa kita rasakan dari panca indra kita

maupun interaksi dengan lingkungan sekitar.

2.1.2 Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom mengklarifikasi prilaku terdiri dari enam

kategori (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi)(Gunawan, 2015).

1. Ranah Kognitif

a. C1 (Pengetahuan/Knowledge)

Makna dari pengetahuan sendiri yaitu mengingat kembali hal–

hal yang spesifik dan universal, mengingat kembali metode dan

proses. Dalam hal ini seseorang mampu menyebutkan kembali

apa yang sudah mereka ketahui tersebut.

6
7

b. C2 (Pemahaman/Comprehension)

Pemahaman ialah suatu bentuk pengertian atau pemahaman

yang menyebabkan seseorang mengetahui apa yang sedang

dikomunikasikan, dan dapat menggunakan bahan atau ide

tersebut. Dalam hal ini seseorang mampu untuk mengulagi dan

menjabarkannya.

c. C3 (Penerapan/Application)

Seseorang dalam hal ini memiliki kemapuan untuk menerapkan

gagasan, prosedur, metode, maupun rumus dalam berbagai

situasi.

d. C4 (Analisis/Analysis)

Analisis ini diartikan sebagai pemecahan atau pemisahan suatu

komunikasi menjadi unsur – unsur penyususnan, sehingga

menjadi relative ataupun lebih jelas.

e. C5 ( Sintesis/Synthesis)

Sintesis adalah memadukan elemen – elemen dan bagian –

bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang awalnya tidak

jela menjadi lebih jelas.

f. C6 (Evaluasi/Evaluation)

Evaluasi adalah menentukan nilai materi dan metode untuk

tujuan tertentu. Evaluasi bersangkutan dengan penentuan secara

kuantitatif atau kualitatif tentang nilai materi atau metode untuk

sesuatu maksud dengan memenuhi tolok ukur tertentu.


8

2.1.3 Factor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut (Hombing, 2015), Ada beberapa factor yang

mempengaruhi sebuah pengetahuan antara lain:

1. Usia

Usia sangat penting dikaitkan dengan sebuah pengetahuan

seseorang, karena semakin banyaknya umur maka semakin

banyak juga pengalaman yang dimilikinya begitu juga

sebaliknya. Usia juga dapat mempengaruhi sebuah daya ingat

seseorang, dengan bertambahnya usia maka bertambahnya juga

sebuah pengetahuan yang mereka dapatkan.

2. Pendidikan

Semakin tingginya pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat

pengetahuannya. Hal ini dikarenakan semakin tingginya sebuah

pendidikan seseorang tersebut maka lebih mudah juga mereka

dalam menerima serta menyesuaikan dengan hal – hal baru.

3. Pekerjaan

Sebuah lingkungan pekerjaan menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

dan tidak langsung. Selain itu juga dengan bertambah lamanya

merekabekerja sebuah pengalaman dan pengetahuan di

pekerjaan bertambah banyak.

4. Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkngan tersebut. Ada


9

kecenderungan jika suatu pengalaman tersebut menyenangkan

maka secara psikologis akan muncul kesan yang membekas

dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

5. Kebudayaan

Suatu kebudayaan berkaitan dengan lingkunga sekitar, semisal

lingkungan sekitar memiliki suatu budaya menjaga kesehatan

keluarga maka sangat mungkin masyarakat sekitar akan

mempunyai sikap untuk menjaga kesehatan keluarganya.

6. Informasi

Sebuah informasi sangatlah memberikan sebuah pengaruh

cukup besar pada tingkat pengetahuan seseorang.

Karenasemakin banyak informasi yang didapat maka semakin

tinggi pula pengetahuan yang didapat oleh seseorang tersebut.

Untuk sumber informasi sendiri bisa diperoleh dari berbagai

media.

2.1.4 Tingkat Pengetahuan

Menurut (Warisatmaja, 2016), Pengetahuan sebagian besar dari

pengindraan (mata dan telinga), serta dipengaruhi oleh intensitas

perhatian persepsi terhadp obyek. Menurut Benjamin Bloom sebuah

pengetahuan seseorang terhadap obyek mempunyai intensitas atau

tingkat yang berbeda – beda secara garis besar dibagi menjadi 6

tingkat:

1. Tahu (Know)
10

Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah

ada sebelum dan setelah mengamati sesuatu.

2. Memahami (comprehension)

Memahami suatu obyek bukan tahu terhadap obyek tersebut dan

tidak juga harus sekedar bisa menyebutkan, melainkan orang

tersebut dapat menginterprestasikan secara benar tentang obyek

yang diketahui tersebut.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi digunakan ketika orang tersebut telah memahami objek

yang dimaksut dan dapat mengaplikasikannya.

4. Analisis (analysis)

Analisi adalah kemapuan seseorang untuk menjabarkan dan

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen –

kompoen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis merupakan kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari

komponen–komponen pengetahuan yang dimiliki.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan seseorang untuk justifikasi atau

penilaiam terhadap suatu obyek tertentu.

2.1.5 Pengukuran Pengetahuan


11

Menurut (Warisatmaja, 2016), seorang manusia selalu ingin

mengetahui tentang yang benar, maka dari itu selalu da usaha untuk

memperoleh pengetahuan tersebut. Cara untuk memperoleh

pengetahuan ada 2 yaitu:

1) Cara Memperoleh Kebenaran Dengan Non Ilmiah

a. Cara coba salah

Cara ini dilakukan hanya dengan coba – coba saja atau trial and

eror

b. Secara kebetulan

Cara ini terjadi secara tidak sengaja atu secara kebetulan oleh

orang yang bersangkutan.

c. Cara kekuasaan atau otomatis

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas

d. Berdasar pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan

e. Cara akal sehat

Akal sehat atau common sense dapat menemukan teori

kebenaran.

f. Kebenaran melalui wahyu

Kebenaran diterima para nabi adalah sebagai wahyu dan bukan

karena hasil usaha atau penyelidikan manusia

g. Kebenaran secara intuitif

Kebenaran ini diperoleh manusia berdasar intuisi atau suara hati


12

h. Melalui jalan pikiran

Kebenaran diperoleh manusia menggunakan jalan pikiran baik

melalui induksi ataupun deduksi.

i. Induksi

Proses pensrikan kesimpulan dari pernyataan khusu ke

pernyataan umum.

j. Deduksi

Proses penarikan kesimpulan dari pernyataan umum ke

pernyataan kusus.

2) Cara Ilmiah Dalam Memperoleh Pengetahuan

Car modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian

metode ilmiah atau lebih sering disebut metodologi penelitian. Jadi

mengukur pengetahuan kesehatan dapat dilakukan dengan

pertanyaan langsung (wawancara) maupun pertanyaan tertulis atau

angket. Indicator pengetahuan kesehatan adalah tingginya

pengetahuan.

2.2 Konsep HIV/AIDS

2.2.1 Definisi HIV/AIDS

HIV adalah singkatan dari (Human Immunodeficiency Virus)

yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel

darah putih sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh

manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan

penyakit
13

walaupun yang sangat ringan sekalipun. Sel darah putih

merupakan sel yang sangat diperlukan oleh tubuh karena berfungsi

sebagai sistem kekebalan tubuh (Latifah & Mulyana, 2015).

Masuknya virus HIV yang menyerang sistem kekebalan

tubuh menyebabkan penyakit AIDS, AIDS adalah singkatan dari

(Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan sekumpulan

gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan

oleh HIV. Orang yang terkena AIDS ini bukan karena ia

keturunan, karena ia terjangkit virus atau terinfeksi virus yang

menyebabkan AIDS (Flora, Kolibu, & Maramis, 2019).

Dapat disimpukan bahwa AIDS merupakan suatu penyakit

yang disebabkan karena virus HIV yang menyerang sel darah putih

atau menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

2.2.2 Etiologi

Penyebab AIDS adalah golongan virus retro yang disebut

Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV yang dulu disebut

virus limfotrofik sel T manusia tipe III (HTLV-III) atau virus

limfadenopati (LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik

dari family lentivirus. Retrovirus merubah asam ribonukleat (RNA)

menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk kedalam sel

penjamu, HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan

HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia (Neferi,

2016).
14

2.2.3 Patofisiologi

Menurut Nursalam(2018) Perjalanan klinis pasien dari

tahap terinfeksi HIV sampai tahap ODHA, berhubungan degan

penurunan drajat imunitas pasien. Penurunan imunitas biasanya

diikuti adanya peningkatan risiko dan derajat keparahan infeksi

opportunistic serta penyakit keganasan. Dari semua yang terinfeksi

HIV berkembang menjadi AIDS pada 3 tahun pertama, 50%

menjadi AIDS sesudah 10 tahun, dan hamper 100% pasien HIV

menunjukkan gejala AIDS setelah 13 tahun.

Dalam tubuh seorang ODHA partikel virus akan bergabung

dengan sel DNA pasien, oleh karena itu ketika seseorang sudah

terinveksi virus HIV maka seumur hidup akan tetap terinfeksi.

Sebagian besar penderita menampakkan gejala tidak khas infeksi

seperti demam, nyeri menelan, pembengkakan kelenjar getah

bening, ruam, diare, atau batuk 3 – 6 minggu setelah terinfeksi.

Kondisi seperti ini dinamakan kondisi primer.

Kondisi primer seperti ini berkaitan dengan priode waktu

yaitu pertama kali virus HIV ini masuk kedalam tubuh. Pada fase

awal proses infeksi (imunokompeten) akan terjadi respon imun

dengan peningkatan aktivitas imun, yaitu pada tingkat seluler

(HLA – DR; sel T; IL – 2R); serum atau humoral (beta – 2

mikroglobulin, neopterin, CD8, IL-R) dan antibodi upregulation

(gp 120, anti p24; IgA). Induksi sel T – helper dan sel – sel lain
15

diperlukan untuk mempertahankan fungsi sel – sel factor sistem

imun agar tetap berfungsi dengan baik. Ketika terkena infeksi HIV

maka sel - sel T

akan hancur, sehingga T – helper tidak dapat memberikan

induksi kepada sel – sel factor sistem imun seperti T8 sitotoksik,

sel NK, monosit, dan sel B menjadikan tidak dapat berfungsi

secara baik. Dengan tidak berfungsi secara baik tersebut

menjadikan daya tahan tubuh menurun sehingga pasien jatuh

kedalam stadium lebih lanjut.

Saat ini dalam darah pasien menunjukkan jumlah virus

yang tinggi karena banyaknya virus yang masuk ke dalam darah

dengan jumlah plasma permilimeter mencapai satu juta. Orang

dewasa yang baru terkena atau terinfeksi sering menunjukkan

sindrom retroviral akut. Tanda dan gejala dari sindrom ini meliputi:

panas, nyeri otot, sakit kepala, mual, muntah, diare, berkeringat

dimalam hari, BB menurun, dan timbul ruam. Tanda dan gejala

tersebut terjadi sekitar 2 – 4 minggu setelah terinfeksi kemudian

menghilang setelah beberapa hari atau menurun, tanda gejala ini

sering salah terdeteksi sebagai influezaatau infeksi mononucleosis.

Selama infeksi primer jumlah CD4+ dalam darah menurun

cepat. Target dari virus ini adalah limfosit CD4+ pada nodus limfa

dan tinus selama waktu mulai terkenanya virus HIV, ketika sudah

terinfeksi HIV mungkin juga anak terinfeksi oportunistik dan

membatasi kemampuan timus untuk memproduksi limfosit T. Tes


16

antobodi HIV menggunakan enzyme linked imunoabsorbent assay

(ELISA) yang akan menunjukkan hasil positif.

Setelah infeksi akut, terjadilah infeksi HIV asimptomatik

(tanpa gejala). Pada masa ini terjadi selama 8 – 10 tahun, namun

ada juga orang yang perjalanannya penyakit yang sangat cepat

sekitar 2 tahun da nada juga yang lambat.

Seiring dengan memburuknya kekebalan tubuh, ODHA

mulai menampakkan gejala akibat infeksi oportunistik (penurunan

berat badan, demam lama, pembesaran kelenjar getah bening,

diare, tuberculosis, infeksi jamur, herpes, dan lain – lain). Pada

masa ini disebut dengan imonodefisiensi, dalam serum pasien yang

terinfeksi HIV ditemukannya factor suprensif antibody terhadap

proliferasi sel T, yang dapat menekan sintesis dan sekresi limfokin.

Sel T tidak dapat memberikan respon pada mitogen, terjadi

disfungi imun yang ditandai dengan yang ditandai dengan

penurunan kadar CD4+, sitikin (IFNχ; IL – 2; IL – 6); antibody

down regulation (gp 120; anti – p – 24); TNF α; anti – nef.

Perjalanan penyakit lebih progresif pada pengguna narkoba,

karena lamanya penggunaan jarum berbanding lurus dengan

infeksi pneumonia dan tuberculosis. Infeksi kuman lain akan

membuat HIV membelah lebih cepat, selain itu juga dapat

mengakibatkan reaktivasi virus didalam limfosit T sehingga

perjalanan penyakit lebih progresif.


