Anda di halaman 1dari 8

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SISWA

BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)


(STUDY KASUS SD N 01 SIDOMULYO-BANGUNREJO)

Devi Sari1, Oktafianto2


Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu
Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung
Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id
Email: devisari40@gmail.com

ABSTRAK

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pada SD N I Sidomulyo Kecamatan Bangunrejo adalah Lembaga
Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 sejak tahun 1970, dan mempunyai banyak prestasi mulai dari tingkat
Kecamatan, sampai tingkat Kabupaten. Bagian kesiswaan di SD Negeri I Sidomulyo berusaha memberikan
predikat kepada siswa berprestasi yang memenuhi kriteria, tetapi penentuan siswa berprestasi cenderung
bersifat subjektif, sehingga hasil keputusan kurang berkualitas dan kurang baik. Penelitian yang
dilaksanakan dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat
membantu dalam penentuan siswa berprestasi di SD Negeri I Sidomulyo. Subjek pada penelitian ini adalah
aplikasi penunjang keputusan (SPK) dalam penentuan siswa berprestasi dengan menggunakan metode SAW.
Informasi yang dihasilkan dari sistem ini adalah perangkingan bobot tertinggi. Perangkingan yang
dihasilkan oleh sistem dapat digunakan untuk membantu Guru bagian kesiswaan dalam mengambil
keputusan penentuan siswa berprestasi.

Kata kunci : SPK, Penentuan siswa berprestasi, Metode SAW, SD N I Sidomulyo

1. Pendahuluan hasil nilai mata pelajaran saja melainkan


1.1 Latar Belakang kemampuan diri juga menjadi salah satu penilaian
SPK Sistem Penunjang Keputusan atau dimana dikatakan siswa tersebut berprestasi. Ada
sering dikenal dengan istilah SPK merupakan bagian dua macam kemampuan pada masing-masing
dari sistem informasi yang berbasis komputer. indifidu siswa, diantaranya kemampuan dan
Terdapat beberapa tahapan dalam sistem pendukung pengetahuan teknis (hard skills) dan kemampuan
keputusan yaitu mendefinisikan masalah, merupakan mengelola diri dan orang lain.
bagian dari sistem informasi yang berbasis
komputer. Terdapat beberapa tahapan dalam Sistem Pada masa modern seperti ini sangat dibutuhkan
Pendukung Keputusan yaitu mendefinisikan siswa yang memiliki kemampuan-kemampuan
masalah, pengumpulan data yang relevan dan sesuai, tersebut. Kerna itulah siswa-siswi dituntut untuk
pengolahan data menjadi informasi, masalah yang memiliki persentasi yang baik secara akademik
dihadapi SD Negeri 1 Sidomulyo adalah dalam mapun non akademik serta penilaian ekstrakurikuler
proses penerimaan siswa barunya. yang diminati dan kepribadian yang dimiliki oleh
Menentukan siswa berprestasi setiap siswa tersebut.
tahunnya mengharuskan sekolah agar memiliki
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat Proses penentuan siswa berprestasi apabila
memberikan alternative solusi yang tepat, agar dilakukan secara manual memiliki banyak
dalam proses penentuan siswa berprestasi lebih kelemahan sehingga akan memunculkan persoalan-
efektif dan efisien. Selain itu karena sistem yang persoalan, diantaranya sebagai berikut;
belum terkomputerisasinya merupakan masalah
tersendiri dalam proses penentuan keputusan di SD 1) Proses pengolahan data secara manual
Negeri 1 Sidomulyo. memakan waktu yang cukup lama dan
Semua siswa mempunyai kemampuan yang berbeda- membutuhkan tenaga, pemikiran dan
beda. Pada setiap individu siswa tidak ada ketelitian yang ekstra dalam memproses
kemampuan yang sama persis. Di dalam sekolah data-data nilai siswa, hal ini apat
siswa-siswi berprestasi tidak hanya dinilai dari hasil-

125
mempengaruhi kebijakan sekolah untuk 2. TINJAUAN PUSTAKA
menentukan siswa mana yang pantas 2.1 Sistem Pendukung Keputusan (Decision
mendapatkan gelar prestasi. Support System atau DSS)
Sistem Pendukung Keputusan merupakan
2) Memungkinkan terjadinya human eror suatu sistem interaktif yang membantu manajer
dalam proses pengolahan data yang akan dalam mengambil keputusan melalui penggunaan
digunakan untuk penentuan siswa data dan model keputusan untuk memecahkan
berprestasi. [F] masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur.
Tahap-tahap yang harus dilalui dalam pengambilan
1.2 Rumusan Masalah keputusan sebagai berikut:

Bagaimana merancang dan membangun SPK 1. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)


(Sistem Pendukung Keputusan) yang disebut dengan Tahap ini merupakan proses penelusuran dan
penentuan siswa berprestasi pada SD N I pendeteksian dari lingkup problematika serta
Sidomulyo menggunakan metode SAW (Simple proses pengenalan masalah. Data masukan
Additive Weighti) diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasi masalah.
1.3 Batasan Masalah
2. Tahap Perancangan (Desigen Phace)
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam Tahap ini merupakan proses pengembangan dan
penulisan ini adalah sebagai berikut : pencarian alternatif tindakan/solusi yang dapat
1. Data yang diambil ialah data SD N I diambil. Tahap perencanaan tersebut merupakan
Sidomulyo. Kecamatan Bangunrejo Kabupaten representasi kejadian nyata yang disederhanakan,
Lampung Tengah. sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi
2. Metode yang digunakan adalah menggunakan untuk mengetahui keakuratan model dalam
metode SAW (Simple Additive Weighti) meneliti masalah yang ada.
3. Dalam pembobotan untuk tiap kriteria dan sub
kriteria bersifat relative pula, namun hal 3. Tahap Pemilihan (Choice Phace)
tersebut didapatkan dan diolah sehingga Tahap ini dilakuna pemilihan terhadap berbagai
menjadi hasil yang relistis. alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap
perencanaan agar ditentukan dengan
1.4 Tujuan memperhatikan kriteria-kriteria berdasarkan
tujuan yang akan dicapai.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut : 4. Tahap Implementasi (Implementation Phace)
1. Membentuk kriteria yang tepat pada proses Tahap ini dilakukan penerapan terhadap
penentuan siswa berprestasi pada SD Negeri I perancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
Sidomulyo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten perancangan serta pelaksanaan alternatif tindakan
Lampung Tengah yang telah dipilih pada tahap pemilihan. [Ri]
2. Penentuan siswa berprestasi yang tepat pada
SD N I Sidomulyo. DSS merupakan sistem informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan dan
1.5 Manfaat pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : membantu pengambilan keputusan dalam situasi
1. Dengan merancang sistem ini untuk yang semi terstruktur dan situasi yang tidak
mempermudah dalam penentuan siswa terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti
berprestasi pada SD N I Sidomulyo. bagaimana keputusan seharusnya dibuat
2. Memepermudah kepala sekolah untuk (Kusrini,2007).[E]
mengetahui siswa SD N I Sidomulyo yang
berprestasi dalam semua materi. Sistem pendukung keputusan menurut Efrain Turban
3. Menjadikan SPK ini sebagai media untuk (2005:19) adalah sistem berbasis komputer
mencari informasi tentang siswa SD N I interaktif, yang membantu para pengambil
Sidomulyo yang berprestasi menggunakan keputusan untuk menggunakan data dan berbagai
metode SAW. model untuk memecahkan masalah tidak terstruktur.
Menggunakan kombinasi dari model, teknik analisis
dan pengambilan informasi sistem seperti membantu
mengembangkan dan mengevaluasi alternatif yang
sesuai.[Ri]

