Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PERUBAHAN WARNA

BUAH TAMAN JAMBLANG HUBUNGANNYA DENGAN


REAKSI PERUBAHAN WARNA

BAB 1.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman Jamblang atau dalam nama ilmiah disebut syzygium cumini adalah taman
rakyat yang sangat disukai oleh anak-anak desa pada saat musim buah. Tanaman jambulang ini
juga memiliki pewarna alami,salah satu buah yang dapat dijadikan sumber pewarna alami
adalah kulit buah jambulang,buah jambulang merupakan sejenis buah dengan kulit berwarna
ungu tua.Semua bagian dari jambulang seperti buah,daun,biji,dan kulit batang dapat digunakan
dalam pengobatan tradisional. Buah yang berwarna ungu kehitaman ini memiliki kandungan
antosianin pada buah jamblang. Pewarna alami dari buah jambulang. Akan tetapi tanaman ini
termasuk salah satu tanaman yang mulai di lupakan bahkan langlah, dan jarang dibudidayakan.
Di Indonesia tanaman jambulang ini mempunyai nama yang berbeda-beda tuntuk beberapa
daerah .Tanaman ini berbatang kekar dan berakar tunggang, tanaman ini dapat tumbuh dengan
baik pada rendah sampai ketinggian1.800m dpl. masa pertumbuhan tanamanya sangat cepat
dan mampu berproduksi selama 40 tahun .

Beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam daun Jamblang mempunyai aktivitas
yang poten (Miller, 1996; Sukadana, 2010; Mudiana dan Deden, 2007; Muhajani dan Nurhatini,
2012). Daun Jamblang yang diekstraksi dengan metode refluks positif memiliki kandungan
flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon, tanin, steroid atau triterpenoid dan polifenol (Marliana et
al., 2015). Buah tanaman ini saat mudah berwarna hijau, setelah matang berwarna merah
kecoklatan dan pada saat masak berwarna hitam. Dengan melihat fenomena perubahan warna
pada buah tanaman ini, penulis penasaran dan ingin menelaah apakah ada hubungan peubahan
warna buah tanaman jambulang dengan reaksi kimia pada warna buah tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraiyan latar belakang diatas, masalah yang dikaji pada Karya Ilmia ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah perubaha warna pada buah tanaman Jambulang
berhungan denga reaksi perubahan warna ?

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan warna buah
Jambulang ada hubungannya dengan reaksi perubahan warna.

D. Manfaat

Sebagai bahan acuan atau referensi bagi tulisan ilmia lain yang berhubungan dengan
tanaman jambulan
BAB II
ISI

A. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Jamblang (Syzgium cumini (L.) Skeels )
Jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) merupakan salah satu tumbuhan berbuah lokal
indonesia. Kurangnya pembudidayaan tanamanjamblang menyebabkan tanaman ini mulai
langka. Disisi lain, jamblang memiliki banyak manfaat hampir seluruh bagian tumbuhan
tersebut telah diketahui kegunaannya secara tradisional (Dalimartha S, 2003).
a. Klasifikasi
Klasifikasi Jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) dalam sistematika tanaman adalah
sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzigium cumini (L.) Skeels (Herbarium Medanense, 2016)

Gambar 1. Buah Jamblang (https://Baru-Pohon-Jamblang-Hitam-Bibit-Jamlang)


Tanaman Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) termasuk kedalam keluarga suku
jambu-jambuan (Myrtaceae). Jenis ini termasuk jenis asli kawasan Indo-Malaysiana, termasuk
Indonesia. Masyarakatdi kawasan ini telah lama mengenalnya sebagai tanaman buah yang
dapat di konsumsi. Tanaman ini dikenal dengan berbagai macam nama seperti di India dan
Malaysia dikenal dengan nama jaman, jambul, jambu, jamelong, di Indonesia dikenal sebagai
jambulan, jamblang (Jawa Barat), juwet atau duwet (Jawa Timur), dan jambu kaliang (Sumatra
Barat) (Arifin, 2006).

b. Morfologi
TanamanPohon jamblang tumbuh kokoh dengan tinggi 10-20 m dengan diameter
batang 40-90 cm berdinding tebal, tumbuh bengkok dan bercabang banyak (Dalimartha, 2003).
Kulit kayu yang berada dibagian bawah tanaman memiliki permukaan kasar dan berwarna
kelabu tua, sedangkan semakin keatas akan semakin licin dan berwarna kelabu muda (Verheij
dan Cornel, 1997). Daun jamblang merupakan daun tunggal dan tebal dengan tangkai daun 1-
3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat terbalik dengan pangkal lebar
berbentuk baji, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm dan berwarna
hijau.Tumbuhan jamblang memiliki bunga majemuk berbentuk malai dengan cabang yang
berjauhan, tumbuh diketiak daun dan diujung percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna
hijau muda, mahkota bentuk bulat telur, benang sari banyak, berwarna putih dan baunya
harum. Buahnya berupa buah buni, lonjong dengan panjang 2-3 cm, ketika masihmuda
warnanya kehijauan, setelah masak warnanya merah tua keunguan, rasanya agak asam dan
sepat. Berbiji satu dengan bentuk lonjong keras dan warnanya putih. Tumbuhan jamblang
berakar tunggang, bercabang -cabang dan berwarna coklat muda ( Dalimartha, 2003).