17

2.2.4 Tanda dan Gejala

Gejala awal infeksi HIV sama dengan gejala orang yang terkena

penyakit oleh virus, seperti: demam tinggi, malaise, flu, radang

tenggorokan, sakit kepala, nyeri perut, meriang, pegal – pegal, dan

sangat lelah (Yuliantini, 2012), Gejala klinis pada HIV/AIDS

(Neferi, 2016):

a. Masa inkubasi 6 bulan – 5 tahun.

b. Window period selama 6 – 8 minggu, adalah waktu ketika

tubuh telah terinfeksi namun belum terdeteksi oleh petugas

laboratorium.

c. Penderita HIV akan bertahan sampai 5 tahun jika tidak diobati

maka penyakit ini akan bermanifestasi menjadi AIDS.

d. Gejala klinis muncul sebagai penyakit yang tidak khas seperti:

1. Diare kronis

2. Kandidiasis mulut yang luas

3. Pneumocystis carinii

4. Pneumonia interstisialis limfositik

5. Ensefalopati kronik

2.2.5 Cara Penularan

Penularan HIV/AIDS bisa terjadi melalui 4 cara yaitu:

berhubungan seksual yang tidak aman dengan penderita

HIV/AIDS, penularan secara vertical, alat kesehatan yang

terkontaminasi, serta darah dan transplantasi organ (Yuliantini,

2012)
18

1. Berhubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS

Berhubungan seksual dengan cara vaginal, anal, oral dengan

penderita HIV/AIDS tanpa menggunakan perlindungan maka

tetap bisa tertular, karena selama berhubungan juga bisa terjadi

lesi mikro pada dinding vagina, dubur, dan mulut yang bisa

menjadi jalan virus HIV itu masuk ke aliran darah pasangan

seksual (Nursalam dkk, 2018)

2. Ibu terhadap anak

Penularan virus HIV bisa terjadi ketika masa hamil (Iin utero),

selama persalinan ataupun melalui asi berdasarkan laporan dari

CDC Amerika privalensi penularan HIV dari ibu ke anak

ketika ibu terinfeksi namun belum ada gejala AIDS

kemungkinan bayi terinfeksi sebanyak 20% - 30%, sedangkan

gejala AIDS terjadi pada ibu maka terinfeksi mencapai 50%,

dan ketika menyusui positif tertularnya sekitar 10% (Nursalam

dkk, 2018).

3. Mendapatkan tranfusi darah yang tercemar HIV/AIDS, dan

transplantasi organ atau jaringan yang terinfeksi HIV

(Yuliantini,2012)

4. Penggunaan alat kesehatan yang tidak steril, alat pemotong

atau pelubang

Penggunaan jarum suntik, tindik, tato ataupun alat – alat yang

bisa meimbulkan luka yang telah tercemar HIV dan tidak

disterilkan (Yuliantini,2012).Jarum suntik yang digunakan


19

fasilitas kesehatan maupun yang digunakan oleh para

pengguna narkoba (Injection Drug Use) berpotensi menularkan

HIV(Nursalam dkk, 2018).

HIV tidak ditularkan melalui cairan tubuh seperti air mata,

liur, keringat. Air seni,tinja, kontak pribadi seperti ciuman bibir,

pelukan, berjabat tangan, kontak sosial sehari – hari seperti waktu

kerja, bioskop, restoran, dan sauna; air atu udara missal bersin,

batuk, berenang di kolam yang sama; bara – barang seperti telepon,

toilet duduk, handuk, pakaian, selimut, sabun, dan serangga gigitan

nyamuk ataupun serangga lainnya (Yuliantini,2012).

2.2.6 Pengobatan dan Pencegahan HIV/AIDS

Pengobatan dan pencegahan HIV/ AIDS yang harus

dilakukan diantaranya:

a) Pengobatan pada penderita HIV/AIDS:

1. Pengobatan suportif

2. Penanggulangan penyakit oportunistik

3. Pemberian obat antivirus

4. Penanggulangan dampak psikososial

b) Pencegahan penyakit HIV/AIDS:

1. Menghindari hubungan seksual dengan penderita

HIV/AIDS atau tersangka penderita AIDS

2. Mencegah hubungan seksual dengan pasangan yang

berganti – ganti
20

3. Menghindari hubungan seksual ataupun berkumpul

dengan pecandu narkotika obat suntik

4. Melarang orang – orang yang termasuk ke dalam

kelompok beresiko tinggi untuk melakukan donor darah.

5. Memberikan transfuse darah hanya untuk pasien yang

benar – benar memerlukan

6. Memastikan sterilitas alat suntik

2.3 Konsep Stigma

2.3.1 Definisi Stigma

Stigma merupakan suatu proses yang dinamis dari

devaluasi (pencemaran atau kehilangan kepercayaan) seseorang

dimata orang lain. Berdasarkan Kamus Besar Indonesia stigma

merupakan suatu ciri negatif yang menempel pada pribadi

seseorang karena pengaruh lingkungan. Dalam prakteknya stigma

mengakibatkan tindakan deskriminasi, yaitu tindakan tidak

mengakui atau tindakan tidak mengupayakan pemenuhan hak –

hak dasar individu ataupun kelompok sebagai mausia, dan tindakan

stigma ini lebih sering terjadi diderita oleh penderita HIV/AIDS

(Khoiriyah, 2018).

Stigma yang diderita oleh penderita HIV/AIDS terjadi

dalam beberapa aspek dan memperkuan konotasinegatif terhadap

penderita HIV/AIDS yang dikaitkan dengan prilaku pekerja seks,

pengguna narkoba, dan homoseksual. Para penderita HIV/AIDS

sering juga diidentikkan dengan kematian, hukuman, kriminal, dan


21

menakutkan. Pada tahun 2000, dilakukan penelitian di Amerika

Serikat mengenai hubungan pengetahuan HIV dengan stigma pada

penderita HIV/AIDS dan hasilnya 21,5 – 30% responden yang

memberikan respon stigma pada ODHA: 81,3% menjawab kurang

benar mengenai cara penularannya (Khoiriyah, 2018)

2.3.2 Peter L. Berger dan Thomas Luckman

mengacu pada teori Peter L. Berger dan Thomas Lucman

bahwa konstruksi sosial terbentuk melalui dialetika momen

eksternaisasi, objektivasi, dan internalisasi (Purfitasari, 2014).

Suatu pengetahuan sangat penting oleh karena itu pengetahuan

HIV/AIDS yang tinggi bisa melahirkan sikap positif kepada proses

pembersihan stigma dalam kalangan masyarakat dan apabila

kekurangan pengetahuan HIV/AIDS bisa melahirkan stigma serta

sikap negative terhadap pembawa HIV/AIDS sendiri.

Dalam penjelasan Peter L. Berger dan Thomas Luckman

memdukan penjelasan teorinya denga Erving Goffman yang mana

di torinya Erving Goffman menjelaskan tentang stigmatisasi.

Dalam mengukur HIV/AIDS, alat kajian The Berger HIV Stigma

Scale yang dibangunkan oleh Berger, Ferrans dan Lashley

(2001)telah digunakan. Terdapat empat subskala yang akan diukur

ileh Berger Scale(Ajib, 2016)yaitu :

1. Stigma Pribadi (kesan sekiranya orang lain mengetahui dirinya

mempunyai HIV)
22

2. Pendedahan kendari (keupayaan untuk mendedahkan status

HIV/AIDS kepada orang lain)

3. Imaj negative diri (perasaan malu dan rasa bersalah)

4. Sikap umum terhadap pembawa HIV/AIDS (apa yang orang

lain fikirkan mengenai HIV/AIDS)

Teori stigma Goffman dan klasifikasi stigma (Averting HIV/AIDS

2010), Link Brace danJo Phelan, stigma ada apabila terdiri dari 4

(emapat) komponen :

1. Membedakan individu dan melabelkanmanusia berbeda-beda

2. Keyakinan terhadap budaya yang berlaku mengikuti mereka

dengan atribut label yang merugikan

3. Pelabelan individu sebagai kelompok yang berbeda untuk

membedakan antara “kami” dan “mereka”

4. Pelabelan individu sebagai “kehilangan status dan deskriminasi”

yang menunjukkan ketidak setaraan.

2.3.3 Deskriminasi ODHA

Menurut (Khoiriyah, 2018), deskriminasi masih sering

didapat oleh penderita HIV/AIDS seperti deskriminasi dari

masyarakat dan jasa pelayanan.

1. Oleh masyarakat

Banyak sekali masyarakat yang meminta ODHA untuk di

karantina ke shalter kusus pengidap HIV/AIDS, padahal

sebenarnya penyebaran virus HIV itu tidak mudah. Sebagian

masyarakat melakukan deskriminasi karena:


23

a) Kurangnya informasi yang benar bagaimana cara

penularan HIV/AIDS, dan apa saja yang dapat menularkan

da apa yang tidak dapat menularkan.

b) Tidak percay dengan informasi yang ada sehingga

masyarakt terlalu berlebihan menanggapi HIV/AIDS.

2. Penyedia jasa layanan

Masih ada beberapa jasa layanan yang tidak mau memberikan

pelayanan kepada penderita HIV/AIDS, hal ini terjadi karena

kurangnya pengetahuan para petugas dan juga kepercayaan

yang mereka miliki.

Adanya tindakan deskriminasi tersebut, sehingga yang dilakukan

oleh ODHA:

1. Mendekatkan diri kepada Tuhan

2. Menjaga kesehatan fisik

3. Tetap bersikap atau berfikir positif

4. Tetap mengaktualisasikan diri

5. Masuk kedalam kelompok dukungan

6. Meghindari penyalahgunaan NAPZA

7. Menghindari seks bebas dan tidak aman

8. Berusaha mendapatkan terapi HIV/AIDS

Stigma dan deskriminasi dapat disebabkan karena factor sosial,

yaitu keberadaan ODHA ditolak oleh keluarga dan masyarakat,

karena sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa penyakit

HIV/AIDS ini adalah penyakit yang disebabkan karena perilaku


24

yang menyimpang norma masyarakat (Khoiriyah, 2018). Prilaku

stigma dan deskriminasi ini tidak hanya terjadi pada keluarga

ataupun masyarakat saja melainkan terjadi pula dilingkungan

pendidikan, dunia kerja, dan pelayanan kesehatan sendiri

(Khoiriyah, 2018)

2.3.4 Faktor Penyebab Stigma

Menurut (Reysa, 2017), menjelaskan bahwa mekanisme

terjadinya stigma yaitu :

1. Adanya perlakuan negative dan diskriminasi secara

langsung, yang berarti adanya pembatasan pada akses

kehidupan dan deskriminasi secara langsung sehingga

berdampak pada status sosial, psychological well-being

dan kesehatan fisik.

2. Proses konfrimasi terhadap harapan atau self fullfilling

prophecy, presepsi negative stereotype dan harapan bisa

mengarahkan individu untuk berperilaku dengan stigma

yang didapatkan sehingga berpengaruh kepada pikiran,

perasaan, dan perilaku idividu.

3. Munculnya stereotip secara otomatis, stigma sendiri bisa

menjadi sebuah proses melalui aktivitas stereotip

otomatis secara negtif pada suatu kelompok.

4. Terjadinya proses ancaman terhadap identitas dai

individu
25

Menurut (Paryati et al., 2012)faktor yang mempengaruhi

stigma dan diskriminasi kepada ODHA yaitu :

1. Pengetahuan tentang HIV/AIDS

Pengetahuan tentang HIV/AIDS sangat mempengaruhi

bagaimana individu bersikap terhadap ODHA menurut

(Bradley, 2009) dalam(Paryati et al., 2012). Menurut

(Herek, 2002) stigma dan diskriminasi terthadap ODHA

muncul berkaitan dengan ketidak tahuan tentang

mekanisme penularan HIV, penularan yang berlebihan

melalui kontak biasa dan sikap negative terhadap

kelompok sosial tidak proposiaonal yang dipengaruhi oleh

epidemik HIV/AIDS (Paryati et al., 2012)

2. Persepsi tentang ODHA

Menurut Herek, dkk (2002) menyatakan hasil

penelitiannya di Amerika serikat bahwa sekitar 40-50%

masyarakat masih berfikiran penularan HIV itu bisa

melalui percikan bersin dan batuk, minum dari gela yang

sam, dan juga pemkaian toilet umum, selain itu 20%

masih berfikiran bahwa dengan mencium pipi bisa

menularkan HIV (Paryati et al., 2012)

3. Tingkat pendidikan

Suatu pendidikan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi munculnya suatu stigma dan diskriminasi

terhadap ODHA (Paryati et al., 2012).


