Anisa (2001007)
DOSEN PENGAMPU :
Eko Rojana,S.Pd.I.,M.A
( STIT – SB ) PARIAMAN
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr,wb
Meskipun demikian kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna
,oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak,khususnya teman-teman
seprofesi menjadi harapan bagi kami guna perbaikan selanjutnya.
Akhirnya permohonan dan harapan semoga apa yang telah kami lakukan
mendapat ridho dan kebaikan dari Allah SWT,serta bermanfaat bagi para
pembaca sebagai jembatan ilmu pengetahuan. Aamiin aamiin yaa robbal'alamiin.
Wassalamu'alaikum wr,wb
i Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3
A. Pengertian Isim......................................................................5
B. Tanda-Tanda Isim..................................................................6
A. Kesimpulan............................................................................12
B. Saran......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................13
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Imam Asy-Syafi’i mengatakan, Manusia menjadi buta agama, bodoh dan
selalu berselisih paham lantaran mereka meninggalkan bahasa Arab, dan lebih
mengutamakan konsep Aristoteles. (Siyaru A’lamin Nubala, 10/74.)
Itulah ungkapan Imam Syafi’i buat umat, agar kita jangan memarginalkan
bahasa kebanggaan umat Islam. Seandainya sang imam menyaksikan sikap umat
sekarang ini terhadap bahasa Arab, tentulah keprihatinan beliau akan semakin
memuncak.
B. Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian isim?
BAB II PEMBAHASAN
Fi’il adalah kata kerja yang menunjukkan suatu kejadian pada salah satu
waktu dari tiga waktu tertentu, yaitu masa lampau (اضي ْ masa sekarang (
ِ )ال َم,
ْ atau masa yang akan datang ()ااْل ِ ْستِ ْقبَا ُل.
)ال َحا ُل,
ٌ ْ)حر.
3. Huruf (ف َ
Huruf adalah kata yang tidak mempunyai arti kecuali setelah bersambung
dengan kata lain, baik dengan isim maupun fi’il, sehingga memberikan arti
pada isim atau fi’il tersebut.
Sebagaimana telah kita ketahui, isim sering kali diterjemahkan sebagai kata
benda. Sebenarnya, cakupan isim lebih luas. Dalam bahasa Arab, isim mencakup
kata benda, kata sifat, keterangan waktu, keterangan tempat, dan sebagainya.
Contoh isim yang berupa kata benda telah kami jelaskan pada edisi-edisi
ٌ ( بَيrumah).
sebelumnya, seperti ٌ( ِكتَابbuku), ْت
Contoh isim yang berupa kata sifat adalah ( َكبِ ْي ٌرbesar), ْف
ٌ ( نَ ِظيbersih).
Contoh isim yang berupa keterangan waktu adalah بَاحًا,,ص َ (pagi), ا ًء,,َم َس
(sore).Yang berupa keterangan tempat adalah ( أَ َما َمdi depan), َ( َخ ْلفdi belakang),
dan sebagainya.
4
Kesimpulannya, isim adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan arti
kata itu sendiri dan tidak terkait dengan waktu. Demikian para ahli nahwu
mendefinisikan isim.
ٌ ن َِظي
Kata ٌاب,,,,َ ِكتmenunjukkan kata benda “buku”, sedangkan ف,,,,ْ
menunjukkan kata sifat “bersih”. Kedua kata ini tidak terkait dengan waktu
kejadian. Dengan pengertian inilah isim terbedakan dengan kedua saudaranya,
yaitu fi’il dan huruf.
Isim menunjukkan arti pada dirinya sendiri, sedangkan huruf baru memiliki
arti setelah bergabung dengan kata yang lain. Isim juga tidak berkaitan dengan
waktu, sedangkan fi’il terkait dengan waktu sebagaimana telah dijelaskan di
atas.
A. Pengertian Isim
contoh: ( بسم هللا الرحمن الرحيمdengan menyebut nama Allah yang maha
pemurah lagi maha penyayang).
2. Kemasukan tanwin
Keterangan:
Setelah isim menerima alif lam ()ال, tanwin ( )ـٌــpada isim dihilangkan
dan diganti dengan harakat biasa, yaitu dhammah ()ـُــ, seperti pada contoh-
contoh di
Alif lam ( )الyang masuk kepada isim terbagi menjadi dua: alif lam
ْ
syamsiyah (ُ )ال َّش ْم ِسيَّةdan alif lam qamariyah (ُ)القَ َم ِريَّة.
( )الشمسيةadalah alif lam yang apabila masuk pada isim-isim yang dimulai
dengan huruf-huruf tertentu, alif lam tersebut tidak terbaca, tetapi
melebur dengan huruf tersebut. Contoh: ( ُ)ال َّش ْمس.
7
Keterangan:
ْ (ْج ِد
ِ )الَب ْي,
Kata-kata di atas, yaitu ()زَ ْي ٍد, (ت ْ (ب
ِ )ال َمس, ْ ( )الحمام,
ِ َ)ال َم ْكت,
semuanya berharakat akhir kasrah ( )ـِــkarena didahului oleh huruf-huruf
jar.
contoh:
pena).
9ٍح َّمد
َ ُم ُِكتَاب : Kitabnya Muhammad
ِديْنُ ا ِإلسال ِم : Agama Islam
Keterangan:
10
Keterangan :
11
A. KESIMPULAN
Isim adalah kalimat (kata) yang menunjukkan makna sendiri dan tidak
bersamaan dengan zaman. Isim adalah semua jenis kata benda atau segala
sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa
berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM (kata benda) ada yang bersifat
konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat abstrak (tidak
dijangkau diindera).
Isim dapat diketahui dengan tanda-tandanya; yaitu: Huruf akhirnya sering di-jar-
kan atau khafad (kasroh/kasrotain), dimasuki tanwin, dimasuki alif-lam, dimasuki
huruf jar atau huruf khafad dimasuki huruf qasam atau sumpah,karena Idhofah
dan dimasuki huruf nida' (panggilan)
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
http://dhurusullhuga.blogspot.com/2015/06/tanda-tanda-isim-dan-macam-
macamnya.html?m=1
Anwar, Moch. 1995, Ilmu Nahwu; Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan
Imrithy.Bandung: Sinar Baru Algensido.
Umam, Prof. Dr. H. Chatibul dkk, Kaidah Tata Bahasa Arab, (Jakarta:Darul Ulum
Press), 2010
13