Anda di halaman 1dari 17

Harimau sumatra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Harimau sumatra

Harimau sumatra di Tierpark,


Berlin, Jerman
Status konservasi

Kritis (IUCN 3.1)[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Famili: Felidae
Genus: Panthera
Spesies: P. tigris
Subspesies: P. t. sumatrae
Nama trinomial
Panthera tigris sumatrae
Temminck, 1844
Sinonim
sebelumnya P. t. sumatrae
Pocock, 1929

Harimau sumatra (bahasa Latin: Panthera tigris sumatrae[2]) adalah subspesies harimau
yang habitat aslinya di pulau Sumatra, dan merupakan satu dari enam subspesies harimau
yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang
terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis
Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama
hidup di taman-taman nasional di Sumatra. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-
tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang
menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.[3]

Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan
tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor
harimau sumatra terbunuh antara tahun 1998 dan 2000.

Pada tahun 2017, Satuan Tugas Klasifikasi Kucing dari Cat Specialist Group merevisi
taksonomi kucing sehingga populasi harimau yang hidup dan punah di Indonesia sekarang
digolongkan sebagai P. t. sumatrae.[2]

Daftar isi
 1 Asal-usul
 2 Ciri-ciri
 3 Habitat
 4 Makanan
 5 Reproduksi
 6 Ancaman
 7 Penegakan hukum
 8 Perlindungan harimau
 9 Harimau sumatra dan budaya
 10 Referensi
 11 Pranala luar

Asal-usul
Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal
sebagai Miacids. Miacids hidup pada akhir zaman Cretaceous kira-kira 70-65 juta tahun yang
lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, “The Natural History of
Wild Cats”). Harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di China dan Siberia
sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah di barat dan barat
daya menjadi harimau kaspia. Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah kawasan
pergunungan barat, dan seterusnya ke Asia Tenggara dan kepulauan Indonesia, sebagiannya
lagi terus bergerak ke barat hingga ke India

Ciri-ciri
Harimau sumatra adalah subspesies harimau terkecil.[4] Harimau sumatra mempunyai warna
paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan
jaraknya rapat kadang kala dempet. Harimau sumatra jantan dewasa memiliki panjang rata-
rata 92 inci dari kepala ke kaki atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki dengan
berat 300 pound atau sekitar 140 kg, sedangkan tinggi dari jantan dapat mencapai 60 cm.
Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198 cm dan berat 200 pound atau
sekitar 91 kg. Belang harimau sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Warna
kulit harimau sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning
kemerah-merahan hingga jingga tua. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta
surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Ukurannya yang kecil
memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan
mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air,
terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi
hijau gelap ketika melahirkan.

Habitat
Harimau sumatra pada tahun 1926.

Harimau sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra. Kucing besar ini mampu hidup di
manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat
yang tak terlindungi. Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional, dan
sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian, juga terdapat lebih
kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia. Harimau sumatra
mengalami ancaman kehilangan habitat karena daerah sebarannya seperti blok-blok hutan
dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan terancam pembukaan hutan untuk
lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan
pembangunan jalan. Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang, maka harimau
terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia, dan sering kali mereka
dibunuh dan ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan
yang tanpa sengaja dengan manusia.

Gambar lainnya
Komodo
Reptil

Deskripsi
Deskripsi
Komodo, atau juga disebut biawak komodo, adalah spesies biawak besar yang terdapat di
Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Indonesia. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama
setempat ora. Wikipedia
Kecepatan: 20 km/jam (Maximum, Di darat, Sprint)
Harapan hidup: 50 tahun
Habitat: Rinca, Pulau Flores, Gili Motang, Gili Dasami dan Laguna
Makanan utama: Bangkai
Endemik: Indonesia
Spesies: Varanus komodoensis; Pieter Antonie Ouwens, 191
Semua hal yang anda perlu ketahui mengenai status penerbangan dan kebijakan
maskapai selama kasus penyebaran Corona Virus.

Lihat selengkapnya.

Promo

Jadi Partner Traveloka

Simpan

Pesanan Saya
0

Markus Yohannes
24 Apr 2020 • 4 min read

Mengenal Flora & Fauna di Indonesia


Indonesia kaya akan spesies flora dan fauna. Intip berbagai jenis flora dan fauna yang
ada di Indonesia berikut:

Flora & Fauna di Indonesia - Lokasi Indonesia yang sangat strategis yakni diapit
oleh dua benua dan dua samudera menjadikan kondisi geologis Indonesia sangatlah
unik, termasuk flora dan fauna yang ada di Indonesia. Tak hanya kaya akan spesies
flora dan fauna, Indonesia juga merupakan rumah dari berbagai flora dan fauna
eksotis dan juga langka.

Flora dan fauna di Indonesia sendiri diklasifikasikan berdasarkan tiga zona, yakni
zona asiatis, peralihan, dan australis yang dipisahkan oleh garis wallace dan garis
weber.

Untuk mengenali lebih jauh keanekaragaman hayati di Indonesia, berikut penjelasan


ragam flora dan fauna di Indonesia beserta contoh dan dimana kamu bisa
melihatnya secara langsung!

Flora & Fauna di Indonesia

1. Flora & Fauna di Indonesia Bagian Barat (Asiatis)


Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Meliputi wilayah Indonesia bagian barat, yakni Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan,
flora dan fauna di Indonesia bagian barat disebut juga sebagai flora dan fauna zona
Asiatis. Hal ini dikarenakan flora dan fauna pada zona ini memiliki ciri dan karakter
menyerupai flora dan fauna di benua Asia dikarenakan lokasi geografisnya.