26

4. Lama bekerja

Lamanya bekerja ataupun lamanya tugas seseorang dalam

bekerja terutama untuk seorang tenaga kesehatan mereka

dalam mengambil keputusan berfikir kalau mereka sudah

memiliki pengalaman kerja sehingga bisa menibulkan

kepercyaan diri yang tinggi menurut (Suganda, 1997)

dalam (Paryati et al., 2012)

5. Umur

Untuk umur mempunyai pengaruh secara fisik dan prilaku

terhadap seseorang, karena dengan bertambahnya umur

bisa mempengaruhi motivasi sehingga faktor umur

diperkirakan bisa pengaruhi kinerja dan prilaku seseorang

(Suganda, 1997) dalam (Paryati et al., 2012).

6. Pelatihan

Adanya pelatiahan yang dilakukan oleh para petugas

ksehatan mengenai HIV/AIDS menghasilkan tidak hanya

meningkatkan pengetahuan saja tetapi juga meningkatkan

sikap yang lebih baik terhadap ODHA (Wu Z, dkk, 2015).

7. Jenis kelamin

Menurut Gipson (1996) bahwa jenis kelamin salah satu

variable individu yang dapat mempengaruhi suatu kinerja

(Paryati et al., 2012).

8. Dukungan institusi
27

Sesuai protocol UNAIDS (2000) untuk Identificaton of

Discrimination Against People living With HIV dan hasil

beberapa studi di Pasifik mengungkapkan bahwa masalah

stigma lebih banyak nampakmdalam beberapa karakter

yang tidak mempunyai kebijakan atau peraturan tertulis

dalam penanganan pasien HIV/AIDS (Paryati et al., 2012).

9. Kepatuhan terhadap agama

Agama mempunyai suatu peran untuk membentuk konsep

seseorang tentang sehat sakit dalam konsep ini sangat

dipengaruhi oleh keyakinan tentang peran tuhan dalam

menentukan nasib seseorang termasuk nasib dalam sehat

sakit.

2.3.5 Bentuk - Bentuk Stigma

Pada buku pedoman penghapus stgma dan diskriminasi

bagi pengelolah program petugas pelayanan kesehatan dan kader

(Kemenkes. 2012) dalam (Falanui, 2016) bentuk dari stigma

sebagai berikut:

10. Isolasi dan kerasan fisik dari keluarga, teman, dan komunitas.

11. Gosip, olok – olok, sebutan negative, pengcilan

pengutkan,penghinaan, penghakiman.

12. Kehilangan hak dan kekuasaan untuk mengambil keputusan

atas dirinya sendiri.

13. Stiga karena apresiasi diri.

5. Stigma karena penampilan atau pekerjaan.


28

2.3.6 Komponen – Komponen Stigma

Menurut pemikiran Goffman (1961) dalam (Reysa, 2017),

menyebutkan bahwa komponen dari stigma sebagai berikut:

1. Labeling

Labeling merupakan pembedaan dan pemberian nama atau

label berdasarkan perbedaan – perbedaan yang dimiliki

anggota masyarakat tersebut.sebagian besar perbedaan tidak

dianggap dikehidupan sosial namun, sebuah perbedaan pasti

menonjol pada kehidupan sosial. Berdasarkan penjelsan diatas,

labeling merupakan sebuah nama yang dimiliki berdasarkan

kelompok tertentu.

2. Stereotip

Stereotip merupakan suatu kerangka berpikir atau aspek

kognitif yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan

kelompok sosial tertentu dan traits tertentu (Baron &Byrne,

2003) dalam (Reysa, 2017). Stereotip merupakan keyakinan

mengenai karakteristik tertentu dari anggota kelompok tertentu

menurut (Rahman, 2013) dalam (Reysa, 2017). Berdasarkan

penjelasan di atas stereotip merupakan sebuah komponen

kognitif individu yang berdasarkan karakteristik dan

kepribadian individu.

3. Separation

Separation merupakan pemisahan “kita” (sebagai pihak yang

tidak memiliki stigma atau pemberian stigma) dengan


29

“mereka” (kelompok yang mendapatkan stigma) (Reysa,

2017).

4. Diskriminasi

Diskriminasi adalah prilaku yang merendahkan orang lain

karena keanggotaannya dalam suatu kelompok (Rahman,

2013) dalam (Reysa, 2017). Berdasarkan penjelasan diatas,

diskriminasi merupakan sebuah penilaian negative maupun

merendahkan terhadap seseorang ataupun kelompok tertentu.

2.3.7 Pengaruh Stigma

Menurut Falanui (2016), stigma bisa menyebabkan hal – hal

sebagai berikut ini:

a. Perubahan pandangan terhadap seseoang (social identity)

b. Penolakan atau penurunan kesempatan interaksi sosial

c. Kesempatan berkurang, missal perumahan, pekerjaan,

pendapatan, pelayanan kesehatan.

d. Perasaan malu dan membenci diri pada penilaian masyarakat

e. Memungkinkan pengurangan kualitas hidup seseorang

2.3.8 Akibat stigma

Pada pedoman penghapusan stigma dan diskriminasi bagi

pengelolah progam petugas pelayanan kesehatan dan kader

(Kemenkes, 2012) dalam (Falanui, 2016), akibat yang terjadi

karena adanya pemberian stigma:

2) Diusir dari keluarga, rumah, pekerjaan, organisasi, depresi,

menyindir, melarikan diri.


30

3) Pencemaran nama baik, tidak percaya pada diri sendiri dan orang

lain, merasa dibedakan, dan ditolak dilingkungan.

4) Kehilangan pekerjaan, kehilangan kesempatan untuk bekerja, putus

sekolah, tidak dapat memimpin.

5) Depresi tidak percaya diri, menyindir, dikucilkan, menyendiri,

menarik diri dan menghindar dari lingkungan sosialnya.

6) Tidak percaya diri, merasa tidak dihargai, rendah diri, kehilangan

jati diri
31

2.4 Literatur Riview

No JUDUL PENULIS DESKRIPSI KESIMPULAN

1. Hubungan Pengetahuan Tentang Ossie Sosodoro, Ova Penelitian ini dilakukan pada tahun Hasil uji bivaribel
HIV/AIDS Dengan Stigma Orang Emilla, Budi Wahyuni 2009 di SMA Negeri 4, SMA menunjukkan bahwa stigma
Dengan HIV/AIDS di Kalangan Negeri 8, SMA Bopkri 1, dan SMA ODHA ditemukan 3,37 kali
Pelajar SMA Kristen II kota Surakarta. Analisa lebih banyak pada pelajar
data yang digunakan dalam dengan tingkat pengetahuan
penelitian ini adalah dengan HIV/AIDS yang rendah dari
rancangan cross sectional yang pada pelajar yang mempunyai
dilenhgkapi dengan pendekatan tingkat pengetahuan yang
metode kualitatif. tinggi. Adanya hubungan
anatara pengetahuan
HIV/AIDS dengan stigma
ODHA.
2. Hubungan Pengetahuan Tentang Ansemus Aristo Parut Penelitian ini dilakukan pada tahun Hasil penelitian ini
HIV/AIDS Dengan Stigma 2016 di SMK VI Surabaya. Analisa menunjukkan bahwa terdapat
Terhadap ODHA Pada Siswa data yang digunakan dalam hubungan yang signifikan
Kelas XI SMK VI Surabaya penelitian ini adalah menggunakan antara pengetahuan mengenai
uji statistic menggunakan uji HIV/AIDS dan stigma
korelasi pearson. terhadap ODHA. Siswa
dengan pengetahuan yang
rendah memiliki stigma yang
tinggi terhadap ODHA begitu
juga sebaliknya.
3. Hubungan Pengetahuan Berliana Situmeang, Penelitian ini dilakukan pada tahun Hasil yag didapat yaitu
HIV/AIDS Dengan Stigma Syahrizal Syarif, Renti 2017 untuk semua kalangan remaja apabila orang yang kurang
Terhadap Orang Dengan Mahkota yang ada di Indonesia. Analisa dalam hal pengetahuannya
32

HIV/AIDS di Kalangan Remaja data yang digunakan dalam maka lebih beresiko
15 – 19 Tahun di Indinesia penelitian ini adalah dengan mempunyai stigma terhadap
(Analisis Data SDKI Tahun 2012) analisis multivariant yang ODHA dibandingkan dengan
menggunakan cox regression. pengetahuan yang cukup
tentang HIV/AIDS setelah
dikontrol media masa.
4. Self – Stigma Pada Orang Dengan Muhammad Reysa Penelitian ini dilakukan pada bulan Hasil dari penelitian ini
HIV dan AIDS (ODHA) di Kota September – oktober pada tahun menunjukkan self – stigma
Makassar 2017 di kota Makasar. Penelitian atau stigma diri terjadi pada
ini mengunakan cara observasi orang dengan HIV/AIDS
dengan wawancara mendalam dan melalui 4 tahap, pertama
kepustakaan . kesadaran ditandai dengan
anggapan bahwa HIV/AIDS
itu menular, kedua
persetujuan ditandai dengan
ODHA percaya bahwa
mereka akan dijauhi, ketiga
aplikasi ditandai dengan
depresi dan juga canggung,
keempat kerugiian ditandai
dengan tidak adanya
kesempatan diri untuk
berkembang.
5. Sikap dan Pengetahuan Terhadap Ahda Maulida, Indri Penelitian ini dilakukan pada tahun Dari hasil penelitian ini untuk
Jamu di Komunitas Yoga First Kusuma Dewi, Susilo 2019 di komunitas Yoga First para komunitas yoga frist
Klaten Yulianto Klaten. Penelitian ini dilakukan klaten tentang sikap dan
sekali dengan observasi pengetahuan mengenai jamu
menggunakan angket disimpulkan, pertama untuk
sikap terhadap jamu
menunjukkan 100%
33

responden mendukung
terhadap jamu, kedua untuk
pengetahuan 90% responden
memiliki pengetahuan yang
baik terhadap jamu.
6. Pengetahuan dan Stigma Perawat Sandy Dwi Aryanto, Penelitian ini dilakukan bulan Pengetahuan perawat
Terkait Orang Dengan HIV/AIDS Ibrahim Rahmat, Anita agustuh tahun 2018 di Yogyakarta. mengenai ODHA masih perlu
(ODHA) Kustanti Analisis data yang digunakan ditingkatkan, perlu dilakukan
dalam penelitian ini adalah dengan usaha karena masih tingginya
uji korelasi Spearman rank yang stigma perawat tentang
bertujuan unrtuk menguji ODHA misalnya bagi institusi
hubungan pendidikan dapat
menambahkan kurikulum
stigma perawat terkait ODHA
ataupun melakukan kuliah
atau workshop dengan ahli.
7. Peningkatan Pengetahuan, Sikap, Windy Okta Boru Hombing
Penelitian ini dilakukan pada tahun Penelitian ini dengan metode
dan Tindakan Remaja Laki – Laki 2015 di SMK negeri 4 kecamatan CBIA dapat meningkatkan
SMK Negeri 4 Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Analisis pengetahuan, sikap, dan
Umbulharjo Kota Yogyakarta data yang digunakan dalam tindakan tentang antibiotic.
Tentang Antibiotik Dengan penelitian ini adalah Shapiro wilk-
Metode CBIA (Cara Belajar Insan test untuk uji normalitas, paired T-
Aktif) test untuk uji hipotesis sikap dan
tindakan, dan Wilcoxon-test untuk
pengetahuan.
8. Pengaruh Pemberian Penyuluhan Hillary Flora, Febi K, Penelitian ini dilakukan pada bulan Adanya pengaruh
Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Kolibu, Franckie R.R. juli 2019 di SMK Negeri 1 pengetahuan dan sikap
Sikap dan Tindakan Pencegahan Maramis Likupang Barat. Analisis data yang pencegahan HIV/AIDS tapi
HIV/AIDS di SMK Negeri 1 digunakan penelitian ini adalah tindakannya terhadap
Likupang Barat Quasi Eksperimen dengan pencegahan HIV/AIDS belum
34

pendekatan one grup pretest dan berpengaruh atau belum ada


posttest. tindakan dari pelajar, jadi
diharapkan pengetahuan,
sikap, dan tindakan berubah
menjadi lebih baik.
9. Stigma dan Diskriminasi Riska Sofia Penelitian ini dilakukan pada tahun Penelitian ini menunjukkan
Terhadap ODHA (Studi Pada 2018 di Puskesmas tanah pasir bahwa tingkat pengetahuan
Tenaga Kesehatan di Puskesmas aceh utara. Analisis data yang tentang HIV/AIDS dan
Tanah Pasir Aceh Utara) digunakan pada penelitian ini tingkat ketakutan irasional
adalah unvariat dan bivariate tentang transmisi HIV
menggunakan uji Chi-Square. mempunyai hubungan dengan
stigma dan diskriminasi
tenaga kesehatan terhadap
ODHA.
10. Stigma Masyarakat Terhadap Zahroh Shaluhiyah, Penelitian ini dilaksanakan pada Adanya sikap keluarga dan
Orang Dengan HIV/AIDS Syamsulhuda Budi Mustofa, tahun 2015 di Jawa Tengah. persepsi responden terhadap
Bagoes Widjanarko Analisis yang digunakan pada odha merupakan factor
penelitian ini adalah dilakukan pengaruh munculnya stigma
secara unvariat, bivariate terhadap odha sehingga
menggunakan kai kuadrat, dan disarankan adanya pemberian
multivariat menggunakn regresi infomasi tentang hiv/aids
logistic. yang lengkap kepada keluarga
dan masyarakat.
34

