Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.

39

Halaman 1

Lucey dan Radiologi Intervensional • Perspektif

Kuligowska
Pengelolaan
dari
Perut
dan Pelvic
Kista

ACENTURYOF

Penatalaksanaan Radiologis Kista

PENCITRAAN MEDIS di Abdomen dan Pelvis
Brian C.Lucey 1 OBJEKTIF. Beberapa lesi kistik perut atau panggul menjadi perhatian dari
Ewa Kuligowska ahli radiologi ventional, dan mereka yang mengalami gejala. Diferensiasi kista dari kistik-
muncul massa tidak sulit bila pendekatan pencitraan multiteknik digunakan. Tujuan kami-
Lucey BC, Kuligowska E tive adalah meringkas prinsip dan spesifik untuk pengelolaan kista simtomatik melalui
teknik kateter perkutan.
KESIMPULAN. Aspirasi kista perkutan dapat meredakan gejala tanpa perlu
untuk operasi. Pengetahuan yang baik tentang berbagai jenis kista yang mungkin ditemukan di perut
dan panggul memungkinkan ahli radiologi untuk memilih pasien yang paling diuntungkan dari per-
manajemen kulit.

drainase kateter erkutan perut paling sering disebabkan

Kata kunci: abdomen, ablasi etanol, penyakit hidatidosa,
radiologi intervensi
DOI: 10.2214 / AJR.04.1051
Diterima 2 Juli 2004; diterima setelah revisi
24 Januari 2005.
1 Kedua penulis: Divisi Pencitraan Tubuh, Departemen
Radiologi, Pusat Medis Universitas Boston, 88 East
Newton St., Atrium 2, Boston, MA 02118. Alamat
korespondensi dengan BC Lucey (brian.lucey@bmc.org).
P.
abses perut dan cairan
koleksi telah didirikan
komponen radiologis yang telah selesai
berlatih selama hampir 2 dekade. Dengan tepat,
fokus klinis dan teknis intervensi-
ahli radiologi nasional telah menggunakan ab- piogenik.
scesses karena berpotensi mematikan
tentu saja. Meskipun demikian, jarum perkutan
dan metode perawatan kateter untuk mengelola
memiliki gejala kista perut dan panggul
terbukti hampir sama berharganya di pa-
tient. Teknologi pencitraan penampang modern
niques sering menunjukkan asimtomatik kecil
kista intraparenkim di banyak organ seperti itu
sebagai hati, ginjal, dan ovarium di antara
ers, tetapi kumpulan kistik bergejala di
banyak organ dapat dikelola secara efektif oleh
teknik kateter perkutan. Artikel ini
memberikan ringkasan prinsip dan spesifik
teknik terapi.
Lesi Kistik
Kista di organ parenkim padat dari
perut dapat dikategorikan secara histologi-
biasanya sebagai kista atau pseudokista sejati. A lebih
melalui infeksi Echinococcus granulosus.
Pseudokista biasanya terjadi akibat trauma sebelumnya
atau infeksi. Ini yang paling sering
menemukan massa kistik di pankreas,
limpa, dan kelenjar adrenal.
Massa kistik juga dapat ditemukan di ab-
domen dan panggul setelah operasi. Lesi seperti itu
termasuk limfokel, seroma, hematoma, peri-
kista inklusi toneal, urinoma, atau biloma.
Banyak lesi yang menyerupai kista pada lesi mana pun
teknik pencitraan; Namun, lesi ini
bisa dibedakan dari kista sederhana keduanya
berdasarkan klinis dan pencitraan lebih lanjut.
Lesi tersebut termasuk abses dan tumor kistik.
mors. Pengelolaan ini lebih kompleks
Massa "kistik" berada di luar lingkup ar-
ticle, yang berfokus pada massa kistik sederhana.
Dari sekian banyak dan beragam kista yang terjadi
di dalam perut dan panggul, hanya gejala-
kista tomatik menjadi perhatian di-
ahli radiologi tervensional. Paling sering
kista yang ditemui termasuk kista di hati
dan ginjal, kista pankreas, echinococcal
kista, limfokel, dan kista ovarium.

CME
klasifikasi praktis mengkategorikan kista sebagai Prinsip Drainase
Artikel ini tersedia untuk 1 kredit CME. Lihat tambahan tipe bawaan atau didapat. Bawaan Indikasi

Diunduh dari www.ajronline.org oleh 110.137.81.107 pada 03/23/21 dari alamatkista

data untuk artikel ini di www.ajronline.org atau kunjungi biasanya muncul
IP 110.137.81.107.
secaraARRS.
Hak Cipta
sporadis tetapi
Hanya
dapat
untuk
terjadi pribadi;
penggunaan
Hanya kistahak
seluruh
bergejala
cipta yang membutuhkan intervensi-
www.arrs.org untuk informasi lebih lanjut.
skr di penyakit kistik bawaan seperti auto- tion. Kista bisa menjadi gejala setelahnya
AJR 2006; 186: 562–573 penyakit ginjal polikistik dominan somal, perdarahan ke dalam kista atau superinfeksi, atau

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 1 dari 12

Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.39

penyakit von Hippel-Lindau, dan fibro kistik gejala sakit perut mungkin kembali
0361–803X / 06 / 1862–562
sis. Kista ini paling sering terjadi di terkait dengan ukuran kista. Tradisional
© American Roentgen Ray Society hati, ginjal, dan pankreas. Kista yang didapat pengelolaan kista di parenkim padat