c. Khasiat
Jamblang (Syzygium cumini) merupakan salah satu tumbuhan dipercaya khasiatnya
sebagai obat diabetesmillitus di banyak negara. Selain itu, daun jamblang juga digunakanuntuk
mengobati keputihan, sakit perut, demam, gastropati, stranguria, dermopati, sembelit dan
menghambat keluarnya darah dalam tinja (Soni et al., 2011). Di India, jus dari daun jamblang
digunakan sebagai obat diabetes dan untuk mengatasi sakit perut, sedangkan di Thailand
serbuk daun juwet digunakan secara topikal untuk mengurangi rasa gatal yang disebabkan oleh
gigitan serangga (Ross, 2003). Selain itu, daun juwet juga memiliki aktivitas farmakologi
diantaranya seperti antiinflamasi (Kumar et al., 2008) antioksidan (Nair et al., 2013) antibakteri
(Bhusari, 2014) dan hepatoprotektor (Annisya, 2011).Daun Jamblang memiliki aktivitas
antioksidan dengan nilai IC50sebesar 12,84 ppmdan berkhasiat sebagai antidiabetes (Marliani
et al., 2014). Ekstrak etanol 70% daun juwet memiliki aktivitas antidiabetes dengan
menghambat α-glukosidase dengan IC50sebesar 17,4% (Saraswaty, 2010).

d. Kandungan kimia
Kandungan kimia yang terkandung dalam buah jamblang antara lain flavonoid, β-
sitosterol, asam betulinat, eugenin, kuersetin kamferol, flavonoid dan tanin (Arifin, 2006). Daun
Jamblang mengandung glikosida flavonol, kuersetin, mirisetin 3-O-4 asetil -L -ramnopiranosida,
triterpenoid dan tanin (Ayynar, 2012).Daun Jamblang ini juga kaya akan minyak essensial
seperti myrtenol serta mengandung asam ellagik, isoquarsetin, quarsetin dankampferol (Baliga
et al., 2011).

B. Metode Penulisan
Metode imiah yang gunakan dalam penulisa karya ilmia ini adalah menggunakan
metode Studi Pustaka

C. Pembahasan

Bedasarkan hasil telaah dan kajian literature diatas maka, penulis berpendapat sebagai
berikut:

Hasil penelitian sebelumnya melaporkan bahwa buah jamblang mengandung glikosida


flavonol, kuersetin, mirisetin 3-O-4 asetil-L-ramnopiranosida, triterpenoid dan tanin (Ayynar,
2012). Buah Jamblang yang diekstraksi dengan metode refluks positif memiliki kandungan
flavonoid, alkaloid, saponin, kuinon, tanin, steroid atau triterpenoid dan polifenol (Marliana et
al., 2015). Kandungan senyawa kimia dalam tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik, kondisi
lingkungan (tempat tumbuh, iklim), perlakuan selama masa tumbuh, kondisi (umur dan cara
panen) (Depkes RI, 2000).
Cahaya dalam Proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa-6–fosfat sebagai prekursor
pembentukan asetil CoA yang selanjutnya menghasilkan senyawa-senyawa flavonoid termasuk
antosianin. Peningkatan flavonoid disebabkan karena sintesis flavonoid akan meningkat apabila
tanaman terkena sinar matahari langsung menyebabkan perubahan warna dari buah
jambulang dan mengakibatkan zat warna likopen yang berperan memberikan warna hijau
berubah menjadi kemerahan, dan warna hitam saat matang. Perubahawa warna buah
jambulang ini jelas terjadi karena ada reksi kimia antara senyawa-senyawa golongan flavonoid
dengan cahaya matahari (Gulamahdi, 2008)

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasa diatas, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

“Perubahan warna pada buah tanaman jamblang berhungan erat dengan reksi
perubahan warna yakni, keterlibatan senyawa-senyawa golongan flavonoid dengan cahaya
matahari “

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, penulis menyarankan:
1. Perlu adanya penelitian lanjutan agar informasi yang penulis sampaikan dapat
dibuktikan lewat uji laboratorium.
2. Tulisan ini masi jauh dari harapan dibutuhkan banyak saran dan informasi agar
karya ilmiah ini lebih sempurna.

Daftar Pustaka http://eprints.unwahas.ac.id/1499/2/BAB


%20I.pdf https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=lingkungan+hidup+tanaman+jambulang
file:///C:/Users/paul/AppData/Local/Temp/2590-16081-3-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai