Anda di halaman 1dari 11

PEMBERDAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN DI DESA MAHUMU DUA KECAMATAN TAMAKO


KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Marvel Hardiknas Makagingge1


Michael Mantiri2
Josef Kairupan3

Abstrak
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yaitu upaya untuk memandirikan masyarakat lewat
perwujudan potensi kemampuan mereka miliki, upaya tersebut diikuti dengan
memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Pemberdayaan masyarakat pesisir dapat diberlakukan dari bebarpa indikator antara
lain peningkatan pengetahuan, peningkatan kemampuan/keterampilan serta dengan
terkait program yang di berlakukan oleh pemerintah. Penelitian ini mengunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif artinya data yang dikumpulkan bukan berupa
angkah-angkah, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, dokumen, dan dokumen resmi lainya. Sehingga yang menjadi tujuan dalam
penelitian kualitatif ini adalah mengambarkan realita dibalik fenomena secara
mendalam,rinci dan tuntas dengan informan berjumlah 18 orang. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pemberdayaan masyarakat pesisir dalam meningkatkan
kesejahteraan dalam pelaksanannya belum sepenuhnya menyentuh kepada masyarakat
ini dapat di lihat dari indikator yang menunjukkan hal negatif dari beberapa informan.
Walupun ada tangapan lain dari pemerintah desa yang sudah memberikan pelayanan
kepada masyarakat desa Mahumu Dua Kecamatan Tamako kabupaten Kepulauan
Sangihe.

Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Kesejahteraan

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Unsrat.
2
Ketua Penguji/Pembimbing Skripsi.
3
Sekretaris Penguji/Pembimbing Skripsi
Pendahuluan ketercukupan. Ketercukupan dalam hal
Kecamatan Tamako merupakan ini di soroti adalah biaya sekolah anak-
salah satu kecamatan yang ada di anak mereka. Pendapatan yang hanya
Kabupaten Kepulauan Sangihe yang pas-pasan dari hasil laut yang kadang
memiliki wilayah pesisir yang cukup tak menentu membuat mereka seakan
panjang. Selain memiliki perairan laut terjebak dalam kondisi seperti ini.
yang cukup luas, Kecamatan Tamako Keinginan yang besar untuk keluar dari
juga memiliki potensi perikanan yang zona dimana mereka terjebak dalam
cukup besar bila dikelola dan kondisi kurang mampu seakan semua
dimanfaatkan dengan baik. Desa hanya lah mimpi semata. Kebutuhan
Mahumu Dua merupakan Desa yang biaya hidup yang semakin hari semakin
terletak di daerah adminstratif mencekik kehidupan masyarakat
Kecamatan Tamako. Sumber daya nelayan, seakan semua di takdirkan
perikanan khususnya perikanan laut kepada mereka bahwa mereka hidup
sangat dominan di Desa Mahumu Dua dengan keadaan pas-pasan.
mengingat Pulau Mahumu di kelilingi Sehingga peran pemerintah
oleh lautan yang memiliki sumber daya menjadi penting sebagai bentuk
laut yang cukup besar untuk di perhatian peningkatan pembangunan
kembangkan.Selain perikanan tangkap untuk kesejahteraan masyarakat.
laut di Desa Mahumu Dua juga pemerintah desa selaku pemegang
berpotensi untuk pengembangan kekuasaan yang lebih mengenal
budidaya laut. Namun potensi sumber langsung masyarakat itu sendiri. seperti
daya laut yang cukup begitu besar tidak halnya Undang-Undang Nomor 6
di barengi dengan kehidupan Tahun 2014 yang disebut dengan nama
masyarakat Desa Mahumu Dua yang lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
sebagian besar masyarakatnya belum kesatuan masyarakat hukum yang
sejahtera. Pengelolaan sumber daya laut memiliki batas wilayah yang berwenang
yang masih bersifat tradisional dan di untuk mengatur dan mengurus urusan
tambah pengetahuan yang hanya di pemerintahan, kepentingan masyarakat
dapat turun-temurun memaksa setempat berdasarkan prakarsa
kehidupan nelayan Desa Mahumu Dua masyarakat, hak asal usul dan hak
seakan terjebak dalam kehidupan yang tradisional yang di akaui dan di hormati
bisa dikatakan belum sejahtera. dalam sistem pemerintahan Negara
Kehidupan masyarakat Desa Mahumu Kesatuan Republik Indonesia.
