Bag A PKN
Bag A PKN
Pengalaman Positif
Proses pembelajaran daring dari rumah masing-masing, yang sudah dijalani,
telah memaksa dosen mempersiapkan semua bahan ajar secara lengkap. Bahan ajar
harus siap diakses oleh mahasiswa yang mungkin berbeda dari sisi tampilan, kemasan
dan kelengkapannya dibandingkan perkuliahan luring. Hal ini menuntut dosen untuk
membuat skema materi pembelajaran PKn yang lebih atraktif, mudah dipahami dan
rinci, agar mahasiswa bukan hanya sekedar bisa memahami tapi dapat
mengimplementasikan pembelajaran PKn dalam kehidupan sehari hari.
Walaupun pembelajaran dilakukan secara daring atau berbasis online/e-
learning tidak mengrangi semangat kita sebagai mahasiswa untuk terus belajar dan
memahami materi-materi tentang PKn. Hal ini bisa terwujud berkat peran dosen yang
sangat luar biasa yang terus berusaha menemukan skema materi pembelajaran,
mengembangkan proses interaksi, dan memfasilitasi proses pembelajaran pada masa
pandemi virus covid-19 dengan baik.
Terlebih lagi pembelajaran PKn berkaitan dengan pembelajaran moral dan
karakter. Di masa pandemi ini, kami tidak menemukan kesulitan apapun dalam
memahami pembelajaran PKn karena banyak sekali materi menarik yang diberikan
oleh dosen, dan ditambah lagi dosen melakukan pertemuan secara online untuk
membahas tuntas tentang materi PKn. Sehingga menjadikan kami sebagai mahasiswa
yang mempunyai good and responsible citizen (warga negara yang baik dan
bertanggungjawab) melalui penanaman moral dan keterampilan (social skills) sehingga
mampu memahami dan memecahkan persoalan-persoalan aktual kewarganegaraan
seperti toleransi, perbedaan pendapat, bersikap empati, menghargai pluralitas,
kesadaran hukum dan tertib sosial, menjunjung tinggi HAM, mengembangkan
demokratisasi dalam berbagai lapangan kehidupan dan mengahrgai kearifan lokal.
Pada intinya, meskipun pembelajaran materi PKn dilakukan secara daring.
Kita masih bisa memahami poin-poin penting dalam materi pembelajaran PKn.
Sehingga kami sebagai mahasiswa dapat berpikir secara komprehensif, analitis, kritis,
dan bertindak demokratis. Serta mampu mengembangkan kultur demokrasi, yaitu
kebebasan, persamaan, kemerdekaan, toleransi, kemampuan menahan diri, serta
kemampuan mengambil keputusan.
Pengalaman Negatif
Pembelajaran Pendidkan Kewarganegaraan bukan hanya berusaha memahami
materi tapi lebih kepada pengimplementasiannya didalam kehidupan. Di masa pandemi
covid-19 dengan berbagai kebijakan ketat pemerintah seperti PSBB ( Pembatasan
Sosial Skala Besar ), mengurangi mobilitas, mengurangi interaksi antar individu
ataupun kelompok, menjaga jarak dan lain sebagainya, membuat ruang gerak kami
sebagai mahasiswa untuk mengimplemntasikan poin-poin penting dalam pembelajaran
PKn sangat terbatas.
Sebagai contoh ketika melakukan diskusi, memang diskusi bisa dilakukan
secara online dengan menggunakan aplikasi seperti zoom, google meeting dan lain
sebagainya. Tetapi kami rasa hal itu kurang efektif, diskusi akan lebih efektif jika
mempertemukan langsung serta bisa terjadi interaksi dan kontak sosial secara langsung,
akan berdampak jauh lebih efektif dan bisa membentuk karakter mahasiswa menjadi
lebih demokratis melalui forum musyawarah atau diskusi. Namun hal tersebut
terhambat oleh pandemi Covid-19.
Dalam teknis pelaksanaan pembelajaran juga kami masih terdapat kekurangan,
yaitu kurang pemahanan dalam pengimplementasian setiap masing masing penjelasan
dari pihak dosen maupun mahasiswa sendiri dan juga dalam penjelasan yang
diungkapakan oleh masing masing mahasiswa masih bersifat umum dan masih bersifat
gambaran, belum adanya bukti dalam setiap pemaparan masing masing mahasiswa
ketika melakukan presentasi tentang pembelajaran PKN dimasa pandemi yang telah
saya lalui 6 bulan yang lalu.
Terlepas dari baik atau buruknya pelaksanaan pembelajaran PKn selama masa pandemi
Covid-19, semestinya penyelenggaraan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendikan
Karakter Bangsa di Indonesia haruslah terus tetap ditingkatkan walaupun sekarang kita
dihadang kendala yang cukup sulit dan berat. Karena yang kita tahu, Pendidikan
Kewarganegaraan sejatinya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu warga
negara melalui pendidikan.