562 AJR: 186, Februari 2006

Halaman 2

Penatalaksanaan Kista Perut dan Pelvis

organ adalah marsupialisasi bedah, baik sebagai kurang dari 1,3. Internasional yang ditinggikan atau- ke botol vakum. Sebelum stopcock adalah
prosedur terbuka [1, 2] atau, baru-baru ini, rasio malisasi dapat dikoreksi menggunakan segar, beralih ke posisi terbuka, sampel
laparoskopi [3, 4]. Prosedur ini, al- plasma beku jika diperlukan. Dua unit segar, cairan harus diperoleh dari pelabuhan ketiga
meskipun relatif mudah, adalah asosiasi- plasma beku diperlukan untuk setiap 0,1 unit stopcock. Sampel ini dapat dikirim
menghadapi risiko pembedahan dan an- bahwa rasio normalisasi internasional telah berakhir budaya dan untuk kepekaan, sitologi, atau bio-
esthesia. Karena kista ini mewakili 1.3. Trombosit yang cukup harus diberikan untuk analisis kimia, termasuk amilase, biliru-
penyakit jinak, alternatif, kurang invasif menghasilkan jumlah trombosit lebih dari 50.000 per bin, kreatinin, atau trigliserida, secara klinis di-
metode pengelolaan yang diinginkan. Dalam iklan- mililiter sebelum prosedur. Perkutan ditentukan. Setelah pengambilan sampel, jarum suntik 10 mL
lebih disukai di aspirasi kista adalah prosedur elektif dan dapat dipasang ke port ketiga dari perhentian-
pasien yang memiliki penyakit penyerta yang mungkin harus dilakukan dengan hati-hati pada pasien ayam jantan dan diisi dengan garam untuk dijadikan reser-
meningkatkan risiko operasi. dengan koagulopati yang membutuhkan koreksi. voir. Stopcock kemudian dibuka ke vakum-
Untuk pemasangan kateter, sedasi sadar botol uum dan isi kista dengan cepat
Panduan Pencitraan terdiri dari IV midazolam hidroklorida dievakuasi. Jika laju pengembalian fluida menurun,
Kebanyakan kista bergejala membutuhkan drainase (Berpengalaman, Roche Laboratories) dan fentanyl dua manuver dapat digunakan untuk memastikan komunikasi
usianya besar dan, karena kandungan cairannya sitrat dapat digunakan atas kebijaksanaan in- drainase lengkap. Pertama, saline dari reservoir
tenda, idealnya didekati menggunakan sono- ahli radiologi konvensional melakukan prosedur dapat disuntikkan untuk membersihkan kateter dari kental
panduan grafis. Keuntungan dari dure. Obat penenang ini sering tidak diperlukan, serpihan. Jika gagal, kateter kemudian dimanipulasi.
sonografi mencakup kecepatan dan keserbagunaan, Namun, karena kista biasanya berukuran besar dilakukan oleh rotasi dan sedikit penarikan.
kurangnya radiasi pengion, panduan waktu nyata, dan mengizinkan akses dangkal. Manuver ini berguna saat kista dinding
dan kemampuan untuk mengidentifikasi kapal dengan jelas. Jika
Kulit di atasnya dibersihkan, disiapkan, selang di sekitar lubang samping kateter.
kista terletak jauh di dalam tubuh dan a dan terbungkus. Anestesi lokal diberikan subkutan. Kateter dapat ditarik secara langsung
rute akses yang jelas tidak dapat dicapai oleh sonog- dengan kecokelatan. Di bawah pedoman sonografi langsung-
panduan sonografi untuk memastikannya tetap ada
raphy, panduan CT mungkin diperlukan. ance, jarum ukuran 19 hingga 22 atau jarum 8- hingga 10- di dalam kista. Jika cairan tetap berada di dalam kista
Kateter pengunci pigtail Prancis dimasukkan ke dalam setelah kateter diputar dan ditarik,
Tusukan kista dengan teknik dorong tunggal (trocar) drainase dilanjutkan. Setelah benar-benar runtuh
Sonogram awal harus dilakukan [5]. Ukuran jarum atau kateter ada di dari kista telah dikonfirmasi pada pencitraan dan
dibentuk untuk merencanakan rute akses yang aman ke kista.
kebijaksanaan ahli radiologi yang melakukan tidak ada lagi cairan yang bisa disedot, kateternya
Untuk kista hati atau limpa, rute subkostal adalah prosedur. Kista kecil (<50 mL) mungkin seperti- dihapus. Gambar postprocedural harus
lebih disukai daripada rute interkostal, karena bajakan langsung menggunakan jarum satu tusukan cara diperoleh (Gbr. 2). Pasien harus
mantan akan mengurangi kemungkinan pelanggaran- teknik. Meskipun cara ini jarang dilakukan diobservasi hingga 4 jam setelah prosedur,
di ruang pleura, yang dapat menyebabkan a efektif untuk kista besar di dalam parenkim dengan detak jantung dan tekanan darah dicatat.
pneumotoraks atau empiema. Salah satu dari sekian banyakorgan mal, mungkin cukup bila ada kista di dalam
keuntungan menggunakan panduan sonografi lokasi anatomi yang akan menimbulkan gejala Kambuh
Panduan CT adalah kemampuan sonogra secara real-time bahkan ketika kista kecil, seperti limfo- Karena drainase perkutan saja bisa
phy untuk membuat jendela subkostal ke kista di cele di wilayah inguinal. tidak mengatasi penyebab yang mendasari cairan ac-
bidang kraniokaudal yang tidak tersedia dengan CT Teknik Seldinger dapat digunakan jika de- akumulasi, dua poin tambahan dicatat atau
bimbingan. Menggunakan gantry miring dengan CT will bapak. Pilihan trocar atau Seldinger engkau. Pertama, drainase kista tidak hanya bersifat terapeutik
membuat angulasi kraniokaudal tetapi hanya di teknik adalah kebijaksanaan intervensi- tetapi juga diagnostik, karena gejala yang kembali
bidang aksial. Sonografi memungkinkan pembuatan real-time
ahli radiologi nasional yang melakukan prosedur. selesaikan setelah drainase kista dan kembali dengan reac-
asi rute akses dalam tiga dimensi. Teknik Seldinger memiliki teori ad- penumpukan memastikan bahwa kista memang milik mereka
Jika rute subkostal tidak tersedia, inter- keuntungan dari peningkatan keamanan; Namun, karena penyebab [6]. Sebaliknya, jika gejala pasien
rute kosta dapat digunakan. Karena jalur ini kista bergejala ini biasanya berukuran besar dan tom tidak berkurang dengan aspirasi kista, dan
biasanya melibatkan melampaui pleura, itu dangkal, teknik ini menawarkan sedikit manfaat, penyebab lain dari gejala yang seharusnya
risiko pneumotoraks atau empiema berada dalam sedangkan teknik trocar menawarkan yang lebih cepat dicari. Kedua, aspirasi jarum sederhana saja
berkerut. Peningkatan risiko ini harus diperjelas. dan pendekatan yang lebih sederhana. bukan pengobatan yang efektif untuk yang besar, gejala-
disampaikan kepada pasien dan perujuk kista tomatik, terutama hati dan ginjal
dokter sebelum prosedur, dan terendah Drainase Kateter kista, dan kekambuhan sering terjadi [1, 6]. Jika re-
rute interkostal yang tersedia harus dipilih. Kista besar dikeringkan dengan lebih efisien kista saat ini kecil dan asimtomatik, mungkin
Persiapan sebelum drainase termasuk ob- dan dengan cepat dengan penempatan tempat tinggal tidak memerlukan intervensi lebih lanjut. Namun, setelahnya
mendapatkan persetujuan tertulis dari pa- kateter. Kista yang besar dan bergejala dapat timbul. kekambuhan gejala, drainase berulang
menguji dan menilai parameter perdarahan. Itu tuangkan satu liter cairan atau lebih (Gbr. 1). dengan sklerosis atau pengangkatan bedah formal dari
jumlah trombosit, waktu protrombin, dan diaktifkan Setelah kateter dipasang di dalam atap kista diperlukan.
waktu tromboplastin
Diunduh dari www.ajronline.org parsial haruspada
oleh 110.137.81.107 kembali
03/23/21 dari alamat IPkista, isi kista dievakuasi.
110.137.81.107. Hak Cipta ARRS. Hanya untuk penggunaan pribadi; seluruh hak cipta
dilihat dan diperbaiki bila perlu. Itu Pipa penghubung dipasang ke kateter Skleroterapi
tingkat trombosit minimum yang dapat diterima adalah 50.000
melalui stopcock tiga arah. Kista perantara Bean adalah orang pertama yang melaporkan scle-

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 2 dari 12

Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.39

trombosit per mililiter, dan kisaran yang dapat diterima
untuk waktu protrombin adalah 11,5–15 detik. Ap-
memperkirakan rasio normalisasi internasional
ukuran makan dapat dievakuasi dengan tangan menggunakan rosis
60-kista ginjal bergejala oleh alkohol
mL jarum suntik. Kista yang lebih besar dapat menguras lebih
injeksi
banyak
[7]. cairan.
Penulis selanjutnya memiliki evaluasi-
secara efisien dengan memasang tabung penghubung mengonsumsi agen lain seperti povidone-iodine [8,

AJR: 186, Februari 2006 563

Halaman 3

Lucey dan Kuligowska

SEBUAH B

C D
Gambar. 1— 44 tahun dengan kista hati bergejala.
A, gambar CT Diagnostik menunjukkan kista hati yang besar.
B, gambar sonografi praprosedural yang menunjukkan lesi dengan gambaran karakteristik kista sederhana.
C, gambar sonografi yang menunjukkan ujung kateter dalam kista ( panah ).
D, Citra sonografi menunjukkan kolapsnya kista setelah aspirasi.

9], tetrasiklin [10], bleomisin [11], Mengingat kista dipilih untuk skleroterapi Setelah kista dikeringkan dan tidak ada kontaminasi.
iofendilat [12], glukosa [13], fenol [14], biasanya besar, prosedur siap dilakukan kebocoran trast terdeteksi, sekitar 50%
iophendylate [15], urea chlorhydrolactate dibentuk di bawah bimbingan sonografi dengan 8- volume cairan yang disedot diganti dengan
[16], dan, baru-baru ini, n-butyl cyanoacry- ke kateter 10-French, ditempatkan seperti yang dijelaskan sebelumnya
95% etil alkohol. Maksimal 100 mL
terlambat dengan minyak beryodium [17]. Namun, banyak dengan penuh semangat. Bahan kontras beryodium encer alkohol umumnya harus digunakan. Batasan ini-
agen-agen ini telah terbukti tidak memadai untuk upaya kemudian disuntikkan ke dalam kista, dan fluoros- untuk menghindari kemungkinan toksisitas alkohol
fective cyst sclerosis
Diunduh dari www.ajronline.org atau sangat toksik.
oleh 110.137.81.107 pada Al-
03/23/21 dari alamatsalin atau CT dilakukan
IP 110.137.81.107. untuk
Hak Cipta menyingkirkan
ARRS. Hanya untuktumpahan alkoholseluruh
penggunaan pribadi; yang diserap secara sistemik, meskipun
hak cipta
sklerosis cohol mudah, ditoleransi dengan baik, dan ke dalam rongga peritoneum atau komunikasi volume total alkohol yang digunakan tergantung pada kebijaksanaannya
tersedia secara luas dan memberikan hasil yang sangat baik.dengan sistem pengumpul ginjal, pembuluh darah, atau bil-ahli radiologi yang melakukan prosedur
Karena alasan ini, alkohol adalah yang paling banyak digunakan
pohon iary. Jika bahan kontras bocor menjadi vital dan dapat ditingkatkan dengan hati-hati selama

