Anda di halaman 1dari 28

MANUAL

SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

PERUSAHAAN KONSTRUKSI

PT. AMOSA GLOBAL

DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH


Manajer Direktur

Jaidin Sholeh Ismail Sutowo

DAFTAR ISI
Hal
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

Lembar Pengesahan 1
Daftar Isi 2
I. UMUM 4
I.1 Profil Perusahaan 4
1.1.1. Data Umum Perusahaan 4
1.1.2. Uraian Singkat Kegiatan 4
I.2 Visi dan Misi 4
I.3 Organisasi 5
I.4 Tujuan 5
I.5 Ruang Lingkup 5
I.6 Definisi dan Istilah 5
I.7 Referensi 7
II. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PT.AMOSA GLOBAL 8
II.1 Ketentuan Umum 8
II.1.1 Proses Sistem Manajemen 8
II.1.2 Kebijakan dan Kepemimpinan 8
II.1.3 Perencanaan 8
II.1.4 Penerapan dan Operasional 9
II.1.5 Pengukuran dan Pemantauan 9
II.1.6 Tinjauan Manajemen 9
II.2 Elemen Pokok Sistem Manajemen K3 11
Elemen 1: Kebijakan K3 10
PERENCANAAN
Elemen 2: Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko 11
Elemen 3: Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya 12
Elemen 4: Sasaran dan Program K3 13

PELAKSANAAN DAN OPERASIONAL


Elemen 5: Sumber Daya, Tanggung Jawab, Tanggung Gugat, dan 13

2
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

Wewenang
Elemen 6: Pelatihan, Kepedulianan Kompetensi 19
Elemen 7: Konsultasi, Komunikasi dan Partisipasi 20
Elemen 8: Dokumentasi Sistem Manajemen K3 21
Elemen 9: Pengendalian Operasi 21
Elemen 10: Kesiagaan dan Tanggap Darurat 22
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN
Elemen 11: Pemantauan dan Pengukuran 25
Elemen 12: Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian, serta Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan 25
Elemen 13: Pengendalian Rekaman 26
Elemen 14: Audit Internal 26
TINJAUAN MANAJEMEN
Elemen 15: Tinjauan Manajemen 26

I. UMUM
1.1 Profil Perusahaan

3
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

1.1.1 Data Umum Perusahaan


Nama Perusahaan : PT. Amosa Global
Alamat Kantor Pusat : Ruko Taman Indah O-9, Citraraya, Lontar, Sambikerep
Surabaya, Jawa Timur
Indonesia
Telepon : 024.8411991
Fax. : 024.8412268

1.1.2 Uraian Singkat Kegiatan


PT. Amosa Global merupakan perusahaan yang berderak di bidang jasa
konstruksi yanh didirikan pada tahun 1980. Perusahaan ini memiliki pengalaman
hampir 40 tahun, perusahaan ini banyak menangani proyek-proyek arsitektur, sipil,
mekanik, dan lingkungan. Dengan spesifikasi konstruksi gedung tinggi dan
manajemen proyek, perusahaan ini banyak melahirkan karya di fasilitas umum,
gedung kantor, rumah sakit, tempat ibadah, hotel, pusat perbelanjaan, kawasan
industri, pemukiman bertingkat, dan pendidikan.
Perusahaan sangat memperhatikan satandar kualitas dalam pelayanan dan hasil
pekerjaan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Perusahaan juga menempatkan aspek
keselamatan pada prioritas tinggi untuk melindungi tenaga kerja, asset, dan
lingkungan di sekitar area kegiatan. Sejalan dengan perundangan yang berlaku dan
tuntutan pelanggan, perusahaan juga menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (SMK3) di seluruh kegiatan kerjanya.

1.2 Visi dan Misi


Visi :
Menjadi perusahaan kontraktor terpercaya yang dikenal akan integritas tinggi, selalu
berinovasi dan memusatkan pelayanan pada kepuasan klien.

Misi :

4
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

Selalu menawarkan jasa kontraktor terbaik dengan memperhatikan apa yang diinginkan serta
dibutuhkan oleh klien dan memberikan rasa aman dan nyaman melalui tiga hal:
1. Ketepatan Waktu,
2. Kualitas Pengerjaan, dan
3. Transparansi Harga.

1.3 Organisasi
Organisasi tingkat pusat pada PT. Amosa Global terdiri dari Direktur Utama
kemudian Dewan Direksi. Dewan Direksi ini terdiri atas Direktur Pengembangan Usaha,
Direktur Pembangunan Kapal, Direktur Rekayasa Umum dan Pemeliharaan, Direktur
Keuangan, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Perusahaan membentuk organisasi
K3 yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Di samping itu, untuk mendukung pelaksanaan K3 di tempat kerja, perusahaan juga
membentuk P2K3 yang dipimpin langsung oleh Direktur Pembangunan Kapal sebagai Ketua
dan Manajer K3 sebagai sekretaris.

1.4 Tujuan
Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen K3 dengan tujuan utama untuk
memberikan lingkungan kerja yang bebas kecelakaan. Selain itu, perusahaan juga mendukung
pencapaian prestasi dan kenyamanan kerja karyawan. Melalui pengenalan bahaya yang
timbul, baik dari peralatan maupun lingkungan, serta menekan dan meminimalkan bahaya
tersebut maka kecelakaan kerja dapat dicegah atau diturunkan dan produktivitas perusahaan
akan semakin meningkat.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penerapan SMK3 adalah kantor pusat PT. Amosa Global serta seluruh
lokasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PT. Amosa Global di seluruh Indonesia.
Ruang lingkup audit sertifikasi SMK3 meliputi lokasi kegiatan di lingkungan kantor
pusat PT.Amosa Global, yang mencakup bangunan perkantoran dan fasilitas operasional dan
penunjang lainnya di gedung kantor pusat dan cabang.

1.1 Definisi dan Istilah

5
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

a. Konstruksi : Suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana atau objek


keseluruhan bangun(an) yang terdiri dari bagian-bagian struktur.
b. Bangunan : Struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang
didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan
rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan
memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian
sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan,
kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.
c. Kecelakaan: Kejadian yang tidak dioinginkan dapat menimbulkan cidera, sakit,
kerusakan atau kehilangan.
d. Audit: Pengujian sistematis untuk menentukan apakah kegiatan dan hasil yang
bersangkutan sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan dan apakah
pengaturan ini diterapkan secara efektif dan sesuai dengan pencapaian kebijakan dan
sasaran organisasi.
e. Peningkatan berkelanjutan: Proses untuk peningkatan system manajemen K3 untuk
mencapai perbaikan kinerja secara keseluruhan dari kesehatan dan keselamatan kerja,
searah dengan kebijakan K3 organisasi.
f. Bahaya: Keadaan atau situasi yang berpotensi menimbulkan kerugian seperti sakit,
luka, kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan kerja dan gabungan dari keadaan-
keadaan tersebut.
g. Identifikasi bahaya: Proses mengenali bahaya-bahaya yang ada dan menetapkan
sifat-sifatnya
h. Kejadian/insiden: Peristiwa yang menyebabkan kecelakaan atau yang dapat
mengarah pada kecelakaan.
i. Pihak yang berkepentingan: Kelompok atau perseorangan yang memperhatikan atau
menerima dampak dari kinerja K3 perusahaan
j. Ketidaksesuaian: Segala penyimpangan dari standar kerja, tuntunan, prosedur,
peraturan, kinerja system manajemen dll, yang dapat secara langsung atau tidak
langsung menyebabkan luka atau sakit, kerusakan harta/benda, kerusakan lingkungan
kerja atau gabungan dari semuanya.
k. Sasaran: Target dibidang kinerja K3 yang ditetapkan oleh perusahaan untuk dicapai.

6
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

l. Kesehatan dan keselamatan K3: Proses untuk meningkatkan system manajemen


K3, untuk memperoleh peningkatan keseluruhan dari pekerja K3, searah dengan
kebijakan K3 perusahaan.
m. Sistem manajemen K3: Bagian dari system manajemen keseluruhan yang
memudahkan pengelolaan dari risiko-risiko K3 yang terkait dengan kegiatan
perusahaan. Hal ini mencakup struktur organisasi, rencana kegiatan, tanggung jawab,
turunan , prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan,
pencapaian dan peninjauan.
n. Perusahaan: PT. Amosa Global
o. Kinerja: Hasil yang dapat diukur dari system manajemen K3 yang berhubungan
dengan pengendalian organisasi terhadap risiko K3, didasarkan pada kebijakan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
p. Risiko: Gabungan dari kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya yang telah
ditentukan bila terjadi.
q. Penilaian risiko: Proses mengukur besaran risiko secara menyeluruh dan
memutuskan apakah risiko dapat diterima atau tidak.
r. Keselamatan: Bebas dari risiko atau bahaya yang tidak dapat diterima.
s. Keselamatan kapal: Keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material, konstruksi,
bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata susunan sertaperlengkapan
termasuk radio, dan elektronika kapal.
t. Risiko yang dapat diterima: Risiko yang telah dikurangi sampai tingkatan yang
dapat diterima oleh organisasi dalam upaya pemenuhan terhadap ketentuan hukum
maupun kebijakan K3 yeng telah ditetapkan perusahaan.

1.2 Referensi
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Undang-Undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
d. Kepemenaker No.05 tahun 1996 tentang SMK3
e. OHSAS 18001: 2009: OHS Management System

7
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

I. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


PT. AMOSA GLOBAL
2.1 Ketentuan Umum
2.1.1 Proses sistem manajemen
Dalam rangka mencapai Visi Perusahaan menjadi perusahaan konstruksi yang
profesional dan unggul di Indonesia dengan peningkatan dan berkesinambungan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan operasional konstruksi, serta pengelolaan
lingkungan, serta melaksanakan Misi Perusahaan, PT. Amosa Global untuk menjaga standar
keselamatan dan kesehatan kerja dalam setiap aktivitasnya. Untuk itu, perusahaan akan
mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen K3 (SMK3) yang terintegrasi dengan
manajemen perusahaan. Penerapan sistem manajemen K3 tersebut mengacu kepada standar
OHSAS 18001. Sistem Manajemen K3 yang dirinci dalam manual ini mengikuti model
manajemen yang mengikuti siklus perbaikan yang berkelanjutan dengan menerapkan siklus
PDCA (Plan, Do, Check, Action).

2.1.2 Kebijakan dan Kepemimpinan


Manajemen K3 dimulai dengan menetapkan kebijakan yang menjadi landasan startegi
penerapan K3 dalam perusahaan. Kebijakan ini ditandatangani oleh pimpinan tertinggi dalam
perusahaan yang menunjukkan komitmen manajemen terhadap K3.

2.1.3 Perencanaan
Setelah menetapkan kebijakan, disususn rencana penerapan system manajemen
berdasarkan potensi bahaya atau risiko yang ada dalam kegiatan perusahaan. Identifikasi
bahaya, penilaian dan rencana pengendalian risiko juga didasarkan kepada persyaratan
perundangan yang berlaku khususnya di lingkungan jasa pupuk. Berdasarkan hasil tersebut,
disusun sasaran program kerja K3 untuk mengendalikan semua potensi risiko yang ada.

2.1.4 Penerapan dan Operasional


Berdasarkan sasaran dan program kerja dilaksanakan berbagai elemen kegiatan
seperti pelatihan, komunikasi, dokumentasi, pengendalian dokumen, pengendalian operasi,
tanggap darurat dan lainnya sesuai dengan kebutuhan organisasi atau tuntunan pelanggan.

8
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

2.1.5 Pengukuran dan Pemantauan


Hasil penerapan K3 tersebut diukur dan dipantau secara berkala untuk memastikan
bahwa system manajemen telah berjalan baik sesuai harapan, dan jika perlu segera dilakukan
tindakan koreksi atau perbaikan menuju peningkatan berkelanjutan.

2.1.6 Tinjauan Manajemen


Secara berkala dilakukan tinjauan manajemen oleh manajemen puncak untuk
memastikan bahwa sistem manajemen telah berjalan baik sesuai harapan, dan jika perlu
segera dilakukan tindakan koreksi atau perbaikan menuju peningkatan berkelanjutan.

Kebijakan dan
Kepemimpinan

15. Tinjau ulang


PERENCANAAN
dan perbaikan
2. Identifikasi Bahaya
(HIRARC)
3. Perundangan K3
SMK3 4. Sasaran dan
PT. AMOSA Program
GLOBAL
PEMANTAUAN
11. Pengukuran Pemantauan
12. Penyelidikan insiden dan
koreksi
13. Pengendalian rekaman
14. Audit internal
PELAKSANAAN
5. Sumberdaya, tanggung
jawab, tanggung gugat, dan
wewenang
6. Pelatihan, Kompetensi
7. Komunikasi, partisipasi,
dan konsultasi
8. Dokumentasi
9. Pengendalian operasi
10. Tanggap darurat

9
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

2.2 Elemen Pokok Sistem Manajemen K3


Elemen 1: Kebijakan K3
Sesuai dengan persyaratan standar sistem manajemen K3 perusahaan menetapkan
kebijakan K3 untuk diterapkan secara menyeluruh dalam organisasi. Kebijakan kesehatan
dan keselamatan kerja yang ditetapkan perusahaan bertujuan untuk memberikan lingkungan
kerja yang aman, mendukung pencapaian prestasi dan kenyamanan kerja karyawan.
Kebijakan K3 perusahaan merupakan arahan yang bersifat menyeluruh bagi perusahaan
terkait dengan kinerja K3 dan secara formal diungkapkan oleh manajemen puncak.

1.1 KEBIJAKAN K3

KEBIJAKAN K3
PT. AMOSA GLOBAL

PT Amosa Global bergerak di bidang jasa konstruksi khususnya konstruksi bangunan


bertingkat (high-rise building). Perusahaan ini dikembangkan untuk menjawab tantangan
dalam pertumbuhan industri bisnis jasa konstruksi yang mengalami peningkatan pesat,
sehingga PT Amosa Global bertekad menjadi perusahaan konstruksi yang profesional dan
unggul di Indonesia dengan peningkatan dan berkesinambungan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja, keselamatan operasional konstruksi, serta pengelolaan lingkungan.
Dalam mewujudkan tekad tersebut, PT Amosa Global akan:
1. Memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan perayaratan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
2. Merencanakan, melaksanakan, mengukur, melaporkan, dan mengkaji ulang tujuan dan
sasaran dari program keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan operasi konstruksi,
serta pengelolaan lingkungan.
3. Menerapkan sistem managemen keselamatan konstruksi yang menjamin integrasi faktor
keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan operasional konstruksi dan pengelolaan
lingkungan diperhitungkan dalam semua kegiatan opeasional.
4. Menerapkan konsep peningkatan dan pengembangan kinerja keselamatan dan kesehatan
kerja, keselamatan operasional, dan pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan dan
berkelanjutan.

10
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

5. Memberikan kepemimpinan, training, sumber daya, dan dukungan untuk mencapai ouput
di bidang K3, Keselamatan operasional, serta pengelolaan lingkungan.
6. Berkomitmen mendukung dan mensyaratkan ketertiban karyawan dalam peningkatan
kinerja K3, keselamatan oerasional konstruksi serta pengelolaan lingkungan.
7. Melakukan upaya tanggung jawab dalam keselamatan, kesehatan, dan pengelolaan
lingkungan.
Penerapan kebijakan ini menjadi kewajiban semua pihak yang bekerja untuk PT.
Amosa Global sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing.
Kebijakan K3 dapat ditinjau ulang dan direvisi secara berkala minimal setahun sekali
mengikuti tinjauan manajemen. 

PERENCANAAN
Elemen 2: Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Pengendalian Risiko
Sebelum memulai menerapkan sistem manajemen K3 dilakukan kajian awal untuk
mengidentifikasi potensi risiko K3 dari kegiatan PT. Amosa Global. Prosedur untuk mengkaji
ulang risiko-risiko K3 tersebut dan sistem pengendaliannyan akan diterapkan secara rutin
dengan didasarkan kepada persyaratan perundangan yang berlaku.
Dalam melakukan kajian tersebut juga dipertimbangkan semua peraturan
perundangan yang terkait dengan operasi perusahaan, serta penanggung jawab dan cara untuk
memperoleh peraturan perundangan tersebut sebagaimana diperlukan.
Manajemen risiko didefinisikan sebagai serangkaian metodologi dan prosedur yang
digunakan untuk mengelola risiko, meliputi proses identifikasi risiko, pengukuran risiko,
pengendalian risiko, dan pemantauan risiko dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh unit
kerja. Penerapan manajemen risiko menjadi kebutuhan mutlak guna mengurangi dan
mencegah terjadi kerugian yang mengganggu kelangsungan usaha.
Dewan Direksi menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko yang harus dilaksanakan di
setiap unit kerja untuk mempertahankan keselamatan dan meminimalisir kecelakaan kerja.
Kegiatan yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
a. Mendeteksi/mengidentifikasi risiko sedini mungkin pada setiap aktivitas.
b. Melakukan pengukuran tingkat/besarnya setiap risiko, dengan memperhitungkan
besarnya dampak dan kemungkinan terjadinya peluang risiko.

11
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

c. Melakukan evaluasi terhadap sumber risiko dan penyebab terjadinya risiko, sebagai
dasar untuk memetakan dan mengendalikan risiko yang signifikan.
d. Menyusun rencana strategi pengendalian terhadap risiko yang mempunyai prioritas
tinggi/risiko signifikan.
e. Melakukan kegiatan strategi pengendalian risiko yang membahayakan kelangsungan
hidup perusahaan.
f. Melakukan pemantauan risiko secara terus menerus, khususnya yang mempunyai
dampak cukup signifikan terhadap kondisi perusahaan.
Setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas dilaksanakannya kebijakan
manajemen risiko di unit kerjanya masing-masing, guna mewujudkan terciptanya suatu
sistem pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif untuk mendukung pencapaian tujuan
perusahaan secara keseluruhan.
Dokumen terkait:
 Prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
 Prosedur Keselamatan Kerja

Elemen 3: Perundang-undangan dan persyaratan K3 lainnya


Perusahaan menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi dan mengakses persyaratan-persyaratan legal K3 dan lainnya yang berlaku
bagi perusahaan. Perusahaan harus menjamin agar persyaratan-persyaratan tersebut
dipertimbangkan dalam menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen K3-
nya. Selain itu, perusahaan juga harus mengkomunikasikan informasi yang relevan terkait
persyaratan-persyaratan K3 tersebut kepada tenaga kerja yang berada dalam kontrol
organisasi serta kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Pelaksana identifikasi dan inventarisasi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya adalah tim pelaksana (action team)didukung bagian lainnya dibawah
koordinator manajemen representative (MR) atau Wakil Manajemen (WM).
Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang diidentifikasi mencakup:
a. Perundangan dan Persyaratan K3 Internasional
b. Perundangan dan Persyaratan K3 Nasional
c. Perundangan dan Persyaratan K3 Daerah
d. Perijinan terkait lainnya

12
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

e. Peraturan kegiatan lainnya


f. Standar K3 yang berlaku
Dokumen terkait:
 Prosedur Indentifikasi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya

Elemen 4: Sasaran dan Program K3


Perusahaan menetapkan, menerapkan dan memelihara sasaran yang terdokumentasi
pada fungsi-fungsi dan tingkatan yang relevan dalam organisasi. Sasaran dan program kerja
harus konsisten dengan kebijakan K3, termasuk komitmen untuk mencegah terjadinya luka
atau masalah kesehatan, serta sesuai dengan persyaratan legal dan persyaratan lainnya yang
berlaku dan untuk peningkatan berkelanjutan.
Saat menentukan dan meninjau sasaran, perusahaan harus mempertimbangkan
persyaratan-persyaratan legal dan risiko-risiko K3. Perusahaan juga harus
mempertimbangkan pilihan teknologi yang tersedia, masalah finansial, operasional dan
persyaratan-persyaratan bisnis, serta pandangan-pandangan dari pihak-pihak yang
berkepentingan.
Dalam menetapkan dan mengkaji ulang sasaran, selalu mempertimbangkan:
a. Perundang-undangan dan peraturan terkait
b. Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko
c. Pilihan teknologi yang digunakan
d. Pertimbangan keuangan
e. Persyaratan operasional dan bisnis
f. Pandangan pekerja dan pihak terkait

PELAKSANAAN DAN OPERASIONAL


Elemen 5: Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab, Tanggung Gugat dan Wewenang
Menentukan dan mendokumentasikan serta mengkomunikasikan tentang peran,
tanggung jawab dan wewenang untuk pelaksanaan SMK3 di seluruh lapisan pekerja.
Pihak manajemen menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk penerapan dan
pengendalian SMK3. Penyediaan sumber daya yang diperlukan (mencakup Sumber Daya
Manusia, Teknis, Sarana dan Keuangan) ditetapkan dalam rangka untuk :

13
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

a. Menerapkan dan memelihara sistem manajemen K3 yang secara terus menerus


diperbaiki kefektifannya.
b. Selalu berupaya meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan
pelanggan.
Pihak manajemen menunjuk seorang wakil manajemen (WM) yang memiliki peran,
tanggung jawab, wewenang untuk :
a. Memastikan bahwa, persyaratan SMK3 ditetapkan dilaksanakan dan dipelihara sesuai
SMK3.
b. Melaporkan Kinerja SMK3 kepada pucuk pimpinan untuk ditinjau ulang sebagai dasar
perbaikan SMK3.

Struktur Organisasi
PT. Amosa Global terdiri dari Dewan Direksi (Board of Directors) dan Departemen
Pengembangan Usaha yang menangani pengembangan usaha serta pemasaran, Departemen
Pembangunan Gedung yang menangani proses pembangunan gedung, Departemen Rekayasa
Umum dan Pemeliharaan yang menangani rekayasa umum dan pemeliharaan gedung,
Departemen Keuangan yang menangani keuangan perusahaan, serta Departemen SDM &
Umum yang menangani SDM & Umum. Untuk mendukung pelaksanaan K3 dalam
perusahaan, dibentuk Bagian K3 yang melapor langsung pada Direktur Utama.

Direktur Utama

K3
Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Pengembangan Pembangunan Rekayasa Keuangan SDM &
Usaha Gedung Umum & Umum
Pemeliharaan

Peran, Tanggung Jawab, Tanggung Gugat dan Wewenang mengenai K3 :


Direktur Utama
1. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem manajemen K3 telah berjalan
dengan baik dengan memberikan komitmen dan menetapkan kebijakan termasuk
memberikan sumber daya yang diperlukan.

14
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

2. Melakukan tinjauan manajemen secara berkala untuk melihat kinerja pelaksanaan


SMK3 serta memberikan arahan dan peningkatan yang diperlukan secara
berkesinambungan.
Management Representative (Direktur Pembangunan Gedung)
1. Memastikan proses yang diperlukan untuk SMK3 ditetapkan, diterapkan dan
dipelihara.
2. Melaporkan kepada direktur utama mengenai kinerja SMK3 dan peluang utnuk
perbaikan yang diperlukan.
3. Memastikan kesadaran dari seluruh karyawan mengenai pentingnya memenuhi
persyaratan pelanggan.
4. Bertanggung jawab terhadap pemecahan masalah/kendala dalam pembangunan dan
penerapan SMK3 di semua unit kerja.
5. Memastikan penggunaan Standart Kerja/Acuan Kerja terkini untuk masing-masing
unit kerja mewakili perusahaan untuk masalah SMK3 terutama pada pihak luar.
6. Mewakili perusahaan untuk masalah Sistem Manajemen K3 terutama kepada pihak
luar.
7. Merencanakan dan melaksanakan serta memantau Program Audit Internal serta
Tinjauan Manajemen.
8. Mengontrol dokumen seperti menerbitkan, perubahan, distribusi, penomoran dan
pemusnahan.
9. Memelihara dokumen seperti master dokumen Manual K3, Prosedur K3, formulir,
catatan K3, Laporan Audit dan hasil Rapat SMK3.
10. Sebagai penghubung perusahaan dengan pihak luar yang berhubungan dengan SMK3.

Manager
1. Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan dari seluruh pekerja, tamu,
dan masyarakat yang berada di lingkungan kerja PT. Amosa Global.
2. Bertanggung jawab menyediakan sumber daya untuk penerapan SMK3 di
lingkungannya masing-masing.
3. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peraturan perundangan dibidang K3
yang berlaku bagi perusahaan telah dipenuhi.

15
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

4. Berwenang untuk menentukan suatu kegiatan dapat diteruskan atau harus dihentikan
berdasarkan penilaian risiko.
5. Berwenang untuk mengeluarkan laporan ketidaksesuaian.
6. Berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap tindakan-tindakan yang dapat
membahyakan K3.
7. Berwenang untuk memberlakukan keadaan darurat (emergency).

Manajer K3
1. Bertanggung jawab terjaganya dokumentasi Sistem Manajemen K3.
2. Bertanggung jawab untuk memastikan sistem diterapkan di seluruh bagian/fungsi.
3. Bertanggung jawab untuk memastikan sistem berjalan efektif dan tetap sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan.
4. Bertanggung jawab mendapatkan informasi peraturan yang terbaru.
5. Bertanggung jawab untuk mengaudit sistem dan melaporkan kepada Managing
Director.
6. Bertanggung jawab untuk melaksanakan komunikasi dengan eksternal.
7. Bertanggung jawab untuk mengevaluasi bahaya-bahaya dari proses yang ada atau
yang baru dan untuk menekan risiko-risikonya.
8. Bertanggung jawab menetapkan dan mengembangkan rencana tanggap darurat.
9. Berwenang untuk mengeluarkan laporan kecelakaan, ketidaksesuaian dan tindakan
perbaikan.

Seluruh Pengawas
1. Bertanggung jawab untuk memastikan penerapan Sistem Manajemen K3 di tempat
kerjanya dan memastikan bahwa seluruh risiko yang ada di areanya telah
diidentifikasi, terdokumentasi, direkam, dan dikendalikan.
2. Memastikan bahwa program peningkatan K3 di area kerja mereka telah dijalankan
dengan baik.
3. Membina dan memastikan bahwa pekerja bawahannya termasuk pihak ketiga telah
memahami dan mematuhi semua ketentuan keselamatan kerja yang berlaku.

Seluruh Pekerja

16
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

1. Bertanggung jawab untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen K3 setiap saat di


dalam menjalankan pekerjaannya masing-masing.
2. Bertanggung jawab melaporkan kecelakaan atau insiden atau tindakan yang dapat
mengarah pada insiden (unsafe condition) kepada atasannya dan merekamnya dalam
buku kecelakaan dan insiden.
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan keselamatan dan cara kerja aman
yang berlaku untuk pekerjaannya masing-masing, termasuk penggunaan alat
keselamatan yang sesuai.

Sususnan Struktur Pengurus P2K3

Tugas Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah memberikan saran
dan pertimbangan baik diminta maupun tidak oleh Pengusaha/Pengurus mengenai masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan Perusahaan.Fungsi Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain :
1. Menghimpun & mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di tempat kerja..
2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja
mengenai :

17
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

a. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3


termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara menanggulanginya.
b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
c. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
d. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

3. Membantu Pengusaha/Pengurus dalam :


a. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.
b. Menentukan tindakan perbaikan dengan alternatif terbaik.
c. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
d. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja (PAK) serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
e. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, higiene
perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi.
f. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di
perusahaan.
g. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
h. Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
i. Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja, melakukan
pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.
j. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene perusahaan dan
kesehatan kerja.

4. Membantu Pimpinan Perusahaan (Manajemen Puncak) dalam menyusun


kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan
keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja.

Peran dan Wewenang P2K3


Peran Wewenang
Ketua 1. Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk
memimpin rapat pleno P2K3.

18
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

2. Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan


program-program P2K3.
3. Mempertanggung-jawabkan pelaksanaan K3 di Perusahaan ke
Dinas/Instansi terkait melalui Pimpinan Perusahaan.
4. Mempertanggung-jawabkan program-program kerja P2K3 dan
pelaksanaannya kepada Direksi.
5. Mengawasi dan mengevaluasi program-program K3 di Perusahaan.
Sekretari 1. Membuat undangan dan notulen rapat P2K3.
s 2. Mengelola administrasi surat-surat P2K3.
3. Melaksanakan pencatatan rekaman-rekaman K3.
4. Memberikan bantuan/saran yang diperlukan oleh seksi- seksi demi
suksesnya program-program K3.
5. Membuat laporan ke Dinas/Instansi terkait mengenai hal- hal yang
bersangkutan dengan kondisi dan tindakan bahaya di tempat kerja.
Anggota 1. Melaksanakan program-program kerja yang telah ditetakan sesuai dengan
seksi masing-masing.
2. Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

Perusahaan menjamin pemenuhan sumber daya yang relevan untuk penerapan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan Perusahaan. Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja memiliki ruang kerja sendiri dan melaksanakan rapat (pertemuan)
rutin minimal I bulan sekali bulan guna membahas pencapaian kinerja K3 Perusahaan.
Seluruh hasil pertemuan didokumentasikan oleh Sekretaris P2K3.

Elemen 6: Pelatihan, Kepedulian, dan Kompetensi


Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan serta mensyaratkan bahwa semua pekerja
telah memperoleh palatihan yang memadai. Program latihan ini dituangkan dalam program
tahunan dan dpastikan bahwa semua pekerja yang kegiataannya menimbulkan dampak
penting pada K3 telah memperoleh pelatihan yang memadai.
Menetapkan dan memelihara prosedur untuk meastikan bahwa pekerja pada tiap
bagian serta tingkatan yang relevan menyadari:
1. Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan, prosedur K3 dan persyaratan Sistem
Manajemen K3.

19
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

2. Dampak penting terhadap K3 yang terjadi atau berpotensi untuk terjadi akibat
kegiatan kerjanya serta manfaat K3 dari peningkatan kinerja perorangan.
3. Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan, prosedur
K3, dan persyaratan Sistem Manajemen K3 termasuk persyaratan kesiagaan dan
tanggap darurat.
4. Konsekuensi potensial dari penyimpangan terhadap prosedur operasi yang ditentukan.
Pekerja-pekerja yang melaksanakan tugas yang dapat mengakibatkan dampak penting
K3 harus berkemampuan atas dasar pendidikan, pelatihan dan atau pengalaman yang
sesuai.
Dokumen terkait:
 Prosedur Pelatihan

Elemen 7: Konsultasi, Komunikasi dan Partisipasi


PT. Amosa Global menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk:
1. Komunikasi internal antara berbagai tingkatan dan fungsi dalam perusahaan.
2. Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung lokasi kerja lainnya.
3. Menerima, mendokumentasi dan menanggapi komunikasi yang relevan dari pihak-
pihak luar yang berkepentingan.
Selain itu, perusahaan menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk:
1. Partisipasi para pekerja melalui:
a. Keterlibatan yang cukup dalam identifikasi bahaya, penilaian resiko dan dalam
penetapan pengendalian.
b. Keterlibatan yang cukup dalam investigasi kecelakaan.
c. Keterlibatan dalam pengembangan dan peninjauan kebijakan dan sasaran K3.
d. Melakukan konsultasi apabila ditemukan perubahan-perubahan yang
mempengaruhi K3 perusahaan.
e. Keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan K3.
2. Mengkonsultasikan dengan kontraktor apabila ditemukan perubahan-perubahan yang
mempengaruhi K3 perusahaan.

