Mikro PLC v2
Mikro PLC v2
.. http://agfi.staff.ugm.ac.id
.. email: agfi@ugm.ac.id
.. ELINS – MIPA
MIKROKONTROLER
. . dan
. PLC!
. . . . . . .
• Sama-sama memiliki unit pengolah pusat atau yang lebih dikenal dengan CPU
(Central Processing Unit);
• CPU tersebut sama-sama menjalankan program dari suatu lokasi atau tempat,
biasanya dari ROM (Read Only Memory) atau RAM (Random Access Memory);
Berikut saya berikan kembali daftar kesamaan yang pernah ditulis sebelumnya dengan
menekankan pada perbedaan antara Mikrokontroler dan Mikrokomputer:
• CPU pada Mikrokomputer berada eksternal dalam suatu sistem, sampai saat
ini kecepatan operasionalnya sudah mencapai tingkat lebih dari 2 GHz,
sedangkan CPU pada Mikrokontroler berada internal dalam sebuah chip,
kecepatan bekerja masih cukup rendah, dalam orde MHz (misalnya, 24
MHz, 40 MHz dan lain sebagainya). Kecepatan yang relatif rendah ini
sudah mencukupi untuk aplikasi-aplikasi berbasis mikrokontroler.
2
Sedangkan mikrokontroler sejak awal menjalankan program yang tersimpan
dalam ROM internal-nya (bisa berupa Mask ROM atau Flash PEROM).
Sifat memori program ini non volatile, artinya tetap akan tersimpan
walaupun tidak diberi catu daya.
• RAM pada mikrokomputer bisa mencapai ukuran sekian MByte dan bisa
di-upgrade ke ukuran yang lebih besar dan berlokasi di luar chip CPU-nya,
sedangkan RAM pada mikrokontroler ada di dalam chip mikrokontroler
yang bersangkutan dan ukurannya sangat minim, misalnya 128 byte, 256
byte dan seterusnya dan ukuran yang relatif kecil inipun dirasa cukup untuk
aplikasi-aplikasi mikrokontroler.
Jika diamati lebih lanjut, bisa saya katakan bahwa Mikrokomputer atau Komputer
merupakan komputer serbaguna atau general purpose computer, bisa dimanfaatkan
untuk berbagai macam aplikasi (atau perangkat lunak). Sedangkan mikrokontroler
adalah special purpose computer atau komputer untuk tujuan khusus, hanya satu
macam aplikasi saja.
• Terdedikasi untuk satu macam aplikasi saja (lihat contoh-contoh yang akan
saya terangkan pada bagian berikutnya);
4
Robot Mobile Line Follower Berbasis Mikrokontroler AT89C2051
Intinya adalah bagaimana sebuah robot mobile bisa mengikuti jejak garis hitam di atas kertas
putih (yang penting ada tingkat kontras yang menyolok antara jalur dengan latar belakang)
menggunakan sensor infra merah yang diletakkan di bawah badan robot mobile.
Mikrokontroler digunakan untuk membaca sensor yang di pasang (ada 4 pasang sensor) untuk
kemudian memutuskan gerakan apa yang harus dilakukan, lurus, belok kiri, belok kanan,
mundur sedikit dan lain-lain.
5V
SW1
VDD
VSS
VEE
RW
RS
D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
E
J1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
S W-S PDT
1 U1
6 5
P0
2 1 6
TX P1
7 2 7
RX P2
3 8
P3
8 9
P4
4 10
P5
9 11
P6
5 3 12
BS2sx
A TN P7
13
P8
CONN-D9F 22 14
RE S P9
15
P 10
16
P 11
17
P 12
18
P 13
19
P 14
20
P 15
BS 2SX -IC
5V Vs
U2 R1 R2 R3 R4 R5
4.7 k 10k 10k 10 k 10k
7 805
3
VO VI
1 RV 1
1k
GND
C1 C2
2
0.1uF 1 000uF
CISC vs RISC
Mikrokontroler yang beredar saat ini dibedakan menjadi dua macam, berdasarkan
arsitekturnya:
• Tipe CISC atau Complex Instruction Set Computing yang lebih kaya instruksi tetapi
fasilitas internal secukupnya saja (seri AT89 memiliki 255 instruksi);
• Tipe RISC atau Reduced Instruction Set Computing yang justru lebih kaya fasilitas
internalnya tetapi jumlah instruksi secukupnya (seri PIC16F hanya ada sekitar 30-an
instruksi).
6
Fasilitas internal yang saya maksudkan di sini antara lain: jumlah dan macam register internal,
pewaktu dan/atau pencacah, ADC atau DAC, unit komparator, interupsi eksternal maupun
internal dan lain sebagainya.
