Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN PROGRAM TB PARU

PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
2020

PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
CIANJUR
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu Campakamulya Telp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mai: pkm.campakamulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN (TERM OF REFERENCE ) PROGRAM TB PARU

PUSKESMAS CAMPAKAMULYA

I. Pendahuluan

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat
menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin
serta dimana saja. Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat didunia walaupun upaya penagggulangan TB telah
dilasanakan di banyak Negara sejak tahun 1995.
TB terjadi di setiap bagian dunia. Pada tahun 2018, jumlah kasus TB baru terbesar
terjadi di wilayah Asia Tenggara, dengan 44% kasus baru, diikuti oleh wilayah Afrika, dengan
24% kasus baru dan Pasifik Barat dengan 18%.
Pada 2018, 87% kasus TB baru terjadi di 30 negara dengan TB tinggi. Delapan negara
menyumbang dua pertiga dari kasus TB baru: India, Cina, Indonesia, Filipina, Pakistan,
Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan.
Pemberantasan TBC diupayakan oleh pemerintah menjadi salah satu standar
pelayanan minimal di puskesmas-puskesmas agar terjangkau dan terjaring tersangka TBC.
Puskesmas Campakamulya merupakan unit Pelayanan Kesehatan (UPK) telah
melaksananakan kegiatan GERMAS ( Gerakan Masyatrakat Hidup Sehat ) melalui sasaran
kegiatan 12 indikator Pendekatan Keluarga Sehat salah satu poinnya yaitu penderita TBC
diobati sampai sembuh melalui program P2P TB yang didukung oleh tenaga laboratorium dan
petugas medis lainnya. Pelayanan TB Paru sesuai sasaran TB DOTS yaitu mengacu pada visi
misi Puskesmas Campakamulya yaitu campakamulya lebih sehat mandiri dan lebih maju
berkualitas artinya masyarakat campakamulya memiliki kemandirian untuk melakukan
pengobatan dan pemeriksaan ulang ke fasilitas kesehatan dengan harapan masyarakat
menyadari pentingnya kesehatan serta misi Puskesmas Campakamulya yaitu salah satunya
menyelenggarakan upaya penanggulangan dan penegahan penyakit menular dan tidak
menular salah satu penyakit menulai yaitu TB Paru, artinya masyarakat dengan sukarela mau
dating melakukan pengobatan dipuskesmas secara teratur sampai sembuh. Adapun tata nilai
puskesmas Campakamulya yang menjadi poin penting landasan pelayanan program TBC
Paru yaitu “RAHAYU” memberikan pelayanan yang Ramah, dapat menjaga kerahasiaan
pasien (Amanah), memberikan pelayanan dengan berfokus pada Promotif, preventif kuratif
dan rehabilitatif (Humanis).