Dua dari tahun ketahun belum Pembangunan perdesaan selayaknya
sepenuhnya mengalami perubahan yang mempengaruhi peningkatan
sangat siknifikan. Kondisi ini diperpara kesejahteraan masyarakat perdesaan
dengan banyaknya kebutuhan hidup yang tak terkecuali masyarakat
yang di alami oleh masyarakat Desa pedesaan yang tinggal di wilayah
Mahumu Dua antara lain kebutuhan pesisir. Pemberdayaan masyarakat
hidup sehari-hari, Pendidikan, pedesaan dapat dilihat pula sebagai
Kesehatan dan lain-lain. Adapun juga upaya mempercepat pembagunan
kondisi yang dialami oleh kehidupan perdesaan melalui penyediaan sarana
masyarakat pesisir Desa Mahumu Dua prasarana untuk memberdayakan
yakni kehidupan yang belum masyarakat dan upaya mempercepat
sepenuhnya di kuasai oleh mereka pemabangunan perdesaan melalui
sendiri dalam artian kehidupan mereka penyediaan sarana dan prasarana untuk
belum sepenuhnya hidup dalam memberdayakan masyarakat dan upaya
mempercepat pembangunan yang bagi masyarakat pesisir dimaksudkan
efektif dan kokoh. Pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi
perdesaan bersifat multiaspek, oleh mereka dengan memberikan
karena itu perlu keterkaitan dengan pembekalan dan pengetahuan agar dapat
bidang dan sektor dan aspek diluar lebih maksimal mengali potensi sumber
pedesaan sehingga dapat menjadi daya alam yang tersedia dan dengan
pondasi yang kokoh bagi pembangunan menerapkan teknologi yang tepat guna,
nasional. sehingga produksi hasil kelautan dapat
Untuk mewujudkan meningkatkan hasil dan pendapatan
pemberdayaan masyarakat, mereka. Oleh karena itu, kunci program
kesejahteraan dan kemandiriaan pemberdayaan masyarakat pedesaan
masyarakat perlu di dukung oleh yang tinggal diwilayah pesisir adalah
pengelolaan pembangunan yang nelayan itu sendiri dengan menjadikan
pertisipatif. Pada tatanan pemerintah nelayan sebagai mitra dalam program
diperlukan pemerintah yang jujur, pemberdayaan masyarakat, sehingga
terbuka, bertanggung jawab, dan akan menumbuhkan motivasi dan
demokrasi. Sedangkan pada tatanan mempercepat terlaksanannya tujuan dari
masyarakat yang memberikan peluang program pemberdayaan tersebut.
peran serta masyarakat dalam proses Pemberdayaan masyarakat desa
pemgambilan keputusan bagi merupakan salah satu upaya untuk
kepentingan bersama. Paradigma meningkatkan kesejahteraan
pembangunan masa lalu yang masyarakat. Melalui beberapa kegiatan
beranggapan bahwa indikator antara lain peningkatan prakarsa dan
keberhasilan suatu pembangunan adalah swadaya masyarakat, perbaikan
mengecilnya sumbangan sektor lingkungan, pengembangan usaha milik
kelautan pada total pendapatan nasional. desa, pengembangan lembanga
Karena sektor keluatan merupakan keuangan desa, serta ikut kegiatan-
lahan pemasukan yang sangat besar kegiatan yang dapat meningkatkan
bagi pendapatan nasional bangsa kemampuan masyarakat dalam
indonesia yang tidak dimanfaaatkan meningkatkan hasil produksinya.
atau dikelolah dengan baik oleh Upaya-upaya pemberdayaan masyarakat
pemerintah. Maka untuk menwujudkan seharusnya mampu berperan
keinginan tersebut, maka setiap upaya meningkatkan kualitas sumber daya
pembangunan sektor kelautan harus manusia dan merubah perilaku
sangat sensitif terhadap budaya masyarakat untuk mencapai taraf hidup
masyarakat, dengan menjadikan yang lebih baik. Pemberdayaan
pengetahuan dan budaya lokal sebagai dipandang sangat penting untuk
variabel utama dalam proses mewujudkan struktur perekonomian
pembangunan dan pemberdayaan yang seimbang, berkembang dan
masyarakat pedesaan yang hidup di berkeadilan, menumbuhkan dan
wilayah pesisir yang memiliki mengembangkan kemampuan usaha
ketergantungan pada potensi dan masyarakat untuk menjadi usaha yang
keragaman produk kelautannya. sangat tangguh dan mandiri.
Pemberdayaan masyarakat desa yang Meningkatkan peran masyarakat dalam
tinggal diwilayah pesisir seharusnya pembangunan daerah, pemerataan
lebih di arahkan kepada pemberdayaan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan
masyarakat terkait potensi yang dimiliki pengentasan rakyat dari kemiskinan.
oleh desa itu sendiri. Pemberdayaan
Pemerintah telah mengeluarkan yang dilakukan oleh pemerintah Desa
Undang-Undang No.1 Tahun 2014 yang Mahumu Dua yang belum dilaksanakan.
merupakan perubahan dari Undang- Sehingga keberadaan masyarakat desa
Undang No.27 tentang pengelolaan khususnya, masyarakat nelayan berada
wilayah pesisir dimana, dalam pasal 63 pada posisi yang seakan tanpa adanya
yang berbunyi “pemerintahan dan pengembangan-pemgembangan dalam
pemerintah daerah berkewajiban kehidupan mereka. Kehidupan sosial
memberdayaakan masyarakat pesisir yang memaksa mereka seakan hatur
dalam meningkatkan kesejahteraannya menerima kenyataan yang mereka
pemerintah dan pemerintah daerah hadapi. Kemiskinan yang seakan hanya
berkewajiban mendorong kegiatan menjadi takdir mereka. Tuntutan
usaha masyarakat pesisir melalui persoalan kehidupan sehari-hari seakan
peningkatan usaha masyarakat melalui membelenggu kehidupan masyarakat
peningkatan kapasitas, pemberian akses pesisir. Sehingga dewasa ini di
teknologi dan informasi, permodalan, butuhkan peran pemerintah dalam
infrastruktur, jaminan pasar dan aset meningkatkan kesejahteraan masyarakat
ekonomi produktif lainnya”. Dari pesisir. Pemberdayaan masyarakat
Undang-Undang diatas menegaskan merupakan strategi yang dilakukan
bahwa pemerintah memegang peranan untuk melakukan kemandiriaan sosial
penting dalam memantau secara ekonomi masyarakat dalam jangka
berkala, kualitas lingkungan pesisir, panjang, sehingga yang di tuju adalah
baik wilayah darat, payau dan masyarakat miskin yang belum
laut/pantai, di tempat-tempat sejahtera yang tidak memiliki
masyarakat melakukan aktivitas budaya. keberdayaan secara ekonomi sosial
Dengan demikian pemerintah punya budaya dan politik. Berdasarkan latar
dasar kualitas wilayah pesisir, untuk belakang diatas, ada pun yang menjadi
mengetahui arah pola perkembangannya rumusan masalah, yaitu antara lain:
suatu wilayah pesisir Indonesia adalah bagaimanakah pemberdayaan
di Desa Mahumu Dua Kecamatan masyarakat pesisir dalam meningkatkan
Tamako Kabupaten kepulauan Sangihe kesejahteraan di Desa Mahumu Dua
yang dimana sebagian masyarakatnya Kecamatan Tamako Kabupaten
juga mengantungkan proses kepulauan Sangihe? Adapun tujuan
kehidupannya dari hasil laut. penelitian sebagai berikut: untuk
Berdasarkan pengamatan awal mengetahui Bagaimana pemberdayaan
yang dilakukan oleh penulis di temukan masyarakat pesisir dalam meningkatkan
bahwa pemerintah Desa Mahumu Dua kesejahteraan di Desa Mahumu Dua
terkesan belum maksimal melakukan Kecamatan Tamako Kabupaten
perannya dalam pemberdayaaan Kepulauan Sangihe.
masyarakat desa khususnya bagi para
nelayan. Hal ini dindikasikan dengan : Tinjauan Pustaka
masi lemahnya kapasitas pemerintah Pemberdayaan masyarakat
desa untuk memberikan motivasi, adalah upaya untuk meningkatkan
pembinaan, dan penyuluhan teknik, harkat dan martabat lapisan masyarakat
baik yang dilakukan secara mandiri yang dalam kondisi sekarang tidak
maupun bekerja sama dengan instansi mampu untuk melepaskan diri dari
terkait dari pemerintah Kabupaten perangkap kemiskinan dan
Sangihe. Secara gambaran umum belum keterbelakangan. Dengan kata lain
maksimalnya pemberdayaan masyarakat memberdayakan adalah memampuhkan
dan memandirikan masyarakat dari kekeluarga serta kelompok masyarakat
keadaan yang kurang mampu atau tidak baik di tingkat lokal maupun nasional.