126
2.2 Devinisi Siswa Berprestasi 2. Resiko yang wajar dan
2.2.1 Devinisi Siswa diperhitungkan
Dalam sistem pendidikan yakni SD, 3. Bertanggungjawab secara pribadi
SMP maupun SMA, pastinya akan di bentuk dari 4. Selalu menggunakan umpan balik
berbagai komponen yang sangat penting, maka 5. Mengerjakan sesuatu yang kreatif
salah satu komponen itu adalah siswa. Menurut dan inovatif
para ahli memandang seorang siswa adalah 6. Merasa dikejar waktu
peserta didik yang memiliki pontensi dasar, yang 7. Menyukai situasi yang serba
penting di kembangkan melalui proses belajar mungkin/beraneka ragam
mengajar, yang baik di lakukan secara fisik 8. Berinisiatif dan suka menyelidiki
maupun secara mental. lingkungan
Dan baik di lingkungan sekolah maupun di 9. Berhubungan dengan orang lain
lingkungan keluarga serta juga pada lingkungan tidak hanya berteman. [F]
masyarakat dimana anak tersebut tinggal. Pada
dasarnya siswa sebagai peserta didik dituntut 2.3 Kriteria Sistem Pendukung Keputusan
untuk lebih memahami mengenai kewajiban, Sistem pendukung keputusan dirancang
etika serta pelaksanaanya secara khusus untuk mendukung seseorang yang
Dan pendapat para ahli ini pun di perkuat dengan harus mengambil keputusan-keputusan tertentu.
pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 tahun 2013. Berikut ini beberapa kriteria sistem pendukung
Mengenai sistem pendidikan nasional, dimana keputusan:
peserta didik atau siswa adalah anggota 1. Interaktif
masyarakat yang berusaha mengembangkan diri Sistem pendukung keputusan memiliki user
mereka melalui proses pendidikan pada jalur dan interface yang komunikatif, sehingga pemakai
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. dapat melakukan akses secara cepat ke data dan
memperoleh informasi yang dibutuhkan.
2.2.2 Devinsi Prestasi
Prestasi berasal dari bahasa Belanda 2. Fleksibel
yang artinya hasil dari usaha. Prestasi diperoleh Sistem pendukung keputusan memiliki
dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian sebanyak mungkin variabel masukan,
prestasi tersebut, maka pengertian prestasi diri kemampuan untuk mengolah dan memberikan
adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif
Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan keputusan kepada pemakai.
kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual,
serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi 3. Data Kualitas
segala aspek kehidupan. Karakter orang yang Sistem pendukung keputusan memiliki
berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki kemampuan untuk menerima data kualitas yang
inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari
menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh pemakainya, sebagai data masukan untuk
Karakter-karakter tersebut menunjukan bahwa pengolahan data.
untuk meraih prestasi tertentu, dibutuhkan kerja
keras. [F] 4. Prosedur Pakar
Sistem pendukung keputusan mengandung
2.2.3 Devinisi Siswa Berprestasi suatu prosedur yang direncanakan berdasarkan
Berprestasi adalah idaman setiap banyak rumusan formal atau juga berupa prosedur
orang, baik itu prestasi dalam bidang pekerjaan, kepakaran seseorang atau kelompok dalam
pendidikan, sosial, seni, politik, budaya dan lain- menyelesaikan suatu bidang masalah dengan
lain. Dengan adanya prestasi yang pernah diraih fenomena tertentu. [Ri]
oleh seseorang akan menumbuhkan suatu
semangat baru untuk menjalani aktifitas. 2.4 FMADM
Berikut ini adalah ciri-ciri seseorang siswa yang Fuzzy Multiple Attribute Decision
berprestasi: Making(FMADM) adalah suatu metode yang
1. Selalu mempunyai tujuan dan digunakan untuk mencari alternatif optimal dari
rencana sejumlah alternatif dengan criteria tertentu. Inti
dari FMADM adalah menentukan nilai bobot

125
untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan 4. Melakukan proses perankingan dengan
dengan proses perankingan yang akan menyeleksi cara mengalikan matriks ternormalisasi
alternative yang sudah diberikan. Pada dasarnya, (R) dengan nilai bobot (W).
ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot 5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap
atribut, yaitu pendekatan subjektif, pendekatan alternatif (Vi) dengan cara
objektif dan pendekatan integrasi antara subjektif menjumlahkan hasil kali antara matriks
dan objektif. Masing-masing pendekatan ternormalisasi (R) dengan nilai bobot
memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada (W). Nilai Vi yang lebih besar
pendekatan subjektif, nilai bobot ditentukan mengindikasikan bahwa alternative Ai
berdasarkan subjektivitas dari para pengambil lebih terpilih. [Ra]
keputusan, sehingga beberapa factor dalam proses
perankingan alternative bias ditentukan secara 2.2.2 Langkah Penyelesaian
bebas. Pada pendekatan objektif, nilai bobot Dalam penelitian ini menggunakan FMADM
dihitung secara matematis dari pengambil metode SAW. Adapun langkah-langkahnya
keputusan. adalah:
Ada beberapa metode yang dapat digunakan 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan
untuk menyelesaikan masalah FMADM dijadikan acuan dalam pengambilan
yaitu: keputusan, yaitu Ci.
a. Simple Additive Waighting (SAW) 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif
b. Weighted Product (WP) pada setiap kriteria.
c. ELECTRE 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan
d. TOPSIS (Technique for Order kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi
Preference by Similarity to Ideal matriks berdasarkan persamaan yang
Solution) disesuaikan dengan jenis atribut (atribut
e. Analytic Hierarchy Process (AHP) keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga
[Ra] diperoleh matriks ternormalisasi R.
4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan
yaitu penjumlahan dari perkalian matriks
2.2.1 Algoritma FMADM ternormalisasi R dengan vektor bobot
Algoritma FMADM adalah : sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih
1. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
pada setiap kriteria (Cj) yang sudah [Ra]
ditentukan, Dimana nilai tersebut di
peroleh berdasarkan nilai crisp;
i=1,2,…m dan j=1,2,…n. 3. METODE PENELITIAN
2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga 3.1 Model Perancangan Simple Additive
didapatkan berdasarkan nilai crisp. Weighting (SAW)
3. Melakukan normalisasi matriks dengan Metode SAW sering juga dikenal istilah
cara menghitung nilai rating kinerja metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar
ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai metode SAW adalah mencari penjumlahan
pada atribut Cj berdasarkan persamaan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif
yang disesuaikan dengan jenis atribut pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan
(atribut keuntungan/benefit = proses normalisasi matriks keputusan (X) ke
MAKSIMUM atau atribut suatu skala yang dapat dibandingkan dengan
biaya/cost=MINIMUM). Apabila berupa semua ranting alternatif yang ada.
artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) Langkah penyelesaian SAW adalah sebagai
dari setiap kolom atribut dibagi dengan berikut:
nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap 1. Menetukan kriteria-kriteria yang akan
kolom, sedangkan untuk atribut biaya, dijadikan acuan dalam pengambilan
nilai crisp MIN (MIN Xij) dari tiap keputusan, yaitu Ci.
kolom atribut dibagi dengan nilai cris 2. Menetukan rating kecocokan setiap alternatif
(Xij) setiap kolom. pada setiap kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan
kriteria (Ci), kemudian melakukan