II. Latar belakang


Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan
memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan
adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari daya
tahan tubuh yang lemah(menurun) Virulensi dan jumlah kuman yang memegang peranan
penting dalam terjadinya infeksi TBC.
Pada 2018, 87% kasus TB baru terjadi di 30 negara dengan TB tinggi. Delapan negara
menyumbang dua pertiga dari kasus TB baru: India, Cina, Indonesia, Filipina, Pakistan,
Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan.
Pada tahun 2018, diperkirakan 10 juta orang jatuh sakit dengan TBC di seluruh
dunia. 5,7 juta pria, 3,2 juta wanita dan 1,1 juta anak-anak. Ada kasus di semua negara dan
kelompok umur. Tetapi TB dapat disembuhkan dan dicegah.
Pada tahun 2018, 1,1 juta anak-anak jatuh sakit dengan TB secara global, dan ada
205.000 kematian anak karena TB (termasuk di antara anak-anak dengan HIV). TB anak dan
remaja sering diabaikan oleh penyedia layanan kesehatan dan mungkin sulit untuk didiagnosis
dan diobati.
TB yang resistan terhadap multi-obat (TB-MDR) tetap menjadi krisis kesehatan
masyarakat dan ancaman keamanan kesehatan. WHO memperkirakan ada 484.000 kasus
baru dengan resistansi terhadap rifampisin - obat lini pertama yang paling efektif, 78% di
antaranya memiliki TB-MDR.
Secara global, kejadian TB menurun sekitar 2% per tahun. Hal ini perlu dipercepat
hingga penurunan tahunan 4-5% untuk mencapai tonggak pencapaian 2020 dari Strategi TB
Akhir.Diperkirakan 58 juta jiwa diselamatkan melalui diagnosis dan pengobatan TB antara
2000 dan 2018. Mengakhiri epidemi TB pada tahun 2030 adalah salah satu target kesehatan
dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Jumlah kasus tuberkulosis di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, trennya terpantau naik
tahun ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, hingga triwulan ketiga tahun ini,
jumlahnya ditemukan sebanyak 3.633 kasus.
Dari 3.633 kasus TBC tahun ini, sebanyak 219 orang memilih berobat, 138 orang
dirujuk ke fasilitas kesehatan, 23 orang dinyatakan sembuh setelah berobat, 17 orang
meninggal dunia, dan 53 orang masih dalam perawatan, tak memungkiri masih terdapat
kendala dalam upaya menanggulangi penyebaran TBC, di antaranya kesadaran dan
kepatuhan penderita menjalani pengobatan.
Pada tahun 2019 penduduk di wilayah puskesmas Campakamulya yang memiliki
jumlah penduduk sekitar 24.761 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan TB BTA Positif 54
orang. Target pencapaian program TB paru di Puskesmas Campakamulya tahun 2018 yaitu
114% atau 62 orang (BTA Positif ,dan rongen positif Berdasarkan data estimasi tersebut maka
dapat diperinci sebagai berikut :
a. Penemuan suspek belum mencapai target
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tetang TBC
c. Penemuan penderita TBC paru BTA+ belum mencapai target
Berdasarkan data tersebut diatas makan disusunlah kerangka acuan program TB Paru di
Puskesmas Campakamulya tahun 2020 yang disusun berdasarkan RUK/RPK Puskesmas
Campakamulya tahun 2019.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TBC dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
B. Tujuan Khusus
1. Menambah wawasan (pengetahuan tentang penyakit TBC
2. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam
penanggulangan TBC.
3. Tercapainya cakupan penemuan penderita TBC BTA+ secara bertahap.
4. Tercapainya angka kesembuhan dari jumlah total penderita TBC BTA+ yang
ditemukan dan diobati
5. Mempermudah dan memperlancar pelayanan pada penderita TBC
6. Memutuskan rantai penularan TBC.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian TBC.

IV. Cara Pelaksanaan


A. Upaya Promotif
Peningkatan pengetahuan pekerja tentang penanggulangan TBC di tempat kerja
melalui pendidikan & pelatihan petugas pemberi pelayanan kesehatan di tempat
kerja, penyuluhan, penyebarluasan informasi.
B. Upaya Preventif
Adalah upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang memperberat
penyakit TBC.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan upaya yang dilaksanakan untuk mencegah
timbulnya penyakit pada populasi yang sehat.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalan upaya untuk menemukan penyakit TBC sedinimungkin
mencegah meluasnya penyakit, mengurangi bertambah beratnya penyakit.
a. Pengawasan dan penyuluhan untuk mendorong pasien TBC bertahan
padapengobatan yang diberikan -tingkat kepatuhan.
b. dilaksanakan oleh seorang /Pengawas 0bat/ atau juru TBC.
c. Pengamatan langsung mengenai perawatan pasien TBC di rumah atau
kunjunganrumah.
d. Casefinding secara aktif, mencakup identifikasi TBC pada orang yangdicurigai dan
rujukan pemeriksaan dahak dengan mikroskopis secara berkala.
e. Membuat /Peta TBC/, sehingga ada gambaran lokasi tempat kerja yang
perluprioritas penanggulangan TBC bagi pekerja
f. Pengelolaan logistik.

C. Upaya Kuiratif dan Rehabilitatif


Adalah upaya pengobatan penyakit TBC yang bertujuan untuk menyembuhkanpenderita,
mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan.