2.5 Kerangka Konsep


Factor – Factor Pengetahuan
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Pengalaman
Kebudayaan

1. C1 (Pengetahuan/Knowledge)
6.Informasi 1. C1
(Pengetahuan/Knowledge) Positif
C2 (Pemahaman/Comprehen sion)
Pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS
Siswa Kelas X SMK Modern Al-Rifa’ie C3 (Penerapan/Applocation)
C4 (Analisis/Analysis) Stigma
C5 (Sintesis/Syntesis) Negative
C6 Evaluasi/Evaluation)

Komponen-Komponen Stigma
1. Labeling
2. Stereotip
3. Separation
Definis HIV/AIDS
Tanda dan Gejala HIV/AIDS 4. Diskriminasi
Keterangan :
Yang tidak diteliti Cara Penularan
: Pengobatan dan Pencegahan HIV/AIDS
Yang diteliti :
Tingkat Pengetahuan Baik : 76 – 100%
Berhubungan : Cukup : 56 – 75%
Meningkatkan pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS Bertambahnya
Kurang :≤ 56%
Berpengaruh : pengetahuan
berkurangnya
stigma ke
odha
35

2.6 Penjelasan Kerangka Konsep

Dari kerangka konsep di atas dapat dijelaskan bahwa pendidikan siswa

bisa mempengaruhi pengetahuan siswa mengenai HIV/AIDS. Seorang

siswa dalam hal pengetahuan mampu mengerti mengenai definisi, tanda

dan gejala, cara penularan, dan pengobatan ataupun pencegahan

HIV/AIDS. Kemudian setelah mempunyai pengetahuan yang cukup maka

akan berkurangnya stigma yang dimiliki oleh para siswa,dari stigma

sendiri terdapat dua penilaian yaitu stgma positif dan stigma negative.

Oleh karena itu, apabila siswa memiliki suatu pengetahuan yang kurang

mengenai HIV/AIDS maka akan menimbulkan banyaknya stigma namun

apabila siswa memiki suatu pengetahuan yang lebih maka rendah pula

stigma yang dimiliki oleh para siswa.

2.7 Hipotesis

H1 : adanya hubungan anatara pengetahuan siswa dengan stigma

ODHA
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain

korelasional. Menurut (Wahidmurni, 2017), penelitian kuantitatif

merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian

yang berkaitan tentang pendekatan dan jenis penelitian. Dalam penelitian

ini menggunakan instrument kuesioner pengetahuan tentang HIV/AIDS

dan stigma ODHA, yang menggunakan metode pendekatan Cross

Sectional, menurut susila & suyanto (2010) pendekatan cross sectional

merupakan penelitian yang dilakukan dalam satu waktu dengan satu fokus.

Pada penelitian ini menggunakan uji statistik kategorik spearman rank.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu : November, 2019

Tempat : SMK Modern Al-Rifa’ie

36
37

3.3 Kerangka Kerja


Populasi
Siswa dan siswi kelas X SMK Modern A-Rifa’ie jurusan
Multi Media, Farmasi, dan Keperawatan dengan jumlah 60
siswa

Sampel
Siswa dan siswi kelas X SMK Modern A-Rifa’ie jurusan
Multi Media, Farmasi, dan Keperawatan dengan jumlah 52
siswa

Sampling
Purposive
Sampling

Desain Penelitian
Korelasional

Pengumpulan Data

Variable Independent Variable Dependent


Pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS Stigma ODHA

Analisa Data
Editing, coding, skoring, dan analisa menggunakan spearman rank

Penarikan Kesimpulan
Jika nilai P ≤ 0,05 maka data Ho diterima artinya ada hubungan
Jika nilai P ≥ 0,05 maka data Ho ditolak artinya tidak ada
hubungan
38

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa seluruh SMK

Modern Al-Rifa’ie sebanyak 52 siswa.

3.4.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dari siswa – siswi

SMK Modern Al-Rifa’ie yang memenuhi kriteria inklusi. Siswa

siswi SMK Modern Al-Rifa’ie berjumlah 52 siswa yang terbagi

menjadi 3 kelas dari tiga jurusan, yaitu jurusan Multi Media

dengan jumlah siswa 11 orang, jurusan Farmasi dengan jumlah

siswa 30 orang, dan jurusan Keperawatan dengan jumlah siswa 19

orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan purposive

sampling (menyeluruh). Menurut (Bungin, 2011), untuk

menentukan jumlah sampling dapat menggunakan rumus yaitu

sebagai berikut:

N
n=
1 + N (d)2
Keterangan :

n : besar sampling

N :besar populasi

d : tingkat signifikasi (p = 0,05)

jadi perhitungannya :

60
n=
1 + 60 (0,05)2

n= 60
39

1 + 60 (0,0025)

n= 60 = 60
1 + 0,15 1,15

n = 60 = 52,17 dibulatkan (52)


1,15
Dalam penghitungan rumus ini, peneliti mendapakan sampel sebanyak 52 di

SMK Modern Al-Rifa’ie. Untuk mengatasi sampel siswa yang drop out dari

penelitian, maka jumlah sampel ditambah 10% dari hasil perhitungan

sampel yang didapat sejumlah 54 orang.

1. Kriterian Inklusi

a. Seluruh siswa siswi SMK Modern Al-Rifa’ie

b. Siswa siswi yang bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eksklusi

a. Siswa siswi yang sedang mengikuti kegiatan yang ditugaskan oleh

sekolah

b. Siswa siswi yang tidak hadir dalam penelitian

3.4.3 Teknik Sampling

Pada penelitian ini mengambil sample dengan

menggunakan metode teknik purposive sampling, menurut

(Sugiyono, 2016), purposive sampling yaitu teknik penetapan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan menggunakan teknik

purposive sampling yaitu karena tidak semua sampel memiliki

kriteria yang sesuai dengan yang telah penulis lakukan. Oleh

karena itu penulis menggunakan tehnik ini dengan menetapkan


40

pertimbangan – pertimbangan dan kriteria – kriteria yang telah

ditetapkan oleh peneliti.

3.5 Identivikasi Variable

(Sugiyono, 2016), variable penelitian adalah segala ssuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

3.5.1 Variabel Bebas (Independent)

Pada penelitian ini yang menjadi variable bebas yaitu Pengetahuan

siswa tentang HIV/AIDS

3.5.2 Variabel Terikat (Dependent)

Pada penelitian yang menjadi variable terkait yaitu Stigma ODHA .


3.6 Definisi Oprasional

Definisi Oprasional adalah mengidentifikasi variable secara oprasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Dodiet

Aditya, 2013)

No Variable Devinisi Oprasional Indicator Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Variable Bebas Informasi yang 1. Pemgertian HIV/AIDS Kuesioner Ordinal Hasil Presentasi
(Independet) : didapat sesorang 2. Tanda gejala HIV/AIDS
Pengetahuan Siswa tentang HIV/AIDS. 3. Cara penularan Baik :76 – 100%
4. Pengobatan dan Cukup : 56 – 75%
Tentang HIV/AIDS
pencegahan HIV/AIDS kurang : ≤ 56%

(Arikunto,2006)

2. Variable Terkait Stigma suatu label 1) Penyikapan keprihatinan Kuesioner Ordinal Sangat Setuju : 4
(Dependent) : Stigma yang didapat 2) Tentang sikap publik Setuju 3
ODHA seseorang dari oranng 3) Pemikiran positif Tidak Setuju 2
lain. Sangat tidak setuju : 1
Hasil Presentasi
Sangat rendah: 0% -25%
Rendah : 26% - 50%
Tinggi : 51% - 75%
Sangat tinggi:76%- 100%

41
42

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Proses Pengumpulan Data

1. Tahap persiapan

Peneliti mendapatkan surat ijin penelitian dari Program

Studi Keperawatan Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKes) Kepanjen dan surat tersebut diserahkan ke

sekolah untuk meminta ijin penelitian kesekolahan tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Setelah mendapatkan ijin dari sekolah untuk penelitian,

peneliti melakukan pendekatan dengan kriteria inklusi dan

eksklusi yang sudah ditentukan.

b. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan responden

dalam satu waktu dan satu tempat.

c. Responden yang mengikuti sesuai dengan kriteria inklusi

d. Memberikan penjelasan kepada responden mengenai prosedur

penelitian yang akan dilaksanakan dan pemberian arahan

dalam mengisi kuesoner.

e. Setalah itu para siswa mengisi kuesioner yang telah dibagi

oleh tim peneliti.

3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan yaitu kuesioner yang dilakukan

dengan post-test yang berisi tentang soal pengetahuan tentang

HIV/AIDS yang berjumlah 10 soal dan soal mengenai stigma

yang berjumlah 6 soal.


43

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan

atau kesahihan suatuinstrumen, jadi pengujian validitas mengacu pada

sejauh mana suatu instrument tersebut dapat menjalankan fungsi.

Instrument dikatakanvalid jika isntrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak di ukur (Sugiyono, 2011). Validitas

digunakan untuk menghubungkan peringkat setiap elemen dengan

peringkat keseluruhan dari instrument. Peringkat dinyatakan valid jika

r ≥ rtable dan nulai signifikan ≤ 0,05 (5%), dan ketika hasil validitas

ini valid maka akan digunakan untuk penelitian. Berdasarkan hasil

pengolahan data dengan komputerisasi mendapatkan hasil bahwa soal

mengenai pengetahuan HIV/AIDS dengan jumlah 15 soal valid semua

dan untuk validitas dari stigma dengan jumlah soal 12 soal dinyatakan

valid. Dari validitas ini ada 40 populasi dengan r Tabel 0,312.

b. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajekan alat tersebut

dalam mengukur apa yang diukur (Sugiyono, 2011) Artinya kapanpun

alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama.

Untuk mengukur reabilitas skala atau kuesioner dapat digunakan

rumus Alpha Cronbach adalah> 0,6. Reliabilitas pengetahuan Alpha

Cronbach 0,802, dan untuk stigma 0,475.


44

3.9 Teknik Analisa Data

3.9.1 Editing

Editing merupakan suatu upaya untuk memeriksa kembali

kebenaran data yang diperoleh atau yang dikumpulakan, editing ini

dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau data terkumpul

(Pabundu, 2011)

3.9.2 Coding

Coding merupakan suatu usaha pengklasifikasian jawaban dari

para responden menurut macamnya (Pabundu, 2011). Kegiatan ini

bertujuan untuk mempermudah dalam analisis data sesuai dengan

buku koding yang dipersiapkan.

1. Kode Jenis Kelamin

a. Kode L : Laki – laki

b. Kode P : Perempuan

2. Kode Jurusan

a. A : Multi media

b. B : Farmasi

c. C : Keperawatan

3. Kode Usia Siswa Siswi

a. A : 15 – 16 tahun

b. B : 17 – 18 tahun

4. Kode Kuesoiner

A : Pengetahuan

B : Stigma
45

3.9.3 Tabulating

Tabulasi merupakan proses penyusunan dan analisis data

dalam bentuk table, cara memasukkan data, dengan harapan akan

memudahkan dalam pelaksanaan analisis (Pabundu, 2011).

3.9.4 Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikandata

kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit – unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola,memilih mana yag paling penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan agar mudah

dipahami (Sugiyono, 2014).

a. Analisa Unvariant

Analisa unvariant yaitu menganalisa terhadap tiap variable dari

hasil penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentasi dari hasi variable (Notoatmodjo, 2016)

b. Analisa Bivariant

Analisa bivariant digunakan untuk membandingkan persamaan

atau perbedaan anatara dua variable (Notoatmodjo, 2016)Pada

penelitian ini menggunakan uji statistika spearman rank, jika p

value ≤ 0,05maka sahil penghitungan menunjukkan adanya

hubungan anatara variable independent dan dependent.


46

3.10 Etika Penelitian

Etika penelitian yang harus dilakukan pada penelitian ini yang

sesuai dengan prinsip – prinsip etik dalam penelitian anatara lain

(Notoatmodjo, 2016).

1. Informed consenr (lembar persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan anata peneliti

dengan respondent penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

agar responden mengerti maksut, tujuan dan mengetahui dampaknya.

Peneliti harus menghormati hak responden jika responden tidak

menyetujuinya.

2. Anonymity (tanpa nama)

Anonytimy merupakan jaminan dalam menggunakan objek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar atau alat ukur kuesioner dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan

disajikan.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Merupakan jaminan kerahasiaan dari hasil penelitian. Seluruh

informasi yang telah dikumpulkan akan dijamin kerahaisaannya dan

tidak akan disebarluaskan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada penelitian ini diuraikan hasil penelitian mengenai hubungan antara

pengetahuan siswa mengenai HIV/AIDS dengan stigma terhadap ODHA

pada siswa di SMK Moderen Al-Rifa’ie. Penelitian ini telah dilaksanakan

pada bulan Januari 2020, responden dari seluruh siswa kelas sepuluh dengan

jumlah 52 siswa yang terdiri dari 3 jurusan yaitu Keperawatan, Farmasi, dan

Multimedia. Adapun hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dan narasi.

