Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KATION DAN ANION


REMEDIAL

Guru:
Yudi agus saputra
Disusun oleh:
Liska adika tamara

smks 16 farmasi bengkulu


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

2.Rumusan masalah

3.Tujuan

BAB IIPEMBAHASAN

1.Defenisi anion dan kation

2. Perbedaan kation dan anion

3. Klasifikasi jenis jenis kation dan anion

4. Reksi – reaksi kation dan anion

5. Ciri khas antara kation dan anion

BAB III PENUTUP

1.kesimpulan

2.saran

3. Daftar pustaka
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh swt yang telah memberi kami rahmatdan karunia-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.Shalawat serta salam semoga
terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAWbeserta keluarga, sahabat, tabi’in, dan
segenap umatnya hingga akhir zaman.

Makalah yang kami susun ini berjudul “ Kation dan Anion “. Makalah ini kami susun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kimia Analitik semester 1. Dalam makalah ini kami
menguraikan pembahasan mengenai Kaiton dan Anion.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempuna.Maka dari itu,
kritik dan saran anda sangat kami nantikan. Terima kasih atas segalapartisipasi semua pihak yang
mendukung tersusunnya makalah ini. Atas segalakekurangan dan kesalahannya kami mohon
maaf.
BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar belakang

Akan diuraikan bagaimana definisi dari kation dan anion, yang merupakan senyawa ion yang
terbentuk dari unsur monoatomik dan poliatomik, bagaimana perbedaan kation dan anion,
klasifikasi jenis-jenis kation dan anion serta contohnya, bagaimana reaksi-reaksi kation dan anion,
serta ciri khas antara kation dan anion.

B . Rumusan masalah

1.1 Apa defenisi kation dan anion

1.2 Apa perbedaan kation dan anion

1.3 Sebutkan klasifikasi kation dan anion

1.4 Sebutkan reaksi reaksi kation dan anion

1.5 Sebutkan ciri khas antara kation dan anion

C . Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kation dan anion

2. Dapat menjelaskan perbedaan kation dan anion

3. Dapat menyebutkan klasifikasi kation dan anion

4. Dapat menjelaskan reaksi kation dan anion5. Mampu menyebutkan ciri khas antara kation dan
anion.

BAB II PEMBAHASAN

1.1 DEFENISI KATION DAN ANION


Anion adalah senyawa ion yang punya muatan negatif atau bisa disebut ionnegatif.
Demikian juga dengan kation, kation adalah senyawa ion yang bermuatanpositif. Anion dan
kation bisa terbentuk dari unsur (monoatomik) maupun dari senyawa(poliatomik). Anion dan
Kation terbentuk dari reaksi ionisasi. Contohnya Anion danKation sobat, misalnya, atom
Kalium melepaskan satu elektron menjadi ionKa+ (persamaan reaksinya, Ka → Ka+ +
e-). Anion terjadi apabila atom unsurmenangkap satu atau lebih elektron, misalnya, atom
klor menangkap satu elektronmenjadi ion Cl- (persamaan reaksinya, Cl + e- → Cl-).

1.2 PERBEDAAN KATION DAN ANION


Jika atom kehilangan satu atau lebih elektron, maka atom tersebut akan bermuatan
positif dan dinamakan kation. Sedangkan jika atom mempunyai satu atau lebih elektron ekstra
maka akan bermuatan negatif dan disebut sebagai anion

1.3 KLASIFIKASI JENIS- JENIS ANION DAN KATION


Jika dilihat dari atom atau unsur yang menyusunnya Anion dan Kation bisadibedakan
menjadi 2 yaitu:
1. Anion dan Kation Monoatomik, yaitu ionnya terbentuk dari satu unsur saja misalnyakation Ka+
atau anion Cl-
2. Anion dan Kation Poliatomik, yaitu ionnya terbentuk dari beberapa unsur atau atom.Misalnya
anion SO42- atau Kation NH4+

1.3 REAKSI-REAKSI KATION DAN ANION


● Reaksi kation
Golongan Iag+
1. Ag+ + HCL → AgCL ↓ putih + H-
2. 2Ag+ + 2 NaOH → 2AgOH + 2Na+ ↓ coklat
3. 2Ag+ + 2NH4 OH → 2 AgOH → NH+Pb2+

