Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar adalah untuk meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut. Guna mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah kurikulum/pedoman atau
seperangkat rencana dan pengaturan yang meliputi tujuan, isi dan bahan yang digunakan,
dengan tidak mengabaikan karakteristik, kekhasan kondisi dan potensi daerah. Hal itu
selaras dengan maksud Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Disamping itu Undang-undang dan peraturan tersebut juga
mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan perlu menyusun kurikulumnya sendiri
dengan harus mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Dalam acuan umum yang disusun BSNP memuat tentang ketentuan umum
pengembangan kurikulum yang ditetapkan pada satuan pendidikan harus berlandaskan
pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam Standar
Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Berdasarkan hal di atas maka kurikulum ini disusun dan dikembangkan agar dapat
memberikan peserta didik untuk :
a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia.
b. Belajar untuk memahami dan menghayati
c. Belajar agar mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif dan
bertanggungjawab
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses yang aktif,
kreatif dan menyenangkan.

1
f. Belajar untuk memahami dan mengembangkan budaya daerah serta
mengimplementasikannya pada era globalisasi.
Kurikulum ini disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlaq mulia
Keimanan dan ketaqwaan serta akhlaq mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum ini disusun agar sejauh
mungkin semua mata pelajaran dan kegiatan pengembangan diri dapat
menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlaq mulia.
2. Peningkatan potensi kecerdasan dan minat belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan siswa. Pendidikan merupakan sitematika untuk
meningkatkan martabat manusia secara holistic yang memungkinkan potensi
diri (kognitif, afektif dan psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial dan spiritual serta kinestetik peserta didik.
3. Keberagaman potensi dan karakteristik daerah
Lingkungan/daerah memiliki keberagaman karakteristik, kebutuhan dan
tantangan masing-masing. Karenanya daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik dan pengalaman kehidupan sehari-hari. Oleh sebab
itu, Kurikulum ini serelevan mungkin disusun berdasarkan keberagaman,
kebutuhan dan karakteristik Simalungun dan Propinsi Sumatera Utara.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan Nasional
Untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu
memperhatikan keberagaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional dan internasional. Untuk keperluan
itulah Kurikulum ini disusun secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran juga mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik dengan membekali siswa dengan kecakapan hidup, sehingga pada
masanya nantinya dapat dijadikan salah satu bekal memasuki dunia kerja.

2
6. Perkembangan baru Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum ini disusun untuk langkah antisipasi dan adaptasi terhadap dampak
global, dimana ilmu pengetahuan dan iptek berperan sebagai penggerak utama
perubahan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga out put dari kurikulum ini
tetap relevan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang dimaksud.
7. Agama
Kurikulum ini dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa
serta akhlaq mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama.
8. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum ini disusun guna menjawab dinamika perkembangan global, dimana
pasar bebas sangat mempengaruhi semua aspek kehidupan semua bangsa,
pergaulan antar bangsa semakin dekat yang mana memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta memilikii kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan bangsa-bangsa lain.
9. Persatuan Nasional dan Nilai-nilai Kebangsaan
Pendidikan (kurikulum ini) diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik dan yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka NKRI.
10. Kondisi Budaya Masyarakat
Kurikulum ini telah disesuaikan dengan budaya masyarakat sekitar sekolah,
Kecamatan Panombeian Panei umumnya.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum ini diarahkan untuk merubah paradigma di tengah masyarakat
tentang jender, yaitu pandangan dan sikap kesetaraan antara perempuan dan
laki-laki.
12. Karakteristik Satuan Pendidikan
Karakteristik kurikulum ini dikembangkan sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan
Sekolah.

3
B. Landasan
Yang Menjadi landasan pengembangan kurikulum ini adalah :

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan


Nasional :
Pasal 1 ayat (19) ,Pasal 18 ayat (1),(2),(3),(4) Pasal 32 ayat (1),(2),(3) Pasal 35 ayat
(2) Pasal 36 ayat (1),(2),(3),(4) Pasal 37 ayat (1),(2),(3) Pasal 38 ayat (1),(2),(3)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
4. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
5. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN
6. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA
DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH DASAR
7. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI
KURIKULUM

4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum SD SWASTA RK. 7
Adapun tujuan pengembangan kurikulum SD SWASTA RK 7 adalah :
1. Untuk memberikan arah, acuan pokok kepada Kepala Sekolah, Pendidik, Tenaga
Kependidikan lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan / mempertanggung jawabkan program pembelajaran.
2. Untuk memberikan arah / tujuan /gambaran kepada peserta didik tentang ranah
kompetensi dan batas minimal tahapan kompetensi yang harus dikuasai oleh setiap
peserta didik.
3. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk
mengembangkan diri melalui program-program yang diminati / dipilih sesuai
dengan bakat dan potensinya.
4. Memberikan kepada orang tua siswa, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait
( stake holder ) tentang tujuan dan arah pendidikan dimana mereka dapat
memberikan bantuan ataupun dukungan yang tidak terbatas bagi kemajuan peserta
didik dan sekolah.