berdaya menjadi punya daya dengan Kedua, memperkuat potensi atau daya
tujuan mencapai atau memperoleh yang dimiliki oleh rakyat dengan
kehidupan yang lebih baik. menerapkan langkah-langkah nyata,
Pemberdayaan masyarakat merupakan menampung berbagai masukan,
proses untuk memfasilitasi, mendorong menyediakan prasarana dan sarana baik
masyarakat agar mampu menempatkan fisik maupun sosial yang dapat diaskses
diri secara profesioanal dan menjadi oleh masyarakat bawah. Ketiga,
pelaku utama dalam memanfaatkan memberdayakan rakyat dalam arti
lingkungan strategisnya untuk mencapai melindungi yang lemah dan membela
suatu keberlanjutan dalam jangka kepentingannya . dalam proses
panjang. Menurut Aprillia Theresia, pemberdayaan harus dicegah jangan
(2015:93), bahwa pemberdayaan sampai yang lemah makin terpinggirkan
masyarakat adalah upaya untuk dalam menghadapi yang kuat. Dimata
memandirikan masyarakat lewat Kartasasmita, pemberdayaan
perwujudan potensi kemampuan mereka masyarakat adalah sebuah konsep
miliki. Adapun pemberdayaan ekonomi yang merangkum nilai-nilai
masyarakat senantiasa menyangkut dua sosial.
kelompok yang saling terkait, yaitu Masyarakat pesisir adalah
masyrakat sebagai pihak yang sekelompok warga yang tinggal di
diberdayakan dan pihak yang menaruh wilayah pesisir yang hidup bersama
kepedulian sebagai pihak yang dan memenuhi hidupnya dari sumber
memberdayakan. Upaya untuk daya di wilayah pesisir. Masyarakat
membangun daya itu sendiri, dengan yang hidup di kota-kota atau
mendorong, memotivasi dan pemukiman pesisir memiliki
membangkitkan kesadaran akan potensi karakteristik secara sosial ekonomis
yang dimilikinya serta berupaya untuk yang sangat terkait dengan sumber
mengembangkannya. Selanjutnya, perekonomian dari wliayah laut.
upaya tersebut diikuti dengan Demikian pula jenis mata pencarian
memperkuat potensi atau daya yang yang di manfaatkan sumber daya alam
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. atau jasa-jasa lingkungan yang ada di
upaya pemberdayaan masyarakat harus wilayah pesisir seperti nelayan, petani
dilakukan tiga cara. Pertama, ikan, pemilik dan pekerja industri
menciptakan suasana iklim yang maritim. Masyarakat pesisir yang di
memukinkan potensi masyarakat untuk dominasi oleh usaha perikanan pada
berkembang kondisi ini berdasarkan umumnya masi berada pada garis
asumsi bahwa setiap individu dan kemiskinan, mereka tidak memiliki
masyarakat memiliki potensi yang dapat pilihan mata pencarian, memiliki
dikembangkan. Hakikat kemandirian tingkat pendidikan yang rendah, tidak
dan keberdayaan rakyat adalah mengetahui dan menyadari kelestarian
keyakinan bahwa rakyat memiliki sumber daya alam dan lingkungan. Ada
potensi untuk mengorganisasikan pun menurut Kusnadi, (2006:2) yang di
dirinya sendiri dan potensi kemandirian sebut dengan masyarakat pesisir adalah
individu perlu diberdayakan. Proses nelayan yaitu orang yang secara aktif
pemberdayaan rakyat berakar kuat pada melakukan pekerjaan dalam operasi
proses kemandirian-kemandirian setiap penangkapan binatang atau tanaman air
individu yang kemudian meluas
dengan sebagian atau seluruh hasilnya atau kejadian –kejadiaan secara
untuk di jual dan di konsumsi. sistematis dan akurat mengenai sifat-
Kehidupan yang didambahkan sifat populasi serta menganalisa
oleh semua manusia didunia ini adalah kebenarannya berdasarkan fakta yang
kesejahteraan. Baik yang tinggal dikota ada.
maupun yang didesa, semua Penelitian ini berfokus pada
mendambahkan kehidupan yang pemerintah Desa dan masyarakat Desa
sejahtera. Sejahtera lahir dan batin. dalam upaya pemberdayaan masyarakat
Namun, demikian dalam perjalanannya pesisir dalam meningkatkan
kehidupan yang dijalani oleh manusia kesejahteraan di Desa Mahumu II.