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 3 dari 12

Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.39

agen sklerosis yang digunakan untuk kista sederhana dari struktur seperti pembuluh darah, usus, atau saluran kemih pasien mentolerir prosedur. Dengan penggunaan
perut dan panggul [18-20]. traktus, skleroterapi alkohol merupakan kontraindikasi. alkohol dalam jumlah besar, darah pasien

564 AJR: 186, Februari 2006

Halaman 4

Penatalaksanaan Kista Perut dan Pelvis

SEBUAH B

Gambar. 2- Pria 52 tahun dengan kista yang menekan arteri ginjal dan berpikir demikian
berkontribusi terhadap hipertensi pasien.
A, gambar sonografi menunjukkan kista parapelvis ginjal yang besar.
B, gambar sonografi menunjukkan kista ginjal yang mengandung kateter, yang dipasang
menggunakan teknik trocar.
C, gambar sonografi yang menunjukkan kateter dipasang di dalam kista.

kadar alkohol mungkin meningkat segera setelah prosedur kebijaksanaan semua permukaan di rongga. Harus lebih besar
[21]. Ini biasanya karena bocornya kecil
dure, memuncak pada sekitar 20 menit dan menurun dari 100 mL alkohol diinjeksikan ke dalam volume alkohol ke dalam rongga peritoneum
dengan 60 menit [21]. Gejala mabuk dari kista, waktu tinggal alkohol harus dan mungkin sangat jarang memerlukan penghentian
absorpsi alkohol sistemik jarang terjadi. dikurangi sesuai. Mungkin kista kecil prosedur. Nyeri ringan dan sementara dari
Mekanisme skleroterapi alkohol di- dirawat dalam waktu yang lebih singkat; Namun, sukses infus alkohol dapat dikurangi dengan in-
volves denaturasi protein, kematian sel, dan fi- tingkat penghentian alkohol sklerosis terkait dengan penghentian lidokain (5-15 mL cairan 1% atau 2%
jaringan parut brous. Oleh karena itu, tujuan terapi adalah waktu saat lapisan kista terbuka larutan) atau analgesia IV, biasanya fentanyl cit-
untuk memastikan bahwa alkohol bersentuhan dengan seluruhnyake alkohol. Bahkan untuk kista kecil mengandung menilai. Peningkatan suhu tubuh sementara
dinding kista tanpa menimbulkan tekanan yang berlebihan 20 mL cairan atau kurang, alkohol harus mungkin juga terlihat selama atau setelah prosedur
yang mungkin mengakibatkan intravasasi. Alkohol ditinggalkan di situ selama minimal 20 menit. Setelah ini [7, 21]. Penghentian prosedur prema-
dibiarkan di dalam
Diunduh dari www.ajronline.org rongga selamapada
oleh 110.137.81.107 20 hingga 30dari
03/23/21 menit.
alamat IPpengobatan, semua
110.137.81.107. Hakalkohol disedot.
Cipta ARRS. Sonogra-
Hanya turelyseluruh
untuk penggunaan pribadi; karenahak
sakit parah tidak menghalangi
cipta
Total waktu tergantung pada ukuran kista phy atau CT memverifikasi pengosongan total file upaya lain kemudian [21].
sedang dirawat. Selama ini, pasiennya rongga kista, dan kateter dilepas. Pencitraan tindak lanjut dilakukan 3 bulan
ditempatkan di desus lateral rawan, kanan dan kiri Selain risiko perdarahan standar, setelah prosedur untuk mengevaluasi kekambuhan.
gigitan, dan posisi terlentang untuk kira-kira infeksi, dan kerusakan pada organ yang berdekatan, kom- Kadang-kadang, aspirasi kedua dan sklerosis

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 4 dari 12

Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.39

5–10 menit masing-masing untuk memastikan bahwa alkohol

Gejala sklerosis kista termasuk nyeri hebat mungkin diperlukan, terutama dengan kista yang lebih besar.