D. Pengertian
Yang dimaksud dengan kurikulum ialah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
 KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari Tujuan Pendidikan/Sekolah,
Struktur dan Muatan Kurikulum, Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal, Kalender
Pendidikan, Silabus dan RPP
 Struktur Kurikulum adalah meliputi subtansi pembelajaran yang harus ditempuh
oleh satuan pendidikan (selama enam tahun, mulai kelas I - VI) yang disusun
berdasarkan Standar Kompetensi lulusan dan Standar kompetensi mata pelajaran.
 Muatan Kurikulum adalah meliputi keluasan dan kedalaman materi dari setiap mata
pelajaran pada tingkat satuan pendidikan.
 Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah merupakan kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

5
 Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal adalah batas tahapan minimal pada aspek
pengetahuan yang harus ditempuh peserta didik untuk dapat mengikuti tahapan
pembelajaran berikutnya.
 Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
 Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pembelajaran pada setiap satuan pendidikan.
 Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk semua mata pelajaran termasuk muatan
lokal ditambah jumlah jam untuk pengembangan diri.
 Silabus adalah rencana pembelajaran pada satu dan kelompok mata pelajaran / tema
tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi
Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu dan
Sumber/Alat Belajar.
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah strategi/skenario pembelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik yang sekurang-kurangnya memuat Tujuan
Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Materi, Metode, Sumber dan Penilaian hasil
belajar.

6
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. V i s i :

“ Membentuk Siswa Yang Cerdas, Beriman, Berdisiplin, berbudaya,


dan peduli lingkungan yang dilandasi nilai-nilai luhur dan akhlak yang baik “

B. M i s i :

1. Mencegah terjadinya kerusakan lingkungan


2. Meningkatkan pembelajaran tentang lingkungan
3. Mencegah terjadinya Pencemaran lingkungan
4. Mendukung pelestarian lingkungan hidup
5. Melaksanakan pembelajaran efektif dan efisien
6. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat
7. Menumbuh semangat keunggulan intensif
8. Memotivasi siswa untuk menggali potensi dirinya
9. Mengaktifkan pelaksanaan bimbingan belajar
10. Melaksanakan extrakurikuler secara teratur

C. Tujuan Sekolah

Mewujudkan sekolah yang bertanggungjawab dalam pengelolaan lingkungan hidup


dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang :
- Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
- Menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab

TUJUAN Jangka Pendek ( 1 Tahun )

7
1. Rata-rata Dari Nilai Ujian Nasional Lulusan Naik Minimal 0,5 Dari Tahun
sebelumnya.
2. Mengadakan Bimbingan Secara Intensif Untuk Menemukan Bibit-Bibit Siswa Yang
Mampu Berprestasi di Bidang Bidang Lomba Mata Pelajaran/Olimpide Sains
Mengikutkannya Dalam Lomba Tingkat Kabupaten
3. Mengintensifkan Pengembangan Diri Atletik Untuk Mencari Bibit- Bibit Yang
Mampu Berprestasi Dalam Bidang Olah Raga Dan Seni Di Tingkat Kabupaten
4. Mengupayakan Pengadaan Perpustakaan Standar Melalui Bantuan Pemerintah
Maupun Peranan Komite Sekolah
5. Mengadakan Pembinaan Kerohanian Maupun Perayaan Hari Besar Agama Yang
Dianut Oleh Siswa
6. Memelihara rasa kekeluargaan, keharmonisan dan keperdulian sosial yang tinggi di
Kalangan Warga Sekolah Maupun Masyarakat.

TUJUAN Jangka Menengah ( 4 Tahun )


1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional 65
2. Tercipta lingkungan sekolah yang rindang dan nyaman serta hubungan yang
harmonis antar masyarakat, orangtua siswa dan lingkungan masyarakat.

3. Unggul dikabupaten dalam setiap lomba


4. Memiliki Siswa Yang Mampu Berprestasi di Bidang Olimpiade Sains Minimal
Tingkat Kabupaten
5. Memperoleh Prestasi Dalam Bidang Olah Raga Dan Seni Di Tingkat Kabupaten
6. Memiliki Sarana Prasarana Pembelajaran Yang Standar (Ruang Belajar,
Laboratorim Dengan Bantuan Pemerintah Maupun Peran dari Komite Sekolah)
7. Terbangunnya rasa kekeluargaan, keharmonisan dan keperdulian sosial yang tinggi

TUJUAN Jangka Panjang ( 8 Tahun )


1. Rata-rata Dari Nilai Ujian Nasional Lulusan 75
2. Tercipta lingkungan sekolah yang rindang dan nyaman serta hubungan yang
harmonis antar masyarakat, orangtua siswa dan lingkungan masyarakat.

3. Unggul dikabupaten dalam setiap lomba

8
4. Memiliki Siswa Yang Mampu Berprestasi di Bidang Olimpiade Sains Minimal
Tingkat Kabupaten
5. Memperoleh Prestasi Dalam Bidang Olah Raga Dan Seni Di Tingkat Kabupaten
6. Memiliki Sarana Prasarana Pembelajaran Yang Standar (Ruang Belajar,
Laboratorim Dengan Bantuan Pemerintah Maupun Peran dari Komite Sekolah)
7. Terbangunnya rasa kekeluargaan, keharmonisan dan keperdulian sosial yang tinggi
8. Tercipta lingkungan sekolah yang rindang dan nyaman serta hubungan yang
harmonis
antar masyarakat, orangtua siswa dan lingkungan masyarakat.

