berarti bahwa Pancasila diharapkan dapat menjadi ruh dalam membentuk jati diri mahasiswa guna
mengembangkan jiwa profesionalitasnya. (mengacu UU.No. 12 th.2012).
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sesungguhnya nilai nilai Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan bermasyarakat sejak sebelum Pancasila sebagai
dasar negara diumumkan sebagai sistem nilai.
Nilai yang ada yaitu: Percaya kepada Tuhan dan toleran.
Gotong royong, Musyawarah, Solidaritas atau kesetiakawanan sosial.
Manifestasi prinsip gotong royong dan solidaritas secara konkrit dapat dibuktikan dalam bentuk
pembayaran pajak yang dilakukan oleh warganegara
Munnculnya permasalahan yang mendera Indonesia memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, oleh karena itu perlu
diungkap berbagai permasalahan dinegeri tercinta yang menunjukan penntingnya mata kuliah
Pancasila
1. Masalah kesadaran perpajakan.
2. Masalah korupsi.
3. Masalah lingkungan.
4. Masalah dis integrasi bangsa.
5. Masalah dekadensi moral.
6. Masalah Narkoba
7. Masalah penegakan hukum yang berkeadilan.
VISI PENDIDIKAN PANCASILA:
Terwujudnya kepribadian civitas akademika yang bersumber pada nilai nilai Pancasila.
MISI PENDIDIKAN PANCASILA:
1. Mengembangkan potesi akademik peserta didik.
2. Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam masyarakat bangsa dan negara
(misi psychososial)
3. Membangun budaya ber Pancasila sebagai salah satu determinan kehidupan (misi sosio kultural).
4. Mengkaji dan mengembangkan pendidikan Pancasila sebagai sistem pengetahuan terintegrasi
atau disiplin ilmu sintetik sebagai misi akademik.
Dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila empat pilar pendidikan menurut unesco menjaddi
salah satu rujukan dalam proses yang meliputi learning to know, learning to do, learning to be
learning to live together.
Mengapa harus ada Pendidikan PS di PT.
Pentingnya Pendidikan PS untuk menanamkan nilai-nilai moral PS pada generasi penerus cita cita
bangsa. sehingga memperkokoh modaltas akademik mahasiswa dalam berperan serta membangun
peran serta masyarakat a.l
1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk DN
2. kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi yad.
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan/solidaritas
4. Kesadaran pentingnya norma norma dalam pergaulan.
5. Kesadaran pentingnya kesehatan mental bangsa
6. Kesadaran pentingnya penegakan hukum.
7. Menanamkan pentingnya kesadaran thdp Idiologi PS.
MENGGALI SUMBER HISTORIS SOSIOLOGIS POLITIK PENDIDIKAN PANCASILA.
Sumber historis PPS.
Sejarah mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana
dimasa depan (historia vitae magistra).
Dalam peristiwa sejarah nasional banyak hikmah yang dapat dipetik seperti mengapa perjuangan
mengusir penjajah masa lalu bangsa Indonesia selalu kalah dan mudah dipecah belah.
Sumber sosiologis Pendidikan Pancasila
Sosiologi adalah ilmu tentang kehidupan antar manusia yang mengkaji latar belakang susunan dan
pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat disamping juga mengkaji
tentang masalah-masalah sosial perubahan dan pembaharuan dalam masyarakat (Soekanto 1982;
19)
Sumber Yuridis Pendidikan Pancassila
Indonesia sebagai negara hukum yang berarti pendekatan yuridis merupakan salah satu pendekatan
utama dalam pengembangan atau pengayaan materi mata kuliah pps.
Sumber Politik Pendidikan.
Pendidikan Pancasila bersumber dari fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia
Idiologi politik adalah himpunan nilai-nilai, ide, norma-norma kepercayaan dan keyakinan yang
dimiliki seseorang atau sekelompok orang atas dasar norma dan merupakan sikapnya terhadap
kejadian dan peristiwa politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku politiknya.
Landasan hukum kebijakan pendidikan PS di PT:
1. Sk Dirjen Dikti No.232/u/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PT.
2. SK Dirjen Dikti No.265/Dikti/2000 tentang Penympurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian.
3. SK Dirjen Dikti Mo.38/Dikti/Kep/2002 tentang rambu rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah
pengembangan Kepribadian di PT.
