Anda di halaman 1dari 5

Nama : Raja Bima Pane

NIM : 2002122
Prodi : Teknik Mekanika
Grup :F

TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM


GARAM RANGKAP DAN GARAM RANGKAI

1. Tuliskan perbedaan garam rangkap dan garam rangkai serta jelaskan


sejelas-jelasnya!
2. Tuliskan dan jelaskan fungsi dari:
- Aniur CuSO4
- Kapiur Sulfat
- Etanol Eter
- Na4OH
3. Tuliskan dan jelaskan proses pembuatan garam rangkap dan garam rangkai
dan jelaskan sejelas-jelasnya!

Jawab
1. Garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa
koordinasi atau garam kompleks. Garam kompleks ini berbeda dengan
garam rangkap. Garam rangkap terbentuk dari dua garam yang mengkristal
secara bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam
ini memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam
komponennya. Garam rangkap memiliki struktur molekul lebih panjang
dibandingkan dengan struktur garam kompleks. Dalam larutan garam
rangkap ini merupakan campuran berupa ion sederhana yang akan mengion
bila dilarutkan lagi. Jelas berbeda dengan garam kompleks yang
menghasilkan ion kompleks apabila dalam bentuk larutan.

Garamrangkap:
garam yang terbentuk dari asam polibasa (atau basa poliasam) dengan
menggantikan ion H+ (OH-) dengan kation lain (anion).Ikatan yg terjadi pd
garam rangkap yaitu tetap merupakan ikatan ionik seperti pada garam
normal umumnya.
Contoh garam rangkap:
KAl(SO4)2
MgNH4(NO3)3

Garamkompleks:
garam yg terbentuk dari kation logam unsur transisi yg dapat berikatan
secara kovalen dgn ligan (donor elektron) dengan anion pd umumnya.

Contohgaramkompleks:
Ag(NH3)2Cl
Cu(NH3)4SO4
K4Fe(CN)6
[Co(H2O)6](NO3)3

2. A) Aniur CuSO4
-Sebagai herbisida, fungisida dan pestisida
Tembaga(II)sulfat pentahidrat adalahsebuah fungisida.[7] Namun,
beberapa jamur mampu beradaptasi dengan peningkatan
kadar ion tembaga.[8] Dicampur dengan kapur biasanya disebut campuran
Bordeaux dan digunakan untuk mengontrol jamur
pada tumbuhan anggur, melon, dan beri lainnya. Penggunaannya
sebagai herbisida bukan pertanian, melainkan untuk kontrol
searangan tanaman air dan akar tumbuhan dengan pipa yang
mengandung air. Hal ini juga digunakan di kolam renang sebagai sebuah
algaecide. Sebuah larutan encer tembaga sulfat digunakan untuk
mengobati ikan akuarium dari infeksi parasit,[10] dan juga digunakan untuk
menghilangkan siput dari akuarium.
- Reagen analisis
Beberapa tes kimia menggunakan tembaga sulfat. Tembaga sulfat
digunakan dalam larutan fehling dan larutan benedict untuk mengetes gula
pereduksi, yang nantinya akan mereduksi tembaga(II) sulfat yang berwarna biru
menjadi tembaga(I) oksida yang berwarna merah. Tembaga sulfat juga digunaka
pada reagen biuret untuk mengetes protein.
Tembaga sulfat juga digunakan dalam uji darah seseorang penderita anemia. Uji
darah dilakukan dengan meneteskannya pada larutan tembaga sulfat. Dengan efek
gravitasi, darah yang banyak mengandung hemoglobin akan dengan cepat
tenggelam karena massa jenisnya besar, sedangkan darah yang hemoglobinnya
sedikit akan lebih lama tenggelam
B) Kapiur Sulfat

1. Flocculant pada air, pengolahan limbah, serta pengelolaan tanah asam.


2. Bahan alkali untuk menggantikan natrium hidroksida
3. Pereaksi kimia
4. Pestisida untuk mengobati dampak serangan kutu kebul atau
whiteflys Bemisia tabaci vektor gemini virus

C)Etanol Eter
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut organik dan bahan baku untuk
senyawa industri seperti pewarna, obat sintesis, bahan kosmetik, bahan peledak,
bahan bakar, dan minuman beralkohol (anggur dan bir). Etanol tidak bersifat
racun, tetapi dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan mabuk, karena etanol
bekerja dengan aktivitas otak. Dampak lain dari sistem kerja alkohol adalah
mengakibatkan kecanduan.

D) Na4OH

1.Di laboratorium banyak digunakan sebagai pereaksi analisis, baik kualitatif


maupun kuantitatif.

2.Dalam rumah tangga banyak digunakan dalam campuran obat pembersih sendok
garpu perak dan barang logam lainnya.

3.Dalam PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) digunakan untuk obat


sengatan serangga untuk menetralkan asam racunnya.