9. Unggul dikabupaten dalam setiap lomba


10. Memiliki Siswa Yang Mampu Berprestasi di Bidang Olimpiade Sains Minimal
Tingkat Propinsi
11. Memperoleh Prestasi Dalam Bidang Seni Dan Olah Raga Di Tingkat Propinsi
12. Memiliki Sarana Prasarana Pembelajaran Yang Standar (Ruang Belajar,
Laboratorim Dan Perpustakaan Dengan Bantuan Pemerintah Maupun Peran dari
Komite Sekolah)
13. Terwujudnya warga sekolah yang melaksanakan ajaran agama dengan baik
14. Terbangunnya rasa kekeluargaan, keharmonisan dan keperdulian sosial yang tinggi

9
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Pada tahun pelajaran 2019/2020 ini, Kelas I, II, IV, V menggunakan
struktur Kurikulum 2013 sedangkan untuk Kelas III dan VI masih menggunakan
Kurikulum KTSP. Adapun struktur kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 pada
Tahun Pelajaran 2019/2020 SD SWASTA RK. 7 adalah sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
1a. Pendidikan Agama dan 4 4 - 4 4 -
Budi Pekerti
1b. Pendidikan Agama - - 4 - - 4
2a. Pendidikan Pancasila dan 5 5 - 5 4 -
Kewarganegaran
2b. Pendidikan - - 2 - - 4
Kewarganegaraan
3a. Bahasa Indonesia 8 9 - 7 7 -
3b. Bahasa Indonesia - - 6 - - 6
4a. Matematika 5 6 - 6 6 -
4b. Matematika - - 6 - - 6
5a. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 -
5b. Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 - - 4
6a. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 -
6b. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 - - 4
7a. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 - 4 5 -
7b. Seni Budaya dan - - 4 - - 4
Keterampilan
8a. Pendidikan Jasmani, 4 4 - 4 4 -
Olahraga, dan Kesehatan
8b. Pendidikan Jasmani, - - 4 - - 4
Olahraga, dan Kesehatan
9 Muatan Lokal - - 4 - - 4
Jumlah jam pelajaran per minggu 30 32 36 36 36 40

10
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan
pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu
(PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan).
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas
atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. Kompetensi inti
mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi
sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai
Standar Kompetensi Lulusan.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi dasar mencakup sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan dalam muatan pembelajaran, mata pelajaran,
atau mata kuliah. Kompetensi dasar dikembangkan dalam konteks muatan pembelajaran,
pengalaman belajar, mata pelajaran sesuai dengan kompetensi inti.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar dapat dilihat pada
Tabel 1 .

Kompetensi Inti Kelas I ,II ,IV dan Kelas V


Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

11
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Tabel 1 Kompetensi Inti Kelas I ,II ,IV dan Kelas V Sekolah Dasar

2. Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan.
Mata Pelajaran di SD SWASTA RK. 7 terdiri dari 8 mata pelajaran, yaitu:
a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Matematika
e. Ilmu Pengetahuan Alam
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
g. Seni Budaya Dan Keterampilan
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
a. Pendidikan Agama
 Pendidikan Agama Katolik (PAK) bertujuan untuk,
 Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan Karya-Karyanya agar
peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tri Tunggal
Dalam Hidupnya.
 Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karyaNya kepada peserta didik
sehingga mampu memahami dan menghayatinya.
 Menanamkan pemahaman tentang Allah dan KaryaNya kepada Peserta didik
sehingga mampu memahami dan menghayatinya.

12
 Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggung jawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang
pluralistik.
Ruang Lingkup :
Ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Allah Tri Tunggal (Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus) dan karyaNya.
2. Nilai-nilai Kristiani
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan
perspektif hubunganNya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam ruang
kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi dengan
manusia melalui karyaNya.

b. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, anti korupsi.
 Bekembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi : hidup rukun dalam perbedaan cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan

13
NKRI, partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap positif terhadap NKRI,
ketebukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma hukum dan peraturan, meliputi : tertib dalam kehidupa keluarga, tata
tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan
daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum
dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3. Hak Azasi Manusia meliputi : hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat instrument Nasional dan Internasional, HAM, pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga negara meliputi : hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
5. Konstitusi negara meliputi : Proklamasi Kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
dasar Negara dan konstitusi.
6. Kekuasaan dan politik meliputi : pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah, dan otonomi pemerintah pusat. Demokrasi dan sistem
politik budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani. Sistem
Pemerintahan pers dalam masyarakat demokrasi.
7. Pancasila meliputi: Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi meliputi : globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia
di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan
mengevaluasi globalisasi.

c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku baik
secara lisan maupun tulisan.

14
 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan Sastra Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis

d. Matematika
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
 memahami konsep matematika menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat
dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalahmerancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.