4. UU no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Tantangan Pendidikaan Pancasila
Menentukan bentuk dan format agar mata kuliah Pendidikan PS dapat diselenggarakan diberbagai
program studi dengan menarik dan efektif.
Tantangan dapat berasal dari internal Perguruan Tinggi dan tantang eksternal adalah krisis
keteladanan dari para elit politik dan maraknya gaya hidup hedonistik didalam masyarakat
Mendiskripsi esensi dan urgensi Pendidikan PS.
Pasal 35 ayat (3) UU No.12 th.2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan MK
Pendidikan PS adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada
mahasiswa mengenai idiologi bangsa Indonesia
Dengan landasan tsb Dirjen Dikti mengembangkan esensi:
1. Pengantar Kuliah Pendidikan PS.
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia.
3. Pancasila sebagai Dasar Naegara.
4. Pancasila sebagai Idiologi Negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika.
7. pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Ringkasan tentang pengertian dan pentingnya PPS.
PPS merupakan usaha sadar dan terencana unntuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
pengetahuan kepribadian dan keahlian sesuai sesuai dengan program studinya masing masing.
BAB II
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA
Pancasila dalam proses sejarah bangsa Indonesia mengalami dinamika yang kaya dan penuh
tantangan.
Perumusan Pancasila mulai dari sidang BPPUPKI sampai pengesahan Pancasila sebagai dasar negara
dalam sidang PPKI masih mengalami tantangan baik internal maupun eksternal.
Arus sejarah memperlihatkan dengan nyata bahwa semua bangsa memerlukan suatu konsepsi dan
cita cita. Jika mereka tidak memiliki atau jika konsepsi dan cita cita itu menjadi kabur dan usang
maka bangsa itu adalah dalam bahaya (Soekarno)
Pancasila Pra Kemerdekaan
Dr.Rajiman selaku Ketua BPUPKI pada tgl 29 Mei 1945 meminta kepada sidang agar mengemukakan
dasar negara Indonesia merdeka.
Pada tgl. 29 Mei 1945 Mr. Moh.Yamin menyampaikan usulan dasar negara: Pri Kebangsaan, Pri
Kemanusiaan, Pri Ketuhanan, Pri Kerakyatan, Kesejahteraan Rakyat.
Tanggal 30 Mei 1945 Prof Dr. Soepomo mengemukakan teori terbentuknya Negara berdasarkan:
1. Teori Negara Perseorangan.
2. Teori Negara Klas.
3. Teori Negara Integralistik.
Tgl. 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengusulkan Dasar Negara yang terdiri:
1.Nasionalism(Kebanssaan Indonesia).
2. Internasaionalism (Internasionalisme).
3. Mufakat (demokrasi).
4’ Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan.
Periode Perumusan Pancasila
Panitia Sembilan yang dibentuk BPUPKI pada sidang 30 Juni 1945 merumuskan dasar negara didalam
suatu piagam yang disebut Piagam Jakarta.
Pancasila menurut Piagam Jakarta terdiri:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tanggal 6 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada tentara Sekutu,
Tanggal 7 Agustus pemerintah pendudukan Jepang di Jakarta mengeluarkan maklumat yang berisi:
1. Pertengahan Agustus 1945 akan dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
2. Panitia itu rencananya akan dibentuk tanggal 18 Agustus 1945
3. direncanakan 24 Agustus Indonessia dimerdekakan.
Tanggal 8 Agustus 1945. Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman dipanggil jenderal Tarauchi (penguasa
militer Jepang di Asia Tenggara yang berkedudukan di Saigon Vietnam) diperintahkan untuk
membentuk PPKI yg kemudian ditindak lanjuti dengan keanggotaan 21 orang.
Tanggal 9 Agustus 1945 bom atom di Hiroshima memperlemah kekuatan Jepang yang akhirnya
menyerah kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Konsekuensi penyerahan Jepang berarti
wilayah bekas jajahan Jepang beralih kepada perwalian Sekutu.
Sementara Sekutu belum dapat menjangkau wilayah wilayah untuk sementara ditugasi tentara
Jepang menjaga kekosongan.