Hasil penelitian ini didapatkan data umum dan data khusus, untuk data

umum meliputi lokasi penelitian dan karakteristik responden berdasarkan

nama, usia, jenis kelamin, dan sumber iformasi mengenai HIV/AIDS yang

mereka peroleh. Sedangkan untuk data khusus meliputi pertanyaan kuesioner

yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan siswa mengenai

HIV/AIDS dengan stigma siswa terhadap ODHA.

4.1.1 Gambaran Proses Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Modern Al-Rifa’ie dengan cara

membagikan kuesioner. Kuesioner yang disediakan adalah kuesioner

mengenai hubungan pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS dengan

stigma ODHA. Pada kuesioner tersebut berisikan tentang kuesioner

pengetahuan dan kuesioner tentang stigma.

47
48

Langkah pertama yang dilakukan adalah memperkenalkan diri di depan

responden dan menjelaskan tujuan penelitian tersebut. Setelah itu

menjelaskan cara melengkapi atau mengisi kuesioner tersebut, pertama

mengenai kuesioner pengetahuan kemudian kuesioner mengenai

stigma.

4.1.2 Gambar Lokasi Penelitian

SMK Modern Al-Rifa’ie terletak di Desa Ketawang Kecamatan

Gondanglegi Kabupaten Malang dengan jumlah seluruh siswa ada 60

siswa. Di sekolahan ini terdapat 3 kelas yang terdiri dari 3 jurusan yaitu

Keperawatan, Farmasi, dan Multimedia, ruang guru dan ruang kepala

sekolah, tempat guru piket, lab setiap jurusan, perpustakaan, aula,

lapangan olahraga, lapangan upacara, masjid, tempat parkir, kamar

mandi, kantin, dan ruang UKS.

4.1.3 Data Umum

1. Data Umum Responden

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data karakteristik rsponden

menurut jurusan dan usia. Berikut tabel penyajiannya.

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden

penelitian berdasarkan jurusan di SMK Modern Al-Rifa’ie

Jurusan

No. Jurusan Frekuensi Persentase (%)


1 Keperwatan 14 26,9%
2 Farmasi 27 51,9%
3 Multimedia 11 21,2%
Jumlah 52 100%
(sumber : data primer kuesioner penelitian, Desember 2019)
49

Berdasarkan table 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa presentase

karakteristik responden berdasarkan jurusan di SMK Modern Al-

Rifa’ie dengan melakukan pengisian kuesioner didapatkan hasil

bahwa sebagian besar berada pada jurusan Farmasi dengan jumlah

27 (51,9%) kemudian ada Keperawatan dengan jumlah 14 (26,9%),

dan Multimedia dengan jumlah 11 (21,2%) responden.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden

penelitian berdasarkan usia di SMK Modern Al-Rifa’ie

USIA

No. Usia Frekuensi Persentase (%)


1 15 Tahun 4 7,7%
2 16 Tahun 31 59,6%
3 17 Tahun 17 32,7%
Jumlah 52 100%
(sumber : data primer kuesioner penelitian, Januari 2020)

Berdasarkan table 4.2 diatas dapat diketahui bahwa presentase

karakteristik responden berdasarkan usia di SMK Modern Al-Rifa’ie

dengan melakuka pengisian kuesioner didapatkan hasil bahwa

sebagian besar berusia 16 tahun dengan jumlah 31 (59,6%),

kemudian yang berusia 17 tahun dengan jumlah 17 (32,7%), dan

terahir berusia 15 tahun dengan jumlah 4 (7,7%) responden.

4.1.4 Data Khusus Responden

1. Gambaran bentuk pengetahuan siswa mengenai HIV/AIDS pada

siswa di SMK Modern Al-Rifa’ie.


50

Tabel 4.3 Ditribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Siswa

mengenai HIV/AIDS.

Pengetahuan

No. Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)


1 Baik 21 40,4%
2 Cukup 21 40,4%
3 Kurang 10 19,2%
Jumlah 52 100%
(Sumber: data primer kuesioner penlitian, Januari 2020)

Berdasarkan table 4.3 dapat diketahui bahwa dari 52 responden lebih

banyak siswa memiliki pengetahuan yang baik dengan jumlah 21

(40,4%), yang memiliki pengetahuan cukup berjumlah 21 (40,4%),

dan yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 10 (19,2%).

2. Gambaran tingkat stigma yang dimiliki siswa mengenai penderita

HIV/AIDS di SMK Modern Al-Rifa’ie.

Table 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Stigma

Yang Dimiliki Siswa mengenai HIV/AIDS

Stigma

No. Stigma Frekuensi Persentase (%)


1 Tinggi 7 13,5%
2 Rendah 45 86,5%
Jumlah 52 100%
(sumber : data primer kuesioner penelitian, Januari 2020)

Berdasarkan table 4.4 dapat diketahui bahwa dari 52 responden

sebagian besar siswa memiliki stigma yang tinggi dengan jmlah 7

(13,5%), dan yang memiliki stigma rendah berjumlah 45 (86,5%).


51

3. Analisis Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang HIV/AIDS Dengan

Stigma ODHA Di SMK Modern Al-Rifa’ie

Analisis hubungan pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS dengan

stigma ODHA di SMK Modern Al-Rifa’ie dengan menggunakan uji

statistic rank dengan taraf signifikan p < 0,05. Teknik ini dilakukan

untuk melihat hubungan pengetahuan siswa mengenai HIV/AIDS

dengan stigma terhadap ODHA.

Tabel 4.5 : Hasil Analisa Korelasi Spearman Rank Hubungan

Pengetahuan Siswa Tentang HIV/AIDS Dengan Stigma ODHA Di

SMK Modern Al-Rifa’ie

Correlations

Stigma

Pengetahuan R = 081
P = 005
N = 52

(sumber : data primer kuesioner penelitian, Januari 2020)

Berdasarkan tabel 4.5 analisa data dengan uji statistik spearman rank

didapatkan nilai signifikan (p) 0,005 dengan taraf signifikan 5% (0,05)

yang berati H1 diterima sehingga dapat diartikan bahwasanya

pengetahuan memiliki hubungan terhadap stigma ODHA.


52

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengetahuan Siswa Tentang HIV/AIDS

Berdasarkan hasil penelitian ini, pengetahuan siswa yang ada

SMK Modernt Al-Rifa’ie kebanyakan sudah memiliki pengetahuan

yang baik dan cukup sedangkan untuk hasil penelitian ini dapat dilihat

berdasarkan tabel 4.3 yang menunjukkan bahwasanya siswa memiliki

pengetahuan baik sebesar 21(40,4%), cukup 21 (40,4%), kurang 10

(19,2%). Hal ini dikarenakan para siswa yang ada di SMK Modern Al-

Rifa’ie jarang yang mendapatkan informasi/ pengetahuan mengenai

HIV/AIDS.

Pengetahuan sendiri itu memeiliki beberapa factor yang

mempengaruhi, menurut (Hombing, 2015)factor yang mempengaruhi

yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pengelaman, kebudayaan, dan

informasi. Untuk pengetahuan yang didapatkan oleh para siswa

mengenai HIV/AIDS sangat berbeda-beda tergantung darimananya

mereka mendapatkan sebuah informasi tersebut, dengan bertambahnya

pengetahuan yang lebih banyak dan bahkan bisa diingat sampai

kapanpun oleh para siswa tersebut. Oleh sebab itu suatu pengetahuan

hal yang sangat penting karena pengetahuan merupakan hasil dari tahu

(Rachel, 2015).

Untuk usia sendiri dengan bertambahnya usia suatua pengetahuan

juga ikut bertambah sesuai yang di ungkapkan (Siagian, 1993) dalam

(Rachel, 2015) bahwa usia dan kedewasaan seseorang mempengaruhi

pengetahuan dimana semakin meningkatnya usia maka akan meningkat


53

pula pemahaman terhadap segala sesuatu (pengetahuan), motivasi dan

aktifitas. Sumber siuatu informasi yang palin sering di dapat oleh para

siswa yaitu dari pendidikan sekolah, informasi dari tim kesehatan, dan

juga dari para ulama namun selalain dari mereka seorang siswa

biasanya juga mendapatkan informasi dari membaca buku, surat kabar,

TV, dan lainnya (Rachel, 2015). Menurut (Wijaya, 2009) dalam

Sudikno, 2010) menyatakan suatu informasi pengetahuan HIV/AIDS

yang didapat para siswa sebagian besar melalui media TV, radio, dam

internet.

Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa suatu

pengetahuan itu sangat penting untuk dimiliki oleh para siswa, dari

beberapa faktor yang terdapat pada pengetahuan untuk usia sediri

memiliki penjabaran yaitu dengan bertambahnya usia tersebut maka

bertambahnya pula suatu pengetahuan yang dimiliki oleh para siswa,

karena bertambahnya usia tersebut maka bertambahnya pengelaman

dan akhirnya berambah pula suatu pengetahuan yang dimilikinya.

Untuk suatu informasi sendiri setiap orang memiliki info dari sumber

yang ber beda-beda, dan paling sering siswa mendapatkan informasi

pengetahuan tersebut dari sekolah (guru), dari membaca buku, surat

kabar, TV, dan lainnya (Rachel, 2015). Sedangkan untuk jurusan

(pendidikan) itu setiap kelas memiliki penyampaian yang berbeda-beda

karena setiap kelas memiliki usia dan daya serap pengetahuan masing-

masing, apalagi di SMK Modern Al-Rifa’ie memiliki 3 jurusan yang

setiap jurusan para siswanya memiliki pengetahuan yang berbeda-beda


54

untuk jurusan Keperawatan mulai awal masuk sudah memiliki

penjelasan tentang HIV/AIDS, untuk Farmasi para siswa mendapatkan

pengetahuannya cuman sekedar tahu saja, dan untuk Multimedia para

siswanya tidak pernah sama sekali mendapatkan informasi pengetahuan

mengenai HIV/AIDS mereka yang mendapatkan informasi tersebut

hanya didapat ketika mereka masih Sekolah Menengah Pertama. Oleh

karena itu pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk

dimiliki para siswa karena pengetahuan adalah hasil tahu (Rachel,

2015).

4.2.2 Stigma Siswa Tentang HIV/AIDS Dengan ODHA

Berdasarkan hasil penelitian ini, stigma yang ada di SMK Modern

Al-Rifa’ie memiliki hasil dalam dua kategori yaitu tinggi dan rendah

seperti yang ada dalam tabel 4.4 yaitu tinggi 7 (13,5%)dan rendah 45

(86,5%).

Dari hasil penelitian ini untuk stigma memiliki beberapa faktor

yang mempengaruhi stigma secara holistik yakni mencakup faktor

biologis, psikologis, sosiologi, dan kultural (Marta, 2019). Dalam hal

biologis umur merupakan hal yang berpengaruh dalam kinerja fisik dan

juga perilaku seseorang karena umur seseoranng mempengaruhi

motivai hidup mereka (Suganda, 1997) dalam (Tri paryati, 2015).

Tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi munculnya stigma

dan diskriminasi terhadap ODHA seperti penelitian (Mahendra, 2006 )

menyatakan bahwa jenis pendidikan seseorang mempengaruhi skor

stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (Tri Paryati, 2015).


55

Untuk persepsi menurut (Herek, dkk, 2002) mengungkapkan hasil

penelitiannya di Amerika serikat ada sekitar 40-50% masyarakat masih

beranggapan bahwa penularan HIV/AIDS bisa tertular melalui percikan

bersin dan batuk, minum dari gelas yang sama, dan juga pemakaian

toilet umum, seang 20% masih berfikiran bahwa melakukan ciuman

pipi bisa menularkan HIV (Tri Paryati, 2015). Dukungan sosial sangat

penting untuk didapatkan oleh penderita HIV/AIDS karena masalah

stigma dan diskriminasi lebih banyak muncul pada lingkungan umum

seperti sekolah, masyarakat, dan juga tempat layanan kesehatan (Tri

Paryati,2015). Peran agama dalam kehidupan manusia sangatlah

penting, dengan adanya peran agama ini terbentuknya konsep mengenai

sehat sakit, dalam konsep ini sangat dipengaruhi oleh keyakinan tentang

peran tuhan dalam menentukan nasib termasuk dalam halnya sehat dan

sakit (Tri parati, 2015).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma yang dimiliki

oleh para siswa rendah. Untuk dari segi umur, para siswa kebnayakan

berumur 16 dan 17 tahun untuk yang berumur 15 tahun hanya sedikit.

Ada 3 jurusan yang ada sekolahan tersebut pertama Keperawatan, untuk

keperawatan para siswa sudah mendapatkan info mengenai HIV/AIDS

dan keteika melaksanakan penelitian mereka bisa menjawab dengan

baik, kemudia ada jurusan Farmasi pada jurusan ini para siswa hanya

sebagian yang sudah pernah mendapatkan informasi mengenai

HIV/AIDS informasi tersebut mereka dapatkan ketika mera masih

menempuh Sekolah Menengah Pertama, terahir ada jurusan Multimedia


56

pada jurusan ini para siswa masih belum pernah mendaptkan informasi

mengenai HIV/AIDS dan pada jurusan ini mata pelajaran mereka tidak

ada yang menyangkut mengenai kesehatan. Oleh karena tingkat

pendidikan bisa menjadi salah satu faktor timbulnya stigma pada para

siswa (Tri paryati,2015).

Untuk persepsi para siswa masih dimiliki karena masih banyak

para siswa yang berpendapat bahwa dengan membeli sayuran pada

penderita HIV maka pembeli bisa tertular, selain itu masih ada pendapat

bahwa minum dengan gelas yang sama maka bisa tertular (Tri

paryati,2015). Lingkungan yang ada di sekolah tersebut adalah sebuah

pesantren, dan untuk siswanya sediri semua dari lingkungan pesantren

tersebut tidak ada yang berasal dari luar pesantren.

4.2.3 Hubungan Pengetahuan dan Stigma

Dari hail penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan

dari pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS dengan stigma ODHA

karena pada penelitian ini mendapatkan hasil bahwa pengetahuan yang

dimiliki oleh para siswa dibilang tinggi dengan hasil baik 40,4%, cukup

40,4%, kurang 19,2% dan stigma yang dimiliki para siswa memiliki

hasil tinggi 13,5% dan rendah 86,5% dari 52 responden. Dari 3 jurusan

(Keperawatan, Farmasi, Multimedia) mereka mendapatakan sumber

informasi berasal dari guru mereka ketika mereka masih menempuh

Sekolah Menengah Pertama, dan untuk jurusan Keperawatan juga

mendapatkan informasi di kelas ketika SMK tersebut selain itu mereka

juga mendapatkan informasi dari radio, Koran, internet (Sudikno,


57

2010). Sedangkan dari jurusan Farmasi diberikan penjelasan hanya

untuk sekedar tahu, untuk jurusan Multimedia tidak ada sama sekali

pelajaran mengenai kesehatan. Dari ketiga jurusan tersebut yang

memiliki siswa terbanyak ada pada jurusan Farmasi.

Diketahi bahwasnya penelitian sebelumnya mendapatakan hasil

adanya hubungan antara pengetahuan siswa dengan stigma terhadap

ODHA, dan berpendapat bahwa pengetahuan yang kurang lebih

beresiko mempunyai stigma terhadap ODHA dibandingkan dengan

responden yang mempunyai pengetahuan yang cukup/baik tentang

HIV/AIDS setelah dikontrol media masa (Berliana, 2017). Untuk

pengetahuan yang didapatkan oleh para siswa mengenai HIV/AIDS

sangat berbeda-beda tergantung darimananya mereka mendapatkan

sebuah informasi tersebut, dengan bertambahnya pengetahuan yang

lebih banyak dan bahkan bisa diingat sampai kapanpun oleh para siswa

tersebut. Oleh sebab itu suatu pengetahuan hal yang sangat penting

karena pengetahuan merupakan hasil dari tahu (Rachel, 2015). Menurut

(Wijaya, 2009) dalam (Sudikno, 2010) menyatakan suatu informasi

pengetahuan HIV/AIDS yang didapat para siswa sebagian besar melalui

media TV, radio, dam internet.

Dari pengetahuan memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi

terhadap adanya hubungan dengan stigma ataupun tidak diantaranya

usia, informasi, dan pendidikan (Hombing, 2015). Untuk stigma juga

memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi adanya hubungan

ataupun tidak antara stigma dengan pengetahuan diantaranya


58

pengetahuan, persepsi, tingkat pendidikan, dan juga kepatuhan terhadap

agama (tri paryati, 2012). Umur merupakan hal yang berpengaruh

dalam kinerja fisik dan prilaku seseorang karena umur seseorang

mempengaruhi motivasi hidup mereka (Suganda, 1997) dalam (Tri

paryati, 2015). Untuk persepsi menurut (Herek, dkk, 2002)

mengungkapkan hasil penelitiannya di Amerika serikat ada sekitar 40-

50% masyarakat masih beranggapan bahwa penularan HIV/AIDS bisa

tertular melalui percikan bersin dan batuk, minum dari gelas yang sama,

dan juga pemakaian toilet umum, seang 20% masih berfikiran bahwa

melakukan ciuman pipi bisa menularkan HIV (Tri Paryati, 2015).

Dari keterangan diatas menjelaskan bahwa pada penelitian-

penelitian sebelumnya memiliki hubungan dan pada penelitian ini

mendapatkan hasil adanya hubungan. Hasil tersebut dikarenakan faktor

yang mempengaruhi para siswa yaitu karena kurangnya informasi yang

dimiliki para siswa, dan dari banyaknya siswa dari 3 juruan tersebut

jurusan dari Farmasi yang memiliki siswa terbanyak namun informasi

yang dimilikinya masih kurang. Untuk lingkungan yang ditempati

berada di lingkungan pesantren, yang mana dari lingkungan tersebut

masih adanya siswa yang berpendapat bahwa suatu sehat sakit

seseorang dikarenakan oleh Tuhan (tri paryati, 2015). Sedangkan untuk

informasi secara mendetail kebanyakan masih belum pernah

mendapatkannya, karena informasi yang mereka dapatkan berasal dari

Sekolah Menengah Pertama, kemudian selain itu mereka hanya

mendapatkan dari internet, Koran, dan juga radio.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian ini dapat disimpulkan :

5.1.2 Pengetahuan siswa di SMK Modern Al-Rifa’ie tentang HIV/AIDS

memiliki hasil yang baik dengan jumlah 21 (40,4%), cukup 21

(40,4%),kurang 10 (19,2%)

5.1.2 Stigma yang dimiliki oleh para siswa di SMK Modern Al-Rifa’ie

ini memiliki hasil tinggi 7 (13,5%), rendah 45 (86,5%)

5.1.3 Adanya hubungan pada penelitian ini antara pengetahuan siswa

tentang HIV/AIDS dengan stigma ODHA.

5.2 Saran

Berdasarkan keterangan diatas, diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi :

5.2.1 Responden

Diharapkan penelitian ini bisa menambah informasi ataupun

pengetahuan yang mereka miliki mengenai HIV/AIDS agar bisa

memanfaatkan pada lingkungan sekitar.

5.2.2 Tempat Penelitian

Diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan masukan dan tambahan

referensi untuk tempat penelitian terhadap pendidikan mengenai

HIV/AIDS.

59
60

5.2.3 Pelayanan Kesehatan

Digunakan untuk referensi atau data bahwa siswa yang ada di

sekolahan-sekolahan sangat penting untuk mendapatkan sebuah

informasi tentang HIV/AIDS

5.2.4 Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadika sumber acuan, informasi atau

pengetahuan mengenai HIV/AIDS. Sebaiknya untuk peneliti

selanjutnya bisa lebih meningkatkan hasil dari penelitian sebelumnya

untuk mengetahui tingkat pengetahuan HIV/AIDS para siswa.


Daftar Pustaka
Ajib, M. (2016). Faktor Perbedaan Tahap Pengetahuan HIV/AIDS dan Stigma
Pelajar GMI dan UKM Mengikut Tahap Pendidikan. 30(1), 61–68.
Andalia, N., & Ridhwan, M. (2017). Jurnal Serambi Ilmu, Volume 1 8 Nomor 1 ,
Edisi Maret 2017. 1(September 2012).
Bungin, B. (2011).Hubungan Mata Sehat 2014 Dengan Tingkat Citra Perusahaan.
(42), 39–55.
Dodiet Aditya. (2013). Hand Out Metodologi, Variabel Penelitian & Definisi
Operasional.
Data Kabupaten Malang. 2018. Kabupaten Malang Dalam Angka Malang
Regebcy Figures 2018. Malang. BPS Kabupaten Malang
Falanui, A. (2016). Pengaruh Penddidikan Kesehatan Tentang HIV/AIDS
Terhadap Stigma Siswa Kelas XI di SMA Islam Kepanjen Kabupaten
Malang.
Flora, H., Kolibu, F. K., & Maramis, F. R. R. (2019). Pengetahuan , Sikap Dan
Tindakan Pencegahan Hiv / Aids Di Smk Human Immunodeficiency Virus
Atau Hiv Merupakan Virus Yang Dapat Jumlah Kasus Terbanyak . Dari
Hasil Pengambilan Data Di Dinas Kesehatan Minahasa Hiv / Aids Utara
Penyebaran Kasus Laju Melemah. 4(1), 1–7.
Gunawan, I. (2015). Revisi Taksonomi Bloom Ranah Kognitif: Kerangka
Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen. (1), 98–117.
Hombing, W. O. B. (2015). Peningkatan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan
Remaja Laki-Laki Di Smk Negeri 4 Kecamatan Umbulharjo Kota
Yogyakarta Tentang Antibiotika Dengan Metode Cbia (Cara Belajar Insan
Aktif).
Khoiriyah, R. (2018). Peningkatan Self Regard Untuk Menyikapi Stigma
Masyarakat Terhadap Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) Di Yayasan Abdi
Asih Surabaya.
Kementerian Kesehatan RI Sekertaris Jendral. 2019. Profil Kesehatan Indonesia
2018. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Latifah, D., & Mulyana, N. (2015). 48 peran pendamping bagi orang dengan
hiv/aids (odha). 306–311.
Neferi, A. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Hiv Dan Aids Dengan
Respon Masyarakat Terhadap Odha.
Notoatmodjo. (2016). Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif. 30–43.
Nursalam, Ninuk Dian K, Misutarno, Fitriana Kurnia S. 2018. Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS.Jakarta. Salemba Medika.
Pabundu, T. (2011).Human And Environment Interaction . 30–38.

61
62

Paryati, T., Raksanagara, A. S., & Afriandi, I. (2012). Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Stigma dan Diskriminasi kepada ODHA ( Orang dengan HIV
/ AIDS ) oleh petugas kesehatan : kajian literatur Factors Influencing
Stigmatization and Discrimination of PLHA ( People living with HIV / AIDS
) among health workers . (38), 1–11.
Purfitasari, S. (2014). Prostitusi Keling ( Konstruksi Sosial Masyarakat
dan Stigmatisasi ). 3(2).
Rahakbauw, N. (2016). Dukungan Keluarga Terhadap Kelangsungan Hidup
Odha (Orang Dengan Hiv/Aids). 3(2).
Reysa, M. (2017). Self-stigma pada orang dengan hiv dan aids (odha) di kota
makassar.
Reinius Maria, Wettergren Lena, Wildander Maria, Svendhem Veronica, Ekstrom
Anna Mia, And Eriksson Lars E. 2017. Development Of A 12-Item Short
Version Of The HIV Stigma Scaale
Sudikno, Simanungkalit, B., & Siswanto. (2010). Pengetahuan Hiv Dan Aids Pada
Remaja Di Indonesia ( Analisis Data Riskesdas 2010 ). Jurnal Kesehatan
Resproduksi, 1(3), 145–154.
Sugiyono. (2011). Membaca Pemahaman Dan Kemampuan Menyelesaikan Soal
Cerita Matematika.
Sugiyono. (2014). Pengolaan Perpustakaan Untuk Menambah Tingkat Minat
Baca Pengunjung Perpustakaan. 56–67.
Sugiyono. (2016). Perubahan Sektor Food And Beverages Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016.
Susila dan Suyanto, 2010, Metodologi Penelitian Cross Sectional. Salemba
Medika. Jakarta.
Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif. 1–16.
Warisatmaja, W. (2016). Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas Atas
Tentang
Perilaku Hidup Sehat Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kedunggong
Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo.
Widayati, N. C. (2019). Hubungan Program Kerja Wpa Dengan Stigma Dan
Diskriminasi Terhadap ODHA Pada Anggota WPA di Surakarta.
Wilujeng, R. D. (2015). Pengetahuan Siswa Tentang Hiv/Aids Sebelum
Dan Sesudah Penyuluhan. (110).
Yuliantini, H. (2012). Tingkat PengetahuanHIV/AIDS dan Sikap Remaja
Terhadap Prilaku Seksual Pranikah di SMA"X" di Jakarta Timur.
Lampiran 1
SURAT STUDI PENDAHULUAN

63
Lampiran 2
SURAT BALASAN STUDI PENDAHULUAN

64
Lampiran 3

Etik

65
Lampiran 4

Surat Ijin Validitas

66
Lampiran 5

Permohonan Ijin Penelitian

67
Lampiran 6

Balasan Permohonan Ijin Penelitian

68
69
Lampiran 7

Balasan Telah Melakukan Penelitian

70
Lampiran 8

INFORMED CONSENT

Kepada :

Yth. Sdr/Sdri Seluruh


Siswa

Di SMK modern Al-Rifa’ie

Dengan Hormat,

Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir Program Studi Keperawatan


Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen, maka saya :

Nama : Binti Roudlotul Masluka

NIM : 16.20.031

Semester : VII (tujuh)

Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan


Siswa Tentang HIV/AIDS Dengan Stigma ODHS di SMK Modern Al-rifa’ie”.
Demi kelancaran penelitian ini saya mengharapkan partisipasi saudara-saudari
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan sesuai pertanyaan yang ada

Adapun hal-hal yang bersangkutan dengan diri anda saya jamin


kerahasiaannya. Oleh karena itu tidak perlu dicantumkan nama terang demi
menjaga kerahasiaan.