15
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Ruang Lingkup :
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
1. Bilangan
2. Geometri dan Pengukuran
3. Pengolahan Data

e. Ilmu Pengetahuan Alam


Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarka
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan teknologi
masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
Ruang Lingkup :
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.

16
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : gaya, bunyi, panas magnet,
listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
3. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda.

f. Ilmu Pengetahuan Sosial


Mata pelajara IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam
masyarakat yang mejemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
Ruang Lingkup :
Ruang lingkup bahan kajian IPS untuk SD meliputi aspek-aspek :
1. Manusia, tempat dan lingkungan.
2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
3. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

g. Seni Budaya dan Keterampilan


Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional maupun global.
Ruang Lingkup :
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan SD meliputi aspek-aspek:
1. Seni Rupa mencakup pengetahuan, keterampilan dan nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak dan sebagainya.

17
2. Seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal, memainkan
alat musik, apresiasi karya musik.
3. Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
4. Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni
musik, seni tari dan peran.
5. Keterampilan mencakup segala aspek kecakapan hidup (lifeskills) yang
meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vocasional
dan keterampilan akademik.

h. Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan


Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama,
percaya diri dan demokrasi.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang lebih
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna
pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, memiliki sifat positif.
Ruang Lingkup :
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

18
1. Permainan dan olahraga meliputi : olahraga tradisional, lokomotor dan
manipulatif atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, volley,
tennis meja, tennis lapangan, bulutangkis, bela diri serta aktivitas lainnya.
2. Aktivitas pengembangan meliputi : mekanik sikap tubuh, komponen kesegaran
jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
3. Aktivitas senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, senam lantai dan aktivitas lainnya.
4. Aktivitas ritmik meliputi gerak bebas, senam, senam pagi SKJ, senam aerobic,
serta aktivitas lainnya.
5. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak
di air dan renang serta aktivitas lainnya.
6. Pendidikan luar kelas meliputi : piknik, karya wisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
7. Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari
khususnya yang terkait dalam perawatan tubuh agar tetap sehat, memilih
makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur
waktu istirahat yang tetap dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.
Aspek kesehatan merupakan aspek sendiri dan secara implicit masuk ke semua
aspek.

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian daripada mata pelajaran lain atau
terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran
keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan
harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis
muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam
satu tahun.

19
Muatan lokal yang menjadi ciri khas di SD SWASTA RK. 7 terdiri atas :
a. Bahasa Daerah Simalungun
b. Bahasa Inggris

B. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 36 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.

C. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum ini meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik. Mata pelajaran Kelompok A
adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat.
Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok
matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Matapelajaran Seni Budaya dan
Prakarya memuat Bahasa Daerah.

20
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar antara lain
Ekstra Musik, Ekstra Olahraga dan Ekstra Tari.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar dilakukan melalui pembelajaran


dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I dan Kelas IV. Pembelajaran tematik
terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.

D. Kriteria Ketuntasan Minimal dan Ketuntasan Belajar Minimal


Kriteria Ketuntasan belajar minimal adalah batas minimal tahapan pencapaian
kompetensi kurikulum yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk dapat mengikuti
tahapan / proses pembelajaran berikutnya. Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi
dasar pada kompetensi pengetahuan dan ketrampilan.

1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).


Kriteria yang sangat ideal untuk masing-masing indikator adalah 70%. Sekolah dalam
menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber
daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan
keberkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Setelah mempertimbangkan semua pendukung untuk kriteria ketuntasan minimal,
maka SD Swasta RK. 7 menuntaskan KBM adalah sebagai berikut :

21
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DAN KETUNTASAN BELAJAR
MINIMAL (KBM)
SEMESTER I DAN II TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SD SWASTA RK 7 KEC. SIANTAR MARTOBA

KBM Kelas   Ketuntasa


No Komponen
I II III IV V VI n Belajar

A Mata Pelajaran              
1 Pendidikan Agama 70 70 70 70 70 70 70%
Pendidika
2 70 70 70 70 70 70 70%
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70 70%
4 Matematika 70 70 70 70 70 70 70%
Ilmu Pengetahuan
5 70 70 70 70 70 70 70%
Alam
Ilmu Pengetahuan
6 70 70 70 70 70 70 70%
Sosial
Seni Budaya dan
7 70 70 70 70 70 70 70%
Keterampilan
Pendidikan Jasmani,
8 Olahraga dan 70 70 70 70 70 70 70%
Kesehatan
B Muatan Lokal  
Bahasa dan Aksara
1 70 70 70 70 70 70 70%
Simalungun
2 Bahasa Inggris 70 70 70 70 70 70 70%

22
E. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru
Sesuai dengan Permendiknas No. 20 Tahun 2019 berisi pengecualian syarat usia
paling rendah 6 Tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu paling rendah 5
Tahun 6 Bulan pada tanggal 1 Juli tahun berjalan yang diperuntukkan bagi calon peserta
didik yang memiliki kecerdasan istimewa/bakat istimewa dan kesiapan psikis yang
dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
Adapun kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SD SWASTA RK. 7
Kecamatan Siantar Martoba yaitu sebagai berikut:
1. Usia paling rendah 6 Tahun (5 Tahun 6 Bulan pada tanggal 1 Juli tahun berjalan).
Untuk usia dibawah 6 Tahun harus melalui penilaian dari psikolog profesional dalam
menilai kecerdasan dan kesiapan psikis.
2. Zonasi (wilayah), melihat jarak tempat tinggal dengan Satuan Pendidikan.
3. Jumlah yang diterima dalam 1 Rombongan Belajar adalah 28 orang.

F. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


1. Kenaikan Kelas
Pelaksanaan kenaikan kelas selalu dilaksanakan pada akhir tahun ajaran, asapun
kriteria penentuan kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Murid yang bersangkutan telah mencapai Ketuntasan Minimal pada semua
Indikator hasil belajar, Kompetensi Dasar, dan Standar Kompetensi pada setiap
mata pelajaran yang di pelajarai
c. Murid mempunyai nilai terhadap guru kelas masing-masing dengan memperhatikan
nilai pengamatan, ulangan harian dan penilaian harian (PH), Ulangan Tengah
Semester (UTS) dan penilaian tengah semester (PTS),dan Ulangan Akhir Semester
(UAS) dan penilaian akhir semester (PAS ) serta Ujian Semester (US) penilaian
akhir tahun (PAT )
d. Adanya rapat dewan guru bersama Kepala Sekolah untuk menentukan seseorang
murid naik kelas,
e. Kehadiran di kelas seorang murid minimal mencapai 90% dari hari efektif
f. Tuntas Rata rata KKM dan KBM/Bidang Studi

23
g. Rata-rata kelas tercapai Semester satu dan dua
2. Kelulusan
Setelah murid menduduki kelas VI, pada akhir tahun ajaran berlangsung mereka
dinyatakan lulus atau berhasil apabila telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
oleh pihak sekolah yaitu :
a. Sesuai dengan ketentuan PP No. 19/2005 pasal 72 ayat 1, peserta didikan
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah memenuhi persyaratan antara lain :
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
- Memperoleh nilai minimal BAIK pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan Kepribadian, Kelompok Mata Pelajaran Estetika dan
Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahra dan Kesehatan
- Lulus Ujian Sekolah untuk Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
b. Memiliki nilai raport kelas I sampai kelas VI
c. Kehadiran di kelas seorang murid minimal mencapai 90% dari hari efektif
d. Telah memenuhi atau mencapai Standar Kelulusan (SKL) yang telah ditentukan
oleh pihak
sekolah berdasarkan hasil musyawarah sekolah yang berisi antara lain :
- Adanya nilai minimum setiap mata pelajaran yang di UN dan US demikian
juga nilai
minimum mata pelajaran yang ada praktek
- Adanya nilai rata-rata dari UN dan US
e. Nilai SKL UN/US : a. Bahasa Indonesia = 35,0
b. Matematika = 30,0
c. IPA = 30,0
f. Nilai rata-rata UN/US = 31.67

24
F. Pendidikan Kecakapan Hidup.
Pendidikan Kecakapan hidup di SD SWASTA RK 7 terintegerasi dalam seluruh
mata pelajaran yang diajarkan di SD SWASTA RK 7.

G. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Keterampilan lokal dan global di SD SWASTA RK 7 adalah pembuatan barang
kerajinan dari Sampah yang bias Didaur Ulang.

Program Keterampilan Lokal dan Global


Kelas Semester Materi
I 1 Mengenal jenis-jenis kayu/akar yang dapat diawetkan
2 Mengenal alat-alat untuk pengolahan barang kerajinan kayu/akar
II 1 Mengenal bahan-bahan bubur kertas
2 Teknik dasar pengolahan bubur kertas
III 1 Memotong kayu atau akar sesuai bentuk yang ditentukan
2 Memperhalus bagian-bagian kayu atau akar
IV 1 Teknik dasar Bernyanyi dan Memakai Rekorder
2 Pengenalan Bernyanyi dan Menggunakan Rekorder
V 1 Perencanaan ragam hias Sampah Daur Ulang
2 Teknik dasar ppenggunaan Sampah Daur Ulang
Pengenalan dan cara pembuatan bahan Kerajinan Tangan sumber
VI 1
dari Sampah Daur Ulang
2 Pembuatan aneka ragam hias dari Sampah Daur Ulang

H. Gerakan Literasi Sekolah ( GLS )


Sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2015 , Gerakana Literasi Sekolah ( GLS ) memperkuat gerakan
penumbuhan Budi Pekerti. Salah satu kegiatan didalam gerakan tersebut adalah “ Kegiatan
15 Menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai”. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca para peserta didik serta meningkatkan
keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca
berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan
sesuai tahap perkembangan peserta didik.
- Pengertian Literasi

25
Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses, memahami,
dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan / atau berbicara.
- Tujuan
1. Tujuan Umum
Menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
2. Tujuan Khusus
a. Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah
b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat
c. Menjadi sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan
d. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

- Tahapan Gerakan Literasi Sekolah ( GLS ) di SD


1. Pembiasaan
 Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca
( Permendikbud No. 23 Tahun 2015 ).
2. Pengembangan
 Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku
pengayaan
3. Pembelajaran
 Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran : menggunakan
buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.