AJR: 186, Februari 2006 565

Halaman 5

Lucey dan Kuligowska

Penyakit Polikistik
Ini adalah sekelompok penyakit yang mengakibatkan mul-
kista tiple di satu atau lebih organ. Yang paling
yang sering ditemui adalah autosomal domi-
penyakit ginjal polikistik nant. Poli lainnya
Penyakit kistik termasuk polikistik terisolasi
penyakit hati, penyakit von Hippel-Lindau, dan
fibrosis kistik, selain sejumlah langka
sindrom polikistik yang diturunkan. Pada pasien
dengan ginjal polikistik autosom dominan
penyakit, banyak kista hadir di anak-
neys. Beberapa kista hati terkait adalah
ditemukan pada hingga 30% pasien, dan pankreas
kista sekitar 5%. Ginjal dan
kista hati seringkali berukuran besar dan bisa menjadi
bergejala. Penyebab paling umum dari
gejalanya adalah perdarahan menjadi kista. Superin-
feksi juga dapat menyebabkan gejala. Besar
kista dapat menyebabkan gejala tekan pada
struktur sekitarnya atau mengarah ke perut
atau sakit punggung. Kista ini dapat diterima untuk
aspirasi kulit seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Jika kista kembali bergejala
setelah aspirasi, sklerosis dengan alkohol adalah
pengobatan pilihan. Tekniknya identik.
kal seperti yang dijelaskan sebelumnya. Satu advan-
tage untuk manajemen gejala perkutan
kista tomatik pada kelompok pasien ini adalah,
mengingat banyaknya kista, lebih dari satu
kista bisa menjadi cukup besar untuk menjadi
bergejala. Setiap kista dapat diobati
alkohol sklerosis pada gilirannya, sehingga meniadakan kembali
intervensi bedah peated.
Kista Pankreas
Pseudokista adalah penyakit kistik yang paling umum. meredakan, kista larva dapat berkembang di organ mana pun.
dari pankreas dan hasil dari ep-
isode pankreatitis akut. Sejarah alam
dari setidaknya 50% pseudokista adalah resolusi
[22, 23]. Membutuhkan pseudokista asimtomatik
tidak ada intervensi. Pseudokista lebih besar dari 5 cm
dapat menyebabkan gejala kompresi pada adja-
struktur sen dan membutuhkan perawatan. Percuta-
drainase neous pseudokista adalah aman dan
bentuk terapi yang efektif [24-26]. Approxi-
hampir 50% pseudokista tidak
cate dengan saluran pankreas, dan tiriskan ini
mudah dan tidak mungkin terulang [27]. Sekali
terkuras, pseudokista yang berkomunikasi
sistem saluran pankreas dapat didokumentasikan
dengan injeksi dengan panduan fluoroskopi
bahan kontras. Kemungkinan pseudokista ini
kambuh jika kateter
Diunduh dari www.ajronline.org olehdilepas sebelumpada
110.137.81.107 waktunya.
03/23/21 dari alamat IP 110.137.81.107.
Manajemen perkutan yang berhasil menggunakan
sekutu membutuhkan penempatan kateter jangka panjang. mendukung diagnosis atau dalam beberapa kasus terlebih dahulu
eter untuk memungkinkan penyembuhan komunikasi
dengan saluran sebelum melepas kateter. Untuk
diberikan IV untuk menurunkan volume pankreas cification. Seiring bertambahnya usia kista, meski tetap ada
sekresi diproduksi [27-30]. Sekali kontras di- didefinisikan dengan baik, dinding mungkin tampak terbelah dan
jection telah menunjukkan penyembuhan komunika- pecahan dinding mungkin tampak mengapung di
Jika berhubungan dengan duktus pankreas, kateter mungkinsisi kista, menghasilkan apa yang disebut teratai air
Dihilangkan. tanda. Kista putri dapat dilihat di dalam
Kista pankreas sederhana jarang terjadi kista, menghasilkan septated, hampir seperti madu-
dan biasanya terjadi pada penderita polikistik sisir, penampilan. Seorang dewasa, pada dasarnya sudah mati
sindrom. Kista ini, seperti kista dalam kista muncul sebagai massa kalsifikasi padat dengan
organ parenkim lainnya, menjadi symp- bayangan akustik posterior.
otomatis bila cukup besar untuk menyebabkan kompresi Pembedahan telah menjadi satu-satunya pengobatan yang tersedia.
gejala sive atau setelah infeksi atau hemor- mampu sebelum pengenalan antihelminthic
rhage ke dalam kista. Mungkin kista bergejala narkoba. Terapi bedah termasuk lavage kista
dikeringkan secara perkutan. Haruskah kista menjadi- diikuti dengan kistektomi atau hepatec- parsial
datang berulang bergejala, lebih jelas tomy. Itu masih dianggap pilihan pertama
Terapi tive diperlukan. Mengingat risiko di- pengobatan tetapi dikaitkan dengan cukup
terlibat dengan mengakses tempat tidur pankreas mortalitas, morbiditas, dan kekambuhan. Relatif
pembedahan, sklerosis alkohol menggunakan teknologi- kontraindikasi untuk operasi termasuk pres-
kebiasaan yang dijelaskan di atas harus dipertimbangkan. timbulnya banyak kista, kista yang sulit
Dalam kasus ini, sangat penting bahwa kurangnya untuk mengakses, kista mati, dan kista kecil yang ada
komunikasi antara kista dan pankreas- asimtomatik [35]. Manfaat operasi adalah
duktus atic didokumentasikan pada fluoroskopi sebelumnyapenyembuhan langsung dan total. Operasi itu,
atau CT dengan injeksi kontras, sebelum al- namun, membawa risiko yang melebihi dari
cohol disuntikkan ke dalam rongga kista. sekutu yang terkait dengan operasi. Ini termasuk
Mungkin neoplasma kistik pankreas echinococcosis sekunder akibat tumpahan (dalam
diklasifikasikan secara longgar sebagai adenoma mikrokistik,
2% sampai 21% kasus [36]) dan op-
tumor kistik musinosa, atau papil intraduktal- kematian eratif 0,5% sampai 4% [36, 37]. Di
tumor musinus laring. Diagnosis ini Selain itu, kekambuhan mungkin terjadi jika kista lain
dan manajemen mereka selanjutnya keluar- hadir tetapi tidak direseksi.
sisi ruang lingkup artikel ini dan dis- Intraoperatif, menanamkan obat hipertonik
dikutuk di tempat lain [31]. baris atau larutan perak nitrat 0,5% ke dalam
kista sebelum membuka rongga menghancurkan
Kista Hidatidosa anak kista dan karena itu mencegah sekon-
Penyakit hidatidosa menghasilkan hasil kista sejati- pembenihan dary dari rongga peritoneum atau ana
ing dari infeksi cacing pita Echino- reaksi filaksis. Pengobatan dengan albenda-
coccus granulosus. Pada penyakit hidatid primer Zole biasanya diberikan minimal 4 hari sebelumnya
operasi dan dilanjutkan selama 1 bulan setelahnya
Namun, kebanyakan pasien (hingga 80%) mengalaminya operasi dan diyakini dapat mengurangi risiko
hanya keterlibatan organ tunggal — sebagian besar echinococcosis sekunder [34]. Mebendazole
hanya hati. Lobus kanan terpengaruh adalah agen antihelminthic alternatif; bagaimana-
lebih sering daripada lobus kiri. Setelah pernah, penelitian terbaru menunjukkan bahwa albenda-
masa inkubasi yang tidak ditentukan, infeksi mungkin zole secara signifikan lebih efektif daripada saya
menjadi gejala jika kista aktif bendazol dalam pengobatan hidatid utuh
tumbuh dan menekan jaringan yang berdekatan. Spon- kista (77,9% vs 50,6%, masing-masing) [38, 39].
bisa pecahnya kista yang disebabkan oleh kulit atau traumatis Manajemen medis dengan antihelminthic
menyebabkan gejala tiba-tiba, termasuk- agen saja telah menghasilkan beberapa kesuksesan, dengan
ing kematian akibat anafilaksis karena pelepasan antara 30% dan 50% pasien yang dirawat
puing-puing protein antigenik intracyst. Re- lainnya menunjukkan beberapa perbaikan dalam radiologis
komplikasi porting hidatid yang tidak diobati munculnya kista. Namun, sembuhkan
penyakit termasuk pecahnya hy- seharusnya tidak diharapkan dengan saat ini
kista datid ke dalam pohon bronkial [32, 33] dan obat yang tersedia saja. Tingkat kegagalan
pembentukan fistula antara hidatidia untuk pendekatan manajemen medis saja
kista dan usus besar [34]. 25%, dengan sebagian besar kasus kambuh terjadi
Diagnosis dibuat
melalui
Hak serologi
Cipta ARRS. sekali
Hanya dalam waktu
untuk penggunaan pribadi; seluruh2hak
tahun setelah penghentian terapi.
cipta
penyakitnya dicurigai. Temuan pencitraan mungkin Sklerosis— Mengingat risiko yang terkait dengan
operasi dan hasil yang buruk untuk antihel oral-
menyarankan diagnosis saat pencitraan klasik pengobatan minthic, metode yang kurang invasif
temuan hadir. Penemuan sonografi awal- mengobati kista hidatidosa telah banyak dicari. Tra-