Hormat saya,

BINTI ROUDLOTUL MASLUKA


NIM : 16.20.031

71
Lampiran 9

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapat informasi dari peneliti serta memahami maksud, tujuan

dan manfaat penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang

HIV/AIDS Dengan Stigma ODHA di SMK Modern Al-Rifa’ie”, dengan ini saya

yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :..............................................

Umur.................................................................tahun

Jenis Kelamin :..............................................

Dengan penuh kesadaran (BERSEDIA / TIDAK BERSEDIA)* tanpa ada

paksaan dari siapapun menjadi responden penelitian dengan menandatangani surat

persetujuan ini.

Malang, November 2019


Responden

(.....................................)**
Keterangan : *) Coret yang tidak perlu
**) Tanpa nama terang

72
Lampiran 10

KISI – KISI KUESIONER PENGETAHUAN


No Variable Indikator jumlah No Soal
Soal
1. Pengetahuan 1. Pengertian HIV/AIDS 5 1,2,3,4,11
siswa tentang 2. Tanda dan gejala 3 5,6,7
HIV/AIDS HIV/AIDS
3. Cara penularan 4 8,9,10,15
HIV/AIDS
4. Pengobatan dan 3 12,13,14
pencegahan HIV/AIDS

73
Lampiran 11

KUESIONER
Tanggal Pengisisan :

A. PETUNJUK PENGISIAN

Isilah biodata diri anda sebelum mengisi pertanyaan di bawah ini.

Berilah tanda silang (X) pada jawaban anda sesuai dengan pengetahuan yang

anda miliki.

B. DATA UMUM SISWA

Nama (Inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin Laki – Laki Perepuan

Kelas : Jurusan :

Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai HIV/AIDS?

Tidak Pernah Pernah, dari mana……….

C. DATA KHUSUS

1. Apakah yang dimaksut dengan HIV?

a. Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh

b. Virus yang menyerang saraf

c. Virus yang menyerang otak

d. Virus yang menyerang sel darah

2. Apa kepanjangan dari HIV?

a. Human Immonodeficiency Virus

74
75

b. Humon Immunodeficiency Virus

c. Human Immunodeficiency Virus

d. Humon Immonodeviciency Firus

3. HIV/AIDS adalah ?

a. Penyakit yang menyerang sebagian tubuh

b. Penyakit yang menular dan menyerang seluruh kekebalan tubuh

c. Penyakit menular

d. Penyakit yang menyerang pencernaan

4. Acquared Immunodeficiency Syndrome merupakan penyebab penyakit apa?

a. Hipertensi

b. AIDS

c. Tuberculosis

d. Diabetes Mellitus

5. Tanda dan Gejala penderita HIV/AIDS adalah?

a. Sering pingsan

b. Gatal-gatal

c. BB menurun drastis

d. Batuk selama 3 hari

6. Berapa lama perjalanan HIV menu AIDS?

a. 2-5 bulan

b. 4-6 minggu

c. 1-2 tahun

d. 6-10 tahun
76

7. Manakah yang bukan termasuk tanda dan gejala dari HIV/AIDS?

a. Diare kronis

b. BB menurun drastic

c. Gatal – gatal

d. Mulut berjamur

8. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS ?

a. Makan dalam satu wadah

b. Berjabat tangan

c. Berhubungan seksual

d. Karena gigitan nyamuk

9. HIV/AIDS dapat ditularkan dari ibu ke anak pada saat?

a. Menggendong

b. Memandikan

c. Mencium sang bayi

d. menyusui

10. Manakah yang termasuk bukan cara penulran HIV/AIDS?

a. Gigitan nyamuk/serangga

b. Berhubungan seks bebas

c. Bergantianya penggunaan jarum suntik

d. Ibu yang menyusui anaknya

11. Apakah yang diserang virus HIV pada tubuh manusia?

a. Saluran pencernaan

b. Kekebalan tubuh

c. Saluran pernafasan
77

d. Reproduksi

12. Di bawah ini yang termasuk pengobatan penderita HIV/AIDS adalah ?

a. Pemberian obat penurun panas

b. Pemberian obat maag

c. Pemberian obat flu

d. Pemberian anti virus

13. Pengobatan HIV/AIDS untuk mencegah penyebaran virus dapat

dilakukan dengan?

a. Dibiar saja

b. Pemberian obat anti virus / ARV

c. Terapi rutin ke RS

d. Di berikan obat alergi

14. Untuk mencegah penularan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan cara?

a. Menggunakan jarum suntik bergantian

b. Tidak mnggunakan kondom ketika berhubungan seksual

c. Menghindar hubungan seksual dengan penderita

d. Membiarkan ibu yang menderita HIV menyusui bayinya

15. Berikut ini merupakan penyebab paling cepat terkena virus HIV/AIDS

ialah?

a. Tidur berduaan

b. Ciuman

c. Pelukan

d. Jarum suntik bergantian


Lampiran 12

KUNCI JAWABAN
1. Apakah yang dimaksut dengan HIV?

a. Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh

b. Virus yang menyerang saraf

c. Virus yang menyerang otak

d. Virus yang menyerang sel darah

2. Apa kepanjangan dari HIV?

a. Human Immonodeficiency Virus

b. Humon Immunodeficiency Virus

c. Human Immunodeficiency Virus

d. Humon Immonodeviciency Firus

3. HIV/AIDS adalah ?

a. Penyakit yang menyerang sebagian tubuh

b. Penyakit yang menular dan menyerang seluruh kekebalan tubuh

c. Penyakit menular

d. Penyakit yang menyerang pencernaan

4. Acquared Immunodeficiency Syndrome merupakan penyebab penyakit apa?

a. Hipertensi

b. AIDS

c. Tuberculosis

d. Diabetes Mellitus

5. Tanda dan Gejala penderita HIV/AIDS adalah?

a. Sering pingsan

78
79

b. Gatal-gatal

c. BB menurun drastis

d. Batuk selama 3 hari

6. Berapa lama perjalanan HIV menu AIDS?

a. 2-5 bulan

b. 4-6 minggu

c. 1-2 tahun

d. 6-10 tahun

7. Manakah yang bukan termasuk tanda dan gejala dari HIV/AIDS?

a. Diare kronis

b. BB menurun drastic

c. Gatal – gatal

d. Mulut berjamur

8. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS ?

a. Makan dalam satu wadah

b. Berjabat tangan

c. Berhubungan seksual

d. Karena gigitan nyamuk

9. HIV/AIDS dapat ditularkan dari ibu ke anak pada saat?

a. Menggendong

b. Memandikan

c. Mencium sang bayi

d. Menyusui
80

10. Manakah yang termasuk bukan cara penulran HIV/AIDS?

a. Gigitan nyamuk/serangga

b. Berhubungan seks bebas

c. Bergantianya penggunaan jarum suntik

d. Ibu yang menyusui anaknya

11. Apakah yang diserang virus HIV pada tubuh manusia?

a. Saluran pencernaan

b. Kekebalan tubuh

c. Saluran pernafasan

d. Reproduksi

12. Di bawah ini yang termasuk pengobatan penderita HIV/AIDS adalah ?

a. Pemberian obat penurun panas

b. Pemberian obat maag

c. Pemberian obat flu

d. Pemberian anti virus

13. Pengobatan HIV/AIDS untuk mencegah penyebaran virus dapat

dilakukan dengan?

a. Dibiar saja

b. Pemberian obat anti virus / ARV

c. Terapi rutin ke RS

d. Di berikan obat alergi

14. Untuk mencegah penularan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan cara?

a. Menggunakan jarum suntik bergantian

b. Tidak mnggunakan kondom ketika berhubungan seksual


81

c. Menghindar hubungan seksual dengan penderita

d. Membiarkan ibu yang menderita HIV menyusui bayinya

15. Berikut ini merupakan penyebab paling cepat terkena virus HIV/AIDS ialah?

a. Tidur berduaan

b. Ciuman

c. Pelukan

d. Jarum suntik bergantian


Lampiran 13

KISI – KISI KUESIONER STIGMA ODHA

No Variable Indicator Jumlah No Saoal


Soal
2. Stigma ODHA 1. Penyikapan keprihatinan 4 1,4,7,11
2. Tentang sikap publik 5 2,5,8,9,10
3. Pemikiran positif 4 3,6,12

82
Lampiran 14

KUESIONER
Tanggal Pengisian :
Nama (Inisial) :
Usia :
Kelas : Jurusan :
(Isilah kolom dibawah ini dengan ceklis (√))
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No Soal STS TS S SS

1. Saya pikir orang dengan


HIV adalah hukuman
karena prilakunya yang
buruk
2. HIV/AIDS adalah
penyakit menakutkan dan
menjijikkan sehingga
harus dijauhi
3. Orang dengan HIV/AIDS
berhak mendapatkan
perlakuan seperti orang
lainnya
4. Saya memandang rendah
seseorang karena
mengindap HIV/AIDS
5. Saya tidak ingin
berteman dengan orang
pengidap HIV/AIDS
6. Saya akan tetap membeli
sayuran segar dari petani
yang mengidap
HIV/AIDS
7. jika teman saya
menderita HIV/AIDS
saya akan
merahasiakannya

83
84

8. Jika ada guru yang


menderita HIV/AIDS
maka tidak boleh
mengajar di kelas
9. Orang yang menderita
HIV/AIDS adalah orang
yang sering berganti-
ganti pasangan
10. Penderita HIV/AIDS
mencemari nama baik
lingkungan
11. Saya merasa malu jika
memiliki saudara yang
menderita HIV/AIDS
12. Saya bersedia menerima
curhatan penderita
HIV/AIDS
Lampiran 15
MASTER TABEL
“Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang HIV/AIDS Dengan Stigma ODHA”
Jurusan Usia variabel 1 (Tingkat Pengetahuan) Variabel 2 (Stigma)
No. Keper FarmaMulti 15 16 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumla % Kateg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumla % Kategori
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 70% 2 3 3 1 3 3 2 1 1 3 3 2 3 28 58% tinggi
2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 29 60% tinggi
3 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80% 1 3 3 2 3 3 2 1 1 3 3 2 3 29 60% tinggi
4 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 29 60% tinggi
5 1 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 1 4 2 1 1 3 3 1 4 4 4 4 32 67% tinggi
6 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 30% 3 2 2 4 2 2 3 3 1 3 3 1 4 30 63% tinggi
7 1 2 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 5 50% 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 32 67% tinggi
8 1 2 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 70% 2 3 3 2 2 2 1 2 3 4 3 2 3 30 63% tinggi
9 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90% 1 3 1 2 3 3 1 2 2 4 3 4 3 31 65% tinggi
10 1 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80% 1 3 4 2 2 3 1 2 4 3 4 4 3 35 73% tinggi
11 1 2 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4 40% 3 2 4 3 1 1 2 2 2 4 1 1 3 26 54% tinggi
12 1 2 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6 60% 2 3 4 3 4 2 2 3 2 4 4 4 4 39 81% sangat tinggi
13 1 2 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4 40% 3 1 2 4 1 2 2 2 2 4 3 1 1 25 52% tinggi
14 1 2 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6 60% 2 2 1 4 1 2 3 4 1 4 2 2 4 30 63% tinggi
15 2 2 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 5 50% 3 3 2 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 35 73% tinggi
16 2 2 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 70% 2 4 3 3 2 1 1 3 3 4 3 2 3 32 67% tinggi
17 2 2 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6 60% 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 32 67% tinggi
18 2 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 34 71% tingi
19 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90% 1 4 3 3 2 1 1 3 3 4 3 2 3 32 67% tinggi
20 2 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 33 69% tinggi
21 2 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 28 58% tinggi
22 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90% 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 19 40% rendah
23 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90% 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 28 58% tinggi
24 2 2 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 70% 2 2 3 3 2 1 2 4 4 3 2 2 3 31 65% tinggi
25 2 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 2 4 3 1 2 1 4 1 4 2 1 4 29 60% tinggi
26 2 2 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 4 40% 3 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 4 3 33 69% tinggi
27 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90% 1 2 3 3 2 1 1 3 2 2 2 2 3 26 54% tinggi
28 2 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80% 1 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 2 4 31 65% tinggi
29 2 2 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50% 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 36 75% tinggi
30 2 2 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 70% 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 28 58% tinggi
31 2 2 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 70% 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 35 73% tinggi
32 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% 1 3 4 2 4 2 2 3 2 4 4 4 3 37 77% sangat tinggi
33 2 2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70% 2 2 1 4 1 2 4 2 1 2 2 2 4 27 56% tinggi
34 2 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80% 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 29 60% tinggi
35 2 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90% 1 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 33 69% tinggi
36 2 3 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6 60% 2 3 2 3 1 1 2 2 1 3 2 3 3 26 54% tinggi
37 2 3 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 5 50% 3 3 2 3 1 1 2 2 3 4 3 2 3 29 60% tinggi
38 2 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 29 60% tinggi
39 2 3 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6 60% 2 1 4 3 1 2 2 3 1 4 4 2 3 30 63% tinggi
40 2 3 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 5 50% 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 30 63% tinggi
41 2 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 1 1 3 1 1 3 3 1 3 2 1 3 23 48% rendah
42 3 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90% 1 4 3 4 1 2 2 3 1 4 4 4 3 35 73% tinggi
43 3 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 3 2 4 1 2 2 3 1 4 4 4 3 33 69% tinggi
44 3 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7 70% 2 3 4 2 3 3 1 4 2 3 4 3 3 35 73% tinggi
45 3 3 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 70% 2 3 2 4 1 1 2 4 2 2 2 2 3 28 58% tinggi
46 3 3 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 60% 2 3 4 4 1 2 2 4 2 4 4 4 3 37 77% sangat tinggi
47 3 3 1 0 1 1 0 0 0 1 0 85
1 5 50% 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 30 63% tinggi
48 3 3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 80% 1 3 2 3 1 2 2 3 2 4 2 2 4 30 63% tinggi
49 3 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80% 1 3 4 2 1 1 2 2 1 4 3 4 4 31 65% tinggi
50 3 3 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 70% 2 4 2 3 1 2 1 3 1 4 1 1 4 27 56% tinggi
51 3 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90% 1 4 4 2 2 2 2 4 2 4 4 2 3 35 73% tinggi
52 3 3 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70% 2 4 4 2 2 2 2 3 2 4 4 2 3 34 71% tinggi
86

