Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata ajar : Keperawatan Maternitas


Sub Topik : Cara Mengatasi Hiperemesis Gravidarum pada Kehamilan
Hari/Tanggal    : Senin, 27 Januari 2020
Waktu                 : 10.00 WIB - selesai
Tempat             : Posyandu Wijaya Kusuma
Penyuluh : Kelompok 14 keperawatan 2B

I. Diagnosa Keperawatan
Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Cara Mengatasi Hiperemesis
Gravidarum pada Kehamilan di Posyandu Wijaya Kusuma selama 40 menit,
diharapkan Klien mengetahui dan mampu cara mengatasi Hiperemesis Gravidarum
pada Kehamilan dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Hiperemesis Gravidarum
(mual dan muntah berlebih) pada Kehamilan di RS Wijaya Kusuma selama 40
menit, diharapkan seluruh pasien atau keluarga dapat mengetahui tentang:
1. Pasien mampu menjelaskan pengertian Hiperemesis Gravidarum
2. Pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala Hiperemesis Gravidarum pada
kehamilan.
3. Pasien mampu menyebutkan faktor yang mempengaruhi Hiperemesis
Gravidarum pada kehamilan
4. Pasien mampu menyebutkan dampak Hiperemesis Gravidarum pada kehamilan
5. Pasien mampu menerapkan cara pencegahan Hiperemesis Gravidarum pada
kehamilan

III. Sasaran
Ibu hamil dengan masalah Hiperemesis Gravidarum (mual dan muntah berlebih).
IV. Media
1. Flipchart
2. Leaflet
3. Power Point

V. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Diskusi

VI. Strategi pelaksanaan

FASE KEGIATAN WAKTU


Orientasi a. Memberi salam 5 menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dilakukan
Pendidikan kesehatan
Kerja a. Bertanya pada klien sejauh mana 15 menit
mengetahui tentang Hiperemesis
Gravidarum pada kehamilan
b. Menjelaskan sesuai topik
c. Memberikan kesempatan kepada
kelompok ibu hamil untuk
menanyakan hal-hal yang tidak
diketahui atau hal-hal yang tidak jelas
mengenai materi
d. Memberikan reinforcement positif
Evaluasi a. Redemonstrasi tentang cara 10 menit
pencegahan Hiperemesis Gravidarum
pada kehamilan
b. Tanyakan terkait dengan tujuan
khusus yg sudah direncanakan
c. Jelaskan kembali tentang kesimpulan
Pendidikan kesehatan
d. Terminasi,penutup,memberikan
salam.

VII. Evaluasi
1. Apa pengertian Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil ?
2. Apa tanda dan gejala Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil?
3. Bagaimana cara mengatasi Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil?
VIII. Materi dan Daftar pustaka
Daftar Pustaka
1. Tarwoto dan Wasnidar. 2013. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil Konsep
dan Penatalaksanaan. Jakarta : Trans Info Media.
2. Kiswari, Rukman. 2014. Hematologi dan Transfusi. Jakarta : Erlangga.
3. Yuli,Reni. 2017. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi
NANDA, NIC dan NOC. Jakarta : TIM.
4. PPNI. (2018a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (2nd ed.).
DPP PPNI.
1. PPNI. (2018b). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed.). DPP
PPNI.
2. PPNI. (2018c). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. DPP PPNI.
1. Pengkajian
Menurut data yang di peroleh dari kelurahan dan Ketua RT. 02 di daerah Lebak
Bulus, desa bulus 3 terdapat 36 kepala keluarga, di lingkungan tersebut terdapat 10
ibu hamil yang mengalami mual muntah yang berlebih dan memiliki resiko terkena
anemia.
A. Riwayat Keperawatan
Ny. S umur 26 tahun dengan status obstetric G4P1A2 datang ke Puskesmas
dengan keluhan terus megalami mual muntah selama mengandung, klien juga
mengeluh pusing dan badan terasa lemas.
B. Keadaan Fisik
Klien terlihat lemas dan pucat, setelah dilakukan pengurkuran TTV didapatkan
hassil TD : 90/70mmHg, N: 70x/mnt, RR: 20x/mnt, S:36,7C, klien mengeluh
mual dan muntah sudah 4x sejak pagi hari, klien mengaku sehari hari hanya
melakukan pekerjaan ringan di rumah dan lebih banyak berisirahat.
C. Kesiapan Belajar
Ny. S mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempejari tentang masalah kesehatan
yang dideritanya, klien mengatakan bahwa ia senang untuk membaca sesuatu
yang bergambar
D. Motivasi Belajar
Motivasi Ny. S untuk mempelajari tentang masalah kesehatan yang dideritanya
saat kehamilan adalah untuk kesehatan dirinya dan terutama untuk janin yang ada
di kandungannya.
E. Kemampuan Membaca
Ny. S mempunyai kemampuan membaca dan menulis yang cukup baik, klien
tidak memiliki gangguan pada penglihatan dan pendengarannya.