tak selamannya dalam kondisi sejahtera. Seperti yang dikatakan oleh Aprillia
Pasang surut kehidupan ini membuat Theresia, (2015:93), pemberdayaan
manusia selalu berusaha untuk mencari masyarakat adalah upaya untuk
cara agar tetap sejahtera. Mulai dari memandirkan masyarakat lewat
pekerjaan seperti buruh atau nelayan perwujudan potensi kemampuan mereka
tradisional atau sejenisnya, sampai miliki. Ada pun pemberdayaan
pekerjaan kotoran yang gajinya tak masyarakat senantiasa menyangkut dua
menentupun dilakoni oleh manusia. kelompok yang saling terkait yaitu
Secara umum, istilah kesejahteraan masyarakat Desa Mahumu II yang
sering diartikan sebagai kondisi berprofesi nelayan sebagai pihak yang
sejahtera yaitu, suatu keadaan di berdayakan dan pihak yang menaruh
terpenuhinya segala bentuk kebutuhan kepedulian sebagai pihak yang
hidup, khususnya yang bersifat memberdayakan adalah pemerintah
mendasar seperti makanan, pakaian, Desa Mahumu Dua sebagai pihak yang
perumahan, pendidikan dan perawatan memberdayakan. Adapun indikator
kesehatan. Pengertian kesejahteraan dalam penelitian ini adalah :
sosial juga menunjuk pada segenap 1. Pengetahuan
pengorganisasian dan pendistribusian 2. Keterampilan/Kemampuan
pelayanan sosial bagi kelompok 3. Program
masyarakat. Terutama kelompok yang
kurang beruntung. Hasil Penelitian
Pemberdayaan masyarakat
Metode Penelitian pesisir merupakan upaya untuk
Metode yang ingin digunakan mengembangkan potensi kemandirian
dalam penelitian ini adalah metode yang ada di setiap daerah khususnya
penelitian deskriptif kualitatif. Menurut masyarakat yang tinggal di wilayah
Zuraih (2006;47) penelitian dengan pesisir. Kehidupan masyarakat pesisir
menggunakan metode deskrptif adalah yang tak lepas dari setiap masalah
penelitian yang diarahkan secara kehidupan yang mereka alami.
sistematis dan akurat, mengenai sifat- Kehidupan yang seakan menjadi takdir
sifat populasi atau daerah tertentu. mereka. Masalah datang silih berganti
Dalam penelitian deskriptif cenderung kehidupan perekonomian seakan
tidak perlu mencari atau menerangkan menjerat kehidupan masyarakat pesisir
saling terhubungan dan menguji di tambah dengan kebutuhan hidup
hipotesis. Berdasarkan pengertian di keluarga yang semakin hari semakin
atas, maka penelitian ini adalah mahal. Kemiskinan yan terjadi dalam
penelitian yang diarahkan untuk kehidupan masyrakat pesisir seakan
memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, menjadi hal yang harus dikaji secara
mendalam oleh pemerintah yang ada Beliau dalam pelaksanan
disetip daerah di indonesia saat ini Pemberdayaan Masyarakat Pesisir desa
berbagai program telah di buat akan Mahumu II selalu berpatokan dengan
tetapi dalam tata pelaksanaan masih potensi-potensi yang dimiliki oleh
menghadapi berbagai fenomena yang masyarakat pesisir sehingga prosedur
perluh di telaah secara mendalam. pemberdayaan masyarakat sesuai
Proses pemberdayaaan dengan apa yang menjadi kebutuhan
masyarakat pesisir tentunya mengacuh masyarakat”.
pada undang undang nomor 6 tahun Program pelaksanan masyarakat
tahun 2014 dimana peraturan tersebut pesisir bertujuan untuk meningkatkan
secara tegas menjelaskan tentang proses kesejahteraan masyarakat yang ada di
pemberdayaaan masyarakat secara desa dengan melihat setiap kebutuhan
mendalam. masyarakat yang ada di desa. Berikut
Pemberdayaaan masyarakat adalah hasil wawancara dengan salah
pesisir yang ada di Desa Mahumu II satu kaur Pembangunan Bapak (RP)
Kecamatan Tamako Kabupaten Desa Mahumu II. “Beliau mengatakan
Kepulauan Sangihe telah di laksanakan pelaksanana program pemberdayaan
beberapa program dalam rangka masyarakat pesisir yang ada di desa
pemberdayaan ,masyarakat pesisir mahumu II telah di laksanakan melalui
berikut adalah hasil wawancara dengan tahapan-tahapan yang ada di desa
Pj.Kapitalaung Desa Mahumu II terkait Mahumu II proses pelaksaanan pun di
dengan Pemberdayaan Masyarakat sesuaikan dengan kebutuhan
Pesisir dalam hal ini Bapak (AM). masyarakat yang pada umumnya
“Beliau mengatakan bahwa terkait berprofesi sebagai nelayaan dan
pemberdayaan masyarakat pesisir petani”.