V. Rencana Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Upaya untuk mensukseskan program DOTS dipuskesmas Campakamulya
direncanakan akan diadakan kegiatan sebagai berikut:
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Penyuluhan kepada Melaksanakan penyuluhan Tentang
masyarakat tentang penyakit Penyakit TB diwilayah Puskesmas
TB Camakamulya
I. SA
2 Pembinaan kader PMO Melaksanakan pembinaan kader PMO TB SA
Program TB Paru Paru RA
3 Pengamatan dan pelacakan Melaksanakan Kunjungan rumah pd
N
Penderita TB yang Mangkir penderita TB yang mangkir
4. Penjaringan Suspek TB Melaksanakan Penjaringan Suspek TB
diwilayah Puskesmas Camakamulya

Suspek TB , keluarga pasien TB dan Penderita TB di wilayah kerja Puskesmas


Campakamulya

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan Kegiatan


N Jenis
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ju Ags Sep Okt Nov Des
o Kegiatan
l
1 Penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang
penyakit TB

2 Pembinaan
kader PMO
Program TB
Paru
3 Pengamatan
dan
pelacakan
Penderita TB
yang
Mangkir
4 Penjaringan
Suspek TB
5 Pencatatan
& Laporan
bulanan
6 Pengambilan
obat TBC
7 Laporan
tahunan

VII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan


Evaluasi merupakan salah satu fungsi manejemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus, untuk
dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaat program, pemantauan
dengan mengolah laporan, pengamatan dan wawancara dengan petugas pelaksanaan
maupun dengan masyarakat. Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target
yang telah ditetapkan evaluasi dilakukan satu periode waktu tertentu dan biasanya setiap 6
bulan hingga 1 tahun.

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi kemajuan
pasien dan hasil pengobatan.
System pencatatan dan pelaporan terdiri dari
1. daftar lab yang berisi catatan dari semua pasien yang diperiksa sputumnya /TB 06, TB 05
2. Kartu pengobatan pasien yang sering penggunaan obat /Tb 01, TB 02, TB 03
3. Pemeriksaan sputum lanjutan (TCM) .
4. Dokumentasi berupa data dan foto kegiatan.
5. Sebagian pembiayaan dibebankan ke BOK

Mengetahui: Campakamulya, 2019


Kepala puskesmas Petugas
Campakamulya

Tb. Wahyu Rahayu,SKM Eva Nurefendi,Amd.Keb


NIP.19700504 199003 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu Campakamulya Telp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mai: pkm.campakamulya@gmail.com
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG PENYAKIT TB PARU DI PUSKESMAS CAMPAKAMULYA

I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga
memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru
dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia.
Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi
angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan
terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah
India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di
dunia.
Pelayanan TB Paru sesuai sasaran TB DOTS yaitu mengacu pada visi misi Puskesmas
Campakamulya yaitu campakamulya lebih sehat mandiri dan lebih maju berkualitas artinya
masyarakat campakamulya memiliki kemandirian untuk melakukan pengobatan dan pemeriksaan
ulang ke fasilitas kesehatan dengan harapan masyarakat menyadari pentingnya kesehatan serta
misi Puskesmas Campakamulya yaitu salah satunya menyelenggarakan upaya penanggulangan
dan penegahan penyakit menular dan tidak menular salah satu penyakit menulai yaitu TB Paru,
artinya masyarakat dengan sukarela mau dating melakukan pengobatan dipuskesmas secara
teratur sampai sembuh. Adapun tata nilai puskesmas Campakamulya yang menjadi poin penting
landasan pelayanan program TBC Paru yaitu “RAHAYU” memberikan pelayanan yang Ramah,
dapat menjaga kerahasiaan pasien (Amanah), memberikan pelayanan dengan berfokus pada
Promotif, preventif kuratif dan rehabilitatif (Humanis).