Keterangan

Jurusan : Keperawatan = 1, Farmasi = 2, Multimedia = 3

Usia : 15 tahun = 1, 16 tahun = 2, 17 tahun = 3

Variable 1 “ pengetahuan” : 1 = benar, 0 = salah

Keterangan pengetahuan : 1= baik, 2 = cukup, 3 = kurang

Variable 2 “stigma” : 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 =

setuju, 4 = sangat setuju

Keterangan stigma : 1 = sangat tinggi , 2 = tinggi , 3 = rendah , 4 =

sangat rendah
Lampiran 16

HASIL PERHITUNGAN
Hasil Perhitungan Variabel 1 (Tingkat Pengetahuan)
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 total_skor
VAR00001 Pearson Correlation 1 -.020 .055 1.000** -.020 -.020 -.081 -.081 .327* .327* .412** .412** .412** .412** -.081 .471**
Sig. (2-tailed) .904 .737 .000 .904 .904 .620 .620 .040 .040 .008 .008 .008 .008 .620 .002
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
** **
VAR00002 Pearson Correlation -.020 1 -.055 -.020 1.000 1.000 .081 .081 .140 .140 -.020 -.020 .120 .120 .081 .454**
Sig. (2-tailed) .904 .737 .904 .000 .000 .620 .620 .389 .389 .904 .904 .462 .462 .620 .003
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00003 Pearson Correlation .055 -.055 1 .055 -.055 -.055 .032 .032 .168 .168 .055 .055 .250 .250 .032 .264
Sig. (2-tailed) .737 .737 .737 .737 .737 .843 .843 .300 .300 .737 .737 .120 .120 .843 .099
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00004 Pearson Correlation 1.000** -.020 .055 1 -.020 -.020 -.081 -.081 .327* .327* .412** .412** .412** .412** -.081 .471**
Sig. (2-tailed) .000 .904 .737 .904 .904 .620 .620 .040 .040 .008 .008 .008 .008 .620 .002
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
** **
VAR00005 Pearson Correlation -.020 1.000 -.055 -.020 1 1.000 .081 .081 .140 .140 -.020 -.020 .120 .120 .081 .454**
Sig. (2-tailed) .904 .000 .737 .904 .000 .620 .620 .389 .389 .904 .904 .462 .462 .620 .003
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00006 Pearson Correlation -.020 1.000** -.055 -.020 1.000** 1 .081 .081 .140 .140 -.020 -.020 .120 .120 .081 .454**
Sig. (2-tailed) .904 .000 .737 .904 .000 .620 .620 .389 .389 .904 .904 .462 .462 .620 .003
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00007 Pearson Correlation -.081 .081 .032 -.081 .081 .081 1 1.000** .000 .000 .243 .243 .274 .274 1.000** .592**
Sig. (2-tailed) .620 .620 .843 .620 .620 .620 .000 1.000 1.000 .132 .132 .087 .087 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
** **
VAR00008 Pearson Correlation -.081 .081 .032 -.081 .081 .081 1.000 1 .000 .000 .243 .243 .274 .274 1.000 .592**

87
Sig. (2-tailed) .620 .620 .843 .620 .620 .620 .000 1.000 1.000 .132 .132 .087 .087 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00009 Pearson Correlation .327* .140 .168 .327* .140 .140 .000 .000 1 1.000** .093 .093 .221 .221 .000 .443**
Sig. (2-tailed) .040 .389 .300 .040 .389 .389 1.000 1.000 .000 .567 .567 .170 .170 1.000 .004
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00010 Pearson Correlation .327* .140 .168 .327* .140 .140 .000 .000 1.000** 1 .093 .093 .221 .221 .000 .443**
Sig. (2-tailed) .040 .389 .300 .040 .389 .389 1.000 1.000 .000 .567 .567 .170 .170 1.000 .004
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
** ** ** ** **
VAR00011 Pearson Correlation .412 -.020 .055 .412 -.020 -.020 .243 .243 .093 .093 1 1.000 .678 .678 .243 .621**
Sig. (2-tailed) .008 .904 .737 .008 .904 .904 .132 .132 .567 .567 .000 .000 .000 .132 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00012 Pearson Correlation .412** -.020 .055 .412** -.020 -.020 .243 .243 .093 .093 1.000** 1 .678** .678** .243 .621**
Sig. (2-tailed) .008 .904 .737 .008 .904 .904 .132 .132 .567 .567 .000 .000 .000 .132 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00013 Pearson Correlation .412** .120 .250 .412** .120 .120 .274 .274 .221 .221 .678** .678** 1 1.000** .274 .726**
Sig. (2-tailed) .008 .462 .120 .008 .462 .462 .087 .087 .170 .170 .000 .000 .000 .087 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
** ** ** ** **
VAR00014 Pearson Correlation .412 .120 .250 .412 .120 .120 .274 .274 .221 .221 .678 .678 1.000 1 .274 .726**
Sig. (2-tailed) .008 .462 .120 .008 .462 .462 .087 .087 .170 .170 .000 .000 .000 .087 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00015 Pearson Correlation -.081 .081 .032 -.081 .081 .081 1.000** 1.000** .000 .000 .243 .243 .274 .274 1 .592**
Sig. (2-tailed) .620 .620 .843 .620 .620 .620 .000 .000 1.000 1.000 .132 .132 .087 .087 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
total_skor Pearson Correlation .471** .454** .320 .471** .454** .454** .592** .592** .443** .443** .621** .621** .726** .726** .592** 1
Sig. (2-tailed) .002 .003 .005 .002 .003 .003 .000 .000 .004 .004 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).

88
89

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.802 15
90

HASIL PERHITUNGAN
Hasil Perhitungan Variabel 2 (Stigma)
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 total_skor
VAR00001 Pearson Correlation 1 1.000** .111 .329* .329* -.490** .329* .154 .154 .452** .154 .111 .702**
Sig. (2-tailed) .000 .497 .038 .038 .001 .038 .341 .341 .003 .341 .497 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00002 Pearson Correlation 1.000** 1 .111 .329* .329* -.490** .329* .154 .154 .452** .154 .111 .702**
Sig. (2-tailed) .000 .497 .038 .038 .001 .038 .341 .341 .003 .341 .497 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
**
VAR00003 Pearson Correlation .111 .111 1 -.297 -.297 .255 -.297 .000 .000 .063 .000 1.000 .160
Sig. (2-tailed) .497 .497 .063 .063 .112 .063 1.000 1.000 .697 1.000 .000 .323
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00004 Pearson Correlation .329* .329* -.297 1 1.000** -.262 1.000** .151 .151 .289 .151 -.297 .778**
Sig. (2-tailed) .038 .038 .063 .000 .103 .000 .352 .352 .071 .352 .063 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00005 Pearson Correlation .329* .329* -.297 1.000** 1 -.262 1.000** .151 .151 .289 .151 -.297 .778**
Sig. (2-tailed) .038 .038 .063 .000 .103 .000 .352 .352 .071 .352 .063 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
** ** * * ** *
VAR00006 Pearson Correlation -.490 -.490 .255 -.262 -.262 1 -.262 .385 .385 -.575 .385 .255 -.140
Sig. (2-tailed) .001 .001 .112 .103 .103 .103 .014 .014 .000 .014 .112 .387
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00007 Pearson Correlation .329* .329* -.297 1.000** 1.000** -.262 1 .151 .151 .289 .151 -.297 .778**
Sig. (2-tailed) .038 .038 .063 .000 .000 .103 .352 .352 .071 .352 .063 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00008 Pearson Correlation .154 .154 .000 .151 .151 .385* .151 1 1.000** -.299 1.000** .000 .417**
Sig. (2-tailed) .341 .341 1.000 .352 .352 .014 .352 .000 .061 .000 1.000 .007
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
91

VAR00009 Pearson Correlation .154 .154 .000 .151 .151 .385* .151 1.000** 1 -.299 1.000** .000 .417**
Sig. (2-tailed) .341 .341 1.000 .352 .352 .014 .352 .000 .061 .000 1.000 .007
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00010 Pearson Correlation .452** .452** .063 .289 .289 -.575** .289 -.299 -.299 1 -.299 .063 .370*
Sig. (2-tailed) .003 .003 .697 .071 .071 .000 .071 .061 .061 .061 .697 .019
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00011 Pearson Correlation .154 .154 .000 .151 .151 .385* .151 1.000** 1.000** -.299 1 .000 .417**
Sig. (2-tailed) .341 .341 1.000 .352 .352 .014 .352 .000 .000 .061 1.000 .007
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR00012 Pearson Correlation .111 .111 1.000** -.297 -.297 .255 -.297 .000 .000 .063 .000 1 .160
Sig. (2-tailed) .497 .497 .000 .063 .063 .112 .063 1.000 1.000 .697 1.000 .323
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
** ** ** ** ** ** ** * **
total_skor Pearson Correlation .702 .702 .340 .778 .778 .340 .778 .417 .417 .370 .417 .160 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .000 .000 .004 .000 .007 .007 .019 .007 .323
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
92

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.475 12
Lampiran 17

Validitas Pengetahuan

Pertanyaan r Hitung Sig r Tabel 5% Keterangan


(n=40)
P1 0,471 0,002 0,312 Valid
P2 0,454 0,003 0,312 Valid
P3 0,320 0,005 0,312 Valid
P4 0,471 0,002 0,312 Valid

P5 0,454 0,003 0,312 Valid


P6 0,454 0,003 0,312 Valid

P7 0,592 0,000 0,312 Valid


P8 0,592 0,000 0,312 Vilid
P9 0,443 0,004 0312 Valid
P 10 0,443 0,004 0,312 Valid

P 11 0,621 0,000 0,312 Valid


P 12 0, 621 0,000 0,312 Valid
P 13 0,726 0,000 0,312 Valid
P 14 0, 726 0,000 0,312 Valid
P 15 0, 592 0,000 0,312 Valid

93
94

Validitas Stigma
Pertanyaan r Hitung Sig r Tabel 5% Keterangan
(n=40)
P1 0,702 0,000 0,312 Valid

P2 0,702 0,000 0,312 Valid


P3 0,340 0,004 0,312 Valid
P4 0,778 0,000 0,312 Valid
P5 0,778 0,000 0,312 Valid

P6 0,340 0,004 0,312 Valid


P7 0,778 0,000 0,312 Valid
P8 0,417 0,007 0,312 Vilid
P9 0,417 0,007 0312 Valid
P 10 0,370 0,019 0,312 Valid
P 11 0,417 0,007 0,312 Valid
P 12 0,340 0,004 0,312 Valid

Reliabilitas
Variable Alpha N of r Tabel Keterangan
Cronbac item
h
Pengetahuan 0,802 15 0,312 Reliabel
Stigma 0,475 12 0,312 Reliable
Lampiran 18
Dokumentasi Kegiatan
Farmasi

Keperawatan

Multimedia

95

Anda mungkin juga menyukai