4.Dalam aneka industri digunakan sebagai bahan dasar pembuatan asam nitrat,
Na-karbonat, pupuk ZA, pengisi mesin pendingin (pengganti freon), pengawet
lateks, dan lain-lain.

3. 1. Pembuatan Garam Rangkap kupriammonium sulfat, CuSO4(NH4)2SO4.6H2O


Garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama
dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam ini mengandung ion-ion
kompleks dan dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks. Garam
rangkap yang dibuat adalah CuSO4(NH4)2 SO4.6H2O. Garam ini terbentuk sebagai
hasil reaksi antara CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4. Garam kupri sulfat pentahidrat
CuSO4.5H2O berwarna biru muda sedangkan garam ammonium sulfat
(NH4)2SO4 berwarna putih.
Hasil pencampuran dua garam tersebut akan menghasilkan larutan yang
berwarna biru keruh. Warna biru keruh tersebut terjadi sebagai akibat campuran
yang kurang sempurna (heterogen) namun setelah pemanasan, kekeruhan tersebut
berangsur-angsur hilang dan membentuk larutan homogen berwarna biru. Air
mempunyai momen dipol yang besar dan ditarik baik ke kation maupun anion
untuk membentuk ion terhidrasi. Dari sifatnya tersebut maka digunakannya
pelarut air karena kedua garam yang bereaksi dapat larut dalam air dan tetap
berupa satu spesies ion. Kebanyakan garam anorganik lebih dapat larut dalam air
murni daripada dalam pelarut organik. Larutan segera ditutupi dengan kaca arloji
sehingga dapat mencegah menguapnya beberapa ion yang diinginkan untuk dapat
membentuk kristal monoklin sempurna.
Percobaan ini mendapatkan garam rangkap kupriammonium sulfat berupa
kristal monoklin berwarna biru bening seberat 3,34 gram. Warna biru pada kristal-
kristal tersebut merupakan warna dari ion Cu2+ yang menjadi salah satu komponen
pembentuk garam rangkap tersebut. dengan % rendemen sebesar 83,596%. Reaksi
yang terjadi dalam pembuatan garam ini yaitu : CuSO4.5H2O+
(NH4)2SO4→CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

2. Pembuatan Garam Kompleks tetramminocopper(II) sulfat


monohidrat, Cu(NH3)4SO4.6H2O
Garam kompleks yang akan dibuat dihasilkan dari mereaksikan antara
garam CuSO4.5H2O yang berwarna biru dengan larutan NH3 yang telah
diencerkan dengan akuades yang berupa larutan bening. Dari campuran kedua
bahan ini dihasilkan larutan biru tua. Reaksi antara senyawa-senyawa ini
menyebabkan timbulnya gas yang menyengat. Bau menyengat tersebut berasal
dari larutan amoniak pekat. Larutan ini ditutup dengan hati-hati menggunakan etil
alkohol melalui dinding bekker. Penetesan alkohol melalui dinding tabung
dimaksudkan agar etil alkohol tersebut benar-benar berada pada permukaan dan
tidak menyebabkan terjadinya pengadukan pada campuran.
Etil alkohol adalah pelarut yang baik untuk senyawa ionik karena tetapan
dielektrik rendah dan mengurangi energi solvasi ion-ion. Etil alkohol tergolong
sebagai pelarut yang mudah menguap, sama halnya dengan sifat alkohol lainnya.
Oleh karena itu, pada percobaan ini setelah penambahan etanol langsung
dilakukan penutupan gelas bekker menggunakan gelas arloji untuk mengurangi
penguapan selama pembentukkan kristal. Sama halnya dengan pembentukan
garam rangkap, proses pembentukan garam tersebut sangat lambat sehingga
larutan ini didiamkan selama satu malam dengan tujuan agar pembentukkan
kristal dapat terjadi secara lebih sempurna.
Endapan berupa kristal yang terbentuk kemudian disaring lalu dicuci dengan
ammonia 15 M dan etil alkohol. Pencucian dilakukan untuk memurnikannya dari
pengotor-pengotor yang tidak diinginkan yang mungkin saja terdapat dalam
garam yang terbentuk pada saat dilakukan penyaringan sebagian kristal tersebut
ikut terbawa bersama filtrat. Hal ini diakibatkan terlalu kecilnya garam yang
terbentuk. Seharusnya, kertas saring yang digunakan memiliki membran yang
lebih rapat. Pemisahan molekul air dari tumpukan kristal garam kompleks ini
tidak terjadi dengan baik. Masih banyak molekul air yang menempel pada kristal-
kristal tersebut, sehingga dilakukan pengeringan menggunakan oven, untuk
mengurangi molekul air yang terdapat pada kristal.
Setelah endapan dikeringkan didapatkan massa kristal garam kompleks
sebesar 2,52 g dengan rendemen sebesar 73,306 %. Reaksi yang terjadi pada saat
pembentukan garam kompleks ini adalah:
CuSO4.5H2O+ 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.5H2O

Anda mungkin juga menyukai