1. Pb2+ + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 Na+Pb(OH)2 + 2NaOH → Na2Pb(OH)4


2. Pb2+ +2 NH4OH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 NH4+
3. Pb2+ + 2KI → PbI2

Golongan III A
Fe2+
1. Fe2++ 2NaOHFe(OH)2hijau kotor+2Na+
2. Fe2++ 2NH4OH Fe(OH)2 hijau kotor+ 2NH4+
3. Fe2++ 2K4Fe(CN)6 K4{Fe(CN)6} biru+ 4k+
4. Fe2++ KSCNFe(SCN)2+ 2K+

Fe3+
1. Fe3++ 3 NaOHFe(OH)3 kuning + 3Na+
2. Fe3++ 3 NH4OHFe(OH)3 Kuning+ 3NH4+
3. Fe3++ 3K4Fe(CN)6}2K4{Fe(CN)6}2 biru+3k+
4. Fe3++ 3KCNSFe(SCN)3+ 3K+

Al3+
1. Al3++ 3NaOHAl(OH)3 putih+ 3Na+
2. Al3++ 3NH4OHAl(OH)3 putih+ 3NH4+
3. Al3++ KSCN

Golongan III B
Zn2-
1. Zn2-+ NaOH Zn(OH)2putih+ 2Na+
2. Zn2-+ Na2CO3ZN(CO3)2putih+ 2Na+
3. Zn2-+ K4Fe(CN )6Zn4{Fe(CN)6}2tetap+ 8k+Ni2+
1. Ni2++ 2NaOHNi(OH)2hijau+ 2Na+
2. Ni2++ NH4OH Ni(OH)2 hijau+ 2NH4+
3. Ni2++ 2Na2CO3 Ni(CO3)2 hijau muda + 2Na
4. Ni2++ K4Fe(CN)6Ni4{Fe(CN)6}2tetap + 8k+CO2-
1. CO2-+NH4OHCO(OH)2 hijau+ 2NH4
2. CO2-+ 2NaOHCO9OH)2 biru+ 2Na+
3. CO2-+ K4Fe(CN)6CO4{Fe(CN)6}2tetap + 8k+
4. CO2-+2Na2CO3 CO(CO3)2 hijau muda + 2Na

Golongan IV
Ba2-
1. Ba2-+ k2CrO4BaCrO4 kuning
2. Ba2-+ Na2CO3BaCO3putihUji nyala
Ba—> kuning kehijaun
Ca2+
1. Ca2++ K2CrO4 CaCrO4Lart. Kuning+2K+
2. Ca2++ Na2CO3 CaCO3+ 2Na+
Untuk uji nyala
Ca—> merah kekuningan.
Sr2+
1. Sr2++ K2CrO4SrCrO4Lart. Kuning+ 2K
2. Sr2++ Na2CO3SrCO3+ 2Na+Untuk uji nyala
Sr —>merah karmin

Golongan V
Mg2+
1. Mg2++ 2 NaOHMg(OH)2putih+ 2Na+
2. Mg2++ 2 NH4OH Mg(OH)2tetap+ 2NH4+
3. Mg2++ Na3CO(NO2)6 Mg3{CO(NO2)6} Lart. Merah darah + 3Na

● Reaksi Anion
Golongan A
cl-
1. Cl-+ AgNO3 AgCl putih+ NO3-AgCl+ 2NH3Ag(NH3)2+ Cl-
2. Cl-+Pb(CH3COO)2PbCl2putih+ 2 CH3COO-
3. Cl-+ CuSO4I-

1. I-+AgNO3AgIputih + NO3-
2. I-+ Ba(NO3)2
3. 2I-+ Pb(CH3COO)2 PbI2+ 2 CH3COO-SCN-

1. SCN-+ AgNO3AgSCNputih+ NO3


2. SCN-+ Pb(CH3COO)2Pb(SCN)2putih+2CH3COO-3.SCN-+
Pb(CH3COO)2Pb(SCN)2putih+2CH3COO-

Golongan B
S2-
1. S2-+ AgNO3 Ag2S hitam + 2NO3Ag2S + HNO3
2. S2-+ FeCl3FeShitam + HNO3
3. S2-+ Pb(CH3COO)2 PbSO4hitam+ 2CH3COO-