Pengkajian Faktor Pemungkin


Terdapat puskesmas tidak jauh dari daerah rumahnya yang dapat klien tempuh
dengan waktu kurang lebih 10 menit bila menggunakan kendaraan.

Pengkajian Faktor Penguat


Klien mengatakan puskesmas tersebut belum mengadakan penyuluhan tentang
kehamilan sehingga klien belum mendapat informasi tentang masalah kesehatan
yang terjadi pada saat kehamilan.
2. Diagnosis Keperawatan
Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

3. Rencana Keperawatan
Tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk mengatasi diagnose keperawatan
tersebut adalah berupa penyuluhan kesehatan tentang ‘Cara Pencegahan Hiperemesis
Gravidarum pada Kehamilan.’

MATERI
1. Pengertian
Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan selama masa
kehamilan. Muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sickness normal
yang umum dialami wanita hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan
berlangsung pada trismester pertama kehamilan. Sehubungan dengan adanya
ketonemia, penurunan berat badan, dehidrasi, hyperemesis gravidarum dapat terjadi
disetiap trismester, selama kehamilan dengan tingkat keparahan bervariasi. Penyebab
utamanya belum diketahui, namun kondisi ini sering kali dikaitkan dengan tingginya
kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG) dalam darah. tetapi
kemungkinanan merupakan gabungan antara perubahan hormonal dan faktor psiskis.
Kondisi ini perlu dibedakan dari penyakit lain, seperti kolesistitis, pankreatitis,
hepatitis, dan penyakit gondok. Ptialisme meningkatkan produksi kelenjar ludah yang
berlebihan, berhubungan dengan mual dan muntah berat selama masa kehamilan.
Pada kondisi ini, wanita tidak mampu menelan saliva dan selama hamil terus menerus
mengeluarkan satu hingga dua liter ludah per hari. (Rukman Kiswari, 2014)

2. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala hyperemesis gravidarum menurut buku (Asuhan Keperawatan
Maternitas, 2017)
 Muntah hebat
 Nafsu makan buruk
 Asupan makan buruk
 Penurunan berat badan
 Dehidrasi
 Ketidakseimbangan elektrolit
 Respon berlebih pada masalah psikososial yang mendasar
 Muntah yang tidak dapatdiatasi dengan tindakan untuk mengatasi morning
sickness

3. Faktor Penyebab
Faktor penyebab dari hyperemesis grvidarum menurut buku (Asuhan Keperawatan
Maternitas, 2017), yaitu :
• Stress saat hamil membuat mual muntah semakin memburuk
• Hamil stelah usia 30 tahun
• Mengalami hamil anggur
• Mengalami kondisi seperti tekenan darah tinggi, migran aktif, dan diabetes
gastasional
• Ibu hamil yang obesitas
• Hamil kembar atau lebih, jika mengandung banyak bayi maka plasenta tumbuh
lebih besar ada penignkatan hormone esterogen progesterone dan hcg yang
menyebabkan mual muntah berlebih dipagi hari

4. Dampak
Dampak yang di timbulkan dari hyperemesis gravidarum menurut buku (Asuhan
Keperawatan Maternitas, 2017) yaitu :
• Berat badan ibu hamil turun drastis
• Ginjal ibu tidak berfungsi dengan baik, di mana ini menyebabkan ibu buang air
kecil lebih sedikit dari seharusnya.
• Kadar mineral dalam tubuh tidak seimbang. Ibu hamil mungkin memiliki kadar
mineral yang rendah, yang disebut elektrolit, yang dibutuhkan tubuh Anda.
Mereka termasuk natrium dan kalium. Ketika Anda tidak memiliki cukup, itu
dapat menyebabkan pusing, kelemahan, dan perubahan tekanan darah.
• Otot-otot jadi lemah. Ketika mengalami kekurangan nutrisi dan kadar elektrolit
tidak seimbang, otot-otot di tubuh ibu menjadi lemah.
• Tubuh akan mengeluarkan air liur lebih banyak saat hamil, di mana jika ditelan
bisa bikin kondisi mual lebih buruk.

5. Cara pencegahannya
Berikut cara pencegahan menurut menurut buku (Asuhan Keperawatan
Maternitas, 2017), yaitu :
• Makan porsi kecil namun sering
• Hindari semua hal yang memicu stress
• Pilih menu makanan dengan rasa yang hambar
• Makan selagi masih hangat
• Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi (saat terjadi mual dan
muntah)

Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Hal yang perlu dikaji dari hyperemesis gravidarum buku (Asuhan Keperawatan
Maternitas, 2017) yaitu :
a. Keadaan umum
Keadaan umum klien biasanya mengalami mual dan muntah yang berlebih,
badan lemas, tidak ada nafsu makan, pusing dan nyeri pada ulu hati.
b. Kesadaran
Klien dengan hyperemesis gravidarum pada tingkat ketiga akan mengalami
penurunan kesadaran sampai apatis
c. Tanda tanda vital
Hasil tanda tanda vital klien dengan hyperemesis gravidarum biasanya tidak
stabil : pernafasan cepat, suhu meningkat, tekanan darah systole menurun dan
denyut nadi meningkat
d. Berat badan
Klien dengan hyperemesis gravidarum biasanya akan mengalami penurunan
berat badan
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan hyperemesis gravidarum berdasarkan buku (Asuhan
Keperawatan Maternitas, 2017), yaitu :
1. Resiko ketidakseimbangan elektrolit d.d ketidak seimbangan cairan
(dehidrasi dan muntah) (SDKI,2017)
2. Risiko defisit nutrisi d.d factor psikologis (mual muntah) (SDKI, 2017)
3. Ansietas b.d kurang terpapar informasi, dan krisis situasional (koping
individu mengahadapi kehamilan) (SDKI, 2017)
4. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan (SDKI, 2017)

5. Intervensi Keperawatan
Dx.1 : Resiko ketidak seimbangan elektrolit d.d ketidak seimbangan cairan
(dehidrasi dan muntah) (SDKI,2017)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8jam diharapkan
keseimbangan cairan klien meningkat dan mencegah komplikasi akibat ketidak
seimbangan cairan. (SLKI, 2018)
Kriteria hasil :
1. Klien tidak mengalami dehidrasi
2. Turgor kulit klien elastis
3. Mata klien tidak cekung
4. Intake dan output klien seimbang
Rencana tindakan keperawatan (SIKI,
Observasi :
1. Monitor status hidrasi
2. Monitor berat badan harian
3. Monitor berat badan sebelum dan sesudah sakit
Terapeutik :
1. Catat intake output
2. Hitung balance cairan
3. Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
4. Berikan cairan intravena

Dx.2 : Risiko defisit nutrisi d.d factor sikologis (mual muntah) (SDKI,2017)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8jam diharapkan
kadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme membaik,
dengan (SLKI, 2018)
Kriteria hasil :
• Klien mampu menghabiskan makan 1 porsi (sesuai diet)
• Frekuensi makan klien 3xsehari
• Nafsu makan klien meningkat
Rencana tindakan keperawatan (SIKI, 2018)
Observasi :
1. Identifikasi makanan yang disukai
2. Monitor asupan makanan
3. Monitor berat badan
Terapeutik :
1. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
2. Berikan makanan tinggi protein
3. Sajikan makanan yang menarik
4. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Edukasi :
1. Ajarkan diet yang diprogramkan
2. Anjurkan posisi duduk, jika perlu
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah dan jenis nutrient
yang dibutuhkan

Dx.3 : Ansietas b.d kurang terpapar informasi, dan krisis situasional (koping
individu mengahadapi kehamilan) (SDKI, 2017)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8jam diharapkan
klien lebih rileks, dengan (SLKI, 2018)
Kriteria hasil :
 Kecemasan klien menurun skala 1
 Klien lebih nyaman
 Nadi klien teratur 80 – 100x/mnt
 Pernafasan klien teratur 16 - 20x/mnt
Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan (SIKI, 2018)
Observasi :
1. Identifikasi stress
2. Identifikasi stress
Terapeutik :
1. Lakukan reduksi ansietas (mis. anjurkan nafas dalam)
2. Lakukan manajemen pengendalian emosi
3. Pahami reaksi emosi dengan stressor
4. Berikan waktu istirahat dan tidur yang cukup untuk mengembalikan tingkat
energy
5. Gunakan metode untuk meningkatkan kenyamanan dan ketenangan
spiritual
6. Pastikan asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan resistensi tubuh
terhadap stress
7. Hindari makanan yang mengandung kafein, garam, dan lemak
Edukasi :
1. Anjurkan mengatur waktu untuk mengurangi kejadian stress
2. Anjurkan menggunakan teknik menurunkan stress yang sesuai untuk
diterapkan di rumah sakit maupun pada situasi lain
3. Anjurkan teknik menurunkan stress (mis. latihan pernafasan, relaksasi
progresif, imajinasi terbimbing, terapi murratal, terapi musik, dan meditasi)

Dx.4: Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen dan kelemahan (SDKI,2017)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan
klien dapat mengontrol aktifitas fisiknya, dengan (SLKI, 2018)
Kriteria hasil :
• Kekuatan bagian tubuh atas meningkat
• Kekuatan tubuh bagian bawah meningkat
• Kecepatan berjalan klien meningkat
• Tekanan darah normal (120/80mmHg)
• Kliem tidak merasakan sesak
Rencana Keperawatan (SIKI, 2018)
Observasi:
4. Monitor kelemahan fisik dan emosional
5. Monitor pola tidur
6. Monitor lokasi ketidaknyamanan selama melakukan aktifitas
7. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahan
Terapeutik :
1. Berikan aktifitas menyenangkan
2. Lakukan rentang gerak aktif dan pasif
3. Sediakan lingkungan yang nyaman
Edukasi :
1. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelemahan
2. Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai