PERCOBAAN III
OLEH :
STAMBUK : A1L119078
KENDARI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
prakrikum Dasar Dasar Pemisahan Kimia Kimia percobaan III dengan judul “Titrasi
AYU PRATIKA
BAB I
PENDAHULUAN
analisis suatu zat atau komponen serta metoda metoda dalam analisis. Dimana pada
dasarnya Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik secara kualitatif,
komponen bahan, sedangkan susunan kuantitatif adalah berapa banyaknya atau setiap
kimia terdiri atas beberapa analisis yaitu analisis volumetri, analisis gravimetri.
jalan mengukur volume suatu larutan standar yang bereaksi langsung dengan larutan
yang dianalisis, dimana kadar dan komposisi dari sampel ditetapkan berdasarkan
volume pereaksi (volume diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan zat uji,
tersebut. Proses diatas dikenal dengan titrasi. Oleh karena itu, analisa volumetri
Titrasi ialah salah satu metode kimia untuk dapat menentukan konsentrasi
suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan itu terhadap
sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya itu sudah diketahui. Larutan yang
konsentrasinya itu sudah diketahui disebut dengan larutan baku. Larutan yang belum
diketahui konsentrasinya ditambahkan beberapa tetes indikator, setelah itu ditetesi
dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Titik akhir titrasi ialah tepat
pada saat terjadi sebuah perubahan warna indikator. Titrasi yang melibatkan reaksi
mengenai analisis volumetri (titrasi asam basa), guna mengetahui metode atau cara
menitrasi suatu larutan yang bersifat basa ataupun asam, selain itu dapat
1.2.Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat melakukan
asam basa Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam di
tentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titran di tambahkan titer
sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen (artinya secara stoikiometri
Konsep keasaman dan kebasahan dalam kimia sangat beragam sehingga asam
dan basa didefinisikan berulang kali dengan berbagai cara. Salah satu defenisi yang
paling tua adalah teorri asam basa menurut Arrenius, dala teorinya Arrenius
menyatakan bahwa dalam pelarut asam merupakan zat yang menghasilkan ion
hidrogen H+(aq) dan basa meruopakan zat yang menghasilkan ion hidroksida OH -(aq)
(Haryono, 2019)
Natrium hidroksida terbentuk dari oksida basa natrium oksida yang dilarutkan
dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan
dalam air.NaOH bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida
Larutan hidrogen klorida ( HCl ) adalah cairan kimia yang sangat korosif,
berbau menyengat dan sangat iritatif dan beracun, larutan HCl termasuk bahan kimia
Titrasi asam basa adalah teknik analisis untuk menentukan konsentrasi larutan
asam atau basa. Reaksi yang terjadi pada titrasi asam basa adalah reaksi antara asam
dan basa atau reaksi netralisasi. Jika zat yang ditentukan konsentrasinya adalah
Sebaliknya, jika zat yang ditentukan konsentrasinya adalah larutan basa dengan
menggunakan larutan asam disebut asidimetri. Reaksi terjadi ketika kedua larutan
bercampur. Reaksi akan sempurna pada saat titik ekivalen, yaitu saat jumlah mol
Untuk mencapai ketepatan hasil titrasi, maka titik akhir titrasi yang di peroleh
seharusnya sedekat mungkin dengan titik ekuivalen atau titik akhir titrasi teoritis. Hal
ini dapat dicapai dengan cara berhati hati untuk tidak menambahkan titran secara
berlebihan saat perubahan warna indikator mulai terjadi. Saat mendekati akhir titrasi
penambahan larutan titrran harus dilakukan dengan kecepatan lambat tetes dimi tetes
yang dianggap sebagai saat yang tepat untuk menghenntikan titrasi, karena ekuivalen
titran dengan analit telah tercapai saat perubahan warna indikator yang bersifat stabil
atau dapat bertahan selama 30 detik pengamatan. Bila perubahan warna masih belum
stabil, titrasi masih belum dapat dinyatakan selesai atau harus dilanjutkan dengan hati
hati(Eticha, 2020).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
“titrasi asam basa” dilaksanakan pada hari selasa, 1 juni pukul 13.00 WITA-selesai,
3.2.1.Alat
Alat yang di gunaan pada praktikum ini yaitu neraca analitik, Erlenmeyer, 250
ml, gelas piala 100 ml, pipet tetes, buret 50 ml, pipet ukur 25 ml, labu ukur 100 ml,
3.2.2. Bahan
3.3.Prosedur kerja
Kristal NaOH di timbang dengan teliti sebanyak 2 gram dan dimasukan dalam
gelas piala 50 ml. Lalu dimasukan dengan aquades ke dalam labu takar ukuran 100
ml. Ditambahkan dengan aquades hingga batas tera, dihomogenkan di ambil larutan
HCL dengam volume yang berbeda-beda yaitu 1 ml, 3ml, 5 ml, dan 7 ml. Setelah itu
setiap larutan dimasukan kedalam Erlenmeyer dan diberikan label.Kemudian setiap
larutan dan dimasukan kedalam erlenmeyer 250 mL, lalu ditambahkan indikator PP 2
tetes, Kemudian melalui buret dititrasi dengan larutan NaOH yang akan dibakukan
sampai larutan tepat berwarna merah muda. , Dicatat volume NaOH yang digunakan.
labu ukur 100 mL, encerkan dengan akuades sampai tanda garis. Pipet 25 mL larutan
fenolftalen. ,Titrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N sampai terjadi erubahan warna ,
HASIL PENGAMATAN
8. Ditentukan konsentrasi V1 N1 = V2 N -
HCl tiap volume NaOH
yang terpakai
4.2 Pembahasan
Titrasi ialah salah satu metode kimia untuk dapat menentukan konsentrasi
suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan itu terhadap
sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya itu sudah diketahui. Larutan yang
konsentrasinya itu sudah diketahui disebut dengan larutan baku. Larutan yang belum
dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Titik akhir titrasi ialah tepat
pada saat terjadi sebuah perubahan warna indikator. Titrasi yang melibatkan reaksi
Konsep keasaman dan kebasahan dalam kimia sangat beragam sehingga asam
dan basa didefinisikan berulang kali dengan berbagai cara. Salah satu defenisi yang
paling tua adalah teorri asam basa menurut Arrenius, dala teorinya Arrenius
menyatakan bahwa dalam pelarut asam merupakan zat yang menghasilkan ion
hidrogen H+(aq) dan basa meruopakan zat yang menghasilkan ion hidroksida OH-(aq)
sudah dibuat sebelumnya. HCl dipipet dengan volume yang berbeda yaitu 1 mL, 3
mL, 5 mL, dan 7 mL lalu masukkan ke dalam labu ukur 25 mL secara berurutan dan
yang telah diberi label masing-masing larutan. Setelah itu ditambahkan 2-3 tetes
indikator PP kemudian dititrasi dengan NaOH, dimana titrasi dilakukan tetes demi
tetes melalui buret kedalam larutan asam yang disimpan kedalam erlenmeyer sampai
keduanya tepat habis beraksi yang ditandai dengan perubahan warna dari bening
menjadi merah muda. Perubahan warna menjadi merah muda ini disebabkan karena
indikator bereaksi dengan basa. Selain itu, perubahan warna ini juga dikarenakan
kekanan. Pada saat larutan basa ditetesi dengan larutan asam, pH larutan akan turun.
Sebaliknya, jika larutan asam ditetesi dengan larutan basa, maka pH larutan akan naik
=6,2ml.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
titrassi 1 ml HCl 0,04 M, 1,5 ml HCl 0,04 M dan 0,5 ml HCl 0,8 M berturut turut
5.2 Saran
praktikum yang dilakukan, tidak hanya menjadi penonton namun ikut membantu
Eticha, Stalis Norna. 2020. Buku Ajar Teori Analitik Teknologi Laboratorium Medis.
Sleman:Depublish(Grub Penerbitan CV Budi Utama)
Haryono, Heny Ekawati. 2019. Kimia Dasar. Sleman: Depublish(Grub Penerbitan
CV Budi Utama)
Khasibudin, Muhamad Rusdi Wildanurdi, Dicki Nizar Zulfika, Rahmat Kusbiantoro.
2019. Analisis Laju Korosi Baja Karbon St 60 Terhadap Larutan Hidrogen
Klorida (Hcl) Dan Larutan Natrium Hidroksida. Majamecha. 1(2)
Reliantari, Ira Fresty, Herly Evanuarini dan Imam Thohari. 2017. Pengaruh
Konsentrasi Naoh Terhadap Ph, Kadar Protein Putih Telur Dan Warna Kuning
Telur Pidan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. 12(2).
Syarifudin, Ali, Nita Fajaryanti, Metta Dewi. 2016. Analisis Kandungan Asam Laktat
Pada Susu Formula Merek X Secara Volumetri. Jurnal Farmasetis.5(2)
LAMPIRAN
Analisis Data
25 = 23,5
M2 = 0,94 M
M1. V1 = M2. V2
X 2M = 25 .1,5
2 = 37,5
M2 =18,75 M
M1. V1 = M2. V2
X 2M = 25 .0,5
2 = 12,5
M2 = 6,2 M
Diagram Alir
NaOH
Ditimbang 2 gram