sudah pernah di laksanakan program Berdasarkan hasil wawancara
pemberdayaan yaitu berupa bantuaan dengan beberapa informan di atas
khusus masyarakat nelayan di berikan pemberdayaan masayrakat pesisir yang
fasilitas nelayan berupa mesin ada di Desa Mahumu II Kecamatan
tempel,katinting dan perahu boat yang Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe
langsung diberikan oleh Dinas kelautan telah di laksanakan sesuai dengan
dan perikanan provinsi maupun daerah mekanisme dan tahapan yang
sedangkan untuk petani di berikan bibit ada.kemudian pelaksanan program
pala yang langsung di berikan oleh melibatkan beberapa dinas baik dari
dinas kehutanan”. provinsi maupun kabupten.di samping
Dalam pelaksanaan kapitalaung itu juga proses pelaksanan
di berikan kewenangan untuk dalam pemberdayaan masyarakat pesisir
proses pemberdyaan masyarakat dilaksanakan dengan melihat kebutuhan
berdasarkan aturan yang termuat dalam yang kompleks bagi nmasyarakat
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. pesisir guna meningkatkan keejahteraan
Dimana Pemberdayaan Masyarakat dan kebutuhan masyarakat yang ada di
merupakan wujud dari pemberdayaan Desa Mahumu II Kecamatan Tamako
Masyarakat Pesisir yang tersebar Kabupaten Kepulauan sangihe.
disetiap daerah. Hal Relevan juga di Pemberdayaan Masyarakat Desa
katakan oleh Bapak.(SH) yang adalah upaya mengembangkan
merupakan Dewan fasilitator Lembaga kemandirian dan kesejahteraan
pemberdayaan Masyarakat (LPM) masyarakat dengan meningkatkan
dimana Menurut Beliau: “Menurut pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan,kesadaran, serta hasil wawancara terkait dengan
memanfaatkan sumber daya alam pemberdayaan masyarakat pesisir dalam
melalui penetapan kebijakan,program, meningkatkan kesejahteraan di Desa
kegiatan, dan pendampingan yang Mahumu II Pj.Kapitalaung desa
sesuai dengan esensi masalah dan Mahumu II bapak (AM): Beliau
prioritas kebutuhan masyarakat Desa. mengatakan bahwa dalam rangka upaya
Upaya untuk memandirikan masyarakat pemberdayaan masyarakat pesisir telah
lewat perwujudan potensi kemampuan di laksanakan sosialisasi tentang proses
mereka miliki.adapun pemberdayaan pembesaran ikan kerapu tikus bagi
masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok masyarakat nelayan di
kelompok yang saling terkitan yaitu samping itu juga perna di laksanakan
masyarakat sebagai pihak yang di pendampingan atau sosialisasi berupa
berdayakan dan pihak yang menaruh pembudidayaan rumput laut bagi
kepedulian sebagai pihak yang nelayan.dan bagi petani diadakan
memberdayakan.Pemberdayaan sosialisasi berupa penanaman dan cara
Masyarakat Aprillia Theresia (2015:93). pembesaran bibit pohon pala, jadi di
Pemberdayaan masyarakat pesisir sini pemerintah desa berupaya membuat
dalam penyelngaraan pemerintahan terobosan-terobosan untuk
desa adalah sebagai wujud meningkatkan pengetahuan masyarakat
meningkatkan kesejahteraan yang ada di pesisir di desa.
desa. Tentunya segelintir program di Keterampilan adalah merupakan
buat dan di laksanakan sesuai dengan untuk mengunakan akal, pikiran, ide
mekanisme dan tahapan yang ada yang dan kreatifitas dalam mengerjakan,
berfokus pada masyarakat. Pelaksaanan mengubah ataupun membuat suatu
pemberdayaan masyarakat pesisir yang menjadi lebih bermakna sehingga
ada di Desa Mahumu II Kecamatan menghasilkan sebuah nilai dari hasil
Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe pekerjaan tersebut. Keterampilan
di laksanakan sesuai dengan atau kemampuan tersebut pada dasarbya
pemanfaatan kebutuhan masyarakat akan lebih baik terus di asah dan di latih
desa. untuk menaikan kemampuan-
Pengetahuan merupakan bagian kemampuan sehingga menjadi ahli atau
terpenting dalam upaya penyelengaraan menguasai dari salah satu bidang
pemberdayaan masyarakat pesisir. keterampilan yang ada. Masyarakat
Dimana pengetahuan dijadikan pesisir pada umumnya bersifat
kekayaan intelektual masyarakat dan tradisional dimana dalam proses
harus di pertahankan dan dikembangkan pengembangan keterampilan
secara berkesinambungan dalam mengunakan teknik-teknik turun-
konteks pengembangan dalam temurun yang meraka dapat dari nenek
lingkungan masyarakat pesisir. moyang mereka. Di samping itu profesi
Kemampuan menjadi implikasi penting yang di jalani oleh masyarakat pesisir
untuk mneningkatkan kesejhteraan yaitu tidak terlepas dari keadaan
masyarakat pesisir yang ada di desa. geografis yakni tinggal di wilayah
Kemampuan yang di miliki harus di perairan sehingga mayoritas
barengi dengann pengetahuan yang masyarakatnya bermata pencarian
memadai di mana di perlukan sebagai nelayan. Berikut ini merupakan
pendekatan ilmu yang bersifat hasil wawancara dengan ketua
konseptual yang setidaknya tidak kelompok nelayan Bapak (SD) Ia juga
bersifat tradisional lagi. Berikut adalah mengatakan keterampilan yang dimiliki
oleh masyarakat pesisir pada umumnya tahapan yang ada dengan mengikuti
masi bersifat tradisional dimana standar pelaksanaan yang di
masyarakat masi mempertahankan laksanakan oleh pemerintah kabupaten.