Yang mana sesuai dengan Anda? Sesuaikan dengan kebutuhan dan fitur-fitur yang ditawarkan
oleh masing-masing mikrokontroler. Tidak ada ukuran secara pasti suatu jenis mikrokontroler
lebih baik dibandingkan mikrokontroler lainnya.
• Pelajar SMA dan STM, bahkan tidak menutup kemungkinan pelajar SMP-pun
berhak mendapatkan ilmu mikrokontroler, jika mereka berminat;
Kenapa mudah? Karena modalnya (1) Tekad dan (2) Menguasai atau minimal memahami
logika dan algoritma. Hal ini disebabkan pemrograman mikrokontroler banyak membutuhkan
cara berpikir yang logis dan terstruktur.
Untuk pemula saya sarankan menggunakan BASIC Stamp, karena banyak kemudahan yang
ditawarkan, mulai dari pembuatan rangkaian aplikasi hingga pemrogramannya. Lantas sarana
belajar apa saja yang perlu disiapkan?
• Penting juga untuk menyediakan sebuah perangkat lunak lengkap yang bisa
melakukan penggambaran rangkaian dan simulasi program mikrokontroler secara
internal maupun visual secara real-time.
Adakah perangkat lunak yang bisa untuk melakukan simulasi secara internal maupun visual?
Tentu saja ada, hanya saja komersil dan harganya mahal sekali. Akan saya jelaskan pada
pasal-pasal berikutnya…
• Terdapat berbagai macam jenis atau varian, AT89C dan AT89S (beberapa produk
AT89C dikatakan sebagai not recommended for new design, karena sudah digantikan
dengan varian baru yang lebih baik);
• Harganya relatif murah dan terjangkau – selera bos harga anak kost;
• Membuat sendiri S52 (berbasis AT89S52 atau AT89S8252) Learning Board, sebuah
rangkaian downloader sekaligus papan pengembang untuk berbagai macam aplikasi:
8
• Beberapa pemrogram yang saya sarankan, selain S52 Learning Board:
o Instruction Pipelining;
• Rangkaian pemrogram yang mudah dibuat, terutama yang berbasis rangkaian atau
ide dari JDM (tanpa catu daya eksternal, mengambil langsung dari port serial
komputer). Perangkat lunak pemrogramannya bisa menggunakan IC-prog yang bisa
didownload dari http://www.ic-prog.com.
• Menggunakan perangkat lunak terpadu yang bisa didownload dari internet, yaitu
MPLAB 5.62 yang merupakan jenis IDE. Untuk simulasi bisa digunakan PIC
Simulator IDE 5.22 yang komersil, atau menggunakan perangkat lunak terpadu
uDEV dengan dukungan bahasa Assembly dan JAL – Just Another Language atau
Virtual Breadboard.
• Atau menggunakan Proteus VSM 6.7 SP3, perangkat lunak ini mendukung simulasi
berbagai macam mikrokontroler, yaitu: MCS-51 dan kompatibelnya (Atmel AT89
dan Philips), beberapa mikrokontroler Motorola (termasuk 68HC11 dan lain-lain),
Microchip PIC (termasuk PIC12 maupun PIC16) serta BASIC Stamp (semua seri).
1
Beberapa program, informasi, tayangan slide serta versi PDF dari makalah ini bisa diperoleh melalui
CDROM yang sudah dikemas (disiapkan) secara khusus, silahkan hubungi Panitia atau agfi@ugm.ac.id.
Namun kemudahan-kemudahan tersebut harus ditebus dengan harga yang cukup mahal, untuk
Parallax BASIC Stamp sekitar 400 – 600 ribu rupiah, sedangkan yang produksi Thailand
(dengan nama i-Stamp) harganya sekitar 300 – 325 ribu rupiah.
Untuk sarana belajar, Parallax sudah menyediakan paket Stamp in Class mulai dari paket
ekonomis hingga paket lengkap sampai tingkat aplikasi robotika dengan buku-bukunya yang
bisa didownload secara gratis dari Internet2. Untuk permulaan, saya sarankan membaca atau
mempraktekkan:
• What’s Microcontroller (versi 2.1) yang bisa langsung didownload dari website
Parallax (http://www.parallax.com);
• Yang lengkap, gunakan Stamp Works (versi 2.1), yang dilengkapi dengan buku dan
berkas-berkas percobaan dalam format Proteus VSM, misalnya sebagaimana gambar
berikut:
2
Anda bisa juga memperoleh CDROM BASIC Stamp edisi khusus (lengkap informasi dan software-
nya, termasuk Proteus VSM 6.7 SP3) dengan harga khusus, silahkan hubungi agfi68@yahoo.com untuk
mendapatkan keterangan lebih lanjut.
