Makalah Peluang Kelompok 2
Makalah Peluang Kelompok 2
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
“Statistika Matematika”
OLEH:
KELOMPOK 2
1. MUHAMMAD ASDAR WIRAWAN
2. NURUL QURANI
3. NURAZIZAH
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam tidak lupa kita kirimkan kepada Nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang
seperti saat ini.
Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Statistika Matematika, serta untuk menambah pengetahuan kita semua
mengenai materi peluang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
A. Ruang Sampel..................................................................................................6
B. Konsep Peluang...............................................................................................7
D. Peluang Dua Peristiwa Saling Bebas.............................................................16
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
A. Simpulan........................................................................................................19
B. Saran..............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dalam makalah ini adalah antara lain sebagai berikut.
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah antara lain sebagai berikut.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan peluang dua peristiwa saling
bebas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ruang Sampel
Ruang sampel diskrit adalah ruang sampel yang memiliki banyak anggota
berhingga ataupun tidak berhingga tetapi bisa dihitung.
S GG,GH,HG,HH
Penyelesaian: Karena masa hidup bola lampu bernilai bilangan real positif, maka
ruang sampelnya adalah sebagai berikut: S r,r 0 Kita dapat menentukan
berapa peristiwa dari ruang sampel S.
B. Konsep Peluang
i. PA 0 untuk A A
ii. PS1
¿ i=1 ¿ m Ai A, maka:
Penyelesaian.
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Untuk setiap dua peristiwa A dan B dalam A berlaku, PA B PA
PB PA B.
Contoh. Diketahui P(A) adalah 0,5 dan P(B) adalah ½ dari P(A). Jika peluang
irisan A dan B adalah 0, tentukan Peluang A gabung B
Penyelesaian:
n(B) 4
P B = = = 0,4
n( S) 10
Kita lihat bahwa A merupakan himpunan bagian dari B dan PA PB. Ini
disebut juga dengan peluang peristiwa bagian.
7. Sifat peluang
n( A)
Jika S memiliki n anggota, maka: P A =
n (S)
Contoh. Misalkan kita mengadakan pengundian dua buah uang logam Rp. 100
secara bersamaan sekaligus. Apabila D adalah peristiwa tidak akan diperolehnya
gambar “HURUF BANK INDONESIA”, maka hitunglah P Dc .
S GG,GH,HG,HH
Dimana:
Dikarenakan dua buah mata uang logam Rp. 100 diundi bersamaan dan seimbang,
maka setiap titik sampel memiliki nilai peluang yang sama, yaitu . D : Peristiwa
tidak akan diperolehnya gambar “HURUF BANK INDONESIA”.
1
Ruang peristiwa dari D adalah: D GG , dan nilai peluang PD , karena
4
PDP Dc 1, maka:
P Dc = 1 - P(D)
1
P Dc = 1 - ,
4
3
P Dc =
4
1. Aturan Perkalian
n( A)
digunakan rumus sebagai berikut: P A =
n (S)
Dimana,
Contoh. Sebuah rumah makan menyediakan menu makanan pagi yang terdiri atas
nasi, telur, kerupuk, dan minuman. Nasi terdiri atas nasi kuning, nasi putih, dan
nasi goreng. Telur terdiri atas telur dadar, ceplok, asin, dan rebus. Kerupuk terdiri
atas kerupuk aci, ikan, dan udang. Minuman terdiri atas air putih, kopi, susu, kopi
susu, dan teh. Berapa peluang bahwa menu makanan pagi itu terdiri atas nasi
kuning, telur, kerupuk, dan minum?
Penyelesaian:
Andaikan A : Peristiwa bahwa menu makanan pagi itu terdiri atas nasi
kuning, telur, kerupuk, dan minum.
Maka,
nA = Banyak susunan menu makanan pagi yang terdiri atas nasi kuning, telur,
kerupuk dan minum.
nA 60 cara
nS Banyak susunan menu makanan pagi keseluruhan yang terdiri atas nasi,
telur, kerupuk dan minuman.
n(S) = (3x4x3x5)
n( A) 60 1
Sehingga, P A = = =
n (S) 180 3
2. Permutasi
n!
nPk =
( n−k ) !
n( A)
digunakan rumus sebagai berikut: P A =
n (S)
Dimana,
Contoh. Diketahui ada tiga abjad berurutan yaitu a,b dan c. Hitunglah nilai
peluang bahwa dua abjad tertentu selalu terletak berdampingan, apabila kita
membentuk permutasi dari tiga abjad itu.
