PERTUMBUHAN EKONOMI
DI SUSUN OLEH :
ST.FATIMA (201820122)
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi sering disama artikan dengan pembangunan
ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda pengertiannya. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi
maka akan ada pembangunan ekonomi dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul
kan pembangunan pembangunan ekonomi. Banyak faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia,baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi yang
sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. ( Sadono
Sukirno;10).
Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan jangka panjang
dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang barang ekonomi kepada
penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan
ideologi yang diperlukannya
Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi dilihat dan diukur dengan membandingkan komponen yang dapat
mewakili keadaan ekonomi suatu negara terhadap periode sebelumnya. Ada dua komponen yang bisa
digunakan dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, yaitu:
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah pendapatan yang diterima negara
dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam periode satu tahun, berdasarkan pendapatan yang diterima warga
negaranya. Hal ini berarti pendapatan warga negara Indonesia yang berada di luar negeri juga dihitung ke
dalam GNP, sedangkan pendapatan warga negara asing yang berada di Indonesia tidak termasuk dalam GNP.
Pendapatan yang termasuk ke dalam GNP juga harus merupakan produk barang jadi yang dilihat dari harga
pasar yang berlaku pada periode yang akan dihitung.
Sedangkan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi menggunakan pendekatan PNB atau GNP adalah dengan
membandingkan GNP di periode ini dengan GNP pada periode sebelumnya. Jika misalnya kita ingin
mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di tahun 2016, kita perlu untuk mengetahui berapa jumlah GNP
yang didapat Indonesia di tahun 2016 dan GNP pada tahun 2015. Lalu menghitungnya dengan mengurangi
GNP 2016 terhadap GNP 2015, lalu dibagi GNP 2015 dan dikalikan 100%. Berikut adalah visualisasi
perhitungan pertumbuhan ekonomi berdasarkan GNP atau PDB suatu negara:
Keterangan:
R : Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara
GNP : GNP/PNB suatu negara dalam tahun tersebut (yang akan dihitung)
GNPy-1: GNP/PNB suatu negara pada tahun sebelumnya
Jika PNB atau GNP dihitung berdasarkan pendapatan suatu negara dari penghasilan yang didapat oleh warga
negaranya dimanapun berada, Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) dilihat dari
pendapatan negara berdasarkan batas wilayah atau teritorialnya. Jadi semua produksi ekonomi yang dilakukan
dan terjadi dalam suatu negara, baik itu oleh warga negaranya atau warga negara asing, termasuk ke dalam
perhitungan GDP. Dan sebaliknya, pendapatan atau produksi yang dilakukan oleh warga negara yang berada di
luar negeri tidak termasuk ke dalam hitungan GDP.
Untuk rumus menghitung pertumbuhan ekonomi berdasarkan GDP pun dasarnya sama dengan menggunakan
GNP, dimana dilihat perbandingan antara GDP di periode tersebut terhadap GDP di periode sebelumnya.
Misalnya Anda ingin mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di tahun 2015, maka Anda perlu memiliki
data GDP di tahun 2015 dan GDP di tahun 2014. Berikut adalah visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi
berdasarkan GNP atau PDB suatu negara:
Keterangan:
R : Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara
GDP : GDP/PDB suatu negara dalam tahun tersebut (yang akan dihitung)
GDPy-1: GDP/PDB suatu negara pada tahun sebelumnya
Demikianlah pembahasan mengenai pertumbuhan ekonomi, mulai dari pengertian, penggunaan, hingga
bagaimana pengukurannya dilakukan. Pertumbuhan ekonomi memang merupakan ukuran dan gambaran
penting mengenai kondisi suatu negara, yang juga berhubungan dengan kemakmuran serta kesejahteraan
rakyatnya. Dengan mengetahui pertumbuhan ekonomi yang dialami Indonesia, kita dapat memahami
bagaimana kondisi negara secara garis besar; apakah berada dalam keadaan yang baik atau tidak. Semoga
informasi ini dapat bermanfaat!
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Sedangkan pembangunan
ekonomi adalah suatu proses kenaikkan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam
struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses
pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi:
1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan
produk per kapita
2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
3. Memperhatikan pertambahan penduduk
4. Memperhatikan pertambahan penduduk
5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi
1. Produk Domestik Bruto (PDB),yaitu nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh
faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara asing.
2. Produk Nasional Bruto (PNB), yaitu nilai barang dan jasa yang dihitung hanyalah barang dan jasa yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan
nasionalnya dihitung. ( http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html )
3. Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Donar dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya
suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady growth dalam jangka panjang.
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat
dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut.
4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan,
faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga
menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap
kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses
pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
2. Laju inflasi
Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan konsumen karena masyarakat
cenderung mengurangi belanja karena berhati-hati terhadap resiko kenaikkan harga tinggi.
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas
dasar harga berlaku pada Triwulan II 2013 mencapai Rp 2.210,1 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga
konstan 2000 mencapai Rp 671,3 triliun.
Pertumbuhan ekonomi 5,81% didukung pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,06%
serta pertumbuhan konsumsi pemerintah 2,13%, Pembentukan Modal Tetap bruto (PMTB) 4,67%,ekspor
4,78% dan impor 0,62%.Sementara PDB menurut pengeluaran didominasi pengeluaran konsumsi rumah
tangga yang tumbuh 55,44%, PMTB 32,68%, konsumsi pemerinta 8,63%, ekspor 23,15% serta impor
25,72%.
Perekonomian yang tumbuh 5,81% penyumbang terbesar berasal dari sektor perdagangan ,hotel
dan restoran 1,17%, pengangkutan dan komunikasi 1,15%, dan industri pengolahan 1,48%.
Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I 2013 mencapai 5,92%.Sedang target
pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-Perubahan 2013 sebesar 6,3%
Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan II-2013 masih didominasi oleh
kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan
kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 57,79 persen, diikuti oleh Pulau
Sumatera sebesar 23,99 persen, Pulau Kalimantan 8,89 persen, Pulau Sulawesi 4,70 persen, Bali dan
Nusa Tenggara 2,49 persen. Kontribusi terkecil berasal dari kelompok provinsi di Pulau Maluku dan
Papua, yakni sebesar 2,14 persen. ( http://www.bps.go.id/?news=1008 )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Analisis
Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik pemerintah bersama rakyat
Indonesia harus dapat mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber daya yang ada di Indonesia yang
sangat banyak dan berlimpah bahkan banyak sumber daya Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Pemerintah harus dapat memberantas korupsi yang merupakan faktor utama penghambat pertumbuhan
ekonomi dan ilegaloging serta penyelundupan sumber daya alam Indonesia ke negara lain, selain itu
pemerintah haruslah mengembangkan infrastruktur, meningkatkan taraf pendidikan masyarakat agar
kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat sehingga mampu mengelola sumber daya alam
Indonesia secara optimal bukan dikeloka oleh negara lain, agar sumber daya yang dimiliki Indonesia
dapat digunakan dan dimanaatkan oleh rakyat kita sendiri , bukan untuk negara lain.
Daftar Pustaka :