Golongan C
CH3COO-
1. CH3COO-+ H2SO4CH3COOH + SO4
2. CH3COO-+ Ba(NO3)23. CH3COO-+ 3FeCl3+ 2H2O (CH3COO)6+ 2HCL + 4H2O
3Fe(OH)2CH3COO-merah + 3CH3COOH +HCL

Golongan D
SO32-
1. SO32-+ AgNO3 Ag2SO3putih+ 2 NO3Ag2SO3+ 2HNO32AgNO3+ H2SO4
2. SO32-+ Ba(NO3)2 BaSO3putih + 2NO3BaSO3+ 2HNO3Ba(NO3)2+ H2SO33. SO32-+
Pb(CH3COO)2 PbSO3putih+2CH3COO-PbSO3+ 2HNO3 Pb(NO3)2+ H2SO3CO32-

1. CO32-+ AgNO3Ag2CO3putih+ 2NO3-Ag2CO3+ 2NO3-2AgNO3+ H2CO3


2. CO32-+ Mg(SO4)2MgCO3putih+ 2SO42-

Golongan E
S2O3
1. S2O32-+ FeCl3Fe(S2O3)3Cl+2Cl-

2. Pb(CH3COO)2 PbS2O3putih+ 2CH3COO-

Golongan F

PO43-

1. PO43-+Ba(NO3)2 Ba3(PO4)2putih + 2NO3


2. PO43-+ FeCl3FePO4putih kuning + 3 Cl-

Golongan G

1. Anion NO32- coklat tipis + FeSO4+ H2SO4P.

2. NO32-+ 4H2SO4+ 6FeSO4 6Fe + 2NO + 4SO4+ 4H2O

1.5 CIRI-CIRI KHAS ANTARA KATION DAN ANION

Golongan-golongan kation memiliki ciri-ciri khas, yaitu:

- Golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion-ion yang termasuk dalam
golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.

- Golongan II: membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer.
Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, cadmium, bismuth,
stibium, timah.

- Golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana netral. Kation
golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, aluminium, seng, mangan, dan kobalt.

- Golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium
klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.
- Golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia golongan
sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini antara lain magnesium, natrium, kalium.
Ammonium, litium, dan hydrogen.

Secara umum ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif
yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik menuju anoda. Ion
bermuatan positif yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena dia tertarik
menuju anoda Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut, maka
setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan tebentuk dua kelompok campuran yang massa
masing-masingnya kurang dari campuran sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat pengidentfikasian
menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat fisiknya
(Harjadi, 1993).

Golongan – golongan anion memiliki ciri-ciri khas yaitu:

Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :

1. Anion sederhana seperti : O2-, F-, atau CN- .

2. Anion okso diskret seperti : NO3-, atau SO42-.

3. Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasi

4. Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang berbasis bangat seperti oksalat.
Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi dari asam-
asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat,
salisilat dan benzoat

BAB III
PENUTUP

2.1 KESIMPULAN
Anion adalah senyawa ion yang mempunyai muatan negatif atau bisa disebut ion negatif.
Demikian juga dengan kation, kation adalah senyawa ion yang bermuatan positif. Anion dan
Kation bisa terbentuk dari unsur (monoatomik) maupun dari senyawa (poliatomik).

Jika atom kehilangan satu atau lebih elektron, maka atom tersebut akan bermuatan positif
dan dinamakan kation. Sedangkan jika atom bermuatan negatif disebut anion.Jika dilihat
dari atom atau unsur yang menyusunnya dibedakan menjadi dibedakan menjadi 2 yaitu :

1.Anion dan kation monoatomik, yaitu ionnya terbentuk dari satu unsur saja misalnya kation
Ka+ atau anion Cl-
2.Anion dan Kation Poliatomik, yaitu ionnya terbentuk dari beberapa unsur atau atom.
Misalnya anion SO42- atau kation NH4+

2.2 SARAN

Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari kation dan anion, menejelaskan perbedaan
kation dan anion, serta mampu menyebutkan klasifikasi kation dan anion, reaksi reaksi
kation dan anion, serta ciri khas antara kation dan anion. Sehingga dapat memberikan
pengetahuaan kepada mahasiswa tentang Kation dan Anion.

2.3 DAFTAR PUSTAKA

Google

Anda mungkin juga menyukai