Kekosongan ini dengan cepat dimanfaatkan oleh para pemimpin Nasional untuk segera mengambil
keputusan politik. Berupa melepaskan diri dari bayang-bayang kekuasaan Jepang dan mempercepat
rencana kemerdekaan bangsa Indonesia.
Periode pengesahan Pancasila
Tanggal 12 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman dipanggil Penguasa tentara Jepang Asia
Selatan di Saigon untuk membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang pernah
dijanjikan oleh Jepang.
Karena pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu maka pada tanggal 15
Agustus Soekarno cs kembali ke Indonesia dan disambut para pemuda yang mendesak agar
kemerdekaan Indonesia segera diproklamirkan
Tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesi
Tanggal 18 Agustus Sidang PPKI untuk menentukan dan menegaskan posisi bangsa Indonesia yang
semula dijajah menjadi bangsa merdeka.
PPKI yang semula merupakan badan buatan pemerintah Jepang menjadi Badan Nasional dengan
tugas:
1. Mengesahkan UUD 1945.
2. Memilih Presiden dan wakil presiden.
3. Membentuk KNIP yang anggota intinya mantan anggota PPKI ditambah tokoh tokoh
masyarakat dari banyak golongan.
KNIP dilantik tanggal 29 Aagustus 1945
Pada sidang PPKI yang mengesahkan UUD 1945 pada pembukaan yang berasal dari konsep Piagam
Jakarta terjadi perubahan sila pertama dasar negara yang semula berbunyi Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya dirubah menjadi Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan dan pengesahan UUD ternyata roda pemerintahan mennghadapi
tantangaan yang mengancam kemerdekaan bangsa dan eksistensi Pancasila yaitu munculnya pihak
Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia.
Belanda melakukan agresi di Indonesia selama 4 tahun (1945 – 1949)
Pengakuan kedaulatan bangsa Indonesia oleh Belanda pada tgl 27 Desember 1949 dengan
perubahan bentuk negara dari negara Kesatuan menjadi negra serikat.
Taanggal 17 Agusstus 1950 bentuk negara RIS kembali menjadi NKRI dengan tidak memberlakukan
UUD 1945 tetapi menggunakan dasar UUDS 1950 yang merubah lsistem pemerintahan dari
Presidentil (UUD 1945) menjadi sistem Paelementer.
Pada tahun 1955 dilaksanakan Pemilihan Umum pertama kali untuk memilih anggota Badan
Konstituante dan anggota DPR.
Badan Konstituante yang bertanggung jawab menyusun dan mengesahkan UUD gagal karena
berbagai konflik yang terjadi.
Pada tgl 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang menyatakan berlakunya
kembali UUD 1945 meskipun dalam pelaksanaan terjadi penyimpangan penyimpangan
Akibat penyimpangan dalam pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 maka pada tahun 1965 terjadi
Gerakan Orde Baru yang melakukan koreksi terhadap konsistensi pelaksanaan PS dan UUD 1945
Gerakan Orde Baru menimbulkan peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang diawali
dengan terbitnya Surat Perintah Sebelas Maret yang kemudian dikuatkan dengan TAP MPRS
No.IX/MPRS/1966 tanggal 21 Juni 1966.
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya Panca Karsa) ditetapkan oleh MPR
dengan Surat Ketetapan No.II/MPR/1978. yang ditindaklanjuti dengan keluarnya Inpres, No.10/1978
dan Kepres No.10/1979 tentang pembentuk BP7
4. Kekuatan yang yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan
kegiatan dan mencapai tujuan.
5. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memaami menghayati serta memolakan
tingkah lakunya sesuai dengan orientaasi dan norma norma yang terkandung didalamnya
URGENNSI PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NEGARA
Kebudayaan global terbentuk dari pertemuan beragam kepentingan yang mendekatkan
masyarakat dunia .
Beberapa karakter kebudayaan global sbb:
1. Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal balik.
2. Pengakuan akan identitas dan kaneka ragaman masyarakat dalam berbagai kkelompok dengan
pluralitas etnis dan religi.
3. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas secara utuh tetapi bersifat plural dan
heterogin.
4.
4. Masyarakat yang memiliki idiologi dan sistim nilai yang berbeda bekerja sama dan bersaing
sehingga tidak ada satupun idiologi yang dominan.