teknik-teknik yang di wariskan secara Ini sudah jelas dengan beebrapa
turun-temurun. Ini di buktikan dengan program yang telah di laksanakan
keadaan sehari-hari masyarakat dalam rangka pemberdayaan
nelayan yang menangkap ikan masi masyarakat pesisir di Desa Mahumu
mengunakan cara-cara lama II”.
mengunakan perahu dayung dan cara Hal senada juga di sampaikan
penangkapan yang masi mengunakan sekertaris desa Ibu (HR): ia mengatakan
teknik-teknik tradisional yang masi pelaksanaan program sudah sesuai
mengandalkan perubahan arah angin dengan harapan kebutuhan masyarakat
dan arus laut. Di samping itu juga pesisir.dimana program pemberdayaan
dalam teknik pengolahan ikan hasil masyarakat mengikuti standar
tangkapan masi mengunakan cara cara pembangian anggaran dalam proses
lama yakni dengan cara pengasapan. pemberdayaan masyarakat pesisir di
Program merupakan kata, desa mahumu II. Pelaksanaan
ekspresi atau pernyataan yang di susun program pemberdayaan masyarakat
dan di rangkai menjadi satu kesatuan, pesisir adalah sebagai wujud untuk
prosedur yang berupa urutan langkah, meningkatkan kualitas hidup
untuk menyelesaikan masalah yang di masyarakat. Dimana program
implementasikan. Dalam upaya pemberdayaan harus melibatkan
pemberdayaan masyarakat pesisir dalam pemerintah sepenuhnya dengan
meningkatkan kesejahteraan di desa membangun hubungan kerja sama
mahumu II di perlukan program untuk dengan masyarakat lewat swadaya
memacu potensi sumber daya manusia murni masyarakat pesisir. Berikut
yang ada di desa. pemberdayaan adalah hasil wawancara dengan salah
masyarakat sangatlah penting peran satu masyarakat Bapak (YT): Beliau
pemerintah desa menjadi tolak ukur mengatakan upaya pemberdayaan
keberhasilan masyarakat desa dalam masyarakat pesisir lewat program
meningkatkan kesejahteraan. Proses pemerintah desa belum maksimal. ini
pemberdayaan masyarakat pesisir dapat dilihat dari program pemerintah
mengacu pada peraturan yang telah yang hanya berfokus pada bidang
dibuat dimana pemberdayaan pembangunan infrastruktur. Beliau juga
masyarakat desa bertujuan untuk menambahkan perlu dibuat program
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup keseluruhan kebutuhan
pesisir kualitas hidup masyarakat serta masyarakat pesisir. Hal yang sama di
pemenuhan kebutuhan dasar katakan oleh salah satu masyarakat
pembangunan sarana dan prasarana Bapak (YS): beliau mengatakan
desa, pengembangan potensi ekonomi pelaksanaan program oleh pemerintah
lokal, serta pemanfaatan sumber daya desa belum sepenuhnya menyentuh
alam dan lingkungan secara masyarakat. Karena pemerintah desa
berkelanjutan. Berdasarkan hasil hanya terfokus pada pembangunan
wawancara dengan Pj.Kapitalaung Desa infrastruktur.
Mahumu II Bapak (AM): “Beliau Pelaksanaan program dalam
mengatakan upaya pemberdayaan upaya pemberdayaan masyarakat pesisir
masyarakat pesisir lewat progaram dalam meningkatkan kesejahteraan di
pemerintah desa sudah sesuai dengan Desa Mahumu II merupakan hal
terpenting dalam hal peyelenggaraan kebutuhan sepenuhnya. Disamping
pemerintahan desa melihat dari tugas itu juga pelaksanaan program tidak
dan fungsi pemerintah desa adalah melihat kebutuhan yang di inginkan
untuk meningkatkan kesejahteraan oleh masyarakat pesisir desa
masyarakat desa dan memberdayaakan mahumu II. Program yang
masyarakat desa lewat program yang di dilaksanakan oleh pemerintah desa
laksanakan. sepeuhnya hanya untuk
pembangunan.