II. LATAR BELAKANG


Secara global, kejadian TB menurun sekitar 2% per tahun. Hal ini perlu dipercepat hingga
penurunan tahunan 4-5% untuk mencapai tonggak pencapaian 2020 dari Strategi TB
Akhir.Diperkirakan 58 juta jiwa diselamatkan melalui diagnosis dan pengobatan TB antara 2000
dan 2018. Mengakhiri epidemi TB pada tahun 2030 adalah salah satu target kesehatan dari Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
Pada tahun 2018, diperkirakan 10 juta orang jatuh sakit dengan TBC di seluruh dunia. 5,7
juta pria, 3,2 juta wanita dan 1,1 juta anak-anak. Ada kasus di semua negara dan kelompok
umur. Tetapi TB dapat disembuhkan dan dicegah.
Jumlah kasus TB di Indonesia menurut laporan WHO tahun 2015, diperkirakan ada 1 juta
kasus TBC pertahun 9399 per 100.000 penduduk) dengan kematian pertahun (41 per 100.000
penduduk). kasus TB di wilayah kerja puskesmas Campakamuya meningkat penyebab diantaranya
mungkin karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB.
Pada tahun 2019 penduduk di wilayah puskesmas Campakamulya yang memiliki jumlah
penduduk sekitar 24.761 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan TB BTA Positif 54 orang. Target
pencapaian program TB paru di Puskesmas Campakamulya tahun 2018 yaitu 114% atau 62 orang
(BTA Positif ,dan rongen positif )

III. Tujuan Umum tujuan khusus


A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai pencegahan penularan,
pengobatan penyakit TB, pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
B. Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengerti dan Memahami tentang penyakit TB
2. Tokoh Masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, petugas kesaehatan, pejabat pemerintahan dan
organisasi kemasyarakatan dan media massa diharapkan dapat berperan dalam
penanggulangan TB
3. Pemberdayaan masyarakat mandiri bagi penderita TB

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Melaksanakan penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit TB diwilayah Puskesmas Campakamulya

V. Cara melaksanakan kegiatan


1. Konseling di dalam dan luar gedung
2. Penyuluhan di posyandu, loka karya dan dilingkungan sekitar rumah penderita TB

IV. Sasaran
Masyarakat yang ada diwilayah kerja puskesmas Campakamulya.

V. Jadwal pelaksanaan kegiatan


1. Konseling di dalam dan luar gedung dilaksanakan Setiap hari kerja
2. Penyuluhan di posyandu, loka karya dan dilingkungan sekitar rumah penderita TB
dilaksanakan setiap triwulan 2020

VI. Monitoring Evaluasi pelaksanaan kegiatan


Evaluasi dinyatakan berhasil apabila masyarakat paham dan mengerti tentang penyakit TB

VII. Pencatatan pelaporan kegiatan


1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan program TB setiap kali dilakukan penyuluhan diluar
gedung
2. Mengevaluasi hasil program TB setiap bulannya

Mengetahui: Campakamulya, 2020


Kepala puskesmas Petugas
Campakamulya

Tb. Wahyu Rahayu,SKM Eva Nurefendi, Amd.Keb


NIP.19700504 199003 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu Campakamulya Telp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mai: pkm.campakamulya@gmail.com
KERANGKA ACUAN KERJA PENJARINGAN SUSPEK TB
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA

I. PENDAHULUAN
Penemuan pasien bertujuan untuk mendapatkan pasen TB melalui serangkaian kegiatan
dari penjaringan terhadap terduga pasien TB, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
diperlukan, menentukan diagnosis, menentukan klasifikasi penyakit serta tipe pasien TB. Setelah
didiagnosis ditetapkan dilanjutkan pengobatan yang adekuat sampai sembuh, sehingga tidak
menularkan penyakitnya kepada orang lain.
Kegiatan ini membutuhkan adanya pasien yang memahami dan sadar akan keluhan dan
gejala TB, akses terhadap pasilitas kesehatan dan adanya tenaga kesehatan yang kompeten untuk
melakukan pemeriksaan terhadap gejala dan keluhan tersebut.
Pelayanan TB Paru sesuai sasaran TB DOTS yaitu mengacu pada visi misi Puskesmas
Campakamulya yaitu campakamulya lebih sehat mandiri dan lebih maju berkualitas artinya
masyarakat campakamulya memiliki kemandirian untuk melakukan pengobatan dan pemeriksaan
ulang ke fasilitas kesehatan dengan harapan masyarakat menyadari pentingnya kesehatan serta
misi Puskesmas Campakamulya yaitu salah satunya menyelenggarakan upaya penanggulangan
dan penegahan penyakit menular dan tidak menular salah satu penyakit menulai yaitu TB Paru,
artinya masyarakat dengan sukarela mau dating melakukan pengobatan dipuskesmas secara
teratur sampai sembuh.