Penyelesaian:
nE Banyak susunan dua abjad tertentu yang selalu terletak berdampingan.
n(E) 4 cara.
nS 3!
n(S) = 6 cara
n(E) 4 2
Sehingga, P E = = =
n( S) 6 3
3. Kombinasi
n!
nCk =
k ! ( n−k ) !
Penghitungan nilai peluang sebuah peristiwa berdasarkan aturan kombinasi
n( A)
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P A =
n (S)
Dimana,
Contoh. Mira mempunyai sebuah kotak berisi 15 buah kelereng terdiri atas 7 buah
kelereng kuning dan 8 buah kelereng putih. Kemudian mira mengambil lima buah
kelereng secara sekaligus. Berapa peluang bahwa dari lima buah kelereng yang
terambil itu, tiga buah diantaranya berwarna kuning?
Penyelesaian.
Misalkan D: Peristiwa bahwa lima buah kelereng yang terambil itu, tiga buah
diantaranya berwarna kuning.
Banyak susunan kelereng kuning yang terambil itu adalah (73 )cara = 35cara.
Banyak susunan kelereng putih yang terambil adalah (82) cara = 28 cara
n(D) = Banyak susunan lima buah kelereng yang terambil, dengan tiga buah di
antaranya berwarna kuning.
n(D) = ( 35 x 28 )
n(S) = (153)
n(S) = 3.003
n ( D) 980
Sehingga, P(D) = =
n ( S ) 3003
D. Peluang Bersyarat
P ( A ⋂ B)
diberikan A didefinisikan sebagai P (B|A) = dengan 0 < p(A) < 1
P( A)
Contoh. Seorang guru akan memilih peserta olimpiade. Ada 5 calon laki-laki
diantaranya 3 pandai berhitung dan 2 pandai perkalian. 3 calon wanita diantaranya
1 pandai berhitung dan 2 pandai perkalian. Hitunglah peluang yang siswa
olimpiade yang dipilih guru adalah laki-laki dengan syarat pandai perkalian.
Penyelesaian.
Misalkan A adalah kejadian orang yang pandai perkalian. Pada pria ada 2 dan
wanita ada 2 jadi totalnya adalah 4.
n( A) 4 1
P(A) = = =
n (S) 8 2
A⋂B = 2
n( A ⋂ B) 2 1
P(A⋂B) = = =
n( S) 8 4
P ( A ⋂ B) 1/4 2 1
P (B|A) = = = = = 0,5 .
P( A) 1/2 4 2
Dua peristiwa A dan B disebut peristiwa yang saling bebas, jika dan hanya
jika: PA B PA PB. Apabila dua buah peristiwa A dan B saling bebas,
maka:
a. Dua peristiwa A dan BC juga saling bebas
Contoh:. Dalam box Ater dapat 4 balon kuning dan 3 balon biru, sedangkan dalam
box B terdapat 7 balon kuning dan 2 balon merah. Dari asing-masing kotak
diambil satu balon secara acak. Hitunglah peluang terambil:
Penyelesaian:
Kejadian ini saling bebas karena box A dan B tidak saling berkaitan
a. Diketahui:
n(Sa) = 7
n(Sb) = 9
n(Ka) n(Kb)
PA B .
n( S) n( S)
4 7
PA B .
7 9
4
PA B
9
b. Diketahui:
n(Sa) = 7
n(Sb) = 9
n(Ka) n(Kb)
PA B .
n( S) n( S)
4 2
PA B .
7 9
8
PA B
63
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun simpulan dalam makalah ini adalah antara lain sebagai berikut.
2. Konsep dari peluang mencakup definisi peluang menurut aksioma, dan teknik
membilang seperti aturan perkalian dan permutasi.
B. Saran
2. Teliti dalam mengerjakan agar tidak terjadi kesalahan baik dalam pengetikan.
DAFTAR PUSTAKA