Ciri dari flora dan fauna di zona asiatis antara lain:


- mamalia yang berukuran besar seperti mamalia, gajah, ataupun badak,
- terdapat berbagai jenis kera, reptil dan ikan air tawar,
- spesies burung di zona asiatis lebih banyak jenis burung berkicau dibandingkan
burung dengan warna-warna mencolok,
- tidak terdapat hewan berkantung,
- flora Indonesia di zona asiatis merupakan flora hutan tropis dengan jenis tumbuhan
meliputi meranti, kamper,keruing dan mahoni.
- vegetasi di zona asiatis didominasi tanaman-tanaman berdaun lebat,
Raflesia Arnoldi | Sumber gambar: Wikipedia

Beberapa contoh fauna endemik di zona asiatis adalah Gajah Sumatera, Badak
Bercula Satu, Orang Utan, Bekantan dan Jalak Bali. Sedangkan contoh flora endemik
di zona asiatis adalah Rafflesia Arnoldi, Bunga Bangkai, dan juga Kantung Semar.

Untuk bisa melihat langsung bagaimana flora dan fauna di Indonesia bagian barat,
salah satu destinasi yang bisa kamu kunjungi adalah Taman Nasional Way Kambas
yang merupakan rumah dari Gajah Sumatera, Badak Sumatera, Harimau Sumatera,
Tapir dan lainnya serta berbagai flora asiatis khas Sumatera.

Hotel & Penginapan dekat Taman Nasional Way Kambas

Temukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan dekat Taman Nasional Way Kambas

2. Flora & Fauna di Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)


Pulau Komodo | Sumber gambar: Wikipedia

Meliputi Indonesia bagian tengah, yakni kepulauan Nusa Tenggara, dan Sulawesi,
flora dan fauna di Indonesia pada area ini dikenal juga sebagai flora dan fauna zona
peralihan. Disebut peralihan karena flora dan fauna di zona ini merupakan peralihan
dari flora fauna asiatis dan flora fauna australis. Hal ini membuat flora dan fauna di
Indonesia bagian ini memiliki karakter dan ciri campuran dari zona asiatis dan zona
australis serta terdapat banyak hewan endemik yang hanya bisa ditemukan di
Indonesia.
Babirusa | Sumber gambar: Wikipedia

Beberapa contoh fauna endemik di zona peralihan adalah Babirusa, Komodo, Anoa,
Kus Kus dan juga Tarsius. Sedangkan contoh flora yang bisa ditemukan di zona
asiatis antara lain Longusei, Gofasa, Eboni, Anggrek Serat, Cempaka hutan kasar,
serta Cengkeh, dan Ampupu.

Untuk bisa melihat langsung bagaimana flora dan fauna di Indonesia bagian tengah,
salah satu contoh destinasi yang bisa kamu kunjungi adalah Taman Nasional
Komodo yang menjadi rumah satwa endemik Komodo dan Kuda Liar serta Rusa
Timor dan Kera Ekor Panjang.
Hotel & Penginapan Terbaik dekat Taman Nasional Komodo

Temukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan dekat Taman Nasional Komodo dengan penawaran harga terbaik di
Traveloka
3. Flora & Fauna di Indonesia Bagian Timur (Australis)
Kangguru Pohon | Sumber gambar: Wikipedia

Meliputi wilayah timur Indonesia, yakni Papua dan Kapulauan Maluku,, flora dan
fauna di Indonesia pada area ini dikenal juga sebagai flora dan fauna zona autralis.
Hal ini dikarenakan flora dan fauna pada zona ini memiliki ciri dan karakter
menyerupai flora dan fauna di benua Australia dikarenakan lokasi geografisnya yang
lebih dekat dengan benua Australia.

Ciri dari flora dan fauna di zona australis antara lain:


- memiliki hewan-hewan berkantung,
- mamalia yang cenderung berukuran kecil,
- spesies ikan air tawar yang lebih sedikit,
- spesies burung di zona australis memiliki bulu-bulu yang indah dengan warna-
warna mencolok,
- flora di zona australis memiliki daun pararel dengan bentuk memanjang.

Puyuh Salju | Sumber gambar: Wikipedia

Beberapa contoh fauna Indonesia di zona australis adalah Cendrawasih, Kangguru


Pohon, Wallaby, dan juga Kasuari. Sedangkan contoh flora yang bisa ditemukan di
zona australis antara lain pakis, eboni, siwalan, dan matoa.
Untuk bisa melihat langsung bagaimana flora dan fauna zona australis, salah satu
contoh destinasi yang bisa kamu kunjungi adalah Taman Nasional Lorentz yang
menjadi rumah satwa endemik Kangguru Pohon, Burung Cendrawasih dan juga
Puyuh Salju.

Baca juga: Menjelajahi Keindahan Alam Indonesia yang Mendunia

Dengan kekayaan hayati tersebut, Indonesia menjadi tujuan traveling yang menarik
baik bagi wisatawan dalam maupun luar negeri. Tertarik jelajahi Nusantara untuk bisa
melihat lebih dekat dan secara langsung berbagai flora dan fauna di Indonesia
tersebut? Yuk, mulai rencana traveling menggunakan aplikasi Traveloka. Mulai dari
tiket pesawat hingga beragam pilihan akomodasi seperti hotel, villa, hingga
apartemen bisa kamu booking untuk lengkapi rencana traveling-mu!

Anda mungkin juga menyukai