20
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

Beberapa bentuk komunikasi:


1. Melalui papan komunikasi.
2. Pamasangan rambu peringatan.
3. Komunikasi tertulis kepada pekerja dan pihak terkait.
4. Majalah dan bulletin.
Dokumen terkait:
 Prosedur Komunikasi Eksternal

Elemen 8: Dokumentasi Sistem Manajemen K3


Perusahaan menetapkan prosedur untuksistem dokumentasi untuk memastikan bahwa
semua dokumen yang berkaitan dengan SMK3 telah tersedia dan dipelihara dengan baik.
Dokumentasi sistem manajemen K3 harus mencakup:
1. Kebijakan dan objektif K3
2. Uraian lingkup sistem manajemen K3
3. Uraian elemen utama dari sistem manajemen K3, Interaksi dan referensi untuk
dokumen terkait
4. Dokumen, termasuk rekaman yang disyaratkan OHSAS 18001
5. Dokumen termasuk rekaman, yang ditentukan dan diperlukan oleh organisasi
Dokumen terkait:
 Prosedur Dokumentasi

Elemen 9: Pengendalian Operasi


Mengidentifikasi operasi dan aktivitas yang berkaitan dengan identifikasi risiko
dimana pengendalian perlu diadakan perencanaan kegiatan, termasuk perawatan/harus sesuai
dengan kondisi sebagai berikut:
1. Tersedianya prosedur yang terdokumentasikan untuk menghindari penyampaian dari
kebijakan dan sasaran.
2. Menetapkan kriteria operasi dalam prosedur.
3. Menyediakan prosedur identifikasi risiko K3, dari barang-barang, peralatan dan jasa
yang dibeli atau digunakan.
4. Mengkomunikasikan prosedur tersebut ke suplier dan kontraktor.

21
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

5. Menyediakan prosedur untuk desain tempat kerja, peralatan kerja, prosedur operasi
dan sebagainya, untuk menghilangkan atau mengurangi risiko.
Dokumen terkait:
 Prosedur Pengendalian Operasi

Elemen 10: Kesiagaan dan Tanggap Darurat


Perusahaan menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi situasi darurat yang potensial serta menanggapi situasi darurat tersebut.
Perusahaan tanggap terhadap situasi darurat aktual dan mencegah atau mengurangi
konsekuensi K3 yang merugikan.
Dalam merencanakan tanggap darurat, perusahaan harus mempertimbangkan pihak-
pihak terkait yang relevan, seperti layanan darurat.
Perusahaan juga menguji prosedur tanggap darurat secara berkala serta meninjau
prosedur tersebut secara berkala dan melakukan perubahan-perubahan bila diperlukan,
khususnya setelah pengujian prosedur dan setelah terjadinya situasi darurat.
Dokumen terkaSit:
 Prosedur Kesiapan dan Tanggap Darurat

Susunan Unit Tanggap Darurat

22
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

Tugas dan fungsi Unit Tanggap Darurat Perusahaan antara lain :


1. Melaksanakan penanggulangan keadaan darurat Perusahaan sesuai dengan
fungsi masing-masing regu/anggota.
1. Melaksanakan pelatihan/simulasi/pengujian rutin secara bersama-sama
seluruh tenaga kerja di tempat kerja dalam menanggulangi keadaan darurat
Perusahaan.
2. Melaksanakan pertemuan rutin maupun non-rutin untuk meningkatkan kinerja
dan efektivitas Unit Tanggap Darurat Perusahaan.

Peran, Wewenang dan Tanggung Jawab Unit Tanggap Darurat Perusahaan :


Peran Wewenang dan Tanggung Jawab
Ketua 1. Menentukan dan memutuskan Kebijakan Tanggap Darurat
Perusahaan.
2. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana tanggap darurat Perusahaan.
3. Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk melangsungkan
latihan tanggap darurat di lingkungan Perusahaan.
4. Menjadwalkan pertemuan rutin maupun nonrutin Unit Tanggap
Darurat.
5. Menyusun perencanaan pemulihan keadaan darurat perusahaan.
Wakil 1. Membuat laporan kinerja Unit Tanggap Darurat.
2. Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan
prasarana tanggap darurat Perusahaan.
3. Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait yang berkaitan
dengan tanggap darurat Perusahaan.
4. Membantu tugas-tugas ketua apabila Ketua berhalangan.
Regu 1. Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan semua
Pemadam sarana pemadam api di lingkungan Perusahaan secara aman,
Kebakaran selamat dan efektif.
2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana
pemadam api di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator,
Wakil maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
Regu 1. Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan cepat.

23
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

Evakuasi 2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana


evakuasi di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Wakil
maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun teruka
kepada Regu P3K, Koordinator maupun Wakil Unit Tanggap
Darurat.
Regu P3K 1. Melaksanakan tindakan P3K.
2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana
P3K di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Sekretaris
maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan kepada Koordinator ataupun Sekretaris Unit Tanggap
Darurat bilamana terdapat korban yang memerlukan tindakan
medis lanjut pihak ke tiga di luar Perusahaan.
Logistik Mengakomodasi kebutuhan umum tanggap darurat (makanan,
minuman, pakaian, selimut, pakaian, dsb).
Transportasi Mengakomodasi sarana transportasi darurat dari dalam/luar
lingkungan Perusahaan.
Komunikasi 1. Memantau perkembangan penanganan kondisi darurat dan
Internal menjembatani komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat.
2. Memastikan alur komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat
dapat dilangsungkan secara baik dan lancar.
Komunikasi 1. Memantau seluruh informasi internal dan mengakomodasi
Eksternal informasi/pemberitaan untuk pihak luar.
2. Menghubungi pihak eksternal terkait untuk kepentingan tanggap
darurat (Kepolisian/Warga).
Keamanan Melaksanakan tindakan keamanan internal maupun eksternal selama
berlangsungnya tanggap darurat Perusahaan.

