Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jovanna grace eva sihombing

Nim : 192119192
Jurusan : SI_EbizCPagi

Jawaban :

1.
- Hipotesis penelitian adalah jawaban sementaran terhadap masalah yang bersifat praduga karena
masih diuji dan dibuktikan kebenaran nya.
-Hipotesis statistik adalah (diuji secara empiris berdasarkan data) suatu anggapan atau
pernyataan yang mungkin benar atau tidak,mengenai 1 populasi atau lebih.
Perbedaan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik :
Hipotesis penelitian => dugaan sementara.
Hipotesis Statistik => dugaan tentang parameter.

2.
1) Hipotesis Deskriptif:
Contoh : Rumusan Masalah
Seberapa tinggi semangat kerja kariyawan di PT. X?

Hipotesis –
Berikut ini adalah contoh hipotesis yang dapat pembaca pilih satu dari tiga hipotesis di bawah
ini. 

1) Semangat kerja kariyawan di PT X = 75% dari kriteria ideal yang ditetapkan


2) Semangat kerja kariyawan di PT X paling sedikit 60% dari kriteria ideal yang ditetapkan.

3) Semangat kerja keriyawan di PT X paling banyak 60% dari kriteria yang ditetapkan.

Hipotesis yang kita tulis dalam penelitian kita hanya 1, tiga hipotesis yang ditulis diatas hanya
sebagai alternatif. Kita bisa memilih salah satu tentu yang paling sesuai dengan teori yang ada. 

2) Hipotesis Asosiatif

Ho: p = 0, 0 beratarti tidak ada hubungan. (jika hasilnya p = 0, maka tidak terdapat hubungan
anatara tinggi pelayan toko dengan jumlah barang yang terjual).

Ha: p  ≠ 0, “jika p tidak sama dengan 0, maka p bisa lebih besar atau kurang dari 0. dan dapat
didefinisikan bahwa terdapat hubungan yang siknifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan
jumlah barang yang terjual”.
p = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotiskan.

3)Hipotesis komparatif
Rumusan Masalah –
Adakah hubungan yang siknifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan jumlah barang yang
terjual?

Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan siknifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan jumlah
barang yang terjual.

Hipotesis Statistik

Ho: p = 0, 0 beratarti tidak ada hubungan. (jika hasilnya p = 0, maka tidak terdapat hubungan
anatara tinggi pelayan toko dengan jumlah barang yang terjual).

Ha: p  ≠ 0, “jika p tidak sama dengan 0, maka p bisa lebih besar atau kurang dari 0. dan dapat
didefinisikan bahwa terdapat hubungan yang siknifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan
jumlah barang yang terjual”

p = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotiskan.

3.
Tingkat kesalahan ini kemudian disebut level of significant atau tingkat signifikansi. Dalam
prakteknya tingkat signifikansi telah ditetapkan oleh peneliti terlebih dahulu sebelum hipotesis
diuji. Biasanya tingkat signifikansi (tingkat kesalahan) yang diambil adalah 1% dan 5%. Suatu
hipotesis terbukti dengan mempunyai kesalahan 1% berarti bila penelitian dilakukan pada 100
sampel yang diambil dari populasi yang sama, maka akan terdapat satu kesimpulan salah yang
dilakukan untuk populasi.
Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan kesalahan tipe I yaitu berapa persen kesalahan
untuk menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (yang seharusnya diterima). Prinsip pengujian
hipotesis yang baik adalah meminimalkan nilai α dan β. Dalam perhitungan, nilai α dapat
dihitung sedangkan nilai β hanya bisa dihitung jika nilai hipotesis alternatif sangat spesifik. Pada
pengujian hipotesis, kita lebih sering berhubungan dengan nilai α. Dengan asumsi, nilai α yang
kecil juga mencerminkan nilai β yang juga kecil. Menurut Furqon (2004:167), kedua tipe
kekeliruan tersebut berhubungan negatif (berlawanan arah). Para peneliti biasanya, secara
konservatif menetapkan sekecil mungkin (0,05 atau 0,01) sehingga meminimalkan peluang
kekelliruan tipe I. Dalam hal ini, mereka beranggapan bahwa menolak hipotesis nol yang
seharusnya diterima merupakan kekeliruan yang serius mengingat akibat yang ditimbulkannya.
Namun perlu diingat dalam menetapkan taraf signifikansi kita harus melihat situasi penelitian.

Anda mungkin juga menyukai