Kesimpulan
Adapun yang menjadi Saran
kesimpulan berdasarkan hasil Adapun yang menjadi saran
wawancara dengan para informan terkait dengan pemberdayaan
berdasarkan pemberdayaan masyarakat masyarakat pesisir dalam meningkatkan
pesisir dalam meningkatkan kesejahteraan di Desa Mahumu II
kesejahteraan di Desa Mahumu II kecamatan Tamako Kabupaten
Kecamatan Tamako Kabupaten Kepualauan Sangihe.
Kepulauan Sangihe: 1. Pemberdayaan masyarakat pesisir
1. Pengetahuan dalam upaya khususnya dalam hal pengetahuan,
pemberdayaan masyarakat pesisir keterampilan, maupun terkait
telah di laksanakan beberapa program harus lebih di tingkatkan
program yaitu sosialisasi oleh untuk memenuhi kebutuhan
pemerintah provinsi dan kabupaten masyarakat.
yang di prakarsai oleh pemerintah 2. Dalam proses pemberdayaan
desa untuk meningkatkan masyarakat pesisir di butuhkan
kesejahteraan masyarakat pesisir keterlibatan semua bagian baik
akan tetapi dalam proses pemerintah selaku pihak yang
penyelengaraan tersebut tidak memberdayakan dan masyarakat
mencakup keseluruhan masyarakat selaku pihak yang di berdayakan.
desa sehingga pelaksanaan program 3. Dalam tata penyelengaraan
tersebut tidak sesuai dengan harapan. pemerintah harus di pertajam lagi
2. Keterampilan oleh masyarakat lewat program pemberdayaan
pesisir desa mahumu II masi masyarakat yang mencakup
mengunakan teknik tradisional keseluruhan aktivitas masyarakat
dengan hasil yang sangat baik ini yang ada di desa.
dapat di lihat dari perkembangan 4. Dalam pemberdayaan masyarakat
masyarakat desa. akan tetapi dari pesisir perlu adanya perhatian
teknik pengolahan masi tidak pemerintah terkait kebutuhan
maksimal. Ini di sebabkan karena masyarakat tentunya lewat
keterbatasan fasilitas pendukung pemberian bantuan berupa bantuan
untuk meningkatkan kemampuan fasilitas kepada masyarakat berupa
yang dimiliki oleh masyarakat pesisir bantuan alat tangkap ikan. Mesin
desa mahumu II. tempel dll.
3. Program di Desa Mahumu II dalam
upaya pemberdayaan Masyarakat DAFTAR KEPUSTAKAAN
pesisir belum sesuai dengan harapan Aprillia Theresia, dkk. 2015.
dimana pemerintah desa hanya Pembangunan Berbasis Masyarakat.
terfokus dalam pembangunan Bandung: Alfabeta.
infrastruktur tanpa mencakup
Arif Satria, 2015. Pengantar Sosiologi Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Masyarakat Pesisir. Jakarta: Kerja Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan
sama antara Fakultas Ekologi Pulau-Pulau Kecil.
Manusia IPB dengan Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Dahuri. R.J. Rais. 1996 Pengelolaan
Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan
Lautan Secara Terpadu, Jakarta:
Pradya Paramita.
Dr.Drs.Johny.Lumolos, M.Si 2013
Penguatan Kapasitas DPRD di era
Demokrasi, bandung: Lepsindo
Kusnadi, 2015. Pembangunan wilayah
Pesisir Terpadu Strategi mengatasi
Kemiskinan Nelayan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Soebroto, Soetandyo Wignoyo. 2005,
Dakwah Pemberdayaan Masyarakat,
Yogyakarta: PT.LKS Pelangi Aksara.
Sugiharto Eko. 2007. Tingkat
Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
Desa Benua Baru Ilir Berdasakan
Indikator Badan Pusat Statistik
EPP.Vol.4.No.2.2007;32-36.
Suharto Edi. 2010 Membangun
Masyarakat Memberdayakan Rakyat.
Bandung: PT.Refika Aditama.
Suhendra. 2006 Peranan Birokrasi
Dalam Masyarakat. Bandung:
Alfabeta
Totok. 2012. Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Perpektif
Kebijakan Publik. Bandung:
Alfabeta.
Usman Sunyoto. 2004. Pembangunan
dan Pemberdayaan Masyarakat
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumber Lain :
Undang-Undang No.1 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.
Undang-Undang No.6 Tahun 2014
Tentang Desa.
Peraturan Menteri Kelautan Dan
Perikanan Republik Indonesia
Nomor 40/PERMEN-KP/2014
Tentang Peran Serta Dan

Anda mungkin juga menyukai