Pelatihan (simulasi dan pengujian) penanganan keadaan darurat dilaksanakan


minimal satu kali dalam satu tahun mencakup simulasi pemadaman kebakaran serta
simulasi evakuasi darurat di tempat kerja. Persiapan tanggap darurat dipelihara dan dinilai
keefektifannya secara berkala serta apabila terdapat perubahan manajemen Perusahaan.

24
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

Unit Tanggap Darurat mengadakan rapat (pertemuan) rutin minimal 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) bulan yang dipimpin oleh Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja guna membahas pemeliharaan persiapan tanggap darurat Perusahaan. Seluruh hasil
pertemuan didokumentasikan oleh Sekretaris P2K3.

PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN


Elemen 11: Pemantauan dan Pengukuran
Membuat dan merawat prosedur utnuk pemantauan dan pengukuran kinerja K3.
Prosedur tersebut mencakup:
1. Mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
2. Memantau kesesuaiannya dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
3. Mengukur dan merencanakan kesesuaiannya dengan program yang telah ditetapkan,
kriteria operasi dan persyaratan peraturan perundangan.
4. Mengukur dan memantau kecelakaan, sakit dan insiden.
5. Mencatat semua hasilnya
6. untuk tujuan tindakan perbaikan pencegahan dan alat-alat ukur harus dikalibrasi dan
dirawat serta rekaman medis harus dipelihara.
Dokumen terkait:
 Prosedur Pemantauan dan Pengukuran

Elemen 12: Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian, serta TindakanPerbaikan dan


Pencegahan
Menetapkan dan memelihara prosedur untuk menentukan:
1. Penanganan kecelakaan, insiden, ketidaksesuaian, serta tindakan perbaikan dan
pencegahannya.daf
2. Tindakan perbaikan dan pencegahan yang dilakukan untuk menghilangkan akar.
Penyebab terjadinya kecelakaan insiden dan ketidaksesuaian termasuk batas
waktunya.
3. Konfirmasi efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan.
Dokumen terkait:
 Prosedur Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.

25
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

Elemen 13: Pengendalian Rekaman


Perusahaan menetapkan dan memelihara rekaman yang diperlukan untuk
menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan SMK3 perusahaan dan terhadap
standar OHSAS 18001, dan untuk menunjukkan hasil-hasil yang dicapai. Selain itu,
perusahaan menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi,
menyimpan, melindungi, mengakses dan membuang rekaman. Rekaman yang ada dijaga agar
tetap dapat terbaca, dapat diidentifikasi dan ditelusuri.
Dokumen terkait:
 Prosedur Pengendalian Rekaman

Elemen 14: Audit Internal


Menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengadakan Audit Internal SMK3
secara berkala dengan tujuan:
1. Apakah pelaksanaan SMK3 sudah memenuhi peraturan yang direncanakan dan
dilaksanakan secara effektif.
2. Meninjau ulang hasil audit terdahulu.
3. Memberi informasi hasilnya ke pimpinan puncak.
Dibuat audit program, audit schedule berdasarkan hasil audit sebelumnya. Audit harus
dilakukan oleh personil yang independent semua rekaman dipelihara.
Dokumen terkait:
 Prosedur Audit Internal

TIJAUAN MANAJEMEN
Elemen 15: Tinjauan Manajemen
Manajemen yang diwakili oleh Direktur Utama secara berkala, setiap sebulan sekali
akan meninjau SMK3 untuk memastikan pelaksanaan, kecukupan dan kefektifannya. Hasil
kajian ini harus di dokumentasikan. Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
operasional dan aktivitas Perusahaan.

26
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

3. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja terhadap Kebijakan K3 Perusahaan.
4. Keefektifan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
hasil-hasil lain yang dicita-citakan.

Tinjauan Manajemen dipimpin oleh Pimpinan Perusahaan (Direktur) dan


Panitia Pembina Keselamatan Kerja melaporkan hasil-hasil penerapan K3
Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala, secara umum minimal 1 tahun sekali
setelah dilaksanakannya audit internal tahunan untuk meninjau penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen
antara lain :
1. Hasil dari audit,
2. Umpan balik tenaga kerja dan pelanggan
3. Tujuan, sasaran, dan program K3
4. Perubahan yang dapat mempengaruhi kinerja sistem SMK3
5. Rekomendasi untuk peningkatan perbaikan.
6. Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya
7. Hasil partisipasi dan konsultasi K3
8. Pemenuhan peraturan perundangan K3
9. Pelaporan kinerja K3 meliputi investigasi, laporan kecelakaan, atau PAK

Seluruh hasil tinjauan manajemen didokumentasikan oleh Sekretaris P2K3 untuk


ditindaklanjuti sebagai perbaikan berkelanjutan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Perusahaan.
Tinjauan manajemen ini mencakup penilaian peluang untuk peningkatan dan
kebutuhan perubahan pada kebijakan, sasaran dan unsur lain dari SMK3, khususnya merujuk
hasil audit SMK3, keadaan yang berubah serta komitmen untuk perbaikan berkelanjutan.
Mendokumentasikan seluruh hasilkajian manajemen untuk ditindak lanjuti.
Dokumen terkait:
 Prosedur Tinjauan Manajemen
 Daftar Hadir Tinjauan Manajemen

27
MANUAL SISTEM NO. DOK : TANGGAL :
MANAJEMEN 1 15/10/20
KESELAMATAN DAN REVISI : HALAMAN :
KESEHATAN KERJA 0 2 dari 23

 Notulen Rapat Tinjauan Manajemen


 Tindak lanjut Tinjauan Manajemen

28

Anda mungkin juga menyukai