II. LATAR BELAKANG


Kegiatan penjaringan ini dilatarbelakangi karena kurangnya pencapaian target TB BTA
positif tahun 2019, Pada tahun 2019 penduduk di wilayah puskesmas Campakamulya yang
memiliki jumlah penduduk sekitar 24.761 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan TB BTA Positif 54
orang. Target pencapaian program TB paru di Puskesmas Campakamulya tahun 2018 yaitu 114%
atau 62 orang (BTA Positif ,dan rongen positif )

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


A. Tujuan Umum ;
Diketemukannya kasus baru TB diwilayah kerja puskesmas Campakamulya
B. Tujuan Khusus :
1. Terdiagnosisnya suspek TB
2. Ditemukan sedini mungkin penderita TB

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan pada pasien yang memiliki tanda dan gejala TB di dalam gedung
2. Pemeriksaan pada pasien yang memiliki tanda dan gejala TB di luar gedung

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Promosi pada masyarakat
2. pemeriksaan pasien yg batuk > dari 2 minggu
3. pemeriksaan pasien dengan batuk berdarah
4. Pemeriksaaan kontak serumah pada penderita TB BTA +
5. Pemeriksaan Kolaborasi TB-HIV, TB DM, TB Gizi

VI. SASARAN
1. Penderita batuk berdahak > 2 minggu
2. Kontak serumah/ keluarga penderita TB BTA+
3. Penderita batuk darah
4. Masyarakat yang memiliki tanda dan gejala TB yang datang ke puskesmas Campakamulya

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Jenis Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
o
1 Pemeriksaan
pada pasien yang
memiliki tanda
dan gejala TB di
dalam gedung
2 Pemeriksaan
pada pasien yang
memiliki tanda
dan gejala TB di
luar gedung
VIII. MEMONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dinyatakan berhasil apabila dapat dilasanakan sesuai jadwal dan tujuan yang telah
ditetapkan sesuai rencana

IX. PENCATATAN, PELAPORAN KEGIATAN


Hasil Kegiatan yang terjaring akan dimasukkan ke dalam laporan dalam TB 05,

Mengetahui: Campakamulya, 2019


Kepala puskesmas Petugas
Campakamulya

Tb. Wahyu Rahayu,SKM Eva Nurefendi, Amd.Keb


NIP.19700504 199003 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu Campakamulya Telp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mai: pkm.campakamulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA PELACAKAN PENDERITA TB MANGKIR


PUSKESMAS CAMPAKAMULYA

A. PENDAHULUAN
Tuberculosis merupakan penyakit menular yang menjadi permasalahan di dunia
kesehatan hingga saat ini, dalam situasi di dunia yang memburuk dengan meningkatnya
jumlah kasusTB akibat kelalaian dalam pengambilan OAT, sehingga ketidakpatuhan untuk
berobat secara teratur bagi penderita TB tetap menjadi hambatan untuk mencapai
kesembuhan yang tinggi.

B. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2019 penduduk di wilayah puskesmas Campakamulya yang memiliki
jumlah penduduk sekitar 24.761 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan TB BTA Positif 54
orang. Target pencapaian program TB paru di Puskesmas Campakamulya tahun 2018 yaitu
114% atau 62 orang (BTA Positif ,dan rongen positif ).
Salah satu kondisi yang harus diperhatikan adalah jika pasien memiliki riwayat sering
mangkir pada pengobatan TB terdahulu, kondisi lain yang menyebabkan pasien mangkir
antara lain adalah pekerjaan pasien, kondisi sosial ekonomi yang rendah, tempat tinggal
yang jauh dari fasilitas kesehatan, sulitnya transportasi dan permasalahan lain yang diketahui
saat dilakukan kunjungan rumah. Pelayanan TB Paru sesuai sasaran TB DOTS yaitu
mengacu pada visi misi Puskesmas Campakamulya yaitu campakamulya lebih sehat mandiri
dan lebih maju berkualitas artinya masyarakat campakamulya memiliki kemandirian untuk
melakukan pengobatan dan pemeriksaan ulang ke fasilitas kesehatan dengan harapan
masyarakat menyadari pentingnya kesehatan serta misi Puskesmas Campakamulya yaitu
salah satunya menyelenggarakan upaya penanggulangan dan penegahan penyakit menular
dan tidak menular salah satu penyakit menulai yaitu TB Paru, artinya masyarakat dengan
sukarela mau dating melakukan pengobatan dipuskesmas secara teratur sampai sembuh.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
untuk meminimalkan terjadinya kasus TB mangkir
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB
b. Dalam rangka melacak kelalaian pasien dalam tahap pengobatan
c. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan serta meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
d. Mendiskusikan kendala dan masalah yang dihadapi kader TBC dalam menjalankan
tugasnya serta mendiskudikan jalan keluarnya.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan yang dilakukan dalam pembinaan kader TBC adalah
1. Mengundang kader di desa yang sudah disebar melalui undangan lewat nakes di desa
2. Menyusun dan mempersiapkan materi
3. Kepala Puskesmas membuka acara tersebut
4. Mengevaluasi hasil kegiatan sebelumnya yaitu pembentukan kader TBC
5. Pengelola program TBC menanyakan ke kader sampai mana dalam penemuan suspect
TBC
6. Menindak lanjuti kegiatan pembinaan kader TBC

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pemateri dalam kegiatan ini terdiri dari pengelola program TBC dan Kepala
Puskesmas Campakamulya
2. Kader datang di ruang pertemuan Puskesmas Campakamulya dan mengisi daftar
hadir
3. Kepala Puskesmas membuka acara tersebut dan mengisi materi yang ada
4. Pengelola program TBC memberi materi tentang bahaya TBC
5. Melakukan sesi tanya jawab dan mengevaluasi kegiatan sebelumnya yaitu
pembentukan kader TBC, apakah kader sudah menemukan suspect TBC atau
apakah ada kendala dalam penemuan kasus suspect TBC
6. Kader mengisi umpan balik
7. Pencatatan dan pelaporan kegiatan
8. Mendokumentasikan hasil kegiatan tersebut

F. SASARAN
Kader TBC di desa.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Jadwal kegiatan Pembinaan Kader TBC
BULAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PEMBINAA √
N KADER
TBC

2. Tempat
Pembinaan Kader TBC di ruang pertemuan Puskesmas Campakamulya.

H. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM

Lintas Program/ Lintas Sektor Peran


1. Lintas Program

Promkes Bekerjasama dalam memberikan


semangat kepada kader TBC di desa
Petugas Gizi

Petugas kesling

Pengeloka program HIV/AIDS


Bekerjasama dalam penemuan kasus
Pengelola Program TBC
suspect TBC
2. Lintas Sektor

Kader TBC di desa

I. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Monitoring yang dilakukan dengan memperhatikan

1. Ketepatan jadwal pelaksanaan kegiatan pembinaan kader TBC

2. Jumlah kehadiran kader kegiatan pembinaan kader TBC

3. Proses kegiatan pembinaan kader TBC

J. SUMBER DANA

Kegiatan ini dbiayai dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Bantaran
tahun 2019 dengan rincian transport sebagai berikut :

No Uraian Jumlah Uang

1. Uang saku peserta


40 orang x 5 ds x 1 th x 1 hr
Konsumsi
40 orang x 1 kali x 1 th x 1 hr
Banner
1 bh x 1 kali x 1 th x 1 hr

Jumlah Rp.

K. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan di buku saku
2. Melaporkan kepada petugas TBC puskesmas

L. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Pembinaan
Kader TBC Tahun 2020 di Puskesmas Campakamulya.
Mengetahui: Campakamulya, 2020
Kepala puskesmas Petugas
Campakamulya

Tb. Wahyu Rahayu,SKM Eva Nurefendi, Amd.Keb


NIP.19700504 199003 1 003

KERANGKA ACUAN KERJA PEMBINAAN KADER PMO


PUSKESMAS CAMPAKAMULYA

I. PENDAHULUAN
Kader TBC di desa adalah merupakan spion dari petugas TBC Puskesmas, yang
ada di desa. Dengan adanya kader TBC di desa, maka tugas dari petugas TBC yang ada
di luar gedung, dapat dipegang oleh kader TBC yang di desa. Memang sangat membantu
dalam masyarakat untuk mengetahui penyakit TBC, penemuan suspect TBC di luar
gedung, meningkatkan suspect TBC di dalam gedung. Dengan pembentukan kader TBC
di desa ini, tentu tidak terlepas dari peran lintas sektor (Kepala Kelurahan, Kepala Desa,
Kader Posyandu).
Sesuai dengan Pasal 40 Ayat (1) Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 menyatakan
RPJPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38, wajib jadi pedoman bagi visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah. Untuk itu dengan Visi Plt Bupati Cianjur yaitu “Terwujudnya masyarakat
Kabupaten Cianjur lebih mau dan agamis “ yang jabarkan dalam misi ke 3 Plt Bupati
Cianjur yaitu “meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi dibidang
pendidikan ,kesehatan dan ekonomi“ dengan salah satu sasarannya adalah Meningkatnya
Kualitas Kesehatan, maka program P2P TBC menjadi Program penting untuk
dilaksanakan di Puskesmas Campakamulya.
Pemberantasan TBC diupayakan oleh pemerintah menjadi salah satu standar
pelayanan minimal di puskesmas-puskesmas agar terjangkau dan terjaring tersangka
TBC. Puskesmas Campakamulya merupakan unit Pelayanan Kesehatan (UPK) telah
melaksananakan kegiatan GERMAS ( Gerakan Masyatrakat Hidup Sehat ) melalui
sasaran kegiatan 12 indikator Pendekatan Keluarga Sehat salah satu poinnya yaitu
penderita TBC diobati sampai sembuh melalui program P2P TB yang didukung oleh
tenaga laboratorium dan petugas medis lainnya. Pelayanan TB Paru sesuai sasaran TB
DOTS yaitu mengacu pada visi misi Puskesmas Campakamulya yaitu campakamulya
lebih sehat mandiri dan lebih maju berkualitas artinya masyarakat campakamulya memiliki
kemandirian untuk melakukan pengobatan dan pemeriksaan ulang ke fasilitas kesehatan
dengan harapan masyarakat menyadari pentingnya kesehatan serta misi Puskesmas
Campakamulya yaitu salah satunya menyelenggarakan upaya penanggulangan dan
penegahan penyakit menular dan tidak menular salah satu penyakit menulai yaitu TB
Paru, artinya masyarakat dengan sukarela mau dating melakukan pengobatan
dipuskesmas secara teratur sampai sembuh. Adapun tata nilai puskesmas
Campakamulya yang menjadi poin penting landasan pelayanan program TBC Paru yaitu
“RAHAYU” memberikan pelayanan yang Ramah, dapat menjaga kerahasiaan pasien
(Amanah), memberikan pelayanan dengan berfokus pada Promotif, preventif kuratif dan
rehabilitatif (Humanis).

II. LATAR BELAKANG


Kader TBC di desa adalah merupakan spion dari petugas TBC Puskesmas, yang
ada di desa. Dengan adanya kader TBC di desa, maka tugas dari petugas TBC yang ada
di luar gedung dapat dipegang oleh kader TBC yang di desa. Memang sangat membantu
dalam masyarakat untuk mengetahui penyakit TBC, penemuan suspect TBC di luar
gedung, meningkatkan suspect TBC di dalam gedung. Dengan pembentukan kader TBC
di desa ini, tentu tidak terlepas dari peran lintas sektor (kepala lurah, kepala desa, kader
posyandu). Kader TBC adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam
membantu pengendalian TBC sesuai dengan kemampuannya. Dibeberapa wilayah di
sebut: motivator PMO, Koordinator PMO, Pendamping PMO, Kader TBC sehat.
Pembinaan kader TBC di desa sangat membantu dalam penemuan suspect TBC
didalam dan diluar gedung. Selama ini, pembinaan kader TBC di desa sangat sulit sekali
karena kader posyandu di desa sudah mendapatkan perannya masing-masing.

III.

Anda mungkin juga menyukai