10
APAKAH PLC ITU?
Sebuah PLC (kepanjangan dari Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat yang
digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol
proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor
terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang
berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup atau mati).
Pengguna membuat program (yang umumnya dinamakan diagram tangga atau ladder
diagram) yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. Dengan kata lain,
PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan dengan
status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan,
penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Dengan kata lain, hampir semua
aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronik membutuhkan PLC.
Dengan demikian, semakin kompleks proses yang harus ditangani, semakin penting
penggunaan PLC untuk mempermudah proses-proses tersebut (dan sekaligus menggantikan
beberapa alat yang diperlukan). Selain itu sistem kontrol proses konvensional memiliki
beberapa kelemahan, antara lain:
• Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentu dan biasanya lama.
• PLC mengkonsumsi daya lebih rendah dibandingkan dengan sistem kontrol proses
konvesional (berbasis relai);
• Perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat dilakukan dengan
mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau penggantian program, baik melalui
terminal konsol maupun komputer PC;
KOMPONEN-KOMPONEN PLC
PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya
seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi dalam dunia
industri. Elemen-elemen dasar sebuah PLC ditunjukkan pada gambar berikut:
12
PLC OMRON CPM1A dan CPM2A (Sysmac)
Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroler (CPU-nya PLC bisa berupa
mikrokontroler maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan periferal yang dapat berupa
masukan digital, keluaran digital atau relai. Perangkat lunak program-nya sama sekali berbeda
dengan bahasa komputer seperti Pascal, Basic, C dan lain-lain, programnya menggunakan apa
yang dinamakan sebagai diagram tangga atau ladder diagram.
CPM1A dan CPM2A merupakan PLC produk dari Omron, perbedaan mendasar antara
CPM1A dan CPM2A adalah fungsi dan jumlah terminal masukan dan keluarannya, CPM1A
10 memiliki 6 masukan (D0 – D5) dan 4 keluaran (O0 – O3) total 10 jalur keluaran/masukan,
sedangkan CPM2A 20 memiliki jumlah keluaran dan masukan yang jauh lebih banyak, yaitu
12 masukan dan 8 keluaran (total 20 jalur keluaran/masukan). Pada gambar berikut ini,
ditunjukkan gambar Omron CPM2A dengan 20 keluaran/masukan.
• Buku PLC, rekomendasi: Putra, Agfianto Eko, 2004, PLC – Konsep, Pemrograman
dan Aplikasi, Gava Media – Yogyakarta
• Software editor dan simulasi PLC baik untuk Sysmac maupun ZEN – ada di dalam
CDROM buku di atas.
14
Agfianto Eko Putra : Mikrokontroler dan PLC
..
..
..
..
..
CPM2A: PENGEPAKAN APEL OTOMATIS
PLC Omron akan digunakan untuk membantu proses pengepakan apel ke dalam boks
(biasanya aplikasi semacam digolongkan pada aplikasi pengepakan atau packaging
application dan kasusnya bisa bermacam-macam).
Main 1 - Pengepakan
Network 1 - Dimulai
Network 2 - Apel
Network 3 - Pencacah
16
Jaringan untuk melakukan pencacahan 10 apel ke dalam boks
(pengepakan apel: 10 buah tiap boks)
000.02
% & % &CNT
S_APEL % &
000.03 000
% &/% &CACAH_APEL
S_BOX % &
#0010
%
Network 4 - Boks
Network 5 -
% END(01)
Peluang bisnis Mikrokontroler dan PLC terbuka sangat luas dan lebar, apalagi masih sedikit
yang menekuninya, tinggal kita harus mulai belajar dengan tekun, apalagi untuk saat ini sudah
banyak informasi-informasi yang memudahkan proses pembelajaran mikrokontroler dan PLC.
Masih ada lagi mikrokontroler dan PLC lain yang belum saya bahas, yaitu AVR dari Atmel
dan Motorola 68HC11, juga ada PLC Siemens, RS Logix dan lain-lain, karena keterbatasan
ruang dan waktu, saya mohon maaf tidak sempat menyampaikan.
Terima kasih, saran dan kritikan silahkan ditujukan ke agfi@ugm.ac.id, Yahoo ID saya adalah
agfi68 gunakan Yahoo Messenger atau program lain untuk chating dengan saya – silahkan
cek dulu apakah saya sedang online atau tidak (Senin s/d Jum’at).
--o--