- Jadwal Pelaksanaan Literasi di SD SWASTA RK 7

No Hari Kelas
1 Selasa Kelas 1 & 4

26
2 Rabu Kelas 2 & 5
3 Kamis Kelas 3 & 6

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk satu
tahun pelajaran.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal, meliputi jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari – hari besar nasional,
dan hari libur khusus.
Adapun alokasi waktu, minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya di
SD SWASTA RK. 7 adalah sebagai berikut :

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan :

27
1. Kurikulum Sekolah Dasar Swasta Rk. 7 merupakan pedoman/kerangka dasar
pelaksanaan pembelajaran Tahun Pelajaran 2019/2020 di Sekolah Dasar yang
dimaksud.
2. Kurikulum ini disusun berdasarkan acuan dan petunjuk penyusunan yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
3. Kurikulum (KTSP) dan Kurikulum 2013 ini secara garis besar memuat tentang
Latar Belakang, Tujuan sekolah, Visi dan Misi sekolah, Struktur dan Muatan
Kurikulum, Standar Ketuntasan Belajar Minimal, Kriteria Kenaikan Kelas dan
Kelulusan, Kalender Pendidikan dan Lampiran–lampiran (Silabus dan RPP).
4. Kurikulum ini tidak menutup kemungkinan untuk direvisi sesuai dengan
kebutuhan, perkembangan ilmu dan teknologi maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

B. Saran
1. Kepada semua pihak terkait, terutama Guru, Komite Sekolah, Orang Tua Siswa,
agar mensosialisasikan KTSP dan Kurikulum 2013 ini kepada peserta didik dan
dapat mengiplementasikannya guna perbaikan mutu proses belajar mengajar yang
lebih baik.
2. Kepada instansi dan pihak terkait dimohonkan untuk memberikan dukungan
kepada kami pihak sekolah, baik itu berupa bimbingan teknis, finansial, sarana
ataupun dukungan lain yang bersifat positif dan membangun.

Data Sekolah dan Profil Kepala sekolah

28
A. DATA SEKOLAH
1. Nama Sekolah : Sekolah Dasar RK. 7 Kota Pematangsiantar
2. Status Sekolah : Swasta
Akreditasi : A (Amat Baik)
3. Penyelenggara : Yayasan Bina Media Medan
Sekolah Pagi : Pukul 07.15 WIB s/d 12.30 WIB
Sekolah Siang :-
4. Alamat : Jln. Medan Km. 6 Pematangsiantar
Kelurahan : Sumber Jaya
Kecamatan : Siantar Martoba
Kabupaten/Kota : Pematangsiantar
5. NPSN :10211828
6. Nomor Izin Operasional : Pendidikan
SK. No. Thn : 4895/105/1/96-6
7. Peresmian SK. No. Thn : 04/11/1972

B. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH


1. Nama Jelas : TROPIA SARAGIH,S.Pd

2. Jenis Kelamin : Perempuan


3. Pangkat / Golongan : Penata Muda Tk. I
4. Tempat dan Tgl Lahir : S. Dolok , 18 Juli 1972
5. Alamat : Jln. Medan Km. 5,5 Pematangsiantar
Kelurahan : Sumber Jaya
Kecamatan : Siantar Martoba
Kabupaten/Kota : Pematangsiantar
6. Latar Belakang Pendidikan :
SD : SD Negeri 096114 Sorbadolok Lulus Tahun 1985
SMP : SMP Negeri Sindar Raya Lulus Tahun 1988
SLTA : SMA Katolik Cinta Kasih Lulus Tahun 1991
Sarjana S1 : Unimed Lulus Tahun 2013

29
B. Perkembangan Sekolah
1. Akreditasi Tahun 2018 : A ( Amat Baik )

2. Perkembangan Siswa 3 Tahun Terakhir


Tahun Kelas Jumlah
Pelajaran I II III IV V VI
2017/2018 59 60 58 61 51 60 349
2018/2019 58 56 56 55 59 52 334
2019/2020 56 56 55 56 53 58 334

3. Rata-rata Nilai Ujian Nasional 3 Tahun Terakhir


Tahun Bahasa Indonesia Matematika IPA
TT TR RT TT TR RT TT TR RT
Pelajaran
2016/2017 92.0 60.0 80.54 97.5 37.5 69.64 97.5 67.5 87.40
2017/2018 87.0 65.1 76.50 91.8 60.0 80.02 92.6 65.5 81.73
2018/2019 95.8 71.0 86.08 91.5 41.9 75.46 85.6 58.0 77.16

2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pegawai /
GURU Honor
PNS
No Status Tetap Yayasan JUMLAH KET
Yayasan
L P L P L P
1 Kepala Sekolah - - - 1 - - 1
2 Guru - - 3 4 4 - 9
3 Tata Usaha - - 1 - - - 1
4 Penjaga Sekolah - - - - 1 - 1