5. Nillai nilai Hak Asasi Manusia , kebebasan, demokrasi, menjadi nilai nilai yang dihayati bersama
tetapi dengan interprestasi yang berbeda beda
Berdasarkan karakteristik kebudayaan global tersebut maka perlu ditelusuri fase fase
perkembangan globalisasi sebagai bentuk tantangan terhadap Idiologi Pancasila
FASE FASE PERKEMBANGAN GLOBALISASI
1. Fase embrio , berlangsung di Eropa dari abad 15 sampai abad 18 dengan munculnya komunitas
nasional dan runtuhnya sistem transendental diabad tengagh.
2. Fasse pertumbuhan yang meliputi abad 18 dengan ciri pergeseran krpada gagasan negara
kesatuan , kristalisasi konsep , hubungan internasional , standarisasi konsep kewarganegaaraan
3. Fase take off yang berlangsung dari 1870 sampai pertengahan 1920 yang ditandai dengan
diterimanya konsep baru tentang negara kebangsaan , identitas dan kepribadian nasional , mulai
munculnya negara negara non Eropa kedalam masyarakat internasional
4. Fase perjuangan hegemoni nyang dimulai 1920 sampai dengan perterngahan 1960 yang
ditandai dengan meningkatnya konflik internasional dan idiolohis seperti kapitalisme ,
sosialisme, fasisme dan nasiisme dan jatuhnya boom atom yang menggugah pikiran tentang
masa deppan manusia yang diikuti terbentuknya PBB
5. Faswe ketidak pastian, berlangsung 1960 - 1990 ditandai dengan munculnya gagasan dunia
ketiga , konsepsi individu menjadi lebih kompleks , hak hak kewarganegaraan semakin semakin
tegas dirumuskan , berembangnya media global yang semakin canggih
6. Fase kebudayaan global, ditandai oleh perubahan radikal di Eropa Timur Sn Uni Soviet
ALASAN DIPERLUKANNYA KAJIAN PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NEGARA:
1. Warganegara memahami dzn dan melaksanakan Pancasila sebagai Idiologi Neragara
Idiologi Paancasila menghadapi tantangan dari berbagai idiologi dunia dari kebudayaan global
IDENTIFIKASI UNSUR UNSUSR YANG MEMPENGARUHI IDIOLOGI Pancasila sebagai idiologi
Negara:
A. Unsur atheisme yang terdapat dalam idiologi Marxismme atau komunisme yang bertentangan
dengan sila KetuhananYME.
B. Unsur Inndividualisme dalam Liberalisme tidak sesuai dengan prinsulo nilai gotong royong
dalam sila Keadilan Sosial.
C. Kapitalisme yang memberikan kebebasan individu untuk menguasai sistem perekonomian
negara gtidak sesuai dengan sistem ekonomi kerakyatan
Pancasila selain menghadapi tantangan dari idiologi besar dunia juga menghadapi tantangan dari
sikap dan perilaku kehidupan yang menyimpang dari norma norma masyarakat umum antara lain
terorisme dan narkoba.
Beberapa unsur ancaman yuang ditimbulkan oleh aksi terorisme a.l
1. Rasa takut dan cemas akibat bom bunuh diri.
2. Aksi terorismme dengan dengan idiologinya menebarkan ancaman terhadap kesatuan bangsa
sehingga mengancam disintegrasi bangsa
3. Aksi terorisme menyebabkkan investor asing tidak beraniu menanamkan modalnya di Indonesia
ANCAMAN YANG DITIMBULKAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN NARKOBA
1. Merusak masa depan generasi muda sehingga berimplikasi terhadap keberlangsungan hidup
bangsa dan negara.
2. Perdagangan dan peredaran narkoba merusak reputasi negara Inndonesia sebagai negara yang
berdasarkan Pancasila.
3. Perdagangan naarkoba sebagai barang terlarang merugikan sistem perekonomian negara
2. PENYELENGGARA NEGARA MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN PANCASILA SEBAGAI
IDIOLOGI NEGARA
Pancasila dijabarkan dalam berbagai peraturan perundang undangan
Beberapaa unsur penting dalam Pancasila sebagai orientasi kehidupan
konstitusional:
1. Adanya kesepakatan untuk bersama sama membanggun negara tanpa
diskriminasi .
