Kelas : FISIP/ADM.BISNIS.A
Nim : 19032000041
Alkitab juga melarang akan adanya kemajuan IPTEK yang tidak menolak
tentang keberdaan Allah. Untuk itulah Ilmu pengetahuan dan teknologi atau
IPTEK yang berkembang saat ini harus dimanfaatkan sebagai sarana bagi
kemuliaan nama Tuhan dan juga digunakan untuk kesejahteraan sesama
umat manusia.
c. Hasil dari berkembangnya IPTEK dapat kita rasakan dan kita jumpai
dimana mana. Contohnya adalah handphone, leptop / komputer, pesawat
terbang, televisi, motor, dan mobil. Itu semua adalah hasil dari
berkembangnya IPTEK yang semakin pesat. Namun demikian perkembangan
IPTEK memiliki dampak positif dan negatif bagi manusia. Antara lain :
Dampak positif
1) Semakin majunya peradaban.
2) Semakin mudahnya manusia untuk melakukan pekerjaannya.
3) Semakin banyaknya hal baru yang bisa dibuat oleh manusia.
4) Semakin luasnya jangkauan untuk saling berinteraksi dengan bangsa
lainnya.
5) Mudahnya dalam mencari Informasi.
Dampak negatif
1) Manusia semakin bersifat individualis dan cendrung pasif terhadap
lingkungan sekitar.
2) Manusia menghabiskan banyak waktunya untuk berdiam diri dan
berselancar di dunia internet.
3) Manusia semakin konsumtif.
4) Manusia mengalami penurunan moral.
5) Maraknya tindakan illegal di Internet seperti judi online.
2. a. Ada beberapa ayat yang secara tidak langsung mengarah pada hal-hal
mengenai sewa rahim.
1) Yohanes 3:18 “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan
dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah
hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”
2) Yohanes 10:37 “Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan
Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku.”
Dalam kedua ayat di atas, bila tidak percaya Allah maka umat Kristen
akan memperoleh hukuman. Dan ayat kedua berbicara konteks apa yang
dimaksud tidak percaya Allah. Yaitu tidak melakukan kehendak Allah, itu sama
halnya tidak percaya pada Allah. Demikianlah sewa rahim, dimana manusia
yang melakukan hal tersebut artinya tidak percaya pada kuasa Allah untuk
menurunkan berkat berupa keturunan dari rahimnya sendiri. Sebenarnya
dalam pandangan iman Kristen mengenai sewa rahim ini tidak dilarang secara
mutlak, tetapi ada unsur melangkahi Allah dan tidak percaya kuasaNya.
Seperti kisah Sara yang tertawa saat Allah menyatakan pada Abraham bahwa
mereka akan memiliki seorang anak.
c. Pasangan yang sudah lama menikah tapi tak kunjung juga memiliki
momongan, mungkin saja memiliki faktor-faktor yang dapat menurunkan
peluang kesuburan. Soluinya adalah dengan
1) Banyak bersabar dan berdoa, bila keadaan seperti ini yang menimpa
anda berdua, maka sebagai suami dan istri harus banyak bersabar dan
berdoa, serta banyak-banyak berharap mujizat dari Allah atas apa yang
menimpa. Semua ini hanyalah cobaan semata. Sabar dan tekun berdoa
berharap hanya kepadaNya agar diberi karunia anak.
2) Mengadopsi anak, solusi ini bisa digunakan bagi keluarga yang tidak
memiliki keturunan. Baik anak dari sodara yang ingin berbelas kasih
mempercayakan anaknya kepada kalian maupun anak dari orang lain
yang mungkin mengalami kesulitan ekonomi jadi, tidak bisa merawat
dan membesarkannya dengan baik. Adopsi anak seperti ini selain
menghindari dosa juga mendapat pahala karna membesarkan anak
meskipun bukan darah daging kita.
b. ISU LGBT (Lesbi, Gay, Biseks, Trans gender) terus merebak. Di Amerika
pernikahan homo telah dilegalitas dan dilindungi UU. Begitu juga beberapa
negara di Eropa, Australia. Tak heran jika isu LGBT mengalir bagai air deras
karena kaum LGBT piawai mengelola media pemberitaan.
c.
1) Mengasihi kaum LGBT
Alkitab jelas berkata; Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri
(Matius 22:39). Kasih itu lintas, strata, suku, ras, dan agama. Mengasihi
sesama manusia, bukan mengasihi dosanya. Ini harus dibedakan dengan
jelas dan tegas. Yesus Kristus datang kedunia untuk menebus dosa manusia,
sangat jelas dikatakan yang percaya tidak akan binasa, tapi yang tidak
percaya pasti binasa. Kasih itu tertib, tidak liar. Mari kita mengasihi kaum
LGBT dengan menolong mereka kembali kejalan yang benar, tapi jangan
pernah sekalipun mengasihi dosa LGBT. Ini bukan pekerjaan mudah tapi
itulah yang harus dikerjakan oleh gereja.
2) Merangkul Kelompok-kelompok yang Distigma
3) Ruang Ekspresi LGBT yang Terbuka
4) Memanggil Bergereja, tanpa Dipaksa Menjadi Hetero
5) Melawan Ketakutan dan Kebencian, Mengamalkan Kesetaraan
5. a. Radikalisme dapat diartikan sebagai sebuah paham atau aliran yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis
dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Makna radikalisme dalam
konteks iman keagamaan dapat diartikan sebagai paham keagamaan yang
mengacu pada fondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme
keagamaan yang sangat tinggi, sehingga tidak jarang penganut paham/aliran
tersebut menggunakan kekerasan untuk mengaktualisasikan paham
keagamaan yang dianut dan diyakininya.