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 5 dari 12

Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis
membantu mempercepat proses ini, mungkin oktreotida
566
Halaman 6
kista hidatidosa perkutan, mencerminkan
kekhawatiran bahwa kurangnya kontrol dari kista con-
tenda selama drainase perkutan bisa
menyebabkan anafilaksis atau tumpahan kon-
tenda dan mengakibatkan echinococcosis sekunder.
Namun, pada awal 1980-an, laporan dari
tusukan dan aspirasi kista hidatidosa menjadi-
gan meningkat, mula-mula tidak sengaja lalu
sengaja oleh Mueller et al. [40]. Contem-
sombong, Ben Amor dan rekan kerja [41]
kista hidatid yang dikeringkan secara perkutan di
domba, sehingga mendorong ahli radiologi untuk mengeringkan
kista hidatidosa pada manusia.
Skleroterapi perkutan untuk hidatid
kista sekarang banyak digunakan. Prosedur ini adalah a
turunan sederhana dari ablasi alkohol non-
kista parasit, meskipun beberapa tambahan
tindakan diperlukan. Tekniknya punya
dijelaskan secara ringkas dengan akronim
BERPASANGAN — tusukan, aspirasi, injeksi, dan
aspirasi kembali [35] (Gbr. 3).
Setelah diagnosis dikonfirmasi dengan serol-
ogy dan pencitraan, pasien harus
diobati, seperti sebelum kistektomi bedah, dengan
albendazole selama 4 hari, dan pengobatan
harus dilanjutkan hingga 1 bulan setelah
prosedur. Jika kista kurang dari 6 cm di-
ameter, 2 minggu terapi postprocedural adalah
dianggap cukup [35]. Kehadiran file
ahli anestesi disarankan untuk memastikan segera
pengobatan dalam hal yang tidak mungkin terjadi
reaksi filaksis terjadi.
Kista ditusuk dengan sonografi
bimbingan. Sebuah kateter kecil ditempatkan dan
isi kista disedot. 10–15 mL pertama dari
Cairan kista dikirim untuk bersifat parasit dan biokimia
evaluasi. Tingkat natrium dan klorida yang rendah
telah dilaporkan, dengan peningkatan tingkat po-
tassium dalam kista aktif [42]. Jika protoscolices adalah
hadir dan layak, cairan kista disedot
sama sekali. Bahan kontras beryodium kemudian
disuntikkan dan kateter dijepit. Integ-
Pemeriksaan kista pada hari berikutnya dengan
fluoroskopi atau CT. Komunikasi mungkin tidak
menjadi bukti pada sistografi hingga 24 jam
setelah drainase isi kista. Jika sebuah komunitas
nication dengan pohon bilier hadir, tidak ada al-
cohol disuntikkan. Disediakan empedu yang kurang
komunikasi telah dikonfirmasi, 95% eth-
anol disuntikkan ke dalam kista. Saline hipertonik
dapat digunakan sebagai alternatif. Volume
alkohol yang digunakan kira-kira sepertiga berbanding satumenjadi hemoragik, atau cukup besar untuk
setengah volume
Diunduh dari www.ajronline.org olehcairan yang disedot.
110.137.81.107 pada Setelah
03/23/2115-20
dari alamat IPmenyebabkan
min, alkohol diserap kembali. Gambar adalah ob-
menunjukkan resolusi kista. Cairan
sekali lagi diperiksa untuk protoscolices yang layak. Jika termasuk aspirasi perkutan, dengan sclero-
ini hadir, volume kedua alkohol
disuntikkan ke kateter dan prosesnya
https://translate.googleusercontent.com/translate_f
29/03/21 18.39
Yang termasuk massa kistik dengan kalis perifer secara sementara, ada keengganan untuk menguras
AJR: 186, Februari 2006
Penatalaksanaan Kista Perut dan Pelvis
ulang. Jika tidak ada protoscolices yang layak diidentifikasimetode dengan tingkat keberhasilan teknis yang tinggi, a
fied, kateter dilepas. Sebagai tambahannya tingkat kekambuhan yang rendah, dan dapat diterima
observasi postprocedural rutin, hal-hal ini tingkat komplikasi dan merupakan alternatif yang kurang invasif.
pasien harus ditindaklanjuti dengan serol- asli metode bedah [18].
ogy dan sonografi setiap minggu untuk yang pertama Limfokel umumnya lebih kompleks
bulan, setiap bulan selama 6 bulan, dan dari kista sederhana dari parenkim padat atau-
setiap tahun selama 5 tahun [36]. gans seperti hati atau ginjal. Mereka punya
Tidak semua kista hidatidosa harus dikeringkan lebih banyak septasi dan mengandung lebih banyak puing, po-
cutaneously. Pengobatan dengan PAIR berhasil- berpotensi membuat aspirasi lebih sulit,
ful lebih jarang untuk kista yang, pada sonografi, terutama jika sekat menghasilkan lokus
tampak sangat solid dan untuk multisep- koleksi terlambat di mana lokula tidak
kista tated yang mengandung banyak anak perempuan menyampaikan. Dalam hal ini, masing-masing individu
kista. Kista ini dapat diobati dengan operasi yang lebih baik.locule harus diperlakukan sebagai kista terpisah. Setiap
kadang-kadang, meskipun beberapa pusat melaporkan harus ditusuk dan disedot secara terpisah
beberapa kesuksesan jangka pendek dengan frekuensi radiodan setiap sclerosed secara bergantian.
ablasi kista ini. Teknik pengeringan dan sklerosis
Hasil— Sklerosis alkohol pada kista hidatidosa limfokel mirip dengan yang sudah
telah terbukti sebagai terapi terapi yang aman dan efektif. menulis (Gbr. 5 dan 6). Rute berbeda dari
tion. Persen pengurangan ukuran kista telah drainase digunakan, tergantung pada lokasinya
dilaporkan antara 73% dan 99% [35, 43]. Di dari limfokel. Limfokel dapat terjadi di
serangkaian 61 kista hidatidosa dirawat perkutane- sayatan bedah di perut anterior
Biasanya, hanya satu kista yang menunjukkan kekambuhandinding;
pada usiabagaimanapun,
4 tahun skleroterapi sebaiknya dihindari
tahun [35]. Ini berhasil diobati dengan pada pasien dengan jerat bedah di tempatnya.
prosedur perkutan kedua. Sebentar Meskipun pendekatan transabdominal adalah
studi besar dari 57 kista hidatidosa hati paling sering digunakan, pendekatan transgluteal
diobati secara perkutan memiliki tingkat kekambuhan dapat diterapkan untuk koleksi panggul dalam.
dari 2% [43], dengan satu kista berulang setelah 11 Panduan sonografi paling umum
bulan. Kista ini berhasil diobati dipilih, meskipun CT dapat digunakan secara mendalam
dengan prosedur perkutan kedua. terletak limfokel. Seringkali, gabungan
Dari lebih dari 1.700 prosedur yang dilaporkan sonografi dan pendekatan CT digunakan untuk
melibatkan drainase perkutan dari hidatid limfokel, karena limfokel berbeda
kista, hanya satu episode anafilitik yang reversibel dari kista parenkim sederhana di dalamnya
laksis telah dilaporkan [35, 44]. 34 anak di bawah umur tidak dikelilingi oleh jaringan padat normal.
komplikasi yang dilaporkan dalam seri itu disertakan Akibatnya, batas limfokel
urtikaria, pruritis, takikardia, dan takipnea. mungkin kurang jelas didefinisikan pada diagnostik
Satu kasus mengakibatkan fistula (yang studi pencitraan. Mengingat lokasi dan pos mereka
dikoreksi secara gical) antara kista dan asal bedah, limfokel memiliki lebih banyak po-
kantong empedu. Angka-angka ini menunjukkan risiko penting untuk berkomunikasi dengan organ lain.
anafilaksis saat mengeringkan kista hidatidosa Menyuntikkan alkohol, agen sklerosis, ke dalam
rendah jika tindakan pencegahan yang dijelaskan telah diambil.
rongga tubuh apa pun; ke dalam kemih, empedu, atau
saluran pencernaan; atau ke dalam peritoneum
Limfokel atau kapal dikontraindikasikan. Untuk mencegah masuk
Limfokel atau limfosit adalah kumpulan injeksi alkohol secara tidak sengaja ke dalam suatu ruang
cairan limfatik di rongga nonepitel selain limfokel harus ada
dilapisi dengan jaringan fibromembran. Limfo- keraguan tentang kemungkinan komunikasi,
Celes terjadi setelah operasi panggul hingga 40% dari bahan kontras encer dapat diinjeksikan
pasien yang menjalani histerektomi atau limf limfokel setelah aspirasi kon-
fadenektomi dengan atau tanpa pro radikal tenda untuk menyingkirkan tumpahan ke peritoneal
tatektomi [45] dan hingga 41% pasien af- rongga atau komunikasi dengan kol- ginjal
transplantasi ginjal ter [46]. Limfokel adalah sistem ceramah, pembuluh darah, atau usus. Ini con-
biasanya asimtomatik kecuali mereka terinfeksi, bahan trast dapat disuntikkan di bawah sono-
panduan grafis, setelah itu CT terbatas
gejala
110.137.81.107. tekan.ARRS. Hanya untuk penggunaan pribadi;
Hak Cipta scan area diperoleh
seluruh hak ciptauntuk mengevaluasi a
Pilihan pengobatan untuk limfosit simptomatik kontras tumpah. Bahan kontras yang digunakan
phoceles, meski secara tradisional bedah, sekarang harus menjadi larutan encer (1–2%) dari
osmolar, agen nonionik. Jika tumpahan
sis untuk limfokel rekuren (Gbr. 4). Alco- bahan kontras diluar limfokel tersebut
hol sclerotherapy adalah pengobatan yang efektif terdeteksi, maka tidak ada alkohol yang disuntikkan. Itu
Halaman 6 dari 12
Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.39

AJR: 186, Februari 2006 567

Halaman 7

Lucey dan Kuligowska

SEBUAH B

C D
Gambar 3— Wanita 64 tahun dengan kista hidatidosa di dalam lobus kanan hati.
A, gambar CT dari pemindaian diagnostik menunjukkan kista hidatidosa yang terdefinisi dengan baik.
B, Citra sonografi predrainase yang menunjukkan kista hidatidosa.
C, gambar CT menunjukkan jarum drainase di dalam kista.
D, Gambar yang menunjukkan bahwa bahan kontras beryodium telah disuntikkan ke dalam kista untuk memastikan integritasnya dan memastikan tidak ada komunikasi antara kista dan sistem bilier. Alkohol
telah disuntikkan ke dalam kista dan terlihat mengambang di atas bahan kontras ( panah ).

bahan kontras harus disedot dan ditingkatkan pencitraan. Kateter kemudian diangkat, kulit
penuaan yang diperoleh menunjukkan resolusi lengkap dibersihkan, dan balutan diterapkan. Pasiennya
dari limfokel. dipantau di area pemulihan selama 3–4 jam sebelum
Jika bahan kontras dibatasi seluruhnya kedepan dibuang ke rumah.
ke rongga limfokel, lalu kon- Cairan yang disedot dikirim untuk bahan kimia
bahan trast disedot
Diunduh dari www.ajronline.org olehdan alkohol disuntikkan.
110.137.81.107 pada 03/23/21 dari alamatanalisis (nitrogen urea
IP 110.137.81.107. darah,ARRS.
Hak Cipta kreatinin,
Hanyatrigonometri
untuk penggunaan pribadi;
Pasien diputar dengan alkohol di dalam lycerides, dan bilirubin), jumlah sel, dan mi-
limfokel seperti sebelumnya, untuk memastikan bahwa keseluruhan
evaluasi crobiologic untuk memastikan diagnosis
permukaan limfokel bersentuhan dari limfokel. Kreatinin, urea nitro darah-
dengan alkohol. Setelah kira-kira 20-30 gen, dan kadar bilirubin dalam limfokel adalah
min, alkohol disedot, seperti yang dikonfirmasi oleh sama seperti dalam serum — fakta yang penting
dalam membedakannya dari biloma atau uri-
noma. Kadar trigliserida meningkat
limfokel — kriteria diagnostik yang membedakan
membedakan mereka dari seroma pascaoperasi.
Pencitraan dilakukan 3 bulan setelah
prosedur.
Jika limfokel
seluruh hak cipta rekuren teridentifikasi
pada pencitraan tindak lanjut, pengobatan ulang
peated. Kekambuhan lebih mungkin terjadi dengan besar
limfokel, yang mungkin membutuhkan lebih banyak pro-
pengobatan lama dengan penyisipan kateter dan
beberapa sesi skleroterapi alkohol.

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 7 dari 12

Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.39

568 AJR: 186, Februari 2006

Halaman 8

Penatalaksanaan Kista Perut dan Pelvis

SEBUAH B

C D
Gambar 4- Wanita 69 tahun dengan riwayat diseksi kelenjar getah bening panggul.
A, gambar CT Diagnostik menunjukkan limfokel besar.
B, praprosedur gambar sonografi menunjukkan kista terlihat pada CT di A .
C, gambar sonografi menunjukkan limfokel yang menusuk jarum ( panah ).
D, gambar sonografi menunjukkan keruntuhan total limfokel setelah ablasi alkohol.

Kista Ovarium Unilokular dari kista dan usia pasien; reaccu- Kami bersikeras pada carcinoembryonic normal dan-
Kista ovarium sederhana sebelum dan sesudah tingkat mulasi lebih tinggi pada pascamenopause hasil tigen-125 sebelum biopsi aspirasi.
wanita menopause biasanya jinak, dan wanita. Semakin besar kista, semakin tinggi Pada wanita pramenopause, kista paling sederhana
hampir 25 tahun pengalaman yang terkumpul tingkat kekambuhan, kemungkinan besar karena di panggul berfungsi. Terapi mungkin
telah menyebabkan perumusan konservatif luas permukaan yang lebih besar dari in- penghasil fluida ditanyakan jika kista ini lebih besar dari 5 cm,
pengobatan dan pedoman manajemen untuk lapisan ner. Kista yang lebih besar dari 5 cm adalah gener- karena mereka mungkin mengalami torsi atau perdarahan.
massa ini. Kebanyakan
Diunduh dari www.ajronline.org wanita pascamenopause
oleh 110.137.81.107 pada 03/23/21 dari alamat IPsekutu tidak cocok
110.137.81.107. Hakuntuk
Cipta jenis
ARRS.perawatan ini karena
Hanya untuk penggunaan pribadi; seluruh hak cipta
dengan kista ovarium unilokular hingga 10 cm menyebabkan tingkat kekambuhan tinggi, sekitar Lesi Kistik Panggul Lainnya
diameter tidak membutuhkan pembedahan. Sederhana 80%. Kami mengeringkan kista yang sepenuhnya Berbagai lesi kistik lainnya mungkin
kista ovarium dapat berhasil diobati dengan anechoic; tidak memiliki penebalan dinding (<3 mm), diidentifikasi pada pencitraan. Kista ini termasuk
drainase jarum di pra- dan pasca menu- nodularitas, atau septasi tebal (<3 mm); dan kista inklusi peritoneal dan paraovarian
wanita jeda. Keberhasilan tergantung pada ukurannya tidak memiliki bukti aliran diastolik abnormal. kista. Jika kista ini menjadi gejala-

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 8 dari 12

Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.39

AJR: 186, Februari 2006 569

Halaman 9

Lucey dan Kuligowska

SEBUAH B

C D
Gambar 5—62 tahun pria setelah diseksi kelenjar getah bening untuk kanker prostat.
A, gambar CT Diagnostik menunjukkan limfokel pasca operasi.
B, gambar sonografi Preablasi menunjukkan limfokel.
C, gambar CT menunjukkan kateter in situ. Alkohol muncul sebagai cairan redaman rendah di dalam limfokel.
D, Gambar sonografi tindak lanjut yang menunjukkan kambuhnya limfokel 6 bulan setelah ablasi alkohol. Dibandingkan dengan gambar preablation, gambar ini menunjukkan dinding yang menebal.

matic, drainase dan sklerosis dapat diindikasikan.
Teknik pengeringan dan sklerosis
kista ini mirip dengan parenkim
kista. Kista paraovarian adalah yang paling umum.
Mereka berada di ligamentum latum dan
biasanya paramesonefrik atau mesothelial
asal atau kadang-kadang
Diunduh dari www.ajronline.org berasal daripada
oleh 110.137.81.107 meso-
03/23/21 dari alamatsakit perut atau panggul
sisa-sisa nephic atau wolffian. Kista ini muncul
secara sional terlihat mengandung perdarahan-
memproduksi sekat internal dan komposisi padat
nents pada pencitraan penampang. Ketika mereka
menjadi membesar, mereka menghasilkan rasa sakit dan mungkin
menjalani torsi. Aspirasi dan skleroterapi neum. Jika kista membesar, itu mungkin
dapat ditawarkan kepada kelompok pasien ini. mengurangi rasa sakit dan membutuhkan drainase dan sklerosis.
Kista inklusi peritoneal dihasilkan dari serosa
kumpulan cairan yang terperangkap oleh iklan- Penatalaksanaan Lesi Kistik Panggul
keragu-raguan akibat operasi panggul atau panggul Secara tradisional, pembedahan dilakukan. Dur-
penyakit radang. Pasien biasanya punya ing laparoskopi atau laparotomi, kista itu
IP 110.137.81.107. kronis.
Hak Cipta Berfungsi
ARRS. ditusuk,seluruh
Hanya untuk penggunaan pribadi; dikeringkan, dan dibuang. Komplikasi-
hak cipta
jaringan ovarium harus ada agar bisa dibuat tions setelah operasi termasuk nyeri, perdarahan,
diagnosis ini. Cairan yang dilepaskan oleh ovarium menjadi-
dan kemungkinan perkembangan adhesi panggul.
datang terperangkap dan biasanya diserap kembali Tusukan dengan panduan sonografi besar atau
peritoneum, dengan kecepatan 20% lebih sedikit kista bergejala merupakan alternatif dari pembedahan
bekas luka peritoneum dibandingkan perito- normal dan meminimalkan komplikasi, termasuk

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 9 dari 12

Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.39

570 AJR: 186, Februari 2006

Halaman 10

Penatalaksanaan Kista Perut dan Pelvis

SEBUAH B

Gambar 6— Wanita 63 tahun dengan melanoma maligna.

A, gambar sonografi menunjukkan limfokel inguinalis kecil, yang karena itu
lokasi di selangkangan, bergejala meskipun ukurannya kecil.
B, gambar sonografi menunjukkan jarum penguras di limfokel. Titik ekogenik dalam
tengah kista adalah jarumnya .
C, gambar sonografi sklerosis Posalkohol menunjukkan resolusi limfokel yang terlihat
di A .

adhesi dan infertilitas. Aspirasi dari massa kistik di dekat dinding perut. Itu komplikasi umum. Rute infeksi
cairan juga membantu mengidentifikasi sifat kista. rute transvaginal efektif dan aman untuk bisa limfatik, hematogen, atau kemih.
Keberhasilan terapi tergantung pada pilihan mengeringkan lesi kistik yang tidak terinfeksi tetapi terbatasKista urachal yang terinfeksi membutuhkan drainase. Jika tidak
penemuan hanya kista sederhana dan keakuratannya ited to koleksi di tengah dan anterior diobati, mereka secara spontan bisa pecah
analisis sitopatologis. panggul. Rute ini tidak menyediakan ac- peritoneum, menyebabkan peritonitis.
Lesi kistik di panggul memiliki pose yang istimewa berhenti ke lesi yang meluas ke presacral CT dan sonografi menunjukkan dinding yang tebal
dilema karena mereka mungkin tidak dapat diakses ruang atau ke dalam fossa ischiorectal. lesi kistik kompleks di garis tengah an-
biopsi dan drainase perkutan. The uri- terior perut bagian bawah, di belakang dan di bawah
kandung kemih dan usus mungkin menghalangi penggunaanLesi Kistik Langka Lainnya umbilikus dan di atas kandung kemih. Perkutan
dari pendekatan anterior, sedangkan tulang Kista intraabdominal langka yang dapat menyebabkannya
biopsi aspirasi dan drainase penting untuk dilakukan
panggul membatasi
Diunduh dari www.ajronline.org akses lateral dan
oleh 110.137.81.107 padaposterior. Menipu-
03/23/21 dari alamat IPgejalanya adalahHak
110.137.81.107. kista urachal.
Cipta ARRS.Kista
Hanyaurachal diagnosis
untuk penggunaan pribadi; yang
seluruh hakbenar.
cipta Meskipun pengobatan definitif-
secara berurutan, rute transvaginal mungkin perlu dilakukanberkembang ketika urachus menutup di kedua Jenis kista urachal adalah kista yang terinfeksi melalui pembedahan
digunakan, tergantung pada ukuran, lokasi, sono- umbilikus dan kandung kemih tetapi tetap terbuka dapat diobati dengan drainase kateter. Alkohol
karakteristik grafis, dan presentasi klinis Tengah. Kista urachal bervariasi dalam ukuran dan ukurannya
sklerosis bukanlah pilihan pengobatan untuk urachal
lesi. Perkutan tradisional biasanya asimtomatik, kecuali mereka menjadi en- kista karena, tidak seperti parenkim sederhana atau
akses hanya digunakan untuk panggul anterior yang besar besar atau superinfeksi. Infeksi paling banyak kista pasca operasi, mereka memiliki penyakit ganas