D. Personil Pendidik di SD Swasta RK 7

NAMA / NIP PENDIDIKAN JABATAN


NO

30
1 TROPIA SARAGIH S-1 KEPALA SEKOLAH
2 JESMAN SIMANULLANG S-1 GURU KELAS
3 ROMA SINABUTAR S-1 GURU KELAS
4 WISMA SINAMBELA S-1 GURU KELAS
5 HOTMAN DILMAN SIPANGKAR S-1 GURU KELAS
6 BUNGA OLOAN NAIBAHO S-1 GURU KELAS
7 HANDIKA SIGALINGGING S-1 GURU KELAS
8 CHAHYONO SITUMORANG S-1 GURU KELAS
9 AJENG C. SUKMA S-1 GURU KELAS
GURU AGAMA
10 INIGO SMA
KATOLIK
ENOS GURU AGAMA
11 SMA
KATOLIK
TENAGA
12 BENNY RICARDO LUMBAN D-3
ADMINISTRASI
GAOL
TENAGA
13 SMK
MARUDUT PASARIBU KEBERSIHAN

F. Analisis Swot

Analisis SWOT (strenght, weakness, oppurtinity, threats) merupakan kegiatan yang


mengawali penyusunan KTSP. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam rapat kerja atau
lokakarya yang diikuti oleh Tim Penyusun KTSP. Kegiatan menganalisis dengan
menggunakan analisis SWOT ini mencakup dua hal pokok yaitu sebagai berikut :
a. Analisis potensi dan kekuatan/ kelemahan yang ada di sekolah :
 Peserta didik
 Pendidik dan tenaga kependidikan
 Sarana dan prasarana
 Biaya
 Program-program yang ada di sekolah

b. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar :
 Komite sekolah
 Dewan pendidikan
 Dinas pendidikan
 Dunia industri dan dunia kerja

31
 Sumber daya alam dan sosial budaya
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui posisi sekolah, apakah sudah maju
atau masih tertinggal dalam mutu pendidikan. Berbagai kendala dan hambatan yang
dihadapi sekolah dalam usaha peningkatan mutu pendidikan seperti: mutu guru,
relevansi kurikulum, keterbatasan dana, sarana dan prasarana yang kurang dan tidak
kalah pentingnya dukungan dari semua pihak yang berkepentingan (stakeholders),
yaitu masyarakat sekitar atau orang tua peserta didik SD Swasta RK 7.
Setelah kami menganalisa profil SD Swasta RK 7 maka yang menjadi
KEKUATAN ( STRENGHT ) sekolah ini adalah :
4. Suasana lingkungan sekolah yang kondusif, jauh dari kebisingan lalu lintas.
5. 90 % Guru sudah berpendidikan S-1.
2. 85 % Guru sudah sertifikasi.
3. 100% guru berpengalaman mengajar lebih dari 5 tahun.
4. Tenaga Administrasi cukup.
5. Listrik cukup dan lengkap
6. Akses Internet Baik
7. Mobiler cukup dan lengkap
8. Lokasi sekolah strategis terletak di daerah kompleks perumahan penduduk di
lingkungan perkebunan dan perkampungan.
9. Sarana Air Bersih lengkap.
10. Alat peraga dan alat olahraga memadai.
11. Memiliki Gedung Perpustakaan dengan Sarana lengkap.

KELEMAHAN (WEAKNESS ) :
1. SD Swasta RK 7 sudah membutuhkan penambahan ruang kelas.
2. Belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran.
3. Tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua siswa masih relatif rendah

32
PELUANG ( OPORTUNITY ) :
1. Ada pembinaan dari Pengawas Pembina
2. Peserta Didik mayoritas berasal dari TK sehingga masih mudah dibina.
3. UU No.19 Tahun 2005 yang mengharuskan guru untuk mendapatkan
kualifikasi pendidikan strata satu (S-1) serta terbukanya peluang bagi guru
untuk sertifikasi.
4. Sarana prasarana sekolah masih dapat dimanfaatkan secara optimal.

ANCAMAN ( THREATS ) :
1. Jumlah pendaftaran siswa baru setiap tahunnya berkurang
2. Kurangnya kerja sama orang tua dalam membimbing anak menyelesaikan
tugas PR.
3. Adanya Peserta Didik yang kecanduan permainan dari internet.
Alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan dari berbagai uraian tentang
potret mutu Sekolah Dasar Swasta RK 7 sekarang dan kondisi yang diharapkan nantinya.
Dari hasil analisis SWOT, maka dapatlah dikemukakan alternatif-alternatif pemecahan
masalah sebagai berikut :
 Perlunya meningkatkan Kualifikasi Akademik Kepala Sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi lagi (S-2). Hal ini penting dilakukan mengingat banyak hal yang didapat dari
setiap jenjang pendidikan yang lebih tinggi terutama ilmu yang berhubungan dengan
manajemen sekolah. Kepemimpinan sekolah harus mampu merumuskan visi dan misi
sekolah agar target perbaikan mutu lebih terencana dan terarah.
 Perlunya perbaikan mutu tenaga edukasi dengan men-support guru yang belum sarjana
(S-1) untuk kuliah serta menambah frekuensi pelatihan dan pendidikan yang
berhubungan dengan kompetensi yakni kompetensi faedagogik, kepribadian,
profesionalitas dan kompetensi sosial seperti :
1. Mengadakan Penyusunan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013.
2. Mengadakan supervisi secara berkala.
3. Kolaborasinya terletak pada peserta didik.
4. PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
5. KKG (Kelompok Kerja Guru), dan lain-lain.

