Anda di halaman 1dari 8

NAMA : INGRIT LUMBAN BATU

NIM : 1813031006
KELAS : VIA PENDIDIKAN KIMIA

LKM-7 Pengantar Kewirausahaan

Suruhan: Jawablah pertanyaan dibawah PPT dan jelaskan dalam bentuk video dengan
menggunakan program Bandicam atau program sejenis, lalu upload ke youtube, dan kirim linknya
di private google classroom.

TUGAS:

1. BUATLAH Bisnis Plan, sesuai dengan usaha yang ada bikin di Model Bisnis Canvas
Jawaban:
BISNIS MODEL CANVAS “KUE TALAM UBI UNGU”
Key partners Key Activities Value Proposion Customer Customer
Relationship Segments
1. Petani ubi 1. Kue talam varian 1. Kue talam ubi ungu
ungu baru yang dengan rasa yang 1. Pemberian diskon 1. Mahasiswa
2. Dinas ditambah dengan berbeda dengan varian atas pembelian 5 2. Pelajar
perdagangan ubi ungu lainnya cup 3. Orang tua
di kabupaten 2. Kemasan yang 2. Harga terjangkau 2. Memberikan 4. Anak-anak
dan provinsi menarik 3. Ready stock bonus cemilan 5. Reseller di
Sumatera 3. Promosi melalui dengan bahan cabang lain
Utara online dan offline dasar ubi ungu 6. Restoran dan
3. Konsultan 4. Pamerin di setiap atas pembelian 3 cafe
bisnis event Nasional cup
3. Diadakan undian
berhadiah setiap
bulannya
4. Memberikan
layanan purna jual

Key Resources Channels

1. Lahan tani ubi 1. Promosi lewat


ungu online (website,
2. Alat pengolahan wa, Instagram,
standar makanan facebook, twitter
3. SDM yang dan media sosial
terampil lainnya)
4. Bahan baku yang 2. Pengiriman
berkualitas barang diantar
langsung

Cost Structure Revenue Streams

1. Bahan baku kue talam ubi ungu 1. Buka cabang (wara laba)
2. Biaya pegawai
3. Biaya penyusutan bangunan
4. Biaya penyusutan alat
5. Biaya listrik dan PDAM, bahan bakar (gas)
6. Biaya kemasan

Bisnis Plan

1. NAMA BISNIS
Nama bisnis adalah kue talam ubi ungu. Kue talam ubi ungu merupakan bisnis di bidang
cemilan kue dengan bahan utama ubi ungu dari hasil petani masyarakat. Diberikan tambahan
nama ubi ungu merupakan hal yang akan menjadikan kue tala mini berbeda dengan kue talam
pada umumnya tanpa tambahan ubi ungu.
2. TUJUAN (VISI DAN MISI) PERUSAHAAN
a. Visi
Menjadikan kue talam ubi ungu menjadi makanan yang banyak banyak dikonsumsi
konsumen serta dapat memuaskan hati konsumen dari semua kalangan umur.
b. Misi
- Menggunakan bahan yang sehat dan berkualitas
- Sistem pelayanan yang ramah tamah
- Mempromosikan kue talam ungu di kecamatan sampai pada tingkat kabupaten di
provinsi sumatera utara
- Mengutamakan kebersihan dan kesehatan kue talam ubi ungu
3. ANALISA PRODUK/ JASA DALAM BISNIS
Analisa produk/jasa dilakukan melalui analisis SWOT, yaitu:
a. Strength (kekuatan)
Adapun kekuatan dari produk ini adalah:
1. Bahan baku kue talam ubi ungu yang sehat dan berkualitas
2. Dapat dikonsumsi semua kalangan masyarakat
3. Produk yang belum ada pada usaha jenis lain
b. Weakness (kelemahan)
Adapun kelemahan dari produk ini adalah produk yang dihasilkan mudah ditiru karena
proses pembuatannya yang tidak terlalu sulit.
c. Oppurtunity (peluang)
1. Tempat strategis
2. Promosi melalui media sosial sehingga menjangkau konsumen yang lebih luas
d. Threath (Ancaman)
Ancaman dalam usaha ini adalah adanya pesaing yang akan menjual produk dengan harga
yang lebih murah.

4. TARGET MARKET BISNIS


Target utama bisni kue talam ubi ungu adalah mendapatkan keuntungan dan memuaskan
konsumen dengan produk yang dihasilkan. Selain itu target usaha kue talam ubi ungu dalam
konteks tingkat konsumsi adalah semua orang dari kalangan masyarakat dan target usahanya
adalah menguasai pasar lokal.

5. STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran produk kue talam ubi ungu dilakukan memalui sosial media seperti
facebook, Instagram, whattsapp, dan website. Pengembangan produk kue talam ubi ungu dapat
menambahkan rasa yang tidak ada pada pesaing lainnya yaitu dengan adanya tambahan ubi
ungu yang akan memberikan cita rasa baru. Selain itu harga yang terjangkau yang dapat
memberikan nilai lebih dibanding yang lainnya. Dalam pelaksanaan usaha ini akan
memberikan pelayanan antar produk ke rumah konsumen dibarengi dengan pelayanan yang
serba ramah tamah.

6. ANALISA KEUNAGAN
a. Biaya produksi per bulan
No Uraian Satuan Harga (Rp) satuan Jumlah (Rp)
1 Ubi ungu 30 kg 10.000 300000
2 santan 500 mL 5000 25000
3 Gula putih 2 kg 12000 24000
4 Tepung tapioka 15kg 13000 195000
5 Tepung beras 20 kg 12000 240000
6 Garam ½ kg 10000 5000
7 Vanili bubuk ½ kg 12000 6000
Jumlah Rp. 795.000

b. Biaya marketing per bulan


No Uraian Biaya (Rp)
1 Pembuatan pamphlet 75.000
2 Kuota internet 350.000
Jumlah Rp. 110.000

c. Pengadaan alat untuk usaha


No Uraian Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1 Blender 1 buah 700000 700000
2 Cetakan 2 buah 300000 600000
3 Panci kukus 1 buah 250000 250000
4 Kompor gas 1 buah 300000 300000
5 Baskom 2 buah 30000 60000
6 Sendok 3 buah 5000 15000
7 Mixer 1 buah 500000 500000
8 Buku administrasi 1 buah 3000 3000
9 Alat tulis administrasi 1 buah 2000 2000
Jumlah Rp. 2.430.000

d. Biaya transportasi per bulan


No Uraian Biaya (Rp)
1 Biaya pengiriman produk 300000
Jumlah Rp. 300.000

e. Gaji tim
No Uraian Biaya (Rp)
1 Direktur dan karyawan 4000000
2 Cooker 3000000
Jumlah Rp. 7.000.000

f. Total biaya yang harus dikeluarkan


No Jenis biaya Biaya (Rp)
1 Biaya produksi 795.000
2 Biaya marketing 110.000
3 Biaya pengadaan alat usaha 2.430.000
4 Biaya transportasi 300.000
5 Gaji tim 7.000.000
Jumlah Rp. 10.635.000

g. Menghitung BEP
Dalam 1 bulan ditargetkan menjual 800 cup kue talam ubi ungu dengan harga Rp. 5.000
Total modal 10.635.000
BEP = = = 2,6
Target ×harga 800 ×5000

Usaha ini akan balik modal dalam waktu 2,6 bulan atau dapat dikatakan pada bulan ketiga
dan seterusnya sudah dapat mencetak profit

7. PROYEKSI OMSET DAN PROFIT


Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
Kapasitas 800 850 900 950 1000
produksi
Target 800 850 900 950 1000
penjualan
Biaya Rp. 2.268.200 Rp. 2.388.120 Rp. 2.523.800 Rp. 2.751.310 Rp. 2.840.000
produksi
Omset Rp. 7.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 8.900.000 Rp. 9.300.000 Rp. 10.800.000
Profit Rp. 6.214.000 Rp. 7.514.000 Rp. 9.628.000 Rp. 11.864.000 Rp. 13.739.000