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 10 dari 12

Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis
AJR: 186, Februari 2006
Halaman 11
tential [47]. Untuk alasan ini, tindak lanjut yang dekat adalah
diperlukan pada interval dan kista harus
disingkirkan jika timbul nodularitas dinding.
Banyak kista lain terjadi di perut
dan panggul, meskipun paling jarang datang ke
perhatian ahli radiologi intervensi.
Ini termasuk kista di limpa, adrenal,
atau alat reproduksi laki-laki; mesenterika atau
kista duplikasi omental; dan Gartner
kista saluran. Kista di situs ini relatif
jarang terjadi dan, jika memang terjadi, adalah
jarang bergejala.
Limpa dan adrenal yang paling umum
kista adalah pseudokista setelah trauma atau infeksi.
tion. Kista bawaan sejati dari organ-organ ini
jarang. Seperti kista di hati atau ginjal,
kista limpa dan adrenal dapat menjadi gejala-
tomatis bila terinfeksi, berdarah, atau besar
cukup untuk menyebabkan kompresi. Tradi-
penatalaksanaan kista ini secara kasional adalah pembedahan,
dan sedikit yang telah diterbitkan tentang perkusi mereka Referensi
manajemen kulit. Tidak ada alasan
mengapa kista di organ ini tidak boleh
diperlakukan secara perkutan dengan alkohol sclero-
sis. Intervensi perkutan pada limpa
telah terbukti layak dan aman, dan
takut pendarahan tidak beralasan [48].
Kista sistem reproduksi pria di
clude kista prostat, kista epidermis, dan kista
dari vesikula seminalis dan vas deferens.
Ini, juga, jarang bergejala. Yang paling
kesulitan umum dengan kista ini adalah mereka
dapat menyebabkan infertilitas pria. Peran dari
ahli radiologi intervensi dalam kista ini
terbatas. Setelah didiagnosis pada sonog endorektal-
raphy, kista besar dapat disedot dengan sono-
panduan grafis. Pada penderita infertilitas
dan volume air mani rendah, kista vas defer-
ens yang mengandung sperma yang layak dapat disedot.
Isinya dapat digunakan untuk sukses dalam
vitro fertilization [49]. Meski jarang,
prosedur ini terbukti luar biasa
nilai bagi pasien dalam keadaan ini.
Kista duplikasi mesenterika dan omental
sering terdeteksi pada CT scan dan sedang
umumnya kecil dan asimtomatik. Kapan
besar dan menyebabkan gejala tekan,
mereka membutuhkan intervensi. Mereka biasanya-
datang bergejala di masa kanak-kanak. Orang itu-
agement dari kista ini adalah pembedahan, dan kom-
eksisi lengkap biasanya memungkinkan [50].
Radiologi intervensi tidak berperan
dalam kasus-kasus
Diunduh dari www.ajronline.org ini.
oleh
110.137.81.107 pada 03/23/21 dari alamat IP 110.137.81.107.
Kista saluran Gartner dapat menyebabkan gejala
dengan menghalangi ureter. Kista kemudian mungkin
disedot di bawah bimbingan sonografi. Jika
kista menjadi bergejala berulang,
eksisi bedah diperlukan.
572
https://translate.googleusercontent.com/translate_f
Lucey dan Kuligowska
Ringkasan
Banyak jenis lesi kistik ditemukan di
perut dan panggul, hanya sedikit yang keluar
untuk perhatian radiologi intervensi
inti. Mereka yang memang bergejala. Bukan itu
sulit untuk membedakan kista dari kistik-ap-
buah pir ketika multiteknik meningkatkan
pendekatan penuaan digunakan. Ulasan ini memiliki fo-
dipungkiri pada manajemen perkutan
kista di perut dan panggul. Percutane-
aspirasi kami, baik sendiri atau dengan alkohol
sklerosis, efektif, aman, dan mudah dilakukan
membentuk dan meredakan gejala tanpa
kebutuhan untuk operasi. Pengetahuan yang baik tentang
kista berbeda yang mungkin ditemukan di ab-
domen dan panggul memungkinkan ahli radiologi untuk
pilih kandidat yang akan mendapatkan keuntungan
kebanyakan dari manajemen perkutan.
1. Jones WL, Mountain JC, Warren KW. Bergejala
kista hati non-parasit. Br J Surg 1974;
61: 118–123
2. Martin IJ, McKinley AJ, Currie EJ, Holmes P, Gar-
den OJ. Menjahit pengelolaan non-parasit
kista hati. Ann Surg 1998; 228: 167–172
3. Gloor B, Ly Q, Candinas D. Peran laparoskopi dalam
operasi kista hati. Gali Surg 2002; 19: 494–499
4. Hamy A, Paineau J, Savigny JL, Visset J. Laparo-
bedah hati skopik: laporan serangkaian klinis
11 pasien. Int Surg 1998; 83: 33–35
5. Ferrucci JF Jr, Wittenberg J, Mueller PR, Simeone JF.
Radiologi intervensi abdomen, edisi ke-2.
Baltimore, MD: Williams & Wilkins, 1985: 131–133
6. Saini S, PR Mueller, Ferrucci JT, Simeone JF, Wit-
tenberg J, Butch RJ. Aspirasi perkutan dari dia-
kista patic tidak memberikan terapi definitif. AJR
1983; 141: 559–560
7. Kacang WJ. Kista ginjal: pengobatan dengan alkohol. Ra-
diologi 1981; 138: 329–331
8. Montalvo BM, Yrizarry JM, Casillas VJ, dkk. Per-
skleroterapi kulit dari limfokel yang berhubungan dengan
transplantasi ginjal. J Vasc Interv Radiol 1996;
7: 117–123
9. Ibnatya A, Tazi K, Koutani A, dkk. Skleroterapi
dengan Betadine untuk kista ginjal sederhana: apro-
pos 7 kasus [dalam bahasa Prancis]. J Urol (Paris) 1995;
101: 237–239
10. Yoshida H, Onda M, Tajiri T, dkk. Hasil jangka panjang
dari beberapa suntikan minocycline hydrochloride untuk
pengobatan kista hati soliter yang bergejala. J
Gastroenterol Hepatol
2003;ARRS.
Hak Cipta 18: 595–598
Hanya untuk penggunaan pribadi;
11. Kerlan RK Jr, LaBerge JM, Gordon RL, Ring EJ.
Bleomycin sclerosis dari limfokel panggul. J Vasc
Interv Radiol 1997; 8: 885–887
12. Raskin MM, Poole DO, Roen SA, Viamonte M Jr.
Penatalaksanaan kista ginjal perkutan: hasil
29/03/21 18.39
571
studi empat tahun. Radiologi 1975; 115: 551–553
13. Grabstald H. Kateterisasi kista ginjal untuk di-
tujuan agnostik dan terapeutik. J Urol 1954;
71: 28–31
14. Pearman RO. Tusukan jarum perkutan dan as-
pembajakan kista ginjal: diagnostik dan terapeutik
prosedur. J Urol 1966; 96: 139–145
15. Sherwood T, Stevenson JJ. Manajemen re-
massa akhir. Clin Radiol 1971; 22: 180–187
16. Mathe CP. Penyakit kistik pada ginjal: diagnosis
dan pengobatan. J Urol 1949; 61: 319–326
17. Kim SH, Moon MW, Lee HJ, Sim JS, Kim SH, Ahn
C. Ablasi kista ginjal dengan n-butil sianoakrilat
dan minyak beryodium pada pasien bergejala dengan auto-
penyakit ginjal polikistik somal dominan: pendahuluan-
laporan inary. Radiologi 2003; 226: 573–576
18. Sawhney R, D'Agostino HB, Zinck S, dkk. Memperlakukan-
limfokel pasca operasi dengan perkutane
drainase kami dan skleroterapi alkohol. J Vasc In-
terv Radiol 1996; 7: 241–245
19. Tikkakoski T, Makela JT, Leinonen S, dkk. Memperlakukan-
gejala kista hati kongenital dengan gejala
drainase perkutan dan etanol satu sesi
sklerosis: teknik dan hasil. J Vasc Interv Ra-
diol 1996; 7: 235–239
20. Simonetti G, Profili S, Sergiacomi GL, Meloni GB,
Orlacchio A. pengobatan perkutan hati
kista dengan aspirasi dan skleroterapi. Cardiovasc
Intervent Radiol 1993; 16: 81–84
21. Kairaluoma MI, Leinonen A, Stahlberg M, Paivan-
salo M, Kiviniemi H, Siniluoto T.Perkutan sebagai-
pembajakan dan skleroterapi alkohol untuk gejala
kista hati: alternatif dari intervensi bedah.
Ann Surg 1989; 210: 208–215
22. Yeo CJ, Bastidas JA, Lynch-Nyhan A, Fishman EK,
Zinner MJ, Cameron JL. Sejarah alam pan-
pseudokista kreatik didokumentasikan oleh
mografi. Surg Gynecol Obstet 1990; 170: 411–417
23. Andren-Sandberg A, Dervenis C. Pankreas
pseudokista di abad ke-21. II. Alami nya-
tory. J Pankreas 2004; 5: 64–70
24. Pavlovsky M, Perejaslov A, Chooklin S, Dovgan Y.
Penatalaksanaan pseudokista pankreas saat ini.
Hepatogastroenterologi 1998; 45: 846–848
25. Neff R.Pankreas pseudokista dan pengumpulan cairan
tions: pendekatan perkutan. Surg Clin North
Am 2001; 81: 399–403, xii
26. vanSonnenberg E, Wittich GR, Casola G, dkk. Per-
drainase kulit yang terinfeksi dan tidak terinfeksi
pseudokista pankreas: pengalaman dalam 101 kasus.
Radiologi 1989; 170 (3 Pt 1): 757–761
27. Shan YS, Sy ED, Tsai HM, Liou CS, Lin PW. Non-
manajemen
bedah
seluruh hak saluran pankreas utama
cipta
transeksi berhubungan dengan pseudokista setelah tumpul
cedera perut. Pankreas 2002; 25: 210–213
28. Paran H, Neufeld D, Mayo A, dkk. Preliminary re-
pelabuhan dari studi prospektif acak dari octreotide
dalam pengobatan pankreatitis akut yang parah. Selai
AJR: 186, Februari 2006
Halaman 11 dari 12
Penatalaksanaan Radiologis Kista di Perut dan Pelvis 29/03/21 18.39