33
Perlu pendekatan birokrasi seluruh stakeholders pendidikan dalam upaya
perbaikan sarana dan prasarana sekolah yang sudah tidak layak lagi. Pendekatan birokrasi
tersebut dilakukan supaya stakeholders bisa merumuskan, memprogramkan serta
menganggarkan perbaikan sarana dan prasarana di SD Swasta RK. 7 sosialisasi kepada
masyarakat tentang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) terutama keikutsertaan atau
partisipasi masyarakat tentang pembiayaan pendidikan yang tidak mungkin hanya
mengharapkan subsidi pemerintah yang tidak mencukupi seluruh kebutuhan sekolah.
Dari berbagai uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Mutu Pendidikan
bukanlah barang atau benda akan tetapi layanan, di mana mutu harus dapat memenuhi
kebutuhan, harapan, keinginan semua pihak/pemakai dengan fokus utama terletak pada
peserta didik (leames). Kondisi mutu SD Swasta RK. 7 yang harus ditingkatkan. Semua
komponen yang terlibat baik internal maupun eksternal sekolah harus dilibatkan agar
target mutu pendidikan di SD SD Swasta RK. 7 bisa tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.

G. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Undang – Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU No.20 Tahun 2003 yang mengatur KTSP adalah pasal 1 ayat ( 19 ),
Pasal 18 ayat ( 1 ) ,( 2 ), ( 3 ),( 4 ) ,Pasal 32 ayat ( 1 ), ( 2 ),( 3 ), Pasal 35 ayat ( 2 ), Pasal
36 ayat ( 1 ), ( 2 ), ( 3 ),( 4 ) , Pasal 38 ayat ( 1 ), ( 2 )

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No . 19 Tahun 2005 tentang Estándar


Nasional Pendidikan. Ketentuan dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP hádala Pasal 1
ayat ( 5 ), ( 13 ), ( 14 ) ( 15 ) ; Pasal 5 ayat ( 1 )dan ( 2),; Pasal 6 ayat ( 6 ) ; Pasal 7 ayat
( 1 ), ( 2 ), ( 3 ), ( 4 ), ( 5)
( 6 ) , ( 7 ), ( 8 ) ; Pasal 8 ayat ( 1 ), ( 2 ), ( 3 ); Pasal 10 ayat ( 1 ), ( 2 ), ( 3), Pasal 11 ayat
( 1 ),(2), ( 3 ), ( 4 ) ; Pasal 13 ayat ( 1 ),( 2 ), ( 3 ), ( 4 ), ( 5 ); Pasal 17 ayat ( 1 ), ( 2 ); Pasal
18 ayat ( 1) , ( 2 ) dan ( 3 ); Pasal 20.

3. Stándar Isi
Stándar Isi yang ditetapkan dengan Permendiknas no.22 tahun 2006
Stándar Isi yang ditetapkan dengan Permendiknas no.21 tahun 2016

4. Stándar Kompetensi Lulusan


SKL yang ditetapkan dengan Permendiknas no. 23 tahun 2006
SKL yang ditetapkan dengan Permendiknas no. 20 tahun 2016
5. Stándar Proses

34
Standar Proses yang ditetapkan dengan Permendiknas no. 22 tahun 2016

6. Stándar Penilaian
Standar Penilaian yang ditetapkan dengan Permendiknas no. 23 tahun 2016

H . Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi
lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan Dan Kepentingan Peserta
Didik Dan Lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
2. Beragam Dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat-istiadat, status sosial,
ekonomi dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Isi kurikulum memberikan pengalaman
belajar peserta didik untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
4. Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan masyarakat, dunia usaha dan dunia kerja.
5. Menyeluruh Dan Berkesinambungan

35
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan secara berkesinambungan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan pada pengembangan, pembudayaan, pemberdayaan peserta
didik agar mampu belajar sepanjang hayat, baik formal, nonformal dan informal
dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta
arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan Daerah

Dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk


membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto
Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

I. Tujuan Penyusunan Kurikulum


Tujuan penyusunan kurikulum ádalah sebagai berikut :
1. Membentuk anak didik yang diharapkan penuh dengan iman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
2. Menyiapkan anak didik untuk mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi serta menanamkan kebiasaan berfikir positif dan berperilaku
ilmiah yang kritis kreatif dan mandiri.
3. Meningkatkan sensitivitas,kemampuan engapresiasikan keindahan dan haroni.
4. Menjaga dan menigkatkan potensi fisik serta menanamkan sprtifitas dan kesadaran hidup
sehat.

Pematangsiantar, Juli 2019


Kepala SD Swasta RK 7

TROPIA SARAGIH,S.Pd

36

Anda mungkin juga menyukai