2. Success story
Jawaban:
Success Story Sri Rahayu Pemilik Kopi Polonia
Bermula dari hobinya yang sering jalan-jalan untuk mencari varian kopi, terbersit ide untuk
mengembangkannya menjadi usaha. Keputusan bisnis Ayu termasuk nekat, karena ia
memutuskan untuk membuka kedai kopi di tengah pandemi. Ayu sebenarnya lebih dulu
memiliki usaha penginapan di dekat Bandara Adisutjipto. Namun karena seluruh penerbangan
lokal di pindahkan ke Yogyakarta International Airport, Kulon Progo, otomatis pengunjung
penginapan berkurang drastis. Karena itu ia lantas banting setir menjadi pengusaha minuman
kopi racik. “Awalnya saya tidak tahu apa-apa soal kopi, taunya cuma minum saja, cuma
menikmati di kedai kopi dan kafe-kafe di Jogja,” aku Ayu jujur. Akan tetapi sifat nekatnya
membuat ia bertekad untuk belajar lebih dalam tentang kopi. Beruntung Ayu memiliki salah
seorang kenalan barista handal. Dari kawan barista ini, ia praktik secara langsung, saat ini Ayu
adalah owner-founder-merangkap barista di kedai kopinya sendiri.
Banyak dari kita yang ragu ketika memulai bisnis. Hal tersebut wajar, terutama jika kita
tidak memiliki persiapan maupun data sebelum memulai. Namun Ayu berusaha
mengenyahkan bayangan ragu tersebut, “bisa dibilang saya nekat karena di sini jalan mati,
bandara sudah pindah. Prinsip saya, kalau kita kebanyakan mikir, enggak jalan-jalan”. Bagi
perempuan satu ini, penting untuk meminta persetujuan dan dukungan dari keluarga.
Beruntung kedua orang tuanya merestui langkah Ayu. Ia pun memutuskan untuk menggunakan
bangunan milik keluarga untuk disulap jadi kedai kopi. Maka Ayu tidak perlu repot-repot
membayar uang sewa juga tidak perlu berurusan dengan orang lain, “jadi ini pure, murni milik
keluarga, dan istilahnya ya saya dipercaya untuk mengelola.”
Tidak ada usaha yang baru dimulai langsung lancar tanpa hambatan. Sepertinya mencoba-
jatuh-bangkit kembali adalah rumus yang nyaris semua pengusaha rasakan. Tidak ketinggalan
kedai kopi Polonia ini. Ayu berkata awalnya ada trial dan error, terutama karena kopi
sebenarnya sangat sensitif dalam pembuatan. “Kopi itu kalau suhu airnya berbeda akan
menghasilkan rasa yang lain,” terang perempuan yang biasa disapa Umi Zaki oleh teman-
temannya ini. Namun bukan Ayu namanya jika tidak merasa tertantang. Lewat arahan dari si
teman barista, ia mencoba segala metode pembuatan kopi mulai dari V16, Vietnam drip,
metode tubruk, ekspresso, americano, coffe latte, hingga cappucino. Ayu berkata dengan tegas,
“semua tergantung dari skill kita. Kalau kita kurang mahir ya nanti tidak jadi. Untuk sementara
ini saya masih terus belajar.
Dalam melakukan bisnisnya, Ayu menerapkan konsep. Bagi Ayu, konsep sangat
diperlukan. Ia sendiri telah memiliki modal, yaitu pertemanan dengan seorang barista yang
banyak membantunya. Bagi Ayu, kedai kopi dengan konsep family, wifi yang tersedia
sepanjang buka, ruang karaoke gratis bisa jadi daya tarik. Konsep ini secara serius ia bicarakan
dengan keluarganya terlebih dahulu. Baru setelah itu ia meminta pertimbangan teman, yang
sangat mendukung idenya.
Ayu menargetkan kedai kopinya ramah untuk segala jenjang umur, karena itu yang terlintas
pertama kali adalah konsep keluarga. Konsep family ini ia tuangkan dalam pilihan menu yang
beragam. Ia menegaskan, “jadi kalau mau bawa anak-anak bisa, makanan yang saya sajikan
juga anak-anak suka. Tidak ada makanan berat juga di sini, jadi menu utamanya adalah kopi,
cemilan yang sesuai dengan anak-anak. Jadi orangtua bisa sambil kerja, bawa laptop anak juga
bisa main.”
Ada tips-tips menarik dari Ayu untuk kamu yang baru saja memulai bisnis. Bagi Ayu,
penting untuk menguatkan promosi secara online, apalagi di tengah pandemi seperti ini. Ia
menggunakan Instagram, Facebook, dan bergabung dengan aplikasi layanan pesan antar untuk
mengenalkan produk-produknya. Sedangkan marketing offline, ia mengandalkan testimoni
teman-temannya, “marketing offlinenya ya dari mulut ke mulut. Jadi temen-temannya yang
kebanyakan nongkrong di sini bisa merekomendasikannya kepada orang lain.
Menu yang paling disukai konsumennya justru adalah varian kopi lokal nusantara, yaitu
kopi Dieng. Semakin tinggi dataran di mana kopi tumbuh, maka rasanya akan semakin enak.
Ayu bercerita, “unggulan di sini ya kopi Dieng dengan metode V16. Langganan saya suka
sekali dengan menu ini.” Selain kopi Dieng, kopi susu ala polonia dengan racikan khusus dari
Ayu juga banyak dipesan karena rasanya yang dingin, segar, dan manis. Untuk pelanggan
anak-anak, menu greentea, redvelvet, chocolate milkshake menjadi andalan.
Bagi Ayu, inovasi menjadi kunci untuk bertahan di tengah persaingan yang kuat. Sebagai
golongan ibu-ibu, ia merasa bahwa jaringan pertemanan memotivasinya untuk terus bergerak.
Komunitas kecil bersama teman-temannya justru memperbanyak ide jualan mulai dari modal
100 ribu hingga 500 ribu. “Jadi untuk emak-emak yang masih ragu unntuk membuka usaha
sebagai sampingan bisa ayo kita bareng-bareng saling suppot, nyari usaha sampingan jadi
perempuan hebat,” pesan Ayu di akhir wawancara.

Anda mungkin juga menyukai