126
normalisasi matriks berdasarkan persamaan Tabel 1 Bobot Nilai
yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut
keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga Bobot Nilai
diperoleh matriks ternormalisasi R. Sangat Rendah(SR) 1
4. Hasil akhir proses perankingan yaitu Rendah(R) 2
penjumlahan dari perkalian matriks Cukup(C) 3
ternormalisasi R dengan vektor bobot Tinggi(T) 4
sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih Sangat Tinggi(ST) 5
sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
Tabel 2 Nilai Rata-Rata(C1)
Keterangan:
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi Nilai Rata-rata Bobot Nilai
Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap 50 SR 1
kriteria 60 R 2
Max Xij = nilai terbesar dari setiap kriteria 70 T 3
Min Xij = nilai terkecil dari setiap kriteria
80 ST 5
Benefit = jika nilai terbesar adalah nilai terbaik
Cost = jika nilai terkecil adalah nilai terbaik
Dimana rij adalah rating ternormalisasi dari Tabel 3 Kedisiplinan(C2)
alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2...,m dan
j=1,2...,n. Nilai prefensi untuk setiap alternatif Kedisiplinan Bobot Nilai
(Vi) diberikan sebagai: Tidak Disiplin SR 1
Keterangan: Kurang Disiplin R 2
Vi = ranking untuk setiap alternatif
Wj = nilai bobot dari setiap kriteria Disiplin T 4
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi Kurang Disiplin ST 5
Nilai Vi yang lebih besar mengidentifikasikan
bahwa alternatif Ai lebih dipilih. [D]
Tabel 4 Ketrampilan(C3)

4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Ketrampilan Bobot Nilai


4.1 Kriteria dan Bobot Tidak Trampil SR 1
Dalam penelitian ini ada bobot dan kriteria yang
dibutuhkan untuk menentukan siapa yang akan Kurang Trampil R 3
terseleksi sebagai karyawan yang berkinerja
Trampil T 4
terbaik.
Adapun kriterianya adalah: Sangat Trampil ST 5

Kriteria Keterangan Nilai


C1 Nilai Rata-Rata 20 Tabel 5 Sikap(C4)
C2 Kedisiplinan 15
Sikap Bobot Nilai
C3 Ketrampilan 15
C4 Sikap 10 Tidak Baik SR 1
C5 Kejujuran 20 Baik C 3
C6 Tanggung jawab 20 Sangat Baik ST 5
Total 100
Alternatif:
A1 = Abdi Tabel 6 Kejujuran(C5)
A2 = Adnan
A3 = Bulan Kejujuran Bobot Nialai
A4 = Bintang Tidak Jujur SR 1
A5 = Bilqist Jujur T 2
Sangat Jujur ST 5

127
Tabel 7 Tanggungjawab(C6) R4 = = = 0,20
Tanggungjawab Bobot Nilai

Tidak Bertanggungjawb SR 1
R5 = = = 0,40
Kurang R 2
Bertanggungjawab T 3
R6 = = = 1,00
Sangat Bertanggungjawab ST 4