2. Aktualisasi lima sila Pancasila dalam kehidupan bernegara
BAB V
MENGAPA PANCASILA MERUPAKAN SISTEM FILSAFAT ??????
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah kesadaran para
pendiri negara ketika menggagas ide dasar falsafah negara (Philosophisch Grondslag).
Sistem filsafat merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinue sehingga perenungan
awal yang dicetuskan para pendiri negara merupakan bahan baku yang akan terus merangsang
para pemikir berikutnya
KONSEP DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT.
1. Konsep Pancasila sebagai sistem filsafat
2. A. Apa yang dimaksud sisstem filsafat.
3. 1). Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan
alam yang biasanya diterima secara tidak kritis
2). Filsafat adalah
suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang
sangat dijunjung tinggi
( arti formal)
3). Filsafat adalah
usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan (arti komprehensip)
4). Filsafat adalah
analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep (arti
analisis linguistik)
5). Filsafat adalah
sekumpulan problemaatik yang langsung mendapat perhatian manusia dan
dicarikan jawabannya oleh ahli ahli filsafat (arti aktual fondamental
Pancasila sebagai dasar filsafat negara , nilai nilai filosofis yang terkandung dalam sila sila
Pancasila mendasari seluruh peraturan hukum yang berlaku di Indonesia .
Pancasila sebagai dasar filsafat negara artinya nilai nilai sila Pancasila merupakan sesuatu yang
telah ada dan berkembang didalam masyaarakat Indonesia yang kemudian disepakati sebagai
dasar filsafaat negara (philosophisch grondslag)
Beberapa ciri berfikir kefilsafatan:
1. Sistem filsafat harus bersifat koheren artinya berhubungan satu sama lain secara runtut
tidak mengandung pernyataan yang bertentangan didalamnya .
Pancasila sebagai sistem bagian bagiannya tidak saling bertentangan meskipun berbeda bahkan
saling melengkapi dan tiap bagian mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh artinya mencakup segala hal dari gejala yang
terdapat dalam kehidupan manusia
Pancasila sebagai pandangan filsafat bangsa merupakan suatu pola yang yang dapat mewadahi
semua kehidupan dan dinamika masyarakat di Indonesia.
3. Sistem filsafat harus bersifat mendasar artinya bentuk oerenungan mendalam yang
sampai keinti mutlak permasalahan sehingga menemukan aspek yang sangat fondamental.
Pancasila sebagai sistem filsafat dirumuskan berdasarkan inti mutlak tata kehidupan manusia
menghadapi diri sendiri, sesama manusia dan Tuhan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara.
4. Sistem filsafat bersifat spekulatip artinya buah pikiran hassil perenungan sebagai pra
anggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar berdasarkan
penalaran logis serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu.
Pancasila sebagai dasar negara pada permulaannya merupakan buah pikir dari tokoh tokoh
kenegaraan sebagai suatu pola dasar yang kemudian dibuktikan kebenarannya mlalui suatu
diskusi dan dialog panjang dalam sidang BPUPKI
Pancasila sebagai dasar filsafat negara artinya nilai nilai Pancasila itu merupakan sesuaatu yang
telah ada dan berkembang didalam masyarakat Indonesia yang kemudian disepakati sebagai
dasar filsafat negara.
B. Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat
Zaman modern manusia tetap memerlukan filsafat karena:
Pertama: Manusia telah memperoleh kekuatan baru yang besar dalam sains dan teknologi, telah
mengembangkan bermacam macam teknik untuk memperoleh ketenteraman
Kedua, Filsafat melalui kerjasama dengan disiplin ilmu yang lain memainkan peran yang sangat
penting untuk membimbing manusia kepada keinginan keinginan dan aspirasi meeka.
Beberapa faedah filsafat:
1. Untuk menguji kemungkinan adanya pemecahan pemecahan terhadap problem
kehidupan manusia.
2. Filsafat adalah
suatu bagian dan keyakinan keyakinan yang menjadi dasar perbuaan manusia ide ide
filsafat membentuk pengalaman pengalaman mansia pada waktu sekarang
3. Filsafat adalah
kemampuan untuk memperluas bidang bidang kesadaran manusia agar dapat menjadi
lebih hidup, lebih dapat membedakan , lebih kritis dan lebih pandai.
Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat artinya refleksi filosofis Pancasila sebagai dasar negara
ditujukkan pada berbagai aspek sbb:
Pertama :
Agar dapat diberikan pertanggung jawaban rasional dan mendasar mengenai
sila silaa dalam Pancasila sebagai prinsip prinsip politik
Kedua :
agar dapat dijelaskan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam bidang
bidang menyangkut hidup bernegara.
Ketiga:
Agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektip baru dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Keempat:
Agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut
dengan kehidupan bernegara berbangsa dan bermasyarakat serta memberikan
perspektip pemecahan terhadap permasalahan nasional
Alasan diperlukannya kajian pancassila sebagai sistem filsafat
1. Filsafat Pancasila sebagai Genetivus obyectivus dan Genetivus subyectivus
Pancasila sebagai Genetivus Obyectivus artinya niladi nilai Paancasila dijadikan sebagai obyek
yang dicari landasan filosofisnya berdasarkan sistem sistem dari cabang cabang filsafat yang
berkembang di Barat.
Pancasila sebagai Gennetivus Subyectivus artinya nilai nilai Pancasila dipergunakan untuk
menkritisi berbagai aliran filsafat yang berkembang baik untuk menemukan hal hal yang sesuai
dengan nilai nilai Paancasila maupun untuk melihat nilai nilai yang tidak sesuai dg nilai nilai
Pancasila
2. Landasan Ontologis filsafat Pancasila
Ontologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakekat segala yang ada secara umum
sehingga dapat dibedakan dengan disiplin ilmu ilmu yang membahas sesuaatu secara khusus.
Inti persoalan Onologi yaitu mengannalisis tenang substansi (substare artinya serentak, ada,
bertahan, ada dalam kenyataan) .
Landasan ontologis Pancasila artinya sebuah pemikiran filosofis atas hakekat dan asal usulnya sila
sila Pancasila sebagai dasar filosofis Negara Indonesia .
Oleh karena itu pemahaman atas hakekat sila sila Pancasila diperlukan sebagai bentuk pengakuan
atas modus eksistensi bangSa Indonesia
BAB VI
BAGAIMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA
Pancasila sebagai sistem etika disamping merupakan way of life /pandangan hidup bangsa
Indonesia juga merupakan struktur pemikiran pemikiran yang disusun untuk memberikan
tuntunan atau anduan kepada setiap warganegara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku.
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang rumput ,
kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir.
Etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebbiasaan
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, , baik pada diri
seseorang maupun masyarakat
Etika selalu terkait dengan masalah nilai yang mengandung beberapaa pengertian:
1. Sesuatu yang fondamental yang dicari orang sepanjang hidupnya.
2. Suatu kualitas atau tindakan yang berharga, kebaikan, makna atau atau pemenuhan
karakter untuk kehidupan seseorang
3. Suatu kualitas atau tindaakan sebagian membentuk identitas seseorang sebagai
pengevaluasian diri dan pembentukan diri.
4. suatu kriteria fondamental bagi seseorang untuk memilih sesuatu yang baik diantara
berbagi kemungkinan tindakan .
5. Suatu standaar yang fondamental yang dipegang oleh seseorangh ketika bertingkah
laku bagi dirinya dan orang lain.
6. Suatu obyek nilai “suatu hubungan yang tepat dengan sesuatu yang sekaligus membentuk
hidup yang berharga dengan identitas kepribadian seseorang
ETIKA PANCASILA
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila sila Pancasila untuk mengatur
perilaku kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Dalam etika Pancassila terkandung nilai nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan sosial.
Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupan
Etika Pancasila lebih dekat pada pengertian etika keutamaan atau etika kebajikan yanng lebih
dominan.
Etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat soleh yaitu kebijaksanaan, kesederhanaan,
keteguhan dan keadilan.
URGENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang dihadapi bangsa
Indonesia:
Pertama: banyaknya kasus korupsi yg melanda NKRI.
Kedua: Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatas namakan agama.
Ketiga: Masih terjadinya pelanggaran HAM.
Keempat: Kesenjangan antar kelompok masyarakat kaya dan miskin.
Kelima: Ketidak adilan hukum dlm proses peradilan
Keenam: Banyaknya orangg kaya yang tidak bersedia membayar pajak