Halaman 12

Penatalaksanaan Kista Perut dan Pelvis

Coll Surg 1995; 181: 121–124
29. Nemeth AM. Somatostatin dalam pengobatan pan-
penyakit kreasi [dalam bahasa Hungaria]. Orv Hetil 2002;
143 [19 pemasok]: 1099–1108
30. Yamao K, Nakazawa S, Yoshino J, dkk. Berhasil
pengobatan pseudokista pankreas besar dengan per-
drainase kateter kulit dan somatostatin dan-
alogue: laporan kasus [dalam bahasa Jepang]. Nippon
Shokakibyo Gakkai Zasshi 1996; 93: 942–946
31. Tukang Emas JD. Neoplasma kistik pankreas.
Am J Clin Pathol 2003; 119 [Suppl]: S3 – S16
32. Gerazounis M, Athanassiadi K, Metaxas E, Atha-
nassiou M, Kalantzi N. Fistula bronkobilier akibat
untuk echinococcosis. Eur J Cardiothorac Surg 2002;
22: 306–308
33. Alfageme I, Martin M, Hernandez J, Huertas C.
Pecahnya kista hidatidosa limpa lama menjadi
pohon bronkial. Clin Infect Dis 1994; 19: 992–994
34. Lo Casto A, Salerno S, Grisanti M, Mastrandrea G.
Kista hidatidosa hati yang berkomunikasi dengan
usus besar kiri. Br J Radiol 1997; 70: 650–651
35. Filice C, Brunetti E, D'Andrea F, Filice G. Minimal
pengobatan invasif untuk kista perut hidatidosa:
PASANG (tusukan, aspirasi, injeksi, reaspira-
tion) —state of the art. Jenewa, Swiss: Dunia
Organisasi Kesehatan, 1997
36. Demirci S, Eraslan S, Anadol E, Bozatli L. Com-
perbandingan hasil teknik bedah yang berbeda-
niques dalam pengelolaan kista hidatidosa dari
hati. World J Surg 1989; 13: 88–91
37. Belli L. Reseksi versus pericystectomy di
pengobatan hidatidosis hati. Am J Surg
1983; 145: 239–242
38. Teggi A, Lastilla MG, De Rosa F. Terapi manusia
penyakit hidatidosa dengan mebendazole dan albendazole.
Agen Antimikroba Chemother 1993; 37: 1679–1684
39. Morris DL. Albendazole pada penyakit hidatidosa. BMJ
1983; 286: 103–104
40. Humas Mueller, Dawson SL, Ferrucci JT Jr, Nardi GL.
Kista echinococcal hati: perkutan yang berhasil
drainase. Radiologi 1985; 155: 627–628
41. Ben Amor N, Gargouri M, Gharbi HA, Golvan YJ,
Ayachi K, Kchouck H. Terapi percobaan tidak bisa dioperasi
kista hidatid perut dengan tusukan [dalam bahasa Prancis].
Ann Parasitol Hum Comp 1986; 61: 689–692
42. Livraghi T, Bosoni A, Giordano F, Lai N, Vettori C.
Diagnosis kista hidatidosa oleh aspira-
tion: nilai penentuan elektrolit. J Clin Ul-
trasound 1985; 13: 333–337
43. Akhan O, Ozmen MN, Dincer A, Sayek I, Gocmen
A. Penyakit hidatid hati hati: hasil jangka panjang dari percu-
perawatan kulit. Radiologi 1996; 198: 259–264
44. Bastid C, Azar C, Doyer M, Sahel J. Perkutan
pengobatan kista hidatidosa di bawah pedoman sonografi-
ance. Gali Dis Sci 1994; 39: 1576–1580
45. Porpiglia F, Bellina M, Tarabuzzi R, dkk. Panggul
pemantauan trasound limfokel pada pasien
diobati dengan prostatektomi radikal [dalam bahasa Italia]. Lengkungan
Ital Urol Androl 2000; 72: 194–196
46. ​Carrera C, Burgos FJ, Rodriguez R, Gomez V, Rivera
M. Skleroterapi limfa pasca transplantasi ginjal
fokel dengan instilasi perkutan di tengahotri-
zoate [dalam bahasa Spanyol]. Actas Urol Esp 1996; 20: 389–394
47. Siefker-Radtke AO, Ya ampun J, Shen Y, dkk. Multimo-
manajemen dality karsinoma urachal: MD
Pengalaman Anderson Cancer Center. J Urol 2003;
169: 1295–1298
48. Lucey BC, Boland GW, Maher MM, Hahn PF, Ger-
vais DA, Mueller PR. Nonvaskular perkutan
intervensi limpa: tinjauan 10 tahun. AJR 2002;
179: 1591–1596
49. Qiu Y, Yang DT, Wang SM, Markas Besar Sun, Jia YF. Suc-
kehamilan dan kelahiran yang berhenti setelah intrauterine di-
seminasi menggunakan sperma caput epididimis dengan per-
aspirasi kulit. Asian J Androl 2003; 5: 73–75
50. Vu JH, Thomas EL, Spencer DD. Laparoskopi
pengelolaan kista mesenterika. Am Surg 1999;
65: 264–265

UNTUK INFORMASI ANDA

Artikel ini tersedia untuk 1 kredit CME. Lihat data tambahan untuk artikel ini di www.ajronline.org
atau kunjungi www.arrs.org untuk informasi lebih lanjut.

Diunduh dari www.ajronline.org oleh 110.137.81.107 pada 03/23/21 dari alamat IP 110.137.81.107. Hak Cipta ARRS. Hanya untuk penggunaan pribadi; seluruh hak cipta

AJR: 186, Februari 2006 573

https://translate.googleusercontent.com/translate_f Halaman 12 dari 12