 A2
Menentukan rating kecocokan setiap alternatif
pada setiap kriteria. R11 = = = 1,00
Adapun data rating kecocokan alternatif adalah
sebagai berikut:

Tabel 8 rating kecocokan alternatif pada setap R12 = = = 0,80


criteria
No Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 A1 3 2 4 1 2 4 R13 = = = 1,00
2 A2 5 4 4 5 2 2
3 A3 1 5 1 3 5 4
4 A4 2 2 3 3 2 4 R14 = = = 1,00
5 A5 3 4 4 1 2 3

Berdasarkan table nomor 8 diubah kedalam R15 = = = 0,40


matriks keputusan X dengan data:

R16 = = = 0,50

 A3
X=
R21 = = = 0,20
{ }
4.2 Normalisasi Matriks
 A1
R22 = = = 1,00
R1 = = = 0,60

R 23 = = = 0,25
R2 = = = 0,40
R24 = = = 0,60
R3 = = = 1,00
R25 = = = 1,00

128
R26 = = = 1,00 Dari hasil perhitungan di atas, maka didapat
matriks ternormalisasi sebagai berikut:

 A4

R31 = = = 0,40 rij = 2 1 2 1 1


1
{ 1 2 }
R32 = = = 0,40 4.3 Perhitungan

R33 = = = 0,75

V1 = {(0,6 x 20) + (0,4 x 15) + (1 x 15) + (0,2 x


R34 = = = 0,60
10) + (0,4 x 20) + (1 x 20)}
= 63
V2 = {(1 x 20) + (0,8 x 15) + (1 x 15) + (1 x 10)
R35 = = = 0,40 + (0,4 x 20) + (0,5 x 20)}
= 75
V3 = {(0,2 x 20) + (1 x 15) + (0,25 x 15) + (0,6 x
10) + (1 x 20) + (1 x 20)}
R36 = = =1,00 = 68,75
V4 = {(0,4 x 20) + (0,4 x 15) + (0,75 x 15) + (0,6
x 10) + (0,4 x 20) + (1 x 20)}
= 59,25
V5 = {(0,6 x 20) + (0,8 x 15) + (1 x 15) + (0,2 x
 A5 10) + (0,4 x 20) + (0,75 x 20)}
= 64
R41 = = = 0,60
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai terbesar
pada A2 sehingga alternative terbaik dengan kata
lain Joni merupakan karyawan berkinerja terbaik.
R42 = = = 0,80
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengguna Sistem Pendukung Keputusan dalam
R43 = = = 1,00 menentukan siswa berprestasi, dapat
mempermudah pekerjaan dan memanilisir
kesalahan yang dilakukan dalam pemilihan siswa
berprestasi oleh Guru SD N I Sidomulyo
R44 = = = 0,20 berdasarkan kriteria-kriteria yang telah di
tentukan yaitu nilai rata-rata, kedisiplinan,
ketrampilan, sikap, kejujuran,dan tanggunjawab .
R45 = = = 0,40 Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
R46 = = = 0,75 alternatif A2 (Adnan) merupakan siswa yang
berprestasi di SD N 1 Sidomulyo.

129
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
maka diharapkan untuk penelitian selanjutnya
disarankan hal-hal berikut:

1) Penulis menyarankan untuk penelitian


selanjutnya sistem ini bisa berkembang,
bukan hanya dapat menentukan layak
atau tidak layak menjadi siswa
berprestasi, tetapi bisa lebih
dikembangkan ke berbagai kebijakan
yang ada di SD N 1 Sidomulyo, bahkan
diluar sekolah sendiri sehingga
prestasinya dapat dipergunakan secara
optimal.
2) Bisa membandingkan system yang baru
dengan system yang lama yang dipakai
di SD N 1 Sidomulyo sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dika Fitrika B. Sistem Pendukung Keputusan


Pendeteksian Gizi Buruk Pada Balita
Menggunakan Metode SAW.

Elvina Lubis. (2013). Sistem Pendukung


Keputusan Penentuan Kelayakan Daerah
Pertanian Menggunakan Metode SAW.

Fiti Apridawati .(2015). Sistem Pendukung


Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi
Pada SDN 1 Campang Tiga Menggunakan
Metode AHP.

Riyan Suhandi. System Pendukung Keputusan


Untuk Menentukan Kelayakan Calon
Kepala Desa Pada Desa Blitarejo
Menggunakan Metode Simple Additive
Weighting (SAW).

Ratih Ernawati. Penentuan siswa berprestasi


pada smk widya yahya Gadingrejo dengan
metode SAW.

130

Anda mungkin juga menyukai