Anda di halaman 1dari 4

Nama :Joses Aditya

NPM :010117032
Kelas/Semester :AB/8
Mata Kuliah :Legal Opinion

Tugas Legal Opinion

LEMBAGA BANTUAN HUKUM JAKARTA

Jalan Diponegoro No.74, Jakarta 10320,

Telp : (62-21) 3145518, Faks : (62-21) 3912377

                                                                                              Jakarta, 5 Agustus 2020

Kepada

Yth.Eddy Tansil, S.H.

Selaku Pemilik PT. Mitra Utama Global

Jl. Pemuda 1 No.27 RT.05/02 Rawamangun Pulo Gadung

Jakarta Timur

Di Tempat

Perihal : Penyampaian Legal Opinion

LEGAL OPINION

(PENDAPAT HUKUM)

Dengan Hormat,
Merujuk pertemuan dengan saudara Ramadhoni tanggal 5 Agustus 2020, Kami Kantor
Lembaga Bantuan Hukum Jakarta menyampaikan Legal Opinion sebagai berikut :

Dengan ini saya, Sutedja Noto Ahmad Dhani akan memberikan pendapat hukum (Legal
Opinion) kepada saudara Eddy Tansil,S.H. , Selaku Pemilik PT. Mitra Utama Global, Jl.
Pemuda 1 No.27 RT.05/02 Rawamangun Pulo Gadung Jakarta Timur. Berkaitan dengan
penetapan tersangka atas saudara Eddy Tansil, S.H. beserta rekannya atas dugaan tindakan
pemerasan kepada PT. Tambang yang dilakukan oleh Polres Klaten

A. Duduk Perkara :

Pada tanggal 2 Agustus 2020, Eddy Tansil, S.H. dihubungi via telepon oleh Indro, yang pada
intinya terdapat pihak utusan dari pengelola tambang yang hendak memberikan uang sebesar
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah). Kemudian dalam komunikasi tersebut, Eddy Tansil, S.H.
menginstruksikan kepada saudara Indro untuk tidak menerima pemberian uang dari orang yang
mengaku sebagai utusan pengelola tambang. Namun, Eddy Tansil, S.H. dihubungi kembali oleh
Indro yang menyatakan bahwa 9 (sembilan) orang utusan dari pengelola tambang memaksa
Indro untuk menerima uang pemberian sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah). Eddy Tansil,
S.H. kemudian meminta Indro agar mengembalikan uang tersebut. Namun, karena desakan dan
paksaan dari pengelola tambang atau utusan pengelola tambang, uang tersebut diletakkan ke
dalam mobil Indro dan sedianya akan diberikan kepada Eddy Tansil, S.H. untuk dijadikan barang
bukti yang membuktikan jika ada praktik pemberian uang yang tidak jelas asal-muasalnya dan
peruntukannya di dalam pengelolaan tambang. Pada akhirnya Eddy Tansil, S.H. dilaporkan oleh
pihak tambang dengan dugaan pemerasan atas dasar telah menerima uang Rp5.000.000,00 (lima
juta rupiah) tersebut, dalam prosesnya Rekan Eddy telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah
ditahan oleh Polres Klaten di Lapas, sampai dengan saat ini.
 

B. ISU HUKUM :

Bahwa setelah melihat kasus posisi diatas maka isu hukum yang dapat diambil adalah :
1. Telah terjadi tindak pidana penghinaan yang diatur dalam pasal 310 KUHP oleh kesembilan
orang yang mengaku sebagai utusan pihak tambang dan pihak tambang itu sendiri terhadap
saudara Eddy Tansil, S.H. beserta rekannya

2. Telah terjadi kasus salah tangkap yang dilakukan oleh Polres Klaten terhadap saudara Eddy
Tansil, S.H. beserta rekannya

C. ANALISIS HUKUM:

Terdapat kejanggalan dalam kasus ini. Polres Klaten seharusnya melakukan penyelidikan lebih
lanjut tentang kasus ini. Dalam kasus ini dapat dilihat dengan jelas bahwa yang seharusnya
ditetapkan sebagai tersangka bukanlah Eddy Tansil, S.H. beserta rekannya. Adalah kesembilan
orang yang mengaku sebagai utusan pengelola tambang yang meletakkan uang sebesar
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke dalam mobil Indro dengan maksud menjadikkannya
sebagai barang bukti yang membuktikan jika ada praktik pemberian uang yang tidak jelas asal-
muasalnya dan peruntukannya di dalam pengelolaan tambang beserta pihak tambanglah yang
seharusnya dijadikan tersangka. Hal tersebut dikarenakan kesembilan orang tersebut beserta
pihak tambang telah sengaja melakukan pencemaran (penghinaan) dengan cara mendesak serta
memaksa saudara Indro untuk menerima uang sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) untuk
diberikan kepada saudara Eddy Tansil,S.H dan melaporkannya dengan dugaan pemerasan atas
dasar telah menerima uang Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah). Adapun tindak pidana
pencemaran (penghinaan) diatur dalam pasal 310 KUHP tentang penghinaan yang mana dalam
pasal 310 KUHP ayat 1 dikatakan bahwa 1 barang siapa yang sengaja menyerang kehormatan
atau nama baik sesorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu
diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana paling lama sembilan bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

D. Kesimpulan
Terdapat kesalahan pada Polres Klaten yang menetapkan saudara Eddy Tansil, S.H. beserta
rekannya sebagai tersangka. Seharusnya saat pihak tambang melakukan pelaporan saudara Eddy
Tansil, S.H. beserta rekannya atas dugaan pemerasan, Polres Klaten melakukan penyelidikan
lebih lanjut karena dalam kasus ini yang seharusnya ditetapkan sebagai tersangka dengan pasal
310 KUHP tentang penghinaan ialah kesembilan orang yang mengaku sebagai utusan pihak
tambang, dan juga pihak tambang yang melakukan pelaporan terhadap saudara Eddy Tansil, S.H.
beserta rekannya.
 

Demikian legal opinion ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 5 Agustus 2020         

Hormat Kami                   

Sutedja Noto Ahmad Dhani

Anda mungkin juga menyukai